Anda di halaman 1dari 8

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PEMBUATAN

KLIP VIDEO PADA KETERAMPILAN BERBICARA DALAM


MEMBACA TEKS BERITA DI KELAS VII C SMPN 99 JAKARTA

PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan sarana untuk meningkatkan dan mengembangkan
kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Salah satu upaya untuk meningkatkan
mutu pendidikan adalah dengan cara memperbaiki proses belajar mengajar.
Pernyataan tersebut sesuai dengan (Febriandari, 2018) bahwa seorang guru
seharusnya melakukan persiapan pembelajaran dari perencanaan hingga tahap
evaluasi, yang mengacu pada tujuan, materi, serta karakteristik peserta didik.
Pendidikan yang berkualitas dapat diperoleh dari sistem kurikulum yang
tepat, pelaksanaan pendidikan yang kompeten dan guru yang memiliki semangat
untuk maju dengan menggunakan media, metode, pendekatan mengajar, sarana
pembelajaran yang sesuai dengan tujuan dan materi yang diajarkan, sehingga
peserta didik lebih memahami dan mengerti apa yang dimaksudkan, untuk
mencapai tujuan yang dikehendaki (Mujiman, 2011).
Proses pendidikan dan pembelajaran menjadi sangat penting dalam
menjamin peserta didik memiliki keterampilan abad 21 terutama keterampilan
belajar dan berinovasi (Kuntari Eri & Widyaiswara, 2013). Sehingga diperlukan
pembelajaran yang bisa meningkatkan aspek-aspek dari keterampilan belajar dan
berinovasi yang menuntut peserta didik mampu memanfaatkan pengetahuan yang
didapat menjadi ide yang bisa digunakan sebagai solusi dari suatu persoalan.
Salah satu aspek dalam keterampilan belajar dan berinovasi yang melatihkan
peserta didik menghasilkan ide untuk menyelesaikan suatu persoalan adalah aspek
kreativitas
Keterampilan abad 21 atau 21st Century Skills merupakan keterampilan
yang sangat penting dimiliki oleh peserta didik agar dapat beradaptasi dengan
dunia yang semakin maju dan berkembang khususnya dalam bidang media
informasi dan teknologi. Salah satu keterampilan abad 21 adalah keterampilan
belajar dan berinovasi yang meliputi berpikir kritis dan mengatasi masalah
(critical thinking and problem solving), komunikasi dan kolaborasi
(communication and collaboration), serta kreativitas dan inovasi (creativity and
innovation). Aspek dari keterampilan belajar dan berinovasi tersebut dikenal juga
dengan sebutan 4C yaitu critical thinking, creativity, communication,
collaboration (Trilling & Fadel, 2009).
Berdasarkan temuan pengalaman pribadi sebagai guru PPL PPG Prajabatan,
bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran yang kurang menarik dan
kurang dirninati oleh peserta didik. Dampak dari hal tersebut, peserta didik kurang
antusias dan kurang semangat dalam mengikuti pembelajaran bahasa sehingga
hasil belajarnya belum optimal. Guru telah berusaha menciptakan suasana
pembelajaran yang membuat peserta didik lebih aktif dengan menggunakan media
dan strategi pembelajaran. Namun, pada materi-materi tertentu masih belum
menunjukkan hasil belajar yang sesuai dengan tuntutan tujuan pembelajaran
bahasa Indonesia. Salah satunya adalah membaca teks berita. Peserta didik kurang
termotivasi dalam pembelajaran membacakan teks berita bahkan peserta didik
kurang percaya diri untuk tampil membacakan berita di depan kelas.
Model pembelajaran berbasis proyek dipilih menjadi salah satu metode yang
akan diterapkan dalam pembelajaran teks berita. Model pembelajaran berbasis
proyek adalah suatu pendekatan Pendidikan yang efektif yang berfokus pada
kreativitas berfikir, pemecahan masalah dan interaksi antara peserta didik dengan
kawan sebaya mereka untuk menciptakan dan menggunakan pengetahuan baru
(Berenfeld, dkk dalam Al-Tabany, 2014:43). Berdasarkan pendapat tersebut, maka
model pembelajaran berbasis proyek (Project based learning) menghendaki
peserta didik belajar secara aktif, sehingga kadar aktivitas peserta didik lebih
tinggi, bukan guru yang lebih aktif dalam menyajikan materi pelajaran. Model
pembelajaran berbasis proyek menitikberatkan pada aktivitas peserta didik dalam
memecahkan sebuah proyek, baik secara individu maupun kelompok. Melalui
tantangan dan aktivitas yang menarik dalam pembuatan proyek, peserta didik
dapat mengembangkan kemampuan untuk mengoperasikan dan memahami
konsep dari suatu pengetahuan yang disampaikan oleh guru. Sehingga
pembelajaran berbasis proyek bisa menjadi salah satu alternatif model
pembelajaran yang dapat mendukung peningkatan keterampilan berpikir kreatif,
berpikir kritis, berkomunikasi, dan berkolaborasi

