Anda di halaman 1dari 30

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat allah SWT, atas limpahan rahmat dan

nikmatnya sehingga saya dapat menyelesaikan prososal ini dengan judul

“Kontribusi Daya Ledak Otot Tungkai dan Kelentukan Pada Pergelangan Tangan

Terhadap Ketepatan Smash Bolavoli Pada Mahasiswa Penjaskesrek Universitas

Islam Riau”.

Dalam penyusunan proposal ini penulis menyadari bahwa masih banyak

terdapat kekurangan, kekeliruan dalam proses pembuatannya, baik dalam isi,

materi, fasilitas, maupun penulisannya. Dengan segala keterbatasan tersebut penulis

banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Maka dari itu

dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Kamaruddin, S.Pd, M.Pd sebagai pembimbing utama yang sudah

meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dalam penyelesaian

proposal ini.

2. Ibu Leni Apriani, S.Pd, M.Pd sebagai ketua jurusan Pendidikan Jasmani
Kesehatan dan Rekreasi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Islam Riau.

3. Bapak Dr. Raffly Henjilito, S.Pd., M.Pd sebagai sekretaris jurusan Pendidikan
Jasmani Kesehatan dan Rekreasi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Islam Riau.

ii
4. Bapak/ibu dosen dan pegawai tata usaha Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan jurusan Pendidkan Jasmani, Kesehatan, dan Rekrasi yang telah
memberikan ilmu selama peneliti menjalankan perkuliahan.

5. Kedua orang tua tercinta dan seluruh keluarga besar yang telah mencurahkan
kasih saying, doa, didikan beserta dukungan dan motivasi dalam penyusunan
proposal.

6. Teman-teman terkhusus yang telah ikut membantu penulis dalam proses


penelitian proposal ini Sriwahyuningsih, Indri septiyani, dan Fitra ramadan.

7. Semua pihak yang turut mendukung penulis dalam pembuatan proposal ini.

Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah di berikan dengan

balasan yang baik. Aamiin.

Pekanbaru, 01 Januari 2023

Hadad Reza Sujudi

iii
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii


DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1


B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 4
C. Pembatasan Masalah .................................................................................... 4
D. Perumusan Masalah ..................................................................................... 5
E. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 5
F. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori ............................................................................................. 7


1. Hakikat Daya Ledak Otot Tungkai ........................................................ 7
a. Pengertian Daya Ledak Otot Tungkai .............................................. 7
b. Otot Tungkai .................................................................................... 11
2. Hakikat Kelenturan Pergelangan Tangan ............................................... 12
a. Faktor yang Mempengaruhi Kelenturan .......................................... 13
3. Hakikat Smash Permainan Bolavoli ....................................................... 14
a. Pengertian Smash Permainan Bolavoli ............................................ 14
b. Kesalahan dalam Melakukan Smash ................................................ 16
B. Kerangka Pemikiran ..................................................................................... 17
C. Hipotesis Penelitian ...................................................................................... 18

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ............................................................................................. 19


B. Populasi dan Sampel .................................................................................... 20
C. Defenisi Operasional .................................................................................... 20
D. Pengembangan Instrumen ............................................................................ 21
E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 25
F. Teknik Analisis Data .................................................................................... 26

Daftar Pustaka .................................................................................................. 28

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kehidupan manusia tidak terlepas dari kegiatan olahraga yang dilakukan

dalam keseharian, hal ini dilakukan bertujuan untuk membangun tubuh yang sehat,

jasmani ataupun rohani manusia itu sendiri. Hal ini dikarenakan olahraga yang

dilakukan secara teratur dapat membuat tubuh manusia menjadi lebih sehat.

Olahraga dapat diartikan sebagai suatu usaha yang dilakukan untuk oleh manusia

untuk membuat kebugaran tubuh tetap terjaga. Dalam pelaksanaannya tentunya

banyak jenis olahraga yang sering dilakukan dalam kehidupan manusia. Umumnya

yang sering terlihat adalah sepakbola, bolavoli, badminton, renang, basket, serta

jenis olahraga lainnya yang tetap diajarkan dalam dunia pendidikan.

Di indonesia terdapat aturan yang menyebutkan tentang olahraga, seperti di

dalam undang-undang Republik Indonesia No 11 Tahun 2022 pada Bab V Pasal 18

Tentang “Ruang Lingkup Olahraga” disebutkan bahwa olahraga pendidikan

sebagaimana yang telah disebutkan di dalam pasa 17 poin a dilakukan dengan

tujuan untuk menanamkan nilai-nilai karakter dan memperoleh pengetahua n,

ketrampilan dan sikap yang dibutuhkan bertujuan untuk membangun gaya hidup

sehat, aktif sepanjang hayat. Pelaksanaan olahraga di dalam dunia pendidikan

diimplementasikan kedalam kediatan intrakurikuler serta ekstrakurikuler yang

tentunya disesuaikan dengan kebutuhan yang ada.

