KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
Pembuatan Pola Kemeja Lengan Panjang dengan CAD”. Pembahasan kajian teori
1. Pembelajaran
a. Pengertian Pembelajaran
belajar yang mencakup segala aspek kehidupan dan mencapai suatu tujuan tertentu.
dari dua aktivitas belajar, yang secara metodologis cenderung lebih dominan pada
identik dengan pengajaran, suatu kegiatan dimana guru mengajar dan membimbing
10
pada tujuan, dimana proses pembelajaran mampu mengubah siswa menjadi
Amerika Serikat. Istilah ini banyak dipengaruhi oleh aliran Psikologi kognitif-
Wholistik, yang menempatkan siswa sebagai sumber dari kegiatan. Istilah ini juga
siswa mempelajari segala sesuatu lewat berbagai macam media seperti bahan-bahan
cetak, program televisi, gambar, audio, dan lain sebagainya. Sehingga semua itu
mengajar, dari guru sebagai sumber belajar mengajar, dari guru sebagai sumber
kedepannya.
b. Komponen Pembelajaran
komponen yang memiliki fungsi tersendiri dengan maksud agar ketercapaian tujuan
11
pembelajaran dapat terpenuhi. Menurut Rusman (2017:88) ciri utama dari kegiatan
pembelajaran adalah interaksi yang terjadi antara siswa dan lingkungan belajarnya,
baik itu dengan guru, teman-temannya, alat, media pembelajaran, dan/atau sumber-
pembelajaran yang terdiri dari tujuan, bahan/materi, strategi, media, dan evaluasi
yang terdiri dari peserta didik, guru, tujuan pembelajaran, bahan/materi, strategi,
a. Peserta Didik
didik adalah makhluk individu yang mempunyai kepribadian dengan ciri-ciri khas
Dalam pasal 1 ayat 4 UU RI No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional,
melalui proses pendidikan pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.
b. Guru
dalam bidang pendidikan. Dalam UU RI nomor 14 tahun 2005 pasal 1, guru adalah
12
mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan
c. Tujuan Pembelajaran
disebut tujuan instruksional, merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh anak
didik setelah mereka mempelajari bahasan tertentu dalam bidang studi tertentu pula.
Tujuan pembelajaran untuk bidang studi SMK Tata Busana, telah mengacu pada
lebih mandiri.
pembelajaran.
13
4) Memudahkan guru mengadakan penilaian.
dalam penelitian yang mengacu pada kompetensi dasar kurikulum 2013 pembuatan
panjang, grading pola hingga penyusunan layout marker pola kemeja lengan
2) Siswa dapat membuat pola kemeja lengan panjang, grading pola hingga
penyusunan layout marker pola kemeja lengan panjang secara digital dengan
CAD.
d. Materi Pembelajaran
adalah suatu sistem yang terdiri dari sekumpulan bahan atau situasi yang diciptakan
dengan sengaja dan dibuat agar memungkinkan siswa belajar secara individual.
Jadi, konsep ini mempunyai makna yang sangat luas, meliputi segala yang ada di
berkaitan dengan proses pembuatan pola kemeja secara digital dengan sistem
14
grading, yang sesuai dengan kompetensi dasar kurikulum 2013 dan diplikasikan di
Richpeace. Penulis mengambil sumber materi dari buku Busana Pria oleh Sri
Wening dan modul CAD Richpeace dari Kemendikbud. Sehingga materi yang akan
peneliti sampaikan dalam media video pembelajaran ini adalah pembuatan pola
e. Strategi Pembelajaran
pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan
siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Senada
dengan pendapat Kemp, menurut Dick dan Carey (1985) menyatakan bahwa
strategi pembelajaran adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang
suatu tipe pendekatan yang spesifik untuk menyampaikan informasi, dan kegiatan
merupakan suatu kegiatan yang terdiri dari materi dan prosedur pembelajaran yang
dikerjakan guru dan siswa agar tercapainya tujuan pembelajaran secara efektif dan
efisien.
