Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang,
Keberadaan TIK sudah menjadi bagian dalam keseharian siswa yang sulit dihindari.
Media sosial misalnya menjadi gaya hidup para siswa sebagai sarana untuk aktualisai dan
berekspresi siswa, sekaligus membentuk jejaring (network) dalam pergaulan mereka. Saat ini
Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) menjadi aspek yang penting dalam pendidikan
dan pembelajaran. Selain berfungsi sebagai content yang harus diajarkan kepada siswa tetapi
juga TIK dapat berfungsi sebagai sumber belajar (learning resources) untuk keberhasilan
pendidikan.
Media pembelajaran berbasis TIK yang saat ini banyak dikembangkan oleh pihak swasta
yang cenderung berorientasi pada keuntungan keuangan saja memberikan tantangan
tersendiri bagi para praktisi pendidikan untuk menyeimbangkan kondisi tersebut, hal ini
dapat diantisipasi dengan menyediakan berbagai media dan aplikasi pembelajaran yang sarat
akan konten pendidikan bermutu. Kesesuaian konten media/aplikasi haruslah sesuai dengan
tuntutan kurikulum yang berlaku.
Bedasarakan hasil analisis kebutuhan Pemanfaatan Portal Rumah Belajar dalam Proses
Pembelajaran menyatakan bahwa adalah penting untuk lembaga-lembaga pemerintahan
khususnya yang berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk
menyebarluaskan informasi kepada para pendidik tentang bagaimana teori dan praktek dalam
pemanfaatan media portal rumah belajar yang dibangun secara resmi oleh pemerintah, dan
dapat digunakann secara gratis oleh semua pihak yang mengakses di
http://belajar.kemdikbud.go.id.
Untuk menyelenggarakan Bimbingan Teknis Pemanfaatan Protal Rumah Belajar ini
LPMP Jawa Barat melalui tenaga fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran perlu
merancangan model kegiatan yang dimakasud sehingga tujuan dari Bimtek tersebut dapat
tercapai dengan efektif dan efisien.

1
B. Tujuan
Tersusunnya rancangan Model Bimbingan Teknis Pemanfaatan Media Portal Rumah Belajar

C. Sasaran
Sasaran kegiatan ini adalah 128 orang Guru SD, SMP, SMA, dan SMK di sekolah binaan
LPMP Jawa Barat

2
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Hakikat Pembelajaran
Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seseorang dalam upaya
memperoleh pengetahuan, keterampilan dan nilai – nilai positif dengan memanfaatkan
berbagai sumber untuk belajar, pembelajaran dapat melibatkan dua pihak yaitu siswa
sebagai pembelajar dan guru sebagai fasilitator. (Riyana, 2007). (Asra, 2007)
mengemukakan bahwa seorang guru yang mengajar dengan menciptakan situasi dan
kondisi belajar yang memungkinkan siswa dapat memperoleh pengalaman belajar sesuai
dengan tujuan, tujuan yang hendak dicapai itu beraneka ragam, maka situasi
pembelajaran pun beraneka ragam pula. Jika tujuan pembelajaran hanya menghendaki
siswa mengetahui sesuatu, tentu proses pembelajaran pun sederhana. Jika tujuan
menghendaki agar siswa tidak hanya sekedar mengetahui, tetapi memiliki kemampuan
yang lebih jauh, seperti memahami, mampu menerapkan suatu konsep dalam berbagai
keadaan, atau memiliki bentuk – bentuk keterampilan tertentu disesuaikan dengan
tuntutan pencapaian tujuan tersebut, maka proses itulah yang disebut pembelajaran.
Melaksanakan proses belajar mengajar merupakan tahap pelaksanaan program yang
telah disusun. Dalam kegiatan ini kemampuan yang di tuntut adalah keaktifan guru
menciptakan dan menumbuhkan kegiatan siswa belajar sesuai dengan rencana yang telah
disusun. Guru harus dapat mengambil keputusan atas dasar penilaian yang tepat, apakah
kegiatan belajar mengajar efektif, apakah metodenya diubah, apakah kegiatan yang lalu
perlu diulang, manakala siswa belum dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran. Pada
tahap ini disamping pengetahuan teori belajar mengajar, pengetahuan tentang siswa,
diperlukan pula kemahiran dan keterampilan teknik belajar, misalnya: prinsip-prinsip
mengajar, penggunaan alat bantu pengajaran, penggunaan metode mengajar, dan
keterampilan menilai hasil belajar siswa. Yutmini (1992:13) dalam (Ade Sunawan, 2012)
Laporan Umum PAMS LPMP Jabar, menjelaskan, persyaratan kemampuan yang harus di
miliki guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar meliputi kemampuan: (1)
menggunakan metode belajar, media pelajaran, dan bahan latihan yang sesuai dengan
tujuan pelajaran, (2) mendemonstrasikan penguasaan mata pelajaran dan perlengkapan

3
pengajaran, (3) berkomunikasi dengan siswa, (4) mendemonstrasikan berbagai metode
mengajar, dan (5) melaksanakan evaluasi proses belajar mengajar.
Hal selanjutnya yang menjadi tahapan penting dari pembelajaran adalah penilaian
proses belajar mengajar, menurut Sutisna (1993:212) dalam Laporan Umum PAMS, (Ade
Sunawan, 2012), penilaian proses belajar mengajar dilaksanakan untuk mengetahui
keberhasilan perencanaan kegiatan belajar mengajar yang telah disusun dan dilaksanakan.
Penilaian diartikan sebagai proses yang menentukan betapa baik organisasi program atau
kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai maksud-maksud yang telah ditetapkan.
Tujuan utama melaksanakan evaluasi dalam proses belajar mengajar adalah untuk
mendapatkan informasi yang akurat mengenai tingkat pencapaian tujuan instruksional
oleh siswa, sehingga tindak lanjut hasil belajar akan dapat diupayakan dan dilaksanakan.
Dengan demikian, melaksanakan penilaian proses belajar mengajar merupakan bagian
tugas guru yang harus dilaksanakan setelah kegiatan pembelajaran berlangsung dengan
tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan pembelajaran,
sehingga dapat diupayakan tindak lanjut hasil belajar siswa.

B. Media Pembelajaran
Pengertian media pembelajaran yang dikemukakan oleh para ahli dalam (Riyana,
2007) diantaranya adalah
a. Teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan
pembelajaran (Schramm, 1997)
b. Sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti buku, film,
video, slide dan sebagainya (Briggs, 1997)
c. Sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun padang dengar, termasuk
teknologi perangkat kerasnya (NEA, 1969)
(Riyana, 2007) Memberikan kesimpulan tentang media pembelajaran yaitu
a. Media pembelajaran merupakan wadah dari pesan
b. Materi yang ingin disampaikan adalah pesan pembelajaran
c. Tujuan yang ingin dicapai adalah proses pembelajaran.

4
Penggunaan media secara kreatif akan memperbesar kemingkinan bagi peserta didik
untuk belajar lebih banyak, meberikan pengalaman pembelajaran yang lebih,
meningkatkan keterampilan sesuai dengan tujuan pembelajaran.

C. Sumber Belajar
Menurut Sitepu (2014: 18) “Sumber belajar adalah usaha sadar yang dilakukan secara
terencana, sistematis, dan mengunakan metode tertentu untuk mengubah prilaku relatip
menetap melalui interaksi dengan sumber belajar”. Dengan demikian sumber belajar
merupakan salah satu komponen dalam kegiatan belajar yang memungkinkan individu
memperoleh pengetahuan kemampuan, sikap, keyakinan, emosional, dan perasaan.
Secara singkat, sumber belajar dapat dirumuskan sebagai sesuatu yang dapat
dipergunakan untuk mendukung dan memudahkan terjadinya proses belajar. Sumber
belajar dikalsifikasikan sebagai berikut (1) Sumber belajar tercetak, buku ,majalah,
brosur, dan Koran, (2) Sumber belajar non tercetak: film dan video.(3) Sumber belajar
yang berbentuk fasilitas: perpustakaan ruangan belajar,studio, lapangan olah raga dan
lain-lain.(4) Sumber belajar berupa kegiatan: wawancara, kerja kelompok, observasi,
simulasi, dan lain-lain, (5) Sumber belajar berupa lingkungan: tema, terminal, pasar,
pabrik, museum, dan lain-lain.
Dengan demikian klasifikasi terhadap sumber belajar tercetak dan non tercetak,
sumber belajar yang terbentuk kegiatan, dan sumber belajar berupa lingkungan. Dan yang
dapat dikatakan sumber belajar adalah: buku, koran ,film, perpustakaan, kegiatan
wawancara, museum dan lingkungan. (Huda, 2018)

D. Internet sebagai Media dan Sumber belajar


Perkembangan teknologi informasi terutama jaringan internet memungkinkan semua
data dapat diakses oleh siapapun, kapanpun dan dimanapun, didukung dengan revolusi
4.0 sehingga tidak ada lagi batas fisik dengan dunia maya, sehingga sumber informasi
bukan menjadi malasah lagi. Dalam (Hariyono, 2015) Perpustakaan merupakan salah satu
sumber informasi yang mahal harganya. Adanya Internet memungkinkan seseorang di
Indonesia untuk mengakses perpustakaan di perguruan tinggi dalam maupun luar negeri
(digital liberary). Teknologi internet hadir sebagai media yang multifungsi. Komunikasi

5
melalui internet dapat dilakukan secara interpesonal (misalnya e-mail dan chatting) atau
secara masal, yang dikenal one to many communication (misalnya mailing list). Internet
juga mampu hadir secara real time audio visual seperti pada metoda konvensional dengan
adanya aplikasi teleconference. Berdasarkan hal tersebut, maka internet sebagai media
pendidikan mampu menghadapkan karakteristik yang khas, yaitu : (a). sebagai media
interpersonal dan massa (b) bersifat interaktif (c). memungkinkan komunikasi secara
sinkron maupun asinkron.
Internet sebagai salah satu teknologi informasi telah memberikan peran yang sangat
penting khususnya dibidang pendidikan guru dapat mencari sumber belajar untuk
mendukung proses pembelajaran berupa media gambar, video dan audio secara gratis,
selain itu dapat juga melakukan pembelajaran secara maya misalnya pembelajaran
dengan menggunakan e-learning, sehingga seorang guru dan siswa tidak hanya secara
langsung dapat bertemu di kelas, tetapi dengan adanya e-learning siswa dapat mengakses
pembelajaran kapanpun dan dimanapun.

E. Portal Rumah Belajar Kemendikbud


(Ai Sri Nurhayati, 2018) Rumah Belajar merupakan portal pembelajaran resmi miliki
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang bisa diakses dengan alamat URL
http://belajar.kemdikbud.go.id. Rumah Belajar sebagai salah satu sistem pembelajaran
interaktif diharapkan akan mempercepat penguasaan materi peserta didik sehingga
meningkat kualitas peserta didik Indonesia. Rumah Belajar seagai Sistem Manajemen
Pembelajaran atau (SMP) atau Learning Management System (LMS) bermanfaat untuk
meningkatkan standar proses pembelajaran dalam rangka memaksimalkan efektivitas
pencapaian tujuan pembelajaran. Peningkatan penggunaan sistem ini semakin terbuka
peluangnya karena adanya tuntutan pendidikan yang harus terintegrasi TIK. Melalui
Rumah Belajar dapat dilakukan pengelolaan materi pembelajaran, penyelenggaraan
pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran berbasis web. Kelebihan sistem ini adalah
membuka peluang belajar kepada peserta didik dengan waktu yang lebih panjang dan
lebih leluasa, meningkatkan interaksi peserta didik dengan pendidik tidak hanya terbatas
pada jam sekolah.

