Anda di halaman 1dari 5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Hakikat Belajar dan Pembelajaran


Belajar adalah perubahan tingkah laku akibat pengalaman dan latihan yang
menyangkut pengetahuan, keterampilan dan sikap. Ditinjau dari segi
pengertiannya belajar merupakan usaha yang dilakukan siswa sehingga pada
dirinya terjadi perubahan dalam berbagai aspek. Sudjana (2009:20) menyatakan
bahwa : “Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan
pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil belajar dapat ditunjukkan dalam
berbagai bentuk seperti berubah pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan
tingkah lakunya, keterampilannya, kecakapan dan kemampuannya, daya
reaksinya, dan lain-lain aspek yang ada pada individu)”.
Menurut Hasan (2004:84) belajar merupakan suatu aktivitas mental/psikis,
berlangsung melalui interaksi aktif dengan lingkungan sehingga menghasilkan
perubahan keterampilan dan nilai sikap. Agar kegiatan belajar terjadi, siswa harus
berinteraksi dengan lingkungan belajarnya. Untuk menimbulkan interaksi yang
baik maka diperlukan pengarahan dan pengaturan. Proses pengaturan dan
pengarahan inilah yang dikatakan dengan kegiatan mengajar. Ini sesuai dengan
apa yang dikemukakan Sudjana (2009:29), yaitu : ”Mengajar pun pada hakikatnya
adalah suatu proses yakni proses mengatur, mengorganisasikan lingkungan yang
ada disekitar siswa sehingga menumbuhkan dan mendorong siswa melakukan
proses belajar”.
Dari apa yang dikemukakan di atas, jelas sekali bahwa kegiatan belajar
mengajar merupakan suatu interaksi timbal balik antara siswa dengan guru dan
antara sesama siswa dalam proses pembelajaran. Interaksi timbal balik itu
disampaikan dalam bentuk materi pembelajaran. Seorang guru selalu berusaha
agar materi pembelajaran yang disampaikan dapat dengan mudah diserap dan
dimengerti oleh siswa. Untuk memudahkan siswa menerima materi pembelajaran,
diperlukan alat atau bahan yang dapat membatu penyampaian informasi. Alat

1
bantu penyampaian informasi disebut dengan media. Media dalam dunia
pendidikan dikenal dengan media pengajaran.

B. Media Pembelajaran dan Matematika


Media pembelajaran harus meningkatkan motivasi pembelajar.
Penggunaan media mempunyai tujuan memberikan motivasi kepada pembelajar.
Selain itu media juga harus merangsang pembelajar mengingat apa yang sudah
dipelajari selain memberikan rangsangan belajar baru. Kata media berasal dari
bahasa Latin merupakan bentuk jamak dari kata medium adalah sesuatu yang
terletak di tengah (antara 2 pihak atau 2 kutub) atau suatu alat. Webster Dictiuner
(dalam Supriyati dan Anitah, 2007:53) menyatakan bahwa media atau medium
adalah segala sesuatu yang terletak di tengah dalam letak jenjang atau alat apa saja
yang digunakan sebagai perantara atau penghubung 2 hal. Oleh sebab itu, media
pembelajaran dapat diartikan sebagai sesuatu yang mengantarkan pesan
pembelajaran antara pemberi pesan kepada penerima pesan tersebut.
Metodologi pengajaran adalah metode dan teknik yang digunakan guru
dalam melakukan interaksinya dengan siswa agar bahan pengajaran sampai
kepada siswa, sehingga siswa menguasai tujuan pengajaran. Dalam metodologi
pengajaran ada dua aspek yang paling menonjol yakni metode mengajar dan
media pengajaran sebagai alat bantu mengajar. Dari uraian di atas disimpulkan
bahwa media pengajaran sebagai alat bantu mengajar ada dalam komponen
metodologi, sebagai salah satu lingkungan belajar yang diatur oleh guru (Hamalik,
2005:1). Media pendidikan adalah suatu bagian integral dari proses pendidikan di
sekolah (Sudjana dan Rivai, 2000:11).
Banyak batasan yang diberikan tentang media. Menurut Gagne
memandang media sebagai salah satu komponen dari suatu sistem penyampaian.
Di dalamnya tercakup segala peralatan fisik pada komunikasi seperti buku, slide,
modul, tape recorder. Sedangkan menurut Briggs, media pada hakikatnya adalah
peralatan fisik untuk membawakan atau menyempurnakan isi pembelajaran
(Supriyati dan Anitah, 2007:53).

