Anda di halaman 1dari 7

Nama: Al Maidah Nurkarimah

Prodi/sem: PGMI/5

Matkul: Pembelajaran Matematika SD/MI

Dosen: Nina Siti Kurniati M.Pd.

MODEL PEMBELAJARAN PAKEM (PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF,


MENYENANGKAN)

A. Pengertian PAKEM
PAKEM merupakan model pembelajaran dan menjadi pedoman dalam
bertindak mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan pelaksanaan
pembelajaran PAKEM, diharapkan berkambangnya berbagai macam inovasi
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelejaran yang partisipatif,
aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
Pakem yang merupakan singkatan dari pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan, merupakan sebuah model pembelajaran kontekstual yang
melibatkan paling sedikit empat prinsip utama dalam proses pembelajarannya.
Pertama, proses interaksi (siswa berinteraksi secara aktif dengan guru, rekan
siswa, multimedia, referensi, lingkungan dan sebagainya). Kedua, proses
komunikasi (siswa mengkomunikasikan pengalaman belajar mereka dengan
guru danrekansiswa lain melalui cerita, dialog atau melalui simulasi role-play).
Ketiga, proses refleksi, (siswa memikirkan kembali tentang kebermaknaan apa
yang mereka telah pelajari, dan apa yang mereka telah lakukan). Keempat,
proses eksplorasi (siswa mengalami langsung dengan melibatkan semua indera
melalui pengamatan, percobaan, penyelidikan dan wawancara).
1. Pembelajaran Partisipatif
Pembelajaran partisipatif yaitu pembelajaran yang melibatkan siswa dalam
kegiatan pembelajaran secara optimal. Pembelajaran ini menitikberatkan
pada keterlibatan siswa pada kegiatan pembelajaran (child center/student
center) bukan pada dominasi guru dalampenyampaian materi pelajaran
(teacher center). Jadi pembelajaran akan lebih bermakna bila siswa
diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam berbagai aktivitas
kegiatan pembelajaran, sementara guru berperan sebagai fasilitator dan
mediator sehingga siswa mampu berperan dan berpartisipasi aktif dalam
mengaktualisasikan kemampuannya di dalam dan di luar kelas.
2. Pembelajaran Aktif
Pembelajaran aktif merupakan pendekatan pembelajaran yang lebih banyak
melibatkan aktivitas siswa dalam mengakses berbagai informasi dan
pengetahuan untuk dibahas dan dikaji. Lebih dari itu, pembelajaran aktif
memungkinkan siswa mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi,
seperti menganalisis dan mensintesis, serta melakukan penilaian terhadap
berbagai peristiwa belajar dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-
hari. Pembelajaran aktif memiliki persamaan dengan model pembelajaran
self discovery learning, yakni pembelajaran yang dilakukan oleh siswa untuk
menemukan kesimpulan sendiri sehingga dapat dijadikan sebagai nilai baru.
Dalam pembelajaran aktif, guru lebih banyak memosisikan dirinya sebagai
fasilitator, yang bertugas memberikan kemudahan belajar (to facilitate of
learning) kepada siswa. Siswa terlibat secara aktif dan berperan dalam
proses pembelajaran, sedangkan guru lebih banyak memberikan arahan
dan bimbingan, serta mengatur sirkulasi dan jalannya proses pembelajaran.
3. Pembelajaran Kreatif
Pembelajaran kreatif merupakan proses pembelajaran yang mengharuskan
guru untuk dapat memotivasi dan memunculkan kreativitas siswa selama
pembelajaran berlangsung, dengan menggunakan beberapa metode dan
strategi yang bervariasi, misalnya kerja kelompok, bermain peran, dan
pemecahan masalah.
Pembelajaran kreatif menurut guru untuk merangsang kreativitas siswa,
baik dalam mengembangkan kecapan berpikir maupun dalam melakukan
suatu tindakan. Berpikir kreatif selalu dimulai dengan bberpikir kritis, yakni
menemukan dan melahirkan sesuatu yang sebelumnya tidak ada atau
memperbaiki sesuatu.
4. Pembelajaran Efektif
Pembelajaran dapat dikatakan efektif jika mampu memberikan pengalaman
baru kepada siswa membentuk kompetensi siswa, serta mengantarkan
mereka ke tujuan yang ingin dicapai secara optimal. Hal ini dapat dicapai
dengan melibatkan serta mendidik mereka dalam perencanaan,
pelaksanaan dan penilaian pembelajaran. Seluruh siswa harus dilibatkan
secara penuh agar bergairah dalam pembelajaran, sehingga suasana
pembelajaran betul-betul kondusif dan terarahh pada tujuan dan
