Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

MATA KULIAH INOVASI PEMBELAJARAN IPS SD

“Media Pembelajaran”

Kelas: PGSD 5.F

DISUSUN OLEH

Kelompok 5

Maisyah Taroja :2120194

Melati Mutiara Hardi : 2120027

Elsa Viora :2120203

Melvi Allya :2120211

Dina Apridinasti :2120213

Minda Sari :2120220

Cici Ifriani :2120301

DOSEN PEMBIMBING:

Dr. Annisa Kharisma, S.Pd.I., M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS ADZKIA
2023
KATA PENGANTAR

‫ِبْس ِم ِهّللا الَّرْح َمِن الَّر ِح ْيِم‬

Puji beserta syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih bisa menikmati indahnya Iman
dan Islam. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi besar kita
pemimpin umat akhir zaman, Rasulullah Muhammad yang telah membawa kita
dari zaman kegelapan menuju zaman terang yang disinari dengan cahaya hidayah
dan taufiq. Kami sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Media Pembelajaran” yang mana makalah ini ditujukan sebagai tugas
mata kuliah Inovasi Pembelajaran IPS SD.

Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari banyak
terdapat kekurangan dan ketidaksempurnaan dalam makalah ini. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan guna memperbaiki
karya-karya lain yang akan penulis tulis di lain waktu.

Padang, 30 Oktober 2023

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................................
B. Rumusan Masalah..............................................................................................
C. Tujuan.................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Media Pembelajaran........................................................................
B. Jenis - jenis Media Pembelajaran......................................................................
C. Fungsi Media Pembelajaran..............................................................................
D. Pemerolehan Pengalaman Belajar dari Media Pembelajaran yang
digunakan..........................................................................................................
E. Prinsip dan Kriteria Pelatihan Media IPS SD..................................................
BAB III PENUTUP
A Kesimpulan.......................................................................................................
B. Saran.................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan sangat berperan penting dalam sebuah proses belajar m
engajar agar peserta didik menjadi perserta didik yang terdidik, baik dalam
keagamaannya maupun dalam keilmuannya. Pendidikan itu sendiri merupa
kan sarana untuk membantu manusia agar mampu hidup dalam kehidupan
sehari-hari di tengah masyarakat (Agus Mustofa, 2007: 16-19). Dalam pen
didikan tentu terjadi proses belajar mengajar yang tidak terlepas dari sebua
h media permbelajaran yang mana media berperan sebagai alat dalam pros
es belajar mengajar agar mempermudah proses pembelajaran dan sebagai a
lat bantu seorang pendidik untuk menyampaikan sebuah ilmu dan materi.
Media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan kegiatan pemb
elajaran akan menciptakan suatu kegiatan pembelajaran yang efektif dan ef
isien sehingga materi yang disampaikan oleh guru kepada siswa bisa diser
ap secara optimal. Media pembelajaran dalam pendidikan dan dalam prose
s belajar mengajar sangat dibutuhkan dan berperan penting dalam perkemb
angan siswa di sekolah agar ilmu dan materi yang mereka dapatkan dari se
orang guru bisa di serap dengan baik.
Namun penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar men
gajar menghadapi beberapa permasalahan yang signifikan. Salah satu masa
lah utamanya adalah keterbatasan akses, terutama di daerah pedesaan atau
negara berkembang, di mana siswa mungkin tidak memiliki akses yang me
madai ke teknologi dan sumber daya untuk menggunakan media pembelaj
aran. Selain itu, kualitas konten media pembelajaran dapat menjadi isu, de
ngan beberapa materi yang mungkin tidak akurat, tidak sesuai dengan kuri
kulum, atau kurang menarik bagi siswa. Keterlibatan siswa juga menjadi p
erhatian, karena kualitas media pembelajaran yang rendah atau penggunaa

