578
(Fransisca Vera Damartha)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi membangun keterampilan komunikasi dan
kepercayaan diri dalam pembelajaran public speaking peserta didik kelas XI kompetensi keahlian
Administrasi Perkantoran SMK N 1 Tempel. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Penentuan informan penelitian menggunakan teknik snowball sampling. Subjek
penelitian ini guru administrasi perkantoran menjadi informan kunci. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis secara
deskriptif kualitatif. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan triangulasi sumber dan triangulasi
metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) strategi membangun keterampilan komunikasi dan
kepercayaan diri dalam pendekatan pembelajaran yang digunakan yaitu cooperative learning dengan
metode pembelajaran diskusi, presentasi dan tanya jawab. 2) strategi meningkatkan kepercayaan diri
peserta didik melalui kegiatan sekolah. 3) upaya meningkatkan kemampuan public speaking peserta didik
adalah dengan melatih peserta didik kelas XI dalam kegiatan belajar mengajar seperti diskusi, tanya
jawab, presentasi dan memberikan contoh nyata teknik berbicara yang baik kepada peserta didik. 4)
hambatan yang dihadapinya yaitu keterbatasan waktu dalam kegiatan belajar mengajar yang
menyebabkan kurang maksimal dalam pengintegrasian strategi dan partisipasi peserta didik kurang
dalam pembelajaran. 5) cara mengatasi hambatan dalam menguasai kemampuan public speaking dengan
berusaha memaksimalkan waktu yang ada, ketika kegiatan belajar mengajar guru berusaha melatih
kemampuan peserta didik dengan diskusi dan presentasi dan menggencarkan kepada peserta didik untuk
selalu memperbanyak latihan, melakukan penguasaan materi, yakin akan kemampuan diri sendiri.
Kata kunci : Keterampilan Berkomunikasi, Kepercayaan Diri dan Public Speaking
Abstract
This research aims to know the strategy of encouragement communication skill students’ and self-
confidence in learning of public speaking at class XI office Administration Major SMK Negeri 1 Tempel.
This research is a descriptive qualitative research. The researcher used snowball technique sampling in
deciding the research informant. The research subjects key informan is teacher of Office Administration.
The data collection techniques used were observation, interview and documentation. The data collected
were analyzed in descriptive qualitative. Data validity technique maintained by triangulation of resources
and method. The result of the research shows that: 1) the strategy to build communication skills and
confidence in the learning approach used is cooperative learning with discussion, presentation and
question and answer learning methods. 2) strategies to increase students' confidence through school
activities. 3) efforts to improve the ability of public speaking of students by training class XI students in
teaching and learning activities such as discussion, question and answer, presentations and provide
concrete examples of good speaking techniques to students. 4) the obstacles faced are the limited time in
teaching and learning activities that cause less than optimal integration of strategies and participation
of students in learning. 5) how to overcome obstacles in mastering the ability of public speaking by trying
to maximize the time available, when teaching and learning activities the teacher tries to train students'
abilities with discussions and presentations and encourages students to always exercise more, mastering
the material, confident in their own abilities.
Keywords: Communication Skill, Confidence, Public Speaking
Strategi Membangun Keterampilan Komunikasi.... 579
(Fransisca Vera Damartha)
orang atau lebih. Secara sederhana dapat Ketiga hal tersebut perlu dikembangkan
dikemukakan pengertian komunikasi adalah oleh seseorang yang menginginkan komunikasi
proses pengiriman pesan atau simbol-simbol dapat berhasil terkomunikasikan dengan baik
yang mengandung arti dari seorang sumber dan efektif.
atau komunikator kepada seorang penerima Dapat disimpulkan bahwa keterampilan
berkomunikasi adalah kemampuan seseorang
atau komunikan dengan tujuan tertentu untuk mengirim dan meneriman informasi atau
(Suranto Aw, 2010:2). pesan dalam menyampaikan sebuah informasi,
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan, gagasan, ide, pikiran dan perasaan secara
gagasan, harapan, dan pesan yang disampaikan verbal dan nonverbal yang ditujukan agar
melalui lambang tertentu, mengandung arti, memudahkan seorang komunikan
dilakukan oleh penyampain pesan ditujukan menyampaikan kepada komunikator.
