Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“PERILAKU SPORTIVITAS FAIR PLAY DALAM OLAHRAGA”

DOSEN PENGAMPU : IMAN ZULFIKAR, M.Pd

DISUSUN OLEH :

1. FABIAN SUHEDRA
2. SALAHUDIN

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

STKIP YAPIS DOMPU


TAHUN 2024/2025
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya


sehingga makalah ini dapat tersusun sampai selesai. sholawat serta salam kita
sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad saw. yang telah memberikan
pedoman hidup yakni Al-Qur'an dan sunah untuk keselamatan umat di dunia.

Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materi. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh
lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan


dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Dompu, 01 April 2024

PENULIS

i
DAFTAR ISI

COVER ..............................................................................................................i
KATA PENGANTAR........................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .......................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah ...................................................................................2
1.3. Tujuan ......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Sportivitas Fair Play................................................................3
2.2. Pentingnya Sportivitas Fair Play dalam Olahraga.....................................4
2.3. Implementasi Sportivitas Fair Play...........................................................5
2.4. Tantangan Sportivitas Fair Play dalam Olahraga......................................7
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan .............................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Olahraga merupakan aktivitas yang tidak hanya menguji ketahanan dan
keterampilan fisik semata, tetapi juga menjadi cerminan karakter dan nilai-
nilai luhur yang dipegang teguh oleh setiap individu. Di tengah persaingan
yang ketat dan tekanan untuk memenangkan pertandingan, seringkali terjadi
pelanggaran terhadap aturan permainan dan tindakan tidak sportif yang dapat
mencederai integritas olahraga itu sendiri. Sejak zaman kuno, ketika
Olimpiade pertama kali diselenggarakan di Yunani, konsep fair play atau
sportivitas telah menjadi landasan utama dalam kompetisi olahraga. Pada saat
itu, para atlet diharapkan untuk menunjukkan sikap yang terhormat, baik
dalam kemenangan maupun kekalahan. Mereka harus mematuhi aturan
permainan dan menghormati lawan serta ofisial yang memimpin jalannya
pertandingan. Namun, seiring berjalannya waktu, tekanan untuk
memenangkan kompetisi semakin meningkat, tidak hanya dari atlet sendiri,
tetapi juga dari pelatih, ofisial, penonton, dan bahkan negara yang diwakili.
Hal ini kerap kali memicu tindakan curang, kekerasan, dan perilaku tidak
sportif yang bertentangan dengan semangat fair play dalam olahraga.
Pelanggaran terhadap nilai-nilai sportivitas tidak hanya merugikan integritas
olahraga itu sendiri, tetapi juga dapat memberikan dampak negatif terhadap
masyarakat luas, terutama generasi muda yang menjadikan atlet sebagai
panutan. Sikap tidak sportif dapat memicu tindakan kekerasan, baik di dalam
maupun di luar lapangan, serta memupuk budaya negatif seperti kecurangan
dan ketidakjujuran. Oleh karena itu, menjadi sangat penting untuk
mempromosikan kembali perilaku sportivitas fair play dalam olahraga.
Dengan menanamkan nilai-nilai kejujuran, penghormatan terhadap lawan, dan
mematuhi aturan permainan, olahraga dapat menjadi sarana untuk membentuk
karakter positif dan mempromosikan nilai-nilai universal seperti persatuan,
kerja sama, dan rasa hormat.

1
1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka Rumusan dari makalah ini
adalah sebagai berikut:

1. Pengertian Sportivitas Fair Play?


2. Pentingnya Sportivitas Fair Play dalam Olahraga?
3. Implementasi Sportivitas Fair Play?
4. Tantangan Sportivitas Fair Play dalam Olahraga?
1.3. Tujuan Penulisan

Berdasarkan latar belakang dan tujuan yang telah disebutkan maka tujuan
dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Menjelaskan Pengertian Sportivitas Fair Play


2. Memahami Pentingnya Sportivitas Fair Play dalam Olahraga
3. Mengetahui Implementasi Sportivitas Fair Play
4. Memahami Tantangan Sportivitas Fair Play dalam Olahraga

