KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Media Pembelajaran
baik. Selama proses pembelajaran tugas gutu yang paling utama adalah
komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik
yang saling mempengahuri untuk mencapai tujuan dari pembelajaran itu sendiri.
Menurut Wati (2016:2) media merupakan sesuatu yang bersifat meyakinkan pesan
dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan audiens atau peserta didik
sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri peserta didik tersebut.
untuk belajar.
13
proses belajar seseorang terjadi setelah berakirnya melakukan aktivitas belajar.
Sedangkan mengajar pada hakekatnya adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru
pada hakekatnya adalah proses pengaturan yang dilakukan oleh guru. Dengan
demikian proses belajar mengajar dan pembelajaran adalah kegiatan guru secara
saling berkaitan satu sama lain untuk memnuat peserta didik aktif dalam rangka
Sanjaya (2016:56-58) menjelaskan ada dua hal yang harus dipahami terkait
media pembelajaran. Pertama, media pembelajaran tidak terbatas pada alat saja
seperti TV, radio CD dan lain sebagainya, akan tetapi meliputi pemanfaatan
lingkungan baik yang didesain atau tidak untuk pembelajaran serta kegiatan yang
keterampilan tertentu.
menjadi kebutuhannya.
14
b. Komponen Pembelajaran
sejumlah unsur, dan unsur dalam pembelajaran tersebut biasa disebut dengan
yang berinteraksi antara satu dengan yang lainnya dan dengan keseluruhan untuk
dalam setiap kegiatan proses belajar mengajar yang meliputi tujuan, ahan pelajaran,
guru, peserta didik, metode, media atau alat pendidikan, situasi lingkungan belajar
dan evaluasi. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah komponen
1) Tujuan pembelajaran
dlam proses pembelajaran yang mempunyai fungsi sebagai tolak ukur keberhasilan
pembelajaran. Tujuan ini pada dasarnya merupakan rumusan tingkah laku dan
15
kemampuan yang harus dicapai dan dimiliki peserta didik setelah menyelesaikan
pertama yang harus diterapkan dalam proses pengajaran yang berfungsi sebagai
tingkah laku dan kemampuan yang harus dicapai dan dimiliki peserta didik setelah
merupakan pokok bahasan dan uraian dari ilmu pengetahuan yang terdapatdalam
kurikulum yang harus disampaikan guru kepada peserta didik pada waktu
Berhasil atau tidaknya materi pembelajaran diterima oleh peserta didik salah
satunya ditentukan oleh guru. Guru sebagai pengajar hendaknya harus dapat
memilih materi mana yang akan diajarkan dan materi yang tidak perlu diajarkan,
16
Menurut Daryanto (2013:80) materi pelajaran perlu memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
umunya
a. Metode Pembelajaran
tertentu yang masing-masing jenis bercorak khas dan semuanya berguna untuk
bahwa metode pembelajaran merupakan salah satu cara yang digunakan guru dalam
1) Metode Ceramah
penjelasan dan penuturan secara lisan dan guru terhadap sekelompok peserta diklat.
murid dan murid menjawab atau sebaliknya murid bertanya pada guru dan guru
17
3) Metode Diskusi
persoalan (masalah) kepada para murid dan murid diberi kesempatan secara
satu atau lebih tugas yang diberikan oleh guru dimana penyelesaian tugas tersebut
dapat dilakukan secara perorangan atau kelompok sesuai dengan perintah guru.
digunakan dalam proses pembelajaran dengan media video pembelajaran ini adalah
yang secara tidak langsung melalui media audio visual yang diharapkan nantinya
peserta didik dapat melakukan proses seperti yang dilakukan dalam video tersebut.