kepada penerima pesan (Edward Depari : 1990). Adanya kepercayaan diri pada diri sendiri
Pengertian Keterampilan adalah kemampuan akan mendorong individu untuk dapat lebih
seseorang dalam mengoperasikan pekerjaan meningkatkan keyakinan dirinya bahwa individu
secara lebih mudah dan tepat. Pendapat tentang tersebut mampu bertanggung jawab atas
keterampilan ini lebih mengarah pada aktivitas tindakannya sendiri. Dalam berkomunikasi antar
yang bersifat psikomotorik Gordon (1994:12). pribadi kepercayaan diri sangat dibutuhkan,
Menurut Hafied Changara (2007:85) karena pengakuan dan penghargaan dalam
keterampilan komunikasi adalah, ”Kemampuan berkomunikasi akan kita miliki, jika kita
seseorang untuk menyampaikan atau mengirim memiliki kepercayaan diri. Kepercayaan diri
pesan kepada khalayak (penerima pesan)”. adalah suatu sikap perasaan yakin atas
Selanjutnya menurut Anwar Arifin (2008:58) kemampuan sendiri sehingga individu yang
kemampuan komunikasi adalah, ”Keterampilan bersangkutan tidak terlalu cemas dalam setiap
seseorang dalam menyampaikan pesan yang tindakan, dapat bebas melakukan hal-hal yang
jelas dan mudah dipahami oleh penerima pesan”. disukai dan bertanggung jawab atas segala
Ada upaya yang dapat dilakukan agar perbuatan yang dilakukan. Kepercayaan diri
seseorang dapat mengkomunikasikan merupakan hal yang sangat penting bagi peserta
kemampuan dan keinginannya dengan baik. didik, tanpa percaya kepada kemampuan sendiri
Menurut Hafied Changara (2013: 91) untuk mustahil berhasil mencapai apa yang dicita-
menciptakan komunikasi yang mengena seorang citakan.
komunikan harus memiliki tiga hal : Hakim ( 2002 : 6), “kepercayaan diri adalah
a) Kepercayaan (credibility), komunikator suatu keyakinan seseorang terhadap segala aspek
yang baik dan efektif harus memiliki kelebihan yang dimilikinya dan keyakinan
kredibilitas yang tinggi, komunikator yang tersebut membuatnya merasa mampu untuk bisa
memiliki kredibilitas yang tinggi selalu mencapai berbagai tujuan di dalam hidupnya”.
memperhatikan pesan yang akan Kepercayaan diri sebagai bagian dari
disampaikan dan selalu berubah dalam penerimaan sosial dimana seseorang yang
menyampaikan pesannya karena selalu di memiliki kepercayaan diri akan lebih yakin
sesuaikan dengan sifat dan kedudukan untuk melakukan sesuatu atau masuk dalam
komunikannya. Apabila komunikasi yang suatu lingkungan, walaupun lingkungan tersebut
dilakukan berjalan efektif, maka pesan yang baru sama sekali. Dengan demikian individu
disampaikan komunikator akan yang memiliki kepercayaan diri diungkapkan
menimbulkan perubahan sikap dan perilaku melalui sikap yang tenang dan seimbang dalam
dalam diri komunikan. situasi sosial. Menurut Sujanto (2006 : 25)
b) Daya tarik (attractive), seorang kepercayaan diri adalah suatu keyakinan
komunikator harus mampu belajar dan seseorang yang tumbuh dari sikap sanggup
mengembangkan diri untuk menarik dan berdiri sendiri yaitu kesanggupan untuk berbuat
mudah diterima oleh komunikan. baik, menguasai diri, mengontrol tindakan
c) Kekuatan (power), komunikator harus sendiri, mengatur diri sendiri, dan bebas dari
mampu memproyeksikan dirinya ke dalam pengendalian orang lain. Dapat disimpulkan
orang lain, apabila seorang ingin memiliki bahwa kepercayaan diri adalah sikap positif
kekuatan dalam berkomunikasi maka harus yang dimiliki seorang individu yang
mampu mengembangkan kepercayaan membiasakan dan memampukan dirinya untuk
dirinya. mengembangkan penilaian positif baik terhadap
Strategi Membangun Keterampilan Komunikasi.... 582
(Fransisca Vera Damartha)
diri sendiri maupun lingkungan serta situasi atau pidato) yang bertujuan untuk memberikan
yang dihadapi untuk meraih apa yang informasi, mempengaruhi atau menghibur.
