Anda di halaman 1dari 4

Apa yang dimaksud dengan tampilan visual bahan ajar dan bagaimana mengembangkannya ?

A. Pengertian Tampilan Visual Bahan Ajar

Media pembelajaran visual merupakan suatu penyampaian informasi secara kreatif dengan
caramenampilkan gambar atau grafik dengan letaknya yang mudah dimengerti oleh si penerima pesan,
sehingga gagasan pun juga dapat diterima dengan baik. Jika media visual dihubungkan dengan suatu
proses belajar, maka akan membuat pembelajaran terasa menyenangkan dan tidak monoton saja yang
siswa lihat. Karena dari media visual inilah guru dituntut kreatif ketika menyampaikan suatu materi,
sehingga sang murid dapat menerima penjelasan materi tersebut dengan nalar yang baik, dan juga akan
mengasyikkan ketika belajar.

Suatu proses yang dilakukan secara terus menerus merupakan hal yang membosankan, sama hal nya
dengan murid, jika gurunya hanya menerangkan suatu definisi apalagi teror dengan berbicara di depan
saja sangatlah membosankan bagi siswa. Maka dari itu guru dituntut merencanakan suatu pelajaran
dengan semenarik mungkin menggunakan salah satu media yang disebut visual.

Media visual bisa berupa gambar maupun foto.Contohnya didalam pelajaran IPS adalah, guru sedang
membahas materi Negara yang ada di dunia. Karena melalui globe sangat sulit sekali untuk dilihat, sebab
ukurannya yang terlalu kecil, maka guru bisa membuatkan peta dengan ukuran besar dan diperlihatkan
kepada siswa. Setelah itu, siswa harus menunjuk gambar yang disebutkan oleh guru, dan yang terakhir
guru menugaskan siswa membuat gambar peta. Hal tersebut merupakan proses belajar yang sangat baik
untuk diterapkan, karena selain pelajaran menjadi mudah untuk dihapalkan, anak-anak juga bisa
mengekspresikan hasil karyanya dengan menggambar peta. Jika semua guru di Indonesia dapat
menerapkan media pembelajaran dengan baik, pastinya tidak ada lagi murid-murid yang sengaja bolos
sekolah atau takut dengan pelajarannya.

Media pembelajaran visual dapat diterapkan untuk semua mata studi. Misalnya untuk pelajaran
matematika bisa menggunakan gambar balok atau segitiga untuk menentukan suatu rumus, dan untuk
pelajaran seni bisa melukiskan kreasi yang dimiliki para siswa.

B. Teknik Pengembangan Tampilan Visual Bahan Ajar

1) Empat faktor yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan kualitas komunikasi melalui perbaikan
tampilan visual adalah:

a. Kejelasan tampilan

b. Energy atau usaha yang dibutuhkan untuk memahami pesan tampilan.

c. Keterlibatan aktif peserta didik.

d. Fokus perhatian peserta didik.


2) Kualitas tampilan ditentukan oleh pemilihan dan penyusunan elemen untuk disatukan dalam
tampilan, pemilihan pola untuk digunakan dalam tampila, dan penyatuan elemen dengan pedoman
pada pola yang telah ditentukan.

3) Elemen dapat dibagi menjadi tiga yaitu:

a. Elemen visual

b. Elemen verbal

c. Elemen yang menambah daya tarik. Pemanfaatan elemen sesuai dengan karakteristiknya akan
meningkatkan kaulitas tampilan visual.

4) Pengaturan elemen sehingga didapat tampilan yang efektif dalam menyampaikan pesan
perludilakukan dengan memperhatikan empat factor, yaitu:

a. Kedekatan

b. Petunjuk

c. Kontras

d. konsistensi

2. Bagaimanakah pengembangan dan pemanfaatan storyboard dalam pembelajaran ?

A. Pengertian Storyboard Dalam Pembelajaran

Storyboard merupakan penjabaran dari alur pembelajaran yang sudah didesain (flow chart) yang berisi
informasi pembelajaran dan prosedur serta petunjuk pembelajaran. Storyboard menunjukan apa saja
aktifitas yang harus dilakukan siswa selama mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran
multimedia yang dibangun. Sebagai contoh, jika peserta didik akan belajar dengan pembelajaran
multimedia interaktif model tutorial, tahapan selama siswa mengikuti pembelajaran dijelaskan secara
detail, disamping itu juga dipaparkan isi atau uraian materinya secara lengkap yang disertai aktivitas
guru yang menjadi fasilitator. Pada bagian pembahasan story board ini akan dijelaskan pembahasannya
secara detail.

