Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

Pengarahan moral dalam olahraga :

Kesadaran untuk bermain sportif mengetahui indikasi dalam praktek


MATA KULIAH : SEJARAH DAN AZAS OLAHRAGA

Dosen Mata Kuliah :

IMANUDDIN S.Pd,M.Pd

Di susun oleh:

MUHAMMAD HAKIM TRIANDA

MUHAMMAD HUSRI

CANRA HARAHAP

KEMURNIAN HULU

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

TAHUN PELAJARAN 2022/2023

UNIVERSITAS PEMBINAAN MASYARAKAT INDONESIA


KATA PENGHANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Pengarahan moral dalam olahraga : kesadaran untuk
bermain sportif mengetahui indikasi dalam praktek" dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah pengembangan ekstrakulikuler. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak IMANUDDIN S.Pd , M.Pd selaku dosen mata
kuliah SEJARAH DAN AZAS OLAHRAGA. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang
membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, 10 April 2023

KELOMPOK 8
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................

Daftar Isi..............................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................

A. A.Latar Belakang.....................................................................................
B. B.Rumusan masalah…………………………………………………….
C. C.Tujuan Makalah……………………………………………………...
D. D.Manfaat……………………………………………………………….

BAB  II PEMBAHASAN.....................................................................................

1. Moral dalam olahraga


2. Kesadaran untuk bermain sportif
3. Indikasi moral dalam praktek

BAB III PENUTUP………………………………………………………………

KESIMPULAN………………………………………………………………

KRITIK DAN SARAN……………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Dalam dunia olahraga, sportifitas adalah hal yang paling penting. Baru-baru ini
Indonesia telah melaksanakan ajang olahraga antar negara Asia Tenggara yang memang tidak diikuti
oleh seluruh anggota negara Asia Tenggara yaitu Sea Games 2023 yang dilaksanakan di Kamboja.
Setelah melihat acara atau menyaksikan secara langsung, bisa dilihat bahawa banyak sekali terjadi
kecurangan dalam dunia olahraga yang membuat kembali lagi tentang moral dalam berolahraga.
Sportifitas dapat dimulai dari diri sendiri tanpa melihat orang lain. Semua itu dapat
dilakukan jika adanya sikap kesadaran terhadap kondisi yang terjadi. Terkadang untuk menentukan
suatu objek yang diharapkan untuk menang akan hilang kesadaran sportif. Ini akan berdampak yang
signifikan dalam kehidupan berolahraga. Kembali lagi perlu adanya sosialisasi tentang kesadaran
sportif dan perlunya dipublikasikan tentang hal yang terjadi jika dipraktekkan.
Oleh karena itu, dalam makalah ini penulis akan menyampaikan pengarahan moral dalam
olahraga dalam kesadaran untuk bermain sportif dan mengetahui indikasi dalam praktek. Agar
kiranya dapat menjadi pelajaran bagi pembaca untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah dalam makalah ini adalah:

1. Apakah yang dimaksud moral dalam olahraga?


2. Apakah yang dimaksud dengan kesadaran untuk bermain sportif?
3. Apakah saja indikasi dalam praktek?
C. TUJUAN MAKALAH
Berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan makalah ini dibuat adalah untuk pembaca
dan penulis mengetahui moral dalam berolahraga.
1. Supaya pembaca memiliki kesadaran bermain sportif.
2. Supaya pembaca dalam mengetahui indikasinya dalam praktek.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Moral dalam Olahraga


