Dosen Pengampuh :
Ibu Dra. Anirotul Qoriah, M. Pd.
Disusun Oleh :
Ghafar Cahya Alam;6101420150
Budiono;6103420001
Novada Aya Jupo;6103420002
Ema Agita Yulianti;6103420003
Dwi Rejeki Utami;6103420004
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah melimpahkan karunia dan
rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah tentang kekerasan dalam olahraga
sepak bola ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Makalah ini kami susun guna
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Filsafat Olahraga.
Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak terutama dosen Filsafat
Olahraga Ibu Dra. Anirotul Qoriah, M. Pd., yang telah membantu memberikan bimbingan dan
arahan sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Harapan kami, semoga makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan dan jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kami berharap kepada para pembaca untuk memberikan saran atau
masukan yang bersifat membangun sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah
agar kedepannya dapat lebih baik.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Olahraga adalah suatu bentuk aktivitas fisik yang terencana dan terstruktur yang
melibatkan gerakan tubuh yang berulang-ulang dan ditujukan untuk meningkatkan kebugaran
jasmani. Olahraga juga merupakan sebagian kebutuhan pokok karena dapat meningkatkan
daya tahan tubuh seseorang. Dengan olahraga seseorang dapat mengekspresikan diri,
meningkatkan prestasi, serta menjaga hubungan baik dengan orang lain.
Dalam sebuah olahraga sering dijumpai berbagai macam tindakan kekerasan. Sebagai
contoh, permainan sepak bola di Indonesia. Tindak kekerasan saat permainan sepak bola dapat
terjadi di dalam arena maupun di luar arena. Saat di dalam arena, kekerasan biasanya terjadi
antar pemain atau antara pemain dengan wasit. Sedangkan di luar arena, kekerasan terjadi antar
pendukung atau suporter. Dalam skala yang lebih luas, kekerasan juga dapat menimbulkan
kericuhan di luar stadion, atau sepanjang jalan yang dilalui oleh suporter.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja penyebab kekerasan yang terjadi dalam olahraga sepak bola?
2. Apa saja bentuk-bentuk kekerasan yang sering kita temui pada olahraga sepak bola?
3. Golongan usia manakah yang cenderung melakukan kekerasan dalam olahraga sepak bola?
4. Apa saja risiko yang ditimbulkan setelah tindak kekerasan dalam olahraga sepak bola?
C. Tujuan
a. Mengetahui tentang penyebab kekerasan di dalam olahraga sepak bola.
b. Mengetahui apa saja bentuk-bentuk kekerasan yang sering kita temui pada olahraga sepak
bola.
c. Mengetahui golongan usia yang lebih cenderung melakukan kekerasan dalam olahraga
sepak bola.
d. Mengetahui risiko yang ditimbulkan setelah adanya tindakan kekerasan dalam olahraga
sepak bola.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Ikatan yang kuat antara penggemar dan tim yang didukungnya terutama keikutsertaan
suporter yang memusuhi tim sepak bola lain atau memusuhi suporter tim lawannya.
D. Golongan Usia Yang Cenderung Melakukan Kekerasan Dalam Olahraga Sepak Bola
Golongan individu yang lebih kritis untuk melakukan tindak kekerasan khususnya di dalam
olahraga sepak bola baik dari pemain maupun suporter ialah usia-usia dewasa muda. Hal ini
dapat didasarkan pada hasil pengamatan saat berlangsungnya liga-liga sepak bola di Indonesia.
Karena kita tahu diusia antara 18-40 tahun merupakan masa-masa yang sedang berada dalam
segi pematangan sehingga adanya rasa kegairahan dan semangat yang tinggi terutama dalam
berorganisasi yang menjadi minatnya yaitu termasuk tergabung dalam klub-klub sepak bola
maupun sebagai suporter. Walaupun ada semangat yang tinggi, namun di usia ini masih
terdapat ketidakstabilan emosi yang sering kali menyebabkan adanya kekerasan saat
berlangsungnya suatu pertandingan maupun setelah bertanding, apalagi sepak bola yang
merupakan olahraga kelompok yang lebih rawan terjadinya tindak kekerasan yang dapat
disebabkan bermacam-macam unsur. Adanya keterikatan yang kuat sehingga mereka dapat
melakukan apapun demi membela dan memenangkan sebuah pertandingan. Karena emosi
yang kurang stabil akhirnya mereka lebih sensitive dalam menghadapi sebuah permasalahan
apalagi jika sudah menyinggung dirinya/timnya, mereka akan langsung merespon misalnya
saat terjadi singgungan fisik maupun non fisik.
