Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“MERANCANG MEDIA PEMBELAJARAN YANG BERMAKNA MATA


PELAJARAN PKN DI SD’’

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 6

SELVI APRIANTI

ATINA APRILIA

HERMANSYAH

ERNA

DOSEN PENGAMPU: ANGGA PUTRA, M. Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
STKIP YAPIS DOMPU

1
TAHUN AKADEMIK 2024/2025
KATA PENGANTAR

Puji syukur yang dalam kami sampaikan ke hadirat Allah SWT Yang Maha
Pemurah karena berkat kemurahanNya penulis di beri kemudahan dalam
menyelesaikan makalah dengan judul “Merancang Media Pembelajaran yang
Bermakna Mata Pelajaran PKN di SD’’ tepat pada waktunya.

Makalah yang disusun oleh kami bertujuan untuk mengembangkan serta


menambah wawasan pengetahuan untuk para pembaca lebih-lebih kepada penulis.
Guna sebagai pelopor peradaban.

Kami sadar, sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses


pembelajaran, penulisan Makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena
itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna
penulisan Makalah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang. Harapan kami,
semoga karya ilmiah yang sederhana ini, dapat memberi kesadaran tersendiri bagi
generasi muda tentang Ketenaga kerja di Indonesia.

Semoga dengan makalah yang kami tulis ini dapat bermanfaat dan
memberikan motivasi bagi para pembacanya, khususnya bagi kami dan bagi para
generasi muda yang akan datang, sehingga di Negara ini lebih maju lagi dari
sebelumnya. Aamiin.

Dompu, 23 Maret 2024

Penulis

Kelompok 6

2
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.........................................................................i

KATA PENGANTAR.......................................................................... ii

DAFTAR ISI....................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................1

1.1. Latar Belakang......................................................................1

1.2. Rumusan Masalah ……………………………………………1

1.3. Tujuan Penelitian...................................................................2

BAB II PEMBAHASAN......................................................................3

2.1. Pengertian Media Pembelajaran PKn …………….………….3


2.2. Fungsi Media Pembelajaran PKn SD ………………………..4
2.3. Peran Media Pembelajaran PKn SD …………………………5
2.4. Manfaat Media Pembelajaran PKn SD ……………………....6

2.5. Mengaktifkan Siswa dalam Kegiatan Belajar Mengajar

di SD ………………………………………………………....8

2.6. Memciptakan Suasana Yang Bermakna Seru, Kreatif, Dan

Aktif Dikelas …………………….…………………………..10

BAB III PENUTUP.............................................................................11

3
3.1. Kesimpulan...........................................................................12

3.2. Saran ………………………………………………………....12

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………….13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Di zaman sekarang, sebuah ilmu pengetahuan menjadi hal yang sangat
penting untuk membentuk suatu Negara dengan kualitas baik. Oleh sebab itu
dunia pendidikan memerlukan sebuah metode pembelajaran yang mampu
membuat seseorang tertarik akan pendidikan. Sebuah metode pembelajaran yang
menyenangkan mampu membuat siswa merasa nyaman dan tertarik untuk belajar,
terutama pada sekolah dasar. Karena siswa di sekolah dasar cenderung lebih
sering mengalami sebuah miskonsepsi pendidikan, jika pendidikan dilaksanakan
dengan cara biasa saja maka akan membuat siswa jenuh dan mengabaikan setiap
materi yang membenarkan untuk kesalahan terhadap miskonsepsinya tersebut Jika
siswa disuguhkan materi PKn dengan menggunakan media pembelajaran yang
kreatif dan mengasikkan, maka nilai-nilai nasionalisme dan kedisiplinan sebagai
suatu cermin PKn itu sendiri dapat dengan mudah diserap oleh siswa.
Dengan begitu siswa akan dapat menerapkan apa yang terkandung dalam
pelajaran PKn dan dengan mudah memahami serta mampu mempraktek-kan nila-
nilai nasionalisme dan kedisiplinan tersebut. Jika dalam penyampaian terjadi
kesalahan maka itu dapat berakibat buruk terhadap siswa. Karena isi materi yang
terkandung dalam mata pelajaran PKn sebagian besar merupakan sikap cerminan
anak bangsa yang seharusnya.

4
Dalam implementasi standar proses pendidikan , guru merupakan
komponen yang sangat penting . sebab keberhasilan pelaksanaan proses
pendidikan sangat tergantung pada guru sebagai ujung tombak . oleh karena itulah
upaya peningkatan kwalitas pendidikan seharusnya dimulai dari pembenahan
kemampuan guru. Salah satu kemampuan yang harus dimiliki guru adalah
bagaimana merancang suatu media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan atau
kompetensi yang akan dicapai .media pembelajaran akan sangat membantu proses
pembelajaran, sehingga para siswa bisa lebih aktif dikelas.

