Nim : 2019143534
Kelas : 5N
MK : Bimbingan dan konseling SD
RESUME
Menurut A,Hallen. 2001:7 Data merupakan hal yang paling penting dalam upaya
memahami murid secara lebih baik. Pemahaman yang lebih baik tentang murid hanya
mungkin dapat dicapai jika sekolah memiliki data yang lengkap dan meyeluruh
tentang murid. Data yang dimaksud meliputi data pribadi dan data lingkungan.
Data pribadi ,Yang termasuk data pribadi ialah :
1. Data tentang pengenalan diri siswa. Data ini terdiri dari nama, jenis kelamin,
tanggal tempat lahir, dan tempat tinggal.
2. Data tentang latar belakang keluarga dan lingkungan sosial, yaitu keadaan
orang tua dan anggota keluarga lainnya serta lingkungan sekitar yang berupa
antara lain umur ayah dan ibu, status hubungan ayah dan ibu (utuh, cerai,
meninggal), jumlah anggota keluarga, pendidikan orang tua dan anggota
keluarga lainnya, pekerjaan orang tua dan anggota keluarga lainnya, sikap
orang tua dan anggota keluarga lainnya, dan pengaruh-pengaruh kehidupan
masyarakat sekitar.
3. Data tentang keadaan kesehatan dan perkembangan murid, seperti keadaan
kelahiran, penyakit yang pernah diderita, imunisasi yang pernah diperoleh,
penglihatan, dan pendengaran.
4. Data tentang kemampuan dasar, yaitu angka atau keterangan tentang
kemampuan (kecerdasan) yang diperoleh berdasarkan hasil pengukuran dengan
menggunakan tes psikologis.
5. Data tentang kemampuan khusus, yaitu kecakapan atau ketrampilan dalam
bidang tertentu yang dimiliki, angka atau keterangan tentang kecakapan yang
berdasarkan hasil pengukuran dengan menggunakan tes bakat khusus.
6. Data tentang riwayat pendidikan dan prestasi belajar, yaitu umur ketika
pertama kali masuk sekolah, kepindahan sekolah, kenaikan kelas, pendidikan
tambahan atau kursus yang pernah diikuti, kedudukan di dalam kelas, dan
prestasi belajar pada umumnya.
7. Data tentang kepribadian, yaitu penyesuaian diri, sikap, kebiasaan-kebiasaan
kematangan emosional, minat, dan sebagainya.
8. Data Kegiatan-kegiatan luar sekolah, yaitu kegiatan-kegiatan yang diikuti di
luar jam sekolah, seperti pekerjaan sambilan, kegiatan dalam organisasi
kepemudaan, kegiatan sosial, dan kegiatan di bidang keagamaan.
9. Data tentang rencana-rencana masa depan, yaitu berkenaan dengan rencana
setelah tamat sekolah, baik kelanjutan studi maupun pemilihan pekerjaan.
10. Data tentang Lingkungan
Selain data pribadi seperti yang telah dikemukakan di atas, perlu pula dikumpulkan
berbagai data tentang lingkungan. Data tentang lingkungan ini sangat penting dan
berguna dalam rangka memberikan informasi kepada murid. Dalam rangka
penyesuian diri, khususnya yang berkaitan erat dengan program dan kegiatan
pendidikan, minat, dan cita-cita, murid memerlukan data yang lengkap dan
menyeluruh tentang berbagai aspek lingkungan. Data yang dimaksud adalah:
NON TES
Teknik lain-lain untuk mengumpulkan data disamping teknik tes digolongkan ke
dalam teknik non-tes. Teknik ini umumnya digunakan untuk menghimpun data-data
tentang tingkah laku, sikap, minat, perhatian, karakteristik, dan lain-lain.
Teknik tes dan non-tes bekerja saling melengkapi dan terkadang data yang sama dapat
dikumpulkan melalui dua teknik ini. Berikut adalah beberapa teknik non-tes beserta
deskripsi singkatnya:
a. Angket/ kuesioner
Angket/kuesioner memuat beberapa pertanyaan yang harus dijawab siswa secara
tertulis. Berdasarkan orang yang mengisi, angket dibedakan menjadi 2, yaitu angket
langsung (apabila yang mengisi siswa) dan angket tidak langsung (apabila yang
mengisi orang lain, misalnya orang tua siswa) (Tohirin, 2014).
b. Wawancara
Teknik wawancara mengharuskan siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan secara
lisan. Teknik ini menuntut komunikasi langsung, sehingga konselor dan siswa harus
bertatap muka.
c. Observasi
Teknik ini dilakukan dengan mengadakan pengamatan secara saksama baik secara
langsung maupun tidak langsung terhadap berbagai aktivitas siswa di lingkungan
sekolah maupun di luar lingkungan sekolah termasuk di rumah (Tohirin, 2014).