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Sportivitas dan Fair Play
Sportivitas dan Fair Play adalah konsep yang saling terkait dalam
olahraga yang mengacu pada sikap dan perilaku yang sportif dan adil dari
para peserta. Berikut adalah pengertian dari kedua konsep tersebut:
1. Sportivitas: Sportivitas mengacu pada sikap atau perilaku yang fair,
sopan, dan menghormati lawan dalam sebuah pertandingan
olahraga. Ini mencakup bermain dengan semangat kompetitif yang
sehat, menghormati aturan dan keputusan wasit, serta menerima
kemenangan atau kekalahan dengan sikap yang baik.
2. Fair Play: Fair Play atau bermain adil merujuk pada prinsip-prinsip
integritas, kejujuran, dan keadilan dalam olahraga. Ini mencakup
menghormati aturan permainan, tidak melakukan kecurangan atau
manipulasi, dan memberikan kesempatan yang sama kepada semua
peserta untuk bersaing.
Kedua konsep ini sangat penting dalam mempromosikan atmosfer
yang positif dan menghargai semangat olahraga yang sehat dalam setiap
jenis kegiatan olahraga. Dengan menerapkan sportivitas dan fair play, para
peserta dapat menciptakan lingkungan yang inklusif dan menginspirasi
semangat persaingan yang sehat serta menjunjung tinggi nilai-nilai moral
dalam olahraga.

3
2.2. Pentingnya sportivitas dan fair play dalam olahraga
Pentingnya sportivitas dan fair play dalam olahraga sangatlah
besar. Berikut adalah beberapa alasan mengapa kedua konsep ini menjadi
bagian integral dari budaya olahraga:
1. Menghargai Lawan: Sportivitas dan fair play mengajarkan para peserta
untuk menghargai lawan mereka, baik saat menang maupun kalah. Ini
menciptakan atmosfer yang positif di lapangan atau arena, di mana
para peserta dapat saling menghormati satu sama lain.
2. Mempromosikan Semangat Kompetitif yang Sehat : Dengan
mempraktikkan sportivitas dan fair play, olahragawan dan atlet belajar
untuk bersaing secara adil dan kompetitif, tanpa merugikan atau
merendahkan lawan mereka. Ini membantu menciptakan lingkungan
kompetisi yang sehat dan memotivasi para peserta untuk mencapai
yang terbaik dari diri mereka sendiri.
3. Mengajarkan Nilai-nilai Moral: Sportivitas dan fair play adalah cara
yang baik untuk mengajarkan nilai-nilai moral seperti integritas,
kejujuran, dan keadilan kepada generasi muda. Melalui olahraga,
mereka belajar bahwa penting untuk bertindak dengan etika dan
menghormati aturan, bahkan dalam situasi yang penuh tekanan.
4. Mencegah Konflik dan Kekerasan: Ketika sportivitas dan fair play
dipraktikkan dengan baik, hal ini dapat membantu mencegah konflik
dan kekerasan dalam olahraga. Para peserta akan lebih cenderung
menyelesaikan perselisihan dengan cara yang damai dan menghormati
keputusan wasit atau otoritas yang berwenang.
5. Menjaga Integritas dan Kredibilitas Olahraga: Sportivitas dan fair play
juga penting untuk menjaga integritas dan kredibilitas olahraga secara
keseluruhan. Ketika olahragawan dan atlet mengabaikan prinsip-
prinsip ini, hal tersebut dapat merusak reputasi olahraga dan
mengurangi minat masyarakat terhadapnya.

4
Dengan demikian, sportivitas dan fair play bukan hanya tentang cara
bermain olahraga, tetapi juga tentang membentuk karakter dan nilai-nilai
moral yang positif dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menerapkan
kedua konsep ini, olahraga dapat menjadi alat yang kuat untuk
membangun persatuan, saling pengertian, dan pembangunan karakter yang
baik.
2.3. Implementasi sportivitas dan fair play dalam olahraga
Implementasi sportivitas dan fair play dalam olahraga melibatkan
berbagai langkah dan praktek yang dirancang untuk mendorong sikap dan
perilaku yang sportif dan adil dari semua peserta. Berikut adalah beberapa
cara untuk mengimplementasikan sportivitas dan fair play dalam konteks
olahraga:

1. Pendidikan dan Pelatihan: Penting untuk menyediakan pendidikan


dan pelatihan kepada atlet, pelatih, dan semua pihak terkait tentang
arti pentingnya sportivitas dan fair play dalam olahraga. Ini bisa
dilakukan melalui sesi pelatihan khusus, seminar, atau program
pembinaan karakter.