1.2. Rumusan Masalah


Adapun yang menjadi pokok permasalahan dalam penulisan makalah ini
adalah
1. Bagaimana peran media pembelajaran PKn SD?
2. Sebutkan manfaat media pembelajaran PKn SD?
3. Bagaimana cara mengaktifkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar di
SD?

1.3. Tujuan Penelitian


1. Memberikan pemahaman tentang media pembelajaran PKn SD
2. Memberitahukan manfaat dari media pembelajaran PKn SD
3. Untuk mengembangkan keaktifan siswa menggunkan media yang
mewadahi proses aktifitas siswa

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Media Pembelajaran PKn


Kata media berasal dari bahasa Latin medio? Dalam bahasa Latin, media
dimaknai sebagai antara. Media merupakan bentuk jamak dari medium, yang
secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Sadiman (2012: 6)
mengemukakan bahwa kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan
bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau
pengantar. Secara khusus, kata tersebut dapat diartikan sebagai alat komunikasi
yang digunakan untuk membawa informasi dari satu sumber kepada penerima.
Dikaitkan dengan pembelajaran, media dimaknai sebagai alat komunikasi yang
digunakan dalam proses pembelajaran untuk membawa informasi berupa materi

6
ajar dari pengajar kepada peserta didik sehingga peserta didik menjadi lebih
tertarik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Dengan demikian media
pembelajaran dapat dikatakan bahwa media merupakan wahana penyuluhan
informasi belajar atau penyaluran pesan berupa materi ajar oleh guru kepada
siswa sehingga siswa menjadi lebih tertarik dengan pembelajaran yang dilakukan.
Secara lebih utuh media pembelajaran dapat di definisikan sebagai alat
bantu berupa fisik maupun nonfisik yang sengaja digunkan sebagai perantara
antara guru dan siswa dalam memahami materi pembelajaran agar lebih efektif
dan efisien sehingga materi pembelajaran lebih cepat diterima siswa dengan utuh
serta menarik minat siswa untuk belajar lebih lanjut. Pendek kata, media
merupakan alat bantu yang digunakan guru dengan deain yang disesuaikan untuka
meningkatkan kwalitas pembelajaraan. Rossi dan breidle (1966:3)
mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang
dapat dipakai untuk tujuan pendidikan seperti radio, televisi, buku, koran, majalah
dan sebagainya. Menurut rossi alat-alat semacam radio dan televisi kalu
digunakan dan di program untuk pendidikan maka merupakan media
pembelajaran.
Namun demikian, media bukan hanya berupa alat atau bahan saja, akan
tetapi hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat memperoleh pengetauan.
Media itu meliputi orang, bahan, peralatan atau kegiatan yang menciptakan
kondisi yang memungkinkan siswa memperolah pengetahuan, ketrampilan dan
sikap jadi dalam pengertian ini media bukan hanya alat perantara seperti tv, radio,
slide, bahan cetakan, tetapi meliputi orang atau manusia sebagai sumber belajar
atau berupa kegiatan semacam diskusi, kerja kelompok, persentasi, tanya jawab
antar siswa dan lain sebagainya yang dikondisikan untuk menambah pengetauan
dan wawasan, mengubah sikap siswa atau untuk menambah ketrampilan juga
media pembelajaran yang berasal dari buku atau cerita yang terkandung dalam
film atau materi yang disuguhkan dalam bentuk bagan, grafik, diagram dan lain
sebagainya.
2.2. Fungsi Media Pembelajaran PKn SD
Ada dua fungsi utama media pembelajaran yang perlu diketahui. Fungsi pertama
media adalah sebagai alat bantu pembelajaran, dan fungsi kedua media adalah