6) Media Pembelajaran
ajar. Maka dapat dikatakan bahwa, bentuk komunikasi tidak akan berjlan tanpa
18
realitas, gambar bergerak atau tidak, tulisan, dan suara yang direkam. Dengan
setiap guru harus dapat memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang
media pendidikan atau pengajaran (Hamalik & Arsyad, 2004:02). Pengetahuan dan
mengajar
Dengan demikian, media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses
belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umunya dan tujuan
Hamalik dan Arsyad dimana media pembelajaran berfungsi dengan baik dan benar
19
adalah sarana atau alat bantu pendidikan yang dapat digunakan sebagai perantara
mencapai tujuan pengajaran atau pembelajaran. Dalam pengertian yang lebih luas,
media pembelajaran adalah alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka
7) Evaluasi Pembelajaran
dalam proses belajar mengajar yang berguna untuk mengukur dan menilai seberapa
jauh tujuan instruksional telah tercapai atau hingga mana mendapat kemajuan
belajar peserta didik dan bagaimana tingkat keerhasilan sesuai tujuan instruksional
terhadap suatu objek/ subjek yang ditetapkan berdasarkan krtiteria tertentu untuk
mengukur, meniai, dan mengetahui sejumlah mana tujuan pembelajaran dan tingkat
keberhasilan belajar yang dicapai oleh peserrta diklat dalam proses pembelajaran.
Evaluasi diartikan sebagai proses sistematis untuk dapat menentukan nilai sesuatu
(tujuan kegiatan, keputusan, unjuk kerja, proses, orang, dan orang lain) (Dimyati &
oleh kemampuan berkomunikasi yang baik dari seorang pengajar, juga ditunjang
a) Keterampilan bertanya
20
b) Memberi penguatan
c) Mengadakan variasi
d) Menjelaskan
g) Mengelola kelas
proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan ke penerima
pesan melalui saluran atau media tertentu. Proses komunikasi harus harus
pesan atau informasi dari setiap pengajar kepada pembelajar atau sebaliknya. Pesan
21
tugasnya sebagai mahluk Tuhan, mahluk sosial dan mahluk individu yang mandiri
bahwa guru merupakan bagian yang penting dalam proses pembelajaran, guru tidak
hanya dituntut untuk memiliki kecakapan intelektual namun juga kecakapan emosi,
dan serta minat serta memiliki pengetahuan yang luas dan valid agar peserta didik
2. Video Pembelajaran
mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam
penting bagi jalannya suatu pembelajaran yang bersifat mendesak. Hal ini
yang sulit dicspai hanya dengan mengendalikan penjelasan guru. Oleh karena itu,
22
Menurut Sanaky (2013:58) video adalah gambar bergerak yang disetai
dengan unsur suara, dapat diayangkan melalui media video dan video compact disk
(VCD). Sama seperti media audio, program video yang disiarkan (broadcasted)
sering digunakan oleh lembaga pendidikan jarak jauh sebagai sarana penyampaian
secara realistic.
Sanaky karena sesuai dengan kondisi di SMK Karya Rini dimana di SMK Karya
Rini sudah terdapat fasilitas proyektor yang mendukung untuk menampilkan media
lebih baik tentang kesulitan yang dihadapi peserta didik saat menggunakan TIK
bagian dari teori aktivitas yang lebih umum. Gagasan utamanya adalah bahwa VLE
didaktis, pedagogis, dan teknis. Artefak ini harus dikombinasikan dengan benar,
sehingga peserta didik dapat memiliki akses ke pengetahuan, yang tertanam dalam
Matematika dan ilmu komputer, dan pada TIK dalam pendidikan dan pelatihan
23
khususnya, menghadapi kesulitan implementasi dan eksploitasi TIK. Tampak
bahwa beberapa benda yang disebut benda didaktis atau benda pedagogis mewakili
kenyataan, yang serupa dan sangat luas pada saat yang bersamaan. Bahkan,
dan artefak teknis. Kami akhirnya memberikan beberapa contoh hambatan yang
bertujuan untuk:
verbalitas
2) Mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan saya indera peserta didik maupun
instruktur
1) Agar proses belajar mengajar yang sedang berlangsung dapat berjalan dengan
24
4) Mendorong keinginan anak didik untuk mengetahui lebih banyak yang
5) Menghindari salah pengertian atau salah paham antara anak didik yang satu
dengan yang lain terhadap materi atau pesan yang disampaikan oleh
guru/pendidik
menurut Cheppy Riyana dimana tujuan dari penyampaian media video adalah untuk
waktu dan ruang sehingga dalam penyampaian media video dapat sesuai dengan
secara lebih bermakna dan informasi dapat diterima secara utuh sehingga dengan
sendirinya informasi akan tersimpan dalam memori jangka panjang dan bersifat
retensi.