f. Media Pembelajaran
15
Menurut Arief S. Sadiman (1990:11) pembelajaran pada hakikatya adalah
proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan ke penerima
pesan melalui saluran atau media tertentu. Sehingga menurut Hujair A.H Sanaky
(2011:9) dalam penjelasan selanjutnya dari Arief S. Sadiman adalah, untuk proses
tukar menukar pesan atau informasi dari setiap pengajar kepada pembelajaran atau
merupakan salah satu alat bantu untuk mengajar pengajar, yang dapat membantu
gambar, model, objek dan lain sebagainya. Kemudian media pembelajaran semakin
visual, sehingga terbentuknya media audio visual. Oleh karena itu, perkembangan
dunia pendidikan, bahwa media pembelajaran bukan hanya sebagai alat bantu, akan
g. Evaluasi Pembelajaran
Kata dari evaluasi berasal dari bahasa inggris evaluation, yang memiliki
makna dasar value, yang berarti “nilai”. Menurut Rusman (2017:88), evaluasi
belajar adalah alat indikator untuk mengukur dan menilai pencapaian tujuan
16
secara keseluruhan. Evaluasi bukan hanya sekedar menilai suatu aktivitas secara
secara terencana, sistematik, dan terarah berdasarkan tujuan yang jelas. Kemudian,
untuk menentukarn jasa, nilai atau manfaat kegiatan pembelajaran melalui kegiatan
pertimbangan tentang jasa, nilai atau manfaat program, hasil dan proses
pembelajaran. Sehingga dapat ditarik kesimpulan dari pendapat para ahli, bahwa
evaluasi pembelajaran adalah bentuk suatu upaya untuk melihat dan mengukur
pembelajaran dapat diartikan sebagai seperangkat alat atau cara dari berbagai
proses yang kemudian menjadi satu kesatuan yang utuh dalam sebuah pembelajaran
2. Media Pembelajaran
Menurut Heinich, (1993) (Rudi Susilana dan Cepi Riyana, 2009:6) media
merupakan alat saluran komunikasi. Media yang berasal dari bahasa latin
merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harfiah berarti
merangsangnya untuk belajar. Kemudian menurut Briggs (1970) (Gde Putu Arya
17
Oka, 2017:5) berpendapat media pembelajaran adalah sarana untuk memberikan
perangsang bagi pelajar supaya proses belajar terjadi. Contohnya adalah berupa
Sanaky (2011: 3), media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi dan
(2012:60) media pembelajaran adalah alat atau bentuk stimulus yang berfungsi
tidak dapat dilihat atau sukar dilihat sehingga Nampak jelas dan dapat menimbulkan
sumber belajar.
18
4) Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan
Sumiharsono dan Hisbiyatul Hasanah, 2017:13), dapat memenuhi tiga fungsi utama
2) Menyajikan informasi
3) Memberi instruksi
untuk belajar dan mampu menerima materi pembelajaran yang disampaikan melalui
media pembelajaran.
pembelajaran untuk guru dan siswa dari aspek penyampaian materi, konsep, waktu,
minat, situasi belajar dan hasil belajar dengan penjelasan yang disajikan dalam tabel
19
Tabel 1. Manfaat Media Pembelajaran Guru-Siswa
Manfaat Media Pembelajaran
Aspek
Bagi Guru Bagi Siswa
Penyampaian Memudahkan guru dalam Memudahkan siswa dalam
Materi menjelaskan materi memahami materi
pembelajaran pembelajaran
Konsep Materi yang bersifat abstrak Konsep materi mudah
menjadi konkret dipahami konkret medianya,
konkrit pemahamannya
Waktu Lebih efektif dan efisien, Memiliki waktu yang lebih
mengulang materi banyak dalam mempelajari
pembelajaran hanya materi dan menambah
seperlunya saja materi yang relevan
Minat Mendorong minat belajar dan Membangkitkan minat
mengajar guru belajar siswa
Situasi Belajar Interaktif Multi-Aktif
Hasil Belajar Kualitas hasil mengajar lebih Lebih mendalam dan utuh
baik
bentuk audio visual memiliki banyak manfaat asalkan guru berperan aktif dalam
hasil belajar
20
7) Memberikan umpan balik yang diperlukan yang dapat membantu siswa
10) Meyakinkan diri bahwa urutan dan kejelasan pikiran yang siswa butuhkan
Menurut Hujair AH. Sanaky (2009:38) media pembelajaran yang dilihat dari
pendangan secara luas tidak hanya terbatas dengan menggunakan alat-alat video,
visual, audio-visual, akan tetapi juga melihat dari karakteristik siswa dalam
b. Media non-proyeksi (papan tulis, alat lebar gantung (ALG), grafik, poster).
21
c) Pengajar memberikan contoh berupa sikap gerakan kepada peserta
didik.
Menurut Hamalik (2010: 202), dalam arti sempit, media pengajaran hanya
meliputi media yang dapat digunakan secara efektif dalam proses pengajaran yang
terencana, sedangkan dalam arti luas, media tidak hanya meliputi media
seperti slide, fotografi, diagram, dan bagan, objek-objek nyata serta kunjungan ke
luar sekolah.
Menurut Seels & Glasgow dalam Arsyad (2010: 35-36), jenis media dari segi
perkembangan teknologi dibagi dalam dua kategori, yaitu media tradisional dan
1) Media tradisional
ALG
22
a) Media berbasis telekomunikasi; telekonferen, kuliah jarak jauh.
