Anda di halaman 1dari 10

Makalah Sosiologi Olahraga

“Peranan Sosiologi Olahraga Dalam Pembentukan Karakter Masyarakat”

Oleh :

Fajar Ridwan Ababillah

18060474011

JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

FAKULTAS ILMU OLAHRAGA

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt, karena atas limpahan rahmatnya,
sehingga penulisan makalah ini dapat terlaksana dan terseleaikan.

Makalah ini berjudul “Peranan Sosiologi Dalam Pembentukan Karakter Masyarakat” dengan
tujuan penulisan sebagai sumber bacaan yang dapat digunakan untuk memperdalam
pemahaman dari materi ini. Selain itu, penulisan makalah ini tidak terlepas dengan tugas
mata kuliah Sosiologi Olahraga.

Namun penulis cukup menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran pembaca yang bersifat membangun.

Surabaya, 10 November 2019

penulis
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ..................................................................


1.2 Rumusan Masalah ..................................................................
1.3 Tujuan .....................................................................................
1.4 Manfaat ............................................................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi Sosiologi Olahraga ...............................................................

2.2 Tujuan Sosiologi Olahraga ...........................................................

2.3 Peranan Sosiologi Olahraga dalam Pembentukan Karakter Masyarakat .................

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan .......................................................................

3.2 Saran ......................................................................


BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam makalah ini penulis menjelaskan mengenai pentingnya olahraga dan


perubahan dan pembentukan karakter. Olahraga merupakan pilar penting karena
jiwa fairplay, sportivitas, team work, dan nasionalisme dapat dibangun melalui olahraga.
Melalui aktivitas olahraga kita banyak mendapatkan hal-hal yang positif. Olahraga bukan
sekedar kegiatan yang berorientasi kepada faktor fisik belaka, olahraga juga dapat melatih
sikap dan mental kita.

Pembentukan karakter bangsa dapat dilakukan salah satunya melalui olahraga.


Dengan olahraga kita bisa kembangkan karakter bangsa, sportivitas sekaligus merekatkan
persatuan bangsa. Atas dasar tersebut, semua komponen bangsa harus memberikan andil
dalam memajukan olahraga nasional. Menurut Irwan Prayitno (2008), secara normatif dan
sebagaimana telah hampir dapat diterima oleh umumnya kita sekalian, pembentukan karakter
bangsa merupakan hal yang amat penting bagi generasi muda dan bahkan menentukan nasib
bangsa dimasa yang akan datang.
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kehidupan
seseorang karena melalui pendidikan seseorang dapat meningkatkan kecerdasan,
keterampilan, mengembangkan potensi diri dan dapat membentuk pribadi yang bertanggung
jawab, cerdas dan kreatif.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah definisi dari Sosiologi olahraga?
2. Apa tujuan dari sosiologi olahraga?
3. Bagaimanakah peranan Sosiologi olahraga dalam pembentukan karakter masyarakat?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi dari Sosiologi olahraga


2. Untuk mengetahui Tujuan dari Sosiologi olahraga
3. Untuk mengetahui peranan Sosiologi olahraga dalam pembentukan karakter
masyarakat
1.4 Manfaat

Secara umum manfaat yang didapat dalam mempelajari sosiologi Olahraga adalah
untuk memperbaiki hubungan yang terjadi di dalam masyarakat, menyatukan dengan
berbagai karakter sosial di dalam masyarakat serta berbagai struktur sosial melalui olahraga
dan perubahan sosial, dan keadaan seperti ini ternyata juga terdapat dalam dunia olahraga
sehingga sosiologi dilibatkan untuk mengkaji masalah olahraga dan perubahana sosial dalam
masyarakat. Manfaat yang berikutnya teristimewa bagi penulis sendiri sebagai tambahan
pengetahuan baru.
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi Sosiologi Olahraga

Sosiologi olahraga adalah ilmu yang mempelajari hubungan ( interaksi ) manusia


dalam masyarakat olahraga secara khusus dan masyarakat olahraga dengan masyarakat
lainnya serta aspek – sosiologis yang menyertainya.

