Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

TEKNI MEMAHAMI PERKEMBANGAN MURID DI


SD/MI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah: Bimbigan Dan Konseling Di Mi/Sd
Dosen Pengampu: Wartini, M.Pd

Pemakalah:
1. Asep Maulana Yusup
2. Musabil Hakqi

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH ( PGMI )


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ( STAI )
AL-HIKMAH GLOBAL CENDIKIA ( AGC ) DEPOK
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah
yang berjudul “Tekni Memahami Perkembangan Murid Di SD/MI”. Atas dukungan moral
dan materil yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan
terima kasih kepada :

1. Bapak Wartini, M.Pd. Sebagai dosen koordinator mata kuliah ushul fihq.
2. Orang tua yang telah banyak memberikan semangat, bantuan, doa, cinta dan kasih
sayangnya hingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
3. Teman-teman yang telah memberi motivasi terhadap kami.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saran dan
kritik yang membangun dari pembaca sangat kami butuhkan untuk penyempurnaan makalah
ini.

Depok, 16 November 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... I


DAFTAR ISI ..................................................................................................................... II

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG ................................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A. KEGUNAAN DATA DAN BIMBINGAN DI SD......................................................... 2
B. JENIS-JENIS DATA TENTANG MURID.................................................................... 2
C. TEKNIK PENGUMPULAN DATA DALAM LAYANAN BK................................... 4

BAB III PENUTUP


A. KESIMPULAN .............................................................................................................. 7
B. SARAN .......................................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAK........................................................................................................... 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh
peneliti untuk pengumpulan data. Teknik dalam menunjuk suatu kata yang abstrak dan tidak
diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat dilihat penggunaannya melalui: angket,
wawancara, pengamatan, ujian (tes), dokumentasi, dan lain-lain. Peneliti dapat menggunakan
salah satu atau gabungan teknik tergantung dari masalah yang dihadapi atau yang diteliti.
Kegiatan pengumpulan data pada prinsipnya merupakan kegiatan penggunaan metode
dan instrumen yang telah ditentukan dan diuji validitas dan reliabilitasnya. Secara sederhana,
pengumpulan data diartikan sebagai proses atau kegiatan yang dilakukan peneliti untuk
mengungkap atau menjaring berbagai fenomena, informasi atau kondisi lokasi penelitian
sesuai dengan lingkup penelitian. Dalam prakteknya, pengumpulan data ada yang
dilaksanakan melalui pendekatan penelitian kuantitatif dan kualitatif.
Oleh karena itu, dalam BK pengumpulan data sangat penting untuk medapatakan kata
yang valid tentan peserta didik sehingga teknik pengumpulan data sangat penting bagi
konselor.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Kegunaan Data Dalam Bimbingan Konseling Di SD/MI?
2. Jenis Data Apa Saja Yang Diperlukan Tentang Murid ?
3. Jelakan Pengumpulan Data Tes Dan Non Tes?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. KEGUNAAN DATA DAN BIMBINGAN DI SD


Menurut Winkel dan Hastuti, data dalam layanan bimbingan dan konseling memiliki 4
manfaat yang akan menunjang layanan bimbingan dan konseling. Winkel dan Hastuti (2010)
membagi keempat manfaat tersebut menjadi dua, yaitu manfaat untuk konselor dan manfaat
untuk konseli (klien). Keempat manfaat itu sebagai berikut:
1. Untuk konselor
 Data dapat digunakan untuk mengetahui apakah kompetensi konselor mampu dan
cukup berwenang dalam memberikan pelayanan kepada konseli dengan inti
permasalahan yang telah diketahui.
 Data digunakan sebagai sarana memperoleh informasi lebih dalam serta lebih lengkap
tentang berbagai aspek dari pribadi konseli, sehingga konselor diharapakan dapat
memberikan layanan yang optimal.

