Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

SEJARAH DAN FILSAFAT

Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Sejarah dan Filsafat Olahraga
Dosen Pengampu:
Oktoviana Nur Ajid, S.Pd., M.Pd/Mona Fiametta Febrianty,S.Pd.,M.Pd

NAMA ; MASYA BUNGA


NIM ; 2204396
KELAS ; KFO B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLARAGA
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2022

KATA PENGANTAR
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu tanpa
pertolongannya tentunya Segala puji bagi Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang
telah memberikan penulis kemudahan penulis tidak akan sanggup untuk
menyelesaikan makalah ini dengan baik shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada Baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad Shallallahu
Alaihi Wasallam yang kita nanti-nantikan syafaatnya di akhirat nanti.
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas mata kuliah Sejarah dan
Filsafat Olahraga. Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan menambah
wawasan kepada pembaca tentang materi Sejarah dan Filsafat Olahraga
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih banyak
kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan ketidak
sempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga
mengharap adanya kritik serta saran dari pembaca apabila menemukan
kesalahan dalam makalah ini.

Bandung, 25 Desember 2022

DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR…………………………………………………………………………………
……………………2
PENDAHULUAN………………………………………………………………………………
……………………………4
ISI PEMBAHASAN
1.1 Penalaran Moral Dalam Olahraga; Kesadaran Untuk Bermain
Sportif…………………4
1.2 undang undang keplahragaan no.11 tahun 2022………………………………….
……………..7
1.3 penalaran moral dalam olahraga
……………………………………………………………..10
1.4 Strategi Penalaran Untuk Prilaku Fair
Play………………………………………………………..11
1.5 perubahan nilai dalam
olahraga……………………………………………………………………….. 13
1.6 su penggunaan Doping ditinjau dari Aspek
Etik………………………………………………...15
1.7 Perbedaan Prinsip Pokok Berbagai Aliran
…………………………………………………………. 16
DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………………………………………
…………………..17
PENDAHULUAN

Secara sederhana, filsafat dapat diartikan sebagai bidang studi yang berusaha memahami
hakikat sesuatu secara mendalam. Demikian pula filsafat olahraga adalah kajian seperti
filsafat pada umumnya, dimana seseorang mencoba memahami karakternya,
mempertanyakan secara kritis pertanyaan tersebut untuk mendapatkan informasi yang paling
relevan dengan olahraga tersebut. Ada beberapa konsep dasar dalam bidang olahraga yang
memerlukan pemahaman yang mendalam. Namun sebelum itu, Anda harus mengetahui
terlebih dahulu apa arti konsep itu sebenarnya.
Olahraga yang berkembang hingga saat ini semakin meluas dan memiliki makna yang
universal dan unik. Berawal sebagai aktivitas fisik yang menyehatkan tubuh, mengisi waktu
luang dan menjadi alat eksistensinya, akhirnya menjadi aktivitas kompleks yang dipengaruhi
dan dipengaruhi oleh fenomena lain seperti politik, ekonomi dan sebagai fenomena global,
Olahraga. telah terbukti memiliki faktor peran yang mempengaruhi aspek-aspek ini dan siapa
yang mereka pengaruhi. Olahraga dapat mempengaruhi kehidupan dan nilai-nilai kehidupan
seseorang baik sebagai individu maupun sebagai masyarakat, seperti: B. Nilai ekonomi,
sosial, moral, politik, pendidikan dan lain-lain. Dinamika olahraga dan pengembangan nilai-
nilai merupakan sarana positif bagi pengembangan kehidupan dan nilai-nilai kehidupan, yang
di dalamnya termasuk pengembangan nilai-nilai sosial. Karena dari segi olahraga, banyak
aktivitas yang mencerminkan kehidupan nyata, termasuk kehidupan dalam kaitannya dengan
nilai-nilai sosial. Dinamika olahraga dan pengembangan nilai-nilai memainkan peran penting
dalam kehidupan dan kehidupan sosial. Nilai-nilai olahraga sangat erat kaitannya dengan
tradisi budaya masyarakat yang ditransmisikan dari generasi ke generasi.
ISI PEMBAHASAN
1.1. Penalaran Moral Dalam Olahraga;Kesadaran Untuk Bermain
Sportif

