Anda di halaman 1dari 14

A.

Pengertian Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru untuk menyampaikan pelajaran kepada siswa.
Karena penyampaian itu berlangsung dalam interaksi edukatif, metode pembelajaran dapat diartikan
sebagai cara yang dipergunakan oleh guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat
berlangsungnya pengajaran. Dengan demikian, metode pembelajaran merupakan alat untuk
menciptakan proses belajar mengajar.

Metode (method), menurLrt Fred Percival dan Henry Ellington (1984) adalah cara yang umum untuk
menyampaikan pelajaran kepada peserta didik atau mempraktikkan teori yang telah dipelajari dalam
rangka mencapai tujuan belajar.

Batasan ini hampir sama dengan pendapat Tardif dalam Muhibbin Syah (1995) bahwa metode diartikan
sebagai cara yang berisi prosedur baku untuk melaksanakan kegiatan penyajiart materi pelajaran kepada
peserta didik.

Selanjutnya Reigeluth (1983) mengartikan bahwa metode mencakup rumusan tentang pengorganisasian
bahan ajar, strategi penyampaian, dan pengelolaan kegiatan dengan memperhatikan tujuan, hambatan,
dan karakteristik peserta didik sehingga diperoleh hasil yang efektif, efisien, dan menimbulkan daya tarik
pembelajaran.

Pendapat Reigeluth tersebut didukung oleh Jerome Brunner (dalam Conny Semiawan, 1997) dengan
menyebut metode pembelajaran induktif atau berpikir induktif. Kemudian J.E. Kemp (1994)
menggunakannya untuk mengelompokan pola mengajar dan belajar, yaitu klasikal, mandiri, dan
interaksi guru-peserta didik atau pengajaran kelompok.

Berbagai pendapat di atas, menunjukkan bahwa metode berhubungan dengan cara yang memungkinkan
peserta didik memperoleh kemudahan dalam rangka mempelajari bahan ajar yang disampaikan oleh
guru.

Ketepatgunaan dalam memilih metode sangat berpeluang bagi terciptanya kondisi pembelajaran yang
kondusif, menyenangkan, sehingga kegiatan pembelajaran (instructional activities) dapat berlangsung
secara efektif dan efisien dalam memfasilitasi peserta didik untuk dapat meraih hasil belajar sesuai yang
diharapkan. Dengan'demikian metode merupakan suatu komponen yang sangat menentukan
terciptanya kondisi selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran.

Dalam konteks kondisi pembelajaran yang menyenangkan itu, lvor K Davies (1981) menegaskan bahwa
suatu kegiatan pembelajaran tidak selalu menjamin orang (baca: peserta didik) akan dapat belajar, Hal
ini menunjukkan bahwa sebaik apapun seorang guru dalam merancang/mendesain suatu program
pembelajaran, kiranya tidak akan dapat secara optimal mewujudkan ketercapaian kompetensi yang
diharapkan, apabila tidak didukung oleh pemilihan sekaligus penggunaan metode secara tepat.

B. Pengertian Media Pembelajaran


Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau
pengantar. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada
penerima pesan. Media adalah pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan, dengan demikian
media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan. media adalah alat yang
digunakan untuk menunjang suatu pembelajaran sehingga pembelajaran tersebut dapat berjalan
dengan baik.

Media juga dapat diartikan sebagai penghubung antara pemberi dan penerima informasi. Penggunaan
media sebagai penghubung antara pendidik dan peserta didik inilah yang disebut dengan pembelajaran.
Dengan kata lain, bahwa belajar aktif memerlukan dukungan media untuk menghantarkan materi yang
akan mereka pelajari.

Kata pembelajaran mengandung makna yang lebih pro-aktif dalam melaksanakan kegiatan belajar,
sebab di dalamnya bukan hanya pendidik atau instruktur yang aktif, tetapi peserta didik merupakan
subjek yang aktif dalam belajar. pembelajaran adalah proses terjadinya interaksi antara pendidik dan
peserta didik serta sumber belajar dan media yang digunakan, dalam upaya terjadinya perubahan pada
aspek kognitif, afektif dan motorik. Oleh karena itu agar aktivitas pembelajaran bermakna bagi peserta
didik, pendidik perlu mengembangkan media pembelajaran yang bervariasi dan menarik bagi peserta
didik.