pelajaran dapat dipahami oleh siswa. Oleh karena itu, hal ini berkaitan dengan
pemilihan media yang harus disesuaikan dengan kebutuhan siswa, sehingga dapat
1) Tujuan pengajaran,
2) Bahan pelajaran,
3) Metode mengajar,
2) Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip,
atau generalisasi
23
3) Praktis, luwes, dan bertahan
5) Pengelompokkan sasaran
sebagai berikut :
7) Berkualitas baik
media pembelajaran maupun materi digunakan untuk menilai perangkat bahan ajar
yang digunakan dalam proses pembelajaran apakah sudah sesuai dengan kriteria
yang telah ditentukan atau belum. Menurut Depdiknas (2008:28) evaluasi media
24
b) Kesesuaian dengan perkembangan siswa
2) Komponen kebahasaan
a) Keterbacaan
b) Kejelasan informasi
3) Komponen tampilan
b) Urutan penyajian
f) Desain tampilan
sesuai untuk guru dan siswa yang akan digunakan dalam pembelajaran. Kriteria
25
beberapa aspek, yaitu dilihat dari aspek materi, aspek kebahasaan dan terakhir
menyajikan audio dan visual yang berisi pesan-pesan pembelajaran baik yang berisi
video merupakan salah satu contoh dari media visual, yang merupakan seperangkat
alat yang dapat memproyeksikan gambar bergerak dan bersuara. Paduan antara
gambar dan suara membentuk karakter sama dengan obyek aslinya. Menurut
Cheppy Riyana (2007:6) media video pembelajaran sebagai bahan ajar juga
bertujuan untuk :
verbalistis
2. Mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan daya indera peserta didik maupun
instruktur
26
materi pembelajaran kepada siswa yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Media
video pembelajaran merupakan salah satu media yang efektif digunakan untuk
Media pembelajaran dalam bentuk video tidak terlepas dengan kelebihan dan
2) Sifatnya audio visual, sehingga memiliki daya tarik tersendiri dan dapat
5) Menambah daya tahan ingatan atau retensi tentang obyek belajar yang
dipelajari pembelajar.
27
1) Video dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari siswa ketika
2) Video dapat menggambarkan suatu proses secara tepat dan dapat disaksikan
video yang dalam kecepatan normal memakan waktu satu minggu dapat
1) Dengan video (disertai suara atau tidak), kita dapat menunjukkan kembali
2) Dengan video, penampilan peserta didik dapat segera dilihat kembali untuk
28
4) Dengan video, kita akan mendapatkan isi dan susunan yang masih utuh dari
buku kerja, buku petunjuk, buku teks, serta alat atau benda lain yang biasanya
digunakan di lapangan.
5) Dengan video, informasi dapat disajikan secara serentak pada waktu yang
sama di lokasi (kelas) yang berbeda dan dengan jumlah audiens (peserta)
kekurangan dan keterbatasan. Berikut ini menurut Hujair AH. Sanaky mengenai
bersifat hiburan.
29
Selanjutnya, menurut Andi Prastowo (2012:306) mengenai keterbatasan
1) Ketika akan digunakan, peralatan video tentu harus sudah tersedia di tempat
penggunaan serta harus cocok ukuran dan formatnya dengan pita video atau
3) Biaya produksi video yang sangat tinggi dan hanya sedikit orang yang mampu
mengerjakannya.
4) Apabila gambar pada pita video ditransfer ke film, hasilnya tidak bagus.
5) Layar monitor yang kecil akan membatasi jumlah audiens, kecuali jaringan
6) Jumlah grafis pada garis untuk video terbatas, yakni separuh dari jumlah
1) Pengadaan film dan video umumnya memerlukan biaya mahal dan waktu
yang banyak.
30
2) Pada saat film atau video dipertunjukkan, gambar bergerak terus-menerus,
3) Film dan video yang tersedia tidak selalu sesuai dengan kebutuhan dan tujuan
belajar yang diinginkan, kecuali film dan video itu dirancang dan diproduksi
Dengan media video siswa dapat memahami pesan pembelajaran secara lebih
bersifat retensi.
Video yang dikembangkan tidak bergantung pada bahan ajar lain atau tidak
31
Media video menggunakan bahasa yang sedehana, mudah dimengerti, dan
4) Representasi isi
demonstrasi. Pada dasarnya materi pelajaran baik sosial maupun sain dapat
Tampilan berupa grafis media video dibuat dengan teknologi rakayasa digital
dengan resolusi tinggi tetapi support untuk setiap spech system komputer.
Video pembelajaran dapat digunakan oleh para siswa secara individual, tidak
hanya dalam setting sekolah, tetapi juga dirumah. Dapat pula digunakan
secara klasikal dengan jumlah siswa maksimal 50 orang bisa dapat dipandu
oleh guru atau cukup mendengarkan uraian narasi dari narator yang telah
32
Kajian teori mengenai media pembelajaran, peneliti memilih untuk
pembuatan pola kemeja lengan panjang dengan CAD, maka media dalam bentuk
video mampu memenuhi kriteria sebagai media pembelajaran yang baik untuk
berikut.
2) Tulis seperti menulis judul berita, pendek dan tepat, berirama, dan mudah
diingat.
3) Tulisan tidak harus berupa kalimat yang lengkap. Pikirkan frase yang dapat
4) Hindari istilah teknis, kecuali jika istilah itu diberi batasan atau digambarkan.
5) Usahakan setiap kalimat tidak lebih dari 15 kata. Diperkirakan setiap kalimat
33
Menurut Rudi Susilana (2009:49), untuk dapat membuat naskah audio yang
baik, terlebih dahulu harus memahami unsur-unsur dalam media audio, sehingga
dapat dikombinasikan dalam naskah dengan baik. Unsur yang dimaksud adalah
terdiri dari unsur naratif dan unsur musik dengan penjelasan sebagai berikut.