pembentukan kompetensi siswa.
Pembelajaran efektif menuntut keterlibatan siswa secara aktif, karena
mereka merupakan pusat kegiatan pembelajaran dan pembentukan
kompetensi. Siswa harus didorong untuk menafsirkan informasi yang
disajikan oleh guru sampai informasi tersebut dapat diterima oleh akal
sehat. Dalam pelaksanaannya, hal ini memerlukan proses pertukaran
pikiran, diskusi, dan perdebatan dalam rangka pencapaian pemahaman
yang sama terhadap materi standar yang harus dikuasai siswa.
Pembelajaran efektif perlu didukung oleh suasana dan lingkungan belajar
yang memadai/kondusif. Oleh karena itu, guru harus mampu mengelola
siswa, mengelola kegiatan pembelajaran, mengelola isi/materi
pembelajaran, dan mengelola sumber-sumber belajar. Menciptakan kelas
yang efektif dengan peningkatan efektivitas proses pembelajaran tidak bisa
dilakukan secara parsial, melainkan harus menyeluruh mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
5. Pembelajaran Menyenangkan
Pembelajaran menyenangkan (joyfull instruction) merupkan suatu proses
pembelajaran yang di dalamnya terdapat suatu kohesi yang kuat antara
guru dan siswa, tanpa ada perasaan terpaksa atau tertekan (not under
pressure) (Mulyasa, 2006:194).
Terdapat empat aspek yang memengaruhi model PAKEM, yaitu:
pengalaman, komunikasi, interaksi, dan refleksi. Apabila dalam sebuah
pembelajaran terdapat keempat aspek tersebut, maka kriteria PAKEM
terpenuhi.
a. Pengalaman
Di aspek pengalaman ini siswa diajarkan untuk dapat belajar mandiri. Di
dalamnya terdapat banyak cara untuk penerapannya, antara lain seperti
eksperimen, pengamatan, percobaan, penyelidikan, dan wawancara.
Karena di aspek pengalaman, anak belajar banyak melalui berbuat dan
dengan melalui pengalaman langsung, dapat mengaktifkan banyak
indera yang dimiliki anak tersebut.
b. Komunikasi
Aspek komunikasi ini dapat dilakukan dengan beberapa bentuk, antara
lain mengemukakan pendapat, presentasi laporan, dan memajangkan
hasil kerla.
c. Interaksi
Aspek interaksi ini dapat dilakukan dengan cara interaksi, Tanya jawab,
dan saling melempar pertanyaan. Dengan hal-hal seperti itulah
kesalahan makna yang diperbuat oleh anak-anak berpeluang untuk
terkoreksi dan makna yang terbangun semakin mantap, sehingga dapat
menyebabkan hasil belajar meningkat.
d. Refleksi
Dalam aspek ini yang dilakukan adalah memikirkan kembali apa yang
telah diperbuat/dipikirkan oleh anak selama mereka belajar. Model
PAKEM ini siharapkan dapat menghasilkan pembelajaran yang
berkualitas/bermutu dan menghasilkan perubahan yang signifikan,
seperti dalam peran guru di kelas, perlakuan terhadap siswa,
pertanyaannya, latihan, interaksi, dan pengelolahan kelas.
B. Langkah-langkah Model Pembelajaran PAKEM
Dalam melaksanakan model PAKEM dalam pembelajaran sebelumnya perlu
diketahui tentang hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan PAKEM.
a. Memahami sifat yang dimiliki anak
Pada dasarnya anak memiliki sifat: rasa ingin tahu dan berimajinasi.
Anak desa, anak kota, anak orang kaya, anak orang miskin, anak
Indonesia, atau anak bukan Indonesia – selama mereka normal –
terlahir memiliki kedua sifat itu.
b. Mengenal anak secara perorangan
Para siswa berasal dari lingkungan keluarga yang bervariasi dan
memiliki keterampilan yang berbeda. Dalam PAKEM (Pembelajaran
aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan) perbedaan individual perlu
diperhatikan dan harus tercermin dalam kegiatan pembelajaran.
c. Memanfaatkan perilaku anak dalam pengorganisasian belajar
Sebagai makhluk sosial, anak sejak kecil secara alami bermain
berpasangan atau berkelompok dalam bermain. Perilaku ini dapat
dimanfaatkan dalam pengorganisasian belajar. Dalam melakukan tugas
atau membahas sesuatu, anak dapat bekerja berpasangan atau dalam
kelompok.
d. Mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreatif,danketerampilan
memecahkan masalah
Pada dasarnya hidup ini adalah memecahkan masalah. Hal ini
memerlukan keterampilan berpikir kritis dan kreatif. Kritis untuk
menganalisis masalah; dan kreatif untuk melahirkan alternatif
pemecahan masalah. Kedua jenis berpikir tersebut, kritis dan kreatif,
berasal dari rasa ingin tahu dan imajinasi yang keduanya ada pada diri
