Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

Media Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas Rendah

Dosen Pengampu : Muhammad Fasli, S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh :

Kelompok 6

1. Nastaina A40122027
2. Shofia A40122035
3. Glorya Pasha Koela A40122006
4. Nur Zam-Zam A40122036
5. Nur Salsa Aurelya A40122025
6. Ari Astuti A40122012
7. Nunung Damayanti A40120067

KELAS A PGSD

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS TADULAKO

2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah “PEMBELAJARAN BAHASA
INDONESIA KELAS RENDAH”.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna
dikarenakan keterbatasan pengalaman dan pengetahuan kami. Maka dari itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran dan masukan serta kritik dari berbagai pihak.
Akhirnya kami sangat mengharapkan kiranya makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi pengetahuan kita mengenai dunia pendidikan.

Palu, 12 November 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................ii

DAFTAR ISI....................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................1

1.1 Latar Belakang................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah...........................................................................1
1.3 Tujuan.............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3
2.1 Pengertian Media Pembelajaran......................................................3
2.2 Bagaimana Media Pembelajaran yang harus di Terapkan
Di Kelas Awal................................................................................4
2.3 Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Pada
Akamedika Siswa............................................................................5
2.4 Penggunaan Media Pembelajaran Mendengarkan..........................7
2.5 Penggunaan Media Pembelajaran Berbicara...................................9
2.6 Penggunaan Media Pembelajaran Membaca...................................11
2.7 Penggunaan Media Pembelajaran Menulis.....................................13
BAB III PENUTUP.........................................................................................18
3.1 Kesimpulan......................................................................................18
3.2 Saran................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan di kelas rendah membutuhkan pendekatan yang tepat agar siswa
dapat belajar Bahasa Indonesia dengan lebih efektif. Penggunaan media
pembelajaran di kelas rendah menjadi penting karena siswa pada tingkat ini
memiliki daya tangkap tinggi terhadap gambar, suara, dan teknologi. Media
pembelajaran, seperti gambar, audio, dan video, dapat meningkatkan minat belajar
serta membantu siswa memahami konsep Bahasa Indonesia dengan lebih baik.
Penggunaan media pembelajaran tidak hanya menghadirkan buku teks,
melainkan melibatkan berbagai bentuk teknologi dan visual. Hal ini tidak hanya
membuat pembelajaran lebih menarik bagi siswa, tetapi juga membantu guru
dalam menjelaskan materi dengan lebih baik. Di era digital saat ini, penggunaan
teknologi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas rendah sangat relevan.
Makalah ini akan membahas pentingnya media pembelajaran Bahasa Indonesia
di kelas rendah, mengidentifikasi beberapa tantangan yang mungkin muncul, dan
memberikan strategi sederhana bagi guru untuk mengintegrasikan media
pembelajaran dengan baik. Dengan pemahaman yang baik tentang penggunaan
media pembelajaran, diharapkan pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas rendah
dapat menjadi lebih menarik dan efektif, membantu siswa mengembangkan
kemampuan berbahasa mereka.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi dari media pembelajara ?
2. Bagaimana media pembelajaran yang harus di terapkan di kelas awal ?
3. Apa saja pengaruh penggunaan media pembelajaran pada akademika
siswa?
4. Apa saja penggunaan media pembelajaran menulis ?
5. Bagaimana penggunaan media pembelajaran mendengarkan ?
6. Bagaimana penggunaan media pembelajaran berbicara ?

1
7. Bagaimana penggunaan media pembelajaran membaca ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi media pembelajaran
2. Mengetahui bagaimana media pembelajaran yang digunakan di kelas awal.
3. Mengetahui apa saja pengaruh media pembelajaran pada akamedika siswa.
4. Mengetahui bagaimana cara Penggunaan media pembelajaran menulis
5. Mengetahui bagaimana cara Penggunaan media pembelajaran
Mendengarkan
6. Mengetahui bagaiman cara Penggunaan media pembelajaran berbicara
7. Mengetahui bagaimana cam Penggunaan media pembelajaran membaca.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah salah satu unsur yang penting dalam proses
belajar mengajar yang dapat menyalurkan pesan yang akan disampaikan kepada
siswa baik berupa alat, orang, maupun bahan ajar. Selain itu, media pembelajaran
dapat merangsang siswa agar lebih efektif. Oleh karena itu, maka penggunaan
media pembelajaran dapat merangsang, menggairahkan atau memotivasi siswa
untuk belajar, karena "motivasi belajar merupakan suatu dorongan atau penggerak
dalam diri seorang siswa untuk belajar sehingga tujuan-tujuan pembelajaran yang
di inginkan dapat tercapai".