1.Moral
baik dan buruk yang diterima secara umum dalam hal tindakan, sikap, tugas, dll.
Moralitas adalah standar perilaku yang memungkinkan setiap orang untuk hidup
secara kooperatif dalam suatu kelompok. Moralitas dapat merujuk pada sanksi
masyarakat yang terkait dengan perilaku yang benar dan dapat diterima.
Olahraga sangat penting karena sportifitas, sportifitas generasi muda sangat
penting, sportifitas merupakan nilai dalam membangun bangsa yang
bermartabat. Olahraga selalu menjadi kesadaran yang teguh bahwa lawan
kompetitif adalah teman yang bertanding dengan atlet lainnya. Sportivitas
adalah semangat yang menunjukkan martabat ksatria dalam olahraga. Nilai
sportivitas didasarkan pada sikap, dan kemudian sikap menjadi dasar perilaku.
Sebagai konsep moral, sportivitas melibatkan rasa hormat terhadap lawan dan
rasa harga diri antara kedua belah pihak yang memandang lawannya sebagai
mitra. Semua upaya dan perjuangan ini didasarkan pada standar moral masing-
masing pihak. Sportivitas dimasukkan ke dalam konsep persahabatan dan
menghormati lawan saat bermain. Sportivitas ditunjukkan ketika melakukan
perilaku di atas dan membutuhkan keberanian dan keberanian sipil untuk
mengambil risiko.
2.Pentingnya sikap sportif
Sportivitas merupakan salah satu nilai yang menunjukkan kejujuran dan
kerukunan dalam olahraga. Menang dan kalah juga biasa. Anggota tim yang
bertanding harus menjaga sikap adil terhadap lawan. Dalam permainan, pemain
diajari untuk menerima kemenangan atau kekalahan begitu saja. Pemahaman ini
memiliki efek tidak langsung pada kualitas diri seseorang.Individu mengenali
kekuatan dan kelemahan masing-masing dengan lebih mudah. Kepekaan
terhadap potensi diri membuat orang lebih mudah untuk mengidentifikasi
aspek-aspek yang dapat dikembangkan di masa depan.Menurut buku
Mendikbud Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, sportivitas
membantu untuk lebih memahami perjuangan untuk sesuatu yang positif.
Dalam artian, dengan kerja keras dan tekad, apapun bisa dicapai.
3.Pengertian sportif
Sportivitas adalah kesadaran yang selalu mantap bahwa lawan yang bersaing adalah rekan
yang bersaing yang diikat oleh persaudaraan olahraga. Sportivitas adalah semangat yang
menunjukkan martabat ksatria dalam olahraga.Olahraga mengajarkan kedisiplinan,
sportivitas, pantang menyerah, semangat bersaing yang tinggi, semangat gotong royong.
Olahraga merupakan sarana yang ampuh untuk mencerdaskan generasi muda terutama dalam
nilai-nilai kehidupan. Nilai-nilai olahraga misalnya.Kerja tim, komunikasi, mengikuti aturan,
pemecahan masalah, pemahaman, berhubungan dengan orang lain, kepemimpinan,
menghormati orang lain, kerja keras, strategi menang, strategi kalah, kontrol permainan,
permainan adil, berbagi, harga diri, kepercayaan, toleransi, kesenangan dan tekad . , kerja
tim, disiplin dan sportif. Dalam olahraga sportifitas menjadi prioritas, sportifitas generasi
muda sangat penting, karena sportifitas merupakan nilai untuk membangun bangsa yang
bernilai. Sportivitas adalah kesadaran yang selalu mantap bahwa lawan yang bersaing adalah
rekan yang bersaing yang diikat oleh persaudaraan olahraga. Sportivitas adalah semangat
yang menunjukkan martabat ksatria dalam olahraga. Nilai sportifitas menjadi dasar
pembentukan sikap, kemudian sikap menjadi dasar perilaku. Sebagai konsep moral,
sportivitas mencakup rasa hormat terhadap lawan dan harga diri yang muncul dengan kedua
belah pihak melihat lawan sebagai pasangan. Setiap usaha dan perjuangan dilakukan
berdasarkan standar moral yang dianut oleh masing-masing pihak. Sportivitas dimasukkan ke
dalam konsep persahabatan dan menghormati lawan saat bermain. Sportifitas terwujud ketika
perilaku di atas terwujud, dan memang membutuhkan keberanian moral dan kemauan
mengambil resiko. Nilai sportivitas merupakan indikasi perilaku yang memperhatikan dan
menjadi pedoman hidup manusia dalam kehidupan bermasyarakat.