E. Risiko Yang Ditimbulkan Setelah Terjadinya Kekerasan Dalam Olahraga Sepak Bola
Jika kita lihat di dalam pertandingan lapangan hijau, terkadang ada seorang pemain yang
sengaja melakukan tindak kekerasan baik terhadap wasit maupun sesama pemain. Tak jarang
biasanya mereka sudah berulang kali diingatkan, tetapi masih melakukan hal demikian
3
sehingga mereka akan diberi kartu kuning atau kartu merah yang akhirnya tidak bisa mengikuti
pertandingan. Namun jika tindak kekerasan sudah tidak dapat ditolerir lagi, pemain maupun
tim sepak bola tersebut dapat dikenakan blacklist/daftar nama hitam sehingga tidak diizinkan
untuk bermain dan mengikuti pertandingan di liga-liga sampai beberapa tahun. Rusaknya
sarana dan prasana yang ada di stadion sepak bola pun menjadi imbasnya sebagai ungkapan
rasa kekesalannya, terutama yang dilakukan oleh para suporternya demi membela timnya.
Selain itu, akan hilang kepercayaan dari masyarakat akan permainan sepak bola karena
dianggap kemenangan yang diperoleh dilakukan dengan hal yang tidak baik, tidak sesuai
dengan semangat fair play.
4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sepak bola merupakan sebuah permainan olahraga berbentuk kelompok yang terdiri dari
11 pemain dan sangat erat kaitannya dengan suporter, sehingga hal ini dapat menyebabkan
terjadinya kekerasan karena tingkat agresif dan kegairahan yang berlebihan untuk
memenangkan sebuah pertandingan serta menjaga harga diri timnya tanpa memikirkan
semangat fair play yang sesungguhnya. Bentuk kekerasan yang dilakukan secara langsung
ditunjukan oleh pelaku terhadap sasarannya berupa kekerasan dalam bentuk fisik karena dirasa
tidak menguntungkan bagi tim atau dirinya. Dapat kita lihat bahwa pelaku kekerasan yang
mencakup pemain, wasit, maupun supporter/pendukung karena keegoisan semata yang
berdampak secara fisik dengan cideranya anggota tubuh dan rusaknya sarana prasarana. Secara
psikis juga dapat menyebabkan hilangnya kepercayaan terutama pandangan masyarakat
tentang keabsahan dari nilai-nilai permainan sepak bola yang tidak murni lagi.
B. Saran
Kita sebagai generasi bangsa khususnya penerus perjuangan dalam ranah olahraga harus
mampu menjunjung semangat fair play dalam setiap cabang olahraga terutama olahraga
kelompok, sebagai contoh yaitu olahraga sepak bola. Karena di Indonesia ini olahraga sepak
bola lah yang sering mengundang kericuhan dengan terjadinya kekerasan sampai berakibat
fatal yang mengancam jiwa seseorang. Sehingga dalam hal ini dibutuhkan adanya perbaikan
dari segi taktik dan teknik yang lebih mumpuni, serta berpikiran jauh kedepan mengenai
dampak yang ditimbulkan dengan beralih menggunakan otak bukannya hanya mengandalkan
kekerasan semata yang dianggap itulah yang paling kuat.
5
DAFTAR PUSTAKA
https://www.researchgate.net/publication/326571363_KEKERASAN_DALAM_OL
AHRAGA_DI_LUAR_DAN_DI_DALAM_LAPANGAN
https://www.kompasiana.com/indosport/5b9e4961677ffb37047102b7/kenapa-sepak-
bola-identik-dengan-kekerasan?page=all
https://www.kompasiana.com/siscaalvionita/55f1ba34d37a616a0debc511/apa-itu-
olahraga