Disusun Oleh :
Kelompok 6
1. Nastaina A40122027
2. Shofia A40122035
3. Glorya Pasha Koela A40122006
4. Nur Zam-Zam A40122036
5. Nur Salsa Aurelya A40122025
6. Ari Astuti A40122012
7. Nunung Damayanti A40120067
KELAS A PGSD
UNIVERSITAS TADULAKO
2023
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah “PEMBELAJARAN BAHASA
INDONESIA KELAS RENDAH”.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna
dikarenakan keterbatasan pengalaman dan pengetahuan kami. Maka dari itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran dan masukan serta kritik dari berbagai pihak.
Akhirnya kami sangat mengharapkan kiranya makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi pengetahuan kita mengenai dunia pendidikan.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
7. Bagaimana penggunaan media pembelajaran membaca ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi media pembelajaran
2. Mengetahui bagaimana media pembelajaran yang digunakan di kelas awal.
3. Mengetahui apa saja pengaruh media pembelajaran pada akamedika siswa.
4. Mengetahui bagaimana cara Penggunaan media pembelajaran menulis
5. Mengetahui bagaimana cara Penggunaan media pembelajaran
Mendengarkan
6. Mengetahui bagaiman cara Penggunaan media pembelajaran berbicara
7. Mengetahui bagaimana cam Penggunaan media pembelajaran membaca.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Media pembelajaran adalah salah satu unsur yang penting dalam proses
belajar mengajar yang dapat menyalurkan pesan yang akan disampaikan kepada
siswa baik berupa alat, orang, maupun bahan ajar. Selain itu, media pembelajaran
dapat merangsang siswa agar lebih efektif. Oleh karena itu, maka penggunaan
media pembelajaran dapat merangsang, menggairahkan atau memotivasi siswa
untuk belajar, karena "motivasi belajar merupakan suatu dorongan atau penggerak
dalam diri seorang siswa untuk belajar sehingga tujuan-tujuan pembelajaran yang
di inginkan dapat tercapai".
4
media big book siswa lebih antusias/semangat terhadap proses pembelajaran.
Karena dengan adanya media big book siswa lebih tertarik sehingga minat siswa
dalam membaca lebih tinggi. Media big book berhasil diterapkan di kelas rendah
seperti di kelas II karena media big book merupakan buku besar yang di dalamnya
memiliki cerita sederhana, mempunyai banyak gambar yang berwarna dan
memiliki huruf yang besar. Media big book sangat berpengaruh bagi siswa kelas
II karena media big book mempunyai kata yang dapat diulang-ulang sehingga
siswa yang mempunyai keterlambatan dalam membaca akan lebih cepat
memahami. Belajar menggunakan media big book akan lebih antusias dalam
proses pembelajaran dibandingkan belajar tidak menggunakan media, proses
pembelajaran yang tidak menggunakan media siswa terlihat tidak bersemangat
karena bosan dengan dalam cara pembelajarannya yang tidak menarik sehingga
minat membaca siswa akan kurang dibandingkan belajar menggunakan media
minat siswa dalam membaca akan lebih tinggi. Proses pembelajaran dengan
media big book berhasil digunakan sehingga dapat menumbuhkan minat membaca
siswa, karena siswa lebih menyukai belajar dengan menggunakan media big book.
Media big book merupakan buku besar yang mempunyai cerita sederhana,
memiliki gambar yang berwarna, huruf yang besar, dan bisa dapat diulang-ulang
sehingga siswa yang mempunyai keterlambatan dalam membaca dapat cepat
memahami bacaan tersebut.