1) Naratif atau suara yang dihasilkan dari manusia, baik dalam bentuk sajian
informasi oleh narator, dialog antar pemain ataupun monolog atau bicara
sendiri, dan yang perlu diperhatikan adalah penggunaan bahasa. Bahasa yang
digunakan pada program audio adalah bahasa percakapan, bahasa lisan dan
bukan bahasa buku atau bahasa tulisan. Sedapat mungkin kita menyajikan
mudah dicerna. Hindari menggunakan kata asing yang orang tidak tahu
informasi penjelasnya.
2) Musik. Musik merupakan bagian penting dalam program audio setelah narasi.
maka diperlukan musik dengan bit yang cepat dan semangat. Juga sebaliknya
jika pesan bertema kesedihan dan musik yang ditampilkan bernada ceria
yang sesuai.
34
- Musik tema, musik yang menggambarkan watak atau situasi tertentu
sesuai dengan program sajian. Musik tema dibuat secara khas, harus
berbeda dengan program sajian. Musik tema dibuat secara khas, harus
berbeda dengan musik yang sudah ada sehingga menjadi ciri khas dari
sebuah musik tema tertentu maka langsung dia tahu bahwa ada program
tersebut.
musik ini tidak perlu terlalu panjang cukup 15 sampai 20 detik. Hal ini
- Musik latar belakang, jenis musik ini disebut juga “background music”
perlu diatur intensitas volume musik latar belakang ini tidak terlalu
suara.
35
Selanjutnya adalah menurut Azhar Arsyad (2014:91) pembuatan storyboard
1) Menetapkan jenis visual apa yang akan digunakan untuk mendukung isi
2) Pikirkan bagian yang akan diperankan audio dalam paket program. Audio
bisa dalam bentuk diam, sound effect khususnya suara latar belakang, musik
dan narasi. Kombinasi suara akan dapat memperkaya paket program itu.
3) Lihat dan yakinkan bahwa seluruh isi pelajaran tercakup dalam storyboard.
perhatian;
36
Pembuatan media video pembelajaran tidak terlepas dari bagaimana
pengambilan gambar atau shooting video yang baik, dimana gambar yang disajikan
dapat menjelaskan materi secara jelas dan tepat. Menurut Arief S. Sadiman dan tim
(2010:159) mengenai pengambilan dasar gambar atau shooting video terdiri dari
tiga sisi, yaitu pengambilan jarak jauh (long shot), pengambilan jarak sedang
(medium shot) dan pengambilan jarak dekat (close-up). Berikut ini penjelasan yang
Long shot adalah pengambilan gambar jarak jauh yang memperlihatkan latar
3) Close-up (CU)
subjeknya atau bagian tertentu dan untuk hal lainnya dikesampingkan supaya
37
SILABUS PEMBELAJARAN
NAMA SEKOLAH : SMKN 1 DEPOK YOGYAKARTA
MATA PELAJARAN : PEMBUATAN BUSANA INDUSTRI
KELAS/SEMESTER : XI/2
KOMPETENSI KEAHLIAN : TATA BUSANA
MATERI PELAJARAN : MEMBUAT POLA KEMEJA
ALOKASI WAKTU : 2 pertemuan (14 JP)
Tabel 2. Silabus SMKN 1 Depok Yogyakarta
INDIKATOR
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN
PENCAPAIAN
DASAR POKOK PEMBELAJARAN
KOMPETENSI
3.10. 3.10.1. Menganalisis Pembuatan 1. Peserta didik
Menganalisis pembuatan pola pola kemeja mengamati
pola kemeja kemeja secara secara digital pembuatan pola
secara manual manual. terdiri dari, (pattern design),
dan digital 3.10.2. Menganalisis a. Cara pattern, grading, dan
pembuatan marker pola kemeja
dengan sistem cara grading pola
pola lengan panjang
grading. kemeja secara menggunakan
manual. kemeja
secara software CAD
4.10.1 Membuatan Richpeace dengan
digital
pola kemeja secara media video
4.10. Membuat mengguna
digital menggunakan pembelajaran.
kan
pola kemeja software CAD 2. Peserta didik
secara manual software merumuskan
Richpeace. Richpeace
dan digital 4.10.2 Men-setting pertanyaan-
b. Cara pertanyaan tentang
dengan sistem dasar software CAD setting pembuatan pola
grading. Richpeace. software (pattern design),
4.10.3. Membuat CAD pattern, grading, dan
pattern pola kemeja Richpeace marker pola kemeja
lengan panjang c. Cara lengan panjang
secara digital membuat menggunakan
menggunakan desain pola software CAD
software CAD menjadi Richpeace dengan
Richpeace. pattern media video
4.10.4. Grading pola d. Cara pembelajaran.
kemeja lengan meng- 3. Peserta didik
panjang secara digital grading melakukan proses
pola pembuatan pola
menggunakan (pattern design),
software CAD kemeja
e. Cara pattern, grading, dan
Richpeace. marker pola kemeja
4.10.5. Membuatan membuat
marker lengan panjang
marker pola kemeja menggunakan
pola
lengan panjang software CAD
kemeja
secara digital Richpeace dengan
menggunakan media video
software CAD pembelajaran.