diinginkan. Seperti semua bentuk komunikasi,
Berdasarkan teori tentang Kepercayaan public speaking adalah proses yang sifatnya
Diri diatas terdapat beberapa indikator dari transaksional. De Vito (2012: 4
kepercayaan diri. Menurut Lauster (dalam )mengemukakan bahwa terdapat tujuh elemen
Afiatin dan Martaniah 2005:67-69), indikator dalam public speaking yaitu :
dari kepercayaan diri adalah sebagai berikut : 1) Speaker (Pembicara)
1) Individu merasa kuat terhadap tindakan Pembicara adalah orang yang
yang dilakukan. Hal ini didasari oleh menyampaikan pesan atau informasi melalui
adanya keyakinan tehadap kekuatan, ceramah yang relatif lama dan tidak
kemampuan, dan ketrampilan yang mendapatkan interupsi dari audiens. Public
dimiliki. Ia merasa optimis, cukup speaker sebagai pusat dari transaksi pesan yang
ambisius, tidak selalu memerlukan bantuan terjadi oleh karenanya pemahaman yang tepat
orang lain, sanggup bekerja keras, mampu akan materi, perencanaan yang matang, dan
menghadapi tugas dengan baik dan bekerja penguasaan panggung yang handal perlu
secara efektif serta bertanggung jawab atas dimiliki oleh seorang public speaker yang
keputusan dan perbuatannya. berpengaruh.
2) Individu merasa diterima oleh 2) Audience (Audiens)
kelompoknya. Hal ini dilandasi oleh adanya Public speaking memiliki audiens
keyakinan terhadap kemampuannya dalam yang relatif besar. Pada umumnya, audiens
berhubungan sosial. Ia merasa bahwa yang dapat terhitung sebagai public audience
kelompoknya atau orang lain menyukainya, adalah 10-12 orang sampai ratusan, ribuan,
aktif menghadapi keadaan lingkungan, bahkan jutaan orang. Audiens Dalam public
berani mengemukakan kehendak atau ide‐ speaking terdapat dua macam yaitu audiens
idenya secara bertanggung jawab dan tidak langsung dan audiens jarak jauh. Audiens
mementingkan diri sendiri sebagai pihak yang dipengaruhi oleh pesan
3) Individu memiliki ketenangan sikap. Hal ini dalam public speaking, speaker harus benar-
didasari oleh adanya keyakinan terhadap benar memperhatikan siapa audiensnya
kekuatan dan kemampuannya. Ia bersikap 3) Message (Pesan)
tenang, tidak mudah gugup, cukup toleran Pesan dalam public speaking terdiri
terhadap berbagai macam situasi. dari tanda-tanda verbal maupun nonverbal.
Kapasitas seorang individu untuk Penyusunan pesan pada public speaking tidak
melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan boleh sembarangan, membutuhkan tata cara
adalah kemampuan. Kemampuan sangat pokok tertentu agar makna dari pesan juga
untuk dimiliki oleh setiap orang. Menurut kamus disampaikan bisa dicerna dengan baik oleh
bahasa Indonesia, kemampuan berasal dari kata pendengar (audiens). Sama seperti ketika
“mampu” yang berarti kuasa (bisa, sanggup, menentukan karakteristik audiens, menyusun
melakukan sesuatu, dapat, berada, kaya, pesan pun harus didahului dengan riset.