Media pembelajaran mempunyai peran penting untuk meningkatkan minat


belajar siswa sekolah dasar, khususnya di kelas rendah, karena siswa kelas rendah
belum mampu berpikir abstrak, sehingga materi yang diajarkan oleh guru perlu
divisualisasikan dalam bentuk yang lebih nyata/kongkrit. Secara ilmu psikologis
media pembelajaran sangat membantu perkembangan psikologis anak dalam hal
belajar. Selain itu, penggunaan media dalam proses pembelajaran dapat pula
memberikan pengalaman bermakna bagi para peserta didik. Dapat disimpulkan
bahwa penggunaan media dalam proses pembelajaran dapat berimplikasi pada tiga
hal, antara lain pada diri guru, pada diri siswa dan pada proses pembelajaran di
ruang kelas.

Dalam merancang media pembelajaran ada beberapa langkah yang harus


diperhatikan, yakni: 1). Media harus dirancang sesederhana mungkin sehingga
jelas dan mudah dipahami oleh siswa; 2). Media hendaknya dirancang sesuai
dengan pokok bahasan yang akan diajarkan; 3). Media hendaknya dirancang tidak
terlalu rumit dan tidak membuat anak-anak menjadi bingung; 4). Media
hendaknya dirancang dengan bahan-bahan yang sederhana dan mudah didapat,
tetapi tidak mengurangi makna dan fungsi media itu sendiri; 5). Media dapat
dirancang dalam
3
bentuk model, gambar, bagan berstruktur, dan lain-lain, tetapi dengan bahan yang
murah dan mudah didapat sehingga tidak menyulitkan guru dalam merancang
media yang dimaksud.

2.2 Bagaimana Media Pembelajaran yang harus diterapkan dikelas awal

Proses kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media akan lebih


menarik terhadap siswa. Karena media merupakan segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, minat serta perhatian anak sehingga
proses belajar terjadi dengan baik. Media big book merupakan buku besar yang
berkarakteristik memiliki gambar, warna-warna, dan tulisannya berukuran besar
dapat di baca berulang-ulang, karena media big book memiliki cerita yang
sederhana dan media big book juga cocok untuk siswa kelas rendah. Media big
book sangat baik dipergunakan di kelas awal karena dapat membantu
meningkatkan minat siswa dalam membaca.

Kegiatan membaca memerlukan minat bagi setiap individu karena minat


membaca perlu ditanamkan dan ditumbuhkan sejak anak masih kecil sebab minat
membaca pada anak tidak akan terbentuk dengan sendirinya, tetapi sangat
dipengaruhi oleh stimulasi yang diperoleh dari lingkungan anak. Untuk mencapai
tujuan yang sesuai dengan proses minat membaca siswa, orang tua juga
mempunyai peran untuk memberikan contoh kepada anaknya di rumah, dengan
menyediakan waktu dan perhatian kepada anaknya. Minat membaca pertama kali
harus ditanamkan melalui pendidikan dan kebiasaan keluarga di rumah. Salah satu
contohnya orang tua membacakan buku cerita kepada anaknya sehingga anak
tertarik untuk membaca buku maka anak dapat terbiasa dalam membaca. Peran
guru terhadap minat membaca juga sangat penting karena guru harus memberikan
susana proses pembelajaran yang menyenangkan sehingga pembelajaran akan
berjalan dengan baik. Guru yang kreatif akan menciptakan suasana proses belajar
dan mengajar yang menarik yaitu dengan media pembelajaran. Hasil dari
penggunaan

4
media big book siswa lebih antusias/semangat terhadap proses pembelajaran.
Karena dengan adanya media big book siswa lebih tertarik sehingga minat siswa
dalam membaca lebih tinggi. Media big book berhasil diterapkan di kelas rendah
seperti di kelas II karena media big book merupakan buku besar yang di dalamnya
memiliki cerita sederhana, mempunyai banyak gambar yang berwarna dan
memiliki huruf yang besar. Media big book sangat berpengaruh bagi siswa kelas
II karena media big book mempunyai kata yang dapat diulang-ulang sehingga
siswa yang mempunyai keterlambatan dalam membaca akan lebih cepat
memahami. Belajar menggunakan media big book akan lebih antusias dalam
proses pembelajaran dibandingkan belajar tidak menggunakan media, proses
pembelajaran yang tidak menggunakan media siswa terlihat tidak bersemangat
karena bosan dengan dalam cara pembelajarannya yang tidak menarik sehingga
minat membaca siswa akan kurang dibandingkan belajar menggunakan media
minat siswa dalam membaca akan lebih tinggi. Proses pembelajaran dengan
media big book berhasil digunakan sehingga dapat menumbuhkan minat membaca
siswa, karena siswa lebih menyukai belajar dengan menggunakan media big book.
Media big book merupakan buku besar yang mempunyai cerita sederhana,
memiliki gambar yang berwarna, huruf yang besar, dan bisa dapat diulang-ulang
sehingga siswa yang mempunyai keterlambatan dalam membaca dapat cepat
memahami bacaan tersebut.

