SELVI APRIANTI
ATINA APRILIA
HERMANSYAH
ERNA
1
TAHUN AKADEMIK 2024/2025
KATA PENGANTAR
Puji syukur yang dalam kami sampaikan ke hadirat Allah SWT Yang Maha
Pemurah karena berkat kemurahanNya penulis di beri kemudahan dalam
menyelesaikan makalah dengan judul “Merancang Media Pembelajaran yang
Bermakna Mata Pelajaran PKN di SD’’ tepat pada waktunya.
Semoga dengan makalah yang kami tulis ini dapat bermanfaat dan
memberikan motivasi bagi para pembacanya, khususnya bagi kami dan bagi para
generasi muda yang akan datang, sehingga di Negara ini lebih maju lagi dari
sebelumnya. Aamiin.
Penulis
Kelompok 6
2
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.........................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................3
di SD ………………………………………………………....8
3
3.1. Kesimpulan...........................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
4
Dalam implementasi standar proses pendidikan , guru merupakan
komponen yang sangat penting . sebab keberhasilan pelaksanaan proses
pendidikan sangat tergantung pada guru sebagai ujung tombak . oleh karena itulah
upaya peningkatan kwalitas pendidikan seharusnya dimulai dari pembenahan
kemampuan guru. Salah satu kemampuan yang harus dimiliki guru adalah
bagaimana merancang suatu media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan atau
kompetensi yang akan dicapai .media pembelajaran akan sangat membantu proses
pembelajaran, sehingga para siswa bisa lebih aktif dikelas.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
ajar dari pengajar kepada peserta didik sehingga peserta didik menjadi lebih
tertarik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Dengan demikian media
pembelajaran dapat dikatakan bahwa media merupakan wahana penyuluhan
informasi belajar atau penyaluran pesan berupa materi ajar oleh guru kepada
siswa sehingga siswa menjadi lebih tertarik dengan pembelajaran yang dilakukan.
Secara lebih utuh media pembelajaran dapat di definisikan sebagai alat
bantu berupa fisik maupun nonfisik yang sengaja digunkan sebagai perantara
antara guru dan siswa dalam memahami materi pembelajaran agar lebih efektif
dan efisien sehingga materi pembelajaran lebih cepat diterima siswa dengan utuh
serta menarik minat siswa untuk belajar lebih lanjut. Pendek kata, media
merupakan alat bantu yang digunakan guru dengan deain yang disesuaikan untuka
meningkatkan kwalitas pembelajaraan. Rossi dan breidle (1966:3)
mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang
dapat dipakai untuk tujuan pendidikan seperti radio, televisi, buku, koran, majalah
dan sebagainya. Menurut rossi alat-alat semacam radio dan televisi kalu
digunakan dan di program untuk pendidikan maka merupakan media
pembelajaran.
Namun demikian, media bukan hanya berupa alat atau bahan saja, akan
tetapi hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat memperoleh pengetauan.
Media itu meliputi orang, bahan, peralatan atau kegiatan yang menciptakan
kondisi yang memungkinkan siswa memperolah pengetahuan, ketrampilan dan
sikap jadi dalam pengertian ini media bukan hanya alat perantara seperti tv, radio,
slide, bahan cetakan, tetapi meliputi orang atau manusia sebagai sumber belajar
atau berupa kegiatan semacam diskusi, kerja kelompok, persentasi, tanya jawab
antar siswa dan lain sebagainya yang dikondisikan untuk menambah pengetauan
dan wawasan, mengubah sikap siswa atau untuk menambah ketrampilan juga
media pembelajaran yang berasal dari buku atau cerita yang terkandung dalam
film atau materi yang disuguhkan dalam bentuk bagan, grafik, diagram dan lain
sebagainya.
2.2. Fungsi Media Pembelajaran PKn SD
Ada dua fungsi utama media pembelajaran yang perlu diketahui. Fungsi pertama
media adalah sebagai alat bantu pembelajaran, dan fungsi kedua media adalah
7
sebagai sumber belajar. Kedua fungsi utama tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1. Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam pembelajaran
Bahwa setiap materi ajar memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi.