Video yang dikembangkan tidak bergantung pada bhaan ajar lain atau tidak
25
3) User friendly (bersahabat/ akrab dengan penggunanya)
4) Representasi isi
demonstrasi. Pada dasarnya materi pelajaran baik sosial maupun sain dapat dibuat
Riyana karena merupakan acuan dari pembuatan media video yang akan
1) Tipe materi
26
mendeskripsikan sesuatu. Misalnya bagaiman membuat cake yang benar, bagaiman
2) Durasi waktu
Media video memiliki durasi yang lebih singkat yaitu sekitar 20-40 menit,
berbeda dengan film yang pada umumnya berdurasi antara 2-3,5 jam.
4) Ketentuan teknis
Menurut Riyana (2007: 13) media video tidak terlepas dari aspek teknik
yaitu kamera, teknik pengambilan gambar, teknik pencahayaan, editing, dan suara.
(2007:14):
a) Musik untuk pengiring suara sebaiknya dengan intensitas volume yang lemah
c) Hindari musik dengan lagu yangpopuler atau sudeah akrab ditelinga peserta
didik
27
Video pembelajaran yang dihasilkan harus mampu memerankan fungsi
dikembangkan dengan mengikuti kaidah dan elemen yang diterakan. (Suyono &
1) Gunakan jenis huruf yang tingkat keterbacaannya tinggi, seperti Arial, Verdana,
dan Tahoma. Gunakan ukuran 17-20 untuk isi teks sedang untuk sub judul 24,
3) Area tampilan frame yang ditulis jangan melebihi ukuran 16X20 cm.
4) Usahakan dalam satu slide/frame tidak memuat lebih dari 18 baris teks.
5) Dalam satu frame usahakan hanya membahas satu topik atau satu sub topik
pembahasan.
terlalu rumit, ramai, dan penuh warna-warni, karena hal itu justru akan
28
desain komunikasi visual dengan tepat. Prinsip-prinsip desain komunikasi visual
tersebut adalah:
a) Keseimbangan
dalam sebuah halaman (slide). Ada dua macam keseimbangan, yaitu keseimbangan
agar terkesan rapi dan formal. Keseimbangan juga sering digunakan dalam karya
publikasi untuk memberi kesan dapat dipercaya dapat diandalkan dan memberi
kalangan muda untuk menggambarkan dinamika, energi dan pesan yang bersifat
tidak formal. Penerapan prinsip itu berhubungan dengan prinsip lainnya, yakni
kesatuan dan harmoni. Seimbang bukan berarti sama besar, tetapi lebih mengacu
b) Kontras
terhadap elemen yang menarik perhatian dalam tata letak sebuah rancangan
halaman. Jika semua elemen memiliki nilai yang sama menonjolnya pada tata letak
halaman, maka semua elemen di halaman tersebut akan terlihat saling berebut
untuk menarik perhatian dan akhirnya tampilan halaman akan menjadi monoton.
c) Irama
yang menimbulkan irama untuk diikuti. Dalam merancang tata letak sebuah
29
modul, perlu diawali dengan membuat beberapa pola dasar yang disebut master
pages. Dari master pages inilah dibuat sebuah irama yang akan menjadi ciri khas
d) Proporsi
e) Kesederhanaan
Kesederhanaan diartikan sebagai karya yang tidak lebih dan tidak kurang,
f) Kesatuan
pembaca terhadap elemen-elemen yang ditata seperti yang ditulis oleh Gerald A.
Silver, dalam bukunya Graphic Layout and Design. Penerapan prinsip kesatuan
dalam desain grafis juga harus memperhatikan karakteristik dan fungsi setiap
elemen.
Selain itu agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan optimal, maka
harus memperhatikan unsur serta elemen dalam pemilihan media dalam bentuk
bentuk evaluasi terhadap perangkat bahan ajar yang digunakan dalam proses
pembelajaran.
30
1) Memilih jenis huruf (font) yang tingkat keterbacaannya tinggi, menggunakan
ukuran huruf untuk isi teks, untuk sub judul dan untuk judul yang disesuaikan
dengan kebutuhan.
maupun video.