2.3 Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Pada Akademika Siswa

Pada kenyataannya penentu hasil belajar peserta didik bukan hanya dari
penerapan media pembelajaran. Namun, alangkah baiknya media pembelajaran ini
digunakan dilingkup pendidik dengan maksud untuk meminimalisir peserta didik
yang tidak mudah memahami materi agar menjadi lebih mudah untuk
dipahaminya. Seperti yang sudah dijelaskan, apabila media pembelajaran yang
kita buat dapat menghasilkan hasil belajar peserti didik yang lebih baik maka
dalam pembuatannya harus memerhatikan tiga aspek yakni diantaranya isi atau
inti materi yang akan

5
disampaikan, cara pendidik memaparkan materi atau pesan kepada peserta didik,
dan karakteristik target atau peserta didik.

Media pembelajaran ini dibuat hanya sebagai sebuah alat bantu pembelajaran,
sehingga memiliki tujuan diantaranya:

a. Kegiatan belajar mengajar menjadi lebih mudah


b. Efesiensi kegiatan belajar mengajar lebih meningkat.
c. Tujuan pembelajaran dapat tercapai
d. Membantu keseriusan siswa dalam kegiatan pembelajaran
e. Dapat menumbuhkan gairah semangat belajar peserta didik

Bukan hal janggal, bahwa media itu sangat diperlukan dalam pembelajaran.
Kini setiap pendidik harus bisa menyiapkan sebuah media pembelajaran dalam
setiap mengajar agar peserta didik tidak merasa bosan.

Hamalik (dalam Azhar Arsyad, 2010, hlm. 15) mengemukakan bahwa fungsi dan
manfaat media pembelajran dalam kegiatan mengajar dapat menumbuhkan
keinginan dan kemauan peserta didik, menumbuhkan sebuah motivasi dan respon
yang baik dalam kegiatan belajar mengajar, dan juga dapat membawa pengaruh
yang baik bagi peserta didik terkait psikologinya. Selain itu juga sangat membantu
sekali dalam keaktifan dalam kegitan pembelajaran baik proses pembelajaran
ataupun penyampaian isi materi yang disampaikan, dengan itu dapat membantu
juga untuk meningkatkan pemahaman dalam menyimak materi. Biasanya peserta
didik dapat memahami materi dengan baik dan tidak mudah lupa ketika materi
dikemas atau disampaikan dengan media pembelajaran, karena apabila peserta
didik hanya mendengarkan materinya saja maka tingkat pemahaman dan lamanya
materi yang dipahami relative rendah, daripada melihat dan mendengarkannya.

Menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2002, hlm.2), mengemukakan


bahwa banyak sekali manfaat media pembelajaran dalam kegiatan belajar
mengajar, yakni diantaranya:

1. Kegiatan belajar mengajar akan terkesan lebih menarik perhatian peserta


didik, sehingga dapat memacu semangat atau motivasi belajarnya

6
2. Isi pembelajaran akan terlihat lebih jelas dan tersusun intinya, sehingga
dapat lebih mudah untuk dipahami oleh peserta didik hingga memungkin
akan mencapai tujuan. kegiatan pembelajaran dengan maksimal.
3. Penyampai metode pembelajaran akan lebih banyak atau bervariasi,
sehingga peserta didik tidak mudah bosan dan pendidik (guru) pun tidak
membuang bayak tenaga untuk berbicara keras dan panjang, cukup saja
dijelaskan secara singkat, padat, dan jelas dengan sebuah media maka
peserta didik kan lebih memahami
4. Peserta didik akan lebih serius dalam belajar, karena mereka tidak hanya
mendengarkan pemaparan dari guru saja, tetapi harus mengamati,
meragakan dan sebagainya sehingga kegiatan peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran lebih baervariasi dan tidak monoton.

Secara sederhana manfaat media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan


pembelajaran, sebagai berikut:

1. Pengunaan media pembelajaran dapat memperjelas penyampaian pemateri,


sehingga pesan atau isi materinya dapat tersampaikan dan dapat
memperlancar dan menumbuhkan minat belajar.
2. Penggunaan media pembelajaran dapat menumbuhkan gairah belajar
peserta didik
3. Penggunaan media pembelajaran dapat dikatakan sebagai solusi mengatasi
keterbatasan indera, dan ruang gerak serta waktu.

