Anda di halaman 1dari 18

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN

Pengertian Media, Sumber dan Komponen belajar SD

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Media Pembelajaran

Dosen Pengampu : Linda Dwiyanti, M.Pd.

Kelas 1C

Disusun Oleh :

1. Reha Deviana (2214060121)


2. Hera Yulia Febrianti (2214060123)
3. Eunike Ersa Fepryanti (2214060140)
4. Yesi Amalia Ananda (2214060126)
5. Mohammad Dimas Hadi Surya (2214060147)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
TAHUN 2023/2024
PRAKATA

Pertama-tama kami panjatkan puja dan puji syukur atas rahmat dan ridho Allah
SWT, tanpa rahmat dan ridhonya, kita tidak dapat menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Linda Dwiyanti, M.Pd. yang
selaku dosen pengampu mata kuliah Pengembangan Media Pembelajaran yang
membimbing kami dalam pengerjaan tugas makalah ini. Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada teman-teman kami yang selalu setia membantu dalam menyusun
makalah ini. Dalam makalah ini kami menjelaskan tentang Guru, Pendidik dan
Tenaga Kependidikan.

Mungkin dalam penyusunan makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami
ketahui. Maka dari itu, kami mohon kritik dan saran dari teman-teman maupun
dosen. Demi tercapainya makalah yang berguna.

Kediri, 22 September 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

PRAKATA.........................................................................................................................I
DAFTAR ISI.....................................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1. Latar Belakang........................................................................................................1
2. Rumusan Masalah...................................................................................................1
3. Tujuan.....................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................2

1. Pengertian Media dan Sumber Belajar SD.............................................................2


2. Komponen Sumber Belajar SD.............................................................................10

BAB III PENUTUP.........................................................................................................14

1. Kesimpulan............................................................................................................14

Daftar Pustaka.................................................................................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Usia anak Sekolah Dasar (SD) yaitu 7-11 tahun, menurut Piaget tersebut
memasuki periode tingkat operasional konkrit, dimana pada tingkat ini
merupakan permulaan berpikir rasional, ini berarti, anak memiliki operasi-
operasi logis yang dapat diterapkannya pada masalah-masalah konkret. Bila
menghadapai suatu pertentangan anatara pikiran dan persepsi maka siswa akan
memilih pengambilan keputusan logis, dan bukan keputusan perseptual. Operasi-
operasi dalam periode ini terikat pada pengalaman individu. Anak dalam periode
ini sudah dapat menyusun satu seri obyek dalam urutan misalnya mainan dari
kayu atau lidi, sesuai dengan ukuran benda-benda itu. Piaget menyebut operasi
ini seriasi. Tetapi anak hanya akan dapat melakukan ini selama masalahnya
konkrit. Dari landasan teori di atas, kita dapat menyatakan pentingnya media
pembelajaran dalam suatu proses pembelajaran di Sekolah Dasar sebagai bagian
diri upaya untuk mengkonkritkan sesuatu yang masih abstrak. Nah, saudara
mahasiswa sekalian, sebelum kita memahami media dan sumber belajar lebih
mendalan ada baiknya kita ketahui dulu pengertian, fungsi dan manfaat media
dan sumber belajar dalam pembelajaran di SD.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Media dan Sumber belajar SD?
2. Apa Saja Komponen Sumber Belajar SD?
C. Tujuan
Adapun tujuan kami menyusun makalah ini adalah untuk menyelesaikan
tugas mata kuliah Perkembangan Media Pembelajaran dan khususnya kepada
mahasiswa agar mampu memahami mengenai Pengertian Media, Sumber Belajar
SD dan Komponen Sumber Belajar SD.

1
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Media dan Sumber Belajar SD


Proses belajar mengajar pada hakekatnya proses komunikasi antara
pendidik dengan peserta didik. Salah satu faktor keberhasilan dalam proses
belajar mengajar adalah media dan sumber belajar yang digunakan pendidik
untuk menjelaskan materi kepada peserta didik. Media dan sumber belajar
merupakan komponen terpenting dalam proses belajar mengajar di SD/MI. Hal
ini disebakan karakteristik peserta didik di SD/MI senang bermain,
berkelompok dan bergerak.
a. Media Belajar SD
Secara etimologi media berasal dari bahasa latin yang artinya alat
sedangkan secara terminologi adalah menyajikan suatu informasi ilmiah
yang dapat membuat seseorang paham dengan mudah (Fauzan, Syafrilianto,
& Lubis, 2020:60). Media merupakan perantara atau pengantar pesan dari
pengirim ke penerima pesan (A. Sadiman, 2002:6). Menurut Winkel
(2007:38) media dalam pembelajaran dapat diartikan secara luas dan sempit.
Media dalam artian luas media adalah setiap orang, materi atau peristiwa
yang memberikan kesempatan peserta didik untuk memperoleh
pengetahuan, keterampilan dan sikap. Media dalam artian yang sempit
adalah sebagai alat elektromekanis yang menjadi perantara antara peserta
didik dan materi pelajaran.
Association of Education and Communication Technology (AECT)
menjelaskan media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk
menyampaikan informasi. Sedangkan menurut Nasional Education
Association (NEA) media adalah segala benda yang dapat dimanipulasi,
dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang digunakan
untuk kegiatan tersebut. Media belajar dapat diartikan alat yang dapat
membantu dalam proses belajar mengajar yang berfungsi menjelaskan
makna yang disampaikan sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai
dengan baik (Yunita, 2020:1).
Dari beberapa pengertian tersebut media dalam proses belajar
mengajar dapat diartikan segala sesuatu yang digunakan untuk
menyampaikan pesan/ materi ajar kepada peserta didik agar merangsang
pikiran, perhatian dalam proses belajar mengajar. Media juga dapat
dimaknai sebagai alat pengirim pesan dari pendidik untuk peserta didik.
Penggunaan media dalam belajar dapat dilakukan secara mandiri/ individu
maupun kelompok.
Peranan media dalam proses belajar mengajar diantaranya adalah
memudahkan peserta didik memahami materi yang dijelaskan oleh

2
pendidik, memusatkan perhatiahan peserta didik, menambah motivasi
belajar peserta didik, meningkatkan hasil belajar peserta didik dan
merangsang peserta didik untuk belajar mandiri.
Ramli (2012:7) membagi menjelaskan beberapa manfaat media
dalam proses belajar mengajar, yakni
1) Memberikan feed back penyempurnaan pembelajaran yang telah
berlangsung atau yang akan direncanakan
2) Pokok pembahasan bagi peserta didik bersifat fungsional akan lebih
terasa manfaatnya
3) Memberikan pengalaman pengayaan (enrichment) secara langsung
kepada peserta didik terhadap apa yang telah disampaikan oleh
pendidik;
4) Membiasakan peserta didik untuk lebih meyakinkan terhadap
pembelajaran yang diajarkan, sehingga akan menimbulkan rasa hormat
dan kagum kepada pendidik;
5) Perasaan peserta didik akan terasa mendalam dalam dirinya dengan
bertemunya konsep yang diajarkan pendidik dengan yang didapat di
luar sekolah;
6) Secara tidak langsung peserta didik membiasakan mengadakan studi
komperasi terhadap materi yang diberikan pendidik dengan yang
didaptakan di sekolah.
Manfaat media menurut A. S. Sadiman & dkk, (2006:17-18)
diantaranya:
1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat visual;
2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera;
3) mengatasi sifat pasif peserta didik;
4) Memberikan ransangan yang sama, dapat menyamakan pengalaman dan
persepsi peserta didik terhadap isi pelajaran;
5) memberikan kesamaan pengalaman kepada peserta didik tentang
peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka serta memungkinkan terjadi
interaksi langsung dengan pendidik, masyarakat, dan lingkungannya,
misalnya melalui karyawisata, kunjungan ke musium, atau kebun
binatang.
Disamping banyak manfaat media dalam proses belajar mengajar,
media juga mempunyai beberapa keterbatasan, diantaranya
1) Biaya yang mahal;
2) Membutuhkan ruangan yang sesuai;
3) Membutuhkan skill pendidik yang terampil;
4) memerlukan waktu yang lama dalam mendesainya;
5) tidak media dapat diterapkan di sekolah; (6) media hanya bisa
menggatikan guru sebagai alata bantu tapi tidak bisa menggantikan
peran seorang pendidik (membimbing dan membina peserta didik).