anak sejak lahir.
e. Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik
Ruang kelas yang menarik merupakan hal yang sangat disarankan
dalam PAKEM. Hasil pekerjaan siswa sebaiknya dipajangkan untuk
memenuhi ruang kelas seperti itu. Selain itu, hasil pekerjaan yang
dipajangkan diharapkan memotivasi siswa untuk bekerja lebih baik dan
menimbulkan inspirasi bagi siswa lain.
f. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar
Lingkungan (fisik, sosial, atau budaya) merupakan sumber yang sangat
kaya untuk bahan belajar anak. Lingkungan dapat berperan sebagai
media belajar, tetapi juga sebagai objek kajian (sumber belajar).
Penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar sering membuat anak
merasa senang dalam belajar.
g. Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkankegiatan
belajar
Mutu hasil belajar akan meningkat bila terjadi interaksi dalam belajar.
Pemberian umpan balik dari guru kepada siswa merupakan salah satu
bentuk interaksi antara guru dan siswa. Umpan balik hendaknya lebih
mengungkap kekuatan daripada kelemahan siswa
h. Membedakan antara aktif fisik dan aktif mental
Banyak guru yang sudah merasa puas bila menyaksikan para siswa
kelihatan sibuk bekerja dan bergerak. Apalagi jika bangku dan meja
diatur berkelompok serta siswa duduk saling berhadapan. Keadaan
tersebut bukanlah ciri yang sebenarnya dari PAKEM. Aktif mental lebih
diinginkan daripada aktif fisik. Sering bertanya, mempertanyakan
gagasan orang lain, dan mengungkapkan gagasan merupakan tanda-
tanda aktif mental. Syarat berkembangnya aktif mental adalah
tumbuhnya perasaan tidak takut: takut ditertawakan, takut
disepelekan, atau takut dimarahi jika salah.
C. Kekurangan dan Kelebihan PAKEM
Suatu proses perbaikan tentunya tidak selamanya mudah untuk dilaksanakan,
pastinya ada faktor-faktor yang mendukung dan yang menghambat. Begitu juga
dengan pelaksanaan Model Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan (PAKEM) di sekolah, ada kelebihan dan juga
kekurangannya.Akan tetapi, itu semua haruslah dijadikan sebagai bahan
evaluasi dan berfikir untuk pemecahan masalah agar pelaksanaan selanjutnya
dapat berjalan dengan optimal.
Kelebihan PAKEM adalah sebagai berikut :
1. Pakem merupakan pembelajaran yang mengembangkan kecakapan hidup
2. Dalam pakem siswa belajar bekerja sama
3. Pakem mendorong siswa menghasilkan karya kreatif
4. Pakem mendorong siswa untuk terus maju mencapai sukses
5. Pakem menghargai potensi semua siswa
6. Program untuk meningkatkat pakem disekolah harus ditingkatkan kuantitas
dan kualitasnya
7. Peserta didik akan lebih termotovasi untuk belajar karena adanya variasi
dalam proses pembelajaran
8. Peserta didik dapat lebih mengembangkan dirinya
9. Peserta didik tidakjenuh dengan pembelajarn di kelas
10. Peserta didik dapat memecahkan permasalahan dengan memanfaatkan
lingkungan sekitarnya
11. Mental dan fisik peserta didik akan terasah secara optimal
Kelebihan model PAKEM diatas diharapkan dapat membuat siswa mejadi
termotivasi untuk melaksanakan proses pembelajaran sehingga siswa menjadi
lebih aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan dalam menerima
materipembelajaran
Kekurangan PAKEM adalah sebagai berikut:
1. Perbedaan individual siswa belum diperhatikan termasuk
laki-laki/perempuan, pintar/kurang pintar, social ekonomi tinggi/rendah
2. Pembelajaran belum membelajarkan kecakapan hidup
3. Pengelompokan siswa masih dari segi pengaturan tempat duduk, kegiatan
yang dilakukan siswa sering kali belum mencerminkan belajar kooperatif
yang benar
4. Guru belum memperoleh kesempatan menyaksikan pembelajaran pakem
yang baik
5. Pajangan sering menampilkan hasil kerja siswa yang cenderung seragam
6. Pembelajaran masih sering berupa pengisian lembar kerja siswa (LKS) yang
sebagian besar pertanyaanya bersifat tertutup
7. Guru harus meyiapkan pembelajaran yang lebih dari sekedar ceramah,
maka dibutuhkan alat dan bahan yang lebih pula untuk melaksanakan
pembelajaran tersebut
8. Guru harus bisa mengcover semua kebutuhan siswa baik dari segi mental
maupun fisik
9. Sarana dan prasarana harus memadai, sehingga sekolah-sekolah yang
berada di daerah sulit untuk mengembangkan PAKEM.

Anda mungkin juga menyukai