2.4 Penggunaan Media Pembelajaran Mendengarkan

Dalam media pembelajaran mendengarkan media pembelajaran yang


digunakan adalah media pembelajaran berbasiskan audio visual yang memiliki
peranan yang sangat penting bagi pembelajaran. Salah satu pertimbangan
menggunakan media audio visual ini adalah karena media ini dapat melatih
konsentrasi dan focus siswa pada materi yang sedang diajarkan salah satu
contohnya sebagai brikut : Penayangan video sebagai salah satu contohnya selain

7
menarik perhatian siswa, focus perhatian siswa akan terpusat karena detik demi
detik para siswa tidak akan pernah rela untuk melewatkanya.

Dengan menggunakan media pembelajaran audio saja itu peserta didiknya


menjadi lebih fokus dan daya imajinasinya jauh lebih besar dibandingkan dengan
kelas yang menggunakan media pembelajaran audio visual tetapi untuk hasil tetap
lebih meningkat dikarenakan dalam penggunaan media pembelajaran audio visual
dalam proses pembelajaran di kelas terdapat dampak yang positif bagi peserta
didik terhadap kedisiplinan, antusias, keaktifan serta kreatifitas peserta didik.

Media Audio visual merupakan kombinasi audio dan visual atau bisa disebut
media pandang-dengar. Audio visual akan menjadi penyajian bahan ajar kepada
siswa semakin lengkap dan optimal. Selain itu, media ini dalam batas-batas
tertentu dapat juga menggantikan peran serta tugas guru. Karena, penyajian materi
bisa diganti oleh media, dan guru bisa beralih menjadi fasilitator belajar
mendampingi siswa dalam penggunaan media, yaitu memberikan kemudahan bagi
para siswa untuk belajar.

Media pembelajaran audio visual mencakup berbagai alat dan sumber yang
menggabungkan unsur pendengaran dan visual untuk meningkatkan pengalaman
belajar. Contoh lain dari media pembelajaran audio visual untuk keterampilan
mendengarkan antara lain:

1. Video
Video pendidikan yang menggabungkan bahasa lisan, visual, dan subtitle
dapat membantu pelajar meningkatkan keterampilan mendengarkan
mereka dengan memberikan konteks dan memperkuat pemahaman
2. Podcast
Rekaman audio yang disertai alat bantu visual, seperti transkrip atau
gambar, dapat melibatkan pelajar dalam aktivitas mendengarkan dan
memfasilitasi pemahaman

8
3. Presentasi multimedia interaktif
Ini dapat mencakup perangkat lunak interaktif, tayangan slide, atau
platform online yang menggabungkan elemen audio dan visual untuk
menciptakan pengalaman belajar yang menarik bagi siswa
4. Bercerita secara digital
Memanfaatkan elemen narasi audio, visual, dan multimedia untuk
menyampaikan cerita atau informasi dapat menjadi cara yang efektif untuk
meningkatkan keterampilan mendengarkan

Contoh-contoh ini menunjukkan beragamnya media pembelajaran audio visual


yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan keterampilan mendengarkan siswa,
memberikan pendekatan multisensori dalam pembelajaran bahasa.

2.5 Penggunaan Media Pembelajaran Berbicara


Media pembelajaran berbicara dapat membantu siswa dalam memahami
materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Dalam hal ini, guru dapat
menggunakan media pembelajaran berupa rekaman suara atau video yang berisi
materi pelajaran yang akan disampaikan. Dengan menggunakan media
pembelajaran berbicara, siswa dapat lebih mudah memahami materi pelajaran
yang disampaikan oleh guru karena dapat mendengarkan dan melihat contoh-
contoh yang diberikan. Berikut beberapa media yang di gunakan yaitu:
1. Media cetak, seperti buku, majalah, dan brosur
Media cetak merupakan media pembelajaran yang paling umum
digunakan dalam proses pembelajaran. Buku, majalah, dan brosur dapat
digunakan sebagai sumber informasi dan referensi bagi siswa. Selain itu,
media cetak juga dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang dapat
diakses oleh siswa di luar kelas.
2. Media audio, seperti rekaman suara dan musik
Media audio dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan
mendengar dan memahami bahasa. Rekaman suara dan musik dapat