Sosiologi olahraga merupakan ilmu terapan, yaitu kajian sosiologis pada masalah
keolahragaan. Proses sosial dalam olahraga menghasilkan karakteristik perilaku dalam
bersaing dan kerjasama membangun suatu permainan yang dinaungi oleh nilai, norma, dan
pranata yang sudah melembaga. Kelompok sosial dalam olahraga mempelajari adanya tipe –
tipe perilaku anggotannya dalam mencapai tujuan bersama, kelompok sosial biasanya
terwadahi dalam lembaga sosial, yaitu organisasi sosial dan pranata. Beragam pranata yang
ada ternyata terkait dengan fenomena olahraga.

2.2 Tujuan Sosiologi Olahraga

Beragam jenis peranan yang ada di dalam sosiologi olahraga, salah satunya adalah
pemenuhan terhadap  kebutuhan dasar manusia di dalam proses sosial. Keberhasialan
sosiologi olahraga ini sebagai upaya seseorang untuk dapat melakukan proses sosial melalui
kualitas sikap dan perilaku dalam masyarakat.

Dalam SPORT IN SOCIETY,issues, and Controversies (1986), Jay.J.Coakley


mengemukakan pengertian sosiologi olahraga sebagai sebuah subdisiplin dari sosiologi yang
memfokuskan studinya terhadap hubungan antara olahraga dan masyarakat. Ada 2(dua)
tujuan besar dari sosilogi olahraga yaitu:
1. Organisasi sosial, perilaku kelompok, dan pola-pola interaksi sosial.
2. Proses-proses sosial yang terjadi di dalam olahraga seperti: sosialisasi, kompetensi,
kooperasi, komplik, contoh dalam permainan sepak bola.
Berdasarkan prospektif sosiologi olahraga, dalam proses event Piala Dunia atau piala
PSSI, bisa terlihat korelasi dengan proses dan interaksi publik.Contohnya, di Indonesia
seperti dalam sepak bola: fenomena sporter dari aspek sosial budaya (Bonek Suarabaya, dll).
Sepak bola dan politik,  banyak pengurusnya dari birokrat dan politisi, sampai pada
perputaran ekonomi seperti calo tiket, agen tiket, dan lain-lain.
Dimensi ruang dan waktu untuk menonton kompetensi sejagat ini melibatkan ratusan
juta bahkan miliaran penghuni jagat ini bisa menikmati sajian adu keterampilan dan
kecerdasan bermain para pemain dari 32 kesebelasan dalam mengelolah dan memainkan si
kulit bundar.
Dari berbagai kelempok, golongan dan latar belakang yang berbeda, semua bisa
berkumpul dan menyatu disebuah tempat, misalnya di pos kamling, warkop, dengan
seperangkat TV. Selain itu sepak bola juga menjadi fokus interaksi publik juga menghadirkan
pihak-pihak tertentu yang memamfaatkan setiap babak untuk bertarung atau berjudi.
Banyaknya orang menonton sepak bola, melahirkan 2 asumsi:
1.      Adanya luang(Leisur) kemampuan ekonomi yang bagus seingga bisa menyediakan
waktu hanya untuk menonton bola.
2.      Menonton bola karena”tidak berdaya”, dengan keadaan, hanya sebagai obat
penenang.
Pakar Sosiologi Olahraga Allen Gutman menggambarkan bahwa organisasi olahraga
modern saat ini, memiliki 7 karakteristik yang dominan:
1.      olahraga tidak dikaitkan hal-hal yang bersifat religius atau keagamaan.
2.      olahraga bisa merupakan perrwujudan pemerataan sosial masyarakat, sebab tidak
ada lagi batasan-batasan yang biasa menghambat partisipasi anggota masyarakat.
3.      di era modern ini spesilisasi merupakan kunci keberhasilan
4.      terjadinya rasionaslisasi.
5.      berakaitan dengan birokratisasi. Berkaitan dengan satu sama lain.
6.      dengan majunya teknologi informasi dan teknologi, setiap cabang olahraga
mencoba melakukan kuantifikasi terhadap jalannya pertandingan
7.      sebagai kesimpulan dari penelitian Guttman memberikan gambaran bahwa
olahraga  bukan semata-mata aktivitas fisik.