Richpeace.
38
Salah satu materi yang diajarkan dalam mata pelajaran Pembuatan Busana
Industri adalah membuat pola kemeja secara manual dan digital dengan sistem
grading. Pada pendidikan kejuruan khususnya SMK dengan program keahlian Tata
Busana, standar kompetensi yang harus dicapai siswa mengacu pada Standar
Kompetensi Nasional (SKN) bidang keahlian Tata Busana, yang disusun oleh Tim
Busana pria menurut Sri Wening (2013:8) adalah busana yang dikenakan atau
dipakai oleh seorang pria dewasa atau remaja mulai dari ujung rambut sampai ujung
kaki. Kemudian untuk pengertian kemeja lengan panjang adalah merupakan dasar
klasik dari segala model kemeja untuk pria yang mempunyai bentuk kerah standar,
yaitu kerah tegak, lengan panjang, serta manset. Kemeja ini merupakan salah satu
Model kemeja untuk busana pria berbeda dengan model blus/gaun wanita
dimana model kemeja lebih sederhana yang disebabkan postur tubuh wanita dan
pria berbeda sehingga mempengaruhi model pakaian dan pola busana yang
digunakan.
39
pembuatan pola kemeja dari tiga sumber yaitu pembuatan pola kemeja dari modul
Busana Pria oleh Sri Wening, Pattern Making for Fashion Design oleh Helen
Robert. Kesimpulan dari ketiga sumber adalah, peneliti memilih pembuatan pola
kemeja dari modul Busana Pria oleh Sri Wening dengan alasan bahwa, sumber
materi yang digunakan saat menerangkan pembuatan pola kemeja lengan panjang
menggunakan sumber materi tersebut dimana desain pola kemeja yang sederhana
dan cocok digunakan dalam pembuatan pola kemeja secara digital menggunakan
software RP-DGS dan RP-GMS. Perbedaan dari dua sumber yang lain adalah
pembuatan pola kemeja adalah dengan teknik yang lebih detail dan sulit untuk
diterapakan dalam pembuatan pola secara digital dengan waktu yang terbatas.
Selain itu pembuatan pola kemeja dari modul Busana Pria oleh Sri Wening dapat
mudah dan cepat karena tidak banyaknya detail ukuran dan bentuk pola lainnya.
40
1) Desian kemeja lengan panjang
Gambar 1. Kemeja
Tampak Depan
Gambar 2. Kemeja
Tampak Belakang
Desain kemeja lengan panjang bagian tampak depan terdapat saku temple,
dan bagian tampak belakang terdapat pas punggung dan lipit. Kemudian komponen
kemeja terdiri dari badan depan dan belakang, kerah tegak, lengan panjang, manset,
2) Ukuran standar
Ukuran standar adalah ukuran yang digunakan sebagai acuan dalam proses
(medium), L (Large), XL (Extra Large), dan seterusnya. Berikut ini adalah contoh
41
ukuran standar yang akan digunakan dalam pembuatan pola kemeja lengan panjang
dalam tabel 3. Ukuran standar badan pria dengan penjelasan tabel sebagai berikut:
42
b) AB = 1/6 lingkar leher + 1 cm.
e) AE = panjang kemeja
g) FG = ¼ lingkar badan
h) CC1 = EE1 = 1 ½ cm
j) DD1 dibagi menjadi 3 untuk membuat kerung lengan, jarak titik yang di
Bagian belakang
Kutip pola bagian depan tanpa lidah, bahu naik 4 cm, titik bahu tertinggi bagian
belakang ditarik garis tegak lurus TB dan diturunkan 2 ½ cm, kemudian dibuat
lengan depan.
10 cm
43
a) AB = CD = panjang lengan - lebar manset.
lengkung lengan dimana jarak titik di atas 2 cm. Selisih lengkung lengan
b) AC = BD = lebar manset
44
c) Hubungkan titik A – C – D – B – A sehingga membentuk pola belahan bagian
bawah.
5) Pola kerah
a) AB = CD : ½ lingkar leher + 2 cm
b) AC = BD : 4 cm
45
Gambar 9. Pola daun kerah
b) AC=BD : 6 cm
c) A turun 1 cm
d) C naik 1 cm
e) B keluar 1 cm
6) Grading
Kata Grading berasal dari bahasa Inggris yaitu Grade yang artinya tingkatan.
Dari kata itu dapat disimpulkan bahwa grading dalam busana itu artinya membuat
tingkatan ukuran pola busana yaitu ukuran S, M, L dan XL baik secara manual
ataupun dengan komputer dan yang dapat di Grading yaitu rok, celana, blus dan
sebagainya. Grading ini sering digunakan dalam industri garmen atau konveksi
yang membutuhkan waktu yang singkat untuk mendapat hasil yang banyak. Berikut
b) Dapat mendapatkan ukuran yang sesuai dengan keinginan dari pola baku
yang ada.