6
Fitur – fitur dalam rumah belajar terdiri dari :
1. Fitur Utama
a. Sumber Belajar menyajikan materi ajar bagi siswa dan guru berdasarkan
kurikulum. Materi ajar disajikan secara terstruktur dengan tampilan yang
menarik. Sumber Belajar disajikan dalam gambar, video, animasi, simulasi dan
permainan (game online)
b. Buku Sekolah Eletronik adalah inisiatif dari Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Indonesia yang bertujuan untuk menyediakan buku ajar elektroik
untuk tingkat pendidikan dari SD, SMP, SMA dan SMK.
c. Bank Soal yaitu Fitur Bank Soal dikembangkan sebagai wadah bagi guru-guru
untuk membuat soal dan berbagi kepada pengguna yang lain, serta melakukan
evaluasi hasil belajar secara online.
d. Lab Maya merupakan laboratorium virtual adalah berupa software komputer
yang memiliki kemampuan untuk melakukan modeling peralatan komputer
secara matematis yang disajikan melalui sebuah simulasi.
e. Peta Budaya merupakan merupakan salah satu layanan fitur yang tersedia di
dalam portal Rumah Belajar, Layanan fitur Peta Budaya tersebut diperuntukkan
untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa dan guru di sekolah maupun
masyarakat yang ingin mengetahui keanekaragaman budaya Indonesia.
f. Wahana Jelajah Angkasa merupakan tur virtual dengan medan turnya adalah
luar angkasa. Fitur ini memanfaatkan program Worldwide Telescope (WWT)
dengan bahasa pengoperasian utamanya disajikan dalam Bahasa Inggris.
g. PKB (Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan) dikembangkan sebagai wadah
bagi penyelenggara diklat untuk memberikan layanan peningkatan kualitas SDM,
dalam bentuk diklat secara online.
h. Kelas Maya di Rumah Belajar merupakan sebuah learning management system
(LMS) yang dikembangkan khusus untuk memfasilitasi terjadinya pembelajaran
online (daring) antara peserta didik dan pendidik kapan saja dan di mana saja
2. Fitur Pendukung
a. Karya Komunitas
b. Karya Guru
c. Karya Bahasa dan Sastra
7
Untuk dapat memanfaatkan fitur-fitur pada portal Rumah Belajar secara lengkap dan
optimal, pengguna harus memiliki jaringan internet dan beberapa perangkat teknologi
lainnya seperti komputer beserta perangkat lunak (software) pendukung, di antaranya,
yaitu Adobe Acrobat Reader, WinRar, maupun Adobe Flash 9 Player. Rumah Belajar
ditujukan untuk peserta didik, pendidik, masyarakat umum, serta siapapun yang mau
belajar. Portal Rumah Belajar diharapkan bisa menjadi milik komunitas dengan pengisian
konten/media yang berprinsip “dari dan untuk” komunitas belajar. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, dalam hal ini yaitu Pustekkom, berperan sebagai inisiator,
Pendidik, dan regulator

F. Rancangan Model Bimtek Pemanfaatan Portal Rumah Belajar


Bimtek Pemanfaatan Portal Rumah belajar adalah salah satu bentuk fasilitasi peningkatan
kompetensi bagi guru dalam bidang Teknologi Informasi Komunikasi dalam bidang
pendidikan. Tujuan umum dari fasilitasi ini adalah optimalisasi pemanfaatan media
pembelajaran berbasis aplikasi gratis yang disediakan Cuma-cuma/Gratis oleh
Pemerintah Pusat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dalam hal ini
dikembangkan oleh Pusat Teknologi Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan. Sebagai
salah satu sistem pembelajaran interaktif diharapkan akan mempercepat penguasaan
materi peserta didik sehingga meningkat kualitas peserta didik Indonesia.
Sasaran kegiatan ini adalah guru-guru dari semua jenjang (SD, SMP, SMA, dan SMK)
sekolah binaan LPMP Jawa Barat. Kegiatan akan berlangsung di LPMP Jawa Barat untuk
kegiatan In, dan di tempat masing-masing peserta bekerja (satuan pendidikan sasaran)
pada saat tahapan On.
Dilakukan dengan metode daring maupun luring. Waktu pelaksanaannya adalah dalam
rentang waktu Juli hingga September 2019, yang tebagi ke dalam 3 tahapan pelaksanaan
In 1 – On – In 2 (penjelasan lebih lengkap di bagian pola penerapan).
Kegiatan akan difasilitasi oleh tenaga fungsional tertentu Penegmbang Teknologi
Pembelajaran (PTP), dan Widyaiswara bidang I LPMP Jawa Barat.

8
BAB III
POLA PENERAPAN

A. Pola Penerapan
Bimbingan Teknis Pemanfaatan Portal Rumah Belajar ini diterapkan dengan pola In – On
– In, dimana peserta akan mengikuti kegiatan besar yang terdiri dari tiga tahap. Berikut
Penjelasananya :
 In-1 :
Sebagai pertemuan awal pelaksanaan Bimtek Ini maka diselenggarakan In-1
dengan tujuan memberikan input materi dan praktek keseluruhan materi yang dinilai
perlu diberikan berdasarkan survey analisis kebutuhan yang dilakukan tim sebelumnya.
Dari kegiatan ini diharapkan peserta dapat mengikuti kegiatan dengan baik, dan
mencapai kompetensi yang diharapkan berdasarkan target capaian keberhasilan
program, khususnya dalam pemanfaatan Media Portal Rumah Belajar Kemdikbud.
Pada tahap ini peserta dipanggil untuk mendapatkan input materi dan praktek
selama 3 hari setara dengan 18 JP (@ 60 menit) dengan struktur program sebagai berikut

STRUKTUR PROGRAM BIMBINGAN TEKNIS


PEMANFAATAN PORTAL RUMAH BELAJAR IN-1
Kode Materi Jam @60’
A. Materi Umum
1. Kebijakan Pendidikan Ditjendikdasmen 1
2. Mekanisme Kegiatan 1
B. Materi Pokok
1. Analisis Kebutuhan Media Pembelajaran 2
2. Solusi Belajar Era Digital 3
3. Pengenalan Rumah Belajar dan Pembuatan Akun 3
4. Pemanfaatan Kelas Maya Oleh Guru dan Siswa 3
5. Pemanfaatan Aplikasi SoM untuk Presentasi 2
6. Pemanfaatan Webex untuk Tatap Muka Online 2
C. Materi Penunjang
1. Review dan Rencana Tindak Lanjut 1
Jumlah 18

9
 On :
Tindak lanjut dari kegiatan In-1 yang telah dilaksanakan di LPMP Jawa Barat adalah
kegiatan On. Kegiatan ini bertujuan untuk mengimplementasikan pemanfaatan portal
rumah belajar di sekolah masing-masing berdasarkan bimbingan teknis yang
didapatkan pada saat In-1. Peserta Bimtek diharapkan dapat mensosialisaikan dan
mengimbaskan pemanfaatan portal rumah belajar terhadap warga sekolah. Portal
rumah belajar merupakan produk Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang
diluncurkan oleh Pusat Teknologi Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan
(Pustekkom Dikbud). Selain bentuk pengimbasan, kegiatan on yang dilakukan
adalah mengimplementasikan secara langsung pemanfaatan portal rumah belajar
dengan pembuatan kelas maya. Diharapkan terjadi proses pembelajaran berbasis e-
learning dengan menggunakan aneka sumber belajar yang dapat menarik minat dan
motivasi siswa, serta meningkatkan kualitas proses pembelajaran di kelas dan
pencapaian KKM yang lebih baik.
Tujuan dari kegiatan ini adalah :
1. Menindaklanjuti RTL yang telah dibuat pada saat Bimtek (In-1).
2. Melakukan sosialisasi portal rumah belajar terhadap kolega dan siswa di sekolah.
3. Melakukan persiapan pemanfaatan kelas maya dalam portal rumah belajar
4. Mengimplementasikan pemanfaatan portal rumah belajar
STRUKTUR PROGRAM BIMBINGAN TEKNIS
PEMANFAATAN PORTAL RUMAH BELAJAR ON-1
PROGRAM MATA SAJIAN JP
UMUM 1. Kebijakan Kepala Sekolah 2

POKOK 2. Pembuatan Akun Kelas Maya 2


3. Pemanfaatan Kelas Maya oleh Guru 2
4. Pemanfaatan Kelas Maya oleh Siswa 2
5. Analisis Kebutuhan Media Pembelajaran 4
6. RPP berbasis Portal Rumah Belajar 4
7. Pembelajaran Kelas Maya 10
PENUNJANG 8. Rencana Tindak Lanjut 2
9. Refleksi 2
10. Penyusunan Laporan Implementasi Kelas Maya di Satuan
Pendidikan
TOTAL 30

10
 In-2 :
Pada Kegiatan In-2 ini peserta dipanggil kembali untuk mendapatkan input
materi dan praktek pemanfaatan media pembelajaran lainnya yang disesuaikan
dengan hasil analisis kebutuhan. Sekaligus menreviu dan mengevaluasi
implementasi pemanfaatan portal rumah belajar dalam proses kegiatan belajar
mengajar yang telah peserta lalui. Berikut adalah tujuan dari kegiatan In-2 :

1. Peserta mampu memanfaatkan Google Form untuk penilaian


2. Peserta mampu menyusun bahan ajar digital dengan menggunakan aplikasi Sigil
3. Peserta terampil membuat kuis berbasis aplikasi Quizizz
4. Peserta terampil membuat kuis berbasis aplikasi Kahoot;
5. Peserta mampu merefleksikan pembelajaran kelas maya;

STRUKTUR PROGRAM BIMBINGAN TEKNIS


PEMANFAATAN PORTAL RUMAH BELAJAR (IN-2)
Kode Materi JP
A. Materi Umum

1. Kebijakan Pendidikan Ditjendikdasmen 1


2. Mekanisme Kegiatan 1
B. Materi Pokok

3. Pemanfaatan Google Form untuk penilaian 4


4. Penyusunan Bahan Ajar Digital 4
5. Kuis dengan Menggunakan Aplikasi Quizizz 3
6. Kuis dengan Menggunakan Aplikasi Kahoot 3
C. Materi Penunjang

7. Refleksi Pembelajaran Kelas Maya 1


8. Rencana Tindak Lanjut 1

Jumlah 18

11
B. Rencana Kerja
No Kegiatan Tanggal Pelaksanaan Penaggung
Jawab
1 Analisis Kebutuhan 22 Mei 2019 TIM
2 Perancangan 30 mei – 1 Juni 2019 TIM
3 Penyusunan Panduan 17-18 Juni 2019 TIM
4 Penyiapan bahan M1-M2 juli 2019 TIM
5 Pelaksanaan Pola In-On-In Agt-sept TIM
6 Monitoring dan Evaluasi Sept TIM
7 Pelaporan Akhir Okt TIM

C. Kriteria Keberhasilan
1. Tersusunnya hasil analisis kebutuhan pemanfaatan Portal Rumah Belajar
2. Tersusunnya rancangan model pemanfaatan Portal Rumah Belajar
3. Tersusunnya panduan model pemanfaatan Portal Rumah Belajar
4. Terimplementasikannya model fasilitasi pemanfaatan Portal Rumah Belajar
5. Terevaluasinya model fasilitasi pemanfaatan Portal Rumah Belajar
6. Tersusunnya laporan akhir model fasilitasi pemanfaatan Portal Rumah Belajar

12
BAB IV
PENUTUP

Demikian naskah rancangan ini disusun, dengan harapan dapat menjadi acuan bagi
pelaksanaan rangkaian kegiatan berikutnya, khususnya dalam penerapan model pemanfaatan
Portal Rumah Belajar. Kesuksesan menyebarluaskan informasi pemanfaatan media pendidikan
yang resmi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan diyakini akan memberikan solusi
perbaikan mutu pendidikan.

13
DAFTAR PUSTAKA

UU Sisdiknas No. 20. (2003). Jakarta: Kemendiknas.


Ade Sunawan, d. (2012). Panduan Program Akselerasi Mutu Sekolah. Bandung: Lembaga
Penjaminan Mutu Pendidikan Jawa Barat.
Ai Sri Nurhayati, D. (2018). Pedoman Pemanfaatan Rumah Belajar. Jakarta: Pustekkom.
Alwi, S. (2017). Problematika Guru dalam Pengembangan Media Pembelajaran. Itqan, Vol.8
No.2.
Asra, S. d. (2007). Metode Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima.
Hariyono. (2015, November 2010). https://www.kompasiana.com. Dipetik Mei Kamis, 2019,
dari
https://www.kompasiana.com/hariyono21/55003ff4a33311c271510187/pemanfaatan-
internet-sebagai-alternatif-sumber-belajar-dan-media-pendidikan-jarak-jauh?page=all
Huda, F. A. (2018, Februari 19). Pengertian Sumber Belajar. Dipetik Mei Kamis, 2019, dari
Fatkhan.Web.Id: http://fatkhan.web.id/pengertian-sumber-belajar/
Ridho, M. (2018). Menjadi Guru di Era Digital. https://geotimes.co.id/opini/menjadi-guru-di-
era-digital-2/.
Riyana, R. S. (2007). Media Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.
Soewarna, d. (2016). Kendala - kendala yang dihadapi Guru dalam Memanfaatkan Media
Berbasis Komputer di SD Negeri 10 Banda Aceh. Jurnal Pesona Dasar, Vol. 2 No.4 Hal
28 -39.

14

Anda mungkin juga menyukai