Anda di halaman 1dari 7

A.

Pengertian Strategi Pembelajaran


Menurut Sanjaya (2008) "strategi diartikan sebagai perencanaan yang berisi
tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu".
"Di dalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema,
mengidentifikası faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan
gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan, dan memiliki taktik untuk
mencapai tujuan secara efektif (Wikipedia, 2021b).
Sedangkan pembelajaran menurut Wikipedia (2021a) ialah "proses interaksi
peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar".
"Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses
perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta
pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. dengan kata lain,
pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan
baik" (Wikipedia, 2021a).1
1. Konsep Dasar Strategi Pembelajaran
Menurut Newman dan Logan dalam makna (Makmum,2003) mengemukakan
4 konsep di setiap usaha yaitu:
1. Pengidentifikasian dan penetapan spesifikasi dari kualifikasi tujuan yang akan
dicapai dengan memperhatikan dan mempertimbangkan aspirasi masyarakat yang
memerlukannya.
2. Pertimbangan dan pemilihan cara pendekatan utama yang dianggap ampuh untuk
mencapai sasaran.
3. Pertimbangan dan penetapan langkah-langkah yang ditempuh sejak titik awal
pelaksanaan sampai titik akhir pencapaian sasaran.
4. Pertimbangan dan penetapan tolok ukur untuk mengukur taraf keberhasilan sesuai
dengan tujuan yang dijadikan sasaran".

Menurut (Gulo, 2002) Jika diterapkan dalam konteks pembelajaran, keempat


konsep strategi unsur tersebut akan menjadi unsur penting dalam memilih strategi
pembelajaran menurut yaitu sebagai berikut:

1. Lakukan penetapan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran. dengan


melakukan perubahan profil perilaku dan pribadi peserta didik.

1
Suvriadi Panggabean, Ana Widiastuti, Konsep Dan Strategi Pembelajaran, (Yayasan kita menulis: 1, agustus
2021), hlm 3
2. Lakukan pertimbangan dan pemilihan sistem pendekatan pembelajaran yang
dipandang paling efektif.
3. Lakukan pertimbangan dan penetapan langkah atau prosedur, metode dan teknik
pembelajaran yang sesuai.
4. Lakukan penetapan norma-norma dan batas minimum kriteria keberhasilan dan
kriteria baku keberhasilan.

Karena betapa pentingnya memperhatikan strategi dalam kegiatan pembelajaran,


kita harus mengetahui bahwa ternyata ada 3 jenis strategi yang berkaitan dengan proses
pembelajaran, yaitu:

1. Strategi terkait bagaimana mengorganisasikan pembelajaran.

2. Strategi terkait bagaimana menyampaikan pembelajaran.

3. Strategi terkait bagaimana mengelola pembelajaran.

Pertama, Strategi terkait bagaimana mengorganisasikan pembelajaran maksudnya


adalah bagaimana isi pelajaran bisa diorganisasikan sebagai struktural strategi yang
mengacu pada bagaimana menyintesis fakta, konsep prosedur dan prinsip yang
berkaitan. Selanjutnya strategi pertama ini terbagi atas strategi mikro dan strategi
makro.

Kedua, Strategi terkait bagaimana menyampaikan pembelajaran maksudnya adalah


bagaimana isi pembelajaran tersampaikan kepada si pembelajar dalam hal ini peserta
didik dan bagaimana ketersediaan informasi atau bahan yang dibutuhkan oleh siswa
untuk belajar, berkreativitas dan menampilkan hasil unjuk kerjanya.

Ketiga, Strategi terkait bagaimana mengelola pembelajaran maksudnya adalah


bagaimana menjaga hubungan interaksi antara pembelajaran dalam hal ini siswa
dengan semua hal yang berkaitan dengan pembelajaran. Strategi ini menjadi media
untuk mengelola dua strategi diatas sebelumnya.

Ada 3 hal penting menjadi catatan untuk diperhatikan dalam mengelola pembelajaran
yaitu:

1. bagaimana penjadwalan;

2. bagaimana pembuatan catatan kemajuan belajar:


3. bagaimana motivasi pembelajar.2

B. Desain Pembelajaran

A. Definisi Desain Pemebelajaran

Desain pembelajaran merupakan rancangan proses pembelajaran secara


menyeluruh mulai dari perencanaan hingga tahap evaluasi. Desain pembelajaran
ditujukan untuk memudahkan pendidik dalam memberikan materi ajar kepada peserta
didik. Sebab, desain pembelajaran dapat difungsikan layaknya road map atau mind
mapping bagi pendidik dalam proses pembelajaran. Dengan kata lain, desain
pembelajaran adalah praktik penyusunan proses pembelajaran yang bertujuan untuk
membantu agar terwujudnya transfer pengetahuan dan nilai secara efektif antara
pendidik dan peserta didik.3

B. Batasan Desain Pembelajaran

Pembelajaran didesain atau dirancang dengan maksud agar memudahkan


proses belajar. Agar pembelajaran menjadi efektif, guru perlu mempertim bangkan
faktor-faktor baik secara internal dan ekstenal belajar Dengan demi- kian, dapat
dikatakan bahwa pembelajaran merupakan penataan serangkaian peristiwa eksternal
secara terencana, yang dirancang untuk mendukung belajar secara internal. Peristiwa
ini oleh Gagne (1985) disebut sebagai peristiwa pembelajaran (events of instruction).

