Anda di halaman 1dari 13

Pembelajaran aktif, Kreatif,

Dan Menyenangkan (PAKEM)


Pemateri oleh Kelompok 8 :
- Maharrosy Handayani Safitri
- Nurjannah
- Angel Gurning
Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar nasional Pendidikan
pada pasal 19,
Ayat 1 mengamanatkan bahwa:

Proses pembelajaran pada satuan Pendidikan diselenggarakan


secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat,minat,dan perkembangan fisik
serta psikologis peserta didik.
Kemudian dalam pasal 28, ayat 1
Mengamanatkan bahwa :

Yang dimaksud dengan pendidik sebagai agen pembelajaran


(learningagent) pada ketentuan ini adalah peran pendidik sebagai
fasilitator, motivator, pemacu, dan pemberi inspirasi belajar bagi
peserta didik. Berdasarkan kutipan regulasi Pendidikan tersebut,
dapat dipahami secara jelas bahwa proses Pendidikan dan
pembelajaran pada satuan Pendidikan manapun,secara yuridis
formal dituntut harus diselenggarakan secara aktif, inovatif,
kreatif, dialogis, demokratis dan dalam suasana yang
mengesankan dan bermakna bagi peserta didik.
Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa
perundangan dan peraturan Pendidikan yang berlaku
diIndonesia, mengindikasikan pentingnya diterapkan
strategi pembelajaran yang memperdayakan peserta
didik. Dalam konteksini, PAKEM sebagai salah satu
pembelajaran yang telah dikembangkan dan sedang
gencar dipromosikan implementasinya dalam praktik
dunia Pendidikan diIndonesia,memiliki singgungan
dan relevansi yang kuat terhadap apa yang menjadi
tuntutan yuridis formal ini (Ismail,2008:49-50).
Muslim (2001) mengemukakan pengeertian PAKEM
Dari dua dimensi yaitu :

1. Dari dimensi Guru

2. Dari dimensi Siswa


1. Dari dimensi Guru

- Dalam proses belajar mengajar guru aktif dalam memantau kegiatan belajar siswa,
memberi umpan balik, mengajukan pertanyaan yang menantang, mempertanyakan
gagasan siswa,
- Guru harus kreatif dalam mengembangkan kegiatan yang beragam, membuat alat
bantu atau media pembelajaran,
- Pembelajaran efektif jika guru dapat mencapai tujuan pembelajaran.
- Agar pembelajaran menyenangkan guru harus bisa mengemas materi agar lebih
mudah dipahami siswa, menggunakan metode pembelajaran yang dapat menarik
perhatian siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar,menggunakan media
pembelajaran yang sesuai dengan materi untuk menarik perhatian siswa dalam
mengikuti kegiatan belajar mengajar.
2. Dari dimensi Siswa

-Siswa harus aktif dalam bertanya, mengemukakan gagasan,


mempertanyakan gagasan orang lain dan gagasannya. Siswa kreatif
dalam menulis/merangkum, merancang atau membuat sesuatu dan
menemukan seseatu yang baru bagi diri siswa.
- Keefektifan siswa bisa dilihat dari penguasaan ketrampilan yang
dibutuhkan oleh siswa,
-Pembelajaran yang menyenangkan dapat membuat siswa berani
mencoba atau berbuat,berani bertanya,berani mengemukakan
gagasan, berani mempertanyakan gagasan oranglain.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam Pelaksanaan
Pembelajaran PAKEM menurut Dasim Budimansyah,
dkk(2009:74-76)yaitu:

Memahami Mengenal
sifat yang Anak secara
dimiliki anak Perorangan

Mengembangkan
Memanfaatkan kemampuan Mengembangkan
perilaku anak berpikir kritis, ruang kelas
Kreatif, dan sebagai
dalam lingkungan
pengorganisasi kemampuan
memecahkan belajar yang
an belajar menarik
masalah

