Anda di halaman 1dari 8

Data dalam Layanan BK di SD

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk
pengumpulan data. Teknik dalam menunjuk suatu kata yang abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda,
tetapi hanya dapat dilihat penggunaannya melalui: angket, wawancara, pengamatan, ujian (tes),
dokumentasi, dan lain-lain. Peneliti dapat menggunakan salah satu atau gabungan teknik tergantung dari
masalah yang dihadapi atau yang diteliti.

Kegiatan pengumpulan data pada prinsipnya merupakan kegiatan penggunaan metode dan instrumen
yang telah ditentukan dan diuji validitas dan reliabilitasnya. Secara sederhana, pengumpulan data
diartikan sebagai proses atau kegiatan yang dilakukan peneliti untuk mengungkap atau menjaring
berbagai fenomena, informasi atau kondisi lokasi penelitian sesuai dengan lingkup penelitian. Dalam
prakteknya, pengumpulan data ada yang dilaksanakan melalui pendekatan penelitian kuantitatif dan
kualitatif.

Oleh karena itu, dalam BK pengumpulan data sangat penting untuk medapatakan kata yang valid tentan
peserta didik sehingga teknik pengumpulan data sangat penting bagi konselor.

B. Rumusan masalah

1. Bagaimana Jenis-jenis data yang dibutuhkan dalam pelayanan BK?

2. Bagaimana Kegunaan data dalam layanan BK?

3. Bagaimana Pengetian dan kegunaan alat pengumpulan data tes dalam BK ?

4. Bagaimana Pengetian dan kegunaan alat pengumpulan data non tes dalam BK?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui Jenis-jenis data yang dibutuhkan dalam pelayanan BK.

2. Untuk mengetahui Kegunaan data dalam layanan BK.

3. Untuk mengetahui Pengetian dan kegunaan alat pengumpulan data tes dalam BK.
4. Untuk mengetahui Pengetian dan kegunaan alat pengumpulan data non tes dalam BK.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Jenis-jenis data yang dibutuhkan dalam pelayanan BK

Pada dasarnya data ada dua jenis data yang perlu dikumpulkan dalam pelayanan BK yang efektif
dan efesien, yaitu:

1. Data Pribadi

Data pribadi adalah berupa data perorangan, yaitu yang dikumpulkan dari masing-masing peserta
didik. Dari data pribadi dapat diperoleh pemahaman tentang keunikan pribadi masing-masing peserta
didik.

Untuk memperoleh pemahaman yang utuh tentang keunikan pribadi setiap peserta didik diperlukan
data sebagai berikut:

a. Data kenal diri (nama, jenis kelamin, tempat dan tanggal lahir, dan lain sebagainya).

b. Data tentang keluarga (orang tua, jumlah saudara, keadaan sosial, ekonomi dan lain sebagainya).

c. Data tentang perkembangan dan kesehatan (perkembangan phisik dan psikis).

d. Data tentang pendidikan dan hasil belajar (riwayat sekolah, angka rapor dan sebagaiya).

e. Data tentang kecerdasan, bakat, minat aspirasi dan cita-cita.

f. Data tentang keadaan lingkungan, kegiatan luar sekolah, penyesuaian sosila, nilai-nilai dan sikap.

g. Data tentang kematangan emosional dan kebiasaan sehari-hari.

h. Data tentang masalah-masalah yang dihadapi.

Data pribadi, ini dapat dikelompokkan sehinga dengan demikian dapat dikumpulkan suatu data
kelompok. Dari data kelompok ini dapat diketahui kecenderungan umum yang terdapat di dalam suatu
kelompok, selain dari pada kedudukan seseorang individu dalam kelompoknya.

2. Data Lingkungan
Data lingkungan ini berguna untuk sebagai informasi dan penjelasan kepada para peserta didik,
selain itu diperlukan untuk membantu peserta didik dalam proses penyesuaian. Adapun data lingkungan
yang perlu dikumpulkan, meliputi:

a. Data tentang informasi pendidikan meliputi jenis program, kurikulum, system belajar dan
sebagainya.

b. Data tentang informasi jabatan/pekerjaan, meliputi jenis-jenis jabatan, kesempatan dan syarat-
syarat bekerja dan lain sebagainya.

c. Data tentang lingkungan sosial, meliputi adat istiadat, norma dan nilai-nilai, lembaga atau
organisasi sosial dan lain sebagainya.

3. Jadi data lingkungan ini berguna sebagai pemberi informasi jelas kepada para peserta didiknya,
sehingga para peserta didik dapat terhindar dari keraguan, kesulitan dan perbuatan tercela.