Menurut azikiwe (2007: 46) media pembelajaran mencakup apa saja yang digunakan guru untuk
melibatkan semua panca indera penglihatan, pendengaran, peraba, penciuman dan pengecapan saat
menyampaikan pelajarannya. Media pelajaran adalah pembawa informasi yang dirancang khusus untuk
memenuhi tujuan dalam situasi belajar-mengajar. Sudjana (2001: 1) mengatakan bahwa media
pembelajaran sebagai alat bantu mengajar dalam komponen metodologi yang diatur oleh guru untuk
menata lingkungan belajarnya.

Dapat kita simpulkan dari beberapa pengertian diatas, media pembelajaran adalah segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dalam proses belajar mengajar sehingga
dapat merangsang perhatian dan minat peserta didik dalam belajar.

C. Fungsi dan manfaat metode dan media dalam pembelajaran

1.Fungsi dan manfaat Metode Pembelajaran

●Fungsi

1). Metode sebagai alat motivasi ekstrinsik

Menurut Sardiman motivasi ekstrinsik adalah: “Motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya
perangsang dari luar yang dapat membangkitkan belajar seseorang. Dalam hal ini dapat disimpulkan
bahwa metode sebagai alat motivasi ekstrinsik artinya metode sebagai alat perangsang dari luar yang
dapat membangkitkan belajar peserta didik dari luar sehingga pelajaran itu dapat diterima peserta didik
dengan mudah dan menyenangkan.
2). Metode sebagai strategi pengajaran

Menurut Roestiyah N.K “Guru harus memiliki strategi agar anak didik dapat belajar secara efektif
mengena pada tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah untuk memilih strategi itu adalah harus
menguasai teknik-teknik penyajian atau metode pengajaran.

3). Metode sebagai Alat Mencapai Tujuan

Metode adalah “salah satu alat untuk mencapai tujuan dengan memanfaatkan metode secara akurat,
guru akan mampu mencapai tujuan pengajaran. Metode adalah pelicin jalan pembelajaran untuk
mencapai tujuan”. Antar metode dan pembelajaran harus sesuai, jangan bertolak belakang artinya
metode harus menunjang pencapaian tujuan pembelajaran. Apabila tidak sia-sialah perumusan tujuan
tersebut.

●manfaat

Membantu kegiatan belajar mengajar agar pelaksanannya bisa dilakukan menggunakan cara terbaik.

Memudahkan dalam menemukan, menguji serta menyusun data yang diperlukan sebagai upaya
mengembangkan disiplin sebuah ilmu.

Membantu siswa mengembangkan kemampuan individual para siswa supaya mereka bisa mengatasi
permasalahannya menggunakan terobosan solusi alternatif.

Mempermudah proses pembelajaran dengan hasil terbaik agar tujuan pengajaran bisa tercapai.

Menghantarkan suatu pembelajaran ke arah ideal secara cepat, tepat dan sesuai harapan.

Proses pembelajaran bisa berjalan dengan suasana yang lebih menyenangkan serta penuh motivasi
sehingga siswa mudah memahami materi.

2. Fungsi dan manfaat media pembelajaran

●fungsi

Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian peserta didik
untuk berkonsentrasi pada pelajaran yang berkaitan dengan makna yang ditampilkan atau menyertai
teks materi pelajaran.

Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari kenikmatan peserta didik ketika belajar (atau membaca)
teks yang bergambar.

Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa
lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat atau
pesan yang terkandung dalam gambar.
Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang
memberikan konteks untuk memahami teks membantu peserta didik yang lemah dalam membaca
untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.

●manfaat

Pembelajaran akan lebih menarik perhatian peserta didik sehingga dapat menumbuhkan motivasi
belajar

Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh peserta didik dan
memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran.

Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-
kata oleh pendidik, sehingga peserta didik tidak bosan dan pendidik tidak kehabisan tenaga, apalagi
kalau pendidik mengajar pada setiap jam pelajaran.