9
digunakan sebagai media pembelajaran yang menarik dan menyenangkan
bagi siswa.
3. Media visual, seperti gambar, foto, dan video
Media visual dapat membantu siswa dalam memahami materi
pelajaran yang disampaikan oleh guru. Gambar, foto, dan video dapat
digunakan sebagai media pembelajaran yang menarik dan dapat
memperjelas konsep yang sulit dipahami oleh siswa. Media foto juga
digunakan sebagai media pembelajaran yaitu dengan meminta peerta didik
untuk mengutarakan isi photo tersebut
4. Media interaktif, seperti permainan edukatif dan simulasi
Media interaktif dapat digunakan untuk meningkatkan minat belajar
siswa. Permainan edukatif dan simulasi dapat digunakan sebagai media
pembelajaran yang menyenangkan dan dapat memperkuat konsep yang
telah dipelajari oleh siswa.
Selain itu, penggunaan media pembelajaran berbicara juga dapat membantu
siswa dalam meningkatkan kemampuan berbicara dan mendengar. Dalam hal ini,
siswa dapat berlatih berbicara dan mendengarkan dengan baik melalui media
pembelajaran berbicara yang disediakan oleh guru.
Namun, penggunaan media pembelajaran berbicara juga memiliki kelemahan.
Salah satu kelemahan dari penggunaan media pembelajaran berbicara adalah
kurangnya interaksi antara siswa dan guru. Dalam hal ini, siswa tidak dapat
langsung bertanya kepada guru jika ada hal yang tidak dipahami dalam materi
pelajaran yang disampaikan. Oleh karena itu, guru perlu memperhatikan
penggunaan media pembelajaran berbicara dengan baik dan memastikan bahwa
media tersebut dapat membantu siswa dalam memahami materi pelajaran yang
disampaikan. Selain itu, guru juga perlu memperhatikan interaksi antara siswa dan
guru dalam proses pembelajaran.

10
2.6 Penggunaan Media Pembelajaran Membaca
Media pembelajaran membaca dapat membantu siswa dalam meningkatkan
kemampuan membaca dan memahami teks. Dalam hal ini, guru dapat
menggunakan media pembelajaran berupa buku, majalah, atau artikel yang sesuai
dengan tingkat kemampuan membaca siswa. Dengan menggunakan media
pembelajaran membaca, siswa dapat lebih mudah memahami teks yang disajikan
oleh guru karena dapat membaca dan memahami teks secara mandiri.
Berikut adalah beberapa contoh media pembelajaran membaca yang dapat
digunakan dalam proses pembelajaran di SD :
1. Buku teks atau buku cerita
Buku teks atau buku pelajaran adalah buku yang berisi materi
pelajaran yang disusun secara sistematis dan terstruktur untuk membantu
siswa memahami konsep-konsep yang diajarkan dalam kurikulum. Buku
teks biasanya digunakan sebagai referensi utama dalam proses
pembelajaran di sekolah.
2. Majalah anak-anak
Majalah anak-anak adalah media massa yang terbit secara berkala dan
ditujukan untuk anak-anak sebagai pembacanya. Majalah ini berisi berbagai
informasi yang disesuaikan dengan minat dan pemahaman anak-anak.
Tujuan dari majalah anak-anak adalah untuk memberikan hiburan,
pendidikan, dan pengembangan kreativitas kepada anak-anak.
3. Komik atau buku bergambar
Komik atau buku bergambar merupakan media yang efektif untuk
membantu anak-anak mengembangkan keterampilan membaca. Dengan
kombinasi teks dan gambar, komik atau buku bergambar mampu menarik
minat anak-anak dalam membaca dan memahami cerita.
4. Papan tulis interaktif atau proyektor untuk menampilkan teks yang lebih
besar Papan tulis interaktif atau proyektor dapat digunakan untuk
menampilkan teks yang lebih besar sehingga mudah terlihat oleh seluruh
kelas. Guru dapat menggunakan papan tulis interaktif atau proyektor untuk
menyajikan materi

11
membaca, seperti cerita atau teks bacaan, dan membantu siswa dalam
membaca dan memahami teks dengan lebih baik.
5. Audio book atau rekaman suara yang membacakan teks
Audio book atau rekaman suara yang membacakan teks dapat menjadi
media pembelajaran yang menarik dan membantu siswa dalam
meningkatkan keterampilan membaca. Dengan mendengarkan rekaman
suara saat membaca, siswa dapat memperbaiki kemampuan membaca
dengan memperhatikan intonasi, vokal, dan penekanan kata-kata yang
benar.
6. Permainan edukatif yang melibatkan membaca dan memahami teks
Permainan edukatif yang melibatkan membaca dan memahami teks dapat
menjadi media yang menyenangkan dan efektif dalam pembelajaran
membaca. Melalui permainan, siswa dapat berlatih membaca dan
memahami teks dengan cara yang interaktif dan menarik. Contoh permainan
edukatif yang melibatkan membaca adalah teka-teki kata, pertandingan
ejaan, atau permainan memori yang menggunakan kata-kata.

