Anda di halaman 1dari 15

KEWIRAUSAHAAN

MAKALAH
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Kewirausahaan
Yang diampu oleh Risang Narendra, M.Pd

Oleh:
Alfi Yuliana Zahro ( 1886206052 )
Siti Nurul Annisa ( 1886206068 )
Setya Ningrum N. H ( 1886206062 )
Yunita Salsa Bila ( 1886206001 )
Zuhrotul Fitriyah ( 1886206033 )
Nisa’u Choiriyah ( 1886206075 )
Risa Desi Nur Aini ( 1886206070 )

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA BLITAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN SOSIAL
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN SEKOLAH
DASAR
Februari 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya,
kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “konsep teoritis
entrepreneurship”. Makalah ini merupakan inovasi pembelajaran dan semoga
dapat berguna untuk pelajar pada umumnya.
Dengan selesainya penyusunan makalah ini, maka kami mengucapkan
terimakasih sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. HM. Zainuddin. M.Pd. selaku Rektor Universitas
Nahdlatul Ulama.
2. Bapak Risang Narendra, M.Pd , selaku Dosen pengampu Matakuliah
Kewirausahaan.
3. Teman seperjuangan yang telah memberikan semangat dan dorongan
sehingga terwujudnya penulisan makalah ini.
Kami juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kami sangat membutuhkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
dan pada intinya untuk memperbaiki kekurangan yang sifatnya membangun.untuk
lebih baik lagi.
Semoga dengan terbitnya makalah ini, bisa menambah pengetahuan dan
wawasan kita dalam mencari ilmu.

Blitar, Februari 2020


Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang...................................................................................1

1.2 Rumusan masalah..............................................................................1

1.3 Tujuan................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian kewirausahaan.................................................................2

2.2 Karakteristik wirausaha dan kewirausahaan.....................................3

2.3 Nilai dan perilaku wirausaha.............................................................5

2.4 Motif menjadi wirausaha...................................................................7

2.5 Proses kewirausahaan........................................................................8

2.6 Faktor penyebab keberhasilan dan kegagalan wirausaha..................9

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan........................................................................................11

3.2 Saran..................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Kewirausahaan merupakan suatu proses mengembangkan sesuatu dalam
rangka untuk peningkatan pendapatan kegiatan usahanya. Dalam rangka
melakukan usahanya seorang wirausaha harus mempunyai jiwa kewirausahaan
seperti kreatif, inovatif dan mampu menggerakkan usahanya. Dengan
pegangan dasar tersebut jika tidak dijadikan sebagai acuan dalam berbagai
wirausaha akan terdapat hambatan-hambatan. Dalam melakukan usahanya
seorang wirausaha harus mempunyai kemampuan untuk mengelola suatu
usahanya ( entrepreneurship) yang dapat kita manfaatkan upaya meningkatnya
kualitas usaha kita di masa yang akan datang. Maka dari itu dengan adanya
skill entrepreneurship ini dapat mengubah pola lulusan yang dulu berorientasi
pada mendapatkan pekerjaan yang layak kita ubah menciptakan dan mencetak
lapangan usaha sendiri.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa yang dimaksud kewirausahaan?
2. Apa saja karakteristik wirausaha dan kewirausahaan?
3. Apa saja nilai dan perilaku wirausaha?
4. Apa motif menjadi wirausaha?
5. Bagaimana proses kewirausahaan?
6. Apa faktor penyebab keberhasilan dan kegagalan wirausaha?

1.3 Tujuan
1. Menjelaskan tentang pengertian kewirausahaan.
2. Menjelaskan tentang karakteristik wirausaha dan kewirausahaan?
3. Menjelaskan tentang nilai dan perilaku wirausaha.
4. Menjelaskan tentang motif menjadi wirausaha.
5. Menjelaskan tentang motif menjadi wirausaha.
6. Menjelaskan tentang faktor penyebab keberhasilan dan kegagalan
wirausaha.
1
BAB II
PEMBAHASA
N

2.1 Pengertian kewirausahaan

Kata entrepreneurship yang dahulunya sering diterjemahkan dengan kata


kewiraswastaan akhir-akhir ini diterjemahkan dengan kata kewirausahaan.
Entrepreneur berasal dari bahasa Perancis yaitu entreprendre yang artinya
memulai atau melaksanakan. Wiraswasta/wirausaha berasal dari kata: Wira:
utama, gagah berani, luhur; swa: sendiri; sta: berdiri; usaha: kegiatan produktif
Kewirausahaan adalah kesamaan kata dari entrepreneurship dalam bahasa
Inggris, unternehmer dalam bahasa Jerman, ondernemen dalam bahasa
Belanda. Sedangkan di Indonesia diberi nama kewirausahaan . Kata
entrepreneur berasal dari bahasa Perancis yaitu entreprende yang berarti
petualang, pengambil risiko, kontraktor, pengusaha (orang yang
mengusahakan suatu pekerjaan tertentu), dan pencipta yang menjual hasil
ciptaannya.

Pengertian wirausaha menurut para ahli :


a. Hisrich, Peters, dan Sheperd (2008:h 10) mendifinisikan:
“Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang baru pada nilai
menggunakan waktu dan upaya yang diperlukan, menanggung risiko
keuangan, fisik, serta risiko sosial yang mengiringi, menerima imbalan
moneter yang dihasilkan, sertra kepuasan dan kebebasan pribadi”.
b. Nasrullah Yusuf, (2006) Kewirausahaan dapat didefinisikan sebagai
berikut: “Wirausaha usaha merupakan pengambilan risiko untuk
menjalankan usaha sendiri dengan memanfaatkan peluang-peluang untuk
menciptakan usaha baru atau dengan pendekatan yang inovatif sehingga
usaha yang dikelola berkembang menjadi besar dan mandiri dalam
menghadapi tantangan-tantangan persaingan.
c. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu
usaha dan perkembangan usaha ( Soeharto Prawiro,1997) yang dikutip
( Suryana,2003 : 13).
d. Sedangkan menurut Menurut Peggy A. Lambing & Charles R. Kuehl
dalam buku Entrepreneurship (1999), kewirausahaan adalah suatu usaha
yang kreatif yang membangun suatu value dari yang belum ada menjadi
ada dan bisa dinikmati oleh orang banyak.

Dapat disimpulkan bahwa Entrepreneurship adalah suatu kemampuan


untuk mengelola sesuatu yang ada dalam diri Anda (skill,hobby) untuk
dimanfaatkan dan ditingkatkan agar lebih optimal (baik) sehingga bisa
meningkatkan taraf hidup Anda dimasa mendatang dan berguna untuk
masyarakat luas.

Di Indonesia kata wiraswasta sering diartikan sebagai orang-orang yang


tidak bekerja pada sektor pemerintah yaitu; para pedagang, pengusaha, dan
orang-orang yang bekerja di perusahaan swasta, sedangkan wirausahawan
adalah orang-orang yang mempunyai usaha sendiri. Wirausahawan adalah
orang yang berani membuka kegiatan produktif yang mandiri.

2.2 Karakteristik wirausaha dan kewirausahaan


Karakteristik wirausahawan menurut pendapat Bygrave, yang terkenal
dengan istilah 10D, yakni sebagai berikut:
1. Dream (mimpi)
Seorang wirausaha memiliki visi terhadap masa depan pribadi dan
bisnisnya serta mempunyai kemampuan untuk mewujudkan impiannya.
2. Decisiveness (cepat mengambil keputusan)
Seorang wirausaha adalah orang yang cekatan dalam bekerja. Mereka
membuat keputusan secara cepat, tepat dan penuh perhitungan.
3. Doers (tindakan)
Seorang wirausaha akan segera menindak lanjuti keputusan yang
diambilnya. Seorang wirausaha tidak mau menunda – nunda kesempatan
yang baik dalam bisnisnya.
4. Determination (keteguhan)
Seorang wirausaha melaksanakan kegiatan dengan penuh perhatian.
Rasa tanggung jawabnya tinggi dan tidak mau menyerah, walaupun
dihadapkan pada halangan dan rintangan yang tidak mungkin dapat
diatasi.
5. Dedication (dedikasi)
Seorang wirausaha berdedikasi terhadap bisnisnya sangat tinggi,
kadang – kadang mengorbankan kepentingan keluarga untuk sementara.
6. Devotion (kesetiaan)
Wirausahawan di dalam melaksanakan pekerjaannya tidak mengenal
lelah. Semua perhatian dan kegiatannya dipusatkan semata – mata untuk
kegiatan bisnisnya.
7. Details (teliti/ rinci)
Seorang wirausaha sangat memperhatikan faktor – faktor kritis secara
rinci. Dia tidak mau mengabaikan faktor – faktor kecil yang dapat
menghambat kegiatan usahanya.
8. Destiny (nasib)
Seorang wirausaha bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan
yang hendak dicapainya. Dia merupakan orang yang bebas dan tidak mau
bergantung pada orang lain.
9. Dollars (uang)
Seorang wirausaha tidak mengutamakan mencapai kekayaan.
Motivasinya bukan karena uang. Uang dianggap sebagai ukuran
kesuksesan bisnisnya. Ia berasumsi jika berhasil dalam bisnisnya maka ia
pantas mendapatkan laba, bonus atau hadiah.
10. Distribute (distribusi)
Seorang wirausaha bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya
kepada orang – orang kepercayaannya, yaitu orang – orang yang kritis
dan mau diajak untuk mencapai sukses dalam bidang bisnis.
2.2 Nilai dan perilaku wirausaha
1. Nilai Wirausaha
Menurut Suryana (2001:15) ada beberapa nilai hakiki
penting dari kewirausahaaan yaitu :
a. Percaya diri, kepercayaan diri berpengaruh pada gagasan, karsa,
inisiatif, kreativitas, keberanian, ketekunan, semangat kerja keras,
dan kegairahan berkarya.
b. Berorientasi tugas dan hasil, seseorang yang selalu mengutamakan
tugas dan hasil adalah seseorang yang selalu mengutamakan nilai-
nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan
ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energik
dan berinisiatif.
c. Keberanian mengambil resiko, tergantung pada daya tarik setiap
alternatif, persediaan untuk rugi dan kemungkinan relative untuk
sukses atau gagal. Kemampuan utnuk mengambil resiko ditentukan
oleh keyakinan diri, kesediaan untuk menggunakan kemampuan,
dan kemampuan untuk menilai resiko.
d. Kepemimpinan kewirausahaan memiliki sifat sifat kepeloporan
keteladanan, tampil berbeda, lebih menonjol dan lebih menonjol,
dan mampu berfikir divergen dan konvergen.
e. Keorisinilan : kreativitas da keinovasian. Kreativitas adalah
kemampuan untuk berfikir yang baru dan berbeda, sedangkan
keinovasian adalah kemampuan untuk bertindak yang baru dan
berbeda.
2. Perilaku Wirausaha
a. Menurut Dadang Suherman dalam makalah yang berjudul
Kewirausahaan dan Kemitraan Usaha Agrobisnis (2000:3)
disebutkan kiat-kiat menjadi wirausaha yang berhasil, yaitu :
1) Mempunyai emosi untuk membayangkan keberhasilan atau
takut akan kegagalan
2) Berani menanggung resiko
3) Gigih dan bekerja keras
4) Semangat dan gesit
5) Memerlukan umpan balik
6) Bertanggung jawab
7) Percaya pada diri sendiri
8) Mempunyai pengetahuan yang luas
9) Memiliki kemampuan untuk menghimbau
10) Memiliki kecakapan memimpin
11) Inovatif
12) Memburu keberhasilan
b. Menurut Kathleen L. Hawkins dan Peter A. Turla ( dalam
Suryana,2001 :25-26), pola tingkah laku kewirausahaan tergambar
dalam perilaku dan kemampuan sebagai berikut :
1) Kepribadian, aspek ini bias diamati dari segi kreativitas,
disiplin diri, keberanian menghadapi resiko, memiliki
dorongan dan kemauan kuat.
2) Kemampuan hubungan, oprasionalnya dapat dilihat dari
indicator komunikasi dan hubungan antar personal,
kepemimpinan dan manajmen
3) Pemasaran, meliputi kemampuan dalam menentukan produk
dan harga, periklanan dan promosi
4) Keuangan, indikatornya adalah sikap terhadap uang dan cara
mengatur uang.
c. Mengembangkan pribadi wirausaha identik dengan
mengembangkan perilaku wirausaha yaitu mengenali diri sendiri
dan kendala yang dihadapinya sebagai langkah awal. David
McClelland ( dalam Suryana,2001 : 26 ) mengemukakan enam cirri
perilaku kewirausahaan yaitu :
1) Ketrampilan mengambil keputusan dan mengambil resiko yang
moderat dan bukan atas dasar kebetulan belaka.
2) Bersifat energetic, khususnya dalam bentuk berbagai kegiatan
inovatif
3) Tanggug jawab individual
4) Mengetahui hasil-hasil dari berbagai keputusan yang
diambilnya, dengan tolak ukur satuan uang sebagai indicator
keberhasilan.
5) Mampu mangatisipasi berbagai kemungkinan di masa datang
6) Memiliki kemapuan berorganisasi, yaitu bahwa seorang
wirausaha memiliki kemampuan ketrampilan, kepemimpinan
dan managerial
2.3 Motif menjadi wirausaha
1. Merdeka finansial
a. Gaji pegawai (swasta atau negri) ada batasnya (standart gaji)
b. Meskipun seorang pegawai dapat menghasilkan gaji milyaran
rupiah bagi suatu perusahaan, kenaikan gajinya tidak akan setimpal
dengan kenaikan laba perusahaan
c. Kenaikan gaji juga biasanya tidak bias mengimbangi kenaikan
harga barang
d. Dengan berwirausaha, seseorang dapat mengatur besar penghasilan
2. Merdeka waktu
a. Dengan mempunyai usaha sendiri, seorang wirausaha akan
mempunyai jam kerja yang bebas, tidak terikat jam kantor,serta
bebas dari sikap like dan dislike dari atasan
b. Jika perusahaan nya sudah mempunyai system yang baik,ia tidak
perlu setiap hari berada di kantornya, bahkan pengurusan
perusahaan dapt diserahkan kepada oranglain yang ia gaji
c. Ia akan bekerja bukan karena kewajiban, tetapi karena memang
menginginkannya. Waktunya menjadi fleksibel
d. Pemilik usaha memiliki time freedom
3. Mewujudkan impiannya
Dari hasil berwirausaha, seseorang dapat mewujudkan impian hidupnya
a. Ingin menjadi apa ?
b. Ingin berbuat apa ? (untuk diri sendiri dan orang lain)
c. Ingin memiliki atau memberi apa ?
d. Ingin dikenang sebagai apa ?
2.4 Proses kewirausahaan
Proses kewirausahaan meliputi hal-hal yang lebih dari sekedar
melaksanakan kegiatan pemecahan masalah dalam sebuah posisi
manajemen. Seorang wirausaha perlu mencari, mengevaluasi serta
mengembangkan peluang-peluang dengan jalan mengatasi sejumlah
kekuatan yang menghalangi penciptaan sesuatu hal yang baru. Proses
aktual itu sendiri memiliki 4 fase khusus, yaitu :
1. Identifikasi dan evaluasi peluang yang ada
Evaluasi peluang merupakan elemen yang paling kritikal dari
proses kewirausahaan karena memungkinkan seorang wirausaha
apakah produk atau servis khusus dapat menghasilkan hasil yang
diperlukan untuk sumber-sumber yang bermanfaat bagi seorang
wirausaha guna mengidentifikasi peluang-peluang bisnis:
a. Para konsumen
b. Serikat dagang
c. Para anggota sistem distribusi
d. Orang-orang yang berkecimpung dalam bidang teknik
2. Kembangkan rencana bisnis
Dalam hal mempersiapkan rencana bisnis adalah penting untuk
memahami persoalan-persoalan inti yang terlibat di dalamnya.
Karakteristik-karakteristik dan besarnya segmen pasar, syarat-syarat
produksi, rencana finansial, rencana organisasi, dan syarat finansial.
3. Sumber-sumber daya yang diperlukan
Sumber-sumber daya yang diperlukan untuk mewujudkan
peluang yang ada perlu diketahui proses tersebut diawali dengan
tindalan penilaian sumber-sumber daya wirausaha yang dimiliki.
Dalam konteks ini bukan saja perlu diidentifikasi para pensuplai
alternatif sumber-sumber daya tersebut sesuai kebutuhan serta
keinginan mereka. Melalui pemahaman kebutuhan para pensuplai
sumber daya tersebut, seorang wirausaha dapat menstruktur sebuah
persetujuan (a deal) yang memungkinkannya mendapatkan sumber
daya dengan biaya serendah mungkin.
4. Laksanakan manajemen usaha tersebut
Setelah sumber daya dicari, maka sang wirausaha perlu
mengaktifkannya melalui implementasi rencana bisnisnya. Hal
tersebut mencakup kegiatan yang mengimplementasi sebuah gaya
dan struktur manajemen. Winardi, Entrepreneur Entrepreneurship
(188-193).

