Anda di halaman 1dari 9

KONSEP DASAR DESAIN PEMBELAJARAN

A. PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

b. Rumusan Masalah

c. Tujuan Masalah

B. PEMBAHASAN

a. Pengertian Desain Pembelajaran

Desain adalah kerangka, bentuk atau rancangan langkah


pertama dalam fase pengembangan bagi setiap produk atau sistem
yang direkayasa. Desain dapat didefinisikan berbagai proses aplikasi
berbagai teknik dan prinsip bagi tujuan pendefinisian suatu perangkat,
suatu proses atau sistem dalam detail yang memadai untuk
memungkinkan realisasi fisiknya.

Desain adalah salah satu aspek dari proses pengembangan


yang terdiri dari Riset (analisis),Desain (sintesisi),Produksi
(formasi),Distribusi (penyebaran),Utilisasi (kinerja), Eliminasi
(penghentian). Tujuan desainer adalah untuk menghasilkan suatu
model atau representasi dari entitas yang kemudian akan dibangun.1

Sedangkan istilah belajar dan pembelajaran merupakan suatu


istilah yang memiliki keterkaitan yang sangat erat dan tidak dapat
dipisahkan satu sama lain dalam proses pendidikan. Pembelajaran
merupakan suatu proses, perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan
sehingga peserta didik mau belajar. Untuk itu, harus dipahami
bagaimana peserta didik memperoleh pengetahuan dari kegiatan
belajarnya. Jika guru dapat memahami proses pemerolehan

1
Harjanto. 2008. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta. h. 15
pengetahuan, maka guru akan dapat menentukan strategi pembelajaran
yang tepat bagi peserta didiknya.

Aktivitas belajar, secara metodologis cenderung lebih dominan


pada peserta didik, sementara mengajar secara instruksional dilakukan
oleh guru. Jadi, istilah pembelajaran merupakan ringkasan dari kata
belajar dan mengajar. Sehingga dapat dikatakan bahwa pembelajaran
adalah penyederhanaan dari kata belajar dan mengajar (BM), proses
belajar mengajar (PBM), atau kegiatan belajar mengajar (KBM)2

Menurut Sudjana (2000) dalam Sugihartono, dkk (2007: 80)


pembelajaran merupakan setiap upaya yang dilakukan dengan sengaja
oleh pendidik yang dapat menyebabkan peserta didik melakukan
kegiatan belajar. Sedangkan Nasution (2005) dalam Sugihartono, dkk
(2007: 80) mendefinisikan pembelajaran sebagai suatu aktifitas
mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan
menghubungkannya dengan anak didik sehingga terjadi proses belajar.
Lingkungan dalam pengertian ini tidak hanya ruang belajar, tetapi
juga meliputi guru, alat peraga, perpustakaan, laboratorium, dan
sebagainya yang relevan dengan kegiatan belajar peserta didik.

Dalam arti yang lebih sempit, pembelajaran merupakan suatu


proses atau cara yang dilakukan agar seseorang dapat melaksanakan
aktivitas belajar. Kata pembelajaran sendiri lebih menekankan pada
aktivitas belajar peserta didik dengan sungguh–sungguh yang
melibatkan aspek intelektual, emosional, dan sosial. Sedangkan dalam
arti luas, pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan yang
sistematis, bersifat interaktif dan komunikatif antara guru dengan
peserta didik dikelas, dihadiri secara fisik oleh guru atau tidak untuk
menguasai kompetensi yang telah ditentukan (Zaenal Arifin, 2009:
10). Pembelajaran adalah suatu kegiatan guru secara terprogram

2
Ahmad Susanto. 2013. Teori belajar dan pembelajaran di sekolah dasar. Jakarta:Kencana. hal
18-19.
dalam desain instruksional, untuk membuat peserta didik belajar
secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar
(Dimyati dan Mudjiono, 2009: 297).

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa desain


pembelajaran merupakan praktek penyusunan media teknologi
komunikasi dan isi untuk membantu agar dapat terjadi transfer
pengetahuan secara efektif antara guru dan peserta didik. Proses ini
berisi penentuan status awal dari pemahaman peserta didik,
perumusan tujuan pembelajaran, dan merancang “perlakuan” berbasis-
media untuk membantu terjadinya transisi.3 Idealnya proses ini
berdasar pada informasi dari teori belajar yang sudah teruji secara
pedagogis dan dapat terjadi hanya pada siswa, dipandu oleh guru, atau
dalam latar berbasis komunitas.