3
b. Sumber belajar SD
salah satu faktor keberhasilan pendidik dalam mencapai tujuan
pembelajaran. Namun pendidik tidak satu-satunya sumber belajar dalam
konteks pembelajaran. Oleh karena itu peserta didik bisa belajar secara
individu mencari sumber belajar sesuai kemampuannya, lingkungan dan
perkembangan zaman. Sumber belajar diibaratkan seperti sumur yang airnya
dapat digunakan dalam segala hal sesuai dengan kebutuhan.
Menurut Association of Education and Communication
Technology (AECT) sumber belajar meliputi semua sumber baik berupa
data, orang atau benda yang dapat digunakan untuk memberikan fasilitas
(kemudahan) belajar bagi peserta didik. Sumber belajar dapat diartikan
semua komponen sistem instruksional, baik secara khusus dirancang
maupun menurut sifatnya dapat dipakai atau dimanfaatkan dalam kegiatan
proses belajar mengajar (Warsita, 2008:208).
Sudjana & Rivai, (2007:77) berpendapat bahwa sumber belajar
adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk mmberikan
kemudahan seseorang dalam belajar. Sementara itu, menurut Prastowo
(2018:28) sumber belajar adalah segala sesuatu (benda, data, fakta, ide,
orang dan lain sebagainya) yang dapat menimbulkan proses belajar.
Sedangkan menurut Seels dan Richey (Arsyad, 2014:8) Sumber belajar
adalah sumber- sumber yang mendukung belajar termasuk sistem
penunjang, materi, dan lingkungan pembelajaran.
Dari beberapa penjelaskan tersebut dapat dipahami bahwa sumber
belajar adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan rujukan dalam proses
belajar mengajar. Sumber belajar tidak terbatas kepada manusia tetapi
lingkungan dan pengalaman- pengalaman yang memudahkan proses belajar
peserta didik. Sumber belajar pada hakekatnya segala sesuatu yang
digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Adapun manfaat sumber belajar menurut Fauzan & Lubis (2020:120)
sebagai berikut:
1) Memberikan Pengalaman belajar yang lebih konkret dan langsung.
2) Menyajikan sesuatu yang tidak mugkin diadakan, dikunjungi atau
dilihat secara langsung.
3) Menambah dan memperluas cakrawala yang ada di dalam kelas.
4) Memberikan informasi yang akurat dan terbaru.
5) Membantu memecahkan masalah pendidikan dalam lingkup makro
maupun mikro
6) Memberikan motivasi positif
7) Merangsang untuk berpikir kritis, merangsang untuk bersikap lebih
positif serta berkembang lebih jauh.

4
Media dan sumber belajar mempunyai keterkaitan dalam proses
belajar mengajar, namun keduanya memiliki peran yang berbeda. Media
berperan untuk mempermudah pendidik dalam menjelaskan materi ajar
sedangkan sumber belajar berperan sebagai rujukan untk mendapatkan
materi atau informasi dalam mencapai tujuan proses pembelajaran.
Media dan sumber belajar memiliki peran yang penting dalam
pembelajaran di SD/MI. Media dan sumber belajar akan mempengaruhi
gaya belajar anak. Menurut Brown (Fauzan & Lubis, 2020:54) gaya belajar
merupakan cara dimana individu memproses dan mengolah informasi dalam
situasi belajar. Minimal ada tiga gaya belajar anak usia SD/MI, yakni gaya
belajar visual (melihat), auditori (Mendegarkan) dan kinestetik (bergerak).

c. Jenis Media dan Sumber Belajar


Jenis-jenis media belajar Ada beberapa media yang dapat menunjang dalam
pembelajaran di SD/MI diantaranya adalah:
1) Media visual
Media visual adalah media yang dapat dilihat oleh mata. Media yang
sering digunakan dalam pembelajaran di SD/ MI diantaranya
a) Buku teks.
Buku teks buku media wajib di SD/MI. buku teks ditulis dan disusun
oleh para pakar berdasarkan bidan keilmuannya dan disesuaikan
tingkat pemahaman peserta didik. Buku teks menjadi dsalah satu
media cetak yang memberikan sejumlah informasi.
b) Komik.
Komik dapat dijadikan media alternatif pada pembelajaran di
SD/MI. Komik adalah suatu bentuk sajian cerita dengan gambar-
gambar yang unik dan lucu. Biasanya komik berbentuk dalam sebuah
buku yang menceritakan cerita-cerita sederhana, mudah dipahami dan
menyenangkan untuk dibaca. Nana Sudjana (Fauzan, dkk, 2020:73)
menjelaskan bahwa komik suatu bentuk kartun yang mempunyai
karakter dan memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat
dihubungkan dengan gambar untuk memberikan hiburan kepada
pembacanya.
Komik memiliki kelebihan tersendiri dalam pembelajaran di
SD/MI. Peserta didik usia sekolah dasar yang gemar menonton film
kartun di TV maupun youtube bisa dialaihkan pada membaca komik.
Dengan sajian gambar kartun yang lucu dan menarik, cerita yang
padat dan menarik akan membuat peserta didik hanyut dalam
membaca komik.
c) Gambar
Gambar merupakan media yang desain sedemikianrupa menyerupai
aslinya dalam bentuk dua deminsi seperti foto dan lukisan. Adapun

