4
MK. PBAM IPS di SD
PRODI S1 PGSD-FIP
Skor Nilai :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kami rahmat kesehatan dan kesempatan. Sehingga kami bisa
menyusun atau menyelesaikan makalah Tugas Rutin. Penulisan ini kami sajikan
secara ringkas dan sederhana sesuai dengan kemampuan yang kami miliki, dan
tugas ini disusun dalam rangka memenuhi tugas pada mata kuliah : Pengembangan
Bahan Ajar dan Media IPS di SD.
Dalam menyusun tugas ini banyak kesalahan dan kekurangan, oleh karena
itu kritik yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi
kesempurnaan tugas ini, dan dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima
kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan secara khusus kami berterima
kasih kepada Ibu Dra.Risma Sitohang, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah
Pengembangan Bahan Ajar dan Media IPS di SD karena telah memberi
bimbinganya kepada kami untuk menyelasaikan makalah tugas rutin ini hingga
selesai.
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
BAB II ..................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3
BAB III .................................................................................................................... 9
PENUTUP ...............................................................................................................
9
A.SIMPULAN...................................................................................................... 9
B. SARAN............................................................................................................ 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran bermakna akan dapat diperoleh jika anak belajar sesuai dengan
lingkungan sosialnya. Sehingga unsur budaya tidak bisa direduksi dalam
merancang sebuah pembelajaran di sekolah. Selain itu, dalam kerangka kurikulum
2013 juga disebutkan bahwa dalam menyusun dan mengembangkan kegiatan
pembelajaran harus memperhatikan prinsip-prinsip penyusunan dan
pengembangan sesuai dengan kondisi di satuan pendidikan baik kemampuan awal
peserta didik, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi,
gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma,
nilai, dan/atau lingkungan peserta didik (Kemendikbud, 2013). Pembelajaran
terintegrasi merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai
kompetensi dari berbagai mata pelajaran. Pengintegrasian tersebut dilakukan
dalam 2 (dua) hal, yaitu integrasi sikap, kemampuan/keterampilan dan
pengetahuan dalam proses pembelajaran serta pengintegrasian berbagai konsep
dasar yang berkaitan. Tema memberikan makna kepada konsep dasar tersebut
sehingga peserta didik tidak mempelajari konsep dasar tanpa terkait dengan
kehidupan nyata. Dengan demikian, pembelajaran memberikan makna nyata
kepada peserta didik.Tema yang dipilih berkenaan dengan alam dan kehidupan
manusia. Keduanya adalah pemberi makna yang substansial terhadap bahasa,
PPKn, matematika dan seni budaya karena keduanya adalah lingkungan nyata
dimana peserta didik dan masyarakat hidup (Fogarty, 1991).
Untuk mengatasi hal tersebut, maka perlu diadakan inovasi dengan cara
memperbaiki pola pembelajaran agar dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa.
Salah satu inovasi tersebut adalah dengan memanfaatkan media ajar berbasis
budaya lokal. Media tersebut dapat berupa lembar kerja siswa berbasis budaya
lokal.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian media?
2. Apa pengertian budaya lokal?
3. Bagaimana penggunaan media pembelajaran berbasis budaya lokal dalam
pembelajaran?
4. Bagaimana penggunaan media pembelajaran berbasis budaya lokal
berdampak positif terhadap kualitas dan hasil belajar?
5. Bagaimana faktor pendukung dan penghambat penggunaan media
pembelajaran berbasis budaya lokal dalam pembelajaran?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian media.
2. Untuk mengetahui pengertian budaya lokal.
3. Untuk mengetahui penggunaan media pembelajaran berbasis budaya lokal
dalam pembelajaran.
4. Untuk mengetahui penggunaan media pembelajaran berbasis budaya lokal
berdampak positif terhadap kualitas dan hasil belajar.
5. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat penggunaan media
pembelajaran berbasis budaya lokal dalam pembelajaran.
D. Manfaat
1. Agar mengetahui pengertian media.
2. Agar mengetahui pengertian budaya lokal.
3. Agar mengetahui penggunaan media pembelajaran berbasis budaya lokal
dalam pembelajaran.
4. Agar mengetahui penggunaan media pembelajaran berbasis budaya lokal
berdampak positif terhadap kualitas dan hasil belajar.
