Anda di halaman 1dari 13

2

A. Pengertian Konsep PerencanaanPembelajaran


Perencanaan bermakna sangat kompleks. Perencanaan didefinisikan
dalam berbagai macam ragam tergantung dari sudut pandang mana melihat,
serta latar belakanag apa yang mempengaruhi orang tersebut dalam
merumuskan definisi. Diantara beberapa definisi tersebut dirumuskan
sebagaiberikut:

1. Menurut Prajudi Atmusudirdjo, perencanaan adalah perhitungan dan


penentuan tentang sesuatu yang akan dijalankan dalam mencapai tujuan
tertentu, oleh siapa danbagaimana.
2. Perencanaan dalam arti seluas-luasnya tidak lain adalah proses
mempersiapkan kegiatan-kegiatan secara sistematis yang akan dilakukan
untuk mencapai tujuantertentu.
3. Perencanaan dapat diartikan sebagai proses penyusunan berbagai
keputusan yang akan dilaksanakan pada masa yang akan datang untuk
mencapai tujuan yang telahditentukan.

Sedangkan pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri atas


berbagai komponen yang saling berhubungan dan mempengaruhi.
Komponen tersebut mencakup pendidik, peserta didik, materi, metode, dan
evaluasi.1
Pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan
oleh para guru dalam membimbing, membantu dan mengarahkan peserta
didik untuk memiliki pengalaman dan mengarahkan peserta didik untuk
memiliki pengalaman belajar. Dengan kata lain pembelajaran adalah suatu
cara bagaimana mempersiapkan pengalaman belajar bagi pesertadidik.
Sampai saat ini riset tentang perencanaan pembelajaran masih jarang,
tetapi beberapa konsep dapat membantu guru dalam meningkatkan
efektifitas pembuatan perencanaan pengajaran. Konsep tersebut
mengandung dua pemikiran utama, yaitu proses pengambilan keputusan dan
pengetahuan profesional tentang proses pengajaran. Keputusan yang
diambil oleh guru bisa bermacam-macam, mulai dari yang sederhana sampai
pada tingkat yangkomplek.2

1 Dimyati,Mujiono Belajar&Pembelajaran, (Penerbit: PT. Rineka Cipta Jakarta 2012),


2011, hlm.198
2 AbdulMajid,PerencanaanPembelajaran,MengembangkanStandarKompetensiGuru ,
(Penerbit: PT. Remaja Rosdakarya, Bandung), 2011,hlm.17

2
3

Berdasarkan uraian diatas, konsep perencanaan pembelajaran dapat


dilihat dari berbagai sudut pandang, yaitu:
1. Perencanaan pembelajaran sebagai teknologi adalah suatu perencanaan
yang mendorong penggunaan teknik-teknik yang dapat mengembangkan
tingkah laku kognitif dan teori-teori konstruktif terhadap solusi dan
problem-problem pengajaran.3
2. Perencanaan pembelajaran sebagai suatu sistem adalah subuah susunan
dari sumber-sumber dan prosedur-prosedur untuk menggerakkan
pembelajaran. Pengembangan sistem pengajaran melalui proses yang
sistematik selanjutnya diimplementasikan dengan mengacu pada sistem
perencanaanitu.
3. Perencanaan pembelajaran sebagai sebuah disiplin adalah cabang dari
pengetahuan yang senantiasa memperhentikan hasil-hasil penelitian dan
teori tentang strategi pengajaran dan implementasinya terhadap strategi
tersebut.
4. Perencanaan pembelajaran sebagai sains (science) adalah mengkreasi
secara detail spesifikasi dari pengembangan, implementasi, evaluasi, dan
pemeliharaan akan situasi maupun fasilitas pembelajaran terhadap unit-
unit yang luas maupun yang lebih sempit dari materi pelajaran dengan
segala tingkatankompleksitasnya.4
5. Perencanaan pembelajaran sebagai sebuah proses adalah mengembangkan
pengajaran secara sistematik yang digunakan secara khusus atas dasar
teori-teori pembelajaran dan pengajaran untuk menjamin kualitas
pembelajaran. Dalam perencanaan ini dilakukan analisis kebutuhan dari
proses belajar dengan alur yang sistematik untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Termasuk di dalamnya melakukan evaluasi terhadap materi
pelajaran dan aktifitas-aktifitassistematik.
6. Perencanaan pembelajaran sebagai sebuah realitas adalah ide pengajaran
dikembangkan dengan memberikan hubungan pengajaran dari waktu ke
waktu dalam suatu proses yang dikerjakan perencana dengan mengecek
secara cermat bahwa semua kegiatan telah sesuai dengan tuntutan sains
dan dilaksanakan secara sistematik.

