Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Pendidikan Olahraga Jasmani dan Kesehatan


“Senam(Ketangkasan/Kebugaran Jasmani)

Disusun Oleh
Kelompok 2:
Gina Sonia(2120015)
Syahrul Ramadhan(2120020)
Melati Mutiara Hardi(212027)

Dosen Pembimbing:
Dr. Alfroki Martha, M.Pd

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar


PADANG

2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya. Sehingga pemakalah bisa menyelesaikan makalah kami yang berjudul
“Senam(Kebugaran/ketangkasan)” untuk memenuhi mata kuliah Pendidikan Olahraga
Jasmani dan Kesehatan. Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr.
Alfroki Martha, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah PJOK yang telah membimbing
kami dalam mengerjakan makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-
teman yang telah berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberi wawasan dan pemahaman yang luas bagi pembaca
terutama mahasiswa Universitas Adzkia. Kami menyadari makalah ini masih ada kekurangan
sehingga kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.

Padang. 6 Maret 2023


Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II Pembahasan
1. Pengertian Senam
2. Senam dalam Pendidikan Jasmani
3. Senam Ketangkasan
BAB III Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Senam atau uji diri merupakan salah satu materi pembelajaran Pendidikan Jasmani di
sekolah dasar yang wajib dilaksanakan di namun pada pelaksanaannya, pembelajaran senam
lebih banyak mengalami kendala jika dibandingkan dengan materi pendidikan jasmani yang
lainnya. Kendala tersebut diantaranya adalah sarana dan prasarana yang mahal sehingga tidak
terjangkau, banyak gerakan yang berbahaya dan beresiko, serta kemampuan gurunya yang
kurang memadai.
Istilah senam dalam pendidikan jasmani di sekolah dasar dikenal dengan istilah uji diri,
merupakan alat untuk mencapai perkembangan menyeluruh kemampuan mencangkok fisik,
mental, sosial, emosional dan moral TV secara khusus Melalui pembelajaran senam anak
akan dimina dan dikembangkan ketangkasan serta mentalnya seperti kebudayaan diri dan
keberaniannya karena gerakan-gerakan senam banyak membutuhkan ketangkasan khusus
seperti kelentukan, keseimbangan, koordinasi. Selain itu juga diperlukan keberanian serta
kepercayaan diri.
Semua orang sangat mendambakan kesehatan dirinya dan berupaya dengan berbagai cara,
agar tubuhnya selalu dalam keadaan sehat dan bugar. Kesehatan dan kebugaran jasmani
merupakan harta yang tak ternilai harganya bagi kehidupan manusia. Kita tidak akan dapat
melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik apabila badan titak dalam keadaan sehat dan
bugar. Bagi anak, kebugaran jasmani sangat diperlukan dalam membanm pertumbuhan dan
perkembangannya. Kehidupan anak sehari-hari waktunya banyak dipergunakan untuk
aktivitas bermain, sangat diperlukan mbuh yang sehat dan bugar. Anak yang tidak sehat dan
bugar biasanya disebabkan karena kurang gerak. Menyadari hal itu, maka perlu diupayakan
suatu cara untuk membantu bagaimana agar anak selalu dalam keadaan sehat dan bugar.
Salah satu cara yaitu dengan membiasakan anak untuk melakukan aktivitas fisik atau
berolahraga. Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan yang dilaksanakan di sekolah-
sekolah merupakan suam alat yang tepat untuk membina dan mengembangkan kesehatan dan
kebugaran jasmani anak. Salah satu aktivitas yang sangat membantu untuk membina
kebugaran jasmani anak, yaim dengan senam pembentukan. Melalui senam pembenmkan
anak akan dibentuk sikap dan gerak dasarnya, sehinga unsur-unsur kemampuan sikap dan
gerak dasar anak akan berkembang, sehingga kemampuan fisiknya meningkat, yang
selanjutnya kebugaran jasmaninya juga meningkat.