Peserta didik dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian
pendidik, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan,
dan lain-lain.

D. Macam macam metode dan media pembelajaran

1. Macam macam metode pembelajaran

a)Metode Ceramah

Suatu bentuk penyajian bahan pengajaran melalui penerangan dan penuturan lisan oleh guru kepada
siswa tentang suatu topik materi. Dalam ceramahnya guru dapat menggunakan alat bantu/alat peraga
seperti gambar, peta, benda, barang tiruan dan lain-lain. Peran siswa dalam metode ceramah adalah
mendengarkan dengan seksama dan mencatat pokok-pokok penting yang dikemukakan oleh guru.

b)Metode Tanya Jawab

Suatu teknik penyampaian materi/bahan pelajaran dengan menggunakan pertanyaan sebagai stimulasi
dan jawaban-jawabannya sebagai pengarahan aktivitas belajar. Pertanyaan dapat diajukan oleh guru
atau siswa, artinya guru bertanya dan siswa menjawab dan sebaliknya, ataupun siswa bertanya dan
siswa lain menjawab.

c)Metode Diskusi
Cara penyajian bahan pelajaran di mana guru memberikan kesempatan kepada para siswa untuk
mengadakan perbincangan ilmiah tentang suatu topik guna mengumpulkan/mengemukakan pendapat
atau ide-ide atau pertukaran pendapat dan pikiran, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai
alternatif pemecahan masalah. Diskusi dapat dilakukan dengan berbagai bentuk, antara lain seminar,
diskusi panel, simposium, lokakarya
d).Metode Demonstrasi
Yaitu metode mengajar dengan jalan guru atau orang lain (yang sengaja diminta) ataupun siswa sendiri
memperlihatkan atau mempertunjukkan gerakan-gerakan, suatu proses (bekerjanya sesuatu,
mengerjakan tindakan} dengan prosedur yang benar disertai keterangan-keterangan kepada seluruh
kelas. Para siswa mengamati dengan teliti, seksama dengan penuh perhatian dan partisipasi.

e)Metode Sosiodrama dan Bermain peran


Suatu teknik penyajian bahan pengajaran dengan mendramakan atau memeranlkan tingkah laku daln
hubungan sosial oleh para siswa (sekelompok siswa}. Bermain peran lebih menekankan pada kenyataan
di mana siswa dilibatkan/diikutkan dalam memainkan peranan dalam dramatisasi masalahmasalah
hubungan sosial karena itu keduanya disebut pula sebagai dramatisasi.

f).Metode Drill (latihan)


Cara penyajian bahan pelajaran di mana guru memberikan kegiatan latihan agar memiliki ketangkasan
atau ketrampilan yang lebih tinggi ataupun untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Seperti
kecakapan berbahasa, olahraga dan atletik,kecakapan menulis, latihan praktek ibadah dan lain-lain.

g).Metode Pemberian Tugas (Rasitasi)

Cara penyajian bahan pelajaran di mana guru memberikan tugas tertentu kepada siswa agar melakukan
kegiatan belajar (di sekolah, di rumah, di perpustakaan, di laboratorium dan lain-lain tempat), kemudian
harus dipertanggungjawabkan. Tugas yang diberikan dapat berupa memperdalam pelajaran;
memperluas wawasan, mengecek/mengevaluasi, mengamati dan sebagainya

h).Metode Eksperimen

Cara penyajian bahan pelajaran di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami sendiri,
membuktikan sendiri tentang suatu obyek, keadaan atau proses sesuatu. Misalnya eksperimen merawat
jenazah, eksperimen tentang tanah/debu untuk tayamum, eksperimen bidang IPA dan sebagainya

i).Metode pemecahan masalah (problem solving method)

Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya sekedar metode mengajar, tetapi
juga merupakan suatu metode berpikir,sebab dalam problem solving dapat menggunakan metode-
metode lainnya yang dimulai dengan mencari data sampai pada menarik kesimpulan. metode problem
solving merupakan metode yang merangsang berpikir dan menggunakan wawasan tanpa melihat
kualitas pendapat yang disampaikan oleh siswa. Seorang guru harus pandai-pandai merangsang
siswanya untuk mencoba mengeluarkan pendapatnya.
2. Macam macam media pembelajaran

a).Media visual

Media Visual adalah suatu alat atau sumber belajar yang di dalamnya berisikan pesan, informasi
khususnya materi pelajaran yang di sajikan secara menarik dan kreatif dan diterapkan dengan
menggunakan indera pengelihatan. Jadi media visual ini tidak dapat di gunakan untuk umum lebih
tepetnya media ini tidak dapat di gunakan oleh para tunanetra. Karena media ini hanya dapat digunakan
dengan indera pengelihatan saja.

b).Media audio

Media Audio adalah atau media dengar adalah jenis media pembelajaran atau sumber belajar yang
berisikan pesan atau materi pelajaran yang disajikan secara menarik dan kreatif dan diterapkan dengan
menggunakan indera pendegaran saja. Karena media ini hanya berupa suara. Yang termasuk media
audio diantaranya, Laboratorium bahasa, radio dan alat perekam pita maknetik.

c).Media audio visual

Media audio visual adalah jenis media pembelajaran atau sumber belajar yang berisikan pesan atau
materi pelajaran yang dibuat secara menarik dan kreatif dengan menggunakan indra pendengaran dan
penglihatan. Media ini berupa suara dan gambar.

Menurut Djamarah, media audio visual dibagi menjadi 2 :

Audio visual murni, yaitu baik unsur suara maupun unsur gambar berasal dari satu sumber seperti
televisi, video kaset, film bersuara. Contoh media audio visual murni Televisi dan film bersuara.

Audio visual tidak murni, yaitu unsur suara dan unsur gambarnya berasaldari sumber yang berbeda
seperti film bingkai suara.

E.Kelebihan dan kelemhan masing-masing metode dan media dalam pembelajaran

1. Metode Pembelajaran

a). Metode Ceramah

Kelebihan

Guru mudah menguasai kelas.

Mudah mengorganisasikan tempat duduk/kelas.

Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar.

Mudah mempersiapkan dan melaksanakan,.

Guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik.

Kelemahan
bila selalu digunakan dan terlalu lama akan membosankan

Guru Menyimpulkan bahwa siswa mengerti dan tertarik pada ceramahnya, ini sukar sekali.

Menyebabkan siswa menjadi pasif


b).Metode tanya jawab

Kelebihan

Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa,sekalipun ketika itu siswa sedang ribut,
yang mengantukkembali tegar dan hilang kantuknya.

Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir, termasuk daya ingatan.

Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat.

Kelemahan

Kekurangan Metode Tanya Jawab

Siswa merasa takut, apalagi bila guru kurang dapat mendorong siswa untuk berani, dengan menciptakan
suasana yang tidak tegang, melainkan akrab.

Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkatberpikir dan mudah dipahami siswa.

Waktu sering banyak terbuang, terutama apabila siswa tidak dapat menjawab pertanyaan sampai dua
atau tiga orang.

Dalam jumlah siswa yang banyak, tidak mungkin cukup waktu untuk memberikan pertanyaan kepada
setiap siswa.

c. Metode diskusi

Kelebihan

Merangsang kreatifitas anak didik dalam bentuk ide, gagasan prakarsa, dan terobosan baru dalam
pemecahan suatu masalah.
Mengembangkan sikap menghargai pendapat orang lain.
Memeperluas wawasan.

Membina untuk terbiasa.


Kelemahan

Pembicaraan terkadang menyimpang sehingga memerlukan waktu yang panjang


Tidak dapat dipakai pada kelompok yang besar.
Peserta mendapat informasi yang terbatas.
Mungkin dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara atau ingin menonjolkan diri.
Musyawarah untuk mufakat dalam memecahkan suatu masalah Kelemahan

d. Metode demonstrasi

Kelebihan
Dapat membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan lebih kongkret, sehingga menghindari verbalisme
(pemahaman secara kata-kata atau kalimat).
Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari.
Proses pengajaran lebih menarik.
Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antar teori dengan kenyataan, dan mencoba
melakukannya sendiri.

