Anda di halaman 1dari 3

Nama : Indah Safitri

Npm : 18043723
Prodi : PBSI -V
MK : Profesi Pendidikan

Cara memotivasi siswa

1. Belajar melalui model (keteladanan)


Siswa sering mencari-cari alasan untuk tidak tertarik seperti lubang-lubang dalam cerita kita,
kotrakdiksi, ketidaksesuaian antara kata-kata dan tindakan kita. Semakin banyak memberi
teladan, semakin siswa tertarik dan mulai mencontoh.
Model-model pembelajaran biasanya disusun berdasarkan berbagai prinsip ataupun teori
pengetahuan. Model pembelajaran dapat dijadikan sebagai pola pilihan yang mana seorang guru
boleh memilih model pembelajaran yang sesuai dan efisien guna mencapai tujuan pendidikan.
Model pembelajaran berdasarkan teori antara lain; Model interaksi sosial, Model pemrosesan
informasi, Model personal (Personal Models), Model Modifikasi Tingkah laku (Behavioral).

1. Belajar kebermaknaan
Pembelajaran bermakna merupakan suatu proses dikaitkannya informasi baru pada konsep-
konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang. Dalam pembelajaran bermakna
terjadi konflik kognitif, yaitu saat interaksi antara konsepsi awal yang telah dimiliki siswa
dengan fenomena baru yang dapat di integrasikan begitu saja.
Memiliki sebuah arti atau kebermaknaan dalam belajar menjadi salah satu faktor yang kuat
dan juga menentukan dalam keberhasilan pendidikan. Seorang anak akan bersungguh-sungguh
mengikuti proses pembelajaran ketika dia memahami tujuan, manfaat serta keuntungan dari
proses pembelajaran tersebut bagi dirinya. Untuk itulah upaya membangun kebermaknaan dalam
proses pembelajaran merupakan sesuatu yang harus ada. Dapat ditanamkan (dibangun) sesuai
tingkat penalaran peserta didik dengan berbagai metode, dan ini harus dibangun secara
menyeluruh, utuh dan mendasar (subtansif). Selain itu, harus meliputi empat dimensi potensi
dasar manusia, diantaranya fisiologis, intelektual, emosional, dan spiritual.

2. Melakukan interaksi
Dari berbagai bentuk intraksi, khususnya mengenai interaksi yang sengaja, ada suatu istilah
yakni interaksi edukatif. Interaksi edukatif ini adalah interaksi yang berlangsung dalam suatu
ikatan untuk tujuan pendidikan dan pengajaran.
Dengan kata lain apa yang dinamakan interaksi edukatif, secara khusus adalah sebagai interaksi
belajar-mengajar. Interaksi belajar-mengajar mengandung suatu arti adanya kegiatan interaksi
dari tenaga pengajar yang melakukan tugas mengajar di suatu pihak, dengan warga belajar
(siswa, anak didik/subjek belajar) yang sedang melaksanakan kegiatan belajar di pihak lain.
Guru harus menjalin rasa simpati dan saling pengertian. Membina hubungan bisa memudahkan
guru dalam melibatkan siswa, memudahkan pengelolaan kelas, memperpanjang waktu fokus,
dan meningkatkan kegembiraan. Karena sejauh kita memasuki dunia siswa, sejauh itu pula
pengaruh yang kita miliki di dalam kehidupan mereka. Perlu ditegaskan bahwa prinsip mengajar
adalah mempermudah dan memberikan motivasi kegiatan belajar.

3. Penyajian yang menarik


Dalam menyiapkan atau memberikan suatu materi kepada peserta didik, guru harusnya
memberikan suatu penyajian yang menarik siswa agar lebih termotivasi. Cara menyajikan materi
antara lain sebagai berikut;
a. Memvariasikan prosedur atau metode belajar.
b. Jangan biarkan siswa dalam kesulitan,
c. Tanyakan mengenai kesulitan siswa atau berilah kesempatan bertanya,
d. Penyajian materi dengan alat peraga, audio, audio visual atau dengan contoh benda-benda
riil yang telah disiapkan dengan baik,
e. Memberikan kegiatan dengan melibatkan semua siswa dan sediakan bagian siswa untuk
kerjasama dengan kelompoknya,
f. Beri kesempatan siswa untuk menulis catatan penting,
g. Memberikan motivasi siswa (keyakinan, rasa simpati, kemampuan yang dimiliki, ambil
bagian).
Penyajian yang menarik pun bisa dilakukan dengan cara yang beragam, misalnya mulai dari
lingkungan kelas yang dibuat semenarik mungkin dengan berbagai poster, berbagai warna,
hiasan, ataupun penataan bangku yang bervariasi.

5. Temu tokoh
Temu tokoh yang dimaksudkan agar siswa lebih termotivasi yaitu pihak sekolah mengundang
beberapa pihak (tokoh) yang telah berhasil baik dalam bidang pendidikan ataupun diluar
pendidikan untuk memaparkan perjuangan yang telah dilalui didepan para siswa. Temu tokoh ini
diharapkan akan memunculkan semangat bagi siswa-siswa, mereka perlu atau butuh suatu
prestasi, bahwa prestasi tidaklah suatu hal yang mudah di dapat akan tetapi melalui suatu kerja
keras.
Hal ini bisa dilaksanakan ketika memperingati hari-hari besar tertentu misalnya hari guru, hari
pahlawan, atau hari-hari besar lainnya yang dapat embangkitkan motivasi dari peseta didik.

6. Mengulangi kesimpulan materi


Materi dalam proses belajar dan pembelajaran, diperlukan proses pengulangan terhadap materi
ajar, supaya bisa membantu peserta didik mengingat kembali poin-poin penting tentang materi
ajar. Dan juga dalam pembelajaran inovatif, strategi-strategi mengulang dapat membantu peserta
didik memindahkan pembelajaran dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang namun
tidak membantu membuat bermakna informasi baru tersebut. Pengualangan memperkuat koneksi
saraf dan menumbuhkan rasa “Aku tahu ini!”

7. Wisata alam
Siswa dapat melakukan perjalanan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi,
pengembangan pribadi, atau mempelajari daya tarik alam dengan memanfaatkan potensi
sumberdaya alam, baik itu alami maupun budidaya atau hal-hal yang berkaitan dengan materi
pelajaranya.
Proses guru dalam memotivasi peserta didik dengan cara wisata alam, sebenarnya
merupakan proses belajar yang menjadi suatu usaha pemberian makna oleh siswa kepada
pengalamannya melalui proses asimilasi dan akomodasi, akan membentuk kontruksi
pengetahuan yang menuju pada kemutakhiran struktur kognitifnya

Anda mungkin juga menyukai