Anda di halaman 1dari 11

Strategi Membangun Keterampilan Komunikasi....

578
(Fransisca Vera Damartha)

STRATEGI MEMBANGUN KETERAMPILAN KOMUNIKASI DAN KEPERCAYAAN DIRI


DALAM PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING PESERTA DIDIK KELAS XI KOMPETENSI
KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK N 1 TEMPEL YOGYAKARTA

THE STRATEGY OF ENCOURAGEMENT COMMUNICATION SKILL STUDENTS’ AND SELF-


CONFIDENCE IN LEARNING OF PUBLIC SPEAKING AT CLASS XI OFFICE
ADMINISTRATION MAJOR OF SMK N 1 TEMPEL YOGYAKARTA

Fransisca Vera Damartha, Nadia Sasmita Wijayanti


Pendidikan Administrasi Perkantoran, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta
Email: fransiscaverad@gmail.com, nadiasasmita@uny.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi membangun keterampilan komunikasi dan
kepercayaan diri dalam pembelajaran public speaking peserta didik kelas XI kompetensi keahlian
Administrasi Perkantoran SMK N 1 Tempel. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Penentuan informan penelitian menggunakan teknik snowball sampling. Subjek
penelitian ini guru administrasi perkantoran menjadi informan kunci. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis secara
deskriptif kualitatif. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan triangulasi sumber dan triangulasi
metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) strategi membangun keterampilan komunikasi dan
kepercayaan diri dalam pendekatan pembelajaran yang digunakan yaitu cooperative learning dengan
metode pembelajaran diskusi, presentasi dan tanya jawab. 2) strategi meningkatkan kepercayaan diri
peserta didik melalui kegiatan sekolah. 3) upaya meningkatkan kemampuan public speaking peserta didik
adalah dengan melatih peserta didik kelas XI dalam kegiatan belajar mengajar seperti diskusi, tanya
jawab, presentasi dan memberikan contoh nyata teknik berbicara yang baik kepada peserta didik. 4)
hambatan yang dihadapinya yaitu keterbatasan waktu dalam kegiatan belajar mengajar yang
menyebabkan kurang maksimal dalam pengintegrasian strategi dan partisipasi peserta didik kurang
dalam pembelajaran. 5) cara mengatasi hambatan dalam menguasai kemampuan public speaking dengan
berusaha memaksimalkan waktu yang ada, ketika kegiatan belajar mengajar guru berusaha melatih
kemampuan peserta didik dengan diskusi dan presentasi dan menggencarkan kepada peserta didik untuk
selalu memperbanyak latihan, melakukan penguasaan materi, yakin akan kemampuan diri sendiri.
Kata kunci : Keterampilan Berkomunikasi, Kepercayaan Diri dan Public Speaking

Abstract
This research aims to know the strategy of encouragement communication skill students’ and self-
confidence in learning of public speaking at class XI office Administration Major SMK Negeri 1 Tempel.
This research is a descriptive qualitative research. The researcher used snowball technique sampling in
deciding the research informant. The research subjects key informan is teacher of Office Administration.
The data collection techniques used were observation, interview and documentation. The data collected
were analyzed in descriptive qualitative. Data validity technique maintained by triangulation of resources
and method. The result of the research shows that: 1) the strategy to build communication skills and
confidence in the learning approach used is cooperative learning with discussion, presentation and
question and answer learning methods. 2) strategies to increase students' confidence through school
activities. 3) efforts to improve the ability of public speaking of students by training class XI students in
teaching and learning activities such as discussion, question and answer, presentations and provide
concrete examples of good speaking techniques to students. 4) the obstacles faced are the limited time in
teaching and learning activities that cause less than optimal integration of strategies and participation
of students in learning. 5) how to overcome obstacles in mastering the ability of public speaking by trying
to maximize the time available, when teaching and learning activities the teacher tries to train students'
abilities with discussions and presentations and encourages students to always exercise more, mastering
the material, confident in their own abilities.
Keywords: Communication Skill, Confidence, Public Speaking
Strategi Membangun Keterampilan Komunikasi.... 579
(Fransisca Vera Damartha)