Kelemahan

Metode ini memerlukan keterampilan guru secara khusus, Karena tanpa ditunjang dengan hal itu,
pelaksanaan demontrasi akan tidak efektif.
Fasilitas seperti peralatan, tempat, dan biaya yang membadai tidak selalu tersedia dengan baik.
Demontrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang di samping memerlukan waktu yang
cukup panjang, yang mungkin terpaksa mengambil waktu atau jam pelajaran lain.

e. Metode Sosiodrama dan bermain peran

Kelebihan

Siswa melatih dirinya untuk melatih, memahami, dan mengingat isi bahan yang akan didramakan.
Sebagai pemain harus memahami, menghayati isi cerita secara keseluruhan, terutama untuk materi
yang harus diperankannya. Dengan demikian, daya ingatan siswa harus tajam dan tahan lama.

Siswa akan terlatih untuk berinisiatif dan berkreatif. Pada waktu main drama para pemain dituntut
untuk mengemukakan pendapatnya sesuai dengan waktu yang tersedia.

Bakat yang terdapat pada siswa dapat dipupuk sehingga dimungkinkan akan muncul atau tumbuh bibit
seni drama dari sekolah. Jika seni drama mereka dibina dengan baik kemungkinan besar mereka akan
menjadi pemain yang baik kelak.

Kerja sama antarpemain dapat ditumbuhkan dan dibina dengan sebaik-baiknya.

Siswa memperoleh kebiasaan untuk menerima dan membagi tanggung jawab dengan sesamanya.

Bahasa lisan siswa dapat dibina menjadi bahasa yang baik agar mudah dipahami orang lain.

Kelemahan

Sebagian besar anak yang tidak ikut bermain drama mereka menjadi kurang kreatif.

Banyak memakan waktu, baik waktu persiapan dalam rangka pemahaman isi bahan pelajaran maupun
pada pelaksanaan pertunjukan.

Memerlukan tempat yang cukup luas, jika tempat bermain sempit menjadi kurang bebas.

Sering kelas lain terganggu oleh suara pemain dan para penonton yang kadang-kadang bertepuk tangan,
dan sebagainya.
f.metode drill (latihan)

Kelebihan

Untuk memperoleh kecakapan motorik, seperti menulis, melafalkan huruf, kata-kata tau kalimat,
membuat alat-alat, ,menggunakan alat-alat (mesin permainan dan atletik), dan terampil menggunakan
peralatan olahraga.

Untuk memperoleh kecakapan mental seperti dalam perkalian, menjumlahkan, pengurangan,


pembagian, t anda-tanda (simbol), dan sebagainya.
Untuk memperoleh kecakapan dalam bentuk asosiasi yang dibuat, seperti hubungan huruf-huruf dalam
ejaan, penggunaan simbol, membaca peta, dan sebagainya.
Pembentukan kebiasaan yang dilakukan dan menambah ketepatan serta kecepatan pelaksanaan.
Pemanfaatan kebiasaan-kebiasaan yang tidak memerlukan konsentrasi dalam pelaksanaannya.
Pembentukan kebiasaan-kebiasaan membuat gerakan-gerakan yang kompleks, rumit, menjadi lebih
otomatis.
Kelemahan

Menghambat bakat dan inisiatif siswa, karena siswa lebih banyak dibawa kepada penyesuaian dan
diarahkan jauh dari pengertian.
Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan.
Kadang-kadang latihan yang dilaksanakan secara berulang-ulang merupakan hal yang monoton, mudah
membosankan.
Membentuk kebiasaan yang kaku, karena bersifat otomatis.
Dapat menimbulkan verbalisme.

g. Metode pemberian tugas

Kelebihan

Lebih merangsang siswa dalam melakukan aktivitas belajar individual ataupun kelompok.

Dapat mengembangkan kemandirian siswa di luar pengawasan guru.


Dapat membina tanggung jawab dan disiplin siswa.
Dapat mengembangkan kreativitas siswa.

