Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

SOSIOLOGI DALAM MENGHADAPI PERTANDINGAN

Disusun
Oleh
Kelompok 6
Nama :Afinta Safandi 2111090004
:Derma Alwi bancin 2111090016
:Salamudin 2111090048
:Syeh Maulika Wandi 2111090047
:Momon Riski 2111090018
:Rizki Maulana 21110900

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH
TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karna berkat rahmat-Nya saya dapat

menyelesaikan pembuatan makalah ini. kami Menyusun makalah ini untuk memenuhi tugas

kelompok “SOSIOLOGI OLAHRAGA”

Saya mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman guna untuk memperbaiki pembuatan

makalah berikutnya dan semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan dan

pengetahuan kita Bersama. Amin.


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................

DAFTAR ISI......................................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................................

A. Latar Belakang.........................................................................................................

BAB 2 PEMBAHASAN.....................................................................................................

A. Sosiologi dalam Pertandingan................................................................................

B. Jenis jenis sosiologi saat pertandingan...................................................................

BAB 3 PENUTUP..............................................................................................................

A. Kesimpulan..............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
BAB 1
A. Latar Belakang

Kajian olahraga terhadap ilmu olahraga diawali dengan keterlibatan sosiologi sebagai

salah satu ilmu yang digunakan untuk mengkaji fenomena keolahragaan. Konsep

sosiologi dipaparkan sebagai dasar untuk memahami konsep-konsep sosiologi olahraga,

khususnya berkaitan dengan proses sosial yang menyebabkan terjadinya dinamika dan

perubahan nilai keolahragaan dari waktu ke waktu. Fenomena olahraga mengalami

perkembangan begitu pesat sampai kedalam seluruh aspek olahraga. Olahraga tidak

hanya dilakukan untuk tujuan kebugaran badan dan kesehatan, tetapi juga menjangkau

aspek politik, ekonomi, sosial,dan budaya. Oleh karenanya pemecahan masalah dalam

olahraga dilakukan dengan pendekatan inter-disiplin, dan salah satu disiplin ilmu yang

dimanfaatkan adalah sosiologi.

Dari sisi pelaku dan proses sosial yang terbentuk, semakin memantapkan keyakinan

bahwa olahraga merupakan kegiatan yang kecil dan dilakukan dalam perikehidupan

masyarakat, artinya fenomena-fenomena sosial yang terjadi dalam masyarakat telah

tercermin dalam aktivitas olahraga dengan terdapatnya nilai, norma, pranata, kelompok,

lembaga, peranan, status, dan komunitas.


BAB 2
PEMBAHASAN
A. Sosiologi dalam Pertandingan

Karena banyak dari kita yang disosialisasikan ke dalam bermain, olahraga, dan
aktivitas fisik pada usia dini, mereka pengejaran menjadi inkubator untuk menguasai
peran sosial penting seperti tetangga yang bertanggung jawab, siswa produktif dan rekan
kerja, teman setia, dan pendamping. Sejumlah penelitian telah memberikan bukti empiris
yang mendukung pentingnya proses sosialisasi pada umumnya dan peran pembelajaran
pada khususnya. Studi ini meneliti efek dari bermain, permainan, dan olahraga dan
menemukan bahwa keterlibatan dalam kegiatan tersebut memungkinkan anak-anak untuk
belajar tentang hubungan baik di dalam maupun di luar konteks olahraga (Coakley, 1993;
Eitzen & Sage, 2003). Memang, Coakley (2004) berpendapat bahwa aspek-aspek
sosialisasi olahraga bisa begitu jauh mencapai mereka yang tidak berpartisipasi secara
aktif. Sebagai contoh, penonton dapat belajar tentang nilai-nilai dan sikap bahwa negara
ini menuju seluruh host isu mulai dari menghormati otoritas untuk kerja tim untuk
pengertian tentang kewarganegaraan. Dengan pemikiran ini, kita dapat dengan mudah
memahami bagaimana keterlibatan dalam olahraga sebagai peserta atau sebagai penonton
dapat mempengaruhi orang untuk berpikir dan bertindak dengan cara yang
memungkinkan mereka untuk berkontribusi pada agenda sosial yang lebih luas. Proses
sosialisasi mengacu pada berbagai cara di mana nilai-nilai dominan suatu masyarakat,
sikap, dan keyakinan yang diwariskan dari generasi ke generasi. Komponen utama dari
proses sosialisasi dimana anak-anak belajar untuk berpikir dan berperilaku sesuai dengan
peran-peran sosial yang tersedia untuk mereka (Greendorfer, 2001)
Sebuah proses sosial dimana anak-anak belajar berbagai peran dan karakteristik yang
berhubungan dengan mereka seperti tetangga, teman, mahasiswa, saudara, anak
perempuan, atau anak-anak yang lainnya.
B. Jenis jenis sosiologi saat pertandingan

 Olahraga Sebagai Sebuah Pemersatu

Olahraga dapat membawa orang memiliki rasa kebersamaan dengan memberikan

mereka rasa identitas pribadi, serta perasaan keanggotaan kelompok dan identifikasi

sosial (Eitzen, 1999). Olahraga menyelesaikan ini dengan berbagai cara, dari tingkat

individu (seorang atlet yang merasa bahwa dia adalah bagian dari sesuatu yang lebih

besar dari dirinya sendiri karena dia adalah Minnesota Golden Gopher) ke tingkat

regional (persaingan antara dan dukungan penggemar fanatik untuk Pittsburgh

Steelers dan Philadelphia Eagles) ke tingkat nasional (seluruh bangsa rooting untuk

atlet Olimpiade Brandi Chastain, Michael Phelps, dan Jennie Finch). Sedikit, jika ada

lembaga dapat menyatukan cara orang bahwa olahraga tidak, terutama karena

popularitas memotong olahraga di seluruh ras, kelas sosial, jenis kelamin, dan harriers

usia.