3) Memperhatikan frame atau layar, usahakan untuk tidak memuat terlalu banyak
teks dalam satu layar agar dapat terbaca dengan jelas, berisi satu topik atau sub
5) Senatiasa jangan membuat tampilan layar yang terlalu rumit, ramai, dan penuh
media pembelajaran dapat dirangkum menjadi beberapa aspek, antara lain aspek
kesesuaian materi atau isi, aspek kebahasaan, aspek penyajian, serta aspek dari
pembelajaran juga tidak terlepas dari kelebihan dan kelemahannya, sebagai berikut:
31
a) Menyajikan objek belajar secara konkret atau pesan pembelajaran secara
b) Sifatnya yang audio-visual, sehingga memiliki daya tarik tersendiri dan dapat
e) Menambahkan daya tahan ingatan atau referensi tentang objek belajar yang
dipelajari pembelajar
tempat
antara lain adalah ukuran tampilan video sangat fleksibel dan dapat diatur sesuai
kebutuhan, video merupakan bahan ajar non cetak yang kaya informasi dan lugas
karena dapat sampai kehadapan peserta didik secara langsung dan video menambah
32
Menurut Munir (2013:307) tujuan dari pengembangan media pembelajaran
dari:
3) Editing itu termasuk menambahkan elemen gambar dan info, mengedit gari
4) Penerbitan yang mencakup penerbitan video yang diedit ke dalam satu unit,
dengan kuis ke media Bersatu dengan ekstensi.exe. Kinerja video media telah
antara lain menyajikan objek belajar secar nyata, memiliki sifat audio-visual, dan
f. Pengembangan Media
33
untuk meningkatkan fungsi, manfaat, dan aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi
yang telah ada, atau menghasilkan teknologi baru. Pengembangan secara umum
secara bertahap.
prosesnya menciptakan suatu hal baru yang sebelumnya tidak pernah ada.
Pengembangan terhadap suatu hal baru juga memberikan suatu inovasi sehingga
terdapat suatu peningkatan kea rah yang positif atau lebih baik dari hal yang telah
ada sebelumnya.
a) Pendahuluan
b) Tayangan pembuka
c) Pengantar
d) Isi video
e) Penutup
34
Pada sajian pendahuluan perlu disajikan pengantar mengapa materi itu
penting, bagaimana kaitan dengan materi-materi lainnya. Hal yang penting juga
adalah sajian tujuan pembuatan perlu ditayangkan untuk memotivasi peserta didik
2) Keterlibatan tim
1) Tentukan ide
Ide yang baik biasanya timbul dari adanya masalah. Masalah yang dapat
dirumuskan sebagai kesenjangan antara yang ada dengan apa yang seharusnya ada.
2) Rumusan tujuan
kompetensi seperti apa yang diharapkan oleh kita, sehingga setelah menonton
program ini peserta didik benar-benar menguasai kompetensi yang kita harapkan
3) Melakukan survey
35
Bahan/ informasi/ data yang sudah terkumpul melalui survey tentu harus
berkaitan erat dengan tujuan yang sudah dirumuskan. Dengan kata lain, bahan-
bahan yang akan disajikan melalui program kita harus dapat mendukung
5) Buat synopsis
6) Buat treatment
Rangkaian adegan lebih terlihat secara kronologis atau urutan kejadiannya lebih
terlihat secara jelas, dengan begitu orang membaca treatment kita sudah bisa
7) Buat storyboard
8) Menulis naskah
Naskah pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan storyboard. Bedanya ialah
bahwa urutan penyajian visualisasi maupun audionya sudah pasti dan penuturannya
Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam menulis naskah
yaitu:
36
a) Pergunakan gaya bahasa percakapan sehari-hari bukan gaya bahasa serta yang
baku
i. Penggunaan Bahasa
sebagai bahasa, maka multimedia dalam konteks tersebut adalah multi bahasa,
yakni ada bahasa yang mudah dipahami oleh indra pendengaran, penglihatan,
atau teknik, metode pembuatan atau penyelesaian menjahit. Tujuan dari mata
pelajaran teknologi menjahit antara lain untuk memberikan bekal pengetahuan dan
keterampilan kepada individu maupun kelompok dalam menjahit dan agar individu
atau kelompok dapat mengetahui, memahami dan mengoperasikan alat jahit besar
Indriana (2011) media pembelajaran harus sesuai dengan tujuan pembelajaran dan