3.Bagaimana menerapkan sportif dalam olahraga


(A) Menghormati ; kita harus menghormati sesame pelatih,lawan,supporter dan di dalam
pertandingan semua
(B)Lapang dada ; memiliki sikap yang tebuka. Bersikap bahwa tidak ada kata akudi dalam
tim melainkan kita dan hargai juga tim lawan
(C)Rendahati ; Memiliki Rendah hati dan tidak sombong. tidak merendahkanlawan, kawan
maupun pelatih. Dan mengucapkan terimakasih kepadakawan dan pelatih karena telah
mengorbankan waktu dan tenaga.
11

4.Dampak dari Sportif


Jujur
Mekiliki sikap jujur. Jujur bahwa melakukan kesalahan, kecurangan maupun tindakan yang
tidak disukai kawan dan lawan.
Respect
Akan menghormati kepada lawan pertandingan dan juga teman satu tim karena sudah
mengetahui bahwa jika itu adalahhal yang baik.
Menyadari
Menyadari kekurangan dan kelebihan setiap individu agar bisamenjadi bahan evaluasi untuk
menjadi lebih baik lagi. Fair Play Mengetahui bahwa Kemenangan yang diraih lewat
kecurangan, tidak akan sebaik kemenangan yang diraih dengan permainan fair playOptimis
Yakin bahwa menang dan kalah adalah hal yang bisa danjikakamu menang berarti kamu
lebih baik dari lawanmu, tapi janganlahsombong dengan kemenangan mu

5.Dampak Dari tidak Sportif


Hilangnya Moral dalam Diri

akan memiliki sikap yang buruk, tidak disenangi oleh temandan tidak disegani
oleh lawan
HIlangnya kaidah & filsafat
hilangnya kaidah dan filsafat olahraga itu sendiri sehingga terjadi banyak penyimpangan
dalam pelaksaan olahraga itu sendiri. Menurunya Kualitas diri menurunkan sikap dan kualitas
diri karena hilangnya sikapsportifitas yang jujur terhadap sebuah pertandingan olahraga.
Tidak bisa menerima kekalahan hilangnya rasa sportifitas dalam mengakui kemenangan
lawandalam pertandingan olahraga
Hilangnya mental Juara
hilangnya mental juara seseorang karena dengan bersikaptidak sportif maka seseorang akan
merasa akan selalu menangdikarenakan sudah di iming-imingi kemenangan yang mudah
karenatidak sportif.

1.2 Undang undang keplahragaan no.11 tahun 2022


Pemerintah menerbitkan UU Olahraga No. 11 Tahun 2022. Menurut undang-undang ini,
olahraga adalah setiap kegiatan yang melibatkan jiwa, raga, dan jiwa secara terpadu dan
sistematis dengan tujuan untuk memajukan, mengembangkan, dan mengembangkan potensi
fisik, mental, sosial, dan budaya.
1.Olahraga bertujuan untuk
Pendidikan jasmani adalah materi pendidikan jasmani yang digunakan dalam kurikulum.
Sementara itu, anak sekolah Indonesia mengenal olahraga, pendidikan jasmani dan kesehatan
(PJOK). Olahraga rekreasi adalah kegiatan olahraga untuk bersenang-senang dan bersenang-
senang. Rehabilitasi olahraga adalah bentuk latihan yang dirancang untuk memperbaiki
kondisi fisik. Olahraga kompetitif adalah kegiatan olahraga yang bertujuan untuk mencapai
prestasi melalui keikutsertaan dalam perlombaan atau pertandingan.
2.Prinsip prinsip
a) Kebangsaan; i) Keberlanjutan;
b) Gotong royong; j) Aksesibilitas;
c) Keadilan; k) Sportivitas;
d) Pembudayaan ; l) Demokratis;
e) Manfaat; m) Akuntabilitas;
f) Kebhinekaan; n) Ketertiban dan
g) Partisipatif; kepastian hukum
h) Keterpaduan;