PENDAHULUAN termasuk dalam hal berinteraksi dengan


Manusia sebagai makhluk sosial akan berkomunikasi.
selalu berinteraksi dengan sesamanya demi Presentasi adalah salah satu bentuk
melangsungkan kehidupannya. Pada saat komunikasi yaitu pertukaran pesan atau
melakukan interaksi tidak akan terlepas dari informasi antara seseorang dengan beberapa
kegiatan berkomunikasi. Komunikasi orang. Seseorang membawa informasi tersebut
merupakan modal dan kunci sukses dalam kemudian menyampaikannya kepada orang lain
pergaulan dan karier karena hanya dengan melalui sebuah saluran. Selanjutnya orang
komunikasi sebuah hubungan baik dapat menerima informasi dan bereaksi atas informasi
dibangun dan dibina. yang diterimanya tersebut. Keberhasilan suatu
Berkomunikasi memerlukan skill presentasi ditentukan oleh seberapa banyak
(keterampilan) yang harus dilatih dan informasi yang dapat diterima oleh orang dan
dikembangkan. Keterampilan komunikasi seberapa ketepatan reaksi yang diberikan oleh
merupakan keterampilan utama yang harus orang seperti yang inginkan. Presentasi juga
dimiliki untuk mampu membina hubungan yang adalah penyampaian suatu materi atau masalah
sehat, baik di lingkungan sosial, sekolah, usaha, kepada pendengar dan khalayak yang mengikuti
dan perkantoran atau di mana saja. Kemampuan presentasi. Presentasi dapat pula diartikan
berkomunikasi yang baik dapat menjadi bekal sebagai kegiatan seseorang yang berbicara di
untuk karir pribadi dan sosial. Namun tidak hadapan publik, baik dalam kegiatan seminar,
semua orang dapat berkomunikasi dengan baik kuliah, mengajar di kelas, ataupun kegiatan
secara alamiah. Oleh sebab itu pendidikan dan sejenis. Orang yang menyampaikan presentasi
pelatihan komunikasi diperlukan untuk disebut presentator atau presenter
meningkatkan kemampuan seseorang untuk Banyak ditemukan peserta didik yang
dpaat berkomunikasi dengan baik. Pross latihan masih sulit dalam melakukan bicara di depan
dapat dilakukan disekolah-sekolah, lembaga- umum (public speaking) bahkan peserta didik
lembaga dan juga melalui organisasi tertentu. cenderung tidak percaya diri dalam menguasai
Sering dijumpai orang merasa tidak presentasi di depan kelas maupun di depan
percaya diri untuk berbicara di depan umum umum. Kepercayaan diri adalah modal dasar
(public speaking). Akibatnya, terbentuk suatu seorang peserta didik dalam memenuhi berbagai
persepsi bahwa untuk menjadi seorang public kebutuhan dalam hidupnya. Apabila peserta
speaking haruslah memiliki kemampuan didik tidak mempunyai rasa percaya diri,
mendasar yang dinamakan softskill. maka peserta didik akan merasa malu
Keterbatasan softskill bukanlah alasan bagi dimana saja dan sampai kapanpun apabila
seseorang untuk tidak mampu terampil berbicara peserta didik tampil di depan kelas atau di
di depan orang banyak. Ketidakpercayaan diri
muka umum, peserta didik juga akan sulit
itu dipengaruhi oleh sejauh mana seseorang
mempersiapkan dirinya untuk tampil di depan dan tidak berani menunjukkan kemampuan
publik, baik dari segi topik pembicaraan, fisik, yang dimilikinya kepada orang lain,
maupun mental. sehingga mengakibatkan kemampuannya
Kecemasan komunikasi di depan umum tidak berkembang. Kemampuan komunikasi
(public speaking) merupakan salah satu tidak hanya ditentukan oleh masalah fisik
ketakutan terbesar yang dialami oleh manusia. dan keterampilan saja tetapi juga
Kecemasan ini menghasilkan pengaruh yang dipengaruhi oleh kepercayaan diri.
negatif terhadap berbagai aspek kehidupan, Pendidikan di Indonesia diatur dalam
salah satunya aspek akademis. Kecemasan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
komunikasi yang dialami seseorang saat akan Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2013
melakukan komunikasi di depan umum bisa tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
muncul karena kurangnya rasa percaya diri. Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah
Komunikasi antarpribadi membutuhkan Kejuruan bab 1 pasal 1, yaitu :
kepercayaan diri, karena pengakuan dan Pola pembelajaran terisolasi menjadi
penghargaan dalam berkomunikasi akan peserta pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat
didik miliki, jika peserta didik memiliki menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja
kepercayaan diri. Setiap individu yang percaya yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui
diri biasanya selalu bersikap optimis dan yakin internet), pola pembelajaran satu arah (interaksi
akan kemampuannya dalam melakukan sesuatu guru-peserta didik) menjadi pembelajaran
Strategi Membangun Keterampilan Komunikasi.... 580
(Fransisca Vera Damartha)

interaktif (interaktif guru-peserta didik- Sebanyak 43 dari 61 responden masih


masyarakat-lingkungan alam, sumber/ media merasa takut untuk tampil di depan umum,
lainnya), pola pembelajaran pasif menjadi Sedangkan sebanyak 18 responden menyatakan
pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa tidak takut untuk tampil di depan umum. Alasan
aktif mencari semakin diperkuat dengan model responden masih takut untuk tampil di depan
pembelajaran pendekatan sains), pola belajar umum dikarenakan kurangnya keahlian atau
sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim) ketrampilan komunikasi yang dimiliki
Berdasarkan pasal dalam peraturan responden menjadikan kurang percaya diri dan
tersebut, Kemampuan public speaking seorang kurang memiliki kemampuan untuk berbicara di
peserta didik saat ini bisa sangat mempengaruhi depan umum (public speaking), kelas dan
kualitas diri peserta didik, terlebih dalam kelompok.
kurikulum 2013 ini peserta didik dituntut untuk Sebanyak 47 dari 61 responden menyatakan
aktif dalam pembelajaran yang mewajibkan masih merasa cemas dan gugup ketika akan
peserta didik banyak melakukan presentasi di melakukan berbicara di depan umum (public
depan kelas untuk menyampaikan materi di speaking) maupun melakukan presentasi
depan guru maupun teman sekelasnya. Tuntutan individu di kelas dan masih rendahnya
untuk peserta didik tidak hanya pada kualitas kepercayaan diri responden terhadap
kognitif peserta didik saja, tetapi kualitas diri kemampuan atau ketrampilan yang dimiliki.
peserta didik untuk bisa berprestasi secara Data tersebut menyatakan bahwa sebagian besar
akademis di luar sekolah juga sudah menjadi peserta didik kurang memiliki ketrampilan untuk
tuntutan. Kebanyakan dari peserta didik yang berbicara di depan umum (public speaking).
akan melakukan presentasi pada saat melakukan Sebanyak 45 responden menyatakan tidak
pembelajaran terkadang merasa gugup walaupun memiliki pengalaman berbicara di depan umum
materi telah dipersiapkan jauh hari sebelumnya (public speaking) dikarenakan tidak pernah
atau bahkan ada pula yang mendadak dan berusaha mencari pengalaman public speaking
hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan. dan melakukan latihan public speaking. Data
Berdasarkan hasil pra survey pada bulan tersebut menyatakan masih rendahnya
Januari 2018 menggunakan kuesioner yang pengalaman peserta didik dalam berbicara di
dibagikan kepada peserta didik kelas XI depan umum (public speaking). Selain itu
Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran rendahnya partisipasi peserta didik dalam
SMK Negeri 1 Tempel sebanyak 61 responden, kegiatan belajar mengajar misalnya mengajukan
diketahui bahwa : pertanyaan atau pendapat pada saat kegiatan
belajar mengajar , diskusi dan forum-forum
Tabel Persentase Hasil Pra survey lainnya juga menjadi latar belakang masalah.
No Indikator Persentase Jumlah Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti ingin
(%) Responden
mengetahui tentang Strategi Membangun
Ya Tidak Ya Tidak
Keterampilan Komunikasi dan Kepercayaan
Diri dalam Pembelajaran Public Speaking
Takut untuk
tampil Peserta Didik Kelas XI Kompetensi Keahlian
1 didepan 71% 29% 43 18 Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1
umum Tempel.
Kurang Komunikasi memiliki peran yang besar
memiliki
keterampilan bagi lancarnya sebuah pembelajaran. Siswa
2
untuk
77% 23% 47 14
harus memperhatikan keterampilan
berbicara di komunikasinya agar dapat berinteraksi dengan
depan umum
(public sesama individu di dalam kelas. Sehingga tidak
speaking) hanya pembelajaran yang bisa tercapai dalam
kelas tersebut, namun juga hubungan sosial.
Pengalaman
peserta didik Kata komunikasi berasal dari bahasa Latin
3 dalam 74% 26% 45 16 communicare yang artinya memberitahukan.
berbicara
didepan Kata tersebut kemudian berkembang dalam
umum masih bahasa inggris communication yang artinya
rendah
proses pertukaran informasi , konsep , ide,
Sumber : Pra survey Januari 2018 (Pada kelas
XI) gagasan, perasaan, dan lain-lain antara dua
Strategi Membangun Keterampilan Komunikasi.... 581
(Fransisca Vera Damartha)

