Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MATA KULIAH LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

JUDUL: LAYANAN INFORMASI

OLEH: KELOMPOK III

1.ADEL TENMAU

2.ARDI LAFU

3.CHANIA LEBO
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

A. Pengertian Layanan Informasi


B. Jenis-jenis Informasi
1.Berdasarkan sifatnya
2.Berdasarkan Sumbernya
3.Berdasarkan Bentuknya
4.Berdasarkan Ruang Lingkupnya
5.Berdasarkan Media Penyampaiannya
C. Metode Layanan Informasi
1.Ceramah
2.Diskusi
3. Karyawisata
4.Media
5.Nara Sumber
D. Materi Layanan Informasi
1.Pengantar Layanan Informasi
2.Penelusuran Informasi
3.Evaluasi Informasi
4.Etika Informasi
5.Pengelolaan Informasi
6.Teknologi informasi
7.Layanan Konseling dan Bimbingan

Kesimpulan

Daftar Pustaka
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan tugas mata kuliah layanan
Bimbingan dan konseling dengan judul“layanan informasi”.Sebagai penyusun, kami
menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan maupun tata
bahasa penyampaian dalam tugas ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati
menerima saran dan kritik dari pembaca.Kami berharap semoga tugas yang kami
kerjakan ini memberikan manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.

Kupang, 04 Maret 2024


A. Pengertian Layanan Informasi

Layanan informasi merupakan salah satu strategi untuk memberikan


Pengertian dan pemahaman tentang “suatu objek” kepada seseorang, dalamHal
ini peserta didik. Objek yang dimaksud bermacam-macam baik yang berbentuk
fisik maupun non fisik. Dalam kehidupan banyak hal-hal yang belum diketahui,
sehingga dengan tidak diketahuinya tentang sesuatu membuat seseorang
terhalang atau gagal dalam melakukan suatu kegiatan. Individu dapat
mengalami masalah dalam kehidupannya sehari-hari maupun dalam memenuhi
kebutuhannya di masa yang akan datang, akibat tidak mengatahui dan tidak
mampu mengakses informasi. Melalui layanan informasi mereka dibantu untuk
memperoleh atau mengakses informasi. Umpamanya peserta didik belum
mengetahui bagaimana kiat-kiat belajar yang lebih efektif. Dengan ketidaktahuan
tersebut, mereka tidak mengetahui pedoman atau pengarahan bagaimana
mencapai keberhasilan belajar yang efektif.kegiatan belajar yang selama ini
mereka lakukan hanya untuk memenuhi persyaratan ujian. Mereka belajar hanya
pada waktu akan ujian saja. Semua materi pelajaran dikebutkan sehari sebelum
ujian dilaksanakan. Mereka bergadang semalaman untuk menghafal semua
materi yang akan diuji pada esok hari. Hal hasil banyak mereka yang gagal,
karena tidak dapat menguasai materi pelajaran yang dipaksa untuk
menghafalnya. Ketidaktahuan mereka tentang bagaimana cara belajar yang
efektif akan menimbulkan kerugian,baik ditinjau dari segi : hasil, waktu,
finansial, kelelahan usaha yang sia-sia,dan lain-lain. Untuk mengatasi hal ini,
maka salah satu strategi yang perlu dilakukan oleh pendidik/konselor adalah
memberikan layanan informasi, dalam konteks ini informasi tentang cara belajar
yang efektif. Dalam memberikan layanan informasi materi layanan informasi
yang akan diberikan harus sesuai dengan kebutuhan peserta didik dengan
melaksanakan “need assessment) terlebih dahulu.
B.Jenis-jenis Informasi

Informasi dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan berbagai kriteria.


Berikut adalah beberapa jenis informasi berdasarkan berbagai aspek:

1. Berdasarkan Sifatnya:

- Informasi Fakta: Informasi yang bersifat objektif dan dapat diverifikasi.


- Informasi Opini: Pendapat atau pandangan subjektif seseorang.
- Informasi Rahasia: Informasi yang tidak boleh diungkapkan kepada publik.

2. Berdasarkan Sumbernya:

- Informasi Primer: Informasi yang diperoleh langsung dari sumber aslinya.


- Informasi Sekunder: Informasi yang diperoleh dari sumber yang telah
mengolah informasi primer.

3. Berdasarkan Bentuknya:

- Informasi Teks: Informasi yang disampaikan dalam bentuk tulisan.


- Informasi Audio: Informasi yang disampaikan dalam bentuk suara.
- Informasi Visual: Informasi yang disampaikan dalam bentuk gambar atau
video.

4. Berdasarkan Ruang Lingkupnya:

- Informasi Umum: Informasi yang bersifat umum dan dapat diterima oleh
banyak orang.
- Informasi Khusus: Informasi yang bersifat spesifik dan terbatas pada suatu
bidang atau topik tertentu.

5. Berdasarkan Media Penyampaiannya:

- Informasi Digital: Informasi yang disampaikan melalui media digital seperti


internet.
- Informasi Tradisional: Informasi yang disampaikan melalui media konvensional
seperti buku, koran, atau majalah.