5
keunggulan media gambar adalah bersifat konkrit, tidak dibatasi
waktu dan ruang dan biaya relatif murah.
2) Media audio
Media audio adalah media yang bisa didengan oleh telinga,
contohnya suara, musik, lagu dan alin sebaginya. Jenis media berbasis
audio terbagi menjadi dua yakni (1) radio. Radio merupakan perangkat
elektronik yang digunakan untuk berita aktual, dapat mengetahui
beberapa kejadian dan peristiwa-peristiwa yang penting dan baru,
masalah-masalah kehidupan lainnya (Fauzan & Lubis, 2020:129).
Radio dapat digunakan sebagai media pembelajaran di SD/MI.
Biasanya radio dijadikan sebagai media belajar pada pelajaran bahasa
Indonesia. Dalam mata pelajaran bahasa Indonesia peserta didik SD/MI
dituntut menguasi 5 kompetensi, yakni Membaca, menulis,
mendengarkan, menyimak dan berbicara. Pada kemampuan
mendengakan dan menyimaklah letak penggunaan radio sebagai media
belajar peserta didik di SD/MI. (2) Kaset. Kaset adalah salah satu media
yang mampu menyimpan suara dan memutarnya berulang-ulang kepada
peserta didik sebagai bahan ajar.
Namun media kaset saat ini sudah bayak ditinggalkan karena ada
yan lebih praktis yakni menggunakan rekaman HP dan Flashdisk.
Penggunaan kaset, Hp dan Flashdisk sama dengan penggunaan radio
yakni pada pembelajaran bahasa Indonesia dengan cara memutarkan
rekaman yang tersimpan di kaset, hp atau flashdisk kepada peserta didik
untuk didengarkan dan disimak.
3) Media audio visual
Media audio visual adalah media yang bisa dilihat dan didengar.
Pembelajaran dengan media audio visual adalah pembelajaran yang
mengaktifkan dua panca indra peserta didik, yakni mata dan telingan.
Video salah satu jenis media berbasis audio visual, karena peserta didik
harus menggunakan indra melihat dan mendengarkan untuk
memahaminya.
Video menurut Munir (Fauzan, dkk, 2020:75) adalah teknologi
penangkaan, perekaman, pengelolaan, pemindahan dan perekonstruksian
urutan gambar diam dengan menyajikan adegan-adegan dalam gerak
secara elektronik.Video memiliki beberapa keunggulan (1) dapat
mengkonkretkan objek yang abstrak (tidak ada didepan mata); (2) dengan
kombinasi suara dan gambar membuat peserta didik tidak bosan dan
jenuh; (3) meningkatkan motivasi belajar peserta didik secara mandiri/
kelompok; (4) memudahkan peserta didik untuk mengingat dan materi
yang dilihat dan didengarnya.
Selain keunggulan video juga memiliki kelemahan, yakni (1)
biaya pembuatan mahal; (2) harus didukung kemampuan guru yang