B. Rumusan Masalah
1. Ap itu senam?
2. Bagaimana senam dalam pendidikan jasmani?
3. Apa itu senam ketangkasan dan ciri-cirinya?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui arti dari senam
2. Memahami bagaimana senam dalam pendidikan jasmani
3. Memahami apa itu senam ketangkasan dan ciri-cirinya
BAB II
Pembahasan
1. Pengertian Senam
Jmam Hidayat (1982: 2) menyatakan bahwa secara umum senam dapat diartikan suatu latihan
tubuh yang dipilih dan diciptakan dengan sengaja dan berencana, disusun secara sistematis
dengan tujuan membentuk dan mengembangkan pribadi secara harmonis. Lebih lanjut Imam
Yidayat dalam Agus Mahendra (2001: 2) mendefinisikan senam sebagai suatu latihan tubuh
yang dipilih dan dikonstruk dengan sengaja, dilakukan secara sadar dan terencana, disusun
sesara sistematis dengan tujuan meningkatkan kesegaran jasmani, mengembangkan
keterampilan, dan menanamkan nilai-nilai mental spiritual.
Dewasa ini banyak sekali bermunculan macam-macam nama senam seperti: senam pagi,
senam kesegaran jasmani, senam aerobik, senam jantung sehat, senam lansia, senam otak,
senam diabetes dan lain-lain. Setiap macam atau nama dari senam tersebut, tentu latihan atau
gerakan- gerakannya memang sengaja dibuat, kemudian disusun secara sistematik, serta
mempunyai tujuan tertentu.
Mengingat banyaknya macam senam, maka Federasi Senam Internasional yaitu Federation
Internationale de Gymnastique (F.I.G) mengelompokkan senam menjadi enam, yaitu:
1. Senam Artistik (Artistic Gymnastics), adalah gerakan yang cepat dan eksplosif, pada
umumnya menonjolkan kelentukan dan keseimbangan, dan dilakukan dengan gerakan yang
agak lambat, dilaksanakan secara terkontrol yang mampu memberikan pengaruh mengejutkan
dan mengundang rasa keindahan.
2. Senam Ritmik Sportif (Sportive Rhytmic Gymnastics), adalah senam yang komposisi
geraknya diantarkan oleh tuntunan irama musik, yang menghasilkan gerak-gerak tubuh dan
alat yang indah.
3. Senam Akrobatik (Acrobatic Gymnastics), adalah senam yang mengandalkan kelentukan
dan keseimbangan dengan gerakan yang cepat dan ekslposif, sehingga latihannya banyak
mengandung salto dan putaran, sementara pesenamnya harus mendarat di tempat-tempat
yang sulit.
4. Senam Aerobik Sport (Sport Aerobics), adalah penggabungan dari gerak tarian, kekuatan,
kelentukan dan keseimbangan sehingga pantas diperlombakan.
5. Senam Trampolin (Trampolinning), adalah pengembangan dari satu bentuk latihan yang
dilakukan di atas trampolin, yaitu sejenis alat pantul yang memiliki daya pantul yang sangat
besar.
2. Senam dalam Pendidikan Jasmani
Senam merupakan alat untuk membantu pencapaian tujuan pendidikan jasmani di sekolah.
Kurikulum pendidikan jasmani di sekolah-sekolah memasukkan materi senam di dalamnya.
Khususnya kurikulum pendidikan jasmani di sekolah dasar, justru ditekankan pada senam,
seperti dikemukakan oleh Aip Syarifuddin dan Muhadi (1992: 99) bahwa penekanan
pelaksanaan pendidikan jasmani di sekolah dasar adalah senam.
Kurikulum Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar dengan Standar Kompetensi (2003)
menyebutkan bahwa senam atau uji diri berisi tentang kegiatan yang berhubungan dengan
ketangkasan seperti, senam lantai, senam alat dan aktivitas fisik lainnya yang bertujuan untuk
meningkatkan keterampilan gerak di samping melatih keberanian, kapasitas diri, dan
pengembangan aspek pengetahuan konsep yang relevan serta nilai-nilai yang terkandung di
dalamnya. Materi atau macam latihannya yaitu berisikan pembentukan dasar-dasar
kemampuan tubuh serta dasar-dasar gerak senam ketangkasan tanpa alat maupun dengan
alat/perkakas.
Senam yang dilaksanakan di sekolah dalam pendidikan jasmani dinamakan juga senam
kependidikan, yaitu istilah yang digunakan pada kegiatan pembelajaran senam dengan
sasaran utamanya diarahkan untuk mencapai tujuan-tujuan kependidikan. Sehingga yang
paling dipentingkan dari kegiatan tersebut adalah anaknya sendiri, bukan kegiatannya. Senam
hanyalah merupakan alat sedangkan yang menjadi tujuan adalah perkembangan anak melalui
kegiatan-kegiatan yang bertema senam (Agus Mahendra, 2001: 10).
Perlu disadari bahwa senam dalam pembelajaran di sekolah, berbeda dengan senam
kompetitif. Senam pendidikan tidak terlalu terpaku pada penguasaan keterampilan formal
seperti yang ada dalam disiplin senam, melainkan anak belajar pada tingkatan
kemampuannya masing-masing. Fokusnya adalah bagaimana mengembangkan pengertian
dan keterampilan dalam menerapkan konsep-konsep gerak bagi anak. Jangan sampai guru
pendidikan jasmani memaksakan gerakan senam kepada anak.
Senam kependidikan lebih menitik beratkan kepada tujuan pembelajarannya yaitu
pengembangan kualitas fisik serta pola gerak yang mendasari penguasaan keterampilan
senam, seperti dikemukakan oleh Panggabean dan Imam Hidayat (1979: 22) bahwa dalam
sikap kayang, anak-anak akan mudah melakukan dan menguasai sikap tersebut jika
mempunyai: kelentukan otot perut, punggung dan paha; kelepasan persendian bahu, ruas-ruas
tulang belakang dan persendian panggul; serta kekuatan lengan dan bahu untuk menopang.
Sehingga jika guru akan memberikan keterampilan sikap kayang, sebelumnya akan berusaha
mengembangkan komponen kualitas fisik anak terlebih dahulu dengan cara yang bervariasi.
Senam merupakan sarana untuk membantu tercapainya tujuan pendidikan, sehingga tujuan
pembelajaran senam di sekolah dasar juga mengacu kepada tujuan pembelajaran pendidikan
jasmani seperti yang tercantum pada Kurikulum Pendidikan Jasmani dengan Standar
Kompetensi di Sekolah Dasar (2003) yaitu:

1. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai dalam pendidikan
jasmani.
2. Membangun landasan kepribadian yang kuat, sikap cinta damai, sikap sosial dan toleransi
terhadap sesama dalam konteks kemajemukan budaya, etnis, dan agama.
3. Menumbuhkan kemampuan berpikir kritis melalui pelaksanaan tugas-tugas pembelajaran
pendidikan jasmani
4. Menumbuhkan dan mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerja
sama, percaya diri dan demokratis melalui aktivitas jasmani
5. Mengembangkan kemampuan gerak dan berbagai macam keterampilan permainan dan
olahraga
6. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya mengembangkan dan
memelihara kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani
7. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan pribadi dan orang lain.
8. Mengetahui dan memahami konsep aktivitas jasmani sebagai informasi untuk mencapai
kesehatan, kebugaran, dan pola hidup sehat.
9. Mampu mengisi waktu luang dengan aktivitas jasmani yang bersifat rekreatif.
Latihan senam bagi anak sekolah dasar yang dilakukan dengan cara yang benar dan teratur
dalam jangka waktu yang cukup melalui guru pendidikan jasmani akan bermanfaat bagi anak,
seperti dikemukakan oleh Sumanto dan Sukiyo (1991: 118) bahwa senam yang dilakukan
secara benar dan teratur dalam waktu yang cukup, akan berguna untuk:
a. Mempertahankan dan atau meningkatkan taraf kebugaran jasmani
b. Membentuk sikap dan gerak.
c. Mengedakan koreksi terhadap kekurang benaran sikap dan gerak.
d. Membentuk kondisi fisik, seperti kekuatan otot, kelentukan, daya tahan, ketangkasan,
kecepatan.
e. Membentuk berbagai sikap kejiwaan, seperti keberanian, kepercayaan diri, kerjasama.
1. Memberi rangsangan untuk pertumbuhan tubuh.
g. Menumbuhkan dan memupuk rasa tanggung jawab terhadap kesehatan diri sendiri dan
masyarakat.

3. Senam Ketangkasan
Melalui pembelajaran senam di sekolah dasar, kemampuan fisik anak akan dibentuk dan
dikembangkan, Kemampuan fisik anak keberadaannya adalah mutlak diperlukan dalam
kehidupan sehari-hari. Sesuai dengan karakteristik serta kebiasaan dari anak bahwa mereka
suka bermain di lingkungan sekolah maupun masyarakat. Jika anak tidak memiliki kemapuan
tubuh yang memadahi, dia akan menjadi anak yang selalu kalah dalam bermain bersama
dengan teman-teman sebayanya.
Menurut Agus Mahendra (2001: 12) bahwa senam adalah kegiatan utama yang paling
bermanfaat untuk komponen fisik dan kemampuan gerak. Anak yang terlibat dalam senarn,
akan berkembang daya tahan ototnya, kekuatannya, powernya, kelentukannya, koordinasi,
kelincahan, serta keseimbangannya. Jika anak memiliki komponen kemampuan fisik yang
memadai, maka ketangkasan anak akan didapatkan, sehingga jika bermain dengan teman-
teman di lingkungannya dia akan diperhitungkan.
Ketangkasan anak juga akan diperlukan dalam belajar penguasaan dasar-dasar keterampilan
kecabangan olahraga. Di dalam senam ketangkasan atau perlombaan, seorang pesenam
sangat dituntut memiliki kelentukan, kekuatan, power, koordinasi, kelincahan, keseimbangan,
dan daya tahan tubuh yang baik. Aip Syarifuddin dan Muhadi (1992: 104) menyatakan bahwa
senam ketangkasan sering dikatakan dengan senam pertandingan atau senam artistik karena
bentuk-bentuk geraknya harus sesuai dengan peraturan yang berlaku dalam pertandingan baik
sengenai sikap pada waktu akan melakukan keindahan, dan ketepatan serta keseimbangan
pada sikap akhirnya. Gerakan-gerakan tersebut harus dilakukan dengan kekuatan, kecepatan,
ketepatan, lelentukan, keberanian, dan kepercayaan diri dalam sustu rangkaian urutan gerak
yang terpadu.
Kelentukan adalah rentang gerakan yang dapat dibuat oleh sendi-sendi tertentu dan dibatasi
oleh susunan persendian (Siedentop, 1994:55). Kelentukan sangat diutamakan dalam
olahraga senam utamanya seram kompetitif. Gerakan wall over misalnya, pesenam dituntut
memiliki kelentukan tubuh yang tinggi.
Kekuatan adalah kemampuan seseorang untuk mengerahkan daya semaksimal mungkin
untuk mengatasi sebuah tahanan. Secara teknis, pengerahan usaha maksimal itu disebut satu
kali repetisi maksimum (Rusli L, Hartoto J., dan Tomoliyus, 2001: 62). Kekuatan sangat
penting dalam olahraga senam. Banyak gerakan atau latihan senam yang memerlukan
kekuatan yang besar, misalnya untuk bisa handstand diperlukan seorang pesenam memiliki
kekuatan otot-otot tangan, lengan dan bahu yang kuat.
Power atau daya ledak merupakan kemampuan seseorang untuk melakukan kekuatan
maksimum dengan usahanya yang dikerahkan dalam waktu sesingkat-singkatnya (Sajoto,
1988: 58). Salah satu contoh dari gerakan senam yang mengharuskan pesenam memiliki
power yang baik adalah gerakan salto. Tanpa memiliki power yang baik, seorang pesenam
akan mengalami kesulitan dalam melakukan gerakan salto,
Koordinasi merupakan kemampuan seseorang dalam mengintegrasikan gerakan yang berbeda
ke dalam satu pola gerakan secara efektif (Sajoto, 1988: 59). Dalam melakukan satu gerakan
atau rangkaian gerakan dalam senam, menuntut seorang pesenam memiliki koordinasi gerak
yang tinggi.
Kelincahan diartikan kemampuan seseorang untuk mengubah arah dalam posisi-posisi di
arena tertentu. Misalnya seorang pesenam yang sedang melakukan gerakan di atas palang
tunggal maupun palang sejajar akan banyak melakukan perubahan arah saat bergerak,
sehingga harus memiliki kelincahan yang baik.
Keseimbangan menurut Dangsina Moeloek (1984; 10) adalah kemampuan mempertanankan
sikap tubuh yang tepat pada saat melakukan gerakan. Banyak gerakan dalam senarn yang
menuntut keseimbangan yang cukup tinggi. Bahkan jenis atau macam latihannya ada yang
dinamakan latihan keseimbangan, misalnya keseimbangan Y, bahkan perkakasnya juga ada
yang dinamakan balok keseimbangan.
Kemampuan tubuh lain yang diperlukan untuk melakukan senam kompetitif adalah daya
tahan otot dan daya tahan kardiorespirasi. Daya tahan otot adalah kemampuan sekelompok
otot untuk mengerahkan daya maksimum selama periode waktu relatif lama terhadap sebuah
tahanan yang lebih ringan dari pada beban yang bisa digerakkan oleh seseorang Dilihat dari
pengerahan tenaga, maka usaha yang dikerahkan itu dilakukan berulang kali (Rusli L.
Hartoto J, dan Tomoliyus (2001: 62) Sedangkan daya tahan kardiorespirasi merupakan
kesanggupan system jantung, paru, dan pembuluh darah untuk berfungsi secara optimal saat
melakukan aktivitas dalam waktu yang cukup lama tanpa mengalami kelelahan yang berarti.
Perlu dipahami bersama, bahwa tujuan pembelajaran senam di sekolah dasar bukan agar
siswa dapat melakukan gerakan-gerakan atau latihan yang ada pada senam kompetitif,
melainkan membentuk dasar-dasar kemampuan tubuh anak seperti kelentukan, kekuatan,
power, koordinasi, kelincahan, keseimbangan, dan daya tahan dengan kegiatan pembelajaran
yang bertema senam. Yang diutamakan adalah pertumbuhan dan perkembangan anaknya,
sedangkan kemampuan gerak melalui kegiatan yang bertema senam itu hanya sebagai alat
saja.
Aktivitas yang diberikan atau dilakukan mesti disesuaikan dengan kemampuan masing-
masing. anak. Guru tidak bijaksana bila memaksa anak melakukan gerakan atau latihan yang
anak tidak bisa. Jika hal itu terjadi, maka justru nantinya anak akan merasa takut dan
kemungkinan untuk seterusnya tidak akan mau melakukan. Tetapi jika anak merasa bisa
melakukan seperti yang diinstruksikan oleh guru, maka anak akan dengan senang
melakukannya, sehingga sasaran bisa tercapai yaitu membentuk dasar kemampuan tubuh
anak, dengan demikian keterampilan anak akan terbentuk.

Macam-macam senam ketangkasan

a. Rol Depan / ForwardRoll

Gerakan guling depan (forwardroll) adalah gerakan mengguling atau menggelinding


ke depan membulat. Jadi, dalam gerakan guling depan, gerakan tubuh harus dibulatkan.
Aktivitas guling depan dapat terbagi atas dua bagian, yaitu guling depan dan sikap awal
jongkok dan guling depan dengan sikap awal berdiri.
Guling Depan dari Sikap/Posisi Awal Jongkok
Cara melakukan aktivitas guling depan dari sikap awal jongkok adalah sebagai berikut.
1. Sikap awal jongkok, kedua kaki rapat, letakkan lutut ke dada.

2. Kedua tangan menumpu di depan ujung kaki kira-kira 40 cm.

3. Kemudian, bengkokkan kedua tangan, letakkan pundak pada matras dengan

4. menundukkan kepala dan dagu sampai ke dada.

5. Setelah itu, lakukan gerakan berguling ke depan.

6. Ketika panggul menyentuh matras, peganglah tulang kering dengan kedua tangan menuju
posisi jongkok.

Guling Depan dari Sikap/Posisi Berdiri


Cara melakukan Aktivitas guling depan dari sikap berdiri adalah sebagai berikut.

1. Sikap awal berdiri dengan kedua kaki rapat, lalu letakkan kedua telapak tangan di atas
matras selebar bahu, di depan ujung kaki sejauh ± 50 cm.
2. Bengkokkan kedua tangan, lalu letakkan pundak di atas matras dan kepala dilipat sampai
dagu menempel bagian dada.
3. Selanjutnya dengan, berguling ke depan, yaitu saat panggul menyentuh matras lipat kedua
kaki dan pegang tulang kering dengan kedua tangan menuju ke posisi jongkok.
b. Sikap Kayang
Sikap kayang adalah suatu bentuk atau sikap membusurkan badan bagian depan ke
atas, bertumpu pada kedua tangan dan kedua kaki dengan siku-siku dan lutur lurus. Sikap dan
gerakan kayang akan mudah dilakukan, apabila:
1. Mempunyai kelentukan otot perut, punggung, dan paha.
2. Kelenturan persendian bahu, ruas-ruas tulang belakang, dan persendian panggul; serta
3. Kekuatan lengan dan bahu untuk menopang badan.
Ada beberapa tahapan cara latihan dan melakukan sikap kayang di antaranya yaitu:
1. Latihan sikap kayang dari posisi tidur
(a) Sikap permulaan:
Tidur terlentang, kedua lutut ditekuk, kedua tudekat dengan pinggul (pantat). Kedua
siku ditekuk, kedua telapak tangan diletakkan pada matras atau lantai di samping telinga, ibu
jari yang lainnya menunjuk ke arah bahu.
(b) Gerakan:
Angkat badan dan luruskan kedua tungkai bersamaan dengan meluruskan kedua lengan.
Tumpuan berada di kedua tungkai dan kedua telapak tangan, serta pandangan menghadap ke
lantai/matras. Bentuk badan yang baik adalah menyerupai busur atau melengkung.

2. Latihan sikap kayang dengan bantuan tembok


(a) Sikap permulaan:
Berdiri tegak membelakangi tembok pada jarak kurang lebih 50 hingga 60 cm dari
tombok dengan kedua kaki terbuka.
(b) Gerakan:
Lengkungkan badan ke belakang dengan memegang tembok. Kedua tangan satu per
satu berpindah menyelusuri tembok ke arah bawah hingga bertumpu di lantai. Hal-hal yang
perlu diperhatikan, antaralain sebagai berikut:
· Tidak diharuskan sekaligus dapat mencapai lantai.
· Jarak dari tembok dan tempat berdiri dapat diperbesar.
(Pada saat akan kembali berdiri harus dibantu oleh teman, dengan mengangkat pada bagian
punggung atau pundak).
3. Latihan kayang dari sikap berdiri
(a) Sikap permulaan:
Berdiri tegak kedua kaki di buka melebar bahu, kedua tangan di samping badan.
(b) Gerakan:
Bersamaan dengan mengayunkan kedua tangan ke atas arah belakang, lentingkan
badan ke belakang pelan-pelan, kepala ditengadahkan mengikuti gerakan badan melenting ke
belakang, hingga kedua telapak tangan mengenai lantai. Pada waktu melentingkan badan ke
belakang kedua kaki diusahakan tetap lurus, kepala tetap tengadah ke depan dan kedua
tangan tetap lurus.
c. Sikap Lilin
Sikap lilin merupakan sikap tidur terlentang kemudian kedua kaki diangkat keras di
atas (rapat) bersama-sama, pinggang ditopang kedua tangan dan pundak tetap menempel pada
lantai. Dalam melakukan sikap lilin, kekuatan otot perut berfungsi untuk kedua tangan
menopang pinggang.
Cara melakukan gerakan sikap lilin sebagai berikut:
· Tidur terlentang, kedua tangan di saping badan, pandangan ke atas.
· Angkat kedua kaki lurus ke atas dan rapat.
· Yang menjadi landasan adalah seluruh pundak dibantu kedua tangan menopang
padapinggang.
· Pertahankan sikap ini beberapa saat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemikiran bahwa pembelajaran senam itu tidak menyenangkan dan menakutkan perlu kita
luruskan. Anak sekolah dasar akan dengan senang hati melakukan gerakan atau latihan senam
jika mereka berhasil atau dapat melakukannya seperti yang diinstruksikan oleh gurunya.
Semua anak yang mengikuti pembelajaran senam itu berhasil, hanya keberhasilan mereka
tidak sama tetapi disesuaikan dengan tingkat kemampuannya masing-masing.
Pembelajaran senam merupakan alat untuk membantu pencapaian tujuan pendidikan
jasmani. Banyak manfaat yang bisa didapat melalui senam terhadap anak sekolah dasar,
diantaranya yaitu membina dan meningkatkan kemampuan tubuh serta mental anak, dengan
bersenam anak melakukan aktivita jasmani sehingga kemampuan fisiknya meningkat yang
menyebabkan anak menjadi tangkas, Mental positif anak juga akan dibina karena gerakan-
gerakan senam harus dilakukan dengan kepercayaan diri dan keberanian.

B. Saran
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah kami masih banak kesalahan baik
dalam penulisn maupun materi. Oleh sebab itu penulis mengharapkan masukan dan saran dari
pembaca terhadap makalah kami guna kesempurnaan pembuatan makalah ini dan bermanfaat
khususnya untuk pembaca.

Anda mungkin juga menyukai