Pada satu sisi ada materi ajar yang tidak memerlukan alat bantu, tetapi di lain
pihak ada materi ajar yang sangat memerlukan alat bantu berupa media
pembelajaran. Media pembelajaran yang dimaksud antara lain berupa globe,
grafik, gambar, dan sebagainya. Materi ajar dengan tingkat kesukaran yang
tinggi tentu sukar dipahami oleh siswa. Tanpa bantuan media, maka materi
ajar menjadi sukar dicerna dan dipahami oleh setiap siswa. Hal ini akan
semakin terasa apabila materi ajar tersebut abstrak dan rumit/kompleks.
Ada beberapa materi ajar bersifat rumit dan abstrak sehingga dalam
penyampaian materi ajar mengalami kesulitan. Jika menemukan materi ajar
yang bersifat abstrak maka dalam mejelaskan materi sebaiknya, sebaiknya
menghadirkan media sebagai alat bantu pembelajaran guna mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi
melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan pembelajaran. Hal ini dilandasi
keyakinan bahwa kegiatan pembelajaran dengan bantuan media
mempertinggi kualitas kegiatan belajar siswa dalam tenggang waktu yang
cukup lama. Itu berarti, kegiatan belajar siswa dengan bantuan media akan
menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik daripada tanpa bantuan
media. Akhirnya, dapat dipahami bahwa media adalah alat bantu dalam
kegiatan pembelajaran. Dalam hal ini, gurulah yang mempergunakannya
untuk pembelajaran siswa demi tercapainya tujuan pembelajaran.
2. Media pembelajaran sebagai sumber belajar
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai
tempat bahan pembelajaran untuk belajar peserta didik tersebut berasal.
Sumber belajar dapat dikelompokkan menjadi lima kategori, yaitu manusia,
buku perpustakaan, media massa, alam lingkungan, dan media pendidikan.
Media pendidikan, sebagai salah satu sumber belajar, ikut membantu guru
dalam memudahkan tercapainya pemahaman materi ajar oleh siswa, serta
dapat memperkaya wawasan siswa.
8
Sudahkah mencoba menggunakan teknologi media ini dalam kegiatan
pembelajaran? Jika belum, cobalah memanfaatkannya. Akan tetapi, jangan
lupa untuk membekali diri terlebih dulu dengan segenap kemampuan dan
keterampilan dalam mengoperasionalisasikannya, sehingga kegiatan
pembelajaran yang dilakukan dapat berlangsung dengan lancar.
2.3. Peran Media Pembelajaran PKn SD
Peran media sangat strategis dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
Kemp dkk (1985) menjabarkan peran media di dalam kegiatan pembelajaran
sebagai berikut:
1. Penyajian materi ajar menjadi lebih standar.
2. Penyusunan media yang terencana dan terstruktur dengan baik membantu
pengajar untuk menyampaikan materi dengan kualitas dan kuatitas yang
sama dari satu kelas ke kelas yang lain.
3. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik.
4. Kegiatan belajar dapat menjadi lebih interaktif.
5. Materi pembelajaran dapat dirancang, baik dari sisi pengorganisasian materi
maupun cara penyajiannya yang melibatkan siswa, sehingga siswa menjadi
lebih aktif di dalam kelas.
6. Media dapat mempersingkat penyajian materi pembelajaran yang kompleks,
misalnya dengan bantuan video. Dengan demikian, informasi dapat
disampaikan secara menyeluruh dan sistematis kepada siswa.
7. Kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan. Penyajian pembelajaran dengan
menggunakan media yang mengintegrasikan visualisasi dengan teks atau
suara akan mampu mengkomunikasikan materi pembelajaran secara
terorganisasi.