46
Proses menemukan rumus Grading sebenarnya hanya membandingkan
Selisih ukuran ini kita jadikan patokan menentukan besaran Grading. Namun
kita masih harus memperhatikan apakah selisih itu harus di gunakan seutuhnya
atau harus di bagi dulu dengan 2 atau 4, tergantung selisih ukuran itu di peroleh dari
bagian badan yang mana. Berikut ini adalah tabel grading pola kemeja lengan
digunakan, contoh waktu membuat pola badan rumusnya adalah ¼ Lingkar badan,
maka dalam Grading penambahan ukuran atau pengurangan ukuran selisih Ukuran
(4) ± 1 cm, karena pola badan biasanya di buat dalam ukuran ¼ badan.
47
Pada panjang muka, panjang punggung selisihnya langsung digunakan untuk
menentukan perubahan ukuran, karena dapam pembatan pola tidak ada pembagian.
Khusus pada kerung lengan, selisih ukuran tidak diukur langsung dari selisih
ukuran S, M, L, XL, LLL, namun kerung lengan ini harus di jadikan Rendah
Punggung (R. Punggung = 1/3 Kr lengan + 4 cm) karena pergeseran grading naik
atau turun secara tegak lurus. Penjelasan disajikan dalam tabel 5. Grading ukuran
c. CAD
1) Pengertian CAD
dalam alur produksi dari awal hingga akhir. Program CAD dapat membuat sampel
48
garmen lebih akurat sesuai dengan ukuran yang biasanya menggunakan ukuran
proses produksi busana secara industri, dimana industri garmen dituntut untuk
mungkin.
Menurut Mustaghfirin Amin dkk (2016:4) memiliki fungsi dan manfaat CAD
dalam fashion. Beriut ini adala penjelasan fungsi CAD untuk fashion.
dapat mengambil titik-titik ukuran tubuh secara cepat dan akurat, kemudian
diolah untuk pembuatan pola dengan CAD pattern, grading and marker
dikembangkan hingga visualisasi motif pada pola akan bisan tampak nyata.
Proses menghemat biaya dan waktu, bahan dan biaya dibandingkan secara
49
menduplikasi warna, motif, pose dari desain untuk membantu mendapatkan
secara virtual, sehingga tidak perlu lagi dibuat dengan dijahit untuk melihat
seperti dalam kehidupan nyata, seperti spesifikasi yang tepat yang ditetapkan
diwujudkan dengan cepat tidak perlu lagi membuat secara manual dengan
b) File digital lebih tahan lama, hemat tempat penyimpanan, menghemat kertas,
clipboard dan album, yang berbeda jika disimpan dalam bentuk fisik yang
semua rentan terhadap kerugian dan kerusakan dan membutuhkan ruang yang
cukup luas.
untuk mengembangkan desain, motif, warna hingga animasi pelatakan pada tubuh
dengan tepat dan juga untuk memodifikasi desain dengan relative lebih mudah.
50
dimana waktu tidak terbuang begitu banyak saat merancang busana, kemudian
dengan sangat cepat, file digital lebih tahan lama, hemat tempat penyimpanan,
menghemat kertas.
Teknologi CAD memliki manfaat lain, menurut Joy Adwoa dkk (2014) dalam
hardware dari bordir, desain busana, pola hingga peralatan mesin jahit dan berbagai
yaitu RP-DGS dan RP-GMS. RP-DGS adalah software yang digunakan untuk
membuat desain pola (pattern design), pola jadi (finished pattern) dan grading pola.
Sedangkan RP-GMS adalah program yang digunakan untuk menyusun marker dan
dapat mencetak pola dengan menggunakan alat printer khusus berupa plotter.
kemeja lengan panjang untuk kegiatan pembelajaran. Berikut ini adalah bagaimana
a) Satuan Ukuran
51
Gambar 10. Setting satuan ukuran
52
Gambar 12. Setting arah serat
pola, pola jadi dan grading kemeja lengan panjang dengan software CAD
richpeace
a) Rectangle tool
Rectangle tool adalah tool yang digunakan untuk membuat persegi dengan
b) Intelegent Pen
53
digunakan untuk membuat garis tegak lurus, garis lengkung dan ukuran garis
c) Devider
memberikan tanda titik atau lengkung pada garis yang akan dibagi.
d) Compasses
Tool ini sangat membantu untuk membuat garis lurus dengan panjang tertentu
(yang sudah pasti atau ditentukan sebelumnya). Tool ini bisa digunakan untuk
membuat garis pundak/ panjang pundak/ shoulder, dari lingkar leher ke garis
e) Eraser
f) Relevant/Irelevant
54
Tool ini digunakan untuk menyambungkan garis yang awalnya terpisah
g) Snipe Curve
Tool ini digunakan untuk memotong garis lengkung/ lurus menjadi dua
h) Mirror
Tool mirror ini digunakan untuk meng-copy garis atau pola menurut sumbu
i) Modify
j) Forfex
Forfex digunakan untuk pola yang sudah selesai didesain, maka akan
dijadikan pola jadi, atau finished pattern sehingga pola nantinya dapat diberi
arah serat, kampuh, grading, dan nantinya akan dapat di print menggunakan
55
k) Add Seam
lipatan kampuh.