Kelemahan

Siswa sulit dikontrol, apakah benar ia yang mengerjakan tugas ataukah orang lain.
Khusus untuk tugas kelompok, tidak jarang yang aktif mengerjakan dan menyelesaikannya adalah
anggota tertentu saja, sedangkan anggota lainnya tidak berpartisipasi dengan baik.

Tidak mudah memberikan tugas yang sesuai dengan perbedaan individu siswa.
Sering memberikan tugas yang monoton (tidak bervariasi) dapat menimbulkan kebosanan siswa.

h. Metode Eksperimen
Kelebihan

Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya.
Dapat membina siswa untuk membuat terobosan-terobosan baru dengan penemuan dari hasil
percobaannya dan bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Hasil-hasil percobaan yang berharga dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran umat manusia.
Kelemahan

Metode ini lebih sesuai dengan bidang-bidang sains dan teknologi .


Metode ini memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang tidak selalu mudah diperoleh dan
mahal.
Metode ini menuntut ktelitian, keuletan dan ketabahan.
Setiap percobaan tidak selalu memberi hasil yang diharapkan kerena mungkin ada faktor-faktor tertentu
yang berada di luar jangkauan kemampuan atau pengendalian.

i). Metode pemecahan masalah (Problem solving method)

Kelebihan

Metode ini dapat membuat pendidikan di sekolah menjai lebih relevan dengan kehidupan, khususnya
dengan dunia kerja.
Membiasakan para siswa mnghadapi dan memecahkan masalah secara terampil, apabila menghadapi
permasalahan di dalam kehidupan dalam keluarga, bermasyarakat, dan bekerja kelak, suatu
kemampuan yang sangat bermakna bagi kehidupan manusia.

Merangsang pengembangan kemampuan berfikir siswa secara kreatif dan menyeluruh, karena dalam
proses belajarnya, siswa banyak melakukan mental dengan menyoroti permasalahan dari berbagai segi
dalam rangka mencari pemecahan.
Kelemahan

Menentukan suatu masalah yang tingkat kesulitannya sesuai dengan tingkat berfikir siswa, tingkat
sekolah dan kelasnya, serta pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki siswa, sangat memerlukan
kemampuan dan keterampilan guru. Sering orang beranggapan keliru bahwa metode pemecahan
pemecahan masalah hanya cocok untuk SLTP, SLTA, dan PT saja. Padahal, untuk siswa SD sederajat juga
bisa dilakukan dengan tingkat kesulitan permasalahan yang sesuai dengan taraf kemampuan berfikir
anak.

Proses belajar mengajar dengan menggunakan metode ini sering memerlukan waktu yang cukup banyak
dan sering terpaksa mengambil waktu pelajaran lain.

Mengubah kebiasaan siswa belajar dengan mendengarkan dan menerima informasi dari guru menjadi
belajar dengan banyak berfikir memecahkan permasalahan sendiri atau kelompok, yang kadang-kadang
memerlukan berbagai sumber belajar, merupakan kesulitan tersendiri bagi siswa.
2. Media Pembelajaran.
a). Media visual

Kelebihan

Dapat di analisis lebih mudah, selain itu media visual juga dapat mempermudah peserta didik dalam
memahami materi dan juga membuat peserta didik untuk berfikir lebih kritis, dan juga materi yang
disajikan dengan menggunakan media visual akan lebih mudah diingat oleh peserta didik.

Dapat megatasi keterbatasan pengetahuan yang di miliki oleh peserta didik.

Dapat membagkitkan keinginan dan minat baru untuk belajar.

Menigkatkan daya tarik peserta didik terhadap materi yang di sajikan dengan mengunakan media visual.

Mudah untuk diaplikasikan.

Tahan lama sehingga peserta didik dapat membaca atu melihatnya berkali-Kali

Kelemahan

urang praktis dalam penggunaanya.

Hanya berupa gambar dan tulisan saja sehingga media ini tidak dapat diterapkan untuk peserta didik
yang berkebutuhan khusus, salah satunya adalah tunanetra. Media ini tidak di lengkapi dengan suara
jadi kurang menarik.