Menurut kamus psikologi bahwa moral mengacu pada akhlak sesuai ketentuan
sosial atau adat kelaziman yang menata tingkah laku. Menurut Wikipedia bahwa moral
adalah satu pesan yang diucapkan atau latihan yang dapat dipetik dari cerita atau
peristiwa. Menurut KBBI bahwa moral adalah ajaran mengenai baik buruk yang diterima
umum tentang perbuatan, sikap dan keharusan serta akhlak, budi pekerti dan susila. Jadi
kesimpulannya bahwa moral adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk menentukan
tingkah laku baik atau buruk sesuai dengan kelaziman yang ada di sekitar.
Menurut KBBI, Olahraga adalah aktivitas (gerak badan, kegiatan) yang
memerlukan ketangkasan, kemahiran, atau tenaga (seperti sepak bola, berenang, catur,
lempar lembing) yang dilakukan untuk menguatkan dan menyehatkan tubuh atau sebagai
acara permainan, pertandingan, dan sebagainya. Menurut Giriwijoyo (2005: 30)
mengatakan bahwa olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana
yang dilakukan orang dengan sadar untuk meningkatkan kemampuan
fungsionalnya.Kusmaedi (2002: 1) menyatakan bahwa kata olahraga berasal dari:
1) Disport, yaitu bergerak dari satu tempat ke tempat lain.
2) Field Sport, kegiatan yang dilakukan oleh para bangsawan yang terdiri dari kegiatan
menembak dan berburu.
3) Desporter, membuang lelah.
4) Sport, pemuasan atau hobi.
5) Olahraga, latihan gerak badan untuk menguatkan badan, seperti berenang, main bola,
agar tumbuh menjadi sehat.
Dari hal di atas bahwa olahraga adalah pengolahan pada diri sendiri untuk menemukan
hidup yang sehat.
Jadi dapat dikatakan moral dalam olahraga itu penting karena tujuan utama dalam
olahraga adalah untuk memenuhi hidup yang sehat tetapi jika tidak dibarengi dengan
sikap dalam menjalankannya maka semua akan sia-sia.
B. Kesadaran untuk Bermain Sportif
Di tengah carut marutnyakehidupan masyarakat Indonesiadewasa ini, tentunya
sangat dibutuhkanorang-orang yang dalam setiap sepakterjangnya menjunjung tinggi
nilai-nilaimoral kemanusian. Untuk mewujudkansemua itu diperlukan individu-individu
yang berkarakter dan memegang teguhnilai-nilai kebangsaan. Dalam konteksinilah
olahraga menjadi bagian pentingsebagai sebuah instrumen pembentukannilai dan karakter
bangsa. Karaktermerupakan nilai-nilai perilaku manusiayang berhubungan dengan Tuhan
YME,diri sendiri, sesama manusia,lingkungan, dan kebangsaan yangterwujud dalam
pikiran, sikap, perasaan,perkataan dan perbuatan berdasarkannorma-norma agama,
hukum, tatakrama, budaya dan adat istiadat.Individu yang berkarakter baik
adalahindividu yang bisa membuat keputusandan siap mempertanggungjawabkansetiap
akibat dari keputusan yang dibuatnya.
Sportivitas adalah komponenkedua dari moralitas dalam olahraga.Shields dan
Bredemeier (Robert S.Weinberg & Daniel Gould, 2007) berpendapat bahwa sportivitas
melibatkan intens berjuang untukberhasil, komitmen terhadap semangat bermain
sehingga standar etika akanlebih diutamakan daripada keuntungan strategis ketika
konflik. Sportifmensyaratkan bahwa generasi mudamemahami dan mematuhi tidak
hanyakepada aturan formal dari tetapi jugaaturan main yang tidak tertulis dalamolahraga.
Sportif berarti semua pesertamemiliki kesempatan yang adil untukmengejar kemenangan
dalam olahraga kompetitif, memiliki kemampuanmeraih kemenangan melalui sikap yang
elegan. Sportif merupakan sikap mentalyang menunjukkan martabat ksatriapada olahraga.
Nilai Sportif melandasipembentukan sikap, dan selanjutnyasikap menjadi landasan
perilaku.Sehingga dapat disimpulkan bahwasportif adalah pemberian kesempatanyang