4. Di bawah ini adalah sumber data langsung sampai ke sumber data yang tak langsung yaitu sebagai
berikut:

a. Sumber data yang paling awal adalah peserta didik tersebut

b. Orang-orang yang plaing dekat dan paling bertanggung jawab terhadap individu yang
bersnagkutan, misalnya guru/dosen, wali kelas, kepala sekolah, penasehat akademis, ketua jurusan,
dekan dan lain sebagainya.

c. Orang-orang yang dekat dengan individu tapi tidak brtanggung jawab dengan dia seperti teman-
temannya, pengasuh, anggota keluarga dan lain-lain.

d. Orang-orang yang agak jauh hubungannya dengan individu akan tetapi dapat membri keterangan
tentang individu tersebut seperti tetangga, pegawai tata usaha, sekolah, dokter, kepalal desa dan lain
sebagainya.

e. Lembaga-lembaga diluar sekolah dan rumah tangga seperti rumah sakit, kantor polisi, masjid,
perkumpulan-perkumpulan pemuda, organisasi pemuda dan lain sebagainya

B. Kegunaan data dalam layanan BK

Menurut Winkel dan Hastuti, data dalam layanan bimbingan dan konseling memiliki 4 manfaat
yang akan menunjang layanan bimbingan dan konseling. Winkel dan Hastuti (2010) membagi keempat
manfaat tersebut menjadi dua, yaitu manfaat untuk konselor dan manfaat untuk konseli (klien). Keempat
manfaat itu sebagai berikut:

Untuk konselor
1. Data dapat digunakan untuk mengetahui apakah kompetensi konselor mampu dan cukup
berwenang dalam memberikan pelayanan kepada konseli dengan inti permasalahan yang telah
diketahui.

2. Data digunakan sebagai sarana memperoleh informasi lebih dalam serta lebih lengkap tentang
berbagai aspek dari pribadi konseli, sehingga konselor diharapakan dapat memberikan layanan yang
optimal.

Untuk konseli (klien)

3. Data dapat membantu konseli menentukan suatu program pendidikan maupun karir yang sesuai
dengan potensi dan minat yang dimiliki.

4. Data dapat membantu konseli memahami diri sendiri dan melakukan evaluasi diri sehingga
diharapkan konseli dapat mencapai perkembangan yang optimal dan sesuai dengan bakat dan minat
yang dimiliki.

C. Alat pengumpulan data tes dalam BK

Tes merupakan prosedur untuk mengungkapkan tingkah laku seseorang dan menggambarkanna dalam
bentuk skala angka atau klasifikasi tertentu (Cronbach, 1970 dalam Prayitno dan Amit, 2013). Teknik ini
menggunakan pertanyaan-pertanyaan, baik lisan dan tertulis, atau tugas-tugas yang harus diselesaikan
oleh orang yang dites (Prayitno dan Amit, 2013; Walgito, 2004).

Pertanyaan-pertanyaan atau tugas-tugas tersebut disusun menjadi sebuah instrumen yang


terstandarisasi dan memiliki validitas dan reliabilitas yang baik. Tohirin (2014) menguraikan instrumen
terstandarisasi berarti instrumen ini memiliki keseragaman dalam cara penyelenggaraan, cara
pemeriksaan dan cara penafsirannya.

Selanjutnya, dia menjelaskan tes harus memiliki validitas, yaitu ada kesesuian antara apa yang diukur
dalam tes dengan aspek yang direncanakan untuk diukur, dan reliabiitas, yaitu ada keajegan dalam hasil
yang diperoleh apabila seseorang mengerjakan suatu tes pada waktu yang berlainan.

Ada bermacam-macam tes untuk mengumpulkan data tentang siswa. Umumnya, tes digunakan untuk
mengumpulkan data pribadi siswa yang berupa kemampuan potensial atau kemampuan dasar, seperti
kecerdasan, bakat, minat dan sebagainya, serta untuk mengumpulkan data tentang prestasi belajar
siswa. Berikut beberapa tes yang digunakan dalam layanan bimbingan dan konseling: 

a. Tes hasil belajar (achievement test)

Tes ini digunakan untuk mengukur apa yang telah dipelajari oleh siswa di berbagai mata pelajaran. Tes
kompetensi, tes untuk mengukur pencapaian kompetensi siswa, dan tes diagnostik, tes untuk mengukur
kelebihan dan kelemahan siswa serta penyebab-penyebab kesulitan yang di alami siswa, merupakan
contoh tes hasil belajar.