2. Untuk konseli (klien)


 Data dapat membantu konseli menentukan suatu program pendidikan maupun karir
yang sesuai dengan potensi dan minat yang dimiliki.
 Data dapat membantu konseli memahami diri sendiri dan melakukan evaluasi diri
sehingga diharapkan konseli dapat mencapai perkembangan yang optimal dan sesuai
dengan bakat dan minat yang dimiliki.1

B. JENIS-JENIS DATA TENTANG MURID


Pada dasarnya data ada dua jenis data yang perlu dikumpulkan dalam pelayanan BK
yang efektif dan efesien, yaitu:
1. Data Pribadi
Data pribadi adalah berupa data perorangan, yaitu yang dikumpulkan dari masing-
masing peserta didik. Dari data pribadi dapat diperoleh pemahaman tentang keunikan pribadi
masing-masing peserta didik.
Untuk memperoleh pemahaman yang utuh tentang keunikan pribadi setiap peserta
didik diperlukan data sebagai berikut:
1. Data kenal diri (nama, jenis kelamin, tempat dan tanggal lahir, dan lain sebagainya).
2. Data tentang keluarga (orang tua, jumlah saudara, keadaan sosial, ekonomi dan lain
sebagainya).
3. Data tentang perkembangan dan kesehatan (perkembangan phisik dan psikis).

1 W.S. Winkel dan M.M. Sri Astuti (2010) : 12

2
3

4. Data tentang pendidikan dan hasil belajar (riwayat sekolah, angka rapor dan
sebagaiya).
5. Data tentang kecerdasan, bakat, minat aspirasi dan cita-cita.
6. Data tentang keadaan lingkungan, kegiatan luar sekolah, penyesuaian sosila, nilai-
nilai dan sikap.
7. Data tentang kematangan emosional dan kebiasaan sehari-hari.
8. Data tentang masalah-masalah yang dihadapi.

Data pribadi, ini dapat dikelompokkan sehinga dengan demikian dapat dikumpulkan
suatu data kelompok. Dari data kelompok ini dapat diketahui kecenderungan umum yang
terdapat di dalam suatu kelompok, selain dari pada kedudukan seseorang individu dalam
kelompoknya.
2. Data Lingkungan
Data lingkungan ini berguna untuk sebagai informasi dan penjelasan kepada para
peserta didik, selain itu diperlukan untuk membantu peserta didik dalam proses penyesuaian.
Adapun data lingkungan yang perlu dikumpulkan, meliputi:
Data tentang informasi pendidikan meliputi jenis program, kurikulum, system belajar dan
sebagainya.
a) Data tentang informasi jabatan/pekerjaan, meliputi jenis-jenis jabatan, kesempatan
dan syarat-syarat bekerja dan lain sebagainya.
b) Data tentang lingkungan sosial, meliputi adat istiadat, norma dan nilai-nilai, lembaga
atau organisasi sosial dan lain sebagainya.

Jadi data lingkungan ini berguna sebagai pemberi informasi jelas kepada para peserta
didiknya, sehingga para peserta didik dapat terhindar dari keraguan, kesulitan dan perbuatan
tercela. Di bawah ini adalah sumber data langsung sampai ke sumber data yang tak langsung
yaitu sebagai berikut:
 Sumber data yang paling awal adalah peserta didik tersebut
 Orang-orang yang plaing dekat dan paling bertanggung jawab terhadap individu yang
bersnagkutan, misalnya guru/dosen, wali kelas, kepala sekolah, penasehat akademis,
ketua jurusan, dekan dan lain sebagainya.
 Orang-orang yang dekat dengan individu tapi tidak brtanggung jawab dengan dia
seperti teman-temannya, pengasuh, anggota keluarga dan lain-lain.
 Orang-orang yang agak jauh hubungannya dengan individu akan tetapi dapat membri
keterangan tentang individu tersebut seperti tetangga, pegawai tata usaha, sekolah,
dokter, kepalal desa dan lain sebagainya.
 Lembaga-lembaga diluar sekolah dan rumah tangga seperti rumah sakit, kantor polisi,
masjid, perkumpulan-perkumpulan pemuda, organisasi pemuda dan lain sebagainya.2
2 Menurut A,Hallen. 2001:7
4

C. TEKNIK PENGUMPULAN DATA DALAM LAYANAN BK

Secara garis besar, teknik pengumpulan data dalam layanan bimbingan dan
konseling dibedakan menjadi dua, yaitu teknik tes dan teknik non-tes. Teknik tes biasanya
menggunakan instrumen yang sudah terstandarisasi dalam hal cara penyelenggaraannya,
cara pemeriksaannya, dan cara menafsirkannya. Sementara itu, teknik non-tes lebih
fleksibel dalam hal penyelenggaraan, pemeriksaan dan penafsiranya.