5. Agar mengetahui faktor pendukung dan penghambat penggunaan media
pembelajaran berbasis budaya lokal dalam pembelajaran.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Media
Media merupakan jembatan untuk membawa informasi dari sumber ke
penerima informasi, sehigga informasi dapat diperoleh dengan mudah (Abdul Arif
& Riki Mukhaiyar 2020, 115) dan media berfungsi untuk menyampaikan
informasi pembelajaran sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian,
dan minat siswa yang mengarah terjadinya proses belajar disebut dengan media
pembelajaran.
Menurut Arsyad (2002: 4) media adalah semua bentuk perantara yang
digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan atau
pendapat, sehingga ide, gagasan atau pendapat yang dikemukakan itu sampai
kepada penerima yang dituju.
Dalam konteks dunia pendidikan, Gerlach & Ely (dalam Arsyad, 2002: 3)
mengungkapkan bahwa media secara garis besar adalah manusia, materi, atau
kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh
pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan
lingkungan Sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media
dalam proses pembelajaran cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis,
photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali
informasi visual atau verbal.
Dari beberapa penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa media adalah alat
untuk menyampaikan informasi kepada penerima dan segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian agar terjadi komunikasi yang efektif dan
efisien.
4
digunakan. Untuk analisis kurikulum hal yang disiapkan adalah silabus, RPP, dan
juga materi yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Perencanaan
kurikulum dalam pembelajaran bahasa sangat penting, agar siswa memliki
komunikasi yang sesuai dengan standar dan mampu melakukan hubungan
interaksi dengan masyarakat.
Guru melakukan kegiatan awal dengan kegiatan yang mampu
mengembangkan pola pikir peserta didik dan juga untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran berbasis budaya lokal. Untuk memotivasi belajar peserta didik guru
menyajikan materi dengan menggunakan media video yang disajikan dalam LCD.
Memasuki kegiatan inti guru mulai mengimplementasikan metode yang sudah
disiapkan sebelumnya dan banyak metode yang dapat digunakan oleh guru seperti
diskusi, pemberian tugas, problem solving, Tanya jawab dan lain sebagainya.
Pemilihan metode yang digunakan oleh guru adalah metode diskusi,
dikarenakan metode ini mampu meningkatkan interkasi kegiatan pembelajaran dan
pembelajaran akan efektif jika terjadi interaksi baik antara peserta didik dengan
guru. Keeffektifan pembelajaran yag dilihat dari interaksi yang tercipta ini
dibenarkan oleh Mertins (2010) dalam penelitiannya yang menunjukkan bahwa
pembelajaran lebih efektif jika melakukan interaksi salah satunya adalah melalui
kegiatan kelompok atau diskusi. Media pembelajaran berbasis budaya lokal
disajikan dalam bentuk CD pembelajaran yang ditampilkan dengan bantuan LCD
atau Laptop. Secara umum budaya lokal dapat dipahami sebagai gagasan-gagasan
setempat (lokal) yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, yang
tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakat. budaya lokal terbentuk sebagai
keunggulan budaya masyarakat setempat maupun kondisi geografis dalam
kearifan lokal arti luas.
Pendidikan berbasis budaya lokal menurut Prasetyo (2013: 3) merupakan
usaha sadar yang terencana melalui penggalian dan pemanfaatan potensi daerah
setempat secarra arif dalam upaya mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran, agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki keahlian, pengetahuan dan sikap dalam upaya ikut serta membangun
bangsa dan Negara. Melalui pembelajaran berorientasi budaya lokal dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dan hal ini disebabkan karena pembelajaran
berorientasi budaya lokal lebih
5
memberikan kesan yang kontekstual dalam pembelajaran sehinga siswa mudah
memhami materi yang dipelajari. Pembelajaran yang berorientasi pada budaya
lokal dimana siswa dilibatkan dengan tradisi yang ada ternyata memberikan kesan
yang lebih kontekstual. Dapat dikatakan bahwa penggunaan media pembelajaran
berbasis budaya lokal yang dikemas dengan metode inofatif seperti yang
dilakukan oleh guru dalam menciptakan suasana yang kondusif dan juga
interaktif. Dimana media yang digunakan untuk memberi informasi memberikan
lebih banyak makna dengan cara transparan, terbuka serta menghormati dan
empati interaksi dalam kelompok. Kegiatan akhir yang dilakukan oleh guru adalah
melakukan refleksi, dimana kegiatan refleksi yang dilakukan oleh guru adalah
Tanya jawab, merangkum dan juga mengambil kesimpulan dari apa yang sudah
dilakukan dalam kegiatan pembelajaran terutama untuk materi yang telah
dipelajari. Selain melakukan kegiatan refleksi guru melakukan kegiatan akhir
dengan memberikan tugas kepada siswa seperti PR atau tugas lainnya.
6
memecahkan masalah belajar siswa seperti peningkatan kosentrasi, peningaktan
minat dan juga menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Pengelolaan
pembelajaran yang dilakukan guru dengan menggunakan media pembelajaran
berbasis budaya lokal dengan metode interaktif menjadikan kegiatan pembelajaran
interaktif yang ditunjukkan dengan aktivitas guru dan juga siswa. Interaksi
pembelajaran merupakan salah satu faktor yang mampu meningkatkan minat
belajar siswa. Peningkatan motivasi, aktivitas, pemahaman serta adanya
ketertarikan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran menjadikan hasil belajar
siswa meningkat pula. Dapat dikatakan bahwa penggunaan media pembelajaran
berbasis budaya lokal dapat meningkatkan hasil belajar siswa, dalam hasil belajar
secara klasikal atau individual yang mengalami peningkatan.
7
invidual sehingga siswa tersebut dapat mengikuti pembelajaran bersama teman-
temannya yang lain. Kegiatan tanya jawab juga dilakukan dengan optimal, siswa
berusaha menjawab pertanyaan dengan kata-kata sendiri dan tidak takut untuk
bertanya ketika mengalami kesulitan untuk materi tertentu. Sumber referensi atau
sumber belajar juga merupakan faktor pendukung dalam kegiatan pembelajaran
dalam menggunakan media pembelajaran berbasis budaya lokal. Perpustakaan
menjadi sumber bahan ajar cetak, sedangkan laboratorium computer sebagai
sumber bahan ajar elektronik yang dapat dijadikan perpustakaan maya. Sumber
bahan ajar elektronik yang disediakan pihak sekolah misalnya saja film
pembelajaran, media pembelajaran, dan juga video-video pembelajaran.
Selain dari faktor pendukung yang dimiliki oleh pihak sekolah dalam
pembelajaran, namun ada beberapa faktor yang menghambat terlaksananya
penggunaan media pembelajaran berbasis budaya lokal. Faktor dana yang belum
dialokasikan sepenuhnya untuk penyediaan kebutuhan pembelajaran
menggunakan media sebab pihak sekolah masih memiliki kebutuhan yang lebih
penting dan hal itu diprioritaskan. LCD yang harusnya ditambah belum ditambah,
sehingga guru harus bergantian untuk bisa menggunakannya. Pemberian waktu
untuk pembelajaran menggunakan media pembelajaran berbasis budaya lokal pada
mata pelajaran dirasa masih minim. Selain itu belum pernah adanya pelatihan
untuk pembuatan media berbasis budaya lokal mengakibatkan keterbatasan
kemampuan guru dalam menyusun media.
8
BAB III
PENUTUP
A.SIMPULAN
Media Pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyampaikan pesan atau informasi dalam proses belajar mengajar sehingga
dapat merangsang perhatian dan minat siswa untuk belajar. Media pembelajaran
adalah:
1. Teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan
pembelajaran 2. Sarana fisik untuk menyampaikan materi pembelajaran 3. Sarana
komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang dengar beserta perangkat
kerasnya. 4. Wikipedia
Tujuan penggunaan media pembelajaran secara adalah membantu guru dalam
menyampaikan pesan- pesan atau materi pelajaran kepada siswanya agar pesan
lebih mudah dimengerti, lebih menarik dan lebih menyenangkan bagi peserta
didik.
B. SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah yang telah penulis buat jauh dari
kesempurnaan. Maka dari itu kritik dan saran penulis perlukan guna meningkatkan
dan membangun keterampilan dalam membuat makalaH yang sebaik-baiknya.
9
DAFTAR PUSTAKA
Kaimuddin Mabbaco .2012. Kearifan Budaya Lokal. Jakarta: Pustaka Press
Djakarta.
Suryani Nunuk, Setiawan Achamd dan Putria Aditin. 2018. Media Pembelajaran
Inovatif dan Pengembangannya. Bandung: Rosdakarya.
10