6
kreatif, inovatif dan ulet; (3) tidak semua sekolah bisa menggunakan
karena terbatasnya sarana dan prasarana. Menurut Fauzan & Lubis,
2020:131-132) vedio ada dua jenis, yakni (1) Youtube. Youtube adalah
salah satu layanan yang menggunakan internet yang menyajikan berbagai
video didalammnya. Youtube saat ini banyak digemari oleh anak-anak
hingga rang dewasa. (2) DVD. Digital Video Disc (DVD) adalah cakram
padat yang dapat digunakan untuk menyimpan data, seperti menyimpan
suara maupun video yang tampilanya nanti dapat diproses di komputer
atau DVD player. Selain youtube dan DVD, televisi (TV) merupakan
salah satu alternatif pembelajaran berbasis video.
4) Media multimedia
Media multimedia adalah jenis media yang menggabungkan media
visual, audio, visual audio menjadi satu kesatuan. Menurut Suryani,
Setiawan dan Putria (Fauzan & Lubis, 2020:78) multimedia merupakan
aplikasi yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk menyalurkan
pesan (pengetahuan, keterampilan dan sikap) serta dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan belajar sehingga proses belajar
terjadi, bertujuan dan terkendali. Suryani, Setiawan dan Putria (Fauzan &
Lubis, 2020:79)
Menjelaskan manfaat media multimedia dalam pembelajaran di
SD/MI bagi murid adalah (1) dapat belajar sesuai waktu dan kesempatan
yang tersedia, (2) dapat belajar di dalam kelas maupun di luar kelas, (3)
dapat belajar dengan tutorial (multimedia sebagai tutor), (4) dapat belajar
secara aktif dan menerima feedback, (5) dapat meningkatkan aspek
midan dan motivasi belajar secara mandiri ataupun kelompok. Sedangkan
manfaat bagi guru adalah (1) dapat menghemat waktu dengan materi
yang lebih menantang, (2) dapa memvisualisasikan konten dan materi
yang abstrak, dinamis melalui proses, (3) dapat mensimulasikan materi
dengan jelas, (4) dapat merangsang imajinasi guru untuk kreatif, (5)
mempermudah guru dalam menjelaskan materi yang abstrak.
Menurut Benny Agus Pribadi (Fauzan & Lubis, 2020:115- 116)
jenis-jenis sumber belajar dalam pembelajaran di SD/ MI diantaranya (1)
Manusia. Manusia adalah orang yang menyampaikan pesan secara
langsung. (2) Benda. Segala yang ada dilingkungan sekitar yang berupa
wujud disebut benda. (3) Bahan. Bahan adalah Sesuatu yang
mengandung pesan pembelajaran baik berupa teks, suara maupun
animasi. (4) Lingkungan, Lingkungan adalah ruangan dan tempat ketika
sumber-sumber data berinteraksi dengan peserta didik.
Berdasarkan tipe atau asal usulnya sumber belajar dibagi menjadi
dua yakni (1) Learning Resources by Design (sumber belajar yang
dirancang. Sumber belajar yang rancang adalah sumber belajar yang
secara sengaja direncanakan dan dibuat untuk tujuan pembelajaran

7
tertentu. Contohnya Buku paket, LKS, Modul dan lain sebagaiya. (2)
Learning Resources by Utlization (sumber belajar yang dimanfaatkan).
Sumber belajar yang dimanfaatkan adalah segala sesuatu yang ada di
sekitar kita yang dapat di manfaatkan untuk keperluan pembelajaran.
Contoh:Lingkungan, Surat kabar, televisi dan sebagainya (Warsita,
2008:212).
Sedangkan menurut Donald P. Elly (Sudjana & Rivai, 2007:79)
sumber belajar dibedakan menjadi empat macam yakni (1) Man Sebagai
pihak yang menyalurkan atau mentransmisikan pesan, (2) material and
Devices sebagai bahan (Software) dan perlengkapan (hardware), (3)
Method sebagai metode yang dipakai dalam menyajikan informasi, (4)
Setting sebagai lingkungan tempat interaksi belajar mengajar terjadi.

d. Kriteria Pemilihan Media dan Sumber Belajar


Dalam memilih media belajar minimal harus memperhatikan
beberapa kriteria yakni Ketepatan dengan tujuan pebelajaran, dukungan
terhadap isi bahan pembelajaran, kemudahan memperoleh media,
keterampilan guru dalam menggunakannya, tersedianya waktu untuk
menggunakannya dan sesuai dengan taraf berpikir peserta didik (Ramli,
2012:11). Menurut (Rasimin & dkk, 2012:163-165) dalam memilih media
belajar perlu mempertimbangkan: (1) Acces, yakni media yang diperlukan
dapat tersedia dan mudah diperoleh, (2) Cots, yakni biayanya terjangkau, (3)
Technology yakni media yang digunakan teknologinya tersedia dan mudah
dipakai, (4) interactivity, yakni media yang dipilih memunculkan
komunikasi dua arah, (5) organization, yakni dalam memilih media secara
organisatoris mendapat dukungan dari pimpinan sekolah, (6) Novely, yakni
media yang dipilih memiliki nilai keterbaruan.
Selain itu (Rasimin & Dkk, 2012:66) juga menjelaskan bahwa dalam
memilih media harus memenuhi beberapa syarat yakni; (1) sesuai dengan
materi yang akan disampaikan, (2) suatu bahan kajian harus termasuk dalam
konsep media, (3) pemberian tugas dan resitasi harus sesuai dengan media
yang digunakan, (4) sesuai kemampuan murid, (5) pertimbangan jangkuan
guru, (6) kemampuan guru.
Sedangkan dalam kriteria memilih sumber belajar menurut Andi
Prasowo meliputi delapan hal, yakni Ekonomis atau biaya, Teknisi (tenaga),
Sisi kepraktisan atau kesederhanaan, bersifat fleksibel, relevan dengan
tujuan pembelajaran dan komponen- komponen pembelajaran lainya, dapat
membantu pencapaian efisiensi pembelajaran dan kemudahan pencapaian
tujuan pembelajaran, memiliki nilai positif bagi proses atau aktifitas proses
pembelajaran, khususnya peserta didik dan sesuai dengan interaksi dan
strategi pembelajaran yang telah dirancang atau dilaksanakan (Prastowo,
2018:46).