Kita sering kali menjumpai istilah-istilah desain atau rancangan. Apabila kita
tanyakan "apakah desain itu?" jawabannya tentu sangat bervariasi dan tergantung
dalam bidang apa. Banyak bidang yang menggunakan istilah desain (design) sebagai
bagian dari bidang pekerjaan tersebut, misalnya desain interior sebuah bangunan,
desain arsitektur, desain industri, dan lain-lain. Istilah desain berarti suatu proses
perencanaan yang sistematis sebelum mengembangkan sesuatu, atau melaksanakan
perencanaan tertentu untuk memecahkan suat masalah. Desain dibedakan dengan
bentuk perencanaan atas dasar kadar ketepatan. kecermatan, dan keahlian yang
diterapkan dalam proses perencanaan (Smith dan Ragan, 1993).

2
Ibid, hlm 8-9.
3
Muhammad Shaleh Assingkily, M. Rofi Fauzi dan Mikyal Hardiyati, Desain Pemebelajaran Tematik Integratif
Jenjang MI/SD, ( Juni 2019) hlm 18.
Para perancang menerapkan atau menggunakan tingkat ketepatan, kecermatan
yang tinggi, dan keahlian di dalam merancang secara sistematis tentang suatu
pekerjaan atau proyek. Hal itu karena mereka menganggap bahwa perencanaan yang
jelek akan menghasilkan akibat yang serius. Misalnya, penyalahgunaan waktu dan
sumber-sumber lain bahkan dapat menimbulkan hilangnya nyawa seseorang. Secara
khusus, pendesain atau perancang pembelajaran merasa khawatir apabila perencanaan
pembelajaran yang buruk, akan mengakibatkan atau menghasilkan proses belajar yang
kurang baik, tidak efisien, dan kurang motivasi yang pada gilirannya berdam- pak
serius untuk jangka waktu yang lama,

Desain pembelajaran (the design of instruction) harus dilakukan dengan


memperhatikan kondisi-kondisi di mana pembelajaran itu dilaksanakan. Kondisi-
kondisi pembelajaran ini meliputi kondisi-kondisi internal dan eks- ternal. Kondisi-
kondisi ini sangat tergantung pada apa yang telah dipelajari oleh siswa. Untuk
mendesain pembelajaran secara sistematis, guru pertama kali harus menetapkan suatu
dasar pemikiran (rasionale) tentang apa, yang ingin dipelajari. Desain pembelajaran
tersebut merupakan suatu sistem (Gagne, Wager, Golas & Keller, 2005). Sebagai
sebuah sistem, desain pembelajaran terdiri atas sejumlah komponen dan komponen-
komponen sistem ini saling berkaitan atau berhubungan satu sama lainnya, dan
bekerja sama untuk men- capai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, sistem
pembelajaran ini dikonstruksi melalui tahap demi tahap, dan diawali dengan informasi
yang mencerminkan tujuan yang sebelumnya telah diidentifikasi.4

C. Desain Pembelajaran berdasarkan Pendekatan Sistem

Desain pembelajaran dilakukan dengan sistematis, memperhatikan konsistensi


dan kesesuaian pengetahuan teknikal pada setiap tingkat keputusan, yang biasa
diistilahkan dengan nama pendekatan sistem (system approach) (Gagne, Briggs, &
Wager, 1992). Jenis desain seperti ini menggunakan berbagai bentuk informasi, data,
dan prinsip-prinsip secara teoretis sebagai masukan pada setiap tahap perencanaan

4
Prof. Dr. H. Punaji Setyosari, M.pd., M.Ed. ,Desain Pembelajaran, (Jakarta Timur: Mei 2020), him 17-18.
Lebih jauh, hasil yang diharapkan pada setiap tahapan atau langkah disesuaikan
dengan tujuan yang diadopsi oleh seseorang, yang mengelola sistem secara
keseluruhan. Melalui kerangka sistem ini, guru berusaha menerapkan tentang apa
yang telah dikenal dengan kondisi siswa dalam desain pembelajaran.