b. Tes bakat dan tes minat

Tes ini digunakan untuk mengungkapkan bakat yang dimiliki individu dan minatnya. Tes ini penting dalam
layanan bimbingan dan konseling karena dengan tes ini konselor dapat mengarahkan dan menempatkan
siswa ke jurusan yang tepat sesuai bakat dan minatnya.

c. Tes kepribadian

Tes ini digunakan untuk mengukur ciri-ciri kepribadian tertentu pada siswa seperti karakter, tempramen,
corak kehidupan emosional, kesehatan mental, relasi sosial dengan orang lain dan bidang-bidang
kehidupan yang menimbulkan kesukaran dalam penyesuaian diri. Personality inventory adalah salah satu
tes kepribadian. Ada pula tes proyeksi yang digunakan untuk mengukur sifat-sifat kepribadian melalui
reaksi-reaksi terhadap suatu kisah, gambaran, atau suatu kata. Test Rorschach (Ro) dan TAT (Thematic
Apperception Test) adalah contoh tes proyeksi.

d. Tes intelegensi

Sesuai dengan namanya, tes intelegensi digunakan untuk mengungkapkan tingkat intelegensi atau
kecerdasan seseorang. Contoh-contoh tes intelegensi adalah Tes Binet, Test Weschsler, SPM, balok
(Kohsblock), dan AGCT. 

D. Alat pengumpulan data non tes dalam BK

Teknik lain-lain untuk mengumpulkan data disamping teknik tes digolongkan ke dalam teknik non-tes.
Teknik ini umumnya digunakan untuk menghimpun data-data tentang tingkah laku, sikap, minat,
perhatian, karakteristik, dan lain-lain.

Teknik tes dan non-tes bekerja saling melengkapi dan terkadang data yang sama dapat dikumpulkan
melalui dua teknik ini. Berikut adalah beberapa teknik non-tes beserta deskripsi singkatnya:

a. Angket/ kuesioner

Angket/kuesioner memuat beberapa pertanyaan yang harus dijawab siswa secara tertulis. Berdasarkan
orang yang mengisi, angket dibedakan menjadi 2, yaitu angket langsung (apabila yang mengisi siswa) dan
angket tidak langsung (apabila yang mengisi orang lain, misalnya orang tua siswa) (Tohirin, 2014).

b. Wawancara

Teknik wawancara mengharuskan siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan secara lisan. Teknik ini
menuntut komunikasi langsung, sehingga konselor dan siswa harus bertatap muka.

c. Observasi
Teknik ini dilakukan dengan mengadakan pengamatan secara saksama baik secara langsung maupun
tidak langsung terhadap berbagai aktivitas siswa di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan
sekolah termasuk di rumah (Tohirin, 2014). Observasi dapat dilakukan dalam dua cara. Pertama
pengobservasi ikut telibat dalam aktivitas siswa, sehingga siswa tidak merasa sedang diawasi ketika
beraktivitas. Kedua, pengamat tidak ikut terlibat dalam aktivitas siswa.

d. Otobiografi

Teknik ini mengharuskan siswa menulis biografi/riwayat kehidupan dirinya sendiri. Kemudian, data
didapat dari hasil tulisan tersebut. Untuk mempermudah, siswa dapat disuruh untuk menulis catatan
harian atau membuat karangan mengenai dirinya.

e. Catatan Anekdot

Catatan anekdot merupakan laporan singkat tentang berbagai kejadian atau perilaku tentang siswa dan
memuat deskripsi objektif tentang perilaku siswa pada saat tertentu (Tohirin, 2014). Catatan anekdot
ditulis apabila ada kejadian-kejadian tertentu yang melibatkan siswa atau sekelompok siswa, misal
tawuran, pencurian, bolos sekolah, dan lain-lain.

f. Sosiometri

Sosiometri merupakan teknik untuk mengumpulkan data tentang hubungan-hubungan sosial dan
tingkah laku sosial siswa. Data yang diperoleh dari teknik ini adalah data tentang susunan hubungan
antar siswa, struktur hubungan siswa, dan arah hubungan sosial.

E. Penyimpanan Data

1. Catatan Komulatif

Catatan komulatif (cummulative Records) ialah tempat menyimpan data atau keterangan atau informasi,
yang menyeluruh mengenai diri individu yang dikumpulkan dengan berbagai teknik pengumpul data
dalam jangka waktu yang lama seperti hasil observasi, interview, kuesioner, inventori, hasil tes psikologi,
hasil tes prestasi belajar, dan dokumen data yang lain.