penentuan materi yang akan diinput kedalam media haruslah sesuai dengan situasi
37
pembelajaran. Tujuan pembelajaran diperoleh berdasarkan kurikulum yang
digunakan (kurikulum 2013), KI dan KD, silabus dan rencana pembelajaran yang
karakteristik, tingkat penguasaan ilmu dan teknologi serta modalitas belajar peserta
didik
yang diajarkan pada peserta didik kelas X Tata Busana SMK Karya Rini YHI
KOWANI Yogyakarta yang mana dalam mata pelajaran ini terdapat materi
pembuatan komponen busana. Materi pembuatan komponen busana ini terdiri dari
KI dan KD dalam kurikulum 2013 untuk kelas X Tata Busana pada poin 3.8
dan 4.8. berisi tentang materi menganalisis bagian-bagian busana dalam suatu
produk dan membuat bagian-bagian busana dalam suatu produk. Salah satu materi
pokok yang termasuk dalam KI dan KD ini yaitu materi pokok pembuatan macam-
macam saku dan sub materi pembuatan saku passepoille. Pokok bahasan yang harus
dikuasai peserta didik dalam materi ini yaitu: pengertian saku passepoille, alat dan
bahan yang digunakan dalam pembuatan saku passepoille, serta membuat saku
38
Tabel 1. KI dan KD SMK Karya Rini YHI KOWANI
Kompetensi Materi Pokok
Dasar
3.8 Menganalisis bagian-bagian Pengertian saku passepoille
dalam suatu produk Menganalisis saku passepoille
4.8 Membuat bagian-bagian Alat dan bahan untuk membuat saku passepoille
busana dalam suatu produk Keterangan ukuran bahan membuat saku
passepoille
Langkah kerja membuat saku passepoille
akan diambil peneliti dalam melakukan penelitian di SMK Karya Rini YHI
KOWANI, materi pelajaran membuat saku passepoille ini bertujuan agar peserta
dan bahan yang digunakan dalam pembuatan saku passpoille serta gara peserta
didik mampu untuk membuat saku passepoille sesuai dengan desain dan kriteria
hasil.
peserta didik perlu mengetahui prosedur dalam membuat saku passepoille, alat dan
bahan yang digunakan. Namun sebelum itu perlu diulas secara singkat tentang apa
Menurut Pratiwi (2001) saku atau kantong pada sebuah busana berfungsi
untuk menyimpan atau membawa sesuatu serta menambah nilai keindahan busana
39
maupun pemakainya. Berdasarkan letak dan cara membuatnya, saku dapat dibagi
menjadi 2 macam, yaitu saku luar (saku tempel) dan saku dalam.
Merupakan jenis saku yang dipasang atau dijahit menempel pada busana
dan terlihat bentuknya dari luar. Saku ini dapat berbentuk segi empat, segi tiga, dan
segi lima dengan tutup maupun tanpa penutup dan umumnya dipasang pada kemeja,
blus atau bagian belakang celana, rok dan gaun. Selain itu ada juga jenis saku
a) Saku Dalam
Merupakan jenis saku yang dipasang atau dijahit di dalam atau tersembunyi
sehingga tidak tampak dari luar yang tampak hanya bagian mulut saku atau lajur
dibedakan menjadi tiga macam yaitu 1) saku dalam tanpa lajur seperti pada rok,
celana atau potongan garis hias; 2) saku passepoille (saku yang memiliki
b. Saku Passepoille
Istilah passepoille menurut Poespo (2005) berasal dari bahasa Prancis, nama
lain dari passepoille adalah “bound opening pocket” (saku dengan lajur bukaan).
Pratiwi (2001) menjelaskan saku passepoille adalah jenis saku dalam yang
memiliki bibir saku atau belahan dua lajur. Saku ini sering dipasang pada blus,
kemeja, jaket maupun celana. Jenis saku ini dapat dipasang denga tutup maupun
tanpa tutup. Sedangkan menurut Boedijono (2016) saku passepoille yaitu saku yang
40
Saku passepoille adalah saku dalam yang pada bagian lubangnya
diselesaikan dengan kumai/ bahan serong baik dengan kain polos. Bisa juga
diterapkan pada blazer, jaz, celana pria dan juga busana lainnya dengan arah datar,
untuk memudahkan peserta didik ataupun pemirsa untuk dapat memahami cara
pembuatan saku passepoille, karena saku passepoille merupakan materi saku dalam
saku ini dapat dikembangkan menjadi berbagai model lain, seperti saku flaps dan
bisa divariasikan.