1. Teknik tes

Tes merupakan prosedur untuk mengungkapkan tingkah laku seseorang dan


menggambarkanna dalam bentuk skala angka atau klasifikasi tertentu 3. Teknik ini
menggunakan pertanyaan-pertanyaan, baik lisan dan tertulis, atau tugas-tugas yang harus
diselesaikan oleh orang yang dites . Pertanyaan-pertanyaan atau tugas-tugas tersebut
disusun menjadi sebuah instrumen yang terstandarisasi dan memiliki validitas dan
reliabilitas yang baik. Tohirin (2014) menguraikan instrumen terstandarisasi berarti
instrumen ini memiliki keseragaman dalam cara penyelenggaraan, cara pemeriksaan dan
cara penafsirannya. Selanjutnya, dia menjelaskan tes harus memiliki validitas, yaitu ada
kesesuian antara apa yang diukur dalam tes dengan aspek yang direncanakan untuk diukur,
dan reliabiitas, yaitu ada keajegan dalam hasil yang diperoleh apabila seseorang
mengerjakan suatu tes pada waktu yang berlainan.4

Ada bermacam-macam tes untuk mengumpulkan data tentang siswa. Umumnya, tes
digunakan untuk mengumpulkan data pribadi siswa yang berupa kemampuan potensial atau
kemampuan dasar, seperti kecerdasan, bakat, minat dan sebagainya, serta untuk
mengumpulkan data tentang prestasi belajar siswa. Berikut beberapa tes yang digunakan
dalam layanan bimbingan dan konseling:

a. tes hasil belajar (achievement test)

Tes ini digunakan untuk mengukur apa yang telah dipelajari oleh siswa di berbagai
mata pelajaran. Tes kompetensi, tes untuk mengukur pencapaian kompetensi siswa, dan tes
diagnostik, tes untuk mengukur kelebihan dan kelemahan siswa serta penyebab-penyebab
kesulitan yang di alami siswa, merupakan contoh tes hasil belajar.

b. Tes bakat dan tes minat


3 Cronbach, 1970 dalam Prayitno dan Amit, 2013
4 Prayitno dan Amit, 2013; Walgito, 2004
5

Tes ini digunakan untuk mengungkapkan bakat yang dimiliki individu dan
minatnya. Tes ini penting dalam layanan bimbingan dan konseling karena dengan tes ini
konselor dapat mengarahkan dan menempatkan siswa ke jurusan yang tepat sesuai bakat
dan minatnya.

c. Tes kepribadian

Tes ini digunakan untuk mengukur ciri-ciri kepribadian tertentu pada siswa seperti
karakter, tempramen, corak kehidupan emosional, kesehatan mental, relasi sosial dengan
orang lain dan bidang-bidang kehidupan yang menimbulkan kesukaran dalam penyesuaian
diri. Personality inventory adalah salah satu tes kepribadian. Ada pula tes proyeksi yang
digunakan untuk mengukur sifat-sifat kepribadian melalui reaksi-reaksi terhadap suatu
kisah, gambaran, atau suatu kata. Test Rorschach (Ro) dan TAT (Thematic Apperception
Test) adalah contoh tes proyeksi.

d. Tes intelegensi

Sesuai dengan namanya, tes intelegensi digunakan untuk mengungkapkan tingkat


intelegensi atau kecerdasan seseorang. Contoh-contoh tes intelegensi adalah Tes Binet,
Test Weschsler, SPM, balok (Kohsblock), dan AGCT.