Desain pembelajaran dapat dimaknai dari berbagai sudut


pandang, misalnya sebagai disiplin, sebagai ilmu, sebagai sistem, dan
sebagai proses. Sebagai disiplin, desain pembelajaran membahas
berbagai penelitian dan teori tentang strategi serta proses
pengembengan pembelajaran dan pelaksanaannya. Sebagai ilmu,
desain pembelajaran merupakan ilmu untuk menciptakan spesifikasi
pengembangan, pelaksanaan, penilaian, serta pengelolaan situasi yang
memberikan fasilitas pelayanan pembelajaran dalam skala makro dan
mikro untuk berbagai mata pelajaran pada berbagai tingkatan
kompleksitas. Sebagai sistem, desain pembelajaran merupakan
pengembangan sistem pembelajaran dan sistem pelaksanaannya
termasuk sarana serta prosedur untuk meningkatkan mutu belajar.
Desain pembelajaran sebagai proses. merupakan pengembangan
sistematis tentang spesifikasi pembelajaran dengan menggunakan teori
pembelajaran dan teori belajar untuk menjamin mutu pembelajaran.
Desain pembelajaran merupakan proses keseluruhan tentang

3
Dimyati. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. h. 64
kebutuhan dan tujuan belajar serta sistem penyampaiannya. Termasuk
di dalamnya adalah pengembangan bahan dan kegiatan pembelajaran,
uji coba dan penilaian bahan, serta pelaksanaan kegiatan
pembelajarannya. Untuk memahami lebih jauh tentang teori dan
aplikasi desain pembelajaran.4

b. Perbedaan Desain, Perencanaan, Model dan Strategi


Pembelajaran

1. Pengertian Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan pembelajaran adalah suatu penerapan yang


rasional dari analisis sistematis proses perkembangan pendidikan
dengan tujuan agar pendidikan itu lebih efektif dan efisien sesuai
dengan kebutuhan dan tuntutan peserta didik dan masyarakat”.

Dengan kata lain, perencanaan pembelajaran merupakan suatu


proses yang dilakukan oleh guru dalam membimbing, membantu, dan
mengarahkan peserta didik untuk memiliki pengalaman belajar serta
mencapi tujuan pengajaran yang telah ditetapkan dengan langkah-
langkah penyusunan materi pelajaran, penggunaan media pengajaran,
penggunaan metode dan pendekatan pengajaran, dan penilaian dalam
suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan dalam waktu tertentu.

2. Pengertian Model Pembelajaran

Model secara harfiah berarti “bentuk”, dalam pemakaian


secara umum model merupakan interpretasi terhadap hasil observasi
dan pengukurannya yang diperoleh dari beberapa sistem. Sedangkan
menurut Agus Suprijono (2011: 45), model diartikan sebagai bentuk
representasi akurat sebagai proses aktual yang memungkinkan

4
Dewi Salma Prawiradilaga. 2008. Prinsip Disain Pembelajaran Instructional Design Principels.
Jakarta: Kencana. h. 5
seseorang atau sekelompok orang mencoba bertindak berdasarkan
model itu.

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola


yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran
di kelas. Model pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran
yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pengajaran,
tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran,
dan pengelolaan kelas (Arends dalam Trianto, 2010: 51).

Sedangkan menurut Joyce & Weil (1971) dalam Mulyani


Sumantri, dkk (1999: 42) model pembelajaran adalah kerangka
konseptual yang menggambarkan prosedur yang sistematis dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar guna mencapai tujuan
pembelajaran tertentu, dan memiliki fungsi sebagai pedoman bagi
para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan
dan melaksanakan aktifitas belajar mengajar, seperti yang
disampaikan oleh Trianto (2010: 53) bahwa fungsi model
pembelajaran adalah sebagai pedoman bagi perancang pengajar dan
para guru dalam melaksanakan pembelajaran.
Berdasarkan dua pendapat di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang
melukiskan prosedur sistematik dalam mengorganisasikan
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dan
berfungsi sebagi pedoman bagi perancang pembelajaran dan para guru
dalam merancang dan melaksanakan proses belajar mengajar.
Menurut Kardi dan Nur dalam Trianto (2011: 142) istilah
model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas daripada
strategi, metode, atau prosedur. Model pembelajaran memiliki empat
ciri khusus yang tidak dimiliki oleh strategi, metode, atau prosedur.
Ciri-ciri khusus model pembelajaran adalah:
1. Rasional teoretis logis yang disusun oleh para pencipta
atau pengembangnya.
Model pembelajaran mempunyai teori berfikir yang masuk
akal. Maksudnya para pencipta atau pengembang membuat
teori dengan mempertimbangkan teorinya dengan
kenyataan sebenarnya serta tidak secara fiktif dalam
menciptakan dan mengembangankannya.
2. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa
belajar (tujuan pembelajaran yang akan dicapai).
Model pembelajaran mempunyai tujuan yang jelas tentang
apa yang akan dicapai, termasuk di dalamnya apa dan
bagaimana siswa belajar dengan baik serta cara
memecahkan suatu masalah pembelajaran.
3. Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model
tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil.
Model pembelajaran mempunyai tingkah laku mengajar
yang diperlukan sehingga apa yang menjadi cita-cita
mengajar selama ini dapat berhasil dalam pelaksanaannya.
4. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan
pembelajaran itu dapat tercapai.
Model pembelajaran mempunyai lingkungan belajar yang
kondusif serta nyaman, sehingga suasana belajar dapat
menjadi salah satu aspek penunjang apa yang selama ini
menjadi tujuan pembelajaran.
3. Pengertian Strategi Pembelajaran