Pada kenyataannya penentu hasil belajar peserta didik bukan hanya dari
penerapan media pembelajaran. Namun, alangkah baiknya media pembelajaran ini
digunakan dilingkup pendidik dengan maksud untuk meminimalisir peserta didik
yang tidak mudah memahami materi agar menjadi lebih mudah untuk
dipahaminya. Seperti yang sudah dijelaskan, apabila media pembelajaran yang
kita buat dapat menghasilkan hasil belajar peserti didik yang lebih baik maka
dalam pembuatannya harus memerhatikan tiga aspek yakni diantaranya isi atau
inti materi yang akan
5
disampaikan, cara pendidik memaparkan materi atau pesan kepada peserta didik,
dan karakteristik target atau peserta didik.
Media pembelajaran ini dibuat hanya sebagai sebuah alat bantu pembelajaran,
sehingga memiliki tujuan diantaranya:
Bukan hal janggal, bahwa media itu sangat diperlukan dalam pembelajaran.
Kini setiap pendidik harus bisa menyiapkan sebuah media pembelajaran dalam
setiap mengajar agar peserta didik tidak merasa bosan.
Hamalik (dalam Azhar Arsyad, 2010, hlm. 15) mengemukakan bahwa fungsi dan
manfaat media pembelajran dalam kegiatan mengajar dapat menumbuhkan
keinginan dan kemauan peserta didik, menumbuhkan sebuah motivasi dan respon
yang baik dalam kegiatan belajar mengajar, dan juga dapat membawa pengaruh
yang baik bagi peserta didik terkait psikologinya. Selain itu juga sangat membantu
sekali dalam keaktifan dalam kegitan pembelajaran baik proses pembelajaran
ataupun penyampaian isi materi yang disampaikan, dengan itu dapat membantu
juga untuk meningkatkan pemahaman dalam menyimak materi. Biasanya peserta
didik dapat memahami materi dengan baik dan tidak mudah lupa ketika materi
dikemas atau disampaikan dengan media pembelajaran, karena apabila peserta
didik hanya mendengarkan materinya saja maka tingkat pemahaman dan lamanya
materi yang dipahami relative rendah, daripada melihat dan mendengarkannya.
6
2. Isi pembelajaran akan terlihat lebih jelas dan tersusun intinya, sehingga
dapat lebih mudah untuk dipahami oleh peserta didik hingga memungkin
akan mencapai tujuan. kegiatan pembelajaran dengan maksimal.
3. Penyampai metode pembelajaran akan lebih banyak atau bervariasi,
sehingga peserta didik tidak mudah bosan dan pendidik (guru) pun tidak
membuang bayak tenaga untuk berbicara keras dan panjang, cukup saja
dijelaskan secara singkat, padat, dan jelas dengan sebuah media maka
peserta didik kan lebih memahami
4. Peserta didik akan lebih serius dalam belajar, karena mereka tidak hanya
mendengarkan pemaparan dari guru saja, tetapi harus mengamati,
meragakan dan sebagainya sehingga kegiatan peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran lebih baervariasi dan tidak monoton.
7
menarik perhatian siswa, focus perhatian siswa akan terpusat karena detik demi
detik para siswa tidak akan pernah rela untuk melewatkanya.
Media Audio visual merupakan kombinasi audio dan visual atau bisa disebut
media pandang-dengar. Audio visual akan menjadi penyajian bahan ajar kepada
siswa semakin lengkap dan optimal. Selain itu, media ini dalam batas-batas
tertentu dapat juga menggantikan peran serta tugas guru. Karena, penyajian materi
bisa diganti oleh media, dan guru bisa beralih menjadi fasilitator belajar
mendampingi siswa dalam penggunaan media, yaitu memberikan kemudahan bagi
para siswa untuk belajar.