Beberapa definisi perencanaan pembelajaran menurut para ahli, antara


lain sebagai berikut:
1. Definisi yang dikemukakan oleh Guruge (1972) bahwa: “A simple
definision of educational planning is the process of preparing decisions
for action in the future in the field of educational development isthe

3 AbdulMajid,PerencanaanPembelajaran,MengembangkanStandarKompetensiGuru ,
(Penerbit: PT. Remaja Rosdakarya, Bandung), 2011,hlm.17
4 http://koreshinfo.blogspot.co.id/2015/10/v-behaviorurldefaultvmlo.html
funtion of educational planning”. Dengan demikian menurut Guruge
bahwa perencanaan pembelajaran adalah proses mempersiapkan kegiatan
di masa depan dalam bidang pembangunan pendidikan adalah tugas
perencanaan pendidikan
2. Definisi yang lain sebagaimana dikemukakan oleh Albert Waterston
bahwa: “Functional planning involves the application of a rational
system of choices among feasibel cources of educational invesment and
the other development actions based on a consideration of economic and
social cost and benefits”. Atau dengan kata lain bahwa perencanaan
pembelajaran adalah investasi pendidikan yang dapat dijalankan dan
kegiatan-kegiatan pembangunan lain yang didasarkan atas pertimbangan
ekonomi dan biaya serta keuntungan sosial.

3. Menurut Coombs (1982) bahwa perencanaan pembelajaran adalah suatu


penerapan yang rasional dari analisis sistematis proses perkembangan
pendidikan dengan tujuan agar pendidikan itu lebih efektif dan efisien
serta sesuai dengan kebutuhan dan tujuan para peserta didik dan
masyarakatnya.
Dalam konteks pengajaran, perencanaan dapat diartikan sebagai
proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan media, pendekatan dan
metode pembelajaran, dan penilaian dalam suatu alokasi waktu yang akan
dilaksanakan pada masa tertentu untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan. konsep perencanaan pengajaran dapat dilihat dari berbagai
sudut pandang,yaitu:5
1. Perencanaan pengajaran sebagaiteknologi
2. Perencanaan pengajaran sebagai suatusistem
3. Perencanaan pengajaran sebagaisebuah
4. Perencanaan pengajaran sebagai sains(science)
5. Perencanaan pengajaran sebagai sebuahproses
6. Perencanaan pengajaran sebagai sebuah realitas6
Dengan mengacu kepada berbagai sudut pandang tersebut, maka
perencanaan program pengajaran harus sesuai dengan konsep pendidikan
dan pengajaran yang dianut dalam kurikulum. Penyusunan program
pengajaran sebagai sebuah proses, disiplin ilmu pengetahuan, realitas,
sistem dan teknologi pembelajaran bertujuan agar pelaksanaan pengajaran
berjalan dengan efektif dan efisien. Kurikulum khususnya silabus menjadi
acuan utama dalam penyusunan perencanaanprogram pengajaran, namun

5 AbdulMajid,PerencanaanPembelajaran,MengembangkanStandarKompetensiGuru ,
(Penerbit: PT. Remaja Rosdakarya, Bandung), 2011,hlm.17
6 Pidarta, Made, Perencanaan Pendidikan Partisipatori Dengan Pendekatan Sistem ,
(Penerbit Asdikarya Jakarta), 2005,hlm21
kondisi sekolah/madrasah dan lingkungan sekitar, kondisi siswa dan guru
merupakan hal penting jangan sampai diabaikan.

B. Dimensi-DimensiPengajaran
Dimensi perencanaan pengajaran yakni berkaitan dengan cakupan dan
sifat-sifat dari beberapa karakteristik yang ditemukan dalam perencanaan
pengajaran. Pertimbangan terhadap dimensi-dimensi itu memungkinkan
diadakannya perencanaan komprehensif yang menalar dan efesien, yakni:
1. Signifikan8
Tingkat signifikansi tergantung apada tujuan pendidikan yang diajukan
dana signifikansi dapat ditentukan berdasarkan kriteria-kriteria yang
dibangun selama proses pembelajaran.
2. Fleksibilitas
Maksudnya adalah bahwa perencanaan harus disusun berdasarkan
pertimbangan realistis baik yang berkaitan dan biaya maupun
pengimplementasiannya.
3. Relevansi
Konsep relevansi berkaitan dengan jaminan bahwa perencanaan
memungkinkan penyelesaian persoalan secara lebih spesifik pada waktu
yang tepat agar dapat dicapai tujuan spesifik secara optimal.
4. Kepastian
Konsep kepastian diharapkan dapat mengurangi kejadian-kejadian yang
tidak terduga.
5. Ketelitian9
Prinsip utama yang perlu diperhatikan ialah agar perencanaan
pengajaran disusun dalam bentuk yang sederhana, serta perlu
diperhatikan secra sensitif kaitan-kaitan yang pasti terjadi antar berbagai
komponen.
6. Adaptabilitas
Perencanaan pengajaran bersifat dinamis, sehingga perlu senantiasa
mencari informasi sebagai umpan balik.
7. Waktu

8 AbdulMajid,PerencanaanPembelajaran,MengembangkanStandarKompetensiGuru ,
(Penerbit: PT. Remaja Rosdakarya, Bandung), 2011,hlm.17
9 http://yosiabdiantindaon.blogspot.co.id/2012/05/dimensi-dimensi-perencanaan-
pengajaran.html
Faktor yang berkaitan dengan waktu yang cukup banyak, selain
keterlibatan perencanaan dalam memprediksi masa depan, juga validasi
dan readibilitas analisis yang dipakai, serta kapan untuk menilai
kebutuhan kependidikan masa kini dalam kaitannya dengan masa
mendatang.
8. Monitoring ataupemantauan10
Monitoring merupakan mengembangkan criteria untuk menjamin bahwa
berbagai komponen bekerja secara efektif.
9. Isiperencanaan
Isi perencanaan merujuk pada hal-hal yang akan direncanakan.
Perencanaan pengajaran yang baik perlu memuat:

a. Tujuan apa yang diinginkan atau bagaimana cara mengorganisasi aktivitas


belajar dan layanan-layananpendukungnya.
b. Program dan layanan, atau bagaimana cara mengorganisasi aktivitas
belajar dan layanan-layananpendukungnya.
c. Tenaga manusia, yakni mencakup cara-cara mengembangkan prestasi,
spesialisasi, perilaku, kompetensi, maupun kepuasanmereka.
d. Keuangan, meliputi rencana pengeluaran danpenerimaan.
e. Bangunan fisik mencakup tentang cara-cara penggunaan pola distribusi
dan kaitannya dengan pengembanganpsikologis.
f. Struktur organisasi, maksudnya bagaimana cara mengorganisasi dan
manajemen operasi dan pengawasan program dan aktivitas kependidikan
yang direncanakan.
g. Konteks sosial atau elemen-elemen lainnya yang perlu dipertimbangkan
dalam perencanaan pengajaran.
Halinimenunjukkanbahwaguruharusmempersiapkanperangkatyang
harusdilaksanakandalammerencanakanprogram.Hidayat(1990)
mengemukakanbahwaperangkatyangharusdipersiapkandalamperencanaan
pembelajaranantaralain:
1. Memahami kurikulum11

10 AbdulMajid,PerencanaanPembelajaran,MengembangkanStandarKompetensiGuru ,
(Penerbit: PT. Remaja Rosdakarya, Bandung), 2011,hlm.20
11 Dimyati,Mujiono Belajar&Pembelajaran, (Penerbit: PT. Rineka Cipta Jakarta 2012),
2011, hlm.263
2. Menguasai bahanajar
3. Menyusun program pengajaran
4. Melaksanakan programpengajaran
5. Menilaiprogrampengajarandanhasilprosesbelajarmengajaryangtelah
dilaksanakan
Dalam pembelajaran berbasis kompetensi perlu ditentukan standar
kompetensi yang harus dikuasai siswa. Komponen materi pokok pembelajaran
berbasis kompetensi meliputi:
1. Kompetensi yang akandicapai
2. Strategi penyampaian untuk mencapaikompetensi
3. System evaluasi atau penilaian yang digunakan untukmenentukan
keberhasilan siswa dalam mencapaikompetensi.
Komponen minimal pembelajaran berbasis kompetensiadalah:
1. Pemilihan dan perumusan kompetensi yangtepat
2. Spesifikasi indikator penilaian untuk menentukan pencapaiankompetensi
3. Pengembangan sistm pencapaian yang fungsional dan relevandengan
kompetensi dan sistempenilai

a. Karakteristik Perencanaan Pendidikan12


Karakteristik perencanaan pendidikan ditentukan oleh konsep dan
pemahaman tentang pembelajaran. Pembelajaran mempunyai ciri unik
dalam kaitanya dengan pembangunan nasional dan mempunyai ciri khas
karena yang menjadi muara garapannya adalah manusia. Dengan
mempertimbangkan ciri-ciri pembelajaran dalam perannya dalam proses
pembangunan,maka perencanaan pembelajaran, mempunyai ciri-ciri seperti
antara lain:
1. Perencanaan pembelajaran harus mengutamakan nilai-nilai manusiawi,
karena pembelajaran itu membangun manusia yang harus mampu
membangun dirinya danmasyarakatnya.13
2. Perencanaan pembelajaran harus memberikan kesempatan untuk
memngembangkan segala potensi pesrta didik se-optimalmungkin.
3. Perencanaan pembelajaran harus memberikan kesempatan yang sama
bagi setiap pesertadidik.

12 http://muhitachyuni.blogspot.co.id/2011/11/karakteristik-pendidikan-islam-
menurut.html
13 Dimyati,Mujiono Belajar&Pembelajaran, (Penerbit: PT. Rineka Cipta Jakarta), 2011,
hlm.13
4. Perencanaan pembelajaran harus komprehensip dan sistematis dalam
artitidakpraktikalatausegmentaristapimenyeluruhdanterpaduserta
di susun secara logis dan rasional serta mencakup berbagai jalur, jenis dan
jenjang pendidikan.
5. Perencanaan pembelajaran harus diorientasi pada pembangunan, dalam
arti bahwa program pendidikan haruslah ditujukan untuk membantu
mempersiapakan man power (SDM) yang dibutuhkan oleh berbagai
sektor pembangunan.
6. Perencanaan pembelajaran harus dikembangkan dengan memperhatikan
keterkaitanya dengan berbagai komponen pendidikan secarasistematis.
7. Perencanaan pembelajaran harus menggunakan resources secermat
mungkin karena resources yang tersedia adalahlangka.
8. Perencanaan pembelajaran haruslah berorientasi kepada masa datang,
karena pembelajaran adalah proses jangka panjang dan jauh
menghadapi masadepan.
9. Perencanaan pembelajaran haruslah kenyal dan responsif terhadap
kebutuhan yang berkembang di masyarakat, tidak setatis tapidinamis.
10. Perencanan pembelajaran haruslah merupakan sarana untuk
mengembangkan inovasi pendidikan hingga pembaharuan terus
menerusberlangsung.

C. Tujuan dan Fungsi PerencanaanPembelajaran


1. Tujuan:
Menguasai sepenuhnya bahan dan materi ajar, metode dan
penggunaan alat dan perlengkapan pembelajaran, menyampaikan kurikulum
atas dasar bahasan dan mengelola alokasi waktu yang tersedia dan
membelajarkan siswa sesuai yangdiprogramkan.

2. Fungsi:15
a. Memberi guru pemahaman yang lebih jelas tentang tujuan pendidikan
sekolah dan hubungannya dengan pembelajaran yang
dilaksanakan untuk mencapai tujuantersebut.
b. Guru memperjelas pemikiran tentang pembelajarannya terhadap
pencapaian tujuanpendidikan.
c. keyakinan guru atas nilai-nilai pembelajaran yang diberikan dan
prosedur yang dipergunakan.16

15 http://www.wawasanpendidikan.com/2014/11/tujuan-dan-fungsi-pembelajaran-
aqidah.html
16 Muhibin Syah. Psikologi Pendidkan, (Penerbit: PT. Remaja Rosdakarya, Jakarta), 2011,
hlm.13
d. Kegiatan yang bersifat trial dan error dalam mengajar Membantu guru
dalam rangka mengenal kebutuhan-kebutuhan siswa, minat-minat
siswa, dan mendorong motivasibelajar
e. Mengurangi dengan adanya organisasi yang baik dan metoda yang
tepat.
f. Membantu guru memelihara kegairahan mengajar dan senantiasa
memberikan bahan- bahan yang up to date kepadasiswa.

a. Dasar Perlunya PerencananaPembelajaran17


Perlunya perencanana pembelajaran sebagiamana disebutkan diatas,
dimaksudkan agar dapat dicapai perbaikan pembelajaran. Upaya perebaikan
pembelajaran ini dilakukan dengan asumsi sebagai berikut:
1. Untuk memperbaiki kualitas pembelajaran perlu diawali dengan
perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dengan adanya desain
pembelajaran.
2. Untuk merancang suatu pembelajaran perlu menggunakan pendekatan
sistem.
3. Perencanaan desain pembelajaran diacukan pada bagaimana seseorang
belajar.
4. Untuk merencanakan suatu desain pembelajaran diacukan pada siswa
secaraperseorangan.
5. Pembelajaran yang dilakukan akan bermuara pada ketercapaian tujuan
pembelajaran, dalam hal ini akan ada tujuan langsung pembelajaran,
dan tujuan pengiring dari pembelajaran.
6. Sasaran akhir dari perencanaan desain pembelajaran adalah mudahnya
siswa untukbelajar.
7. Perencanaan pembelajaran harus melibatkan semua variabel
pembelajaran.
8. Inti dari desain pembelajaran yang dibuat adalah penetapan metode
pembelajaran yang optimal untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.

Tiga prinsip yang perlu dipertimbangkan dalam upaya menetapkan metode


pembelajaran:18
1. Tidak ada satu metode pembelajaran yang unggul untuk semua tujuan
dalam semua kondisi.

17 https://sumberbelajarsmkn10.wordpress.com/kompetensi-profesional/konsep-dasar-
perencanaan-pembelajaran/
18 AbdulMajid,PerencanaanPembelajaran,MengembangkanStandarKompetensiGuru ,
(Penerbit: PT. Remaja Rosdakarya, Bandung), 2011,hlm.135
2. Metode pembelajaran yang berbeda memiliki pengaruh yang berbeda
dan konsistensi pada hasil pembelajaran.
3. Kondisi pembelajaran bisa memiliki pengaruh yang konsisten pada hasil
pengajaran.

b. Manfaat PerencanaanPembelajaran
Perencanaan pembelajaran memainkan peran penting dalam memandu
guru untuk melaksanakan tugas sebagai pendidik dalam melayani
kebutuhan belajar siswanya. Perencanaan pembelajaran juga dimaksudkan
sebagai langkah awal sebelum proses pembelajaranberlangsung.
Terdapat beberapa manfaat perencanaan pembelajaran dalam proses
belajar mengajar yaitu:19
1. Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapaitujuan.
2. Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi
setiapunsur yang terlibat dalamkegiatan.
3. Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun
unsur murid.
4. Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiap saat
diketahui ketepatan dan kelambatan kerja.
5. Untuk bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangankerja.
6. Untuk menghemat waktu, tenaga, alat-alat, danbiaya.
Sedangkan penerapan konsep dan prinsip pembelajaran berbasis kompetensi
diharapkan bermanfaat untuk:
1. Menghindari duplikasi dalam memberikan materipelajaran.20
Dengan menyajikan materi pelajaran yang benar-benar relevan dengan
kompetensi yang ingin dicapai, dapat dihindari terjadinya duplikasi dan
pemberian materi pelajaran yang terlalu banyak.
2. Mengupayakan konsistensi kompetensi yang ingin dicapai mengajarkan
suatu matapelajaran.
Dengan kompetensi yang telah ditentukan secara tertulis, siapapun
yang mengajarkan mata pelajarantertentu.
3. Meningkatkan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan, kecepatan, dan
kesempurnaan siswa.
4. Membantu mempermudah pelaksanaan akreditasi. Pelaksanaan
akreditasi akan lebih dipermudah dengan menggunakan tolok ukur
standarkompetensi

19 AbdulMajid,PerencanaanPembelajaran,MengembangkanStandarKompetensiGuru ,
(Penerbit: PT. Remaja Rosdakarya, Bandung), 2011,hlm.22
20 AbdulMajid,PerencanaanPembelajaran,MengembangkanStandarKompetensiGuru ,
(Penerbit: PT. Remaja Rosdakarya, Bandung), 2011,hlm.23
5. Memperbarui sistem evaluasi dan laporan hasil belajar siswa. Dalam
pembelajaran berbasis kompetensi, keberhasilan siswa diukur dan
dilaporkan berdasar pencapaian kompetensi atau subkompetensi
tertentu, bukan didasarkan atas perbandingan dengan hasil belajar siswa
yang lain.
6. Memperjelas komunikasi dengan siswa tentang tugas, kegiatan, atau
pengalaman belajar yang harus dilakukan, dan cara yang digunakan
untuk menentukan keberhasilan belajarnya.
7. Meningkatkan akuntabilitas publik. Kompetensi yang telah disusun,
divalidasikan, dan dikomunikasikan kepada publik, sehingga dapat
digunakan untuk mempertanggung-jawabkan kegiatan pembelajaran
kepada publik.
8. Memperbaiki sistem sertifikasi. Dengan perumusan kompetensi yang
lebih spesifik dan terperinci, sekolah/madrasah dapat mengeluarkan
sertifikat atau transkrip yang menyatakan jenis dan aspek kompetensi
yang dicapai.
c. Jenis-jenisPerencanaan
1. Silabus22
Merupakan seperangkat rencana dan pengaturan kegiatan pembelajaran,
pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar. Silabus harus disusun
secara sistematis dan berisikan komponen-komponen yang saling
berkaitan untuk memenuhi target pencapaian Kompetensi Dasar.
2. StandarKompetensi
Merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh peserta didik
dalam suatu bidang pengembangan.
3. KompetensiDasar23
Merupakan pernyataan yang diharapkan dapat diketahui, disikapi dan
dilakukan peserta didik
4. Hasil Belajar
Merupakan pernyataan kemampuan peserta didik yang diharapkan
dalam menguasai sebagian atau seluruh kompetensi yangdimaksud.
5. Indikator
Merupakan kompetensi dasar yang lebih spesifik dan operasional yang
dapat dijadikan ukuran untuk menilai ketercapaian hasil pembelajaran.
6. PerencanaanSemester24

22 AbdulMajid,PerencanaanPembelajaran,MengembangkanStandarKompetensiGuru ,
(Penerbit: PT. Remaja Rosdakarya, Bandung), 2011,hlm.38
23 https://nurfitriyanielfima.wordpress.com/2013/10/09/pengertian-standar-kompetensi-
sk-kompetensi-dasar-kd-dan-indikator/
Merupakan program pembelajaran yang dipetakan berisi jaringan tema,
bidang pengembangan, kompetensi dasar, hasil belajar, dan indikator
yang ditata secara urut dan sistematis, alokasi waktu yang diperlukan
untuk setiap jaringan tema, dan sebarannya ke dalam semester 1 dan 2.
7. PerencanaanMingguan25
Disusun dalam bentuk satuan kegiatan mingguan (SKM). SKM
merupakan penjabaran dari perencanaan semester yang berisi kegiatan-
kegiatan dalam rangka mencapai indikator yang telah direncanakan
dalam satu minggu sesuai dengan keluasan pembahasan tema dan
subtema.
8. PerencanaanHarian
Disusun dalam bentuk satuan kegiatan harian (SKH). SKH merupakan
penjabaran dari satuan kegiatan mingguan (SKM). SKH memuat
kegiatan-kegiatan pembelajaran, baik yang dilaksanakan secara
individual, kelompok, maupun klasikal dalam satu hari.

Kegiatan awal merupakan kegiatan untuk pemanasan dan


dilaksanakan secara klasikal. Kegiatan yang dapat dilakukan antara lain,
misalnya berdoa/mengucap salam, membicarakan tema atau subtema, dan
sebagainya.

Kegiatan inti merupakan kegiatan yang dapat mengaktifkan perhatian,


kemampuan, sosial dan emosional anak. Kegiatan ini dapat dicapai melalui
kegiatan yang memberi kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi dan
bereksperimen sehingga dapat memunculkan inisiatif, kemandirian dan
kreativitas anak, serta kegiatan yang dapat meningkatkan
pengertianpengertian, konsentrasi dan mengembangkan kebiasaan bekerja
yang baik.

Istirahat/Makan merupakan kegiatan yang digunakan untuk mengisi


kemampuan anak yang berkaitan dengan makan, misalnya mengenalkan
kesehatan, makanan yang bergizi, tata tertib makan yang diawali dengan
cuci tangan kemudian makan dan berdoa sebelum dan sesudah makan.
Setelah kegiatan makan selesai, anak melakukan kegiatan bermain dengan
alat permainan di luar kelas dengan maksud untuk mengembangkan motorik
kasar anak danbersosialisasi
Kegiatan akhir merupakan kegiatan penenangan yang dilaksanakan
secara klasikal. Kegiatan yang dapat diberikan pada kegiatan akhir,
misalnya membacakan cerita dari buku, mendramatisasikan suatucerita.

24 http://dheanurulagustina.blogspot.co.id/2011/12/pengertian-prinsip-tujuan-dan-
fungsi.html
25 https://mardiatiaceh.wordpress.com/2013/05/09/makalah-perencanaan-
pembelajaran/
13

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perencanaan adalah proses penetapan daan pemanfaatan sumber daya
secara terpadu yang diharapkan dapat menunjang kegiatan kegiatan dan
upaya-upaya yang akan dilaksanakan secara efesien dan efektif dalam
mencapai tujuan. Pembelajaran adalah proses yang diatur sedemikian rupa
menurut langkah-langkah tertentu agar pelaksanaannya mencapai hasil yang
diharapkan. Keberhasilan suatu proses pembelajaran sangat ditentukan oleh
rencana yang dibuat guru, oleh karena itu komponen-komponen dalam
perencanaan belajar harus disusun atau dikembangkan secara sistematis dan
sistemik.
Perencanaan pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu rangkaian
yang saling berhubungan dan saling menunjang antara berbagai unsur atau
komponen yang ada didalam pembelajaran, atau dengan pengertian lain
yaitu suatu proses mengatur, mengkoordinasi, dan menetapkan unsure-unsur
atau komponen-komponen pembelajaran. Dalam menyusun perencanaan
pembelajaran harus memperhatikan langkah-langkah, karakteristik dan
faktor-faktor yang lain.
Demikian makalah yang kami susun, tentunya dalam pembuatan
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, karena itu kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan guna memperbaiki makalah ini dan
selanjutnya. Dan semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan kita
dan juga bermanfaat.

13
14

DAFTAR PUSTAKA

1. Majid, Abdul, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar


Kompetensi Guru, Bandung: Remaja Rosda Karya,2011.
2. Pidarta, Made, Perencanaan Pendidikan Partisipatori Dengan
Pendekatan Sistem, Jakarta: Asdi Mahasatya,2005.
3. Sa’ud, Udin Syaefudin, Abin Syamsuddin Makmun, Perencanaan
Pendidikan Suatu Pendekatan Komprehensif, Bandung: Remaja Rosda
Karya,2011.
4. Made Pidarta, Perencanaan Pendidikan Partisipatori Dengan
Pendekatan Sistem, (Jakarta: Asdi Mahasatya, 2005), hlm.101-102
5. http://mardiatiaceh.wordpress.com/2013/05/09/makalah-perencanaan-
pembelajaran/.29 September 2013, 11.30WIB.

Anda mungkin juga menyukai