Berikut ini merupakan alat dan bahan yang diperlukan untuk mrmbuat saku
passepoille pada mata pelajaran Teknologi Menjahit di SMK Karya Rini YHI
KOWANI yaitu:
1) Mesin Jahit
dahulu dengan arahan guru diminta untuk menyiapkan mesin jahit yang akan
digunakan dalam proses menjahit seperti mengecek bagian jarum, bagian tuas
injakan, dan lain sebagainya. Dalam proses ini, mesin jahit merupakan alat yang
sangat penting.
41
2) Pita ukur/ penggaris
menjadi poin penting lainnya selain mesin jahit yang harus dipersiapkan peserta
didik sebelum memulai praktik menjahit. Oleh karena itu sebelum praktik membuat
saku passepoille guru telah mengingatkan peserta didik untuk mempersiapkan alat
dan bahan yang harus dibawa dalam membuat saku passepoille pada pertemuan
3) Kapur jahit
Kapur jahit juga menjadi alat yang harus dibawa peserta didik dalam praktik
menjahit saku passepoille, kapur jahit digunakan untuk memberi tanda pada
potongan kain kemeja sehingga peserta didik juga telah diingatkan pada pertemuan
sebelumnya.
4) Jarum
Ada beberapa jarum yang harus dipersiapkan peserta didik dalam proses
menjahit saku passepoille, diantaranya adalah jarum mesin jahit, jarum pentul, dan
jarum tangan. Jadi peserta didik sudah harus membawa ketiga jenis jarum tersebut
secara individu, karena walaupun jarum terlihat kecil tapi merupakan alat yang
5) Gunting
Gunting juga merupakan alat yang penting yang perlu dibawa saat kegiatan
praktik menjahit. Ada beberapa macam gunting pada proses menjahit yairu gunting
kain dan gunting benang. Pada pertemuan pembelajaran sebelumnya guru telah
42
memberi tahu peserta didik jika pada pertemuan selanjutnya akan dilaksanakan
kegiatan praktik sehingga guru mengingatkan peserta didik untuk juga membawa
gunting. Namun demikian, terkadang ada peserta didik yang tidak membawa
gunting sehingga menghambah proses kegiatan menjahit atau peserta didik yang
6) Seterika
1) Kain
Terdapat tiga jenis kain yang digunakan dalam pembuatan saku passepoille
yaitu kain bahan utama, kain untuk kumai serong, dan kain untuk furing saku. Kain
utama dan kain serong pada pembuatan saku paspoiile bisa berasal dari jenis dan
motf kain yang sama, bisa juga dikomninasikan. Bahan kumai/ kain serong bisa
kotak-kotak. Kain furing menggunakan jenis kain yanglebih tipis dari bahan utama,
bisa menggunakan katun erro atau asahi dan kain sejenis lainnya.
2) Interfacing
Visiline merupakan bahan pelapis atau dalam bidang busana dapat disebut
untuk bagian lidah saku. Biasanya peserta didik hanya membawa visiline
43
seperlunya atau juga yang masih belum dipotong sebagai persediaan jika dalam
3) Benang
Benang yang haus dipersiapkan peserta didik adalah benang jahit yang
sesuai dengan warna bahan yang akan diguankan dalam proses membuat saku
passepoille.
1. Tentukan tempat saku yang akan dibuat misalnya lebar saku 10 cm, tambahkan
disetik pada bagian baik kain dengan jarak 0,5 cm dari tepi bis. Sesudah disetik,
3. Kain bis dibalik melaluit lubang saku yang telah digunting, sehingga keduanya
bisa bertemu, lalu dipipihkan, kemudian kedua bis itu ditusuk planel, supaya
4. Guntingan kain lapisan dalam saku, untuk bagian atas lebih panjang dan untuk
44
5. Bagian atas dan bawah saku dalam dijahit dengan kain bis supaya rapi. Lalu
lapisan saku disatukan dan tepinya diselesaikan dengan kampuh kostum atau
obras.