Dengan menggunakan media yang lebih bervariasi, maka siswa akan mampu
belajar dengan lebih optimal. Dengan media yang makin lama makin canggih
maka kegiatan pembelajaran tidak hanya dilakukan di dalam kelas saja tetapi dapat
di mana saja. Misalnya, dengan teleconference pengajar dari luar kota dapat
memberikan materinya, atau dengan CD peserta didik dapat mengikuti proses
pembelajaran melalui media secara mandiri sesuai dengan kebutuhan mereka.
2.4. Manfaat Media Pembelajaran PKn SD
9
Keberadaan media dalam proses pembelajaran tentu saja akan memberikan
banyak manfaat terutama bila media tersebut digunakan sesuai dengan kondisi
yang ada. Dalam Encyclopedia of Educational Reasearch yang dikutip oleh
Oemar Hamalik (1986:3) bahwa manfaat media pendidikan yaitu:
1. Meletakkan dasar-dasar yang konkrit untuk berpikir, oleh karena itu
mengurangi “Verbalisme”.
2. Memperbesar perhatian siswa.
3. Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar oleh
karena itu membuat pelajaran lebih mantap.
4. Memeberikan pengalaman yang nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan
berusaha sendiri dikalangan siswa.
5. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinu, hal ini terutama terdapat
daam gambar hidup.
6. Membantu tumbuhnya pemikiran dengan demikian membantu perkembangan
kemampuan berbahasa.
7. Memberikan pengalaman-pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan
cara lain serta membantu berkembangnya efisisensi yang lebih mendalam
yang lebih banyak dalam belajar.
2.5. Mengaktifkan Siswa dalam Kegiatan Belajar Mengajar di SD
Untuk mengaktifkan siswa pendidik maupun calon pendidik tidak harus
berteriak-teriak dalam menyampaikan materi atau memaksa mereka untuk aktif
dikelas. Sesuatu yang didasarkan pada paksaan maka akan berakhir buruk. Jadi
biarkanlah siswa sendiri yang menumbuhkan jiwa keaktifan dalam kelas. Namun
perlu diperhatikan, siswa tetap dalam pengawasan dan bimbingan pendidik atau
calon pendidik. Untuk menjadikan siswa aktif dan kreatif jangan terlalu memberi
kebebasan dalam bersikap. Sebab ditakutkan siswa akan tidak terkontrol jika
terlalu dibebaskan. Pengawasan dalam pembelajaran adalah hal yang penting
dalam pendidikan. Buatlah sebuah kegiatan yang membuat siswa lebih aktif dan
kreatif dikelas.
Untuk mengembangkan hal tersebut kita dapat menggunkan media yang
mewadahi proses aktifitas siswa, seperti:
1. Diskusi
10
Diskusi adalah proses pembelajaran, dimana pelajar aktif berbicara dan
menulis, secara interaktif mengomunikasikan buah pikiran kepada pelajar
lain (Utomo Dananjaya). Diskusi juga dapat membuat siswa menjadih lebih
aktif dalam berfikir dan bekerjasama. Tujuan dari bekerjasama dalam diskusi
adalah, membantu siswa yang bingung dalam memahami sebuah pelajaran,
dengan bekerja kelompok.
Adapaun jenis diskusi lain dengan menggunakan alat, seperti diskusi dengan
media film. Kita dapat memutarkan film tentang anak rajin dan anak malas, siswa
disuruh untuk menyimak dengan seksama film yang diputar. Setelah film berhenti
berikan pertanyaan tentang hal yang berhubungan dengan film tersebut dan suruh
mendiskusikannya dengan teman diskusinya. Tujuan menggunakan media film ini
agar siswa tidak jenuh dan agar membuat siswa mampu menginter-presentasikan
film tersebut.
2. Permainan
Permainan adalah hal yang sangat digemari oleh semua orang terutama
anak-anak. Saat bermain seseorang sering kali lupa waktu, namun permainan
yang akan kita gunakan dalam membuat media pembelajaran adalah
permainan yang bermanfaat untuk anak.
3. Power Point
Power point adalah sebuah progam komputer untuk presentasi yang
dikembangkan oleh Microsoft di dalam paket aplikasi kantoran mereka.