Memberikan
umpan balik
Memanfaatkan yang baik
lingkungan
sebagai sumber
untuk
belajar meningkatkan
kegiatan
belajar

Membedakan
aktif fisikal
dan aktif
mental
Karakteristik PAKEM menurut Suparlan (2008: 70-71)

• Aktif: pembelajaran ini memungkinkan peserta didik


berinteraksi secara aktif dengan lingkungan, memanipulasi
obyek-obyek yang ada didalamnya, dalam halini guru terlibat
secara aktif, baik dalam merancang, melaksanakan, dan
mengevaluasi proses pembelajaran.
• Kreatif: Pembelajaran membangun kreativitas peserta didik
dalam berinteraksi dengan lingkungan, bahan ajar dan
sesame peserta didik, utamanya dalam menghadapi
tantangan atau tugas-tugas yang harus diselesaikan dalam
pembelajaran. Guru dituntut untuk kreatif, yaitu merancang
dan melaksanakan PAKEM.
• Efektif:Efektifitas pembelajaran akan mending krakkualitas
hasil bekajar peseta didik.
• Menyenangkan: Pembelajaran diharapkan dapat
menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan,
dengan didukung lingkungan aman, bahan ajar relevan,
menjamin bahwa belajar secara emosional adalah positif,
yang pada umumnya hal itu terjadi Ketika dilakukan Bersama
dengan orang lain sebagai dorongan dan selingan humor
serta istirahat dan jeda secara teratur.
Sementara itu ciri-ciri yang paling menonjol dalam PAKEM menurut SUPARLAN
dalam Utami adalah sebagai berikut :

1. Adanya sumber belajar yang beraneka ragam

2. Sumber belajar yang beragam tersebut kemudian disusun skenario pembelajarannya dengan
berbagai kegiatan.

3. Hasil kegiatan pembelajaran berupa karya-karya individu atau kelompok siswa dipajang di
kelas.

4. Aktivitas pembelajaran bervariasi secara aktif.

5. Dalam mengerjakan berbagai tugas, para siswa baik secara indivual maupun kelompok,
mencoba mengembangkan kreativitas mereka semaksimal mungkin.

6. Dalam menjalankan aktivitas, terlihat antusiasme dan rasa senang siswa.


PRINSIP-PRINSIP PAKEM
Ciriciri atau karakteristik PAKEM adalah:
Pembelajarannya mengaktifkan pesertadidik,mendorong kreativitas pesertadidik
dan guru, pembelajarannya efektif, pembelajarannya menyenangkan utamanya bagi
pesertadidik.

Dan prinsip PAKEM antaralain:


1.Mengalami :peserta didik terlibat secara aktif baik fisik, mental maupun

emosional
2.Komunikasi:kegiatan pembelajaran memungkinkan terjadinya komunikasi antara
guru dan pesertadidik
3.Interaksi : kegiatan pembelajarannya memungkinkan terjadinya interaksi
multiarah
4.Refleksi : kegiatan pembelajarannya memungkinkan peserta didik memikirkan
kembali apa yang telah dilakukan (Ismail,2008:46-47).
Menurut (Hadi Mustofa,1998) lima metode kunci untuk merancang seting kelas yang konstruktif,
yaitu:

 Melindungi pemelajar dari kerusakan praktik instruksional dengan mengembangkan otonomi dan
Kontrol pemelajar, mendorong pengaturan diri dan membuat instruksi secara pribadi yang relevan
dengan pemelajar.

 Menciptakan konteks belajar yang mendorong pengembangan otonomi pribadi.

 Mengkondisikan pemelajar dengan alasan-alas an belajar dalam aktivitas belajar.

 Mendorong pengaturan diri dengan pengembangan keterampilan dan tingkahlaku yang


memungkinkan pemelajar meningkatkan tanggungjawab dalam belajarnya.

 Mendorong kesadaran belajar dan pengujian kesalahan


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai