2
3
3 AbdulMajid,PerencanaanPembelajaran,MengembangkanStandarKompetensiGuru ,
(Penerbit: PT. Remaja Rosdakarya, Bandung), 2011,hlm.17
4 http://koreshinfo.blogspot.co.id/2015/10/v-behaviorurldefaultvmlo.html
funtion of educational planning”. Dengan demikian menurut Guruge
bahwa perencanaan pembelajaran adalah proses mempersiapkan kegiatan
di masa depan dalam bidang pembangunan pendidikan adalah tugas
perencanaan pendidikan
2. Definisi yang lain sebagaimana dikemukakan oleh Albert Waterston
bahwa: “Functional planning involves the application of a rational
system of choices among feasibel cources of educational invesment and
the other development actions based on a consideration of economic and
social cost and benefits”. Atau dengan kata lain bahwa perencanaan
pembelajaran adalah investasi pendidikan yang dapat dijalankan dan
kegiatan-kegiatan pembangunan lain yang didasarkan atas pertimbangan
ekonomi dan biaya serta keuntungan sosial.
5 AbdulMajid,PerencanaanPembelajaran,MengembangkanStandarKompetensiGuru ,
(Penerbit: PT. Remaja Rosdakarya, Bandung), 2011,hlm.17
6 Pidarta, Made, Perencanaan Pendidikan Partisipatori Dengan Pendekatan Sistem ,
(Penerbit Asdikarya Jakarta), 2005,hlm21
kondisi sekolah/madrasah dan lingkungan sekitar, kondisi siswa dan guru
merupakan hal penting jangan sampai diabaikan.
B. Dimensi-DimensiPengajaran
Dimensi perencanaan pengajaran yakni berkaitan dengan cakupan dan
sifat-sifat dari beberapa karakteristik yang ditemukan dalam perencanaan
pengajaran. Pertimbangan terhadap dimensi-dimensi itu memungkinkan
diadakannya perencanaan komprehensif yang menalar dan efesien, yakni:
1. Signifikan8
Tingkat signifikansi tergantung apada tujuan pendidikan yang diajukan
dana signifikansi dapat ditentukan berdasarkan kriteria-kriteria yang
dibangun selama proses pembelajaran.
2. Fleksibilitas
Maksudnya adalah bahwa perencanaan harus disusun berdasarkan
pertimbangan realistis baik yang berkaitan dan biaya maupun
pengimplementasiannya.
3. Relevansi
Konsep relevansi berkaitan dengan jaminan bahwa perencanaan
memungkinkan penyelesaian persoalan secara lebih spesifik pada waktu
yang tepat agar dapat dicapai tujuan spesifik secara optimal.
4. Kepastian
Konsep kepastian diharapkan dapat mengurangi kejadian-kejadian yang
tidak terduga.
5. Ketelitian9
Prinsip utama yang perlu diperhatikan ialah agar perencanaan
pengajaran disusun dalam bentuk yang sederhana, serta perlu
diperhatikan secra sensitif kaitan-kaitan yang pasti terjadi antar berbagai
komponen.
6. Adaptabilitas
Perencanaan pengajaran bersifat dinamis, sehingga perlu senantiasa
mencari informasi sebagai umpan balik.
7. Waktu
8 AbdulMajid,PerencanaanPembelajaran,MengembangkanStandarKompetensiGuru ,
(Penerbit: PT. Remaja Rosdakarya, Bandung), 2011,hlm.17
9 http://yosiabdiantindaon.blogspot.co.id/2012/05/dimensi-dimensi-perencanaan-
pengajaran.html
Faktor yang berkaitan dengan waktu yang cukup banyak, selain
keterlibatan perencanaan dalam memprediksi masa depan, juga validasi
dan readibilitas analisis yang dipakai, serta kapan untuk menilai
kebutuhan kependidikan masa kini dalam kaitannya dengan masa
mendatang.
8. Monitoring ataupemantauan10
Monitoring merupakan mengembangkan criteria untuk menjamin bahwa
berbagai komponen bekerja secara efektif.
9. Isiperencanaan
Isi perencanaan merujuk pada hal-hal yang akan direncanakan.
Perencanaan pengajaran yang baik perlu memuat:
10 AbdulMajid,PerencanaanPembelajaran,MengembangkanStandarKompetensiGuru ,
(Penerbit: PT. Remaja Rosdakarya, Bandung), 2011,hlm.20
11 Dimyati,Mujiono Belajar&Pembelajaran, (Penerbit: PT. Rineka Cipta Jakarta 2012),
2011, hlm.263
2. Menguasai bahanajar
3. Menyusun program pengajaran
4. Melaksanakan programpengajaran
5. Menilaiprogrampengajarandanhasilprosesbelajarmengajaryangtelah
dilaksanakan
Dalam pembelajaran berbasis kompetensi perlu ditentukan standar
kompetensi yang harus dikuasai siswa. Komponen materi pokok pembelajaran
berbasis kompetensi meliputi:
1. Kompetensi yang akandicapai
2. Strategi penyampaian untuk mencapaikompetensi
3. System evaluasi atau penilaian yang digunakan untukmenentukan
keberhasilan siswa dalam mencapaikompetensi.
Komponen minimal pembelajaran berbasis kompetensiadalah:
1. Pemilihan dan perumusan kompetensi yangtepat
2. Spesifikasi indikator penilaian untuk menentukan pencapaiankompetensi
3. Pengembangan sistm pencapaian yang fungsional dan relevandengan
kompetensi dan sistempenilai
12 http://muhitachyuni.blogspot.co.id/2011/11/karakteristik-pendidikan-islam-
menurut.html
13 Dimyati,Mujiono Belajar&Pembelajaran, (Penerbit: PT. Rineka Cipta Jakarta), 2011,
hlm.13
4. Perencanaan pembelajaran harus komprehensip dan sistematis dalam
artitidakpraktikalatausegmentaristapimenyeluruhdanterpaduserta
di susun secara logis dan rasional serta mencakup berbagai jalur, jenis dan
jenjang pendidikan.
5. Perencanaan pembelajaran harus diorientasi pada pembangunan, dalam
arti bahwa program pendidikan haruslah ditujukan untuk membantu
mempersiapakan man power (SDM) yang dibutuhkan oleh berbagai
sektor pembangunan.
6. Perencanaan pembelajaran harus dikembangkan dengan memperhatikan
keterkaitanya dengan berbagai komponen pendidikan secarasistematis.
7. Perencanaan pembelajaran harus menggunakan resources secermat
mungkin karena resources yang tersedia adalahlangka.
8. Perencanaan pembelajaran haruslah berorientasi kepada masa datang,
karena pembelajaran adalah proses jangka panjang dan jauh
menghadapi masadepan.
9. Perencanaan pembelajaran haruslah kenyal dan responsif terhadap
kebutuhan yang berkembang di masyarakat, tidak setatis tapidinamis.
10. Perencanan pembelajaran haruslah merupakan sarana untuk
mengembangkan inovasi pendidikan hingga pembaharuan terus
menerusberlangsung.
2. Fungsi:15
a. Memberi guru pemahaman yang lebih jelas tentang tujuan pendidikan
sekolah dan hubungannya dengan pembelajaran yang
dilaksanakan untuk mencapai tujuantersebut.
b. Guru memperjelas pemikiran tentang pembelajarannya terhadap
pencapaian tujuanpendidikan.
c. keyakinan guru atas nilai-nilai pembelajaran yang diberikan dan
prosedur yang dipergunakan.16
15 http://www.wawasanpendidikan.com/2014/11/tujuan-dan-fungsi-pembelajaran-
aqidah.html
16 Muhibin Syah. Psikologi Pendidkan, (Penerbit: PT. Remaja Rosdakarya, Jakarta), 2011,
hlm.13
d. Kegiatan yang bersifat trial dan error dalam mengajar Membantu guru
dalam rangka mengenal kebutuhan-kebutuhan siswa, minat-minat
siswa, dan mendorong motivasibelajar
e. Mengurangi dengan adanya organisasi yang baik dan metoda yang
tepat.
f. Membantu guru memelihara kegairahan mengajar dan senantiasa
memberikan bahan- bahan yang up to date kepadasiswa.
17 https://sumberbelajarsmkn10.wordpress.com/kompetensi-profesional/konsep-dasar-
perencanaan-pembelajaran/
18 AbdulMajid,PerencanaanPembelajaran,MengembangkanStandarKompetensiGuru ,
(Penerbit: PT. Remaja Rosdakarya, Bandung), 2011,hlm.135
2. Metode pembelajaran yang berbeda memiliki pengaruh yang berbeda
dan konsistensi pada hasil pembelajaran.
3. Kondisi pembelajaran bisa memiliki pengaruh yang konsisten pada hasil
pengajaran.
b. Manfaat PerencanaanPembelajaran
Perencanaan pembelajaran memainkan peran penting dalam memandu
guru untuk melaksanakan tugas sebagai pendidik dalam melayani
kebutuhan belajar siswanya. Perencanaan pembelajaran juga dimaksudkan
sebagai langkah awal sebelum proses pembelajaranberlangsung.
Terdapat beberapa manfaat perencanaan pembelajaran dalam proses
belajar mengajar yaitu:19
1. Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapaitujuan.
2. Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi
setiapunsur yang terlibat dalamkegiatan.
3. Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun
unsur murid.
4. Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiap saat
diketahui ketepatan dan kelambatan kerja.
5. Untuk bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangankerja.
6. Untuk menghemat waktu, tenaga, alat-alat, danbiaya.
Sedangkan penerapan konsep dan prinsip pembelajaran berbasis kompetensi
diharapkan bermanfaat untuk:
1. Menghindari duplikasi dalam memberikan materipelajaran.20
Dengan menyajikan materi pelajaran yang benar-benar relevan dengan
kompetensi yang ingin dicapai, dapat dihindari terjadinya duplikasi dan
pemberian materi pelajaran yang terlalu banyak.
2. Mengupayakan konsistensi kompetensi yang ingin dicapai mengajarkan
suatu matapelajaran.
Dengan kompetensi yang telah ditentukan secara tertulis, siapapun
yang mengajarkan mata pelajarantertentu.
3. Meningkatkan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan, kecepatan, dan
kesempurnaan siswa.
4. Membantu mempermudah pelaksanaan akreditasi. Pelaksanaan
akreditasi akan lebih dipermudah dengan menggunakan tolok ukur
standarkompetensi
19 AbdulMajid,PerencanaanPembelajaran,MengembangkanStandarKompetensiGuru ,
(Penerbit: PT. Remaja Rosdakarya, Bandung), 2011,hlm.22
20 AbdulMajid,PerencanaanPembelajaran,MengembangkanStandarKompetensiGuru ,
(Penerbit: PT. Remaja Rosdakarya, Bandung), 2011,hlm.23
5. Memperbarui sistem evaluasi dan laporan hasil belajar siswa. Dalam
pembelajaran berbasis kompetensi, keberhasilan siswa diukur dan
dilaporkan berdasar pencapaian kompetensi atau subkompetensi
tertentu, bukan didasarkan atas perbandingan dengan hasil belajar siswa
yang lain.
6. Memperjelas komunikasi dengan siswa tentang tugas, kegiatan, atau
pengalaman belajar yang harus dilakukan, dan cara yang digunakan
untuk menentukan keberhasilan belajarnya.
7. Meningkatkan akuntabilitas publik. Kompetensi yang telah disusun,
divalidasikan, dan dikomunikasikan kepada publik, sehingga dapat
digunakan untuk mempertanggung-jawabkan kegiatan pembelajaran
kepada publik.
8. Memperbaiki sistem sertifikasi. Dengan perumusan kompetensi yang
lebih spesifik dan terperinci, sekolah/madrasah dapat mengeluarkan
sertifikat atau transkrip yang menyatakan jenis dan aspek kompetensi
yang dicapai.
c. Jenis-jenisPerencanaan
1. Silabus22
Merupakan seperangkat rencana dan pengaturan kegiatan pembelajaran,
pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar. Silabus harus disusun
secara sistematis dan berisikan komponen-komponen yang saling
berkaitan untuk memenuhi target pencapaian Kompetensi Dasar.
2. StandarKompetensi
Merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh peserta didik
dalam suatu bidang pengembangan.
3. KompetensiDasar23
Merupakan pernyataan yang diharapkan dapat diketahui, disikapi dan
dilakukan peserta didik
4. Hasil Belajar
Merupakan pernyataan kemampuan peserta didik yang diharapkan
dalam menguasai sebagian atau seluruh kompetensi yangdimaksud.
5. Indikator
Merupakan kompetensi dasar yang lebih spesifik dan operasional yang
dapat dijadikan ukuran untuk menilai ketercapaian hasil pembelajaran.
6. PerencanaanSemester24
22 AbdulMajid,PerencanaanPembelajaran,MengembangkanStandarKompetensiGuru ,
(Penerbit: PT. Remaja Rosdakarya, Bandung), 2011,hlm.38
23 https://nurfitriyanielfima.wordpress.com/2013/10/09/pengertian-standar-kompetensi-
sk-kompetensi-dasar-kd-dan-indikator/
Merupakan program pembelajaran yang dipetakan berisi jaringan tema,
bidang pengembangan, kompetensi dasar, hasil belajar, dan indikator
yang ditata secara urut dan sistematis, alokasi waktu yang diperlukan
untuk setiap jaringan tema, dan sebarannya ke dalam semester 1 dan 2.
7. PerencanaanMingguan25
Disusun dalam bentuk satuan kegiatan mingguan (SKM). SKM
merupakan penjabaran dari perencanaan semester yang berisi kegiatan-
kegiatan dalam rangka mencapai indikator yang telah direncanakan
dalam satu minggu sesuai dengan keluasan pembahasan tema dan
subtema.
8. PerencanaanHarian
Disusun dalam bentuk satuan kegiatan harian (SKH). SKH merupakan
penjabaran dari satuan kegiatan mingguan (SKM). SKH memuat
kegiatan-kegiatan pembelajaran, baik yang dilaksanakan secara
individual, kelompok, maupun klasikal dalam satu hari.
24 http://dheanurulagustina.blogspot.co.id/2011/12/pengertian-prinsip-tujuan-dan-
fungsi.html
25 https://mardiatiaceh.wordpress.com/2013/05/09/makalah-perencanaan-
pembelajaran/
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perencanaan adalah proses penetapan daan pemanfaatan sumber daya
secara terpadu yang diharapkan dapat menunjang kegiatan kegiatan dan
upaya-upaya yang akan dilaksanakan secara efesien dan efektif dalam
mencapai tujuan. Pembelajaran adalah proses yang diatur sedemikian rupa
menurut langkah-langkah tertentu agar pelaksanaannya mencapai hasil yang
diharapkan. Keberhasilan suatu proses pembelajaran sangat ditentukan oleh
rencana yang dibuat guru, oleh karena itu komponen-komponen dalam
perencanaan belajar harus disusun atau dikembangkan secara sistematis dan
sistemik.
Perencanaan pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu rangkaian
yang saling berhubungan dan saling menunjang antara berbagai unsur atau
komponen yang ada didalam pembelajaran, atau dengan pengertian lain
yaitu suatu proses mengatur, mengkoordinasi, dan menetapkan unsure-unsur
atau komponen-komponen pembelajaran. Dalam menyusun perencanaan
pembelajaran harus memperhatikan langkah-langkah, karakteristik dan
faktor-faktor yang lain.
Demikian makalah yang kami susun, tentunya dalam pembuatan
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, karena itu kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan guna memperbaiki makalah ini dan
selanjutnya. Dan semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan kita
dan juga bermanfaat.
13
14
DAFTAR PUSTAKA