2. Peraturan dan Sanksi: Federasi olahraga dan penyelenggara


turnamen harus memiliki peraturan yang jelas dan tegas terkait
dengan sportivitas dan fair play, serta sanksi yang diberlakukan jika
aturan tersebut dilanggar. Ini termasuk sanksi untuk perilaku tidak
sportif, kecurangan, atau kekerasan.

3. Model Perilaku Positif: Penting untuk memiliki model peran yang


positif, seperti atlet senior atau tokoh olahraga terkenal, yang dapat
menjadi contoh yang baik dalam praktik sportivitas dan fair play.
Mereka dapat memberikan inspirasi dan motivasi kepada atlet lain
untuk mengikuti jejak mereka.

5
4. Pengawasan dan Evaluasi: Para penyelenggara olahraga harus
memastikan bahwa semua kegiatan olahraga dipantau dengan
cermat untuk memastikan bahwa sportivitas dan fair play
dipraktikkan secara konsisten. Ini bisa dilakukan melalui
pengawasan langsung, penggunaan teknologi, atau survei dan
evaluasi oleh peserta.

5. Penghargaan dan Pengakuan: Penting untuk mengakui dan


memberikan penghargaan kepada individu atau tim yang
menunjukkan sportivitas dan fair play dalam kompetisi olahraga. Ini
dapat dilakukan melalui pemberian penghargaan khusus, pengakuan
di media, atau penghargaan yang diberikan oleh federasi olahraga.

6. Kampanye Kesadaran: Kampanye publik atau sosialisasi tentang


pentingnya sportivitas dan fair play juga dapat membantu
meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang konsep tersebut
di kalangan atlet, pelatih, dan penggemar olahraga. Ini bisa
dilakukan melalui media sosial, iklan, atau acara promosi.

7. Penilaian Kinerja Non-Olahraga: Selain penilaian kinerja olahraga,


penting juga untuk mempertimbangkan perilaku sportif dan fair
play dalam penilaian kinerja atlet dan tim. Ini dapat mendorong
peserta untuk memprioritaskan sikap dan perilaku yang positif
dalam kompetisi.

Dengan mengimplementasikan langkah-langkah ini secara efektif,


diharapkan dapat menciptakan lingkungan olahraga yang lebih sportif,
adil, dan positif bagi semua peserta. Hal ini tidak hanya akan
meningkatkan pengalaman atlet dalam berkompetisi, tetapi juga dapat
memberikan dampak positif yang besar pada budaya olahraga secara
keseluruhan.

6
2.4. Tantangan yang dihadapi dalam menerapkan sportivitas dan fair
play
dalam olahraga
Meskipun sportivitas dan fair play adalah nilai-nilai yang dihargai
dalam olahraga, namun ada beberapa tantangan yang bisa menghalangi
penerapannya dengan efektif. Berikut adalah beberapa tantangan yang
dihadapi dalam menerapkan sportivitas dan fair play dalam olahraga:

1. Kompetisi yang Intens: Di tengah tekanan untuk menang, beberapa


atlet atau tim mungkin cenderung mengabaikan prinsip-prinsip
sportivitas dan fair play demi keunggulan kompetitif. Kompetisi
yang sangat intens bisa memicu perilaku tidak sportif atau
kecurangan.
2. Kepentingan Ekonomi: Terkadang, kepentingan ekonomi dalam
olahraga seperti hadiah uang atau sponsor dapat menggoda atlet
atau tim untuk melakukan kecurangan atau pelanggaran aturan demi
keuntungan finansial.
3. Teori Win-at-All-Costs: Beberapa individu atau organisasi mungkin
menganut pandangan bahwa menang adalah segalanya, bahkan jika
itu berarti melanggar aturan atau bertindak tidak sportif. Pandangan
ini dapat menghambat praktik fair play dalam olahraga.
4. Ketidaksetaraan dalam Akses dan Sumber Daya: Ketidaksetaraan
dalam akses dan sumber daya, baik dalam hal pelatihan, fasilitas,
atau dukungan, dapat menjadi hambatan bagi beberapa atlet atau
tim untuk bersaing secara fair dan merata dengan pesaing lainnya.
5. Pengaruh Media dan Teknologi: Teknologi dan media sosial bisa
menjadi alat ganda: sementara dapat digunakan untuk
mempromosikan sportivitas dan fair play, tetapi juga bisa
digunakan untuk memperbesar kecurangan atau konflik di dalam
olahraga.