orang atau lebih. Secara sederhana dapat Ketiga hal tersebut perlu dikembangkan
dikemukakan pengertian komunikasi adalah oleh seseorang yang menginginkan komunikasi
proses pengiriman pesan atau simbol-simbol dapat berhasil terkomunikasikan dengan baik
yang mengandung arti dari seorang sumber dan efektif.
atau komunikator kepada seorang penerima Dapat disimpulkan bahwa keterampilan
berkomunikasi adalah kemampuan seseorang
atau komunikan dengan tujuan tertentu untuk mengirim dan meneriman informasi atau
(Suranto Aw, 2010:2). pesan dalam menyampaikan sebuah informasi,
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan, gagasan, ide, pikiran dan perasaan secara
gagasan, harapan, dan pesan yang disampaikan verbal dan nonverbal yang ditujukan agar
melalui lambang tertentu, mengandung arti, memudahkan seorang komunikan
dilakukan oleh penyampain pesan ditujukan menyampaikan kepada komunikator.
kepada penerima pesan (Edward Depari : 1990). Adanya kepercayaan diri pada diri sendiri
Pengertian Keterampilan adalah kemampuan akan mendorong individu untuk dapat lebih
seseorang dalam mengoperasikan pekerjaan meningkatkan keyakinan dirinya bahwa individu
secara lebih mudah dan tepat. Pendapat tentang tersebut mampu bertanggung jawab atas
keterampilan ini lebih mengarah pada aktivitas tindakannya sendiri. Dalam berkomunikasi antar
yang bersifat psikomotorik Gordon (1994:12). pribadi kepercayaan diri sangat dibutuhkan,
Menurut Hafied Changara (2007:85) karena pengakuan dan penghargaan dalam
keterampilan komunikasi adalah, ”Kemampuan berkomunikasi akan kita miliki, jika kita
seseorang untuk menyampaikan atau mengirim memiliki kepercayaan diri. Kepercayaan diri
pesan kepada khalayak (penerima pesan)”. adalah suatu sikap perasaan yakin atas
Selanjutnya menurut Anwar Arifin (2008:58) kemampuan sendiri sehingga individu yang
kemampuan komunikasi adalah, ”Keterampilan bersangkutan tidak terlalu cemas dalam setiap
seseorang dalam menyampaikan pesan yang tindakan, dapat bebas melakukan hal-hal yang
jelas dan mudah dipahami oleh penerima pesan”. disukai dan bertanggung jawab atas segala
Ada upaya yang dapat dilakukan agar perbuatan yang dilakukan. Kepercayaan diri
seseorang dapat mengkomunikasikan merupakan hal yang sangat penting bagi peserta
kemampuan dan keinginannya dengan baik. didik, tanpa percaya kepada kemampuan sendiri
Menurut Hafied Changara (2013: 91) untuk mustahil berhasil mencapai apa yang dicita-
menciptakan komunikasi yang mengena seorang citakan.
komunikan harus memiliki tiga hal : Hakim ( 2002 : 6), “kepercayaan diri adalah
a) Kepercayaan (credibility), komunikator suatu keyakinan seseorang terhadap segala aspek
yang baik dan efektif harus memiliki kelebihan yang dimilikinya dan keyakinan
kredibilitas yang tinggi, komunikator yang tersebut membuatnya merasa mampu untuk bisa
memiliki kredibilitas yang tinggi selalu mencapai berbagai tujuan di dalam hidupnya”.
memperhatikan pesan yang akan Kepercayaan diri sebagai bagian dari
disampaikan dan selalu berubah dalam penerimaan sosial dimana seseorang yang
menyampaikan pesannya karena selalu di memiliki kepercayaan diri akan lebih yakin
sesuaikan dengan sifat dan kedudukan untuk melakukan sesuatu atau masuk dalam
komunikannya. Apabila komunikasi yang suatu lingkungan, walaupun lingkungan tersebut
dilakukan berjalan efektif, maka pesan yang baru sama sekali. Dengan demikian individu
disampaikan komunikator akan yang memiliki kepercayaan diri diungkapkan
menimbulkan perubahan sikap dan perilaku melalui sikap yang tenang dan seimbang dalam
dalam diri komunikan. situasi sosial. Menurut Sujanto (2006 : 25)
b) Daya tarik (attractive), seorang kepercayaan diri adalah suatu keyakinan
komunikator harus mampu belajar dan seseorang yang tumbuh dari sikap sanggup
mengembangkan diri untuk menarik dan berdiri sendiri yaitu kesanggupan untuk berbuat
mudah diterima oleh komunikan. baik, menguasai diri, mengontrol tindakan
c) Kekuatan (power), komunikator harus sendiri, mengatur diri sendiri, dan bebas dari
mampu memproyeksikan dirinya ke dalam pengendalian orang lain. Dapat disimpulkan
orang lain, apabila seorang ingin memiliki bahwa kepercayaan diri adalah sikap positif
kekuatan dalam berkomunikasi maka harus yang dimiliki seorang individu yang
mampu mengembangkan kepercayaan membiasakan dan memampukan dirinya untuk
dirinya. mengembangkan penilaian positif baik terhadap
Strategi Membangun Keterampilan Komunikasi.... 582
(Fransisca Vera Damartha)

diri sendiri maupun lingkungan serta situasi atau pidato) yang bertujuan untuk memberikan
yang dihadapi untuk meraih apa yang informasi, mempengaruhi atau menghibur.
diinginkan. Seperti semua bentuk komunikasi,
Berdasarkan teori tentang Kepercayaan public speaking adalah proses yang sifatnya
Diri diatas terdapat beberapa indikator dari transaksional. De Vito (2012: 4
kepercayaan diri. Menurut Lauster (dalam )mengemukakan bahwa terdapat tujuh elemen
Afiatin dan Martaniah 2005:67-69), indikator dalam public speaking yaitu :
dari kepercayaan diri adalah sebagai berikut : 1) Speaker (Pembicara)
1) Individu merasa kuat terhadap tindakan Pembicara adalah orang yang
yang dilakukan. Hal ini didasari oleh menyampaikan pesan atau informasi melalui
adanya keyakinan tehadap kekuatan, ceramah yang relatif lama dan tidak
kemampuan, dan ketrampilan yang mendapatkan interupsi dari audiens. Public
dimiliki. Ia merasa optimis, cukup speaker sebagai pusat dari transaksi pesan yang
ambisius, tidak selalu memerlukan bantuan terjadi oleh karenanya pemahaman yang tepat
orang lain, sanggup bekerja keras, mampu akan materi, perencanaan yang matang, dan
menghadapi tugas dengan baik dan bekerja penguasaan panggung yang handal perlu
secara efektif serta bertanggung jawab atas dimiliki oleh seorang public speaker yang
keputusan dan perbuatannya. berpengaruh.
2) Individu merasa diterima oleh 2) Audience (Audiens)
kelompoknya. Hal ini dilandasi oleh adanya Public speaking memiliki audiens
keyakinan terhadap kemampuannya dalam yang relatif besar. Pada umumnya, audiens
berhubungan sosial. Ia merasa bahwa yang dapat terhitung sebagai public audience
kelompoknya atau orang lain menyukainya, adalah 10-12 orang sampai ratusan, ribuan,
aktif menghadapi keadaan lingkungan, bahkan jutaan orang. Audiens Dalam public
berani mengemukakan kehendak atau ide‐ speaking terdapat dua macam yaitu audiens
idenya secara bertanggung jawab dan tidak langsung dan audiens jarak jauh. Audiens
mementingkan diri sendiri sebagai pihak yang dipengaruhi oleh pesan
3) Individu memiliki ketenangan sikap. Hal ini dalam public speaking, speaker harus benar-
didasari oleh adanya keyakinan terhadap benar memperhatikan siapa audiensnya
kekuatan dan kemampuannya. Ia bersikap 3) Message (Pesan)
tenang, tidak mudah gugup, cukup toleran Pesan dalam public speaking terdiri
terhadap berbagai macam situasi. dari tanda-tanda verbal maupun nonverbal.
Kapasitas seorang individu untuk Penyusunan pesan pada public speaking tidak
melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan boleh sembarangan, membutuhkan tata cara
adalah kemampuan. Kemampuan sangat pokok tertentu agar makna dari pesan juga
untuk dimiliki oleh setiap orang. Menurut kamus disampaikan bisa dicerna dengan baik oleh
bahasa Indonesia, kemampuan berasal dari kata pendengar (audiens). Sama seperti ketika
“mampu” yang berarti kuasa (bisa, sanggup, menentukan karakteristik audiens, menyusun
melakukan sesuatu, dapat, berada, kaya, pesan pun harus didahului dengan riset.
mempunyai harta berlebihan). Kemampuan 4) Noise (Gangguan)
adalah suatu kesanggupan dalam melakukan Menurut De Vito (2012: 6 )
sesuatu. membedakan antara noise dengan signal. Jika
Public speaking merupakan tata cara signal adalah segala macam informasi atau
melakukan bicara di depan umum, secara runtut pesan yang ingin didengar oleh audiens maka
dan terencana, dengan tujuan tertentu. Public noise adalah segala sesuatu yang tidak ingin
speaking bukanlah aktivitas baru yang didengar dan mengganggu audiens saat
dilakukan oleh manusia pada zaman modern, menerima signal. Public speaking bisa dalam
akar tradisi kegiatan public speaking telah ada bentuk verbal maupun non-verbal maka noise-
sejak zaman peradaban Yunani kuno, yaitu pada nya pun juga dalam bentuk verbal dan
tradisi politiknya. Seni berbicara di depan publik nonverbal. Speaker hendaknya benar-benar
ini biasanya disebut dengan nama “retorika” dari berlatih mengelola noise ini karena acapkali
bahasa Yunani yang berarti “pidato”. Public noise bisa tidak terkontrol. Misalnya,
speaking suatu bentuk komunikasi kepada microphone yang rusak atau suara sirine yang
sekelompok orang didepan umum (ceramah sangat kencang.
5) Context (Konteks)
Strategi Membangun Keterampilan Komunikasi.... 583
(Fransisca Vera Damartha)

