Anda di halaman 1dari 7

RESUME ARTIKEL

KONSEP DASAR DAN ETIKA PUBLIC SPEAKING

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Public Speaking


Dosen Pengampu: Maylita Hasyim, M.Si.

Disusun Oleh:
Siti Mudrikah (18184202039)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA 2018 A


FAKULTAS PEDAGOGI DAN PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PGRI WIRANEGARA
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
Jl. Ki Hajar Dewantara 27-29 Kota Pasuruan Telp. (0343) 421948
Fax. (0343) 411086 Website: www.uniwara.ac.id
ARTIKEL 1
Nama Penulis : Muhammad Zaini
Tahun Terbit : 2019
Judul Artikel : Efektivitas Teknik Self Talk Untuk Meningkatkan
Kemampuan Public Speaking Pada Siswa Kelas X
Jurusan Bisnis Daring Dan Pemasaran Di SMK
Muhammadiyah 1 Banjarmasin.

Sumber Jurnal Ilmiah : http://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/jpbk/article/


view/1533

Ringkasan Materi:
Dalam dunia pendidikan pembelajaran public speaking sangatlah penting,
karena diharapkan dari pembelajaran public speaking mampu menghasilkan
komunikasi yang efektif (Handayani & Setiawati. 2015). Rendahnya kemampuan
public speaking pada seseorang dapat mempengaruhi pencarian sumber informasi
dan akurasi informasi dapat menjadi acuan untuk keputusan profesional.
Persoalan utama yang sering melandasi para komunikator (publik) justru terletak
pada kapasitas komunikasinya, baik strategi maupun teknik. Teknik penyajian itu
sendiri harus kuat karena akan memungkinkan pesan efektif sampai. Beberapa
aspek dalam public speaking C.I.A.S. yaitu: Confidence, Inspiring, Attractive,
Skillful. Permasalahan dari siswa dalam hal berbicara biasanya takut dan kurang
percaya diri, terutama pada Jurusan Bisnis Daring dan Pemasaran, yang dimana
dari pihak sekolah berharap siswa yang memilih jurusan ini memang befokus
mengajarkan siswa bagaimana memasarkan suatu barang atau jasa pada suatu
produk yang dihasilkan oleh instansi atau perusahaan. Hal ini tentunya berkaitan
dengan public speaking yang dimiliki oleh siswa. Oleh karena itu, diperlukan cara
yang bisa membantu guru bimbingan dan konseling untuk mengatasi
permasalahan yang berkaitan dengan kemampuan public speaking pada siswa.
Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas public speaking dengan
menggunakan self talk
Penelitian ini untuk mengetahui gambaran sebelum dan sesudah
pemberian teknik self talk dengan layanan konseling kelompok untuk
meningkatkan kemampuan public speaking pada siswa Jurusan Bisnis Daring dan
Pemasaran di SMK Muhammadiyah 1 Banjarmsin, serta ingin mengetahui
keefektifan teknik self talk dalam layanan konseling kelompok untuk
meningkatkan kemampuan public speaking pada siswa kelas X Jurusan Bisnis