ISI
Pembelajaran membacakan berita merupakan sebuah keterampilan berbicara
yang harus dicapai pada materi teks berita. Sesuai dengan Capaian Pembelajaran
pada materi teks berita di SMPN 99 Jakarta bahwa: “Peserta didik mulai mampu
menyampaikan gagasan, pikiran, pandangan, arahan, atau pesan untuk
memecahkan masalah dan solusi dalam bentuk monolog, pendapat lisan dalam
dialog secara logis, kritis, dan kreatif. Dalam mengemukakan gagasan tersebut,
peserta didik mulai mampu menggunakan kosakata baru yang memiliki makna
denotatif, konotatif, dan kiasan sesuai dengan tipe teks, pendengar, norma
kesopanan, dan tujuan berkomunikasi. Peserta didik mulai mampu berpartisipasi
dalam diskusi secara aktif, kontributif, dan santun dengan tuturan yang empatik,
efektif, dalam bentuk paparan fiksi dan informasional menggunakan media
multimodal. Peserta didik mulai mampu memaparkan berbagai topik aktual
dengan persiapan yang baik berdasarkan pengamatan dan pengalamannya.” Dari
Capaian Pembelajaran di atas, Tujuan Pembelajaran yang harus dicapai adalah
peserta didik berlatih memaparkan gagasannya secara lisan atau audiovisual
dengan menyajikan teks berita yang disusunnya melalui aplikasi dan situs
perekam suara dengan menarik.
Berdasarkan hal tersebut, kegiatan akhir yang harus dicapai pada materi teks
berita adalah peserta didik dapat menghasilkan projek sebuah klip video membaca
berita yang kemudian dipublish ke media sosial seperti halnya YouTobe. Untuk
mendukung pemahaman peserta didik, maka penulis menggunakan model
pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dalam pembelajaran teks berita.
Kegiatan pembelajaran diawali dengan memberikan orientasi, apersepsi, dan
motivasi. Pada kegiatan motivasi, penulis menampilkan video seseorang presenter
sedang membacakan berita. Peserta didik tampak antusias saat menyimak video.
Mereka juga dapat menerapkan dengan baik pelajaran yang dapat diambil dari
video yang sudah disaksikan.
Kedua, peserta didik secara berkelompok mengidentifikasi hal-hal yang
harus diperhatikan ketika membaca berita. Dari video yang telah mereka lihat,
penulis mengajukan beberapa pertanyaan mengenai isi berita dan tekhnik
berbicara dalam membaca berita. Berdasakan tanya jawab tersebut, ditemukan
langkah-langkah membaca teks berita yang baik dan bagaimana menampilkannya,
Kosasih (2008:76) menyatakan bahwa membacakan berita adalah termasuk dalam
jenis membaca nyaring. Dalam hal ini, seseorang menyuarakan isi berita untuk
bisa didengar orang lain. Menurut Tarigan (2008:23), membaca nyaring
merupakan suatu aktivitas atau kegiatan yang merupakan alat bagi guru, murid,
ataupun pembaca bersama-sama dengan orang lain atau pendengar untuk
menangkap serta memahami informasi, pikiran, dan perasaan seseorang
pengarang. Selain itu, Dalman (2013:63) menjelaskan bahwa membaca nyaring
adalah kegiatan membaca dengan mengeluarkan suara atau kegiatan melafalkan
lambang-lambang bunyi bahasa dengan suara yang cukup keras. Beberapa faktor
yang perlu diperhatikan pembaca dalam membaca nyaring: (1) pembaca harus
mengerti makna serta perasaan yang terkandung dalam bahan bacaan, (2)
pembaca harus mempelajari kesimpulan penafsiran atas lambang-lambang tertulis,
sehingga penyusunan katakata serta penekanan sesuai dengan ujaran, (3) pembaca
harus memiliki kecepatan mata yang tinggi serta pandangan mata yang jauh, (4)
pembaca harus mengelompokkan kata-kata dengan baik dan tepat agar jelas
maknanya bagi para pendengar. Untuk menjadi pembaca berita yang baik, seorang
pembaca haruslah menguasai berita yang akan dibacakan, si pembaca juga harus
membacakan berita dengan jelas dan tepat. Membacakan teks berita ini termasuk
dalam jenis membaca nyaring dan membaca nyaring sendiri lebih mengarah pada
aspek berbicara karena pembaca mengeluarkan suara yang dapat didengar oleh
orang lain.
Ketiga, peserta didik ditugaskan untuk menyusun teks berita secara individu
dengan diberikan kebebasan dalam menentukan tema dengan memperhatikan
unsur berita ADIKSIMBA dan strukturnya. Selanjutnya, peserta didik melakukan
penyuntingan terhadap teks berita yang telah mereka buat bersama teman
kelompoknya.