l) Pattern Symmetry
Pattern symmetry digunakan untuk membuka pola lipatan yang sudah jadi
m) Compare Length
56
Tool ini berfungsi sebagai alat ukur sekaligus pembanding ukuran antara dua
arahkan pointer ke garis yang akan diukur panjangnya, garis akan berubah
warna merah jika pointer berada di atas garis dan klik dengan tombol kiri
mouse dan garis akan berubah menjadi warna hijau dan akan keluar tabel
hijau)
57
Gambar 26. Edit Size and Mesurement
o) Grade Table
Digunakan untuk memberikan grading pada pola jadi dengan mengisi tabel
grade table.
58
4) Penerapan dalam Grading Pola
Membuat Grading pola busana tidak bisa terlepas dari Titik Koordinat X da
Y (X,Y). Garis X adalah garis Horisontal, Garis Y adalah garis Vertikal, Pergeseran
kiri = X-. titik Koordinat (0,0) berada di titik pola yang kita Grading. Perhatikan
Model tahapan penelitian dan pengembangan menurut Tatik Sutarti dan Edi
Irawan (2017:8) terdiri dari tiga model yang biasa digunakan oleh peneliti dalam
59
Thiagarajan dan model ADDIE. Berikut ini adalah penejalasan mengenai model
tahapan yang harus dilakukan dalam mengembangkan sebuah produk yang terdiri
dari, pertama research and information collecting, kedua planning, ketiga develop
product revision, keenam main field testing, ketujuh operational product revision,
Pada tahap ini terdapat beberapa kegiatan antara lain studi literature yang
yang dikaji, pengukuran kebuthan, penelitian dalam skala kecil, dan persiapan
2) Planning
Pada tahap kedua ini terdapat beberapa kegitana antara lain menyusun
60
3) Develop preliminary form of products
Pada tahap ketiga ini terdapta beberapa kegiatan antara lain mengembangkan
Pada tahap keempat ini terdapat beberapa kegiatan antara lain yaitu
melakukan uji coba lapangan awal dalam skala terbatas, dengan melibatkan
1 sampai dengan 3 sekolah, dengan jumlah 6-12 subyek. Pada langkah ini
Pada tahap ini terdapat beberapa kegiatan antara lain melakukan perbaikan
terhadap produk awal yang dihasilkan berdasarkan hasil uji coba awal.
Perbaikan ini sangat mungkin dilakukan lebih dari satu kali, sesuai dengan
hasil yang ditunjukkan dalam uji coba terbatas, sehingga diperoleh draft
Tahap ini disebut juga uji coba utama. Uji coba utama melibatkan khalayak
61
dilakukan terhadap kinerja sebelum dan sesudah penerapan uji coba. Hasil
yang diperoleh dari uji coba ini dalam bentuk evaluasi terhadap pencapaian
hasil uji coba (desain model) yang dibandingkan dengan kelompok control.
divalidasi.
Pada tahap ini terhadap beberapa kegiatan antara lain melakukan perbaikan
(final).
Pada tahap ini terdapat beberapa kegiatan antara lain, yaitu menyebarluaskan
62
terutama dalam kancah pendidikan. Langkah pokok dalam fase ini adalah
2. Model 4D Thiagarajan
tahapan 4D Thiagarajan.
2) Analisis siswa
3) Analisis tugas
4) Analisis konsep
63
1) Penyusunan tes acuan patokan, merupakan langkah awal yang
menghubungkan antara tahap define dan tahap design. Tes ini merupakan
suatu alat mengukur terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa setelah
4) Hasil tahap (b) dan (c) digunakan sebagai dasar revisi. Langkah berikutnya
adalah uji coba lebih lanjut dengan siswa sesuai dengan kelas sesungguhnya.
lebih luas misalnya di kelas lain, di sekolah lain, oleh guru yang lain, dan
mengajar.
64
Model ADDIE adalah model pengembangan yang dipopulerkan pada tahun
1990-an oleh Reiser dan Mollenda. ADDIE merupakan akronim dari (Analysis-
pembelajaran;
instruksi;
Hasil akhir dari tahap ini adalah laporan evaluasi dan revisi dari masing-
masing tahap untuk digunakan sebagai acuan revisi masing-masing tahapan serta
praktek pembuatan pola kemeja lengan panjang dengan CAD untuk SMK Tata
65
Sistem Praktis Untuk Siswa Kelas X Tata Busana SMK Diponegoro Depok
pola dasar busana wanita sistem praktis siswa kelas X busana di SMK
pembuatan pola dasar badan busana wanita sistem praktis siswa kelas X busana
2) Dian Ratna Indahsari (2017) penelitian tugas akhir skripsi dengan judul
So’en dan Meyneke Menggunakan Program Adobe Flash Untuk Siswa Kelas
pada materi pembuatan pola dasar badan sistem So’en dan Meyneke siswa
program adobe flash, 3) hasil penelitian ini masuk dalam kategori layak.