Daring dan Pemasaran di SMK Muhammadiyah 1 Banjarmasin. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif untuk melihat persentase peningkatan public
speaking siswa.
Terjadinya peningkatan dari kelompok eksperimen terhadap public
speaking yang dialami oleh anggota kelompok treatment tidak lepas dari layanan
konseling kelompok dan teknik self-talk yang diberikan. Sedangkan konseling
kelompok dengan teknik self talk adalah teknik strategis dimana individu
berbicara ditujukan kepada diri sendiri baik secara langsung atau mengucapkan
dalam hati (Budisetyani & Indraharsani. 2017). Pada penelitian ini, langkah-
langkah teknik self talk (M.EEYoungg, dalam Erford, 2016: 225) yaitu: (1) Siswa
dibantu untuk mengidentifikasi dan menyadari negatif talk yang ada pada dirinya,
terkait permasalahan dengan public speaking, (2) siswa dibantu untuk menentang
dan mengkonfrontasikan negatif talk yang ada, (3) siswa dibantu untuk mengubah
negatif talk menjadi positif talk dengan mengeksplorasi ide-ide untuk menentukan
tujuan-tujuan rasional dan (4) positif talk yang sudah ada dipraktikkan secara
terus-menerus.
Seluruh siswa dapat meningkatkan kualitas public speaking yang ada pada
diri karena adanya dorongan untuk mencapai tujuan mereka masing-masing yaitu
membuat percaya dirinya timbul untuk memulai pembicaraan dengan orang yang
baru dikenal dan mampu menyampaikan informasi sesuai apa yang diinginkan.
Hal ini sesuai dengan pendapat Mustamu (2012) yang menyakatakn bahwa public
speaker yang baik memiliki empat unsur di dalamnya, yaitu confidance,
attractive, inspiring dan skillfull. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang telah
dilakukan Indryastuti W. (2016), hasil penelitian menunjukkan bahwa self talk
efektif terhadap motivasi belajar siswa dilihat dari skor rata-rata yang meningkat.
Dapat dikatakan bahwa teknik self talk dalam layanan konseling kelompok efektif
untuk meningkatkan kemampuan public speaking pada siswa.
Komentar :
Pengaruh public speaking sangat penting dalam komunikasi dan mencari
informasi. Teknik penyajian dalam public speaking harus kuat agar pesan yang
disampaikan mudah diterima. Inti dalam public speaking adalah penyampaian
pesan dengan kata-kata, lisan, badan, dan gambar. Permasalahan dalam siswa
sering kali terjadi yaitu takut dan kurang percaya diri. Dalam acara besar seperti
olimpiade, perasaan nervous, dan gemetar sering terjadi. Hal ini dikarenakan
kurangnya rasa percaya diri (confident) dan kurang mahir (Skillful) dalam
membawa acara (MC). Permasalahan ini dapat diatasi dengan teknik self talk
untuk meningkatkan kualitas dalam public speaking. Self talk dapat meningkatan
rasa percaya diri sesuai data dalam penelitian di atas.
ARTIKEL 2
Nama Penulis : Ira Arini
Tahun Terbit : 2020
Judul Artikel : Efektivitas Penggunaan Teknik Ice Breaking Dalam
Meningkatkan Kemampuan Public Speaking