Secara bahasa, strategi bisa diartikan sebagai ‘siasat’, ‘kiat’,


‘trik’, atau ‘cara’. Strategi merupakan pola umum rentetan kegiatan
yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu (Sanjaya, 2008:
99). Disebut pola umum, karena suatu strategi pada dasarnya belum
mengarah kepada hal-hal yang bersifat praktis, namun masih berupa
rencana atau gambaran secara global. Demikian juga strategi
didefinisikan sebagai suatu garis besar haluan bertindak untuk
mencapai sasaran yang telah ditetapkan.5

Kata strategi sendiri memiliki kedekatan pengertian terhadap


hal-hal yang berhubungan dengan kemenangan, kehidupan, atau daya
juang. Artinya berkaitan dengan mampu tidaknya perusahaan atau
organisasi menghadapi tekanan yang muncul dari dalam maupun dari
luar (Kasali, 1994:173).

Strategi merupakan suatu rencana jangka panjang, sekaligus


sebagai penentu tujuan yang diharapkan, yang kemudian diikuti
dengan aksi-aksi dalam pencapaian tujuan tersebut. Dengan kata lain,
strategi bertujuan untuk mengarahkan suatu organisasi mencapai suatu
tujuan. Atau dalam dunia militer dapat pula dikatakan bahwa strategi
merupakan suatu seni, yaitu seni membawa pasukan ke dalam medan
tempur dalam posisi yang paling menguntungkan.

Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai a plan,


method, or series of activities designed to achieves a particular
educational goal (David, dalam Sanjaya, 2008:2). Sejalan dengan
pendapat diatas, Dick and Carey (dalam Sanjaya:2008) juga
menyatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan suatu set materi
dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama
untuk memunculkan hasil belajar pada peserta didik. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa strategi pembelajaran merupakan suatu
perencanaan yang berisi tentang rangkaian aktivitas yang didesain
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Strategi pembelajaran merupakan suatu rentetan rencana


kegiatan, termasuk didalamnya penggunaan metode dan pemanfaatan

5
Martinis Yamin. 2012. Desain Baru Pembelajaran Konstruktivistik. Jakarta: Ciputat Mega Mall.
h.64.
berbagai sumber daya dalam suatu pembelajaran. Strategi
pembelajaran disusun guna mencapai suatu tujuan tertentu. Strategi
pembelajaran didalamnya mencakup pendekatan, model, metode dan
teknik pembelajaran secara spesifik.6

Menurut Gerlach dan Ely, terdapat perbedaan antara strategi,


metode dan teknik yaitu adalah sebagai berikut:

1) Teknik pembelajaran seringkali disamakan artinya dengan


metode pembelajaran. teknik adalah jalan, alat, atau media yang
digunakan oleh guru untuk mengerahkan kegiatan peserta didik kearah
tujuan yang ingin dicapai.

2) Metode pembelajaran didefenisikan sebagai cara yang


digunakanguru, yang dalam menjalankan fungsinya merupakan alat
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode pembelajaran lebih
bersifat prosedural, yaitu berisi tahapan tertentu, sedangkan teknik
adalah cara yang digunakan, yang bersifat implementatif. Dengan
perkataan lain, metode yang dipilih oleh masing-masing guru adalah
sama, tetapi mereka menggunakan teknik yang berbeda.

3) Strategi pembelajaran adalah cara-cara yang akan


digunakan oleh pengajar untuk memilih kegiatan belajar yang akan
digunakan selama proses pembelajaran. Pemilihan tersebut dilakukan
dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi, sumber belajar,
kebutuhan dan karakteristik peserta didik yang dihadapi dalam rangka
mencapai tujuan pembelajaran tertentu.7

Hubungan antara strategi, tujuan dan metode pembelajaran


dapat digambarkan sebagai suatu kesatuan sistem yang bertitik tolak
dari penentuan tujuan pembelajaran, pemilihan strategi pembelajaran,

6
Suja’i. 2008. Inovasi Pembelajaran. Semarang: Walisongo Press. h.31.
7
Hamzah B. Uno. 2007. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar-Mengajar yang Kreatif
dan Efektif . Jakarta: Bumi Aksara. h.1-3.
dan perumusan tujuan, yang kemudian diimplementasikan kedalam
berbagai metode yang relevan selama proses pembelajaran
berlangsung.8

c. Komponen Utama Desain Pembelajaran

d. Macam-macam Desain Pembelajaran

C. PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

8
Ibid, hal: 3.

Anda mungkin juga menyukai