De Vito (2012) membagi konteks ini Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
menjadi konteks fisik, psikososial, temporal, Edisi Keempat Departemen Pendidikan
dan konteks cultural. Konteks fisik adalah Nasional (2008: 1340), “strategi adalah ilmu dan
tempat dan lingkungan yang sebenar-benarnya seni menggunakan sumber daya bangsa-bangsa
yang digunakan sebagai tempat berbicara untuk melaksanakan kebijakan tertentu dalam
(ruangan, lapangan, gedung, dll), beserta perang dan damai; rencana yang cermat
peralatan dan perlengkapan yang ada di mengenai kegiatan umtuk mencapai sasaran
dalamnya. Konteks psikososial merupakan khusus”. Tujuan yang telah dirumuskan bersama
hubungan antara speaker dengan hendaknya dicapai secara maksimal. Upaya
audiensnya. Konteks temporal meliputi waktu yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan
dan jam di mana public speaking itu yang telah disepakati bersama yaitu melalui
dilakukan. Konteks cultural mencakup strategi.
kepercayaan, gaya, nilai-nilai, bahkan gender Menurut Made Wena (2013:2), strategi
dan perilaku dari speaker dan audiens yang yaitu “cara dan seni menggunakan sumber daya
dibawa pada saat presentasi. untuk mencapai tujuan tertentu”. Asep Jihad dan
6) Channel (Saluran) Abdul Haris (2013: 24) berpendapat bahwa
Channel adalah sebuah medium untuk “strategi pembelajaran merupakan pendekatan
membawa signal pesan dari pengirim kepada dalam mengelola kegiatan, dengan
penerima. Dalam public speaking saluran ini mengintegrasikan urutan kegiatan, cara
wujudnya bisa bermacam-macam, baik secara mengorganisasikan materi pelajaran dan
visual maupun non visual, misalnya melalui pembelajar, peralatan dan bahan serta waktu
slide-slide di computer atau video, gambar- yang digunakan dalam proses pembelajaran,
gambar, dan lainnya. untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
7) Ethics (Etika) ditentukan secara efektif dan efisien”. Strategi
Ethics berbicara tentang benar atau salah atau pembelajaran merupakan suatu hal yang harus
implikasi moral dari pesan yang disampaikan. dimiliki oleh seorang guru dengan harapan
Seorang speaker harus menguasai hal-hal apa terciptanya kegiatan belajar mengajar yang baik
saja yang diperbolehkan dan tidak dan efisien. Asep Jihad dan Abdul Haris (2013:
diperbolehkan ketika menyampaikan suatu 24) berpendapat bahwa “strategi pembelajaran
pesan. merupakan pendekatan dalam mengelola
Menjadi seorang komunikator sebagai kegiatan, dengan mengintegrasikan urutan
pembawa pesan, mempunyai kemampuan kegiatan, cara mengorganisasikan materi
untuk menyajikan sebuah gagasan kepada pelajaran dan pembelajar, peralatan dan bahan
audiens. Sehingga, seorang individu yang ingin serta waktu yang digunakan dalam proses
menyampaikan pesan harus memperhatikan pembelajaran, untuk mencapai tujuan
elemen-elemen yang ada agar public speaking pembelajaran yang telah ditentukan secara
yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan efektif dan efisien”.
efektif. Penggunaan strategi dalam kegiatan
Robbins (2009: 57), mengemukakan pembelajaran sangat diperlukan karena untuk
bahwa“kemampuan berarti kapasitas seorang mempermudah kegiatan belajar mengajar. Tanpa
individu untuk melakukan beragam tugas dalam adanya strategi yang jelas, maka tujuan
suatu pekerjaan”. Jaffe (2013: 2) mendefinisikan pembelajaran yang telah ditetapkan sulit tercapai
Public speaking adalah proses komunikasi yang secara optimal. Strategi pembelajaran sangat
digunakan untuk tujuan tertentu berisi opini berguna bagi guru maupun bagi siswa.
yang diperkuat dengan fakta untuk meyakinkan Strategi pembelajaran dilakukan agar
audiens. Public speaking terjadi ketika guru dapat lebih mudah dalam
seseorang mempersiapkan dan menyampaikan menyampaikan materi sehingga tujuan
pidato kepada audiens tanpa mengganggu pembelajaran dapat tercapai. Penggunaan
pemikiran atau gagasan pembicara. Kemampuan
strategi pembelajaran tentunya tidak hanya
public speaking adalah kecakapan atau potensi
menggunakan satu strategi saja, dengan
seseorang pembicara untuk menyampaikan
pesan kepada audiens yang bertujuan untuk harapan siswa lebih mudah memahami apa
menghibur, membujuk dan menyampaikan yang disampaikan oleh guru.
iinformasi sesuai dengan kapasitas seseorang
pembicara.
Strategi Membangun Keterampilan Komunikasi.... 584
(Fransisca Vera Damartha)

METODE PENELITIAN Teknik Analisis Data


Teknik analisis data yang digunakan dalam
Desain Penelitian
penelitian ini yaitu: 1) pengumpulan data; 2)
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
reduksi data; 3) penyajian data; dan 4) penarikan
kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif
kesimpulan.
merupakan penelitian yang bertujuan untuk
memahami atau memperoleh informasi
Teknik Keabsahan Data
mengenai suatu hal secara holistik dan
Teknik yang digunakan untuk memeriksan
mendalam. Penelitian ini bertujuan untuk
keabsahan data adalah triangulasi sumber dan
mengetahui strategi membangun keterampilan
triangulasi metode.
komunikasi dan kepercayaan diri dalam
pembelajaran public speaking peserta didik kelas
HASIL PENELITIAN DAN
XI Kompetensi Keahlian Administrasi
PEMBAHASAN
Perkantoram SMK Negeri 1 Tempel. Melalui
Berdasarkan data yang diperoleh maka
penelitian ini diperoleh hasil penelitian berupa
dapat diuraikan hasil penelitian sebagai berikut:
informasi dan pemahaman yang mendalam
mengenai strategi membangun keterampilan
a. Strategi Meningkatkan Keterampilan
komunikasi dan kepercayaan diri dalam
Berkomunikasi Peserta Didik
pembelajaran public speaking peserta didik kelas
Lulusan SMK harus memiliki
XI kompetensi keahlian Administrasi
keterampilan yang menjadi salah satu
Perkantoram SMK Negeri 1 Tempel.
kompetensi mereka. Tidak hanya itu, soft skill
berupa karakter yang baik juga harus dimiliki
Tempat dan Waktu Penelitian
lulusan SMK sebagai tenaga kerja terampil di
Penelitian dilakukan di SMK Negeri 1
dunia industri. SMK Negeri 1 Tempel,
Tempel yang beralamat di Jl Magelang Km 17
khususnya pada kompetensi keahlian
Tempel, Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta.
administrasi perkantoran berusaha mengikuti
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada bulan
tuntutan perkembangan yang ada agar dapat
April 2018.
menghasilkan lulusan yang kompeten di dalam
bidangnya. Keterampilan Berkomunikasi sangat
Informan Penelitian
penting untuk kesuksesan dalam banyak aspek
Subjek penelitian ini berjumlah 7 yang
kehidupan. Banyak pekerjaan memerlukan
terdiri dari Ketua Kompetensi Keahlian
keterampilan komunikasi yang kuat dan orang
Administrasi Perkantoran informan yang
dengan kemampuan komunikasi yang baik
berkaitan tentang strategi yang diterapkan pada
biasanya menikmati hubungan interpersonal
peserta didik khususnya kelas XI Kompetensi
yang baik dengan atasan, kolega, dan sesama staf
Keahlian Administrasi Perkantoran, Guru
sangat penting, tidak peduli industri apa kamu
informan yang berkaitan dengan penerapan
bekerja. Keterampilan berkomunikasi yang
strategi merupakan informan kunci dan Peserta
dimiliki siswa saat ini, dapat dikatakan belum
Didik Kelas XI informan yang berkaitan tentang
seluruhnya memiliki kecakapan yang baik. Guru
masalah keterampilan berkomunikasi,
selalu memberikan pemahaman dan pembinaan
kepercayaan diri dalam menguasai kemampuan
mengenai keterampilan komunikasi kepada
public speaking
peserta didik saat kegiatan belajar mengajar
Teknik Sampling Subjek menggunakan
berlangsung,
teknik snowball sampling, artinya teknik
Ketua Kompetensi Keahlian
pengambilan sampel suber data yang pada
Administrasi Perkantoran bersama dengan Guru
awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi
Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1
besar.
Tempel menyadari bahwa pentingnya
keterampilan berkomunikasi untuk peserta
Teknik Pengumpulan Data
didik. Untuk membentuk agar peserta didik
Pengumpulan data yang digunakan dalam
memiliki keterampilan dalam berkomunikasi
penelitian ini adalah observasi, wawancara dan
khususnya kelas XI yang akan diterjunkan
dokumentasi.
langsung ke dunia kerja terdapat beberapa
strategi yang sudah dilakukan diantaranya,
Ketua Kompetensi Keahlian bersama dengan
Guru telah menerapkan strategi keterampilan
Strategi Membangun Keterampilan Komunikasi.... 585
(Fransisca Vera Damartha)

berkomunikasi dalam pembelajaran dimulai 2. Ketua Kompetensi Keahlian dan Guru


dengan adanya perencanaan terlebih dahulu kompetensi keahlian administrasi
yaitu melalui Rencana Pelaksanaan perkantoran di SMK Negeri 1 Tempel
Pembelajaran (RPP). Kegiatan belajar mengajar menyadari arti pentingnya keterampilan
dilaksanakan sesuai dengan tuntutan dari berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang khususnya bagi siswa SMK yang tujuan
telah disusun, dimana di dalam Rencana utama setelah lulus terjun ke dunia kerja.
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) telah memuat 3. Secara umum, guru-guru telah
tentang strategi yang telah disusun. mengintegrasikan keterampilan dalam
Untuk melatih keterampilan pembelajaran sesuai dengan tuntunan dari
berkomunikasi mereka dalam pembelajaran rencana proses pembelajaran (RPP) yang di
yang sebelumnnya telah disusun di kelas 1 dalamnya sudah terkandung nilai-nilai
peserta didik mendapatkan pembelajaran tentang ketrampilan. Metode pembelajaran yang
bagaimana bertutur kata sebagai resepsionis digunakan dalam menunjang kegiatan
yang baik, lalu di kelas 2 peserta didik belajar mengajar antara lain ceramah,
mendapatkan pelajaran humas dan teknik diskusi, presentasi, dan tanya jawab yang
presentasi dengan adanya pelajaran tersebut banyak membantu melatih ketrampilan
diharapakan dapat membantu peserta didik berkomunikasi peserta didik.
untuk memiliki ketrampilan berkomunikasi yang
baik dan ketika mereka ditugaskan oleh sekolah
untuk menjadi resepsionis yang akan melatih b. Strategi Meningkatkan Kepercayaan Diri
peserta didik untuk memiliki keterampilan Peserta Didik
berkomunikasi yang baik, ketika peserta didik Rasa percaya diri adalah modal untuk
menyerahkan surat, kurang sesuai cara mencapai sesuatu seperti kesuksesan dalam hal
berkomunikasinya peserta didik akan apapun. Jika tidak memiliki rasa percaya diri
mendapatkan teguran langsung dari guru, hal maka akan dipastikan kesulitan dalam
tersebut secara tidak langsung akan membentuk melakukan sesuatu, terlebih lagi ketika sedang
keterampilan komunikasi peserrta didik. berada di tempat umum. Rasa percaya diri bisa
Setelah perencanaan dilakukan diasah. Bahwa setiap pribadi memiliki sebuah
selanjutnya adalah pelaksanaan strategi yang kecenderungan sebuah karakter-karakter
dilakukkan oleh Ketua Kompetensi Keahlian tertentu, tidaklah dapat dipungkiri. Tetapi
Administrasi Perkantoran bersama dengan Guru dengan meningkatkan kesadaran akan diri
Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 sendiri dan dengan memiliki strategi untuk
Tempel diantaranya adalah dengan strategi merubah tentang kurangnya rasa percaya diri.
pembelajaran yang digunakan guru yaitu Peran lingkungan keluarga terhadap
cooperatif learning, Diskusi dan Tanya jawab. bentuk kepercayaan diri sangat penting dalam
Dengan diskusi akan mendorong siswa untuk pembentukan kepercayaan diri seseorang jika
membangun karakter, melatih mereka untuk fungsi keluarga berjalan baik, maka besar
memiliki ketrampilan komunikasi antar teman kemungkinan individu dalam kelas tersebut
sebaya, kerjasama, pembagian tugas, dan mempunyai kepercayaan diri yang baik. Ketua
pertanggungjawaban pada hasil pekerjaan. Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran
Beberapa strategi tersebut dapat membantu bersama dengan Guru setuju bahwa kepercayaan
peserta didik untuk banyak membantu melatih diri peserta didik khususnya kelas XI
keterampilan berkomunikasi peserta didik. Administrasi Perkantoran sangat dipengaruhi
Dapat disimpulkan bahwa strategi meningkatkan oleh lingkungan keluarga karena dasar dari
keterampilan berkomunikasi pembelajaran, karakter anak dikeluarga sudah tertanam lama
sebagai berikut : dilingkungan keluarga tersebut terlebih waktu
1. Keterampilan berkomunikasi yang dimiliki yang lebih banyak peserta didik habiskan
siswa saat ini, dapat dikatakan belum dirumah lebih banyak dibandingkan dengan
seluruhnya memiliki kecakapan yang baik. waktu disekolah, untuk merubah peserta didik
Guru selalu memberikan pemahaman dan akan terasa sulit ketika lingkungan keluarga
pembinaan mengenai ketrampilan peserta didik tidak mendukung.
komunikasi kepada peserta didik saat Salah satu modal utama untuk bisa
kegiatan belajar mengajar berlangsung, menjadi seseorang dengan kepribadian yang
penuh rasa percaya diri adalah memiliki
Strategi Membangun Keterampilan Komunikasi.... 586
(Fransisca Vera Damartha)

kelebihan tertentu yang berarti bagi diri sendiri petugas resepsionis maupun ketika mereka
dan orang lain. Rasa percaya diri akan menjadi diterjunkan ke dunia kerja langsung atau yang
lebih mantap jika seseorang memiliki suatu biasa disebut dengan Praktik Kerja Lapangan
kelebihan yang membuat orang lain merasa (PKL).
kagum. Ketua Kompetensi Keahlian bersama Semua orang disekolah terlibat dalam
dengan Guru juga menyadari akan pentingnya proses pembentukan kepercayaan diri peserta
peserta didik kelas XI mengetahui kelebihan didik seperti kepala sekolah, kesiswaan, guru,
mereka agar mereka lebih percaya diri dalam karyawan dsb. Bersamaan dengan hal tersebut
berbagai situasi. khusunya Kompetensi Keahlian Administrasi
Sekolah bisa dikatakan sebagai Perkantoran juga melibatkan semua pihak dalam
lingkungan kedua bagi peserta didik, dimana proses pembentukan rasa percaya diri peserta
sekolah merupakan lingkungan yang paling didik baik dalam bentuk komunikasi langsung
berperan bagi peserta didik setelah lingkungan atau tidak misalnya komunikasi langsung
keluarga di rumah. Sekolah memberikan ruang dengan memberikan motivasi dan menanamkan
pada peserta didik untuk mengekpresikan rasa keyakinan kepada peserta ddidik bahwa mereka
percaya dirinya terhadap teman-teman mampu.
sebayanya. SMK Negeri 1 Tempel sendiri
banyak memberikan wadah kepada peserta didik c. Cara Meningkatan Kemampuan Public
untuk mengekspresikan rasa percaya diri mereka Speaking Peserta Didik
diantaranya adalah dengan adanya Pada saat Public Speaking merupakan salah
ektsrakulikuler, porsenitas/classmeeting, ada satu skill penting yang harus dimiliki oleh setiap
lomba pidato, olahraga yang juga ditujukan orang untuk bisa membangun karir yang
untuk mengekspesikan rasa percaya diri antar sukses. Public Speaking merupakan kemampuan
teman sebaya.Kompetensi Keahlian yang tidak diperoleh secara instan. Banyak cara
Administrasi Perkantoran sendiri juga memiliki dapat dilakukan untuk meningkatkan
strategi sendiri untuk membentuk rasa percaya kemampuan public speaking peserta didik.
diri peserta didik yaitu dengan Forum AP Berdasarkan hasil wawancara beberapa cara
Tahunan dari kelas 1-3 kepanitiaan berasal dari yang dilakukan Kompetensi Keahlian
peserta didik sendiri Guru hanya memberi Administrasi Perkantoran untuk meningkatkan
arahan saja agar peserta didik dapat membangun kemampuan public speaking peserta didik
kebersamaan dan kemandirian mereka, Forum khususnya kelas XI diantaranya dengan melatih
Administrasi Perkantoran bulanan juga peserta didik dalam Kegiatan Belajar Mengajar
ditujukan untuk melatih rasa percaya diri peserta (KBM) misalnya dengan melakukan diskusi,
didik, dengan adanya Forum Administrasi tanya jawab ataupun dengan presentasi,
Perkantoran bulanan diharapkan peserta didik memberikan contoh bagaimana cara melakukan
dapat mengasah kepercayaan diri mereka ketika teknik berbicara yang baik seperti melakukan
rumah mereka ditunjuk untuk tempat forum dan pendekatan permulaan, menjaga ketepatan
ketika peserta didik ditugaskan untuk mengisi berbicara dan volume suara, membuat tertarik
acara pada forum tersebut. Dalam pembelajaran ketika berbicara, gerakan tubuh yang sesuai.
juga diselippkan strateggi untuk membangun
keperayaan diri peserta didik mulai dari kelas d. Hambatan yang Dihadapi Pada Saat
satu ada materi tentang resepsionis mulai dari Pelaksanaan Stategi Untuk Menguasai
bagaimana cara peserta berbicara dengan orang Kemampuan Public Speaking
asing atau tamu yang datang kesekolah dari Pelaksanaan strategi untuk menguasai
pelajaran juga dari korespondensi peserta dilatih kemampuan public speaking perlu
untuk percaya diri dalam membuat surat, memperhatikan adanya hambatan yang dihadapi.
kearsipan peserta didik membutuhkan Berdasarkan hasil wawancara dengan guru
kepercayaan diri untuk menentukan surat kompetensi keahlian administrasi perkantoran
dimasukkan dalam pengelompokan yang sesuai, hambatan yang ada terbatasnya waktu dalam
lalu kalau dikelas XI ada pelajaran humas kegiatan belajar mengajar yang menyebabkan
dengan hal-hal tersebut mereka dapat kurang maksimalnya pengintegrasian strategi
mengekspresikan kepercayaan diri mereka dan partisipasi peserta didik kurang dalam
terhadap teman sebayanya. Beberapa hal tesebut pembelajaran, tidak percaya diri yang
akan sangat berguna ketika mereka kelas XI menyebabkan mereka gugup atau cemas yang
yang sudah mulai ditugaskan untuk menjadi berlebihan atau demam panggung , ditunjang
Strategi Membangun Keterampilan Komunikasi.... 587
(Fransisca Vera Damartha)