sama untuk menang dalambertanding. Seluruhnya harusmenjunjung tinggi peraturan
yangberlaku dan tetap menjaga persahabatandi tengah-tengah besarnya
semangatpersaingan, oleh karena itu dalampandangan masyarakat hal tersebut akan
memiliki nilai yang tinggi.
C. Indikasi moral dalam praktek
Sportif merupakan kesadaranyang selalu melekat, bahwa lawanbertanding
adalah kawan bertandingyang diikat oleh pesaudaraan olahraga.Sportif merupakan sikap
mental yangmenunjukkan martabat ksatria padaolahraga. Nilai sportif
melandasipembentukan sikap, dan selanjutnyasikap menjadi landasan perilaku.Sebagai
konsep moral, sportif berisipenghargaan terhadap lawan serta hargadiri yang berkaitan
antara kedua belahpihak memandang lawannya sebagaimitranya. Keseluruhan dan upaya
danperjuangan itu dilaksanakan denganbertumpu pada standar moral yang dihayati oleh
masing-masing belah pihak.Sportifitas menyatu dengan konseppersahabatan dan
menghormati lawanpada waktu bermain. Jiwa sportif akanterwujud apabila terpenuhi
perilakutersebut di atas, dan sangat dibutuhkankesungguhan keberanian moral
dankeberanian untuk menanggung resiko.Nilai sportif merupakan rujukanperilaku,
sesuatu yang dianggap “luhur”dan menjadi pedoman hidup manusiadalam kehidupan
bermasyarakat.Penerapan fair play atau sportifitassebagai nilai inti dalam bidang
olahraga.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Olahraga merupakan salah satualternatif yang dapat digunakan sebagai alat
pembentukan karakter padagenerasi muda. Olahraga selalumengedepankan fairplay
(sportif),merupakan langkah yang tepat untukmembentuk karakter generasi
muda.Pembentukan karakter selain dilandasioleh budaya nasional juga diwarnai
olehbudaya dan ciri khusus cabang olahragayang dilakukan. Oleh karena itu
untukmengangkat citra Indonesia di matadunia maka salah satu cara adalahmembangun
kebesaran Indonesiakembali melalui olahraga. Olahragayang mengedepankan jiwa
sportifitasdari generasi muda, generasi penerusbangsa yang berkarakter dengan
baik.Dengan berolahraga, banyakkarakter positif yang dapat terbentukpada perilaku
olahraga. Nilai-nilaidalam olahraga banyak memilikikesamaan dalam nilai
bermasyarakat.Nilai-nilai yang menjunjung tinggisemangat juang dan menjunjung
tingginilai kebangsaan oleh generasi muda.Melalui olahraga generasi mudamemiliki jiwa
sportif dalam menaatiaturan. Generasi muda akan memilikitanggungjawab, rasa hormat
danmemiliki kepedulian dengan sesama.Nilai-nilai ketekunan, kejujuran, dankeberanian
dapat diperoleh dariaktivitas olahraga. Memiliki generasimuda yang menjunjung
tinggisportifitas dalam olahraga, merupakanlangkah yang tepat dalam membangunbangsa
yang berkarakter.

B. Kritik dan Saran


Adapun saran yang akan disampaikan oleh penulis adalah dengan makalah ini
kiranya membuka pikiran mahasiswa dalam menerapkan moral dalam berolahraga
dengan kesadaran dalam sportif dan mengetahui indikasi dalam prakteknya. Sehingga
dapat menciptakan suatu olahraga yang sehat baik jasmani maupun rohani.
DAFTAR PUSTAKA

Giriwijoyo, Santoso Y. S. (2005). Manusia dan Olahraga. Bandung: Penerbit. Institut Teknologi
Bandung. International Labour Organization.
Kusmaedi, Nurlan. (2002). Pembelajaran Hidup Sehat Terpadu Berbasis Masyarakat.
Bandung : FPOK - UPI
Kusmaedi, Nurlan (2002) Olahraga rekreasi dan olahraga tradisional. Bandung :FPOK
UPI.
Weinberg. Robert S.: Gould. Daniel.2007. Fondations of sport andexercise psychology.
4^thedition. Champaign. H.: HumanKinetics Publishers. Inc
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/olahraga

Anda mungkin juga menyukai