7
sebagai sumber belajar. Kedua fungsi utama tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1. Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam pembelajaran
Bahwa setiap materi ajar memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi.
Pada satu sisi ada materi ajar yang tidak memerlukan alat bantu, tetapi di lain
pihak ada materi ajar yang sangat memerlukan alat bantu berupa media
pembelajaran. Media pembelajaran yang dimaksud antara lain berupa globe,
grafik, gambar, dan sebagainya. Materi ajar dengan tingkat kesukaran yang
tinggi tentu sukar dipahami oleh siswa. Tanpa bantuan media, maka materi
ajar menjadi sukar dicerna dan dipahami oleh setiap siswa. Hal ini akan
semakin terasa apabila materi ajar tersebut abstrak dan rumit/kompleks.
Ada beberapa materi ajar bersifat rumit dan abstrak sehingga dalam
penyampaian materi ajar mengalami kesulitan. Jika menemukan materi ajar
yang bersifat abstrak maka dalam mejelaskan materi sebaiknya, sebaiknya
menghadirkan media sebagai alat bantu pembelajaran guna mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi
melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan pembelajaran. Hal ini dilandasi
keyakinan bahwa kegiatan pembelajaran dengan bantuan media
mempertinggi kualitas kegiatan belajar siswa dalam tenggang waktu yang
cukup lama. Itu berarti, kegiatan belajar siswa dengan bantuan media akan
menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik daripada tanpa bantuan
media. Akhirnya, dapat dipahami bahwa media adalah alat bantu dalam
kegiatan pembelajaran. Dalam hal ini, gurulah yang mempergunakannya
untuk pembelajaran siswa demi tercapainya tujuan pembelajaran.
2. Media pembelajaran sebagai sumber belajar
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai
tempat bahan pembelajaran untuk belajar peserta didik tersebut berasal.
Sumber belajar dapat dikelompokkan menjadi lima kategori, yaitu manusia,
buku perpustakaan, media massa, alam lingkungan, dan media pendidikan.
Media pendidikan, sebagai salah satu sumber belajar, ikut membantu guru
dalam memudahkan tercapainya pemahaman materi ajar oleh siswa, serta
dapat memperkaya wawasan siswa.

8
Sudahkah mencoba menggunakan teknologi media ini dalam kegiatan
pembelajaran? Jika belum, cobalah memanfaatkannya. Akan tetapi, jangan
lupa untuk membekali diri terlebih dulu dengan segenap kemampuan dan
keterampilan dalam mengoperasionalisasikannya, sehingga kegiatan
pembelajaran yang dilakukan dapat berlangsung dengan lancar.
2.3. Peran Media Pembelajaran PKn SD
Peran media sangat strategis dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
Kemp dkk (1985) menjabarkan peran media di dalam kegiatan pembelajaran
sebagai berikut:
1. Penyajian materi ajar menjadi lebih standar.
2. Penyusunan media yang terencana dan terstruktur dengan baik membantu
pengajar untuk menyampaikan materi dengan kualitas dan kuatitas yang
sama dari satu kelas ke kelas yang lain.
3. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik.
4. Kegiatan belajar dapat menjadi lebih interaktif.
5. Materi pembelajaran dapat dirancang, baik dari sisi pengorganisasian materi
maupun cara penyajiannya yang melibatkan siswa, sehingga siswa menjadi
lebih aktif di dalam kelas.
6. Media dapat mempersingkat penyajian materi pembelajaran yang kompleks,
misalnya dengan bantuan video. Dengan demikian, informasi dapat
disampaikan secara menyeluruh dan sistematis kepada siswa.
7. Kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan. Penyajian pembelajaran dengan
menggunakan media yang mengintegrasikan visualisasi dengan teks atau
suara akan mampu mengkomunikasikan materi pembelajaran secara
terorganisasi.
Dengan menggunakan media yang lebih bervariasi, maka siswa akan mampu
belajar dengan lebih optimal. Dengan media yang makin lama makin canggih
maka kegiatan pembelajaran tidak hanya dilakukan di dalam kelas saja tetapi dapat
di mana saja. Misalnya, dengan teleconference pengajar dari luar kota dapat
memberikan materinya, atau dengan CD peserta didik dapat mengikuti proses
pembelajaran melalui media secara mandiri sesuai dengan kebutuhan mereka.
2.4. Manfaat Media Pembelajaran PKn SD