Media pembelajaran audio visual mencakup berbagai alat dan sumber yang
menggabungkan unsur pendengaran dan visual untuk meningkatkan pengalaman
belajar. Contoh lain dari media pembelajaran audio visual untuk keterampilan
mendengarkan antara lain:
1. Video
Video pendidikan yang menggabungkan bahasa lisan, visual, dan subtitle
dapat membantu pelajar meningkatkan keterampilan mendengarkan
mereka dengan memberikan konteks dan memperkuat pemahaman
2. Podcast
Rekaman audio yang disertai alat bantu visual, seperti transkrip atau
gambar, dapat melibatkan pelajar dalam aktivitas mendengarkan dan
memfasilitasi pemahaman
8
3. Presentasi multimedia interaktif
Ini dapat mencakup perangkat lunak interaktif, tayangan slide, atau
platform online yang menggabungkan elemen audio dan visual untuk
menciptakan pengalaman belajar yang menarik bagi siswa
4. Bercerita secara digital
Memanfaatkan elemen narasi audio, visual, dan multimedia untuk
menyampaikan cerita atau informasi dapat menjadi cara yang efektif untuk
meningkatkan keterampilan mendengarkan
9
digunakan sebagai media pembelajaran yang menarik dan menyenangkan
bagi siswa.
3. Media visual, seperti gambar, foto, dan video
Media visual dapat membantu siswa dalam memahami materi
pelajaran yang disampaikan oleh guru. Gambar, foto, dan video dapat
digunakan sebagai media pembelajaran yang menarik dan dapat
memperjelas konsep yang sulit dipahami oleh siswa. Media foto juga
digunakan sebagai media pembelajaran yaitu dengan meminta peerta didik
untuk mengutarakan isi photo tersebut
4. Media interaktif, seperti permainan edukatif dan simulasi
Media interaktif dapat digunakan untuk meningkatkan minat belajar
siswa. Permainan edukatif dan simulasi dapat digunakan sebagai media
pembelajaran yang menyenangkan dan dapat memperkuat konsep yang
telah dipelajari oleh siswa.
Selain itu, penggunaan media pembelajaran berbicara juga dapat membantu
siswa dalam meningkatkan kemampuan berbicara dan mendengar. Dalam hal ini,
siswa dapat berlatih berbicara dan mendengarkan dengan baik melalui media
pembelajaran berbicara yang disediakan oleh guru.
Namun, penggunaan media pembelajaran berbicara juga memiliki kelemahan.
Salah satu kelemahan dari penggunaan media pembelajaran berbicara adalah
kurangnya interaksi antara siswa dan guru. Dalam hal ini, siswa tidak dapat
langsung bertanya kepada guru jika ada hal yang tidak dipahami dalam materi
pelajaran yang disampaikan. Oleh karena itu, guru perlu memperhatikan
penggunaan media pembelajaran berbicara dengan baik dan memastikan bahwa
media tersebut dapat membantu siswa dalam memahami materi pelajaran yang
disampaikan. Selain itu, guru juga perlu memperhatikan interaksi antara siswa dan
guru dalam proses pembelajaran.
10
2.6 Penggunaan Media Pembelajaran Membaca
Media pembelajaran membaca dapat membantu siswa dalam meningkatkan
kemampuan membaca dan memahami teks. Dalam hal ini, guru dapat
menggunakan media pembelajaran berupa buku, majalah, atau artikel yang sesuai
dengan tingkat kemampuan membaca siswa. Dengan menggunakan media
pembelajaran membaca, siswa dapat lebih mudah memahami teks yang disajikan
oleh guru karena dapat membaca dan memahami teks secara mandiri.
Berikut adalah beberapa contoh media pembelajaran membaca yang dapat
digunakan dalam proses pembelajaran di SD :
1. Buku teks atau buku cerita
Buku teks atau buku pelajaran adalah buku yang berisi materi
pelajaran yang disusun secara sistematis dan terstruktur untuk membantu
siswa memahami konsep-konsep yang diajarkan dalam kurikulum. Buku
teks biasanya digunakan sebagai referensi utama dalam proses
pembelajaran di sekolah.
2. Majalah anak-anak
Majalah anak-anak adalah media massa yang terbit secara berkala dan
ditujukan untuk anak-anak sebagai pembacanya. Majalah ini berisi berbagai
informasi yang disesuaikan dengan minat dan pemahaman anak-anak.