2.3 Peranan Sosiologi Dalam Pembentukan Karakter Masyarakat

Berdasarkan perjelasan diatas, sosiologi olahraga memiliki peran yang sangat penting
dalam pembentukan karakter peserta didik. Melalui proses sosial yang terjadi di dalam
aktivitas olahraga, dapat menghasilkan suatu karakteristik baik itu berupa prilaku bersaing
atau bekerjasama yang dilandasi dengan karakter moral dan karakter sosial.
Karakter moral dalam olahraga dapat membangun kejujuran, keadilan dan tanggung
jawab. Aspek – aspek karakter moral ini dialami oleh semua pihak dalam aktivitas sosial
dalam olahraga. Seorang pelatih, atlet maupun wasit dalam menjalankan tugasnya masing –
masing harus berpedoman pada aspek – aspek tersebut karena selain dapat membentuk
karakter, juga merupakan modal untuk mencapai kesuksesan dari tujuan olahraga. Dalam
aktivitas sosial berolahraga, seorang atlet yang jujur dan bertanggung jawab, akan
melaksanakan latihan sesuai dengan yang diperintahkan pelatihnya. Kebiasaan, penanaman
kedisiplin dan keteladanan yang diterima saat berolahraga akan terbawa pada bidang
kehidupan yang lainnya. Karena semua aspek – aspek tersebut sudah melekat di dalam diri
dan sudah merupakan karakter dari sebuah kepribadian. 
Begitu pula dengan karakter sosial. Kerjasama tim, loyalitas, ketekunan, pengorbanan diri,
dan etika kerja dalam berolahraga dapat membentuk kedisiplinan diri. Mereka yang memiliki
kedisiplinan tinggi, tentunya akan mendapat hasil yang diharapkan

Strategi Pembentukan Karakter dalam Olahraga

Masalah olahraga bukan sekedar masalah menggerakkan badan atau mendapatkan


kebugaran dari aktivitas jasmani. Namun lebih luas lagi bahwa masalah olahraga memiliki
nilai – nilai moral didalamnya. Dalam upaya membentuk karakter peserta didik harus
memahami dan melaksanakan hal – hal berikut ini :
a.       Keteladanan; Memiliki Integritas Tinggi serta Memiliki Kompetensi: Pedagogik,
kepribadian, sosial, dan professional.
b.      Pembiasaan
c.       Penanaman kedisiplinan
d.      Menciptakan suasana yang kondusif
e.       Integrasi dan internalisasi
f.       Meletakkan landasan karakter yang kuat melalui internalisasi nilai dalam pendidikan
jasmani.
g.      Membangun landasan kepribadian yang kuat, sikap cintai damai, sikap sosial dan
toleransi dalam konteks kemajemukan budaya, etnis, dan agama.
h.      Menumbuhkan kemampuan berfikir kritis melalui pelaksanaan tugas-tugas ajar dalam
pendidikan jasmani.
i.        Mengembangkan keterampilan untuk melakukan aktivitas jasmani dan olahraga, serta
memahami alasan-alasan yang melandasi gerak dan kinerja.
j.        Menumbuhkan kecerdasan emosi dan penghargaan terhadap hak-hak asasi orang lain
melalui pengamalan fair play dan sportivitas.
k.      Menumbuhkan self esteem sebagai landasan kepribadian melalui pengembangan
kesadaran terhadap kemampuan dan pengendalian gerak tubuh.
l.        Mengembangkan keterampilan dan kebiasaan untuk melindungi keselamatan diri
sendiri dan keselamatan orang lain.
m.    Menumbuhkan cara pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani dan pola
hidup sehat.
n.      Menumbuhkan kebiasaan dan kemampuan untuk berpartisipasi aktif secara teratur
dalam aktivitas fisik dan memahami manfaat dari keterlibatannya.
o.      Menumbuhkan kebiasaan untuk memanfaatkan dan mengisi waktu luang dengan
aktivitas jasmani yang bersifat rekreatif.