Biaya produks cukup mahal karena sebelum menggunakn media ini harus menyetak atu membuat dan
megirimkannya sebelum dapat dinikmati oleh masyarakat.

b). Media Audio

Kelebihan

Biaya yang harus dikeluarkan hanya sedikit (harganya murah) Media mudah dibawa dan di pindahkan,
sehingga mudah dalam penggunaanya.

Materi dapat diputar kembali

Dapat merangsan keaktifan pendegaran peserta didik, dan juga dapat mengembangkan daya imajinasi
seperti menulis, menggambar dan sebagainya.

Kelemahan

Media ini bersifat abstrak karena hanya berupa suara saja sehingga pada hal hal tertentu juga
memerlukan bantuan visual.

Karena media audio ini bersifat abstrak pemahaman pengertiannya hanya bisa di kontrol melalui kata-
kata atau bahasa, serta susunan kalimat.
Media ini akan berhasil jika diterapkan bagi mereka yang suda mempunyai kemampuan dalam berfikir
abstrak.

c). Media audio visual

Kelebihan

Pemakaian tidak terikat waktu.

Sangat praktis dan menarik.

Harganya relative tidak mahal, karena bisa digunakan berkali-kali.

Menghemat waktu dan video atau film dapat diputar kembali.

Kekurangan :

Jika memutarkan film terlalu cepat, siswa tidak dapat mengikuti.

Untuk media film bingkai suara, harus memerlukan ruangang yang gelap.

Untuk media televise, tidak bisa dibawa kemana – mana karena cenderung ditempat tertentu.

Membutuhkan keahlian dan keterampilan khusus dalam menyajikan atau membuat media belajar audio
visual, karena media ini berupa suara dan gambar-gambar, baik gambar bergerak maupun diam. Oleh
karena itu pembuatan media ini cenderung lebih rumit dibandingkan dengan menggunakan media visual
dan media audio.

F. Prinsip pemilihan dan penggunaan metode serga media dalam pembelajaran

1). Metode Pembelajaran

a. Prinsip Pemilihan metode

Yang dimaksud dengan perinsip-perinsip dalam pembahasan ini adalah hal-hal yang harus diperhatikan
dalam menggunakan metode pembelajaran. Perinsip umum penggunaan metode pembelajaran adalah
bahwa tidak semua metode pembelajaran cocok digunakan untuk mencapai semua tujuan
pembelajaran dan keadaan pembelajaran berlangsung. Semua metode pembelajaran memiliki kekhasan
sendiri-sendiri, relevan dengan tujuan pembelajaran tertentu namun tidak cocok untuk tujuan dan
keadaan yang lain. Dengan kata lain, semua metode pembelajaran memiliki kelebihan dan kelemahan
masing-masing.

Prinsip motivasi dan tujuan belajar. Motivasi memiliki kekuatan yang sangat dahsyat dalam proses
belajar mengajar. Belajar tanpa motivasi seperti badan tanpa jiwa. Demikian juga tujuan, prosesbelajar
mengajar yang tidak mempunyai tujuan yang jelas akan tidak terarah.
Prinsip kematangaan dan perbedaan individual. Semua perkembangan pada anak memiiki tempo yang
berbeda-beda, karena itu setiap guru agar memperhatikan waktu dan irama perkembangan anak, motif,
intelegensi dan emosi kecepatan menangkap pelajaran, serta pembawaan faktor lingkungan.

Prinsip penyediaan peluang dan pengalaman praktis. Belajar dengan memperhatikan peluang sebesar-
besarnya bagi partisipasi anak didik dan pengalaman langsung akan lebih memiliki makna dari pada
belajar verbalistik.

Integrasi pemahaman dan pengalaman. Penyatuan pemahaman dan pengalaman menghendaki suatu
proses pembelajaran yang mampu menerapkan pengalaman nyata dalam suatu proses belajar
mengajar.

Prinsip fungsional. Belajar merupakan proses pengalaman hidup yang beramanfaat bagi kehidupan
berikutnya. Setiap belajar nampaknya tidak bisa lepas dari nilai manfaat, sekalipun bisaberupa nilai
manfaat teoritis atau praktis bagi kehidupan sehari-hari.