mempunyai harta berlebihan). Kemampuan 4) Noise (Gangguan)
adalah suatu kesanggupan dalam melakukan Menurut De Vito (2012: 6 )
sesuatu. membedakan antara noise dengan signal. Jika
Public speaking merupakan tata cara signal adalah segala macam informasi atau
melakukan bicara di depan umum, secara runtut pesan yang ingin didengar oleh audiens maka
dan terencana, dengan tujuan tertentu. Public noise adalah segala sesuatu yang tidak ingin
speaking bukanlah aktivitas baru yang didengar dan mengganggu audiens saat
dilakukan oleh manusia pada zaman modern, menerima signal. Public speaking bisa dalam
akar tradisi kegiatan public speaking telah ada bentuk verbal maupun non-verbal maka noise-
sejak zaman peradaban Yunani kuno, yaitu pada nya pun juga dalam bentuk verbal dan
tradisi politiknya. Seni berbicara di depan publik nonverbal. Speaker hendaknya benar-benar
ini biasanya disebut dengan nama “retorika” dari berlatih mengelola noise ini karena acapkali
bahasa Yunani yang berarti “pidato”. Public noise bisa tidak terkontrol. Misalnya,
speaking suatu bentuk komunikasi kepada microphone yang rusak atau suara sirine yang
sekelompok orang didepan umum (ceramah sangat kencang.
5) Context (Konteks)
Strategi Membangun Keterampilan Komunikasi.... 583
(Fransisca Vera Damartha)
De Vito (2012) membagi konteks ini Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
menjadi konteks fisik, psikososial, temporal, Edisi Keempat Departemen Pendidikan
dan konteks cultural. Konteks fisik adalah Nasional (2008: 1340), “strategi adalah ilmu dan
tempat dan lingkungan yang sebenar-benarnya seni menggunakan sumber daya bangsa-bangsa
yang digunakan sebagai tempat berbicara untuk melaksanakan kebijakan tertentu dalam
(ruangan, lapangan, gedung, dll), beserta perang dan damai; rencana yang cermat
peralatan dan perlengkapan yang ada di mengenai kegiatan umtuk mencapai sasaran
dalamnya. Konteks psikososial merupakan khusus”. Tujuan yang telah dirumuskan bersama
hubungan antara speaker dengan hendaknya dicapai secara maksimal. Upaya
audiensnya. Konteks temporal meliputi waktu yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan
dan jam di mana public speaking itu yang telah disepakati bersama yaitu melalui
dilakukan. Konteks cultural mencakup strategi.
kepercayaan, gaya, nilai-nilai, bahkan gender Menurut Made Wena (2013:2), strategi
dan perilaku dari speaker dan audiens yang yaitu “cara dan seni menggunakan sumber daya
dibawa pada saat presentasi. untuk mencapai tujuan tertentu”. Asep Jihad dan
6) Channel (Saluran) Abdul Haris (2013: 24) berpendapat bahwa
Channel adalah sebuah medium untuk “strategi pembelajaran merupakan pendekatan
membawa signal pesan dari pengirim kepada dalam mengelola kegiatan, dengan
penerima. Dalam public speaking saluran ini mengintegrasikan urutan kegiatan, cara
wujudnya bisa bermacam-macam, baik secara mengorganisasikan materi pelajaran dan
visual maupun non visual, misalnya melalui pembelajar, peralatan dan bahan serta waktu
slide-slide di computer atau video, gambar- yang digunakan dalam proses pembelajaran,
gambar, dan lainnya. untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
7) Ethics (Etika) ditentukan secara efektif dan efisien”. Strategi
Ethics berbicara tentang benar atau salah atau pembelajaran merupakan suatu hal yang harus
implikasi moral dari pesan yang disampaikan. dimiliki oleh seorang guru dengan harapan
Seorang speaker harus menguasai hal-hal apa terciptanya kegiatan belajar mengajar yang baik
saja yang diperbolehkan dan tidak dan efisien. Asep Jihad dan Abdul Haris (2013:
diperbolehkan ketika menyampaikan suatu 24) berpendapat bahwa “strategi pembelajaran
pesan. merupakan pendekatan dalam mengelola
Menjadi seorang komunikator sebagai kegiatan, dengan mengintegrasikan urutan
pembawa pesan, mempunyai kemampuan kegiatan, cara mengorganisasikan materi
untuk menyajikan sebuah gagasan kepada pelajaran dan pembelajar, peralatan dan bahan
audiens. Sehingga, seorang individu yang ingin serta waktu yang digunakan dalam proses
menyampaikan pesan harus memperhatikan pembelajaran, untuk mencapai tujuan
elemen-elemen yang ada agar public speaking pembelajaran yang telah ditentukan secara
yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan efektif dan efisien”.