Sumber Jurnal Ilmiah : https://semnaslppm.ump.ac.id/index.php/semnaslpp


m/article/view/141

Ringkasan Materi:
Public speaking skill merupakan salah satu keterampilan yang harus
dimiliki seorang pendidik dalam menunjang profesinya. Pembicaraan yang lancar,
jelas, sistematis, mudah dipahami, volume suara yang nyaman didengar, ekspresi
dan bahasa tubuh yang digunakan selaras dengan apa yang disampaikan menjadi
hal penting yang perlu diperhatikan oleh seorang pendidik. Sebagai calon
pendidik terkadang masih belum bisa menguasai kelas seutuhnya ketika harus
berbicara di depan kelas untuk sekedar presentasi tugas kelompok. Kemampuan
dalam membuka presentasi masih sangat kurang karena mahasiswa yang gugup
atau ditertawakan oleh mahasiswa lain di kelas tersebut. Dalam pemaparan materi
presentasi, mahasiswa yang sudah menguasai materi sulit untuk menjelaskan di
depan kelas karena gugup dan malu terhadap mahasiswa lain sehingga mahasiswa
lain belum bisa memahami materi yang disampaikan secara utuh. Begitu pula saat
sesi tanya jawab yang diadakan, mahasiswa dalam satu kelas tersebut, baik
kelompok penyaji materi maupun kelompok peserta sama-sama pasif. Dalam
kejadian ini perlu adanya kegiatan ice breaking untuk mencairkan suasana kelas.
Ice breaking adalah bagian dari pemikiran kreatif, pemikiran strategis,
pemikiran positif, pemecahan masalah dan strategi pembelajaran, tidak hanya
dalam organisasi bisnis tetapi juga untuk siswa dari semua kelompok umur
(Dixon, 2008). Kegiatan ice breaking di kelas membantu mengembangkan
berbagai soft skill seperti interpersonal skill, komunikasi yang meliputi
keterampilan tertulis, verbal dan nonverbal, dan team building (Greene, 1982).
Kegiatan ice breking juga membantu menciptakan ikatan antara siswa dan guru
juga dapat membantu siswa baru untuk lebih mudah beradaptasi dengan
lingkungannya (Pitts, 2010). Ice breaking yang akan digunakan di dalam kelas
juga menjadi pertimbangan guru untuk menarik perhatian siswa. Public Speaking
merupakan bagian dari keterampilan berbahasa, khususnya berbicara. sesuatu
proses komunikasi yang berkesinambungan dalam mana pesan dan lambang
bersirkulasi ulang secara terus menerus antara pembicara dan pendengar
(Zarefsky. 2013). Kemampuan public speaking adalah kecakapan berupa potensi
terhadap penguasaan berbicara di depan umum atau yang lebih sering disebut
dengan (public speaking) yang dapat dimikili sejak lahir atau merupakan hasil
latihan atau praktik dan digunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain,
kelompok dan masyarakat.
Terdapat tiga unsur dalam public speaking (Suhandang, 2009) yaitu: (1)
Pembicara yang merupakan komunikator yang tampil sebagai sentral kegiatan
yang menggambarkan terpusatnya para audiens dengan “memandang” pembicara,
(2)Pesan yang dikirimkan dan diterima secara simultan dan vocal menunjukkan
adanya kombinasi penyaluran pesan yang efektif, (3) Audiens atau para
pendengar yang terlibat dalam kegiatan public speaking adalah masing-masing
individu yang berbeda dan memandang isi pesan dari pembicara juga berbeda.
Penelitian yang dilaksanakan menggunakan metode deskriptif kuantitatif
dengan menggunakan 1 kali pra penelitian dan 4 kali pertemuan pada tahap
penelitian dengan kesimpulan bahwa dengan penerapan teknik ice breaking pada
mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran mahasiswa semester 4 (empat) Prodi
Penjaskes STKIP Setiabudhi Rangkasbitung terjadi peningkatan yang signifikan.
Namun dalam prosesnya banyak hal yang perlu diperhatikan terkait kemampuan
public speaking mahasiswa. Mahasiswa perlu lebih banyak waktu dan latihan,
agar benar-benar menguasai kelas saat jalannya diskusi sehingga peserta diskusi
lebih fokus dalam proses pembelajaran. Seharusnya, teknik ice breaking
dilakukan dengan naskah sehingga persiapan dan kesungguhan mahasiswa
menjadi lebih baik dan dapat meningkatkan kemampuan public speaking di depan
kelas.
Komentar:
Sebagai mahasiswa penguasaan kelas dalam presentasi sangat penting
untuk menyampaian materi yang maksimal. Kurangnya penguasaan materi dan
penguasaan suasana kelas dapat menjadi salah satu faktor penyebab kurang
maksimalnya presentasi. Penguasaan suasana kelas dapat diakali dengan suara
yang lantang, ekspresi dan gerak tubuh yang selaras. Ice breaking juga merupakan
solusi untuk mencairkan suasana kelas. Mahasiswa akan berinteraksi dengan yang
lain yang bertujuan untuk menghilangkan rasa malu dan canggung terhadap
sesama mahasiswa. Dalam penelitian diatas teknik Ice breaking dapat
meningkatkan kualitas public speaking yang signifikan.

Anda mungkin juga menyukai