Gambar 1. Peserta Didik Menyusun Teks Berita dan Menyunting Teks Berita Bersama Teman
Kelompoknya

Keempat, mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan untuk membuat klip video


seperti kamera HP, aplikasi untuk mengedit video (canva, veed.io, dan lainnya),
teks berita, serta akun media sosial YouTobe.

Selanjutnya pengambilan klip video dilakukan di luar kelas, dengan persiapan


yang telah disiapkan sebelumnya. Proses terakhir adalah mengupload di kanal
YouTobe yang telah mereka miliki.
Gambar 2. Klip Video Membaca Berita yang peserta didik upload di kanal Youtobe

Banyak hal yang bisa didapatkan peserta didik dari kegiatan pembelajaran
ini yaitu ada banyak hal baru yang mereka temukan dan ada pula hambatan dan
kesulitan yang mereka alami diantaranya, HP lowbet, internet tidak lancar,
memory penuh, dan lainnya. Kegiatan ini mengajarkan pengalaman berharga
bahwa pembelajaran tak terbatas hanya berada di dalam kelas. Melalui proses
yang sedang dijalani, mereka menerapkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila
seperti yang saat ini sedang digaungkan. Dalam pembelajaran ini, secara tidak
langsung mereka sudah belajar nilai gotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan
kreatif.
PENUTUP
Pembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu proses perolehan
pengetahuan, peserta didik mengkonstruk sendiri pengetahuan dan nilai yang
diperolehnya. Dalam pembelajaran seorang guru harus memahami perannya,
jangan jadikan kelas tempat guru menunjukan keahliannya, tetapi biarkan kelas
menjadi panggung bagi peserta didik untuk menunjukan kemampuan mereka.
Oleh karena itu, seorang guru harus mampu mendesain pembelajaran yang
bervariatif dan inovatif dengan menggunakan model atau media pembelajaran
yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Dalam hal ini, penerapan model pembelajaran berbasis klip video di kelas
VII C SMPN 99 Jakarta pada keterampilan membaca berita mampu diterapkan
dengan baik. Peserta didik menjadi sangat antusias, percaya diri, dan kreatif dalam
menghasilkan sebuah proyek. Hal ini membuat penulis menyadari bahwa peserta
didik perlu diberikan ruang untuk mengembangkan kemampuan dan kreativitas.
Dengan arahan dan langkah-langkah yang jelas, peserta didik dapat terlibat
langsung dalam kegiatan belajar yang sedang dilakukan. Model pembelajaran
berbasis proyek ini dapat mengajarkan peserta didik untuk berproses
menghasilkan sebuah karya. Penulis berharap kegiatan belajar kali ini bisa
menjadi pengalaman bermakna.
DAFTAR PUSTAKA
Febriandari, E. I. (2018). Pengaruh kreativitas guru dalam menerapkan ice
breaking dan motivasi belajar terhadap hasil belajar peserta didik sekolah
dasar. Briliant: Jurnal Riset Dan Konseptual, 3(4), 485–494
Haris Mujiman. 2011. Belajar Mandiri. Surakarta: UNS Press
Kuntari Eri, M., & Widyaiswara, M. (2013). Pendidikan Abad 21 Dan
Implementasinya Pada Pembelajaran Di Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) Untuk Paket Keahlian Desain Interior. Artikel Kurikulum 2013
SMK.
Sofie Dewayani, dkk. 2021.Buku Panduan Guru Bahasa Indonesia.Jakarta:
Kemendikbudristek
Trilling, B., & Fadel, C. (2009). What is 21st Century Learning? 21st Century
Skills: Learning for Life in Our Times

Anda mungkin juga menyukai