7
6. Ketidaksetaraan Perlakuan Wasit atau Pengadil: Ketidaksetaraan
atau ketidakadilan dalam perlakuan wasit atau pengadil bisa
memicu ketegangan dan frustrasi di antara peserta, yang pada
gilirannya dapat mengganggu praktik sportivitas dan fair play.
7. Kultur Organisasi atau Tim yang Tidak Mendukung: Di beberapa
lingkungan olahraga, kultur organisasi atau tim mungkin tidak
mendorong atau bahkan menentang praktik sportivitas dan fair play.
Hal ini bisa menjadi tantangan bagi individu atau tim yang ingin
mempraktikkannya.

Mengatasi tantangan-tantangan ini memerlukan kerja keras dan


komitmen bersama dari semua pihak terkait dalam olahraga, termasuk
federasi olahraga, pelatih, atlet, penggemar, dan media. Pendidikan,
penegakan aturan yang ketat, serta promosi nilai-nilai sportivitas dan fair
play dalam semua aspek olahraga dapat membantu mengatasi tantangan ini
dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan adil bagi semua peserta.

8
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dalam kesimpulan, sportivitas dan fair play memiliki peran yang sangat
penting dalam dunia olahraga. Meskipun nilainya dihargai, namun tantangan
dalam menerapkannya tetap ada. Penting bagi semua pihak terlibat dalam
olahraga, mulai dari atlet, pelatih, federasi olahraga, hingga penggemar, untuk
bekerja sama dalam mempromosikan dan menerapkan sportivitas dan fair
play dalam setiap aspek olahraga.

Dengan menghadapi tantangan seperti kompetisi yang intens, kepentingan


ekonomi, dan tekanan untuk menang, sangatlah penting untuk membangun
budaya yang menghargai integritas, kejujuran, dan sikap sportif. Ini
memerlukan pendidikan yang kuat tentang nilai-nilai sportivitas, penegakan
aturan yang konsisten, dan dukungan dari semua pihak terkait.

Meskipun tantangannya besar, namun manfaat dari menerapkan sportivitas


dan fair play dalam olahraga sangatlah berharga. Selain menciptakan
lingkungan yang sehat dan adil bagi semua peserta, hal ini juga membantu
membangun karakter, mengajarkan nilai-nilai moral, dan mempromosikan
semangat persatuan dalam masyarakat.

9
DAFTAR PUSTAKA

Barnett, T. (2015). "Sportivitas dan sportsmanship dalam olahraga


kompetitif." Jurnal Filsafat Olahraga, 42(2), 259-275.
Shields, D. L., Bredemeier, B. L., LaVoi, N. M., & Power, F. C. (2005).
"Prediktor perilaku buruk dalam olahraga remaja: Sikap personal dan
pengaruh sosial." Jurnal Psikologi Olahraga & Latihan Fisik, 27(3), 383-
398.
Gerber, M., & Felton, L. (2018). "Olahraga dan karakter: Studi tindak
lanjut jangka panjang terhadap mahasiswa atlet NCAA." Jurnal
Internasional Ilmu Olahraga & Pelatihan, 13(4), 555-565.
Gudasic, H., Matkovic, T., & Zupan, Z. (2012). "Pentingnya fair play
dalam olahraga." Jurnal Ilmu Olahraga, 5(2), 56-61.
Shields, D. L., & Bredemeier, B. L. (2010). "Kemajuan dalam penelitian
etika olahraga." Jurnal Psikologi Olahraga dan Latihan Fisik, 32(2), 151-
154.

10

Anda mungkin juga menyukai