Observasi dapat dilakukan dalam dua cara. Pertama pengobservasi ikut telibat dalam
aktivitas siswa, sehingga siswa tidak merasa sedang diawasi ketika beraktivitas.
Kedua, pengamat tidak ikut terlibat dalam aktivitas siswa.
d. Otobiografi
Teknik ini mengharuskan siswa menulis biografi/riwayat kehidupan dirinya sendiri.
Kemudian, data didapat dari hasil tulisan tersebut. Untuk mempermudah, siswa dapat
disuruh untuk menulis catatan harian atau membuat karangan mengenai dirinya. e.
Catatan Anekdot
Catatan anekdot merupakan laporan singkat tentang berbagai kejadian atau perilaku
tentang siswa dan memuat deskripsi objektif tentang perilaku siswa pada saat tertentu
(Tohirin, 2014). Catatan anekdot ditulis apabila ada kejadian-kejadian tertentu yang
melibatkan siswa atau sekelompok siswa, misal tawuran, pencurian, bolos sekolah,
dan lain-lain.
f. Sosiometri
Sosiometri merupakan teknik untuk mengumpulkan data tentang hubungan-hubungan
sosial dan tingkah laku sosial siswa. Data yang diperoleh dari teknik ini adalah data
tentang susunan hubungan antar siswa, struktur hubungan siswa, dan arah hubungan
sosial.
Teknik umum
Adalah teknik yang lazim digunakan dalam tahap-tahap konseling dan merupakan
teknik dasar konseling yang harus dikuasai oleh konselor.
Perilaku Attending
Disebut juga sebagai perilaku menghampiri klien yang mencakup komponen kontak
mata, bahasa badan, dan bahasa lisan. Perilaku attending yang baik adalah merupakan
tiga kombinasi komponen sehingga akan memudahkan konselor untuk membuat klien
terlibat pembicaraan dan terbuka.
Empati
Ialah kemampuan konselor untuk merasakan apa yang dirasakan klien, merasa dan
berpikir bersama klien.
Refleksi
Kebanyakan calon konselor sulit untuk membuka percakapan dengan klien. Hal ini
karena sulit menduga apa yang dipikirkan klien sehingga pertanyaan menjadi pas.
Untuk memudahkan membuka percakapan seorang konselor dilatih keterampilannya
bertanya dalam bentuk open-ended yang memungkinkan munculnya pertanyaan-
pertanyaan baru dari klien.
Pertanyaan konselor tidak selalu terbuka, akan tetapi ada juga yang tertutup yang
harus dijawab dengan kata “ya” atau “tidak” atau dengan kata-kata singkat. Tujuan
dari pertanyaan tertutup yaitu untuk mengumpulkan informasi, menjernihkan atau
memperjelas sesuatu, dan menghentikan pembicaraan klien yang melantur atau
menyimpang.
Dorongan minimal
Dorongan minimal adalah teknik untuk memberikan suatu dorongsn langsung yang
singkat terhadap apa yang telah dikemukakan klien. Tujuan dorongan yaitu agar klien
terus berbicara dan dapat mengarah agar pembicaraan mencapai tujuan.
Interpretasi
Yaitu untuk mengulas pemikiran, perasaan, dan pengalaman klien dengan merujuk
pada teori-teori, bukan pandangan subjek konselor. Hal ini bertujuan agar klien
mengerti dan berubah melalui pemahaman dari hasil rujukan baru tersebut.
Mengarahkan
Menyimpulkan
Teknik Khusus
Dalam konseling menggunakan teknik-teknik umum, dalam hal tertentu dapat
menggunakan teknik-teknik khusus. Berikut ini akan disampaikan beberapa teknik-
teknik khusus :
a) Latihan Arsetif
Teknik ini digunakan untuk melatih klien yang mengalami kesulitan untuk
menyatakan diri bahwa tindakannya adalah layak dan benar.
b) Desensitisasi Sistematis
c) Pengondisian Aversi
Teknik ini dapat digunakan untuk membentuk perilaku baru pada klien dan
memperkuat perilaku yang sudah terbentuk.
Teknik ini merupakan teknik yang dimaksudkan untuk membantu klien agar
mengakui dan menerima perasaannya dari pada memproyeksikan perasaannya
ituh kepada orang lain.
Pengumpulan Data adalah salah satu komponen dalam program bimbingan, yang
sekaligus menjadi salah satu layanan bimbingan. Komponen ini mencakup semua
usaha untuk memperoleh data tentang siswa dan mahasiswa, menganalisis dan
menafsirkan data, serta menyimpan data tersebut.