Catatan komulatif ini memuat keterangan atau informasi individu tentang : identitas siswa, latar
pendidikan, latar keluarga, hasil tes yang terstandar, riwayat kesehatan, pengalaman – penaglaman diluar
sekolah, kepribadian, cita-cita atau renacna masa depan, masalah-masalah yang pernah dialami,
keterangan yang lain.

Catatan komulatif bermanfaat dalam mendukung pencapaian tujuan bimbingan yakni membantu siswa
untuk mengenali diri, memahami diri dan lingkungan serta dapat mengembangkan potensinya secara
optimal.

2. Bantuan Software
Software aplikasi BK / BP berfungsi untuk menyimpan dan membuat arsip perilaku dan perkembangan
jiwa siswa. Dengan menggunakan aplikasi ini, sekolah akan bisa melihat dengan cepat dan mudah daftar
pelanggaran siswa. Selain itu juga sekolah dapat melihat perkembangan kepribadian siswa yang
bermasalah dan dengan cepat mengambil keputusan atau tindakan terhadap siswa tersebut. Data yang
bisa disimpan dalam software ini antara lain:

a. Daftar Bimbingan Konseling: Mencatat semua bimbingan yang pernah dilakukan guru BP, dari inti
permasalahan, saran dan solusi permasalahan.

b. Daftar Pelanggaran: Mencatat semua pelanggaran siswa sehingga sekolah dapat dengan mudah
melihat perkembangan jiwa siswa.

c. Daftar Pelanggaran Periode: Mencatat daftar pelanggaran siswa yang dilakukan pada periode
tertentu

3. Himpunan data

Himpunan data mencakup semua usaha untuk memperoleh data tentang siswa, menganalisis dan
menafsirkan data, serta menyimpan data itu. Prayitno, dkk (2013) menyatakan, bahwa salah satu di
antara tugas guru pembimbing adalah melaksanakan segenap program kegiatan pendukung, sedangkan
himpunan data merupakan bagian dari kegiatan pendukung. Kegiatan penyelenggaraan himpunan data
menurut Prayitno (2013) meliputi perencanaan, pelaksanaan , evaluasi dan laporan.

Penyelenggaraan himpunan data bermaksud menghimpun seluruh data daan keterangan yang relevan
dengan keperluan pengembanagn siswa dalam berbagai aspeknya. Data yang terhimpun merupakan
hasil dari upaya aplikasi instrumentasi, dan apa yang menjadi isi himpunan data dimanfaatkan sebesar-
besarnya dalam kegiatan layanan bimbingan.

Fungsi utama bimbingan yang didukung oleh penyelenggaraan himpunan data ialah fungsi pemahaman.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Teknik tes merupakan salah satu metode atau cara yang digunakan untuk mengukur atau mengetahui
tingkat kemampuan dan kelemahan seseorang. Teknik tes terbagi beberapa macam diantaranya: Tes
intelegensi, Tes bakat, Tes kepribadian, Tes prestasi belajar

Selain itu untuk memahami perkembangan anak sebagai peserta didik digunakan Non-tes yang
merupakan proses pengumpulan data untuk memahami pribadi pada umumnya bersifat kualitatif.
Macam-macam non-tes diantaranya adalah Observasi, Wawancara, Catatan anekdot, Autobiografi,
Sosiometri, Studi khusus

Teknik-teknik tersebut bertujuan untuk membantu memberi informasi kepada guru untuk mengetahui
anak yang berbakat, kemampuan tinggi, kemampuan rendah, anak bermasalah dan sebagainya.

Untuk itu kita bisa mencoba melakukan teknik tes ataupun non-tes untuk mengetahui suatu informasi
yang diperlukan.

B. Saran

Sebagai calon guru SD, hendaknya kita mengetahui teknik-teknik dalam memahami perkembangan
murid kita, agar dalam mendidik murid nantinya kita dapat memberikan bantuan pada murid kita jika
ada yang mengalami kesulitan dalam proses belajar mengajar baik murid normal ataupun anak yang
berkebutuhan khusus

Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan makalah ini,oleh sebab itu kritik
yang membangun sangat diharapkan oleh penulis. Adapun beberapa saran yang dapat kami sampaikan
yaitu berikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan keinginannya, lakukanlah beberapa
teknik tes atau non-tes yang bisa memecahkan masalah yang dihadapi siswa., lakukanlah secara
kontinue/berkesinambungan untuk mengetahui keadaan siswa., berikanlah bimbingan juga pengarahan
tambahan atau lebih kepada siswa bila diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai