Pembelajaran Seni Rupa
Pembelajaran Seni Rupa
OLEH KELOMPOK 3:
KELAS H
DOSEN PEMBIMBING:
FIRNANDO SABERTA, M.Pd
ANGKATAN 2021/2022
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah
ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam
administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih ba
i
nyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh karena
itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
i
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................2
Bentuk...................................................................................................2
3.1 Kesimpulan...........................................................................................13
3.2 Saran.....................................................................................................13
DAFTAR PUATAKA.............................................................................................14
ii
PENDAHULUAN
BAB I
1
PEMBAHASAN
BAB II
2
yang menganalogikan orang yang lari, kuda yang meloncat, serta pohon yang
doyong dan lain sebagainya.
4. Garis Lengkung
Macam-macam garis yang selanjutnya adalah garis lengkung. Garis
lengkung merupakan garis dengan arah membelok. Garis ini terdiri dari tiga
macam yaitu garis lengkung busur, lengkung kubah dan lengkung mengapung.
Untuk makna dan kesan dari Garis lengkung yang memberi kesan keanggunan,
halus, dan luwes. Namun bisa juga melambangkan kedisiplinan.
5. Garis Zig – Zag
Macam-macam garis yang selanjutnya adalah garis zig-zag. Garis zig-zag
adalah garis majemuk yang berkelok-kelok di arah berlawanan. Model dari
garis ini mirip dengan garis lurus yang dibuat dengan arah berlawanan
kemudian disambungkan. Arti dan makna dari garis zig-zag adalah
menggambarkan kegembiraan, keceriaan dan sesuatu yang intens. Bisa juga
bermakna gairah dan semangat yang membara.
6. Garis Berombak
Macam-macam garis yang selanjutnya adalah garis berombak. Garis
berombak adalah garis yang masuk dalam kategori garis majemuk berupa
lengkungan-lengkungan yang saling berkesinambungan. Garis ini terkadang
juga disebut dengan garis lengkungan S yang sering kali menggambarkan
sebuah irama dan pergerakan.
7. Garis Gabungan
Sesuai namanya, yaitu adalah kombinasi dua atau lebih jenis garis dalam
seni rupa. Untuk model garis ini biasanya membentu struktur garis yang lebih
kompleks.
B. Macam-macam Garis pada Bidang Gambar Teknik
Selain terdapat dalam bidang kesenian, garis juga digunakan dalam gambar
teknik. Garis dalam gambar teknik memiliki fungsi untuk menjelaskan suatu
prosedur atau sistem tertentu. Berikut macam-macam garis pada bidang gambar
teknik.
1. Garis Kontinu Tipis
Garis kontinu tipis adalah jenis garis yang dipakai untuk garis bantu, garis
petunjuk, garis ukur, garis khayal, garis sumbu pendek, dan garis-garis arsir.
3
2. Garis Kontinu Tebal
Garis kontinu tebal yaitu sejenis garis yang digunakan sebagai garis-garis
nyata, garis-garis suatu objek, dan juga garis-garis tepi.
3. Garis Putus-putus
Garis putus-putus adalah jenis garis yang memiliki fungsi sebagai garis
objek maupun garis tepi yang terhalang.
4. Garis Setrip Titik Tebal
Garis setrip titik tebal yaitu sejenis garis yang dipakai untuk garis penunjuk
permukaan dalam objek yang memerlukan penanganan khusus.
5. Garis Setrip Titik Tipis
Garis setrip titik tipis adalah jenis garis yang dipakai untuk garis lintasan,
garis sumbu, dan garis simetri. Apabila garis ini dipertebal pada bagian ujung
dan belokannya, maka fungsinya berganti menjadi garis bidang potong.
6. Garis Setrip Titik dengan Titik Ganda
Garis setrip titik dengan titik ganda mempunyai beberapa kegunaan,
diantaranya yaitu untuk penunjuk bagian yang berdampingan, untuk batas-batas
kedudukan objek yang dinamis atau bergerak, dan untuk garis pada batang
profil.
7. Garis Kontinu Bebas
Garis kontinu bebas atau tipis adalah garis yang dipakai untuk pembatas
pada bagian objek yang dipotong.
8. Garis Kontinu Zig-zag
Garis kontinu zig zag mempunyai fungsi yang sama dengan garis kontinu
bebas atau tipis, yaitu garis yang digunakan sebagai pembatas dari bagian suatu
objek yang dipotong.
4
yang dapat diperlebar ke semua arah. Bidang disebut juga dengan bentuk 2 dimensi
atau bangun datar atau bentuk pipih.
1. Bidang Organis
Bidang organis atau biomorfosis merupakan bentuk yang tercipta secara
bebas dari gambaran kehidupan alam. Bidang organis ini dibatasi oleh
lengkungan bebas. Contohnya adalah7 bidang sawah, taman lapangan, langit,
laut, dan lain sebagainya.
2. Bidang Geometris
Bentuk geometris adalah bentuk teratur yang memiliki pengukuran secara
matematis dalam berbagai arah. Kesan yang diberikan oleh bidang geometris
merupakan kesan formal. Contohnya adalah segitiga, segi empat, segi lima, segi
enam, lingkaran, dan elips.
3. Bidang Tak Beraturan
Bidang tak beraturan juga disebut sebagai bidang non geometris yang
memiliki kesan tidak formal. Bidang ini dibatasi oleh garis lurus dan lengkung
yang secara matematika tidak saling kait mengait. Salah satu contoh bidang tak
beraturan adalah bentuk abstrak, karena abstrak tidak sesuai dengan bentuk
alam dan tidak beraturan.
4. Bidang Bersudut
Bidang bersudut merupakan bidang yang dibatasi oleh beberapa lurus yang
secara matematika tidak saling mengkait. Contoh bidang bersudut antara lain
segitiga, segi empat, segi lima, dan seluruh bidang selain lengkungan atau
lingkaran.
5
Non Geometris adalah bentuk yang meniru bentuk-bentuk alam, misalnya
manusia, hewan, dan tumbuhan.
6
diamati dan memiliki nilai karya seni yang tinggi. Ada banyak sekali bentuk benda
yang ada di alam. Seperti benda berbentuk kotak, segitiga, bulat, dan lainnya. dan
berikut ini merupakan beberapa jenis bentuk benda pembentuk seni rupa.
1. Bentuk Kubistis
Bentuk kubistis merupakan bentuk benda yang menyerupai kubus atau
balok. Contoh benda-benda yang memiliki bentuk kubistis antara lain meja,
televisi, lemari, kulkas, dan mesin cuci.
2. Bentuk Piramid
Bentuk piramid adalah bentuk benda yang menyerupai limas, yaitu
memiliki ujung lancip dan bidang sisinya datar. Contoh benda berbentuk
piramid adalah atap rumah dan piramida.
3. Bentuk Kerucut
Bentuk kerucut adalah bentuk benda dengan atas lancip dan bidangnya
berbentuk lengkungan. Contoh benda berbentuk kerucut adalah topi hias,
terompet tahun baru, dan nasi tumpeng.
4. Bentuk Silindris
Bentuk silindris adalah bentuk benda yang bulat memanjang menyerupai
tabung atau silinder. Contoh benda bentuk silindris antara lain gelas, ember,
kaleng, botol, toples, dan drum.
5. Bentuk Bola
Bentuk bola adalah bentuk benda bundar yang menyerupai bola. Contoh
benda yang memiliki bentuk seperti ini antara lain bola, globe, buah-buahan
bundar (semangka, jeruk, melon).
6. Bentuk Bebas
Bentuk bebas adalah bentuk benda yang memiliki dimensi tidak beraturan
atau lepas dari bentuk geometris. Contoh benda tidak beraturan adalah bunga,
hewan, buah-buahan, dan busana.
7
segala warna yang ada. Dalam color wheel tersebut dapat dilihat urutan warna yang
berhubungan satu dengan lain secara harmonis.
Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya sempurna
(berwarna putih). Identitas suatu warna ditentukan panjang gelombang cahaya tersebut.
Sebagai contoh warna biru memiliki panjang gelombang 460 nanometer. Panjang
gelombang warna yang masih bisa ditangkap mata manusia berkisar antara 380-780
nanometer.
Dalam seni rupa, warna berarti pantulan tertentu dari cahaya yang dipengaruhi
oleh pigmen yang terdapat di permuaan benda. Misalnya pencampuran pigmen
magenta dan cyan dengan proporsi tepat dan disinari cahaya putih sempurna akan
menghasilkan sensasi mirip warna merah.
8
2. Warna Sekunder
Warna-warna yang dihasilkan dari percampuran warna-warna primer (biru,
merah, dan kuning) dalam satu ruang warna. Hasil pencampuran warna primer
bisa dilihat dari tabel dan gambar berikut.
3. Warna Tersier
Warna yang dihasilkan dari campuran satu warna primer dengan satu warna
sekunder dalam sebuah ruang warna. Misalnya warna jingga kekuningan
didapat dari pencampuran warna kuning dan jingga.