Karena visibilitas yang sangat besar dan daya tarik, olahraga juga menciptakan

hubungan antara orang-orang yang dapat mengatasi ketegangan dan konflik. Dalam

era meningkatkan agresi dan kekerasan di seluruh Amerika Serikat, kita tidak boleh

lupa, atau gagal untuk mempekerjakan, olahraga sebagai sarana dengan mana kita

dapat membawa orang bersama-sama sebagai "anggota tim" keluarga, sebuah

lingkungan, kota, dan bangsa. Olahraga dimainkan (dan terus memainkan) peran

penting, baik secara simbolis dan kongkrit, dalam proses berkabung nasional dan

penyembuhan sementara yang mencerminkan nilai-nilai terbaik dari karakter.

Meskipun olahraga dapat menghasilkan hasil yang menguntungkan bagi

individu dan masyarakat secara keseluruhan, keterlibatan dalam olahraga tidak hanya

membawa hal yang baik. Seperti semakin jelas dan menyakitkan, partisipasi olahraga

dapat memiliki sisi gelap. Sebagai contoh, ketika manusia mengabaikan perasaan dan
kesenangan hidup akibat tuntutan kompetisi yang padat dalam olahraga yang harus

dijalani sepanjang waktu. Penyalahgunaan program olahraga pemuda, di mana standar

keunggulan sering tidak mungkin untuk mencapai yang tingkat pematangan fisik,

sosial, dan psikologis anak-anak muda, karena pengelolaan yang diciptakan  dengan

tidak baik. Kita juga tahu bahwa tekanan dalam dunia olahraga terhadap atlet dapat

mengubah dan merusak nilai-nilai fundamental seperti kejujuran dan integritas karena

atlet selalu dituntut untuk menjadi juara. Ada konsep yang salah yang dibuat oleh

olahragawan atau pelatih, seperti anggapan bahwa untuk menjadi atlet yang hebat

harus memiliki tubuh yang ideal, untuk itu atlet dianjurkan untuk

menjaga/mengurangi konsumsi makanan yang justru dapat membahayakan

kesehatannya dimasa yang akan datang, Keyakinan ini didorong oleh asumsi yang

salah bahwa mengurangi lemak tubuh dan berat badan secara signifikan akan

meningkatkan performa seorang atlet.


BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan

Olahraga sebagai suatu aktivitas yang melibatkan banyak pihak telah disikapi

secara dinamis dari pemahaman terhadap yang dianggap sebagai aktivitas primitive

untuk mempertahankan hidup berubah menjadi proses sosial yang menghasilkan

karakteristik perilaku dalam bersaing dan bekerja sama membangun suatu permainan

yang dinaungi oleh nilai, norma, dan pranata lembaga.

Kajian sosiologis yang berkaitan dengan kelompok sosial dapat dikenakan

pada olahraga berdasarkan pada beberapa hal yakni situasi kondisi dan struktur, serta

fungsi kelompok olahraga. Sarat dengan situasi dan kondisi yang kental akan

persaingan dan tata aturan yang relative ketat sehingga tercipta rasa senang, santai,

dan gembira.Berangkat dari paparan diatas, bentuk interaksi sosial dapat berupa kerja

sama, persaingan dan pertikaian, sehingga membutuhkan penyelesaian sementara

waktu, menyadari keterkaitan dan keterikatannya dengan individu lain. Manusia

membentuk kelompok sosial untuk memecahkan masalah hidupnya dengan

mengunakan pendekatan ilmu sosiologi.

Olahraga telah diapresiasikn sedemikian tinggi sebagai media untuk

menunjukkan hegemoni, sehingga untuk menyelenggarakan,dan menciptakan para

pelakunya, telah diupayakan berbagai pendekatan dengan melibatkan berbagai

disiplin ilmu, yang disebut pendekatan inter-disiplin adalah pendekatan yang

didasarkan pada pengetahuan dari ilmu psikologi, sosiologi, anatomo, dan fisiologi.

Sedangkan pendekatan cros-disiplin adalah pendekatan yang difokuskan pada ilmu

motor learning, psikologi olahraga, dan sosiologi olahraga.


DAFTAR PUSTAKA
Sapto adi dan mu’arifin. (2007). Sosiologi Olahraga. Malang: Upt Perpus.
Thibaulet, P. Q. (2008). Contemporary Sport Management. USA: Human kinetck

Anda mungkin juga menyukai