Bidang desain pembelajaran mencakup analisis masalah belajar dan unjuk


kerja, desain, pengembangan, implementasi, evaluasi, pengelolaan proses pem-
belajaran dan yang bukan pembelajaran, serta sumber-sumber yang diarahkan untuk
meningkatkan belajar dan unjuk kerja dalam berbagai latar atau ling- kungan,
khususnya lembaga pendidikan dan tempat kerja (Reiser, 2001). Berkaitan dengan hal
tersebut, desain pembelajaran sebagai suatu disiplin terutama berkenaan dengan hasil
secara detail dan preskripsi secara tepat untuk pengembangan, implementasi, evaluasi,
dan mempertahankan situasi yang bertujuan untuk memfasilitasi proses belajar dalam
berbagai bidang. Dengan demikian, desain pembelajaran mencakup teori-teori baik
teknologi dan ilmiah pada desain lingkungan belajar (Seel, Lehmann, Blumschein, &
Podolskiy, 2017). Berdasarkan alasan ini, istilah desain pembelajaran merujuk
terutama pada proses-proses untuk membentuk dan menyusun lingkungan belajar
yang efektif, agar berfungsi untuk memenuhi kebutuhan pendidikan.5

D. Unsur-Unsur Yang Mencangkup Desain Pemebelajaran


1. Desain pembelajaran sebagai suatu proses.
Desain merujuk pada pe- ngembangan secara sistematis tentang spesifikasi
pembelajaran, dengan menggunakan teori-teori belajar dan pembelajaran untuk
menjamin kua- litas pembelajaran. Desain adalah keseluruhan proses menganalisis
kebu- tuhan belajar dan tujuan, serta pengembangan suatu sistem penyajian atau
penyampaian untuk memenuhi kebutuhan. Dengan mikian, desain pembelajaran
mencakup pengembangan berbagai bahan dan aktivitas pembelajaran, uji coba,
dan evaluasi keseluruhan aktivitas pembelajaran dan siswa.
2. Desain pembelajaran sebagai disiplin.
Desain merupakan suatu cabang pengetahuan yang berkenaan dengan bidang
penelitian atau riset dan teori- teori tentang strategi pembelajaran dan proses,
untuk mengembangkan dan mengimplementasikan strategi-strategi tersebut.
3. Desain pembelajaran sebagai ilmu.

5
Ibid, hlm 18-19.
Desain pembelajaran adalah ilmu untuk menciptakan atau menghasilkan
spesifikasi secara detail untuk keperluan pengembangan, implementasi, evaluasi,
dan untuk mempertahankan situasi agar memudahkan belajar baik dalam lingkup
sempit maupun luas, tentang bidang studi pada berbagai tingkat kesulitan.
4. Desain pembelajaran sebagai realitas.
Desain pembelajaran dapat diawali kapan saja dalam proses rancangan. Sering
kali sebuah ide dikembangkan untuk memberikan informasi inti dari situasi
pembelajaran. Pada saat kese luruhan proses itu dilakukan, perancang melihat
kembali proses-proses se belumnya dan ia memeriksanya untuk melihat bahwa
semua bagian dari ilmu pengetahuan telah diperhitungkan. 6
E. Komponen-Komponen Desain Pemebelajaran7

Metode

Peserta Didik Penilaian

Tinjauan
Pembelajaran

F. Desain Pembelajaran Sebagai Kompetensi Pendidik


Istilah desain pembelajaran merujuk pada seperangkat kegiatan merancang
dan mengembangkan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran
tertentu dengan memperhatikan faktor- faktor yang mempengaruhi keberhasilan
pembelajaran tersebut
Selain memiliki kualifikasi pendidikan yang memadai, UU No. 14 Tahun 2015
menegaskan bahwa pendidik yang profesional adalah pendidik yang memiliki empat
kompetensi dasar guru profesional, yaitu kompetensi pedagogik kompetensi
kepribadian. kompetensi profesionalitas, dan kompetensi sosial Kompetensi
pedagogik dalam hal ini adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik.

6
Ibid, hlm 20-21
7
Santi Maudiarti, et al, Buku Kerja Prinsip Desain Pembelajaran, ( Kencana: 2007.0168) hlm 18.
Sedangkan, kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap.
berakhlak mulia, arif dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik Kompetensi
profesional yang dimaksud dalam undang undang tersebut adalah kemampuan
penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam Sedangkan yang dimaksud
dengan kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan
berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru,
orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.
Keterampilan merancang pembelajaran adalah salah satu kamampuan
pembentuk kompetensi pedagogis soerang pendidik, yaitu mampu merancang
pembelajaran untuk mencapau tujuan pembelajaran dengan memperhatikan berbagai
faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran, seperti karakteristik dan
perkembangan peserta didik, karakterisik materi aja, budaya belajar, dan sebagainya.
Kemampuan seorang pendidik dalam merancang pembelajaran pembelajaran
akan memperngaruhi pelaksanaan pembelajaran dan hasil belajar. Dalam hal ini,
bagaimana guru merancang pembelajaran akan mencerminkan tindakannya dalam
pembelajaran, atau sebaliknya apa yang dilakukan guru dalam pembelajaran adalah
cerminan dari rancangan pembelajarannya. Dengan demikian, keberhasilan guru
dalam merancang pembelajaran akan mencerminkan keberhasilannya dalam
melaksanakan pembelajaran.8

8
Susilahuddin Putrawangsa, Desain Pembelajaran Desain Research sebagai Desain Pembelajaran, ( April 2018 )
hlm 1-2.

Anda mungkin juga menyukai