Selain itu, penggunaan media pembelajaran membaca juga dapat membantu


siswa dalam meningkatkan keterampilan berbahasa. Dalam hal ini, siswa dapat
belajar tentang kosakata baru, tata bahasa, dan struktur kalimat melalui teks yang
disajikan oleh guru. Namun, penggunaan media pembelajaran membaca juga
memiliki kelemahan. Salah satu kelemahan dari penggunaan media pembelajaran
membaca adalah kurangnya interaksi antara siswa dan guru. Dalam hal ini, siswa
tidak dapat langsung bertanya kepada guru jika ada hal yang tidak dipahami
dalam teks yang disajikan. Oleh karena itu, guru perlu memperhatikan
penggunaan media pembelajaran membaca dengan baik dan memastikan bahwa
media tersebut dapat membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan membaca
dan memahami teks. Selain itu, guru juga perlu memperhatikan interaksi antara
siswa dan guru dalam proses pembelajaran.

12
2.7 Penggunaan Media Pembelajaran Menulis
Penggunaan media pembelajaran, khususnya media gambar, memiliki peranan
yang penting dalam pembelajaran menulis. Media gambar sering digunakan dalam
pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di sekolah dasar, terutama dalam
keterampilan menulis karangan prosa. Penggunaan media gambar dalam
pembelajaran menulis membantu dalam penjelasan guru, memberikan variasi,
penyegaran, dan daya tarik, serta menghilangkan kebosanan selama pembelajaran.
Pemilihan media pembelajaran harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan
anak dan tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, penggunaan media gambar dapat
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran menulis, serta membantu
siswa dalam memahami materi pelajaran dan meningkatkan minat belajar mereka.
Berbagai model dan media yang diterapkan dalam pembelajaran keterampilan
menulis terdapat respon positif dan perubahan yang signifikan yang membuat
siswa tertarik dan termotivasi untuk mengikuti pembelajaran, hal tersebut
menunjukkan bahwa penggunaan model dan media pembelajaran ini berjalan
dengan efektif dalam upaya meningkatkan keterampilan menulis siswa. Terdapat
beberapa media pembelajaran yang digunakan guru untuk mengajarkan
keterampilan menulis yaitu:
1. Media halaman cetak
2. Media modul
3. Media buku ajar
Media halaman cetak merupakan alat bantu siswa untuk menulis yang berisi
tulisan yang samar. Dari tulisan samar tersebut guru meminta siswa untuk
menebalkan huruf yang ada di dalam selembar kertas yang telah disediakan.
Dalam selembar kertas tersebut tidak hanya berisi tulisan yang samar tetapi juga
ada beberapa garis lurus, tegak, dan melengkung yang sudah disediakan, dan
tugas siswa adalah melengkapi atau melanjutkan garis-garis tersebut dengan
dibantu oleh gurunya sendiri. Selain itu, juga dibantu dengan media modul dan
buku ajar.
Dari ketiga media pembelajaran dalam meningkatkan keterampilan menulis
diatas, kita sebagai seorang pendidik (guru) harus membuat media pembelajaran
yang baru agar peserta didik tidak merasa bosan dalam kegiatan belajar. Dibawah

13
terdapat beberapa media pembelajaran yang dapat seorang pendidik (guru) terapkan
sebagai sebuah media yang sangat menarik dan menyenangkan:

 Buku diari

Buku diari ini bisa digunakan peserta didik sebagai suatu catatan khusus atau
pribadi tentang perjalanan hidup atau pengalaman seseorang (peserta didik) dalam
kesehariannya. Mengenai tentang apa yang mereka rasakan, apa yang mereka
temukan dan alami semua itu dituangkan secara bebas kedalam buku diari. Maka
buku diari ini memanglah bersifat rahasia sehingga yang guru tidak diperbolehkan
untuk membocorkan isi buku diari tersebut, dengan kata lain yang mengetahui
hanya peserta didik dan sang guru.

 Mading sekolah

Dengan adanya madding dilingkup sekolah dapat dijadikan sebagai tempat


bagi siswa untuk menempelkan sebuah karyanya terutama tulisan yang kemudian
kemungkinan besar akan dibaca oleh teman-temannya. Contoh yang bisa
dilakukan dalam penggunaan media madding sekolah I ni adalah siswa diarahkan
untuk membuat sebuah puisi, cerita pendek, ataupun berita serta pengalamannya
yang kemudian karya tersebut akan ditempel di madding sekolah.