efektif. Penggunaan strategi dalam kegiatan
Robbins (2009: 57), mengemukakan pembelajaran sangat diperlukan karena untuk
bahwa“kemampuan berarti kapasitas seorang mempermudah kegiatan belajar mengajar. Tanpa
individu untuk melakukan beragam tugas dalam adanya strategi yang jelas, maka tujuan
suatu pekerjaan”. Jaffe (2013: 2) mendefinisikan pembelajaran yang telah ditetapkan sulit tercapai
Public speaking adalah proses komunikasi yang secara optimal. Strategi pembelajaran sangat
digunakan untuk tujuan tertentu berisi opini berguna bagi guru maupun bagi siswa.
yang diperkuat dengan fakta untuk meyakinkan Strategi pembelajaran dilakukan agar
audiens. Public speaking terjadi ketika guru dapat lebih mudah dalam
seseorang mempersiapkan dan menyampaikan menyampaikan materi sehingga tujuan
pidato kepada audiens tanpa mengganggu pembelajaran dapat tercapai. Penggunaan
pemikiran atau gagasan pembicara. Kemampuan
strategi pembelajaran tentunya tidak hanya
public speaking adalah kecakapan atau potensi
menggunakan satu strategi saja, dengan
seseorang pembicara untuk menyampaikan
pesan kepada audiens yang bertujuan untuk harapan siswa lebih mudah memahami apa
menghibur, membujuk dan menyampaikan yang disampaikan oleh guru.
iinformasi sesuai dengan kapasitas seseorang
pembicara.
Strategi Membangun Keterampilan Komunikasi.... 584
(Fransisca Vera Damartha)
kelebihan tertentu yang berarti bagi diri sendiri petugas resepsionis maupun ketika mereka
dan orang lain. Rasa percaya diri akan menjadi diterjunkan ke dunia kerja langsung atau yang
lebih mantap jika seseorang memiliki suatu biasa disebut dengan Praktik Kerja Lapangan
kelebihan yang membuat orang lain merasa (PKL).
kagum. Ketua Kompetensi Keahlian bersama Semua orang disekolah terlibat dalam
dengan Guru juga menyadari akan pentingnya proses pembentukan kepercayaan diri peserta
peserta didik kelas XI mengetahui kelebihan didik seperti kepala sekolah, kesiswaan, guru,
mereka agar mereka lebih percaya diri dalam karyawan dsb. Bersamaan dengan hal tersebut
berbagai situasi. khusunya Kompetensi Keahlian Administrasi
Sekolah bisa dikatakan sebagai Perkantoran juga melibatkan semua pihak dalam
lingkungan kedua bagi peserta didik, dimana proses pembentukan rasa percaya diri peserta
sekolah merupakan lingkungan yang paling didik baik dalam bentuk komunikasi langsung
berperan bagi peserta didik setelah lingkungan atau tidak misalnya komunikasi langsung
keluarga di rumah. Sekolah memberikan ruang dengan memberikan motivasi dan menanamkan
pada peserta didik untuk mengekpresikan rasa keyakinan kepada peserta ddidik bahwa mereka
percaya dirinya terhadap teman-teman mampu.