8
Dari beberapa penjelasan bagaimana cara memilih media dan
sumber belajar, maka dapat disimpulkan bahwa dalam memilih media dan
sumber belajar untuk pembelajaran di SD/ MI perlu memperhatikan hal-hal
berikut:
1. Kemampuan pendidik dan perserta didik dalam menggunakan dan
memanfaatkan media dan sumber belajar.
2. Tujuan yang dicapai dalam pembelajaran
3. Biaya yang dikeluarkan dalam menggunakan dan memanfaatkan media
dan sumber belajar
4. Kemudahan dalam menggunakan dan mendapatkan media dan sumber
belajar.
5. Terbaru (kekinian) dan kontekstual
Penentuan (Pembuatan) Media dan Sumber Belajar Dalam
menentukan media dan sumber belajar di SD/MI perlu memperhatikan
beberapa prinsip, yakni gaya belajar peserta didik, efektivitas, relevansi,
kepraktisan dan konstektual.
1) Gaya belajar (LearningStyle)
Menurut Nasution (2008:93) gaya belajar adalah cara peserta
didik bereaksi dan menggunakan perangsang-perangsang yang
diterimanya dalam proses pembelajaran. Sedangkan menurut Bobbi
DePorter dan Mike Hernacki gaya belajar meupakan suatu kombinasi
dari bagaimana seseorang menyerap, dan kemudian mengatur serta
mengolah informasi (Mustafida, 2016:84).
Dari berberapa penjelasan gaya belajar maka dapat dipahami gaya
belajar anak SD/MI adalah kecendrungan anak SD/MI dalam
memperoleh dan mengolah informasi yang didapatkan dari sumber
belajar. Adapun gaya belajar menurut beberapa tokoh sebagai berikut:
2) Gaya belajar visual
Gaya belajar adalah kemampuan belajar dengan melihat. Adapun
ciri-cirinya adalah (1) bisa mengingat dengan lebih cepat dan kuat
dengan melihat; (2) tidak terganggu dengan suara-suara berisik; (3)
memiliki hobi membaca; (4) memiliki ikatan kuat tentang bentuk, warna
dan pemahaman artistik; (5) belajar dengan melihat dan mengamati
pengajar; (6) memiliki kemampuan menggambar dan mencatat dengan
detail (Fauzan & Lubis, 2020:57).
Berdasarkan pengertian dan ciri-ciri gaya belajar visual maka
dalam proses pembuatan media maupun pemanfaatan sumber belajar
harus melibatkan indra penglihatan artinya dalam memilih media dan
sumber belajar harus sesuai dengan gaya belajar seperti menggunakan
buku teks, komik, gambar dan lain sebagainya yang desain sesuai tujuan
pembelajaran. Selain itu pendidik juga dapat mengajak peserta didik
untuk mengilustrasikan ide-ide dalam sebuah gambar.

9
3) Gaya belajar Audiori
Gaya belajar auditori merupakan gaya belajar yang
mengedepankan penggunaan indra pendengaran. Seperti mendengarkan
lagu, musik, ceramah, cerita dan lain sebagainya. Adapun ciri-ciri gaya
belajar auditori; (1) memiliki kemampuan mengingat yang baik dengan
mendengarkan, (2) tidak mampu berkonsentrasi belajar jika suasana
berisik, (3) senang mendengarkan cerita, (4) suka bercerita dan
berdiskusi, (5) bisa mengulangi informasi yang didengar (Fauzan &
Lubis, 2020:58)
Peserta didik dengan gaya belajar auditori dalam pembelajaran
dapat menggunakan metode diskusi, bercerita atau mendengarkan
penjelasan materi dari audio. Media dan sumber belajar yang cocok
dengan gaya belajar auditori adalah media audio seperti radio, tape
recorder, laboratorium bahasa dan sebagainya.
4) Gaya belajar Kinestetik
Gaya belajar auditori merupakan gaya belajar yang mengedepankan
penggunaan gerakan tubuh.

2. Komponen Sumber Belajar SD


Komponen sumber belajar dikategorikan dalam bahan, orang, pesan,
prosedur, alat, lingkungan, dan pengelolaan. Sebagai contoh dalam
pengembangan sumber belajar berupa bahan. Bahan belajar dari media cetak
dan elektronik yang berisi informasi guna membantu siswa mencapai tujuan
belajarnya. Informasi tersebut dapat disusun menjadi sebuah buku yang dapat
ditemui dan dibaca di perpustakaan sekolah. Selain buku cetak, siswa dapat
memperoleh informasi (belajar) melalui rekaman audio-video dan menjelajah
internet (Sitepu, 2014). Kemudian dalam mengembangkan sumber belajar
tersebut, ada hal-hal yang perlu menjadi perhatian, yaitu:
a. Bervariasi, dalam bentuk cetak - noncetak, audio, visual, audiovisual,
komputer;
b. Praktis dan mudah digunakan;
c. Menyenangkan dalam penggunaannya;
d. Memotivasi siswa untuk belajar berkelanjutan;
e. Mencukupi secara kuantitas untuk digunakan secara mandiri atau
berkelompok;
f. Memenuhi gaya belajar siswa yang beraneka ragam;
g. Memberi bantuan kepada guru dalam menyajikan informasi dalam berbagai
tampilan;
h. Mendorong guru berinovasi dalam penyajian sumber belajar;
i. Pemanfaatan bahan dapat diintegrasikan dalam pembelajaran di kelas,
j. Efektif dan efisien serta membelajarkan.

10
Secara lebih mendalam, Cahyadi (2019: 104-108) memaparkan berbagai
komponen dalam mengembangkan sumber belajar. Komponen sumber belajar
yang perlu dikembangkan dapat dikategorikan sebagai berikut.
a. Pesan
Hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan pesan:
1) Jenis isi pesan mencakup semua mata pelajaran yang diperlukan siswa
di lembaga pendidikan
2) Jenis isi pesan mencakup semua kemampuan dan keterampilan yang
diperlukan masyarakat setempat
3) Isi pesan bervariasi untuk masing-masing mata pelajaran atau
kemampuan, mulai dari yang mudah sampai yang sulit
4) Isi pesan bersifat mutakhir, akurat, dan kontekstual
5) Penyajian pesan menarik dan memotivasi belajar lebih lanjut.
b. Orang
Dalam komponen orang sebagai sumber belajar, perlu diperhatikan hal-hal:
1) Mengusai dalam bidangnya
2) Berpengalaman
3) Memiliki informasi yang sesuai dengan kebutuhan siswa
4) Memberikan informasi secara komunikatif dan meyakinkan
5) Memotivasi belajar lebih lanjut
6) Dapat didatangkan ke tempat belajar atau ditemui di tempat yang
bersangkutan
7) Memiliki kepribadian yang dapat diteladani
c. Bahan
Dalam mengembangkan bahan perlu diperhatikan hal-hal berikut.
1) Bervariasi dalam bentuk cetak, noncetak, audio, visual, audio-visual,
dan yang berbasis komputer
2) Praktis dan mudah dipergunakan
3) Menyenangkan untuk digunakan
4) Memotivasi untuk belajar lebih lanjut
5) Jumlahnya cukup untuk dipergunakan secara individual dan kelompok
6) Dapat memenuhi gaya belajar siswa yang berbeda
7) Membantu guru menyajikan bahan pelajaran dalam berbagai tampilan
8) Mendorong guru untuk membuat inovasi baru dalam penyajian bahan
pelajaran
d. Alat
Dalam mengembangkan komponen alat sebagai sumber belajar hendaknya
memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
1) Sesuai dengan kebutuhan dalam masing-masing mata pelajaran atau
keahlian
2) Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,dan seni
3) Praktis dan mudah dipergunakan

11
4) Aman dan menyenangkan ketika digunakan
5) Dapat digunakan oleh siswa secara individu atau dalam kelompok
6) Memberikan kesempatan belajar yang lebih luas kepada siswa
7) Dapat dibuat sendiri oleh siswa, guru, atau siswa dan pembelajar
8) Efektif dan efesien dipergunakan untuk kegiatan belajar dan
membelajarkan
e. Prosedur
Dalam mengembangkan prosedur perlu diperhatikan hal berikut.
1) Mengacu pada tujuan belajar
2) Sesuai dengan karakteristik bahan pelajaran
3) Sesuai dengan karakteristik siswa
4) Memudahkan siswa memahami bahan pelajaran
5) Bervariasi dan mengikuti perkembangan teori belajar dan membelajarkan
6) Mendorong siswa aktif dan mandiri
7) Menciptakan proses belajar yang interaktif, kreatif, inovatif, efektif,
efisien, dan menyenangkan
8) Menantang dan memotivasi siswa untuk belajar lebih lanjut
9) Sesuai dengan lingkungan belajar
f. Lingkungan
Dalam mengembangkan lingkungan sebagai sumber belajar, siswa perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
1) Mengacu pada tujuan belajar
2) Sesuai dengan karakteristik bahan pelajaran
3) Sesuai dengan karakteristik siswa
4) Mudah dijangkau oleh siswa
5) Aman dan memberikan pengalaman yang nyata
6) Menarik dan memotivasi untuk belajar lebih lanjut
7) Efektif dan efesien sebagai sumber belajar
a. Pengelolaan
Dalam mengelola komponen pengembangan sumber belajar, perlu
diperatikan hal-hal sebagai berikut.
1) Perencanaan secara sistematis dan terpadu; pengembangan kurikulum,
silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran telah memuat prinsip
belajar berbasis aneka sumber.
2) Koordinasi dengan melibatkan pebelajar, pengelola sumber belajar, dan
kepala/wakil kepala sekolah.
3) Integrasi dengan berbagai sumber belajar lain dan diseleraskan untuk
semua mata pelajaran
4) Organisasi yang dapat dijadikan sebagai pusat sumber belajar yang
berfungsi menggordinasikan pengelolaan dan pemanfaatan berbagai
sumber belajar yang ada di lembaga pendidikan agar lebih efektif dan
efesien.

12
5) Pengelola yang sesuai dengan latar belakang teknis pemanfaatan
sumber belajar dan pengembangan sumber belajar serta pengembangan
desain pembelajaran yang berbasis aneka sumber
6) Dana yang memadai sangat diperlukan untuk pengadaan,
pengembangan, dan perawatan sumber belajar. Kekurangan dana
menyebabkan ketidakstabilan dalam pengelolaan sumber belajar.
Segala sumber dan bahan pembelajaran bahasa Indonesia di SD, seperti
peralatan audio visual, multimedia, internet, dan segala macam tipe yang ada
adalah guna mengembangkan kepribadian siswa (peserta didik) dan untuk
mencapai tujuan- tujuan pembelajaran tertentu diperlukan lingkungan belajar
tertentu, misalnya interaksi belajar dalam kelompok kecil, belajar mandiri,
belajar bebas, dan sebagainya. Untuk dapat memilih macam lingkungan belajar
yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran dan bahan yang relevan, secara
mutlak diperlukan adanya pengembangan sistem instruksional yang
dilaksanakan secara sistematis dan sistemik.
Sebaliknya, pengembangan sistem instruksional ini dapat dilaksanakan
dengan baik bila ada perpustakaan bahan-bahan pembelajaran dan pelayanan
peralatan yang relevan. Dengan demikian, sumber belajar merupakan wahana
yang memberikan fasilitas atau kemudahan pada proses pembelajaran.
Berbagai jenis sumber belajar dikembangkan, dikelola, dan dimanfaatkan
untuk membantu meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran.
Keberagaman jenis sumber belajar yang ada menuntut kemampuan dalam
pengelolaan sumber belajar. Pengelolaan atau manajemen adalah melakukan
pengelolaan sumberdaya yang dimiliki oleh sekolah, di antaranya manusia,
uang, metode, material, mesin dan pemasaran yang dilakukan dengan
sistematis dalam suatu proses.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Media belajar dapat diartikan alat yang dapat membantu dalam
proses belajar mengajar yang berfungsi menjelaskan makna yang
disampaikan sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik
(Yunita, 2020:1). Menurut Association of Education and Communication
Technology (AECT) sumber belajar meliputi semua sumber baik berupa
data, orang atau benda yang dapat digunakan untuk memberikan fasilitas
(kemudahan) belajar bagi peserta didik. Sumber belajar dapat diartikan
semua komponen sistem instruksional, baik secara khusus dirancang
maupun menurut sifatnya dapat dipakai atau dimanfaatkan dalam kegiatan
proses belajar mengajar (Warsita, 2008:208).
SD komponenten sumber belajar dalam bahan, orang, pesan,
prosedur, alat, lingkungan, dan pengelolaan. Bahan belajar yang membantu
siswa mencapai tujuan belajar dan dapat disusun dan dibaca di perpustakaan
sekolah. Kekurangan dana menyebabkan ketidakstabilan dalam pengelolaan
sumber belajar. Sumber dan bahan Indonesia di SD, seperti audio visual,
multimedia, internet, dan macam, membentuk membantu kepribadian siswa
untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.

14
DAFTAR PUSTAKA

Diani Ayu Pratiwi, M.Pd., Yosefina Uge Lawe, dkk· 2021. Yayasan Penerbit
Muhammad Zaini: Indonesia

15

Anda mungkin juga menyukai