Dalam pembelajaran menulis dasar bagi peserta didik dapat disatukan dengan
pembelajaran membaca dasar, yaitu dengan mengenalkan dan membaca huruf-
huruf vokal dan konsonan. Pelajar menulis dasar ini sangatlah penting sebagai
awal mereka atau bekal dalam pembelajaran menulis lanjut. Berikut ini, terdapat
tahapan-tahapan dalam pembelajaran menulis awal atau dasar, yakni sebagai
berikut:

1. Mengenalkan huruf-huruf dengan sebuah lagu

Lagu merupakan alternative media pembelajaran yang sudah banyak


sekali para pendidik (guru) gunakan, hal ini dikarenakan bahwa anak (peserta
didik) sangat senang dan bergairah dalam melakukan sesuatu hal apabila
terdapat sesuatu yang menurutnya menarik dan membuatnya. menyenangkan.
Dengan
14
demikan pengenalan huruf-huruf vokal dan konsonan atau biasa dikenal
dengan huruf alphabet akan lebih menyenangkan dengan menggunakan lagu
ABC. Yang dapat mudah diingat dan dipahami oleh peserta didik.

2. Memegang Pensil dan menggoreskan ke buku

Setelah peserta didik dikenalkan tentang huruf-huruf melalui lagu ABC


tersebut, selanjutnya mereka diajarkan mengenai bagaimana cara memegng
pensil yang benar. Karena mungkin saja terdapat beberapa peserta didik yang
belum mengetahui atau belum bisa cara memegang pensil yang nyaman,
terkhusus di kelas satu. Pendidik harus memberikan contoh bagaimana
memegang pensil agar tidak lepas, untuk itu memegang pensil harus dengan
tangan yang erat tetapi tidak keras sehingga mudah untuk diarahkan menulis.
Kemudian pendidik (guru) memerintahkan peserta didiknya untuk memegang
pensil dan memulai menulis garis di buku masing-masing. Disini hanya perlu
pembiasaan saja agar tulisannya rapih dan tidak bergerigi. Selanjutnya
pendidik berkeliling meja untuk memeriksa hasil tulisannya dan apabila
terdapat peserta didik yang belum benar memegang pensil maka pendidik
akan memperbaikinya,

3. Pengenalan Huruf dari yang termudah

Dalam pengenalan huruf ini tidak semata-mata langsung diperkenalkan


semua 26 huruf, namun dikenalkan dalam setiap pertemuan dibagi menjadi
bebrapa tahap agar mudah dipahami. Biasanya setiap pertemuan pendidik
(guru) hanya mengenalkan 5 sampai 6 huruf, bahkan ada pula yang
memperkenalkan 2 hingga 3 huruf dalam satu pertemuan. Berikut ini terdapat
urutan pengenalan huruf yang sudah dibagi menjadi lima pertemuan, yakni
diantaranya:

 Pertemuan pertama huruf vokal: a, i, u, e, o


 Pertemuan kedua huruf konsonan I : c, d, g. j. Y
 Pertemuan ketiga haruf konsonan II: b, h, k, l, t
 Pertemuan keempat huruf konsonan III: m, n, s, p, r, w

15
 Pertemuan keenam huruf konsonan IV: f, q, v, x, z

4. Rentetan Huruf

Sebagaimana yang diungkapkan diatas, pembelajaran menulis berawal dari


pembelajaran membaca awal. Untuk itu sebelum peserta didik diajarkan
untuk menulis, alangkah baiknya mereka diajarkan untuk mengenal huruf-
huruf yang akan dibacanya. Kedalam kegiatan membaca. ini pendidik harus
memastikan bahwa semua siswa sudah mampu mengenal huruf dengan cara
membacanya, kemudian mereka diarahkan untuk menulis kata yang
dibacanya ke dalam buku tulis. Dalam mengenalkan huruf para pendidik juga
perlu untuk mengkreatifkan kemiripan huruf-huruf tersebut dengan benda
yang ada disekelilingnya, sebagai contoh:

 Huruf a diibaratkan seperti mata, oleh karena itu untuk mengenalkan


huruf "a" pendidik menuliskan = mata.
 Huruf i diibaratkan seperti lilin, oleh karena itu untuk mengenalkan
huruf "l" pendidik menuliskan i = Lilin
 Huruf u diibaratkan seperti lumut, oleh karena itu untuk mengenalkan
huruf "u" pengajar menuliskan u = rumput
 dan seterusnya.

5. Pembentukan kata-kata awal

Dibawah ini terdapat contoh pembentukan kata-kata awal, yakni


diantaranya:

▪ Ai
▪ Aci
▪ Ada
▪ ada aci ai
▪ ada caca
▪ ade

16
▪ dua ade oca
▪ ade oca ica
▪ ada gigi ade
▪ dan seterusnya.

