PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran merupakan salah satu unsur penentu baik tidaknya lulusan
yang dihasilkan oleh suatu sistem pendidikan. Ia ibarat jantung dari proses
pembelajaran. Pembelajaran yang baik cenderung menghasilkan lulusan
dengan hasil belajar yang baik pula. Demikian pula sebaliknya. Hasil belajar
pendidikan di Indonesia masih dipandang kurang baik. Sebagian besar siswa
belum mampu menggapai potensi ideal/optimal yang dimilikinya. Oleh karena
itu, perlu ada perubahan proses pembelajaran dari kebiasaan yang sudah
berlangsung selama ini. Pembelajaran yang saat ini dikembangkan dan banyak
dikenalkan ke seluruh pelosok tanah air adalah Pembelajaran Aktif, Kreatif,
Efektif, dan Menyenangkan atau disingkat dengan PAKEM. Disebut demikian
karena pembelajaran ini dirancang agar mengaktifkan anak, mengembangkan
kreativitas sehingga efektif namun tetap menyenangkan. Unit ini dimaksudkan
untuk memberikan gambaran tentang apa, mengapa, dan bagaimana PAKEM
tersebut, serta prosedur atau langkah-langkah Fasilitatoran yang bisa
dilakukan. Dengan membaca dan mengikuti proses-proses Fasilitatoran yang
telah dirancang dalam Unit ini, para peserta Fasilitatoran diharapkan dapat
mengenal apa, mengapa, dan bagaimana PAKEM tersebut, dan pada akhirnya
diharapkan dapat menerapkan di kelasnya masing-masing.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian PAKEM
2. Ciri-Ciri dan Prinsip Pembelajaran PAKEM
3. Model-model pembelajaran yang mendukung pembelajaran PAKEM
C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian PAKEM
2. Menjelaskan ciri-ciri dan prinsip pembelajaran PAKEM
3. Menjelaskan model pembelajaran yang mendukung pembelajaran PAKEM
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian PAKEM
PAKEM adalah sebuah model atau pendekatan pembelajaran yang
memungkinkan peserta didik mengerjakan kegiatan belajar yang beragam
kegiatan
pembelajaran
secara
optimal.
Pembelajaran
ini
3. Pembelajaran Kreatif
Pembelajaran
kreatif
merupakan
proses
pembelajaran
yang
untuk diuji.
b. Tahap kedua; inkubasi, yaitu suatu rentang waktu untuk merenungkan
penilaian,
yaitu
mengumpulkan
fakta-fakta
dan
pembelajaran
memungkinkan
terjadinya
terjadinya
(1)
(2)
dipakai.
Pembelajaran kuantum lebih bersifat humanistis, bukan positivistis-
(3)
(4)
(5)
konteks pembelajaran.
Pembelajaran kuantum memusatkan perhatian pada interaksi yang
(6)
(7)
(8)
yang dibuat-buat.
Pembelajaran kuantum sangat menekankan kebermaknaan dan
(9)
landasan
yang
kukuh,
lingkungan
yang
yaitu
kelas,
menyeimbangkan
materi
kemampuan
pembelajaran
otak
kiri
yang
dan
menyenangkan,
otak
kanan,
serta
individual
setiap
peserta
didik.
Peserta
didik
memiliki
mendesain
pembelajaran
yang
berkaitan
dengan
sistem
yang
mengitegrasikan
berbagai
komponen
(inquiry),
masyarakat
belajar
(learning
community),
BAB III
PENUTUP
Pendekatan PAKEM dalam kaitannya dengan prestasi belajar siswa merupakan
suatu hal yang tidak bisa dipisahkan. PAKEM mengetengahkan prinsip-prinsip
proses belajar-mengajar yang pada intinya bertujuan untuk meningkatkan prestasi
siswa. PAKEM mengutamakan prinsip penemuan dan pengolahan sendiri
sehingga kesan terhadap apa yang diperoleh dari satu konsep akan bertahan lama.
PAKEM juga merupakan suatu pendekatan pengajaran yang diibaratkan bahwa
anak bukan saatnya diberi ikan untuk dimakan. Konsep demikian diharapkan
dapat menciptakan luaran peserta didik yang lebih kreatif, kritis, dan mandiri,
tidak mempunyai ketergantungan yang besar terhadap orang lain karena seringnya
disuguhi bahan jadi. Dengan PAKEM, siswa diharapkan mengolah konsep mentah
menjadi konsep jadi. Khusus di sekolah dasar, PAKEM senantiasa diupayakan
sebagai bentuk pendekatan yang fleksibel sehingga penekanan-penekanan prinsip
PAKEM dapat meningkatkan prestasi murid dari segala aspek, baik dari segi
afektif, kognitif, dan psikomotor. Oleh karena itu, diharapkan PAKEM dapat
berperan optimal dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa.
Dari hasil uraian model PAKEM khususnya guru, diharapkan dapat menghasilkan
pembelajaran yang berkualitas/bermutu dan menghasilkan perubahan yang
signifikan, seperti dalam peran guru di kelas, perlakuan terhadap siswa,
pertanyaan, latihan, interaksi, pengelolaan kelas serta menjadikan guru menjadi
inovatif.
Model-model pembelajaran yang mendukung pembelajaran PAKEM menurut
Udin S.Saud (Rusman, 2010) antara lain:
1. Pembelajaran kuantum
2. Pembelajaran berbasis kompetensi
3. Pembelajaran kontekstual