dengan keterampilan dan pengalaman public percaya dirinya terhadap teman-teman


speaking peserta didik yang masih kurang serta sebayanya melalui kegiatan sekolah.
tidak adanya waktu untuk melakukan 3. Upaya meningkatkan kemampuan public
penddidikan dan latihan terkait publicc speaking peserta didik dengan melatih
speaking. Hambatan lainnya adalah kurangnya peserta didik kelas XI dalam Kegiatan
latihan yang dilakukan peserta didik agar Belajar Mengajar (KBM) seperti
kemampuan public speaking mereka terasah melakukan diskusi, tanya jawab ataupun
serta masih rendahnya kesadaran peserta didik dengan presentasi dan memberikan contoh
untuk berpartisipasi dalam pembelajaran dan nyata teknik berbicara yang baik kepada
mencari pengalaman public speaking. peserta didik.
4. Hambatan yang dihadapi terbatasnya waktu
e. Cara Mengatasi Hambatan dalam Menguasai dalam kegiatan belajar mengajar yang
Kemampuan Public Speaking menyebabkan kurang maksimalnya
Berdasarkan hasil wawancara dengan pengintegrasian strategi dan partisipasi
guru-guru kompetensi keahlian administrasi peserta didik kurang dalam pembelajaran.
perkantoran di SMK Negeri 1 Tempel, adapun 5. Cara mengatasi hambatan dalam menguasai
upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi kemampuan public speaking dengan
hambatan yang terjadi yaitu guru berusaha untuk memaksimalkan waktu yang ada dengan
menguasai kemampuan public speaking dengan memberikan contoh nyata dalam
cara memberikan contoh secara nyata dan guru pembelajaran dan menggencarkan kepada
berusaha memanfaatkan waktu yang ada untuk peserta didik untuk selalu memperbanyak
mengasah kemampuan public speaking peserta latihan seperti memberi tugas, menjadi
didik. Contoh secara nyata yang dapat dilakukan master of ceremony (MC) dalam forum,
oleh guru yaitu dengan memberikan contoh melakukan penguasaan materi, yakin akan
bagaimana cara melakukan teknik berbicara kemampuan diri sendiri, ketika Kegiatan
yang baik seperti melakukan pendekatan Belajar Mengajar (KBM) guru berusaha
permulaan, menjaga ketepatan berbicara dan melatih kemampuan peserta didik dengan
volume suara, cara mengatasi kegugupan, diskusi dan presentasi.
membuat anak-anak tertarik, dan cara menutup
petemuan dengan mengesankan. DAFTAR PUSTAKA
Selain guru memberikan contoh nyata,
guru juga dapat mengembangkan kemampuan Bernadus, G. (Mei 2015). Membangun
public speaking peserta didik dengan Kepercayaan Diri Siswa Melalui
menggencarkan kepada peserta didik untuk Kegiatan Ekstrakurikuler. Makalah
selalu memperbanyak latihan, melakukan disajikan dalam Seminar Nasional, di
penguasaan materi, yakin akan kemampuan diri Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri
sendiri, ketika Kegiatan Belajar Mengajar Yogyakarta.
(KBM) guru berusaha melatih kemampuan
peserta didik dengan diskusi dan presentasi. Cangara, H. (2013). Perencanaan dan Strategi
Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan Devito, J.A. (2012). Komunikasi Antar
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan Manusia.. Pamulang-Tangerang
yang telah dilakukan dan dideskripsikan pada Selatan: Karisma Publishing
bab sebelumnya, maka dapat diambil Group.
kesimpulan sebagai berikut
1. Strategi untuk meningkatkan keterampilan Fitriana, D. (2013). Public Speaking: Kunci
berkomunikasi peserta didik dalam Sukses Bicara di depan Publik.
pembelajaran yang digunakan yaitu Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
cooperative learning dan metode yang
banyak digunakan dalam pembelajaran yaitu Ganime, A.P. & Didem, S.S. (2014). The
metode diskusi, presentasi dan tanya jawab. communication styles used by teachers
2. Strategi untuk meningkatkan kepercayaan in numerical lessons. Proceedings
diri peserta didik dengan memberikan ruang
pada anak untuk mengekspresikan rasa
Strategi Membangun Keterampilan Komunikasi.... 588
(Fransisca Vera Damartha)

Social and Behavioral Sciences,


Turkey, 116, 2485 – 2488.
Hacicaferoglu, S. (2014). Survey on the
Communication Skills that the College
Students of School of Physical
Education and Sports Perceived.
Teaching Staff. Hal 54-67.

Hakim, T.(2002). Mengatasi Rasa Tidak


Percaya Diri. Jakarta: Puspa

Jaffe, C. (2013). Public speaking: concept and


skills for a diverse society. Boston :
Wadsworth, cengange learning.

Shyam, S.S. & Irene, E.J. (2015). Public


Speaking Skills. Journal of Vocational
Education & Training, 26, 129-132.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian


Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R & D). Bandung:
Alfabeta.

Suranto, A.W. (2012). Komunikasi Sosial


Budaya. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Tarigan, H.G. (2012). Berbicara: Sebagai Suatu


Keterampiilan Berbahasa. Bandung:
Angkasa.

Warman, D. (2013). Hubungan Percaya Diri


Siswa dengan Hasil Belajar Geografi
Kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Bayang
Kabupaten Pesisir Selatan. Jurnal
Pendidikan, (Online), Vol. 4, No. 1.

Wena, Made. (2013). Strategi Pembelajaran


Inovatif KontemporerI. Jakarta : PT
Bumi Aksara

PROFIL SINGKAT
Fransisca Vera Damartha, lahir pada
tanggal 23 Maret 1996 di Klaten. Merupakan
mahasiswa Pendidikan Administrasi
Perkantoran angkatan 2014.

Nadia Sasmita Wijayanti, M.Si merupakan


dosen program studi Pendidikan Administrasi
Perkantoran. Lahir pada tanggal 08 Juli 1988.
Menempuh pendidikan S1 Administrasi Bisnis
di Universitas Diponegoro serta S2 Administrasi
Bisnis di Universitas Diponegoro.

Anda mungkin juga menyukai