3.Ruang lingkup olahraga


Pasal 17, 18, 19, dan 20 UU Sisnas RI No. 3 Tahun 2005 juga menjelaskan ruang lingkup
olahraga yaitu:
melatih olahraga Pendidikan jasmani diselenggarakan sebagai bagian dari proses pendidikan
yang dilaksanakan pada jalur pendidikan formal maupun informal melalui kegiatan kelas
dan/atau ekstrakurikuler. Penjasorkes dimulai sejak usia dini dengan jalur pendidikan formal
yang dipraktikkan pada semua jenjang pendidikan dan dipimpin oleh guru/dosen penjasorkes
serta dapat dibantu oleh guru penjasorkes yang disiapkan oleh masing-masing satuan
pendidikan.
olahraga rekreasi
Olahraga rekreasi dipraktikkan sebagai bagian dari proses pemulihan kesehatan dan
kebugaran, yang dapat dilakukan oleh siapa saja, satuan pendidikan, lembaga, klub, atau
organisasi olahraga. Tujuan dari olahraga rekreasi adalah untuk:
mencapai kesehatan, kebugaran, dan kebahagiaan; membangun hubungan sosial; atau
pelestarian dan peningkatan kekayaan budaya daerah dan nasional.
olahraga kompetitif
Olahraga kompetitif bertujuan untuk menjadi upaya meningkatkan keterampilan dan potensi
atlet, meningkatkan harkat dan martabat negara, yang dilakukan oleh setiap orang yang
memiliki bakat, kemampuan, dan potensi untuk mencapai keberhasilan. Olahraga kompetitif
diselenggarakan melalui proses pembinaan dan pengembangan secara terencana, bertahap,
dan berkelanjutan dengan dukungan keahlian dan teknologi olahraga, dan Pemerintah,
pemerintah daerah, dan/atau masyarakat mempunyai tugas untuk menyelenggarakan,
memantau, dan memantau kegiatan olahraga kompetitif.

KEWAJIBAN
Masyarakat atau yang lainnya harus mengikuti olahrafa mau dimana pun di lapangan sekitar
plahraga bisa menyehatkan tubuh dan lingkungan sekitar dan olahraga memiliki sarana
prasarana.

1.3 Penalaran moral dalam olahraga


Secara khusus, moralitas adalah masalah yang berkaitan dengan sosialisasi
individu, yang tanpanya moralitas manusia tidak dapat menjalankan proses
sosial. Moralitas hari ini memiliki nilai implisit karena banyak orang memegang
sikap moral atau tidak bermoral ini dari sudut pandang yang sempit. Moralitas
adalah kualitas mendasar yang diajarkan di sekolah, dan orang harus memiliki
moral jika ingin orang lain menghormatinya. Moralitas adalah nilai mutlak
dalam semua kehidupan sosial. Peringkat moral diukur terhadap budaya
masyarakat setempat.

1. Tuntutan penalaran moral dalam olahraga


PENDIDIKAN MORAL DALAM PENGEMBANGAN KARAKTER DAN NILAI NILAI OLAHRAGA TERDAPAT
TIGA YAITU:

-Pembelajaran social
-Perkembangan structural
-Psikologi social
2.konsistensi
KEJUJURAN ; dalam olahraga harus memiliki kejujuran dalam pertandingan maupun di liuar
pertandingan
SPORTIFITAS ; sesame lawan maupun pelatih saling merangkul dan tidak ada kecurangan
TANGGUNG JAWAB ; harus tanggung jawab
KOMUNIKASI ; suatu pertandingan harus aktif komunikasi terhadap sesame team
KEADILAN ; wasit harus adil dalam pertandingan
KEBENARAN ;tidak scurang
KERJASAMA ; suatu team harus Kerjasama apalagi komunikasi
KEPERCAYAAN DIRI ; suatu pertandingan harus percaya diri dalam pertandingan

1.4 Strategi Penalaran Untuk Prilaku Fair Play


Proses penawaran melibatkan penalaran tentang kesesuaian tindakan dari
perspektif yang berbeda dalam peran pemain, peran wasit, dan peran penonton.
Semua ini abstrak, dalam penalaran moral disebut nilai-nilai moral. Nilai moral
bermacam-macam antara lain kesetiaan, kebajikan, kehormatan, rasa hormat,
kebaikan, kejujuran, keadilan, kerja sama, tugas dan lain-lain. Beberapa bentuk
keadilan adalah:
Distribusi, Prosedur, Remunerasi dan Kompensasi. Kejujuran dan kebajikan
selalu terkait dengan kesan amanah, amanah dengan kesan tidak berbohong,
menipu atau menipu, dan tanggung jawab merupakan nilai moral yang penting
dalam kehidupan bermasyarakat. Adapun nilai-nilai inti, dalam proses
pelatihan, guru pendidikan jasmani dan pelatih olahraga diharapkan
menanamkannya, dan itu tidak dianggap sebagai efek samping, tetapi bagian
dari skenario pembelajaran dan perdamaian, untuk menghindari tindakan
kekerasan dan kekerasan di luar batas. Aturan.Fair play itu mudah diucapkan
tapi agak sulit dipraktikkan, bukan?tidak hanya dalam olahraga, tetapi juga
dalam segala bentuk kehidupan sehari-hari.Namun, kami mengikuti perilaku
iniFair play dapat dipraktekkan dan digunakan.

1. Contoh Fair Play dalam Olahraga


-Bermain jujur ;saat pertandingan tidak ada kecurangan harus berbain jujur
-Menaati hukum permainan ; melakukan peraturan pertandingan
-Menerima kekalahan ; harus ikhlas dengan kekalahan
-Menghormati lawan, rekan, wasit, penonton ; tidak boleh emosi dan harus
menaati tidak boleh memprofokasi
-Menjunjung tinggi sportifitas ; Perlakukan semua orang dengan setara dan
jangan hanya memihak satu pihak. Nilai sportifitas harus diwujudkan, tanpa
nilai sportifitas akan terjadi kecurangan dan ketidakadilan dalam permainan.

2.Prinsip Nilai moral


Dalam proses penalaran moral, nilai biasanya ditulis secara terpisah, yang
disebut prinsip. Prinsip adalah persyaratan universal yang menentukan tindakan,
niat, dan motif mana yang dilarang, diizinkan atau wajib. Prinsip-prinsip inilah
yang mengarah pada penilaian moral manusia yang konsisten secara umum.
Prinsip adalah pernyataan tertulis yang bersifat umum, atau "aturan besar".
Tidak ada aturan yang lebih penting daripada prinsip. Prinsip adalah aturan
tertinggi. 5 Karena sifatnya yang universal, kita dapat memperoleh aturan
darinya. - Pilih nilai-nilai moral 8 nilai moral berbeda, termasuk kesetiaan,
kebajikan, kehormatan, kebenaran, rasa hormat, kebaikan, kejujuran, keadilan,
kerja sama, tugas dan lain-lain. Dari keragaman nilai inilah kita dapat
mengambil esensinya

3.Inti nilai moral


1.jujur ; 5 Kejujuran dan kesopanan selalu terkait dengan kesan dapat dipercaya,
selalu dengan kesan tidak berbohong, menipu atau curang.
2.keadilan ; Keadilan adalah nilai moral yang pertama. Keadilan adalah bentuk
tindakan yang harus dimiliki dan digunakan setiap orang ketika mereka
melakukan sesuatu.
3.Tanggung jawab ; Tanggung jawab adalah nilai moral yang penting dalam
masyarakat, bertanggung jawab atas tindakannya sendiri. Misalnya, seorang
atlet harus bertanggung jawab atas timnya, pelatihnya, dan permainannya
sendiri. Tanggung jawab ini adalah nilai moral utama olahraga.
4.Kedamaian ; 5Damai berarti8 ( tidak ada penganiayaan, ( mencegah
penganiayaan ( menghilangkan penganiayaan, dan
berbuat baik

4.aplikasi nilai moral

Damai berarti tidak ada penganiayaan, mencegah penganiayaan,


menghilangkan penganiayaan, dan berbuat baik

1.5 perubahan nilai dalam olahraga


1. perubahan nilai isu penipuan
Kontribusi olahraga dan pendidikan jasmani menunjukkan bahwa nilai-nilai
dasar kehidupan manusia terus dideskripsikan. Pendidikan adalah segala
kegiatan yang mempengaruhi perkembangan dan pembentukan kepribadian,
termasuk perubahan tingkah laku. Olahraga pada hakekatnya merupakan bagian
dari pendidikan umum. Dan ternyata olahraga adalah sekolah terbaik dalam
hidup. Pengembangan konsep olahraga biasanya tentang kegiatan yang luas dan
komprehensif, cocok untuk orang-orang dari segala usia dan kemampuan, yang
menekankan nilai-nilai positif olahraga.
2.Nilai nilai dallam olahraga
1. Tekun
Olahraga mengajarkan kita sikap pekerja keras. Ini karena kami memiliki sikap
bahwa kami masih berusaha untuk mencapai hasil yang telah kami capai
Tentunya ketika kita kalah dalam suatu permainan, kita berlatih lebih giat lagi
untuk memperbaiki kekurangan yang ada.
2. disiplin
Olahraga juga menghargai disiplin. Seperti terlambat untuk latihan.Selain itu,
kita juga dituntut untuk disiplin mengikuti aturan di semua cabang olahraga.
3. Komitmen
Olahraga juga mengjarkan nilai mengenai komitmen. Komitmen dalam
olahraga terkadang tidak hanya diri sendiri tetapi untuk kelompok dalam
olahraga yang berbentuk tim.Sehingga terkadang kita harus merelakan
kepentingan pribadi demi kepentingan bersama.

4. Saling Menghormati
Rasa saling menghormati juga diajarkan saat berolahraga. Contohnya, saat
bertanding sepak bola kita menghormati apapun keputusan wasit, meski tidak
sesuai harapan kita.Selain itu, rasa saling menghormati juga dapat diterima saat
dalam pertandingan terdapat pihak yang kalah atau menang.Jika kita menang
tentu tidak merendahkan pihak yang kalah. Sebaliknya, jika kita kalah, maka
kita harus menerima dengan lapang dada.
3.Manfaat globalisasi
1. Perubahan Tata Nilai dan Sikap
2.olahraga di luar negri di kenal dunia
3.pertandingan olahraga internasional
4. menghasilkan atlit berprestasi
5.Peluang karir nasional
1.6 Penggunaan Doping ditinjau dari Aspek Etik

1.PERNGERTIAN
Menurut Badan Anti-Doping Dunia (WADA), istilah "doping" mungkin berasal
dari kata Belanda "dop", minuman beralkohol yang terbuat dari kulit anggur
yang digunakan tentara Zulu untuk memperkuat diri dalam pertempuran.
Pada awal abad ke-20, istilah doping diperkenalkan untuk menggambarkan
pemberian obat-obatan terlarang pada kuda pacu.

2. Alasan Doping banyak digunakan saat pertandingan walaupun dilarang


Doping adalah istilah umum dalam olahraga. Doping seringkali menjadi hantu
bagi banyak orang. Beberapa atlet terbaik dunia telah terlibat, sengaja atau tidak
sengaja, dalam skandal doping. Bahkan doping bisa menghancurkan karir atlet
yang dibangun bertahun-tahun. Atlet yang menggunakan doping dapat
mengalami masalah kardiovaskular seperti irama jantung yang tidak normal,
tekanan darah tinggi, serangan jantung, dan kematian mendadak.

3.Kasus atlit yang memakai doping


-Ben Jhonson.
-Marion Jones.
-Martina Hingis.
-Andre Agassi.
-Lance Amstrong.
-Marin Cilic.
-Maria Sharapova.
4. Kepercayaan masyarakat terhadap doping
Masyarakat sangat waspada dengan doping apalagi untuk atlit

1.7 Perbedaan Prinsip Pokok Berbagai Aliran


Pragmatisme berasal dari kata pragma (Yunani) yang berarti perbuatan,
perbuatan. Pragmatisme adalah aliran pemikiran yang mengajarkan bahwa apa
yang dibuktikan dengan akibat praktisnya adalah benar.2 Aliran pemikiran ini
bersedia menerima apa saja, asalkan membuahkan hasil yang praktis.
1.maca macam idealisme
-idealisme subjektif
-idelisme objektif
-idelisme personal
2.Naturalisme
Naturalisme, pragmatisme, dan realisme berbagi konsep yang sama, meskipun
naturalisme paling dikenal sebagai filsafat di Barat. Naturalisme sering
dianggap sebagai filosofi materialistis karena menegaskan bahwa apa yang ada
secara fisik adalah sesuatu yang bernilai. Realitas apa yang ada hanya ada di
lingkungan fisik alam. Bagi ilmuwan alam, dunia fisik adalah kunci kehidupan.
Ini mencakup apa yang kita lihat, amati dan pikirkan, termasuk keindahan atau
keburukan kayu dan kompleksitas fisika nuklir. Dunia fisik berada dalam
keadaan evolusi dan perubahan yang konstan, tetapi dipandang sebagai
kekuatan yang dapat diprediksi dan dipercaya. Karena dunia fisik adalah kunci
kehidupan, naturalis tidak mengakui keberadaan Tuhan atau makhluk lain yang
lebih tinggi. Filsafat naturalistik mengatakan bahwa metode ilmiah adalah cara
terbaik untuk memperoleh pengetahuan tentang alam