9
4. Warna Netral
Warna netral merupakan hasil campuran ketiga warna dasar tetapi tidak
dalam komposisi tepat sama. Warna ini sering muncul sebagai penyeimbang
warna-warna kontras di alam. Biasanya hasil campuran yang tepat akan menuju
hitam.
5. Warna Kontras/ Dingin
Warna kontras atau komplementer adalah warna yang berkesan berlawanan
satu dengan lainnya. Warna kontras bisa didapatkan dari warna yang
berseberangan (memotong titik tengah segitiga) terdiri atas warna primer dan
warna sekunder. Tetapi tidak menutup kemungkinan pula membentuk kontras
warna dengan menolah nilai ataupun kemurnian warna. Contoh warna kontras
adalah merah dengan hijau, kuning dengan ungu dan biru dengan jingga.
6. Warna Panas
Warna panas adalah kelompok warna dalam rentang setengah lingkaran di
dalam lingkaran warna mulai dari merah hingga kuning. Warna ini menjadi
simbol, riang, semangat, marah dan sebagainya. Warna panas mengesankan
jarak yang dekat.
10
B. Jenis-jenis Warna Berdasarkan Keharmonisannya
1. Warna Komplementer
Warna Komplementer erupakan warna yang berseberangan di dalam color
wheel memiliki sudut 180 derajat, dua warna dengan posisi kontras, komplementer
menghasilkan perpaduan warna yang sangat menonjol. Contohnya: Merah-Hijau,
Biru-Oranye, Ungu-Kuning.
2. Warna Analogous
Warna analogous adalah warna yang berdekatan satu sama lain dalam
lingkaran warna. Skema warna analogous ini sering ditemui dalam alam dan
menyenangkan untuk dilihat. Kombinasi ini memberikan warna terang dan
ceria sehingga warna terlihat harmonis.
3. Warna Triadic
Jika sebuah segitiga sama sisi ditarik di atas roda warna, sudut yang
menyentuh 3 warna itulah yang disebut warna triadic. Skema warna triadic
memiliki kombinasi tiga hue yang relatif berjarak sama dalam color wheel.
Penggunaan kombinasi triadic menghasilkan warna yang bernada kontras.
11
4. Warna Split Komplementer
Hampir sama dengan skema warna komplementer, hanya saja ada sedikit
penambahan warna. Menggunakan formula huruf “Y” terbalik untuk
mendapatkan harmonisasi warna.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Garis merupakan suatu bentuk perpaduan dari sejumlah titik yang letaknya
sejajar dan sama besarnya. Garis sendiri memiliki dimensi yang bentuknya
memanjang serta memiliki arah sedangkan didang adalah unsur seni rupa yang
terbentuk oleh hubungan antara beberapa garis yang mempunyai dimensi
panjang dan lebar. Berbeda dengan bentuk yang mempunyai dimensi panjang,
lebar, dan ketebalan. Sebuah bidang juga dapat terbentuk karena adanya sapuan
warna. Selain itu bentuk adalah salah satu unsur seni rupa yang tercipta dari
gabungan berbagai bidang. Ketiga unsur ini sangatlah penting daam seni rupa.
Warna merupakan spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya
sempurna. Warna berbeda beda karena panjang gelombangnya juga berbeda.
Warna ditemukan pertamakali oleh bangsa Yunani 2000 tahun SM dan terus
mengalami perkembangan hingga sekarang. Warna terbagi menjadi bermacam
macam dengan berbagai tipe. Setiap warna memiliki arti tersendiri seperti
warna merah yang memiliki arti keberanian. Warna juga memiliki berbagai
fungsi dalam kehidupan. Dan warna merupakan hal yang penting bagi kita
karena warnalah yang membuat hidup kita menjadi lebih indah.
3.2 Saran
Gunakanlah warna untuk menghiasi hidup kita agar lebih indah, dan
kreasikan imajinasimu untuk mewarnai hidup ini menjadi lebih baik dan lebih
terkenang.
13
Daftar Pustaka
Afandi, Dewantoro. 2004. Mengenal Seni Rupa Anak. Yogyakarta: Gama Media
Dameria, A. (2007). Color Basic Panduan Dasar Warna untuk Desainer dan Industri
Grafika. Indonesia: Link and Match Graphic.
Meilani. 2013. Teori Warna : Penerapan Lingkaran Warna dalam Berbusana. Humaniora
Vol.4 No.1 April 2013: 326-338
14