Namun disisi lain kita dapat menggunakan power point untuk bermain game,
melihat video, kuis dan sebagainya.
4. Studi Wisata
Wisata adalah sebuah kegiatan mengunjungi salah satu tempat atau lokasi
yang jauh dari tempat asal. Studi wisata biasanya dilakukan dengan
bergerombol atau kelompok.
2.6. Memciptakan Suasana Yang Bermakna Seru, Kreatif, Dan Aktif Dikelas
Untuk memperoleh hasil belajar yang optimal ,guru dituntut kreatif
membangkitkan semangat siswa dikelas. Menciptakan semangat siswa merupakan
salah satu aspek penting dan proses pembelajaran dikelas akan berjalan secara
efektik, aktif, seru dan menyenangkan tergantung dengan semangat belajar yang
siswa miliki. Seorang guru harus bisa merancang cara cara guna memotivasi
11
siswa agar bersemangat dalam belajar, sehingga KBM mapel pkn di sekolah dasar
dapat terencana, bermakna, seru, kreatif.
Maka dari itu guru harus mampu menciptakan :
1. Memperjelas tujuan yang ingin dicapai.
Tujuan yang jelas dapat membuat siswa paham kearah mana ia ingin dibawa.
Pemahaman siswa tentang tujuan pembelajaran dapat menumbuhkan minat siswa
untuk belajar yang pada gilirannya dapat meningkatkan motivasi belajar mereka.
Semakin jelas tujuan yang ingin dicapai, maka akan semakin kuat motivasi belajar
siswa. Oleh sebab itu sebelum proses pembelajaran dimulai hendaknya guru
menjelaskan terlebih dahulu tujuan yang ingin dicapai.dengan media media yang
telah disiapkan sebelumnya.
12
Banyak siswa yang belajar karena ingin memperoleh nilai bagus. Untuk itu
mereka belajar dengan giat. Bagi sebagian siswa nilai dapat menjadi motivasi yang
kuat untuk belajar. Oleh karena itu, penilaian harus dilakukan dengan segera agar
siswa secepat mungkin mengetahui hasil kerjanya.berikan nilai yang sesuai
kemampuan siswa tersebut dan berikan nilai yang membuatnya merasa dipuji
sehingga mereka mampu menyerap ilmu yang diberikan siswa.
6. Berilah Komentar Terhadap Hasil Pekerjaan Siswa
Siswa butuh penghargaan. Penghargaan bisa dilakukan dengan memberikan
komentar yang positif. Misalnya dengan memberikan tulisan “bagus” atau
“teruskan pekerjaanmu”, dan lain sebagainya . hal –hal seperti itu mampu
meningkatkan semangat belajar.
7. Ciptakan Kondisi Belajar Yang Optimal
Menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal berhubungan
dengan kemampuan guru dalam mengambil inisiatif dalam mengendalikan
kegiatan belajar mengajar agar berada dalam kondisi yang kondusif sehingga
perhatian siswa terpusat pada materi pelajaran.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
maupun nonfisik yang sengaja digunkan sebagai perantara antara guru dan siswa
dalam memahami materi pembelajaran agar lebih efektif dan efisien sehingga
materi pembelajaran lebih cepat diterima siswa dengan utuh serta menarik minat
siswa untuk belajar lebih lanjut. Pendek kata, media merupakan alat bantu yang
pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan
pendidikan seperti radio, televisi, buku, koran, majalah dan sebagainya. Menurut
13
rossi alat-alat semacam radio dan televisi kalu digunakan dan di program untuk
3.2. Saran
Meskipun penulisan ini jauh dari sempurna minimal kita
mengimplementasikan tulisan ini. Masih banyak kesalahan dari penulisan
kelompok kami, karna kami manusia yang adalah tempat salah dan kami juga
butuh saran atau kritikan agar bisa menjadi motivasi untuk masa depan yang lebih
baik dari pada masa sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Aji Heru Muslim, M.Pd. dkk Media Pembelajaran PKn di SD Jl. Gerilya No.
CV
14
Uno, Hamzah B. 2010. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar
15