2
Dari berbagai definisi yang ada disimpulkan bahwa dalam arti luas, media
adalah setiap orang, bahan, alat atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi
yang memungkinkan siswa untuk menerima pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Dalam pelaksanaannya, teknik penggunaan dan pemanfaatan media turut
memberikan andil yang besar dalam menarik perhatian siswa dalam proses belajar
mengajar, karena pada dasarnya media mempunyai dua fungsi utama, yaitu media
sebagai alat bantu dan media sebagai sumber belajar bagi siswa.
Apapun batasan, ada persamaan–persamaan diantaranya, yaitu bahwa
media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari
pengirim ke penerima sehingga merangsang fikiran, perasaan, minat serta
perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
Media memberikan manfaat yang cukup besar seperti diungkapkan pada
Encyclopedy of Educational Research (dalam Hamalik, 2009:27) yaitu : (1)
Meletakkan dasar-dasar yang kongkrit untuk berfikir dan dapat mengurangi
verbalisme, (2) Memperbesar perhatian siswa, (3) Meletakkan dasar-dasar yang
penting untuk perkembangan belajar dan oleh karena itu membuat pengajaran
lebih mantap, (4) Membantu tumbuhnya pengertian, dengan demikian membantu
perkembangan bahasa, (5) Membantu perkembangan efisiensi yang lebih
mendalam, (6) Keseragaman yang banyak dalam belajar.
Disamping itu media juga dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam
pengajaran, sehingga mempertinggi hasil belajar yang dicapainya. Menurut
Sudjana (2009:2) ada empat manfaat media pengajaran : (1) Pengajaran akan lebih
menarik perhatian siswa, (2) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya
sehingga lebih dipahami oleh siswa, (3) Metode mengajar akan lebih bervariasi,
(4) Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak banyak
mendengarkan uraian guru tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan
dan mendemonstrasikan.
Matematika adalah mata pelajaran yang banyak berhubungan dengan
angka dan hitungan. Menurut Suryani (2005:25) bahwa matematika itu bukan
pengetahuan yang menyendiri yang dapat sempurna karena dirinya, tetapi

3
keberadaannya itu untuk membantu manusia dalam memahami dan menguasai
permasalahan sosial, ekonomi, dan alam.
Sedangkan menurut Suryani (2005:25), matematika adalah pola berpikir,
pola mengorganisasikan, pembuktian yang logik. Matematika adalah pengetahuan
struktur yang terorganisasi. Sifat-sifat atau teori-teori itu dianut secara deduktif
beradasarkan unsur-unsur yang didefinisikan atau tidak, aksioma-aksioma, sifat-
sifat atau teori-teori yang dibuktikan kebenarannya.
Dari dua pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa matematika
merupakan suatu cabang ilmu yang dapat mempermudah manusia memahami dan
menguasai permasalahan dalam kehidupan sehari-hari dan matematika merupakan
ilmu pasti dan dapat diterima oleh akal sehat.
Darhim (1989:57), media matematika adalah suatu alat yang
penggunaannya diintegrasikan dengan tujuan dan isi pelajaran bidang studi
Matematika untuk mempertinggi mutu kegiatan belajar mengajar. Roestiyah N. K
(1982: 15), peranan media dalam proses belajar mengajar, yaitu:
a. Membantu guru dalam proses belajar mengajar.
b. Membantu siswa untuk mempermudah memahami suatu konsep.
c. Memotivasi siswa untuk lebih giat belajar.
d. Membuat siswa lebih aktif belajar.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa media
matematika adalah sarana yang dipergunakan guru dalam menyampaikan materi
pelajaran matematika agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan membantu
siswa dalam memahami pelajaran tersebut.

C. Media Gambar
Media gambar merupakan media pendidikan berbentuk visual yang tidak
diproyeksikan dan memiliki karakter ganbar sendiri sebagai media pendidikan
dijelaskan oleh Sadirman, Arif (1986:63) sebagai berikut : (a) Gambar bersifat
konkrit, dimana suatu persoalan dapat dijelaskan dengan gambar, (b) Gambar
mengatasi batas waktu dan ruang, dimana gambar merupakan penjelasan dari
benda-benda yang sebenarnya kerap kali tidak mungkin dilihat karena letaknya

4
jauh atau terjadi pada masa lampau, (c) Gambar mengatasi kekurangmampuan
panca indera manusia, (d) Gambar menjelaskan suatu masalah, (e) Gambar
mudah didapat dan murah, (f) Gambar mudah digunakan pribadi/kelompok.
Berdasarkan kutipan di atas, dapat diketahui bahwa gambar sebagai media
pendidikan memegang peranan yang sangat penting karena setiap gambar
memiliki makna tertentu yang perlu kita ungkapkan dengan dasar pengetahuan
yang cukup. Gambar juga merupakan media pendidikan yang cukup menarik
dalam menimbulkan minat dan rasa ingin tahu siswa.
Oleh karena itu, penggunaan media gambar yang baik mempunyai syarat-
syarat tertentu, yaitu : (a) komposisi antara obyek belajar harus baik sehingga
kedudukan masing-masing obyek harus jelas sesuai dengan perannya, (b) peran
yang dimaksud harus jelas, (c) pemberian kombinasi warna yang efektif
(Sudjarwo, 1989:32).

Anda mungkin juga menyukai