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Jadi, Sosiologi Olahraga sangat penting sekali dalam membangun karakter seseorang,
baik atlet maupun non atlet. Olahraga sebagai suatu aktivitas yang melibatkan banyak pihak
telah disikapi secara dinamis dari pemahaman terhadap yang dianggap sebagai aktivitas
primitive untuk mempertahankan hidup berubah menjadi proses sosial yang menghasilkan
karakteristik perilaku dalam bersaing dan bekerja sama membangun suatu permainan yang
dinaungi oleh nilai, norma, dan pranata lembaga. Sosiologi olahraga merupakan ilmu terapan,
yaitu kajian sosiologis pada masalah keolahragaan. Proses sosial dalam olahraga
menghasilkan karakteristik perilaku dalam bersaing dan kerjasama membangun suatu
permainan yang dinaungi oleh nilai, norma, dan pranata yang sudah melembaga. Kelompok
sosial dalam olahraga mempelajari adanya tipe-tipe perilaku anggotannya dalam mencapai
tujuan bersama, kelompok sosial biasanya terwadahi dalam lembaga sosial, yaitu organisasi
sosial dan pranata. Beragam pranata yang ada ternyata terkait dengan fenomena olahraga di
masyarakat.
Keberhasilan suatu bangsa dalam mencapai tujuannya tidak hanya ditentukan oleh
sumber daya alam yang melimpah ruah akan tetapi sangat ditentukan oleh kualitas sumber
daya manusianya yang memiliki watak baik. Dengan mengamalkan nilai-nilai positif dalam
olahraga maka diharapkan dapat membentuk sumberdaya manusia yang memiliki watak
pemimpin, disiplin ,tanggung jawab, kerjasama, jujur, percaya diri, pengambil keputusan,
toleransi sehingga hal ini akan akan mencetak sumberdaya manusia serta kader-kader bangsa
yang baik

3.2 SARAN
Para ahli sepakat, bahwa sosiologi olahraga adalah penerapan ilmu sosiologi dalam
konteks olahraga; atau dengan kata lain sub disiplin sosiologi yang membahas olahraga
sebagai bagian darikehidupan sosial dan budaya. Sosiologi tidak begitu menitik beratkan
pada apa yang terjadi dalam diri individu yang merupakan kajian psikologi, melainkan pada
apa yang berlangsung diantara manusia, nilai-nilai olahraga itu sendiri seharusnya dijaga
bersama oleh semua pelaku olahraga. Oleh karena itu, para pelaku olahraga dan masyarakat
Indonesia sebaiknya menjaga nilai-nilai yang ada dalam masyarakat.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari taraf kesempurnaan. Olehnya itu,
saran dan kritik yang bersifat membangun dari para pembaca dan dosen mata
kuliah sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah kami selanjutnya. Dan semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya rekan-rekan yang
berkecimpung dalam bidang olahraga.

DAFTAR PUSTAKA

Richard Tinning, et., al, (2001) Becoming a physical education teacher, Australia: Printice


hall.
Sutan Zanti dan Syahniar Syahrun, (1993) Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta: Dirjeb Pend.
Tinggi.

Giriwijoyo,H.Y.S.S. dan Komariyah,L (2007): Makalah : Pendidikan Jasmani dan Olahraga


di Lembaga Pendidikan, Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas
Pendidikan Indonesia, 2007.

Ikhwanuddin Syarif (ed). (2001) Pendidikan untuk Masyarakat Indonesia baru, 70 tahun Prof.
Dr. H.A.R. Tilaar, M.Sc. Ed. Jakarta: Grasindo, 2001.

SPORT IN SOCIETY,issues, and Controversies (1986), Jay.J.Coakley

Maksum, Ali (2009). Sosiologi Olahraga. University Press. Unesa

GB Boxing, Sheffield, S9 5DA. English Institute of Sport, Sheffield, S9 5DA

Guntur. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

http://www.deakin.edu.au/research/acqol/instruments/comqol-scale/comqol-a5.pdf

Arma Abdoelah. (1994). Dasar-dasar Pendidikan Jasmani: DIKTI,  Jakarta

Cholik Mutohir, T. (2002). Gagasan-Gagasan Pendidikan Jasmani dan Olahraga, Surabaya;


Unesa University Press Book G. inc

Anda mungkin juga menyukai