Prinsip penggembiraan. Belajar merupakan proses yang terus berlanjut tanpa henti, tentu seiring
kebutuhan dan tuntutan yangterus berkembang. Berkaitan dengan kepentingan belajar yang terus
menerus, maka metode mengajar jangan sampai memberi kesan memberatkan, sehingga kesadaran
pada anak untuk belajar cepat berakhir.

b. Penggunaan metode

penggunaan metode pembelajaran bergantung pada kesesuaian metode pembelajaran dengan


beberapa faktor, yaitu tujuan pembelajaran materi pembelajaran, kemampuan guru, kondisi siswa,
sumber atau fasilitas, situasi kondisi dan waktu

2). Media pembelajaran

a. Prinsip pemilihan media pembelajaran

Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran (instructional goals)

Perlu di kaji tujuan pembelajaran apa yang ingin dicapai dalam suatu kegiatan pembelajaran. Dari kajian
Tujuan pembelajaran ini bisa dianalisis media apa yang cocok guna mencapai tujuan tersebut. apakah
tujuan itu bersifat kognitif, afektif dan psikomotorik.

Kesesuaian dengan materi pembelajaran (instructional content)

Bahan atau kajian apa yang akan diajarkan pada program pembelajaran tersebut. Pertimbangan lainnya,
dari bahan atau pokok bahasan tersebut sampai sejauh mana kedalaman yang harus dicapai, dengan
demikian kita bisa mempertimbangkan media apa yang sesuai untuk penyampaian bahan tersebut.

Kesesuaian dengan karakteristik siswa

Dalam hal ini media haruslah familiar dengan karakteristik siswa, yaitu mengkaji sifat-sifat dan ciri media
yang akan digunakan. Hal lainnya karakteristik siswa, baik secara kuantitatif (jumlah) ataupun kualitatif
(kualitas, ciri, dan kebiasaan lain) dari siswa terhadap media yang akan digunakan. Terdapat media yang
cocok untuk sekelompok siswa, namun tidak cocok untuk siswa yang lain.

Kesesuaian dengan teori

Pemilihan media harus didasarkan atas kesesuaian dengan teori. Media yang dipilih bukan karena
fanatisme guru terhadap suatu media yang dianggap paling disukai dan paling bagus, namun didasarkan
atas teori yang di angkat dari penelitian dan riset sehingga telah teruji validitasnya.

Kesesuaian dengan kondisi lingkungan, fasilitas pendukung, dan waktu yang tersedia.

Bagaimana bagusnya sebuah media, apabila tidak didukung oleh fasilitas dan waktu yang tersedia, maka
kurang efektif. misalnya sekolah disebuah desa terpencil membeli perangkat komputer untuk mata
pelajaran komputer, namun hal itu menjadi tidak berfungsi dengan baik, karena ternyata di sekolah
tersebut belum terpasang aliran listrik.

Biaya

Penggunaan media pada dasarnya dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
pembelajaran. Maka dari itu faktor biaya juga harus diperhatikan, jangan sampai media yang kita pilih
memakan banyak biaya.

b. Penggunaan media pembelajaran

Tidak ada satu media pun yang paling baik untuk semua tujuan. Suatu media hanya cocok untuk tujuan
pembelajaran tertentu, tetapi mungkin tidak cocok untuk pembelajaran yang lain.

Media adalah bagian integral dari proses pembelajaran. Hal ini berarti bahwa media bukan hanya
sekedar alat bantu mengajar guru saja, tetapi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses
pembelajaran. Penetapan suatu media haruslah sesuai dengan komponen lain dalam perancangan
pembelajaran. Tanpa alat bantu mengajar mungkin pembelajaran tetap dapat berlangsung, tetapi tanpa
media itu tidak akan terjadi.

Media apapun yang hendak digunakan, sasaran akhirnya adalah untuk memudahkan belajar siswa.
Kemudahan belajar siswa haruslah dijadikan acuan utama pemilihan dan penggunaan suatu media.

Penggunaan berbagai media dalam satu kegiatan pembelajaran bukan hanya sekedar selingan/pengisi
waktu atau hiburan, melainkan

Anda mungkin juga menyukai