3. Perkembangan fenomenalisme
sebagai pandangan ontologis tentang hakikat keberadaan dapat ditelusuri
kembali ke Idealisme Subjektif George Berkeley, yang diikuti oleh David
Hume.
Keyakinan Berkeley adalah jenis teori bundel awal (gagasan bahwa objek terdiri
dari sekumpulan atau kumpulan ide atau pengamatan) dan bahwa objek tersebut
secara efektif tidak ada lagi ketika tidak ada yang merasakan atau mengalami
properti objek lagi. ada (walaupun Berkeley mengklaim bahwa Tuhan selalu
merasakan segala sesuatu dan dengan demikian melanggengkan keberadaan hal-
hal yang tidak dapat dirasakan manusia).
Namun, sebagai sebuah teori, fenomenalisme dapat ditelusuri kembali ke
idealisme transendental Immanuel Kant. Dia mengklaim bahwa pengetahuan
terbatas pada fenomena, meskipun dia tidak pernah menyangkal atau
mengecualikan keberadaan objek yang tidak dapat diketahui melalui
pengalaman ("benda dalam dirinya sendiri" atau noumena), bahkan ketika objek
tersebut tidak dapat didemonstrasikan.

4. Aliran Animisme
adalah sistem kepercayaan primitif yang telah ada sejak zaman prasejarah. Kata
animisme berasal dari kata latin anima yang berarti jiwa, jiwa atau roh.
Animisme adalah kepercayaan bahwa segala sesuatu yang bergerak dianggap
hidup dan rohnya baik atau jahat. Para pendukung animisme percaya bahwa
setiap benda atau wilayah di bumi memiliki roh yang harus dihormati agar tidak
mengganggu manusia. Animisme adalah kepercayaan bahwa segala sesuatu
yang bergerak dianggap hidup dan rohnya baik atau jahat. Para pendukung
animisme percaya bahwa setiap benda atau wilayah di bumi memiliki roh yang
harus dihormati agar tidak mengganggu manusia. Selain itu, kepercayaan
animisme percaya bahwa roh orang mati dapat memasuki tubuh hewan. Oleh
karena itu, animisme juga dapat diartikan sebagai kepercayaan seseorang
terhadap roh leluhur.

5. Aliran Eksistensialisme
Eksistensialisme adalah konsep yang berpusat pada manusia semua hubungan
manusia. Akar eksistensialisme adalah keinginan untuk kenaikan dari segala
hegemoni untuk menemukan eksistensi dan esensinya sendiri. Oleh Untuk
menemukan keberadaannya sendiri, orang harus sadar karena makhluk tidak ada
keberadaan selain manusia. Dalam hal ini, Sartre membutuhkan keberadaan
Manusia mendahului makhluk.
Eksistensialisme adalah filsafat hidup
lebih menghargai hak hidup manusia

Secara individu. Berdasarkan prinsip individualism Eksistensialisme


menegaskan bahwa tidak ada yang ada elemen penting di alam semesta
Universal. Sifat realitas tergantung padanya persepsi orang yang bersangkutan.

DAFTAR PUSAKA
https://media.neliti.com/media/publications/184339-none-
b21bf6c8.pdf
https://www.suara.com/sport/2021/10/18/165512/8-atlet-yang-pernah-
tersangkut-doping-salah-satunya-si-cantik-maria-sharapova
https://www.orami.co.id/magazine/doping
https://feelsafat.com/2020/12/fenomenalisme-pengertian-filsafat-dan-
sejarah.html
https://nasional.kompas.com/read/2008/05/30/00544456/sportif
https://gayahidup.skor.id/5-nilai-dapat-diperoleh-dari-olahraga-
01382908
https://www.neliti.com/id/publications/13938/nilai-penipuan-
sportivitas-dan-etika-dalam-olahraga-dan-pendidikan-jasmani

Anda mungkin juga menyukai