B. Tahap Pengembangan Storyboard

1) Memilih media yang paling cocok digunakan untuk dibuat template storyboard.

Anda bisa menggunakan papan putih yang dibagi – bagi perkolom untuk menggambarkan setiap adegan,
namun ukuran yang digunakan haruslah yang lumayan besar. Jika ingin menggunakan software, Anda
dapat menggunakan “Adobe Illustrator”, “storyboardthat.com”, “Microsoft PowerPoint”, “Amazon’s
Storyteller”, atau “inDesign” untuk membuat template storyboard dalam bentuk vertikal maupun
horisontal.

2) Membuat daftar kronologi cerita (timeline)

Seperti halnya dalam komik, storyboard yang anda buat juga harus memuat kronologi cerita secara
runtut dan tentunya logis. Setiap adegan juga harus dapat menggambarkan dengan jelas tentang waktu
dan tempat terjadinya, serta suasana yang ada.

3) Tentukan jalan cerita secara terperinci

Setiap adegan dalam storyboard juga harus mampu menjelaskan cerita secara keseluruhan. Ingatlah
bahwa inti storyboard adalah untuk memberikan kejelasan visual dan untuk membuat setiap penonton
memiliki pemahaman yang sama. Jika film yang anda buat berdurasi pendek, maka perhitungkanlah
berapa banyak adegan yang sudah harus mampu melukiskan jalan cerita secara keseluruhan.

4) Isi deskripsi pada setiap kolom storyboard

Agar setiap adegan pada storyboard anda dapat menggambarkan cerita yang ada pada setiap adegan,
tulislah deskripsi bagian – bagian terpenting dari setiap adegan yang ada. Hal – hal tersebut bisa berupa
latar belakang, suasana, waktu, tempat, atau pelengkap lainnya yang nantinya ada saat proses
pengambilan gambar.

5) Buat dan desain sketsa gambar / adegan film

Mulailah membuat adegan dengan menggambar pada storyboard anda. Karena namanya adalah sketsa,
sehingga anda tidak harus menyelesaikan setiap gambar dengan sempurna. Perhatikan juga komposisi,
sudut pengambilan gambar oleh kamera, jenis pengambilan film / shot, properti, aktor, dan juga efek
khusus yang ada dalam setiap adegan film pendek anda.

6) Tambahkan informasi dan deskripsi penting

Informasi penting ini dapat berupa dialog yang terjadi pada setiap adegan, dan juga berapa lama waktu
pengambilan gambar tersebut. Anda juga bisa memberikan nomor pada setiap kolom yang ada agar
mudah dijadikan referensi ketika storyboard itu didiskusikan dengan orang lain.

7) Berikan sentuhan akhir dan selesaikan storyboard anda

Pada tahap akhir, berikan sentuhan akhir berupa pengembangan storyboard, pewarnaan, atau juga
berpikir dalam tiga poin perspektif. Saat proses pengambilan gambar, berdirilah sedikit jauh dari
kamera, dan kemudian berdirilah lebih dekat. Gambar yang lebih jauh dari kamera harus terlihat lebih
kecil dengan kaki yang lebih tinggi, dan gambar yang lebih dekat dengan kamera harus terlihat lebih
besar dengan kaki yang lebih rendah.

C. Pemanfaatan Storyboard Dalam Pembelajaran


Pengembangan dan Pemanfaatan Story Board dalam Pembelajaran

1. Story board digunakan karena fleksibilitas yang diberikan dalam proses pengembangannya. Di
samping itu, manfaat story board adalah untuk:

a. mengurutkan informasi

b. praktek menarik kesimpulan

c. membuat perencanaan

2. Story board menggunakan kartu-kartu yang masing-masing berisi pesan untuk disusun sedemikian
rupa sehingga menghasilkan pesan utuh. Tidak ada aturan baku mengenai kartu. Kartu dapat
menggunakan kertas indeks, potongan kertas biasa, atau kertas, lem.

3. Storyboard tidak memiliki format baku, format storyboard ditentukan oleh tujuan pengembangan
storyboard. Masing masing pengembang dapat menggunakan format yang berbeda.

4. Kartu kartu yang digunakan dalam proses pengembangan storyboard dapat berakhir dengan cara:

a. Dibuang

b. Diedit

c. disusun ulang

5. Dasar atau alas storyboard di buat dengan berdasarkan jenis kayu dan bahan.

Anda mungkin juga menyukai