Tentu saja, masih banyak jenis informasi lainnya tergantung dari sudut pandang
dan klasifikasi yang digunakan.
C. Metode Layanan Informasi

Pemberian informasi kepada peserta didik dapat dilakukan dengan berbagai


cara, baik dengan cara yang terpisah maupun menggabungkan beberapa cara-
cara tersebut antara lain:

1.Ceramah

Ceramah merupakan metode pemberian informasi yang paling sederhana,


mudah dan dapat dilaksanakan terhadap jumlah peserta didik yang lebih banyak.
Ceramah akan lebih efektif dan menarik kalau pelaksanaannya digabungkan dengan
instrumen yang lain seperti media cetak,eletronik

2.Diskusi.

Memberikan informasi kepada peserta didik dapat dilakukan melalui diskusi.


Agar diskusi berjalan lancar dan dapat mencapai hasil yang maksimal,maka peserta
diskusi terlebih dahulu perlu diberikan pemahaman terhadap topik/informasi yang akan
dibahas serta bagaimana tatacara pelaksanaan diskusi.Dalam hal pendidik/konselor
perlu menjelaskan bagaimana pelaksanaan diskusi tersebut.

3.Karyawisata

Karyawisata merupakan salah satu metoda dalam melaksanakan kegiatan


pembelajaran dalam hal ini layanan informasi. Kegiatan karyawita dilaksanakan untuk
membantu peserta didik mengumpulkan informasi dan mengembangkan sikap-sikap
yang positif melibatkan diri baik dalam tahap persiapan maupun pada tahap
pelaksanaannya. Banyak objek-objek pendidikan yang dapat dikunjungi,seperti:
industry, perusahaan, lembaga kesehatan, percetakan, lembaga permasyarakatan,
atau lembaga pendidikan khusus anak berkebutuhan khusus dan lain-lain. Objek
wisata yang dipilih tentu harus disesuaikan dengan kebutuhan informasi yang akan
diperoleh.

Oleh sebab itu sebelum melaksanakan kegiatan tersebut pendidik perlu membuat
perencanaan/program yang matang, sehingga pelaksanaan kegiatan karyawisata
tersebut dapat membuahkan hasil yang maksimal.Catatan penting yang perlu
diperhatikan dalam melaksanakan karyawisata,peserta didik harus melaporkan hasil
kunjungan tersebut dalam bentuk makalah/laporan yang dipresentasikan baik secara
individual maupun secara kelompok. Manfaat dari mengerjakan tugas laporan ini
menuntut peserta didik serius, disiplin dan bertanggung dalam melaksanakan kegiatan
karyawisata tersebut.
4.Media

Melalui media, baik berupa media cetak, grafis serta perangkat dan Program
elektronik (seperti radio, televisi, rekaman, computer, LCD) pendidik dapat memberikan
informasi kepada peserta didik. “Papan Bimbingan/Papan informasi” kalau dikelola
secara baik dapat juga merupakan fasilitas yang efektif untuk memberikan informasi
yang aktual. Selanjutnya dalam era digital tidak salah kalau pendidik menganjurkan
peserta didik untuk mengakses informasi yang dibutuhkan melalui internet, karena
fasilitas ini mudah ditemui

hampir ke pelosok daerah.

5.Nara Sumber

Mendatangkan nara sumber untuk memberikan informasi kepada peserta


didik merupakan salahsatu strategi yang tepat, dengan alasan informasi yang diberikan
harus tepat dan benar, oleh sebab itu informasi tersebut harus diberikan oleh orang
yang berkompeten. Salahsatu contoh ; berdasarkan hasil asesmen ternyata banyak
peserta didik yang belum memahami tentang bagaimana cara membuat karangan
ilmiah. Untuk menjelaskan bagaimana cara untuk membuat karangan ilmiah tersebut
dirasa perlu mendatangkan orang yang ahli, seperti pengarang buku, peneliti dan pakar-
pakar yang sudah berkecimpung dalam membuat karya ilmiah. Mempercayai informasi
yang diberikan oleh orang yang ahli tentu tidak diragukan lagi oleh audiennya
dibandingkan oleh orang yang tidak ahli. Oleh sebab itu untuk melaksanakan kegiatan
seperti ini, keaktifan guru/pembimbing/konselor sangat dibutuhkan.Trutama sekali
konselor yang sudah mencantumkam kegiatan layanan informasi dalam program
Bimbingan Konseling sebagai salahsatu kegiatan dalam program Bimbingan Konseling.
Tentu saja kegiatan ini tidak bersifat temporer melainkan terencana secara sistimatis,
kontinu serta dievaluasi.

D. Materi Layanan

Materi layanan informasi yang akan diberikankepada peserta didik tentu harus
sesuai dengan kebutuhan peserta didik tersebut. Secara garis besar ada beberapa
tingkatan pendidikan yaitu :

1.Tingkatan TK/PAUD

2.Tingkatan SD/Ibtidaiyah

3.Tingkatan SLTP yakni : SMP/M.Ts baik umum maupun . kejuruan

4.Tingkatan SLTA yakni : SMA/MAN baik umum maupun kejuruan


5.Tingkatan perguruan tinggi

Setiap tingkatan pendidikan tersebut memiliki ciri-ciri khas, dan memiliki


kebutuhan yang berbeda-beda secara umum. Oleh sebab itu informasi yang diberikan
harus disesuaikan dengan kebutuhan mereka. Namun demikian untuk proses
pembelajaran secara garis besar ada beberapa materi yang prlu diinformasikan kepada
mereka, seperti materi berikut ini :

1.Belajar yang efisien dan efektif

2.Membaca yang cepat dan tepat

3.Nilai-nilai sosial, agama, adat istiadat yang berlaku di sekolah

4.Kegiatan pengembangan minat dan bakat, dan sarana dan prasarana belajar yang
ada di sekolah

Proses pemilihan peminatan

1.Kegiatan ekstrakurikuler

2.Meningkatkan kepercayaan diri

3.Persiapan diri untuk menghadapi ujian

4.Informasi perkembangan diri dan lain-lain.

Materi layanan informasi mencakup berbagai topik yang berkaitan dengan


penyediaan, pengelolaan, dan akses informasi. Beberapa materi yang umumnya
diajarkan dalam konteks layanan informasi meliputi:

1.Pengantar Layanan Informasi:

-Definisi layanan informasi, tujuan, dan pentingnya dalam berbagai konteks.

- Peran dan tanggung jawab pustakawan atau petugas informasi dalam


menyediakan layanan informasi.

-Jenis-jenis sumber informasi seperti buku, jurnal, majalah, database online,


dan sumber informasi digital lainnya.

- Cara mengakses, mengevaluasi, dan menggunakan sumber informasi


dengan efektif.
2. Penelusuran Informasi:
- Teknik penelusuran informasi baik secara manual maupun menggunakan
teknologi seperti mesin pencari dan basis data.
- Strategi dalam mencari informasi yang relevan dan akurat.
3. Evaluasi Informasi:
- Keterampilan dalam mengevaluasi keabsahan, keandalan, dan relevansi
informasi yang ditemukan.
- Memahami konsep kebenaran informasi dan cara menghindari informasi
palsu atau tidak valid.
4. Etika Informasi:
- Prinsip-prinsip etika dalam penggunaan dan penyebaran informasi.
- Hak cipta, plagiat, dan keamanan informasi.
5. Pengelolaan Informasi:
- Pengelolaan koleksi informasi di perpustakaan atau lembaga informasi
lainnya.
- Strategi pengarsipan, klasifikasi, dan penyimpanan informasi.
6. Teknologi Informasi:
- Pemanfaatan teknologi informasi dalam penyediaan layanan informasi.
- Penggunaan perangkat lunak dan aplikasi untuk mendukung akses
informasi.

7. Layanan Konseling dan Bimbingan:

- Strategi dalam memberikan layanan konseling dan bimbingan kepada


pengguna informasi.
- Keterampilan komunikasi dan empati dalam membantu pengguna
informasi.

Materi-materi di atas merupakan dasar yang penting dalam memahami dan


memberikan layanan informasi yang efektif. Dengan pemahaman yang baik tentang
materi-materi tersebut, para profesional informasi dapat memberikan layanan yang
berkualitas dan mendukung kebutuhan informasi pengguna.
Kesimpulan

Layanan informasi ialah kegiatan bimbingan yang bermaksud membantu siswa


untuk mengenal lingkungannya yang sekirannya dapat dimanfaatkan untuk masa kini
maupun masa yang akan datang.Dalam layanan informasi terlibat tiga komponen
pokok yaitu konselor, peserta dan informasi.Data yang digunakan dalam layanan
informasi digolongkan dalam empat bagian utama yaitu informasi pendidikan /belajar,
informasi pekerjaan/ karir, informasi sosial, dan informasi pribadi.Langkah-langkah
dalam penyajian informasi meliputi langkah persiapan, pelaksanaan dan
evaluasi.Pendekatan dan teknik dalam layanan informasi meliputi ceramah,tanya
jawabdan diskusi, media, acara khusus, nara sumber, waktu dan tempat, penilaian dan
keterkaitan.
Daftar Pustaka

1. Gysbers, N. C., & Henderson, P. (2017). Developing & Managing Your School
Guidance & Counseling Program. American Counseling Association.

2. Erford, B. T. (2014). Orientation to the Counseling Profession: Advocacy, Ethics, and


Essential Professional Foundations. Pearson.

3. Cormier, S., & Hackney, H. (2012). Counseling Strategies and Interventions. Pearson.

4. Gladding, S. T. (2017). Counseling: A Comprehensive Profession. Pearson.

5. Hays, D. G., & Erford, B. T. (2014). Developing Multicultural Counseling Competence:


A Systems Approach. Pearson.

Anda mungkin juga menyukai