Tujuan dari majalah anak-anak adalah untuk memberikan hiburan,
pendidikan, dan pengembangan kreativitas kepada anak-anak.
3. Komik atau buku bergambar
Komik atau buku bergambar merupakan media yang efektif untuk
membantu anak-anak mengembangkan keterampilan membaca. Dengan
kombinasi teks dan gambar, komik atau buku bergambar mampu menarik
minat anak-anak dalam membaca dan memahami cerita.
4. Papan tulis interaktif atau proyektor untuk menampilkan teks yang lebih
besar Papan tulis interaktif atau proyektor dapat digunakan untuk
menampilkan teks yang lebih besar sehingga mudah terlihat oleh seluruh
kelas. Guru dapat menggunakan papan tulis interaktif atau proyektor untuk
menyajikan materi
11
membaca, seperti cerita atau teks bacaan, dan membantu siswa dalam
membaca dan memahami teks dengan lebih baik.
5. Audio book atau rekaman suara yang membacakan teks
Audio book atau rekaman suara yang membacakan teks dapat menjadi
media pembelajaran yang menarik dan membantu siswa dalam
meningkatkan keterampilan membaca. Dengan mendengarkan rekaman
suara saat membaca, siswa dapat memperbaiki kemampuan membaca
dengan memperhatikan intonasi, vokal, dan penekanan kata-kata yang
benar.
6. Permainan edukatif yang melibatkan membaca dan memahami teks
Permainan edukatif yang melibatkan membaca dan memahami teks dapat
menjadi media yang menyenangkan dan efektif dalam pembelajaran
membaca. Melalui permainan, siswa dapat berlatih membaca dan
memahami teks dengan cara yang interaktif dan menarik. Contoh permainan
edukatif yang melibatkan membaca adalah teka-teki kata, pertandingan
ejaan, atau permainan memori yang menggunakan kata-kata.
12
2.7 Penggunaan Media Pembelajaran Menulis
Penggunaan media pembelajaran, khususnya media gambar, memiliki peranan
yang penting dalam pembelajaran menulis. Media gambar sering digunakan dalam
pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di sekolah dasar, terutama dalam
keterampilan menulis karangan prosa. Penggunaan media gambar dalam
pembelajaran menulis membantu dalam penjelasan guru, memberikan variasi,
penyegaran, dan daya tarik, serta menghilangkan kebosanan selama pembelajaran.
Pemilihan media pembelajaran harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan
anak dan tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, penggunaan media gambar dapat
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran menulis, serta membantu
siswa dalam memahami materi pelajaran dan meningkatkan minat belajar mereka.
Berbagai model dan media yang diterapkan dalam pembelajaran keterampilan
menulis terdapat respon positif dan perubahan yang signifikan yang membuat
siswa tertarik dan termotivasi untuk mengikuti pembelajaran, hal tersebut
menunjukkan bahwa penggunaan model dan media pembelajaran ini berjalan
dengan efektif dalam upaya meningkatkan keterampilan menulis siswa. Terdapat
beberapa media pembelajaran yang digunakan guru untuk mengajarkan
keterampilan menulis yaitu:
1. Media halaman cetak
2. Media modul
3. Media buku ajar
Media halaman cetak merupakan alat bantu siswa untuk menulis yang berisi
tulisan yang samar. Dari tulisan samar tersebut guru meminta siswa untuk
menebalkan huruf yang ada di dalam selembar kertas yang telah disediakan.
Dalam selembar kertas tersebut tidak hanya berisi tulisan yang samar tetapi juga
ada beberapa garis lurus, tegak, dan melengkung yang sudah disediakan, dan
tugas siswa adalah melengkapi atau melanjutkan garis-garis tersebut dengan
dibantu oleh gurunya sendiri. Selain itu, juga dibantu dengan media modul dan
buku ajar.