9
Keberadaan media dalam proses pembelajaran tentu saja akan memberikan
banyak manfaat terutama bila media tersebut digunakan sesuai dengan kondisi
yang ada. Dalam Encyclopedia of Educational Reasearch yang dikutip oleh
Oemar Hamalik (1986:3) bahwa manfaat media pendidikan yaitu:
1. Meletakkan dasar-dasar yang konkrit untuk berpikir, oleh karena itu
mengurangi “Verbalisme”.
2. Memperbesar perhatian siswa.
3. Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar oleh
karena itu membuat pelajaran lebih mantap.
4. Memeberikan pengalaman yang nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan
berusaha sendiri dikalangan siswa.
5. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinu, hal ini terutama terdapat
daam gambar hidup.
6. Membantu tumbuhnya pemikiran dengan demikian membantu perkembangan
kemampuan berbahasa.
7. Memberikan pengalaman-pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan
cara lain serta membantu berkembangnya efisisensi yang lebih mendalam
yang lebih banyak dalam belajar.
2.5. Mengaktifkan Siswa dalam Kegiatan Belajar Mengajar di SD
Untuk mengaktifkan siswa pendidik maupun calon pendidik tidak harus
berteriak-teriak dalam menyampaikan materi atau memaksa mereka untuk aktif
dikelas. Sesuatu yang didasarkan pada paksaan maka akan berakhir buruk. Jadi
biarkanlah siswa sendiri yang menumbuhkan jiwa keaktifan dalam kelas. Namun
perlu diperhatikan, siswa tetap dalam pengawasan dan bimbingan pendidik atau
calon pendidik. Untuk menjadikan siswa aktif dan kreatif jangan terlalu memberi
kebebasan dalam bersikap. Sebab ditakutkan siswa akan tidak terkontrol jika
terlalu dibebaskan. Pengawasan dalam pembelajaran adalah hal yang penting
dalam pendidikan. Buatlah sebuah kegiatan yang membuat siswa lebih aktif dan
kreatif dikelas.
Untuk mengembangkan hal tersebut kita dapat menggunkan media yang
mewadahi proses aktifitas siswa, seperti:
1. Diskusi

10
Diskusi adalah proses pembelajaran, dimana pelajar aktif berbicara dan
menulis, secara interaktif mengomunikasikan buah pikiran kepada pelajar
lain (Utomo Dananjaya). Diskusi juga dapat membuat siswa menjadih lebih
aktif dalam berfikir dan bekerjasama. Tujuan dari bekerjasama dalam diskusi
adalah, membantu siswa yang bingung dalam memahami sebuah pelajaran,
dengan bekerja kelompok.
Adapaun jenis diskusi lain dengan menggunakan alat, seperti diskusi dengan
media film. Kita dapat memutarkan film tentang anak rajin dan anak malas, siswa
disuruh untuk menyimak dengan seksama film yang diputar. Setelah film berhenti
berikan pertanyaan tentang hal yang berhubungan dengan film tersebut dan suruh
mendiskusikannya dengan teman diskusinya. Tujuan menggunakan media film ini
agar siswa tidak jenuh dan agar membuat siswa mampu menginter-presentasikan
film tersebut.
2. Permainan
Permainan adalah hal yang sangat digemari oleh semua orang terutama
anak-anak. Saat bermain seseorang sering kali lupa waktu, namun permainan
yang akan kita gunakan dalam membuat media pembelajaran adalah
permainan yang bermanfaat untuk anak.
3. Power Point
Power point adalah sebuah progam komputer untuk presentasi yang
dikembangkan oleh Microsoft di dalam paket aplikasi kantoran mereka.
Namun disisi lain kita dapat menggunakan power point untuk bermain game,
melihat video, kuis dan sebagainya.
4. Studi Wisata
Wisata adalah sebuah kegiatan mengunjungi salah satu tempat atau lokasi
yang jauh dari tempat asal. Studi wisata biasanya dilakukan dengan
bergerombol atau kelompok.
2.6. Memciptakan Suasana Yang Bermakna Seru, Kreatif, Dan Aktif Dikelas
Untuk memperoleh hasil belajar yang optimal ,guru dituntut kreatif
membangkitkan semangat siswa dikelas. Menciptakan semangat siswa merupakan
salah satu aspek penting dan proses pembelajaran dikelas akan berjalan secara
efektik, aktif, seru dan menyenangkan tergantung dengan semangat belajar yang
siswa miliki. Seorang guru harus bisa merancang cara cara guna memotivasi

11
siswa agar bersemangat dalam belajar, sehingga KBM mapel pkn di sekolah dasar
dapat terencana, bermakna, seru, kreatif.
Maka dari itu guru harus mampu menciptakan :
1. Memperjelas tujuan yang ingin dicapai.
Tujuan yang jelas dapat membuat siswa paham kearah mana ia ingin dibawa.
Pemahaman siswa tentang tujuan pembelajaran dapat menumbuhkan minat siswa
untuk belajar yang pada gilirannya dapat meningkatkan motivasi belajar mereka.
Semakin jelas tujuan yang ingin dicapai, maka akan semakin kuat motivasi belajar
siswa. Oleh sebab itu sebelum proses pembelajaran dimulai hendaknya guru
menjelaskan terlebih dahulu tujuan yang ingin dicapai.dengan media media yang
telah disiapkan sebelumnya.

