BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dalam kehidupan sehari-hari hampir setiap hari kita menggunakan bahan pembelajaran tercetak seperti
buku pelajaran, modul, hand out, atau pun LKS. Jadi sudah gak asing lagi kan dengan istilah-istilah
tersebut, apalagi saat kita akan mengulas tentang bahan ajar cetak untuk pembelajaran. Bahan ajar
cetak merupakan bahan pembelajaran yang sangat umum digunakan oleh para guru/instruktur,
walaupun masih sedikit sekali para guru yang memiliki kemampuan untuk mengembangkannya.
Biasanya karena para guru sudah terbiasa menggunakan bahan pembelajaran cetak yang sudah jadi dan
beredar luas di pasaran. Gak salah tapi ketergantungan tersebut membuat para guru jadi tidak kreatif
untuk menulis dan mengembangkan materi ajar sesuai dengan karakteristik siswa yang dihadapinya.
sangat penting jika para guru memiliki pengetahuan dan kemampuan yang memadai tentang bahan
pembelajaran cetak yang baik untuk menunjang proses pembelajaran. Apa sih bahan ajar cetak itu?
Bahan ajar cetak dapat diartikan sebagai perangkat bahan yang memuat materi atau isi pelajaran untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang dituangkan dengan menggunakan teknologi cetak. Suatu bahan
pembelajaran cetak memuat materi yang berupa ide, fakta, konsep, prinsip, kaidah atau teori yang
tercakup dalam mata pelajaran sesuai dengan disiplin ilmunya serta informasi lainnya dalam
pembelajaran.
Bahan ajar gak sama dengan buku teks. Kalau buku teks bersifat umum dan cuma memuat materi
pelajaran aja, maka bahan ajar cetak gak begitu. Bahan ajar cetak lebih bersifat khusus dan lengkap.
Artinya khusus bagi siapa bahan ajar tersebut ditujukan sehingga sangat sesuai dengan calon
penggunanya dan lengkap berarti hal-hal yang dipandang perlu dalam proses pembelajaran juga
dicantumkan pada bagian karakteristik bahan ajar cetak tersebut. Selain itu penyusunannya harus sesuai
dengan kurikulum sekolah yang digunakan.
B. Rumusan Masalah
C. Manfaat
PEMBAHASAN
A.MODUL
Sebagai salah satu bahan ajar cetak, modul merupakan suatu paket belajar yang berkenaan dengan satu
unit bahan pelajaran. Dengan modul siswa dapat mencapai dan menyelesaikan bahan belajarnya dengan
belajar secara individual. Peserta belajar tidak dapat melanjutkan ke suatu unit pelajaran berikutnya
sebelum menyelesaikan secara tuntas materi belajarnya.
Dengan modul siswa dapat mengontrol kemampuan dan intensitas belajarnya. Modul dapat dipelajari di
mana saja. Lama penggunaan sebuah modul tidak tertentu, meskipun di dalam kemasan modul juga
disebutkan waktu yang dibutuhkan untuk mempelajari materi tertentu. Akan tetapi keleluasaan siswa
mengelola waktu tersebut sangat fleksibel, dapat beberapa menit dan dapat pula beberapa jam, dan
dapat dilakukan secara tersendiri atau diberi variasi dengan metode lain.
1. Siswa dapat belajar individual, ia belajar dengan aktif tanpa bantuan maksimal dari guru.
2. Tujuan pelajaran dirumuskan secara khusus. Rumusan tujuan bersumber pada perubahan tingkah
laku.
3. Tujuan dirumuskan secara khusus sehingga perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri siswa
segera dapat diketahui. Perubahan tingkah laku diharapkan sampai 75% penguasaan tuntas (mastery
learning)
4. Membuka kesempatan kepada siswa untuk maju berkelanjutan menurut kemampuannya masing-
masing.
5. Modul merupakan paket pengajaran yang bersifat self-instruction, dengan belajar seperti ini,
modul membuka kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan dirinya secara optimal.
6. Modul memiliki daya informasi yang cukup kuat. Unsur asosiasi, struktur, dan urutan bahan
pelajaran terbentuk sedemikian rupa sehingga siswa secara spontan mempelajarinya.
Menurut Suparman (1993:197), menyatakan bahwa bentuk kegiatan belajar mandiri ini mempunyai
kekurangan-kekurangan sebagai berikut :
2. Menentukan disiplin belajar yang tinggi yang mungkin kurang dimiliki oleh siswa pada umumnya
dan siswa yang belum matang pada khususnya.
3. Membutuhkan ketekunan yang lebih tinggi dari fasilitator untuk terus menerus mamantau proses
belajar siswa, memberi motivasi dan konsultasi secara individu setiap waktu siswa membutuhkan.
Tjipto (1992:72), juga mengungkapkan beberapa hal yang memberatkan belajar dengan menggunakan
modul, yaitu :
2. Selama proses belajar perlu diadakan beberapa ulangan/ujian, yang perlu dinilai sesegera mungkin
Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran
menggunakan modul juga memiliki beberapa kelemahan yang mendasar yaitu bahwa memerlukan biaya
yang cukup besar serta memerlukan waktu yang lama dalam pengadaan atau pengembangan modul itu
sendiri, dan membutuhkan ketekunan tinggi dari guru sebagai fasilitator untuk terus memantau proses
belajar siswa.
Tjipto (1991:72), mengungkapkan beberapa keuntungan yang diperoleh jika belajar menggunakan
modul, antara lain :
1. Motivasi siswa dipertinggi karena setiap kali siswa mengerjakan tugas pelajaran dibatasi dengan
jelas dan yang sesuai dengan kemampuannya.
2. Sesudah pelajaran selesai guru dan siswa mengetahui benar siswa yang berhasil dengan baik dan
mana yang kurang berhasil.
4.Karakteristik modul dapat diketahui dari formatnya yang disusun atas dasar:
4) penataan materi secara modular yang utuh dan lengkap (self contained)
5) prinsip rujuk silang (cross referencing) antar modul dalarn rnata pelajaran
Teknik ini akan mudah bila di suatu kelas siswanya sedikit, namun jika jumlah siswa dalam suatu
kelas jumlahnya banyak, dan juga mata pelajaran yang dipelajarinya jumlahnya banyak maka
pelaksanaan pembelajarannya menjadi lebih rumit.
Pembelajaran dengan sistem modul jika diterapkan untuk pembelajaran secara klasikal, maka
siswa akan belajar dalam waktu bersamaan dan untuk melanjutkan ke modul berikutnya juga dapat
bersamaan. Kepada siswa-siswa yang selesainya lebih cepat dari pada teman-temannya, maka siswa
tersebut akan memperoleh modul pengayaan untuk dipelajarinya dalam sisa waktu yang tersedia.
Kemudian setelah itu dilakukan evaluasi yang dapat dikerjakan secara individual maupun secara klasikal.
4) Menulis LKS.
2) Petunjuk Belajar
4) Indikator
5) Informasi Pendukung
7) Penilaian
C.HAND OUT
Handout atau HO adalah segala sesuatu yang diberikan kepada peserta didik ketika mengikuti kegiatan
perkuliahan. Handout adalah pernyataan yang telah disiapkan oleh pembicara. HO dimaksudkan untuk
memperlancar dan memberikan bantuan informasi atau materi pembelajaran sebagai pegangan bagi
mahasiswa.
1. Bantuk Handout
Bentuk Handout dapat bervasiasi. Menurut Nurtain bentuk Handout ada 3 yaitu :
a).Bentuk catatan, Handout ini menyajikan konsep-konsep, prinsip, gagasan pokok tentang suatu topik
yang akan dibahas.
b).Bentuk diagram, Handout ini merupakan suatu bagan, sketsa atau gambar, baik yang dilukis secara
lengkap maupun yang belum lengkap.
c).Bentuk catatan dan diagram, Handout ini merupakan gabungan dari bentuk pertama dan kedua.
2. Penyusunan Handout
Handout disusun atas dasar kompetensi dasar yang harus dicapai oleh peserta didik. Dengan demikian
maka Handout harus diturunkan dari kurikulum. Handout biasanya merupakan bahan tertulis tambahan
yang dapat memperkaya peserta didik dalam belajar untuk mencapai kompetensinya. Langkah-langkah
menyusun Handout adalah sebagai berikut :
b).Menentukan judul Handout, disesuaikan dengan kompetensi dasar dan materi pokok yang akan
dicapai.
c).Mengumpulkan referensi sebagai bahan penulisan. Diutamakan referensi terkini dan relevan dengan
materi pokoknya.
e) .Mengevaluasi hasil tulisan dengan cara dibaca ulang untuk menemukan kemungkinan kekurangan-
kekurangan.
f).Menggunakan berbagai sumber belajar yang dapat memperkaya materi Handout misalnya buku,
internet, majalah, dan jurnal hasil penelitian.
a).Substansi materi memiliki relevansi yang dekat dengan kompetensi dasar atau materi pokok yang
harus dikuasai peserta didik.
b).Materi memberikan penjelasan secara lengkap tentang defenisi, klasifikasi, prosedur, perbandingan,
rangkuman, dan sebagainya.
c).Padat pengetahuan.
a).Handout memuat kerangka materi yang mungkin berisikan pernyataan, definisi, konsep, rumus, dan
sejenisnya.
a).Standar kompetensi. Adalah tujuan yang dicapai siswa setelah diberi satu pokok bahasan yang
berfungsi untuk memberikan pandangan umum tentang hal-hal yang dikuasai siswa.
b).Kompetensi dasar. Adalah tujuan yang akan dicapai setelah mengikuti pelajaran untuk 1 kali
pertemuan. Fungsinya untuk memberikan fokus pada siswa pada sub pokok bahasan yang sedang
dihadapi.
c).Ringkasan materi pelajaran merupakan kesimpulan-kesimpulan dari bahan ajar yang akan
disampaikan atau diberikan pada siswa dan telah disusun secara sistematis. Fungsinya agar
memungkinkan siswa dapat mengetahui sistematika pelajaran yang harus dikuasai, sekaligus memandu
siswa dalam pengayaan diluar proses mengajar dikelas.
d).Soal-soal. Adalah permasalahan yang harus diselesaikan siswa setelah ia menerima atau mempelajari
materi pelajaran tersebut, penyelesaian soal itu dikumpul atau dinilai, kemudian dibahas secara
bersama-sama untuk membantu siswa dalam melatih memahami materi pelajaran yang akan diberikan.
e).Sumber bacaan. Adalah buku atau bahan ajar apa saja yang akan digunakan atau menjadi sumber dari
materi pelajaran yang diberikan. Fungsinya untuk menelusuri lebih lanjut materi pelajaran yang akan
disampaikan.
4.Manfaat Handout
a).Memperoleh informasi tambahan yang belum tentu mudah diperoleh secara cepat dari tempat lain.
b).Memberikan rincian prosedur atau teknik pelaksanaan yang terlalu kompleks bila menggunakan
media audiovisual.
c).Materi yang terlalu panjang/kompleks yang telah diringkas dalam bentuk catatan yang mudah
dipahami.
Keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan media Handout dalam kegiatan belajar mengajar
diantaranya adalah dapat merangsang rasa ingin tahu dalam mengikuti pelajaran, meningkatkan
kreativitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar serta memelihara kekonsistenan penyampaian materi
pelajaran dikelas oleh guru sesuai dengan perancangan pengajaran. Selain itu keuntungan menggunakan
media Handout dalam proses mengajar antara lain :
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengembangan bahan ajar penting dilakukan guru untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi
pembelajaran. Bahan ajar yang dikembangkan tersebut memiliki peran penting baik bagi guru maupun
siswa. Dalam mengembangkan bahan ajar modul, LKS, dan Handout guru perlu memperhatikan
prosedur dan komponen-komponen modul, LKS, dan Handout. Komponen-komponen tersebut meliputi
tinjauan mata pelajaran, pendahuluan, kegiatan belajar, latihan, rangkuman, tes formatif, dan kunci
jawaban tes formatif dan tindak lanjut. Pemanfaatan modul, LKS, dan Handout dalam proses
pembelajaran disuatu kelas dapat dilakukan pada sistem pembelajaran individual maupun klasikal.