1
n yang kurang terampil oleh guru dapat mengurangi efektivitas pembelajar
an.
Masalah lain termasuk infrastruktur dan teknologi yang tidak selalu
andal, kurangnya pelatihan guru dalam penggunaan media pembelajaran, p
rivasi dan keamanan data siswa, serta kesulitan dalam mengukur efektivita
s media pembelajaran. Kesetaraan akses, biaya, dan perubahan kurikulum j
uga merupakan permasalahan yang perlu diatasi agar media pembelajaran
dapat digunakan secara efektif dalam Pendidikan. Karena itu penting sekal
i bagi tenaga pendidik mempelajari Kembali tentang media pembelajaran y
ang akan digunakan dalam proses belajar mengajar ini. Maka berdasarkan
latarbelakang permasalahan diatas makalah ini membahas tentang Media P
embelajaran.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan media pembelajaran?
2. Apa sajakah jenis jenis media pembelajaran?
3. Bagaimanakah fungsi dari media pembelajaran?
4. Bagaimana pemerolehan pengalaman belajar dari media pembelajaran
yang digunakan?
5. Bagaimanakah prinsip dan kriteria pelatihan media IPS di SD?

C. Tujuan
1. Mengetahui tentang pengertian media pembelajaran
2. Mengetahui tentang jenis jenis media pembelajaran
3. Mengetahui fungsi media pembelajaran
4. Mengetahui pemerolehan pengalaman belajar dari media pembelajaran
yang digunakan
5. Mengetahui prinsip dan kriteria pelatihan media IPS di Sd

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Media Pembelajaran


Kata "Media" berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jara
k dari "medium", secara harfiah berarti perantara atau pengantar. National
Education Association (NEA) mendefinisikan media sebagai segala benda
yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan bes
erta instrumen yang dipergunakan untuk kegiatan tersebut. Dan Kata medi
a pun berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti: tengah,
perantara,atau pengantar. Dalam bahasa arab media adalah perantara atau
pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
Gerlach dan Ely (1971) mengatakan bahwa media apabila dipaham
i secara garis besar adalah manusia materi, atau kejadian yang membangun
kondisi yang membuat pebelajar (siswa) mampu memperoleh pengetahuan,
keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini guru, buku teks, dan lingk
ungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus pengertian media da
lam proses pembelaiaran cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, fotog
rafis, atau elektronis, untuk menangkap. memproses, dan menyusun kemba
li informasi visual atau verbal.
Berikut pengertian media pembelajaran menurut para ahli:
1. Menurut Wibawanto, 2017 mengemukakan bahwa. Media pendidikan
adalah sumber belajar dan dapat juga diartikan dengan manusia dan be
nda atau peristiwa yang membuat kondisi siswa mungkin memperoleh
pengetahuan, keterampilan atau sikap. Selain alat yang berupa benda, y
ang digunakan untuk menyalurkan pesan dalam proses pendidikan, pen
didikan sebagai figur sentral atau model dalam proses interaksi edukati
f merupakan alat pendidikan yang juga harus di perhitungkan.Pengerti
an dari Pembelajaran merupakan suatu kegiatan melaksanakan kurikul
um suatu lembaga pendidikan agar dapat mempengaruhi para siswa me
ncapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Tujuan pendidikan pa

3
da dasarnya mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubah
an tingkah laku baik intelektual, moral, maupun sosial anak agar dapat
hidup mandiri sebagai individu dan makhluk sosial. Dalam mencapai t
ujuan tersebut siswa berinteraksi dengan lingkungan belajar yang diatu
r guru melalui proses pembelajaran.
2. Menurut Hamka, 2018 bahwa Media Pembelajaran dapat didefinisikan
sebagai alat bantu berupa fisik maupun non fisik yang sengaja digunak
an sebagai perantara antaran tenaga pendidik dan peserta didik dalam
memahami materi pembelajaran agar lebih efektif dan efisien. Sehingg
a materi pembelajaran lebih cepat diterima peserta didik dengan utuh s
erta menarik minat peserta didik untuk belajar lebih lanjut.
3. Tafonao, 2018 berpendapat bahwa, peranan media pembelajaran dalam
proses belajar dan mengajar merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan dari dunia pendidikan. Media pembelajaran merupakan seg
ala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan pengirim k
epada penerima, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhati
an, dan minat peserta didik untuk belajar.
4. Nyoman Sudana Degeng (1993) menyatakan bahwa ada sejumlah fakt
or yang perlu dipertimbangkan guru/pendidik dalam membuat media p
embelajaran, yaitu: 1. tujuan instruksional; 2. keefektifan: 3. siswa; 4.
ketersediaan; 5. biaya pengadaan: 6. kualitas teknis. Dalam pembuatan
media hal-hal yang harus diperhatikan adalah tujuan pembelajaran, kee
fektifan media, kemampuan peserta didik, ketersediaan sarana dan pras
arana, kualitas media, biaya, fleksibilitas, dan kemampuan menggunak
annya serta alokasi waktu yang tersedia.
B. Jenis jenis Media Pembelajaran
Media pembelajaran seperti diketahui merupakan sarana yang digu
nakan dalam penyampaian materi. Media pembelajaran sangat penting unt
uk mengakomodasi kecerdasan siswa yang berbeda-beda. Menurut Saifud
din (2014) mengemukakan bahwa Media pembelajaran dapat dikelompokk
an menjadi 6 jenis yaitu:

4
1. Media Visual.
Media visual berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke pener
ima pesan. pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam bentuk-
bentuk visual.
Jenis-jenis media visual antara lain: gambar atau foto, sketsa, diagram,
bagan, grafik, kartun, poster, peta atau globe, papan panel, dan papan b
uletin.
2. Media Audio.
Media Audio adalah jenis media yang berhubungan dengan indera pen
dengaran. Pesan yang akan disampaikan dituangkan pada lambang-lam
bang auditif. Jenis-jenis media audio antara lain radio dan alat perekam
atau tape recorder.
3. Media Proyeksi Diam.
Jenis-jenis media proyeksi diam antara lain adalah film bingkai, film ra
ngkai, OHP, opaque projektor, mikrofis. d. Media Proyeksi Gerak dan
Audio Visual. Jenis-jenis media proyeksi gerak dan audio visual antara
lain: film gerak, film gelang, program TV dan Video.
4. Multimedia.
Multimedia adalah sembarang kombinasi yang terdiri atas teks, seni gr
afik, bunyi, animasi, dan video yang diterima oleh pengguna melalui k
omputer. selain itu juga, multimedia berarti penggabungan atau pengi
ntegrasian dua atau lebih format media yang terpadu seperti tes, grafik,
animasi dan video untuk membentuk aturan informasi ke dalam sistem
komputer.
5. Benda.
Benda-benda yang ada di alam sekitar dapat juga digunakan sebagai m
edia pembelajaran, baik itu benda asli ataupun benda tiruan.
C. Fungsi Media Pembelajaran
Ada beberapa pendapat tentang fungsi media pembelajaran. Perana
n media dalam kegiatan pembelajaran merupakan bagian yang sangat men
entukan efetivitas dan efisiensi pencapaian tujuan pembelajaran. McKown

5
dalam bukunya “Audio Visual Aids To Instruction” mengemukakan empat
fungsi media. Keempat fungsi tersebut adalah sebagai berikut.
1. Mengubah titik berat pendidikan formal, yang artinya dengan media pe
mbelajaran yang tadinya abstrak menjadi kongkret, pembelajaran yang
tadinya teoritis menjadi fungsional praktis
2. Membangkitkan motivasi belajar, dalam hal ini media menjadi motiva
si ekstrinsik bagi pebelajar, sebab penggunaan media pembelajaran m
enjadi lebih menarik dan memusatkan perhatian pebelajar.
3. Memberikan kejelasan, agar pengetahuan dan pengalaman pebelajar da
pat lebih jelas dan mudah dimengerti maka media dapat memperjelas h
al itu.
4. Memberikan stimulasi belajar, terutama rasa ingin tahu pebelajar. Day
a ingin tahu perlu dirangsang agar selalu timbul rasa keingintahuan yan
g harus penuhi melalui penyediaan media.
Rowntree dalam mengemukakan enam fungsi media, yaitu:
1. Membangkitkan motivasi belajar
2. Mengulang apa yang telah dipelajari
3. Menyediakan stimulus belajar
4. Mengaktifkan respon siswa
5. Memberikan umpan balik dengan segera
6. Menggalakkan latihan yang serasi.
Menurut Amelia (2019) ada beberapa fungsi media pembelajaran di sd
yaitu:
1. Fungsi semantik
Semantik berkaitan dengan “maksud” atau “makna” dari suatu simbol,
tanda, istilah atau kata. Dalam proses pembelajaran terkadang siswa m
enemukan simbol atau istilah yang tidak lazim mereka temukan. Media
pembelajaran mampu menjelaskan simbol dan istilah tersebut dengan b
aik bahkan dengan cara yang menarik, misalnya seperti penggunaan ka
rikatur atau ilustrasi. Bahkan untuk multimedia bisa menjelaskannya m

6
elalui video atau gambar bergerak sehingga siswa benar-benar paham
maksudnya.
2. Fungsi manipulatif
Materi yang dipelajari oleh siswa terkadang tidak bisa begitu saja dipra
ktekkan atau dipresentasikan. Hal ini karena keterbatasan sumber daya
serta waktu, terlebih lagi hal tersebut tidak mungkin ditemukan disekit
ar lingkungan siswa atau sekolah. Media pembelajaran mampu membe
rikan fungsi manipulatif, yaitu bisa memanipulasi keadaan sesuai apa y
ang diharapkan pada tujuan pembelajaran. Misalnya saat ingin melihat
proses metamorfosis kupu-kupu yang tidak bisa disaksikan secara lang
sung, siswa bisa melihat bagan tentang proses metamorfosis atau guru
menampilkan animasi tentang metamorfosis kupu-kupu.
3. Fungsi fiksatif
Fungsi fiksatif adalah fungsi yang berkenaan dengan kemampuan suat
u media untuk menangkap, menyimpan atau menampilkan kembali sua
tu objek atau kejadian yang sudah lama terjadi. Artinya kemampuan in
i berkaitan dengan kemampuan merekam (record) media pada suatu pe
ristiwa atau objek dan menyimpannya dalam waktu yang tak terbatas s
ehingga sewaktu-waktu bisa diperlihatkan kembali. Misalnya adalah p
eristiwa proklamasi kemerdekaan yang bisa dilihat dengan media film
atau gambar.
4. Fungsi distributif
Fungsi ini berkaitan dengan jangkauan yang bisa didapat melalui medi
a pembelajaran. Misalnya dengan media proyektor pembelajaran bisa d
ilakukan secara lebih luas karena bisa mencakup ruangan yang besar, a
tau pembelajaran dengan menggunakan video conference, bisa membu
at siswa belajar dari mana saja.
5. Fungsi psikologis
6. Fungsi psikologis terkait dengan atensi, afektif, kognitif, imajinatif dan
fungsi motivasi. Fungsi atensi yaitu kemampuan media pembelajaran d
alam mengambil perhatian siswa. Fungsi afektif yaitu kemampuan me

7
dia pembelajaran untuk menggugah perasaan, emosi dan tingkat peneri
maan atau penolakan siswa terhadap sesuatu sehingga menimbulkan si
kap dan minat siswa terhadap materi pembelajaran. 7. Fungsi kognitif
media pembelajaran yaitu kemampuan media memberikan pengetahua
n dan pemahaman baru kepada siswa. Fungsi psikomotorik berhubung
an dengan kemampuan media pembelajaran untuk dapat meningkatkan
keterampilan fisik siswa, sedangkan fungsi motivasi adalah kemampua
n media pembelajaran dalam membangkitkan belajar siswa.
7. Fungsi sosio-kultural
Siswa memiliki latar belakang lingkungan serta kebudayaan yang berb
eda-beda. Makna dari suatu simbol atau istilah mungkin akan berbeda
di tiap kebudayaan/lingkungan tempat siswa tinggal. Media memiliki f
ungsi sosio-kultural, yaitu kemampuan untuk mengatasi hambatan pen
yampaian pesan dikarenakan perbedaan kultur setiap siswa.

D. Pemerolehan Pengalaman Belajar dari Media Pembelajar


an yang di Gunakan
Untuk memahami peranan media dalam proses mendapatkan penga
laman belajar bagi siswa, Edgar Dale (Arsyad, 2002) melukiskannya dala
m sebuah kerucut yang kemudian dinamakan kerucut pengalaman (Cone o
f experience). Kerucut pengalaman Edgar Dale ini pada saat ini dianut sec
ara luas untuk menentukan alat bantu atau media apa yang sesuai agar sisw
a memperoleh pengalaman belajar secara mudah.
Kerucut pengalaman yang dikemukakan oleh Edgar Dale itu memb
erikan gambaran bahwa pengalaman belajar yang diperoleh siswa dapat m
elalui proses perbuatan atau mengalami sendiri apa yang dipelajari, proses
mengamati dan mendengarkan melalui media tertentu dan proses mendeng
arkan melalui bahasa. Semakin konkrit siswa mempelajari bahan pengajara
n contohnya melalui pengalaman langsung, maka semakin banyaklah peng
alaman yang diperoleh siswa. Sebaliknya, semakin abstrak siswa mempero

8
leh pengalaman contohnya hanya mengandalkan bahasa verbal, maka sem
akin sedikit pengalaman yang akan diperoleh siswa.

Selanjutnya uraian setiap pengalaman belajar seperti yang digamba


rkan dalam kerucut pengalaman tersebut akan dijelaskan dibawah ini:
1. Pengalaman langsung merupakan pengalaman yang diperoleh siswa se
bagai hasil dari aktivitas sendiri. Siswa mengalami, merasakan sendiri
segala sesuatu yang berhubungan dengan pencapaian tujuan. Siswa ber
hubungan langsung dengan objek yang hendak dipelajari tanpa mengg
unakan perantara. Karena pengalaman langsung inilah maka ada kecen
derungan hasil yang diperoleh siswa menjadi kongkret dan has sehingg
a akan memiliki ketepatan yang tinggi.
2. Pengalaman tiruan adalah pengalaman yang diperoleh melalui benda at
au kejadian yang dimanipulasi agar mendekati keadaan yang sebenarn
ya. Pengalaman tiruan sudah bukan pengalaman langsung lagi sebab o
bjek yang dipelajari bukan yang asli atau yang sesungguhnya melainka
n benda tiruan yang menyerupai benda aslinya. Mempelajari objek tiru
an sangat besar manfaatnya terutama untuk menghindari terjadinya ver
balisme. Misalkan siswa akan mempelajari Kanguru. Oleh karena binat
ang tersebut sulit diperoleh apalagi dibawa ke dalam kelas, maka untuk

9
mempelajarinya dapat menggunakan model binatang dengan wujud ya
ng sama namun terbuat dari plastik.
3. Pengalaman melalui drama, yaitu pengalaman yang diperoleh dari kon
disi dan situasi yang diciptakan melalui drama (peragaan) dengan men
ggunakan skenario yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. W
alaupun siswa tidak mengalami secara langsung terhadap kejadian, na
mun melalui drama, siswa akan lebih menghayati berbagai peran yang
disuguhkan. Tujuan belajar melalui drama ini agar siswa memperoleh
pengalaman yang lebih jelas dan kongkret.
4. Pengalaman melalui demonstrasi adalah teknik penyampaian informasi
melalui peragaan. Kalau dalam drama siswa terlibat secara langsung da
lam masalah yang dipelajari walaupun bukan dalam situasi nyata, mak
a pengalaman melalui demonstrasi siswa hanya melihat peragaan oran
g lain.
5. Pengalaman wisata, yaitu pengalaman yang diperoleh melalui kunjung
an siswa ke suatu objek yang ingin dipelajari. Melalui wisata siswa dap
at mengamati secara langsung mencatat dan bertanya tentang hal-hal y
ang dikunjungi. Selanjutnya pengalaman yang diperoleh dicatat dan di
susun dalam cerita/makalah secara sistematis. Isi catatan disesuaikan d
engan tujuan kegiatan ini.
6. Pengalaman melalui pameran. Pameran adalah usaha untuk menunjukk
an hasil karya. Melalui pameran siswa dapat mengamati hal-hal yang i
ngin dipelajari seperti karya seni baik seni tulis, seni pahat atau benda-
benda bersejarah dan hasil teknologi modern dengan berbagai cara kerj
anya. Pameran lebih abstrak sifatnya dibandingkan dengan wisata, seb
ab pengalaman yang diperoleh hanya terbatas pada kegiatan mengamat
i wujud benda itu sendiri. Namun demikian, untuk memperoleh wawas
an, dapat dilakukan melalui wawancara dengan pemandu dan membac
a leaflet atau booklet yang disediakan penyelenggara.
7. Pengalaman melalui televisi merupakan pengalaman tidak langsung, se
bab televisi merupakan perantara. Melalui televisi siswa dapat menyak

10
sikan berbagai peristiwa yang ditayangkan dari jarak jauh sesuai denga
n program yang dirancang.
8. Pengalaman melalui gambar hidup dan film Gambar hidup atau film m
erupakan rangkaian gambar mati yang diproyeksikan pada layar denga
n kecepatan tertentu. Dengan mengamati film siswa dapat belajar sendi
ri, walaupun bahan belajarnya terbatas sesuai dengan naskah yang disu
sun.
9. Pengalaman melalui radio, tape recorder dan gambar, Pengalaman mel
alui media ini sifatnya lebih abstrak dibandingkan pengalaman melalui
gambar hidup sebab hanya mengandalkan salah satu indera saja yaitu i
ndera pendengaran atau indera penglihatan saja.
10. Pengalaman melalui lambang-lambang visual seperti grafik, gambar da
n bagan. Sebagai alat komunikasi lambang visual dapat memberikan p
engetahuan yang lebih luas kepada siswa. Siswa lebih dapat memaham
i berbagai perkembangan atau struktur melalui bagan dan lambang vis
ual lainnya.
11. Pengalaman melalui lambang verbal, merupakan pengalaman yang sifa
tnya lebih abstrak. Sebab, siswa memperoleh pengalaman hanya melal
ui bahasa baik lisan maupun tulisan.
Apabila kita perhatikan kerucut pengalaman yang dikemukakan Ed
gar Dale. maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengetahuan itu dapat dipe
roleh melalui pengalaman langsung dan pengalaman tidak langsung Sema
kin langsung objek yang dipelajari, maka semakin kongkret pengetahuan d
iperoleh semakin tidak langsung pengetahuan itu diperoleh, maka semakan
abstrak pengetahuan siswa.
Dari gambaran kerucut pengalaman tersebut, siswa akan lebih kon
gkret memperoleh pengetahu melalui pengakuan langsung melahi benda-b
enda tiruan pengalaman mekki drama, demonstrasi wisata dan melalui pa
meran. Hal ini memungkinkan karena siswa dapat secara langsung berhub
ungan dengan objek yang dipelajari sedangkan siswa akan lebih abstrak m
emperoleh pengetahuan meli benda atau alat perantara seperti televisi, gam

11
bar hidup film, radio stau tape recorder, lambang visual, imbang verbal. M
emperhatikan kerangka pengetahuan ini, maka kedudukan komponen medi
a pengajar dalam sistem proses belajar mengajar mempunyai fungsi yang s
angat penting Sebab, tidak semua pengalaman belajar dapat diperoleh seca
ra langsung. Dalam keadaan ini media dapat digunakan agar lebih member
ikan pengetahuan yang kongkret dan tepat serta mudah dipahami.
E. Prinsip dan Kriteria Pelatihan Media IPS di SD
1. Prinsip-Prinsip Pemilihan Media
Sebelum memutuskan menggunakan media tertentu dalam suatu pe
ristiwa pengajaran, seorang guru perlu memahami prinsip-prinsip yang
harus dipertimbangkan dalam pemilihan suatu media. Prinsip-prinsip y
ang harus dipertimbangkan tersebut adalah:
a. Memilih media harus berdasarkan pada tujuan pengajaran dan baha
n pengajaran yang akan disampaikan.
b. Memilih media harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan pe
serta didik.
c. Memilih media harus disesuaikan dengan kemampuan guru, baik d
alam pengadaannya maupun penggunaannya.
d. Memilih media harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi atau p
ada waktu, tempat dan situasi yang tepat.
e. Memilih media harus memahami karakteristik dari media itu sendir
i.
Rumampuk (1988) menyampaikan bahwa prinsip-prinsip pemiliha
n media adalah:
a. Harus diketahui dengan jelas media itu dipilih untuk tujuan apa,
b. Pemilihan media hams secara objektif, bukan semata-mata didasar
kan atas kesenangan guru atau sekedar sebagai selingan atau hibura
n.

2. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran IPS Sd

12
Menurut Arsyad (2006) beberapa kriteria yang harus diperhatikan
dalam pemilihan media pembelajaran adalah sebagai berikut:
a. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Media dipilih berdasarkan tujuan intruksional yang telah ditetapka
n secara umum mengacu kepada salah satu atau gabungan dari dua
atau tiga ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
b. Tepat untuk mendukung pembelajaran yang sifatnya fakta, konsep,
prinsip, atau generalisasi. Agar dapat membantu proses pembelajar
an secara efektif, media harus selaras dan sesuai dengan kebutuhan
tugas pembelajaran dan kemampuan mental siswa.
c. Praktis, luwes, dan bertahan. Media yang dipilih sebaiknya dapat di
gunakan di mana pun dan kapan pun dengan peralatan yang tersedi
a di sekitarnya, serta mudah dipindahkan dan dibawa kemana-man
a
d. Guru terampil menggunakannya. Apapun media itu, guru harus ma
mpu menggunakannya dalam proses pembelajaran.
e. Pengelompokkan sasaran. Media yang efektif untuk kelompok besa
r belum tentu sama efektifnya jika digunakan pada kelompok kecil
atau perorangan. Ada media yang tepat untuk jenis kelompok besar,
kelompok sedang, kelompok kecil, dan perorangan.
f. Mutu teknis.
Pengembangan visual baik gambar maupun fotograf harus memenu
hi persyaratan teknis tertentu.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Media pembelajaran merupakan sarana yang digunakan untuk men
yampaikan materi pembelajaran. Menurut Saifuddin (2014) Media pembel

13
ajaran memiliki enam jenis yaitu media visual, audio, proyeksi diam, multi
media, dan benda. Dalam proses pembelajaran media berfungsi sebagai m
otivasi belajar, untuk mengulang apa yang telah dipelajari, menyediakan st
imulus belajar, mengaktifkan respon siswa, dan memberikan umpan balik
dengan segera.
Apabila kita perhatikan kerucut pengalaman yang dikemukakan Ed
gar Dale. maka dapat ditarik kesimpulan bahwa komponen media pengajar
dalam sistem proses belajar mengajar mempunyai fungsi yang sangat penti
ng Sebab, tidak semua pengalaman belajar dapat diperoleh secara langsun
g. Dalam keadaan ini media dapat digunakan agar lebih memberikan peng
etahuan yang kongkret dan tepat serta mudah dipahami.
Ada beberapa prinsip yang harus dilakukan dalam pemilihan media
pembelajaran yaitu memilih media yang sesuai dengan tujuan pembelajara
n, tingkat perkembangan peserta didik, kemampuan guru, situasi dan kondi
si serta karakteristik media itu sendiri.

B. Saran

Penulis menyarankan kepada para pembaca dan seorang calon guru


agar bisa memahami apa yang dibicarakan / dibahas dalam pembahasan m
akalah ini, semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan terkhusus bagi
para pembaca. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran dari pembaca u
ntuk perbaikan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Amelia Delora Jantung. 2019. Media Pembelajaran SD. Malang: UMM Press

Arsyad, Azhar. 2006. Media Pembelajara. Jakarta: Raja Grafindo Persada

14
Degeng, I Nyoman Sudana. (1993), "Media Pendidikan". Malang: FIP IKIP Mala
ng.

Gerlach dan Ely (1971). Teaching & Media: A Systematic Approach. Second Editi
on, by V.S.

Hamka. (2018). Media Pembelajaran Inklusi. Publikasi Buku Reprensi Media Pe


mbelajaran Inklusi.

Saifuddin. 2014. Pengelolaan Pembelajaran Teoretis dan Praktis. Yogyakarta: D


eepublish.

Tafonao, T. (2018). Peranan Media Pembelajaran Dalam Meningkatkan Minat B


elajar Mahasiswa. Jurnal Komunikasi Pendidikan. 2(2). https://doi.org/10.
32585/jkp.v2i2.113

Wibawanto, W. (2017). Desain dan Pemrograman Multimedia Pembelajaran Inte


raktif . Jawa Timur: Penerbit Cerdas Ulet Kreatif.

15

Anda mungkin juga menyukai