Dari ketiga media pembelajaran dalam meningkatkan keterampilan menulis
diatas, kita sebagai seorang pendidik (guru) harus membuat media pembelajaran
yang baru agar peserta didik tidak merasa bosan dalam kegiatan belajar. Dibawah
13
terdapat beberapa media pembelajaran yang dapat seorang pendidik (guru) terapkan
sebagai sebuah media yang sangat menarik dan menyenangkan:
Buku diari
Buku diari ini bisa digunakan peserta didik sebagai suatu catatan khusus atau
pribadi tentang perjalanan hidup atau pengalaman seseorang (peserta didik) dalam
kesehariannya. Mengenai tentang apa yang mereka rasakan, apa yang mereka
temukan dan alami semua itu dituangkan secara bebas kedalam buku diari. Maka
buku diari ini memanglah bersifat rahasia sehingga yang guru tidak diperbolehkan
untuk membocorkan isi buku diari tersebut, dengan kata lain yang mengetahui
hanya peserta didik dan sang guru.
Mading sekolah
Dalam pembelajaran menulis dasar bagi peserta didik dapat disatukan dengan
pembelajaran membaca dasar, yaitu dengan mengenalkan dan membaca huruf-
huruf vokal dan konsonan. Pelajar menulis dasar ini sangatlah penting sebagai
awal mereka atau bekal dalam pembelajaran menulis lanjut. Berikut ini, terdapat
tahapan-tahapan dalam pembelajaran menulis awal atau dasar, yakni sebagai
berikut:
15
Pertemuan keenam huruf konsonan IV: f, q, v, x, z
4. Rentetan Huruf
▪ Ai
▪ Aci
▪ Ada
▪ ada aci ai
▪ ada caca
▪ ade
16
▪ dua ade oca
▪ ade oca ica
▪ ada gigi ade
▪ dan seterusnya.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Mengenai "Media Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas Rendah," dapat
disimpulkan bahwa peran media pembelajaran sangat penting dalam
meningkatkan efektivitas proses pembelajaran Bahasa Indonesia di tingkat kelas
rendah. Penggunaan media pembelajaran, seperti gambar, audio, video, dan
teknologi informasi, membuka peluang untuk memberikan variasi dalam metode
pengajaran. Dengan demikian, hal ini tidak hanya meningkatkan keterlibatan
siswa tetapi juga memfasilitasi pemahaman konsep Bahasa Indonesia dengan
lebih baik. Kesesuaian media pembelajaran dengan kurikulum kelas rendah
menjadi faktor krusial dalam memastikan bahwa materi yang disampaikan relevan
dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Dalam konteks ini, partisipasi aktif guru
dalam pengembangan, pemilihan, dan evaluasi media pembelajaran sangat
diperlukan. Guru perlu terlibat secara langsung dalam menciptakan atau memilih
media yang sesuai dengan kebutuhan kelas rendah, memastikan integrasi yang
baik dengan strategi pembelajaran yang ada, dan secara terus-menerus
mengevaluasi efektivitas media tersebut. Dengan demikian, pembelajaran Bahasa
Indonesia di kelas rendah dapat menjadi lebih dinamis, menarik, dan efektif,
menciptakan lingkungan belajar yang kondusif untuk perkembangan keterampilan
berbahasa siswa serta meningkatkan minat mereka terhadap pembelajaran Bahasa
Indonesia.
3.2 Saran
18
DAFTAR PUSTAKA
19
Susilo, Sigit Vebrianto. "Penggunaan media pembelajaran berbasis audio visual
untuk meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia di sekolah dasar."
Jurnal Cakrawala Pendas 6.2 (2020): 108-115.
Syahvierul, Andes & dkk. (2021). Media Pembelajaran Di Kelas Rendah. Scribd.
Diakses Pada 17 November 2023.
https://id.scribd.com/document/508477827/Media-Pembelajaran-di-Kelas-
Rendah-1
20