2. Membangkitkan minat siswa.


Siswa akan terdorong untuk belajar manakala mereka memiliki minat untuk
belajar. Oleh sebab itu, mengembangkan minat belajar siswa merupakan salah satu
teknik dalam mengembangkan motivasi belajar. Beberapa cara dapat dilakukan
untuk membangkitkan minat belajar siswa, diantaranya:
a. Hubungkan bahan pelajaran yang akan diajarkan dengan kebutuhan siswa.
b. Sesuaikan materi pelajaran dengan tingkat pengalaman dan kemampuan siswa.
c. Gunakan berbagai model dan strategi pembelajaran secara bervariasai,
misalnya diskusi, kerja kelompok. Eksperimen, demonstrasi, dan lain-lain.
3. Ciptakan Suasana Yang Menyenangkan Dalam Belajar
Siswa hanya mungkin dapat belajar dengan baik manakala ada dalam suasana
yang menyenangkan, merasa aman, bebas dari rasa takut. Untuk itu guru sekali-
sekali dapat melakukan hal-hal yang lucu.yang dapat meningkatkan motivasi
belajar di dalam kelas , guru harus mampu mencairkan suasana di dalam kelas .
4. Berilah Pujian Yang Wajar Terhadap Setiap Keberhasilan Siswa
Motivasi akan tumbuh manakala siswa merasa dihargai. Pujian sebagai
penghargaan dapat dilakukan dengan isyarat, misalnya senyuman dan anggukan
yang wajar, atau mungkin dengan tatapan mata yang menyakinkan.
5. Berikan Penilaian

12
Banyak siswa yang belajar karena ingin memperoleh nilai bagus. Untuk itu
mereka belajar dengan giat. Bagi sebagian siswa nilai dapat menjadi motivasi yang
kuat untuk belajar. Oleh karena itu, penilaian harus dilakukan dengan segera agar
siswa secepat mungkin mengetahui hasil kerjanya.berikan nilai yang sesuai
kemampuan siswa tersebut dan berikan nilai yang membuatnya merasa dipuji
sehingga mereka mampu menyerap ilmu yang diberikan siswa.
6. Berilah Komentar Terhadap Hasil Pekerjaan Siswa
Siswa butuh penghargaan. Penghargaan bisa dilakukan dengan memberikan
komentar yang positif. Misalnya dengan memberikan tulisan “bagus” atau
“teruskan pekerjaanmu”, dan lain sebagainya . hal –hal seperti itu mampu
meningkatkan semangat belajar.
7. Ciptakan Kondisi Belajar Yang Optimal
Menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal berhubungan
dengan kemampuan guru dalam mengambil inisiatif dalam mengendalikan
kegiatan belajar mengajar agar berada dalam kondisi yang kondusif sehingga
perhatian siswa terpusat pada materi pelajaran.

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Media pembelajaran dapat di definisikan sebagai alat bantu berupa fisik

maupun nonfisik yang sengaja digunkan sebagai perantara antara guru dan siswa

dalam memahami materi pembelajaran agar lebih efektif dan efisien sehingga

materi pembelajaran lebih cepat diterima siswa dengan utuh serta menarik minat

siswa untuk belajar lebih lanjut. Pendek kata, media merupakan alat bantu yang

digunakan guru dengan deain yang disesuaikan untuka meningkatkan kwalitas

pembelajaraan. Rossi dan breidle (1966:3) mengemukakan bahwa media

pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan

pendidikan seperti radio, televisi, buku, koran, majalah dan sebagainya. Menurut

13
rossi alat-alat semacam radio dan televisi kalu digunakan dan di program untuk

pendidikan maka merupakan media pembelajaran.

3.2. Saran
Meskipun penulisan ini jauh dari sempurna minimal kita
mengimplementasikan tulisan ini. Masih banyak kesalahan dari penulisan
kelompok kami, karna kami manusia yang adalah tempat salah dan kami juga
butuh saran atau kritikan agar bisa menjadi motivasi untuk masa depan yang lebih
baik dari pada masa sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Aji Heru Muslim, M.Pd. dkk Media Pembelajaran PKn di SD Jl. Gerilya No.

292 Purwokerto Selatan, Kab. Banyumas Jawa Tengah

Aqib, Zaenal. 2009. Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Bandung:

CV

Dananjaya, Utomo. 2012. Media Pembelajaran Aktif. Bandung:Nuansa

Musfiqon, HM. 2008. Aplikasi Media Pembelajaran. Sidoarjo:

Muhammadiyah University Press.

14
Uno, Hamzah B. 2010. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar

Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: PT Bumi Aksara

15

Anda mungkin juga menyukai