66
Pringkuku, 2) mengetahui kelayakan media pembelajaran ALG, 3) hasil
menarik kesimpulan dari peneliti adalah bahwa hasil validasi dari ahli materi
diperoleh hasil valid dan layak dengan persentase 100%, dan penilaian dari ahli
media pembelajaran diperoleh hasil valid dan layak dengan persentase 100%,
sehingga dapat diuji cobakan kepada peserta didik. Kemudian hasil pengujian
dari aspek materi dengan frekuensi sangat layak adalah 61,1%, kategori layak
38,9%. Aspek media pembelajaran degan kategori sangat layak 50% dan
kategori layak sebesar 50%. Aspek luaran/output dengan kategori sangat layak
63,8% dan kategori layak 36,2%. Dan terakhir penilaian kelayakan media
secara keseluruhan adalah dengan kategori sangat layak 58,3% dan kategori
layak 41,7%. Hal ini menunjukkan bahwa media video pembelajaran mengolah
soup continental sangat layak dan sesuai untuk digunakan sebagai sumber
Awwali Ibnu Wardaya, Dian Ratna Indahsari, dan Agnes Fahriana dapat disimpukan
media mendapatkan respon yang baik dari guru da siswa, karena telah terbukti media
belajar mengajar.
67
Perbedaan penelitian yang ditinjau dari penelitian sejenis yaitu 1) aplikasi yang
digunakan adalah wondershare filmora screenshoot dan edit video, dengan penelitian
sebelumnya menggunakan adobe flash dan adobe after effect. 2) hasil video yang
flash dan adobe after effect serta 3D. Hasil yang ditampilkan dalam penelitian ini
yang dilakukan oleh peneliti dapat dilihat dalam tabel 6 sebagai berikut:
D. Kerangka Berpikir
68
Dalam kurikulum 2013 SMK program keahlian Tata Busana saat ini telah
menambah materi baru dalam mata pelajaran Pembuatan Busana Industri, yaitu
materi pembuatan pola secara digital dengan CAD. Pembelajaran materi CAD
merupakan materi yang baru diadakan pada tahun 2017 yang ditetapkan oleh
materi CAD kemudian baru dilakukan pada tahun 2018, dimana materi pembelajaran
mulai berkembang dan mulai mengikuti kriteria kurikulum 2013. Pembuatan pola
kemeja dengan CAD merupakan salah satu materi praktek, dimana pembelajaran ini
terdiri dari pembuatan pola kemeja serta grading pola dengan CAD menggunakan
Materi pembelajaran tentang CAD baru diberlakukan pada tahun 2018 dan
guru belum menyampaikan materi tentang CAD yang mencakup seluruh kriteria
CAD belum memiliki berbagai macam variasi bentuk media terutama media yang
mempersiapkan media pembelajaran yang baik untuk dijelaskan kepada siswa secara
mandiri juga memiliki waktu yang lama, sehingga guru tidak mampu unuk
informasi dan belajar secara mandiri, maka bentuk media yang diharapkan mampu
memberikan informasi kepada siswa secara mandiri, sehingga saat guru sudah
69
menyampaikan suatu materi, maka guru tidak perlu untuk mengulang pembelajaran
yang sesuai yang dapat digunakan oleh guru dalam pembelajaran dan materi dapat
pembuatan pola kemeja dengan CAD untuk SMK Tata Busana. Pengembangan
media video pembelajaran pembuatan pola kemeja dengan CAD adalah, karena
media video pembelajaran dasar CAD seperti pembuatan pola dasar sudah ada dan
dapat diakses dalam situs internet, seperti dari situs Kemendikbud, situs youtube, dan
lain-lain. Peneliti memilih media dalam bentuk video adalah karena media video
bertahap dengan melihat pergerakan gambar dan mendengar penjelasan materi secara
menyeluruh. Media video pembelajaran juga mampu di re-watch/di lihat ulang dan
dan mandiri. Kemudian media yang peniliti kembangkan juga nantinya akan dapat
untuk mengembangkan media yang berasal dari buku Busana Pria dan buku rujukan
Kemendikbud yaitu CAD Pattern Making dan CAD Richpeace, untuk menjadi
70
pengembangan melewati 4 tahap, yaitu : Define, Design, Develop, Disseminate.
Berikut ini adalah skema kerangka berfikir yang dapat dilihat sebagai berikut :
71
E. Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan penelitian yang akan dibahas peneliti disini berdasarkan dari latar
belakang masalah dan kajian teori yang sudah dibahas sebelumnya, maka
a. Pendefinisian
b. Perancangan
c. Pengembangan
d. Penyebaran
b. Aspek Kebahasaan
c. Aspek Penyajian
d. Pendapat siswa
72