4. Kain lapisan bagian dalam diletakan dibagian bawah kain untuk saku bagian
5. Kumai serong diletakan di atas kain tempat saku, bagian baik berhadapan
7. Gunting bagian tengah dari sisi jahitan tadi, 1 cm sebelum berakhir, gunting ke
arah sudut
9. Kumai serong bagian atas dan bagian bawah membentuk passepoille selebar
0,5 cm
10. Passepoille bagian bawah disetik mesin tepat pada alur tiras passepoille bagian
45
12. Passpoille bagian atas disetik tepat pada alur dengan lapisan dalam saku ikut
dijahit
d. Kain visiline 8 cm x 18 cm
b. Setelah interfacing terpasang, buatlah garis pada kain utama begitu pula pada
kain serong dengan ukuran panjang 13 cm x 1 cm. diukur dari bagian atas tepi
c. Semat garis tengah kumai serong dengan garis pada kain utama.
d. Jahit pola yang sudah Digambar pada kumai serong. Mulailah menjahit pada
pola lurus, jangan menjahit pada pola sudut garis. Setik menggeliling sesuai
garis pola.
e. Gunting garis pola bagian tengah. Sehingga lebar menjadi 0,5 cm. untuk
memudahkan melubangi lubang saku, lipat saku dan dengan gunting yang
tajam. Saat memotong jangan sampai diujung sehingga dapat membuat sudut
46
f. Kemudian membalik bagian bibir saku ke bagian buruk kain.
g. Rapikan lebar bibir saku sehingga lebarnya bisa sama antara bibir saku atas
i. Lalu setik renggang pada bagian bibir saku. Ini mempermudah proses
pembuatan saku passepoille supaya lebar bibir saku tidak bergeser dan sama
lebarnya.
j. Kemudian menjahit bagian kanan dan kiki bagian bibir saku (segitiga).
l. Kemudian menyemat dan menjahit lapisan utama pada furing supaya saat aku
n. Kemudian jahit pada bagian sisi kanan dan sisi kiri pada furing saku.
q. Jangan lupa untuk mendedel setik renggang pada bagian bibir saku passepoille.
r. Bersihkan sisa-sisa benang. Dan cek kualiti control supaya tidak aja bagian
s. Selesai
pembelajaran praktik pembuatan saku passepoille untuk peserta didik kelas X Tata
47
Busana SMK Karya Rini YHI KOWANI. Berdasarkan ekplorasi peneliti,
wanita sistem praktis yang baik dan layak digunakan; 2) kelayakan media video
pertimbangan dari ahli media dengan rerata 22 termasuk dalam kategori layak,
dari ahli materi 22 termasuk dalam kategori layak. Uji coba terbatas pada
kelompok kecil termasuk dalam kategori layak. Uji coba dalam kelompok
pembelajaran pembuatan pola dasar badan wanita sistem praktis yang telah
Depok Yogyakarta.
media pembelajaran busana industry. Besar skor rata-rata yang diberika oleh
ahli materi yaitu 67% dengan kategori layak dan penilaian ahli media 67%
48
dengan kaegori layak. Penelitian uji coba kelompok kecil diperoleh pesentase
89% dengan kategori layak, dan penilaian pada penelitian lapangan diperoleh
kelayakan berdasarkan dari ahli materi diperoleh hasil valid dan layak dengan
persentase 100%, penilaian dari ahli media pembelajaran diperoleh hasil valid
dan layak dengan persentase 100% sehingga dapat digunakan dan diuji
cobakan kepada peserta didik. (2) hasil pengujian kelayakan dari peserta didik
kelas X SMK N 2 Godean meliputi aspek materi pada kategori sangat layak
dengan frekuensi relative sebesar 61,1% dan kategori layak sebesar 38,9%.
relative sebesar 50% dan kategori layak sebesar 50%. Aspek luaran/ output
pada kategori sangat layak dengan frekuensi relative sebesar 63,8% dan
keseluruhan pada kategori sangat layak sebesar 58,3% dan kategori layak
49
Mengolah Soup Koninental sangat layak dan sesuai untuk digunakan sebagai
sumber belajar bagi guru dan peserta didik di SMK Negeri 2 Godean.