2. Teknik non-tes

Teknik lain-lain untuk mengumpulkan data disamping teknik tes digolongkan ke


dalam teknik non-tes. Teknik ini umumnya digunakan untuk menghimpun data-data
tentang tingkah laku, sikap, minat, perhatian, karakteristik, dan lain-lain (Diones Aliaski
Blog). Teknik tes dan non-tes bekerja saling melengkapi dan terkadang data yang sama
dapat dikumpulkan melalui dua teknik ini.

Berikut adalah beberapa teknik non-tes beserta deskripsi singkatnya:

a. Angket/ kuesioner

Angket/kuesioner memuat beberapa pertanyaan yang harus dijawab siswa secara


tertulis. Berdasarkan orang yang mengisi, angket dibedakan menjadi 2, yaitu angket
langsung (apabila yang mengisi siswa) dan angket tidak langsung (apabila yang mengisi
orang lain, misalnya orang tua siswa) (Tohirin, 2014).

b. Wawancara
6

Teknik wawancara mengharuskan siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan secara


lisan. Teknik ini menuntut komunikasi langsung, sehingga konselor dan siswa harus
bertatap muka.

c. Observasi

Teknik ini dilakukan dengan mengadakan pengamatan secara saksama baik secara
langsung maupun tidak langsung terhadap berbagai aktivitas siswa di lingkungan sekolah
maupun di luar lingkungan sekolah termasuk di rumah (Tohirin, 2014). Observasi dapat
dilakukan dalam dua cara. Pertama pengobservasi ikut telibat dalam aktivitas siswa,
sehingga siswa tidak merasa sedang diawasi ketika beraktivitas. Kedua, pengamat tidak
ikut terlibat dalam aktivitas siswa.

d. Otobiografi

Teknik ini mengharuskan siswa menulis biografi/riwayat kehidupan dirinya sendiri.


Kemudian, data didapat dari hasil tulisan tersebut. Untuk mempermudah, siswa dapat
disuruh untuk menulis catatan harian atau membuat karangan mengenai dirinya.

e. Catatan Anekdot

Catatan anekdot merupakan laporan singkat tentang berbagai kejadian atau perilaku
tentang siswa dan memuat deskripsi objektif tentang perilaku siswa pada saat tertentu
(Tohirin, 2014). Catatan anekdot ditulis apabila ada kejadian-kejadian tertentu yang
melibatkan siswa atau sekelompok siswa, misal tawuran, pencurian, bolos sekolah, dan
lain-lain.

f. Sosiometri

Sosiometri merupakan teknik untuk mengumpulkan data tentang hubungan-


hubungan sosial dan tingkah laku sosial siswa. Data yang diperoleh dari teknik ini adalah
data tentang susunan hubungan antar siswa, struktur hubungan siswa, dan arah hubungan
sosial.5

5 http://duniakonselingandpsikologi.blogspot.com/2017/02/data-dalam-layanan-bimbingan-dan.html (Di
Akses Pada Tanggal 16 November 2022)
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

  Pada dasarnya segi-segi individu yang harus dipahami dalam rangka memahami
pribadi peserta didik adalah adalah meliputi keseluruhan pribadi siswa beserta latar belakang
yang berkaitan, seperti identitas diri, kondisi jasmani dan kesehatan, minat belajar, gaya
belajar, dan lain-lain.
Data merupakan hal yang paling penting dalam upaya memahami murid secara lebih
baik. Pemahaman yang lebih baik tentang murid hanya mungkin dapat dicapai jika sekolah
memiliki data yang lengkap dan meyeluruh tentang murid.
Teknik adalah suatu cara, langkah atau metode yang dilakukan untuk mencapai suatu
tujuan.

B. SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka penulis
mohon kritik dan saran guna perbaikan untuk masa yang akan datang.

7
DAFTAR PUSTAKA

W.S. Winkel dan M.M. Sri Astuti (2010) : 12


Menurut A,Hallen. 2001:7
Cronbach, 1970 dalam Prayitno dan Amit, 2013
Prayitno dan Amit, 2013; Walgito, 2004
http://duniakonselingandpsikologi.blogspot.com/2017/02/data-dalam-layanan-bimbingan-
dan.html (Di Akses Pada Tanggal 16 November 2022)

Anda mungkin juga menyukai