2.5 Faktor penyebab keberhasilan dan kegagalan wirausaha


1. Faktor Penyebab KeberhasilanWirausaha
Menurut Hendro (2011:47-50) ada beberapa faktor yang menyebabkan
wirausaha berhasil adalah :
a. Faktor Peluang
b. Faktor SDM
c. Faktor Keuangan
d. Faktor Organisasional
e. Faktor Perencanaan
f. Faktor Pengelolaan usaha
g. Faktor Pemasaran dan Penjualan
h. Faktor AdministrasiD
i. Faktor Peraturan Pemerintah, Politik, Sosial, dan Budaya Lokal
j. Catatan Bisnis

2. Faktor penyebab kegagalan wirausaha


a. Faktor internal
1) Kurang pandai dalam beberapa hal tertentu, karena
kurang belajar dan berlatih
2) Kurang pengalaman
3) Kurang baik mengatur waktu
4) Kurang berani mengambil resiko
5) Kurang pandai meyakinkan orang
6) Kurang cepat bertindak
7) Kurang mampu melihat dan memanfaatkan peluang
8) Tidak menepati janji
9) Tidak jujur cepat merasa puas
b. Faktor eksternal
1) SDM yang tidak memadai, kualitas dan kuantitasnya
2) Komitmen pihak lain yang tidak terbukti
3) Kenaikan harga barang yang tidak terduga
4) Perubahan ekonomi global
5) Kebijakan pemerintah
6) Krisis ekonomi, politik, hukum
7) Perkembangan IPTEK
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kewirausahaan adalah kesamaan kata dari entrepreneurship dalam
bahasa Inggris, unternehmer dalam bahasa Jerman, ondernemen dalam bahasa
Belanda. Sedangkan di Indonesia diberi nama kewirausahaan. Kata
entrepreneur berasal dari bahasa Perancis yaitu entreprende yang berarti
petualang, pengambil risiko, kontraktor, pengusaha (orang yang
mengusahakan suatu pekerjaan tertentu), dan pencipta yang menjual hasil
ciptaannya. Dalam kewirausahaan sangat diperlukan seperti karakteristik
wirausahawan, nilai dan perilaku wirausaha, motif menjadi wirausaha, proses
kewirausahaan, serta memahami faktor penyebab keberhasilan dan kegagalan
wirausaha.

3.2 Saran
Pemahaman tentang kewirausahaan merupakan hal yang sangat
perlu bagi mahasiswa serta guru guna menjadi usaha sampingan. Maka dari
itu perlu adanya penerapan kewirausahaan tersebut agar semuanya siap dalam
menghadapi dunia bisnis di luar sana.
DAFTAR RUJUKAN

Hamdani, M. 2010. ENTREPRENEURSHIP: Kiat Melihat & Memberdayakan


Potensi Bisnis. Jogjakarta; Starbooks.
Mardiyatno. 2008. Kewirausahaan Untuk Tingkat X SMK. Jakarta; Yudhistira.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI 2014. 2014. Rakarya


dan Kewirausahaan. Jakarta; Kemendikbud.

Hamdani, Choulah. 2013. Prakarya dan Kewirausahaan. Jawa Tengah; CV Graha


Printama Selaras.

Direktorat Pembinaan Kursus Dan Kelembagaan. 2010. Konsep Dasar


KewirausahaanMODUL 2. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional
(online) diakses tanggal 7 Februari 2020

https://digilib.unila.ac.id (di akses pada 8 Februari 2020)

Anda mungkin juga menyukai