sebayanya. SMK Negeri 1 Tempel sendiri
banyak memberikan wadah kepada peserta didik c. Cara Meningkatan Kemampuan Public
untuk mengekspresikan rasa percaya diri mereka Speaking Peserta Didik
diantaranya adalah dengan adanya Pada saat Public Speaking merupakan salah
ektsrakulikuler, porsenitas/classmeeting, ada satu skill penting yang harus dimiliki oleh setiap
lomba pidato, olahraga yang juga ditujukan orang untuk bisa membangun karir yang
untuk mengekspesikan rasa percaya diri antar sukses. Public Speaking merupakan kemampuan
teman sebaya.Kompetensi Keahlian yang tidak diperoleh secara instan. Banyak cara
Administrasi Perkantoran sendiri juga memiliki dapat dilakukan untuk meningkatkan
strategi sendiri untuk membentuk rasa percaya kemampuan public speaking peserta didik.
diri peserta didik yaitu dengan Forum AP Berdasarkan hasil wawancara beberapa cara
Tahunan dari kelas 1-3 kepanitiaan berasal dari yang dilakukan Kompetensi Keahlian
peserta didik sendiri Guru hanya memberi Administrasi Perkantoran untuk meningkatkan
arahan saja agar peserta didik dapat membangun kemampuan public speaking peserta didik
kebersamaan dan kemandirian mereka, Forum khususnya kelas XI diantaranya dengan melatih
Administrasi Perkantoran bulanan juga peserta didik dalam Kegiatan Belajar Mengajar
ditujukan untuk melatih rasa percaya diri peserta (KBM) misalnya dengan melakukan diskusi,
didik, dengan adanya Forum Administrasi tanya jawab ataupun dengan presentasi,
Perkantoran bulanan diharapkan peserta didik memberikan contoh bagaimana cara melakukan
dapat mengasah kepercayaan diri mereka ketika teknik berbicara yang baik seperti melakukan
rumah mereka ditunjuk untuk tempat forum dan pendekatan permulaan, menjaga ketepatan
ketika peserta didik ditugaskan untuk mengisi berbicara dan volume suara, membuat tertarik
acara pada forum tersebut. Dalam pembelajaran ketika berbicara, gerakan tubuh yang sesuai.
juga diselippkan strateggi untuk membangun
keperayaan diri peserta didik mulai dari kelas d. Hambatan yang Dihadapi Pada Saat
satu ada materi tentang resepsionis mulai dari Pelaksanaan Stategi Untuk Menguasai
bagaimana cara peserta berbicara dengan orang Kemampuan Public Speaking
asing atau tamu yang datang kesekolah dari Pelaksanaan strategi untuk menguasai
pelajaran juga dari korespondensi peserta dilatih kemampuan public speaking perlu
untuk percaya diri dalam membuat surat, memperhatikan adanya hambatan yang dihadapi.
kearsipan peserta didik membutuhkan Berdasarkan hasil wawancara dengan guru
kepercayaan diri untuk menentukan surat kompetensi keahlian administrasi perkantoran
dimasukkan dalam pengelompokan yang sesuai, hambatan yang ada terbatasnya waktu dalam
lalu kalau dikelas XI ada pelajaran humas kegiatan belajar mengajar yang menyebabkan
dengan hal-hal tersebut mereka dapat kurang maksimalnya pengintegrasian strategi
mengekspresikan kepercayaan diri mereka dan partisipasi peserta didik kurang dalam
terhadap teman sebayanya. Beberapa hal tesebut pembelajaran, tidak percaya diri yang
akan sangat berguna ketika mereka kelas XI menyebabkan mereka gugup atau cemas yang
yang sudah mulai ditugaskan untuk menjadi berlebihan atau demam panggung , ditunjang
Strategi Membangun Keterampilan Komunikasi.... 587
(Fransisca Vera Damartha)
PROFIL SINGKAT
Fransisca Vera Damartha, lahir pada
tanggal 23 Maret 1996 di Klaten. Merupakan
mahasiswa Pendidikan Administrasi
Perkantoran angkatan 2014.