17
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Mengenai "Media Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas Rendah," dapat
disimpulkan bahwa peran media pembelajaran sangat penting dalam
meningkatkan efektivitas proses pembelajaran Bahasa Indonesia di tingkat kelas
rendah. Penggunaan media pembelajaran, seperti gambar, audio, video, dan
teknologi informasi, membuka peluang untuk memberikan variasi dalam metode
pengajaran. Dengan demikian, hal ini tidak hanya meningkatkan keterlibatan
siswa tetapi juga memfasilitasi pemahaman konsep Bahasa Indonesia dengan
lebih baik. Kesesuaian media pembelajaran dengan kurikulum kelas rendah
menjadi faktor krusial dalam memastikan bahwa materi yang disampaikan relevan
dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Dalam konteks ini, partisipasi aktif guru
dalam pengembangan, pemilihan, dan evaluasi media pembelajaran sangat
diperlukan. Guru perlu terlibat secara langsung dalam menciptakan atau memilih
media yang sesuai dengan kebutuhan kelas rendah, memastikan integrasi yang
baik dengan strategi pembelajaran yang ada, dan secara terus-menerus
mengevaluasi efektivitas media tersebut. Dengan demikian, pembelajaran Bahasa
Indonesia di kelas rendah dapat menjadi lebih dinamis, menarik, dan efektif,
menciptakan lingkungan belajar yang kondusif untuk perkembangan keterampilan
berbahasa siswa serta meningkatkan minat mereka terhadap pembelajaran Bahasa
Indonesia.

3.2 Saran

Dengan penyusunan makalah ini, penulis berharap pengetahuan mengenai


eveluasi pembelajaran bahasa indoneisa di kelas rendah di Disekolah Dasar dapat
dipahami bagi siapapaun yang membacanya. Penulis menyadari akan kemampuan
yang penulis miliki masih kurang. Oleh kerana itu, penulis mengharap saran dan
kritik yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

18
DAFTAR PUSTAKA

Bachtiar, Harsja, W., 1984. Media dalam Pembelajaran. Penelitian selama 60


tahun Gene L. Wilkinson, Penerbit CV. Rajawali : Jakarta
BANJARMASIN: jurnal bahasa,sastra dan pembelajarannya.terdapat pada
https://ppjp.ulm.ac.id/journal/index.php/jbsp/article/download/3713/3359.
(Diakses pada 12 November 2023)
D. Syahrudin. Peranan Media Gambar Dalam Pembelajaran Menulis. Neliti.
Diakses pada 17 November 2023.
https://media.neliti.com/media/publications/240747-peranan-media-
gambar-dalam-pembelajaran-49ebce51.pdf
DI SEKOLAH DASAR ISLAM SABILAL MUHTADIN
Fauzia Isti Fany,salama Siti ilma,hakim Taufiqul rifqi & Zulfikar Fikri
EFEKTIFITAS MODEL DAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM
MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA SD: jurnal
kajian dan penelitian pendidikan dan pembelajaran.terdapat pada
https://journal.umtas.ac.id/index.php/naturalistic/article/view/2170
(diakses pada 14 November 2023)
Gabriela, Novika Dian Pancasari. "Pengaruh Media Pembelajaran Berbasi Audio
Visual Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Sekolah Dasar." Mahaguru:
Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar 2.1 (2021): 104-113.
Kirana, Mimi. "Penggunaan audio visual untuk meningkatkan pendengaran."
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris 7.2 (2016): 233-245.
Prawiyogi, Anggy Giri, et al. "Penggunaan Media Big Book untuk Menumbuhkan
Minat Membaca di Sekolah Dasar." Jurnal Basicedu 5.1 (2021): 446-452.
Prawiyogi, A. G., Sadiah, T. L., Purwanugraha, A., & Elisa, P. N. (2021).
Penggunaan Media Big Book untuk Menumbuhkan Minat Membaca di
Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 5(1), 446-452.
Retnowati. (2017). Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Terhadap Motivasi
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama slam Di SMP
Negeri 1 Punggu Kabupaten Lampung Tengah. Skripsi. Hal. 2
Sufriadi S.2017. PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS RENDAH
Supriyono. Pentingnya Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Minat Belajar
Siswa Sd. Edustream: Jurnal Pendidikan Dasar, 2018, 2.1: 43-48.

19
Susilo, Sigit Vebrianto. "Penggunaan media pembelajaran berbasis audio visual
untuk meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia di sekolah dasar."
Jurnal Cakrawala Pendas 6.2 (2020): 108-115.
Syahvierul, Andes & dkk. (2021). Media Pembelajaran Di Kelas Rendah. Scribd.
Diakses Pada 17 November 2023.
https://id.scribd.com/document/508477827/Media-Pembelajaran-di-Kelas-
Rendah-1

20

Anda mungkin juga menyukai