masyarakat yang dapat digunakan oleh kader posyandu dan ibu rumah tangga
jalur antar kolom diperoleh harga Fhitung = 15,89 lebih besar dibandingkan
Ftabel = 4,11 pada taraf signifikansi α = 0,05. Nilai ini menunjukkan bahwa
hasil belajar kader posyandu dengan media dalam bentuk DVD dan video lebih
suatu model pendidikan gizi yaitu media dalam bentuk DVD interaktif dan
hasil belajar berupa pengetahuan dan keterampilan dalam penyuluhan gizi pada
ibu, kader posyandu dan masyarakat sehingga secara tidak langsung dapat
Video” ini bertujuan: (1) memaparkan kompetensi guru SMK Teknik Audio
50
Video (TAV) di Yogyakarta, Sleman dan Kulonprogo; (2) kompetensi yang
(3) cara yang ingin ditempuh untuk mencapai kompetensi yang dibutuhkan.
kategori baik 43,33%, cukup 40%, dan kurang 16,67%, dengan demikian perlu
dibutuhkan dalam PKB pada kategori sangat baik 36,67 %, baik 36,67 %, dan
cukup 26,66 %, hal tersebut merupakan modal utama bagi pihak-pihak terkait
merencanakan untuk mengembangkan diri; dan (3) cara yang ingin guru
pengolah angka atau spreadsheet dan mengetahui unjuk kerja. Penelitian ini
materi yang dibutuhkan, (2) Recording, meliputi memilih area capture, record
51
mode screencast, serta pengaturan audio pada recording device, (3) Editing
menjadi satu kesatuan media dengan ekstensi .exe. Unjuk kerja media
Muthiah, dan Fiskha Ayuningrum, Mutiara dkk, Djoko Susanto, dan Muhammad
Munir dapat disimpulkan bahwa penelitian sejenis sangat membantu dalam proses
Hal yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sejenis yaitu dari
media yang digunakan, dalam penelitian sebelumnya media yang digunakan adalah
adobe flash, video dibuat berbasis 2D, ataupun gerakan praktek namun dalam
pengembangan video ini tidak hanya gerakan praktek langsung, tetapi juga disisipi
video menjadi lebih jelas, mudah dimengerti, dan juga menarik peserta didik.
52
Penelitian pengembangan video pembelajaran dengan materi pembuatan
C. Kerangka Berpikir
tanggung jawab seorang guru. Karena guru yang berhadapan langsung untuk
membina para peserta didik di dekolah dalam proses kegiatan belajar mengajar.
53
sangat dipengaruhi oleh bagaimana seorang guru dapat merencanakan proses
Hal tersebut tidak terlepas dari media bantu mengajar yang digunakan oleh
seorang guru. Media yang digunakan guru harus tepat sesuai dengan materi yang
latar belakang masalah dan kajian teori yang telah dipaparkan sebelumnya, maka
pembuatan saku passepoille mata pelajaran Teknologi Menjahit pada peserta didik
sebagai media pembelajaran yang baik mencakup beberapa aspek. Media yang
nantinya digunakan untuk pembelajaran adalah media yang layak. Media yang
pembelajaran di dalam kelas. Oleh karena itu pada penelitian pengembangan media
kali ini akan dikembangkan media dengan tahap four-d menurut Thiagarajan.
ingin tahu sehingga akan mampu memotivasi peserta didik agar dapat belajar lebih
efektif. Serta kelebihan dari media yang video pembelajaran ini dianggap layak bagi
peserta didik karena medua sudah di uji secara metodologis melalui pengembangan
model four-d. Metode penelitian dan pengembangan terdapat beberapa jenis model.
54
Model yang digunakan adalah pengembangan model 4-D. Model pengembangan 4-
55
Materi Pembuatan Saku Passepoille
56
D. Pertanyaan Penelitian
passepoille mata pelajaran Teknologi Menjahit pada peserta didik Kelas X Tata
Busana SMK Karya Rini YHI KOWANI melalui pengembangan model four-
d menurut Thiagrajan:
a. Define (Pendefinisian)
b. Design (Perancangan)
c. Develop (Pengembangan)
d. Disseminate (Pernyebarluasan)
mata pelajaran Teknologi Menjahit pada peserta didik Kelas X Tata Busana
57