Berdasarkan dua uraian di atas, dapat kita simpulkan bahwa olahraga menjadi

sesuatu yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Dalam dunia pendidikan

1
2

pemerintah telah mengatur olahraga sedemikian rupa sehingga memunculkan minat

yang tinggi pada peserta didik dalam mengembangkan bakat yang dimiliki pada

bidang tertentu. Hal ini tentunya didukung dengan banyak nya kegiatan-kegiata n

yang bersifat perlombaan yang ada pada setiap jenjang pendidikan. Selain itu

olahraga dalam masyarakat juga berperan dalam meningkatkan rasa solidaritas

sosial masyarakat. Olahraga akan membangun rasa kebersamaan antar sesama serta

mampu mempererat rasa kekompakan antar sesama.

Salah satu cabang olahraga yang banyak digemari serta sering

dipertandingkan adalah permainan bolavoli. Permainan bolavoli sering kita jumpai

di kalangan masyarakat, baik dalam lingkup masyarakat umum sampai pada jenjang

pendidikan. Bahkan permainan ini sering dipertandingkan dalam segala golongan,

dari golongan yang terkecil sampai pada level international. Tidak jarang

ditemukan pembinaan-pembinaan yang telah dilakukan baik dalam pendidikan

formal ataupun nonformal yang bertujuan untuk mengembangkan bakat dan

kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dalam permainan ini.

Permainan bolavoli merupakan permainan yang dilakukan bersifat beregu,

terdiri atas 6 orang pemain dalam 1 regu (Tim). Permainan ini dapat dilakukan di

dalam ruangan ataupun di luar ruangan. Pada pelakasanaannya terdapat beberapa

teknik dasar yang sering digunakan dalam permainan ini. Diantaranya : service,

passing, smash dan block. Merupakan teknik yang sering dugunakan serta harus

dikuasai oleh setiap pemaian yang berada di dalam tim. Penguasaan teknik dalam

permainan yang baik tentunya akan mampu menguasai permainan dengan baik.
3

Sehingga pengajaran teknik-teknik dalam permaianan bolavoli tentunya penting

untuk diperhatikan pada seorang pemain.

Akan tetapi, terdapat faktor lainnya yang tentunya sangat menunja ng

kemampuan seseorang dalam permainan bolavoli. Penguasaan teknik yang baik

harus diiringi dengan kondisi fisik pemain itu sendiri. Pada teknik pukulan smash

misalnya, teknik ini membutuhkan kekuatan otot serta kelenturan tangan seorang

pemain. Power yang baik yang dimiliki oleh seorang pemain serta didukung oleh

kelenturan otot yang baik pula maka akan semakin meningkatkan peluang

keberhasilan seorang pemain dalam melakukan pukulan smash pada permainan

bolavoli. Kondisi ini tentunya harus pula diperhatikan oleh seorang pemain ataupun

seorang pelatih dalam permainan.

Smash merupakan salah satu senjata yang sering digunakan seorang pemain

untuk mendapatkan point (angka) dalam suatu permainan bolavoli. Smash sendiri

adalah pukulan yang diarahkan menuju daerah permainan lawan dengan pukulan

keras serta menukik tajam, sehingga akan menyebabkan lawan kesullitan dalam

menerima bola serta akan menghasilkan angka dalam permainan. Sedangkan power

atau daya ledak otot adalah kekuatan yang dibutuhkan seorang pemain ketika

hendak melakukan pukulan smash. Kondisi ini bisa saja daya ledak otot tungkai

tentunya sangat memberikan dampat, pada saat melakukan lompatan untuk

melakukan pukulan smash. Sedangkan kelenturan adalah kondisi fisik pemain

khususnya pergelangan tangan yang sangat berperan dalam melakukan pukulan

smash. Kelenturan sendiri berfungsi untuk mengarahkan pukulan smash yang akan

dilakukan oleh seorang pemain bolavoli.


4

Selanjutkan berdasarkan kondisi tersebut, peneliti melakukan observasi

(pengamatan) yang difokuskan kepada mahsiswa Penjaskesrek kelas B Univers itas

Islam Riau dengan tujuan untuk melihan bagaimana kemampuan mahasiswa dalam

bermain bolavoli, khususnya peda saat melakukan pukulan smash. Berdasarkan

hasil observasi yang telah dilakukan, terlihat bahwa mahasiswa belum maksima l

dalam melakukan pukulan smash. Otot tungkai yang menjadi tumpuan dalam

melakukan pukulan juga belum bekerja dengan maksimal, sementara kelenturan

yang diperlukan dalam pukulan juga belum berjalan dengan baik. Hasilnya pukulan

yang dilakukan menyebabkan bola terasangkut ke net dan jatuh pada area permaian

sendiri sehingga gagal mendapatkan poin (angka) dalam permainan. Selain itu

terdapat juga pukulan yang keluar dari area permainan yang disebabkan kelenturan

pergelangan tangan yang kurang baik sehingga pukulan smash sulit untuk

diarahkan.

Berdasarkan kondisi tersebut, Peneliti tertarik untuk melakukan penelitia n

yang berkaitan dengan daya ledak otot tungkai, kelenturan pergelangan tangan serta

pukulan smash. Adpun judul penelitian yang akan dilakukan adalah “Kontribus i

Daya Ledak Otot Tungkai dan Kelentukan Pergelangan Tangan Terhadap

Ketepatan Smash Bolavoli pada Mahasiswa Penjaskesrek Universitas Islam Riau

TA 2022-2023” .

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,

rumusan masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1) Power otot tungkai mahasiswa masih kurang maksimal.


5

2) Kurangnya kelentukan pergelangan tangan mahasiswa

3) Kurangnya ketepatan smash mahasiswa pada saat melakukan smash permainan

bolavoli.

C. Pembatasan Masalah

Mengingat keterbatasan kemampuan peneliti baik dari segi waktu dan tenaga,

dan lain-lainya, agar penulisan ini tidak terlepas dari permasalahan yang telah

dikemukakan di atas, maka peneliti membatasi penelitian ini yakni terdapat

Kontribusi Daya Ledak Otot Tungkai dan Kelentukan Pergelangan Tangan

Terhadap Ketepatan Smash Bolavoli pada Mahasiswa Penjaskesrek Univers itas

Islam Riau TA 2022-2023.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka perumusan masalahnya

adalah Apakah terdapat Kontribusi Daya Ledak Otot Tungkai dan Kelentukan

Pergelangan Tangan Terhadap Ketepatan Smash Bolavoli pada Mahasiswa

Penjaskesrek Universitas Islam Riau TA 2022-2023?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar

Kontribusi Daya Ledak Otot Tungkai dan Kelentukan Pergelangan Tangan

Terhadap Ketepatan Smash Bolavoli pada Mahasiswa Penjaskesrek Univers itas

Islam Riau TA 2022-2023.

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka dapat disimpulkan beberapa

manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut:
6

1. Sebagai syarat untuk mendapatkan gelar strata satu (S1) pada program Studi

Pendidikan Jasmani dan Rekreasi (Penjaskesrek) di Fakultas Ilmu Keguruan dan

Pendidikan Universitas Islam Riau.

2. Mahasiswa, sebagai bahan untuk meningkatkan pembinaan prestasi olahraga

bolavoli bagi mahasiswa penjaskesrek Universitas Islam Riau.

3. Fakultas, sebagai sumbangan pemikiran, bahan kajian bagi peneliti lain untuk

mengadakan penelitian yang lebih lanjut.

4. Perpustakaan, sebagai bahan kepustakaan mahasiswa Penjaskesrek Fakultas

Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Riau (FKIP-UIR).

5. Sebagai sumber bacaan bagi dunia olahraga khususnya pada cabang olahraga

permainan bolavoli.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori
1. Hakikat Daya Ledak Otot Tungkai
a. Pengertian Daya Ledak Otot Tungkai

Daya ledak adalah kemampuan otot atau sekelompok otot seseorang untuk

mempergunakan secara maksimal kekuatan yang dimiliki yang dikerahkan dalam

waktu yang sependek-pendeknya ataupun sesingkat singkatnya. Selanjutnya daya

ledak otot tungkai juga diartikan sebagai kemampuan sekelompok otot tungkai

untuk melakukan gerak secara eksplosif ketika melakukan lompatan (Hermanzo ni,

2020). Daya ledak otot tungkai adalah ketepatan otot dalam mengarahkan kekuatan

pada waktu yang singkat untuk memberikan objek momentum paling baik pada

tubuh atau objek dalam suatu gerakan explosive yang utuh untuk mencapai tujuan

yang dikehendaki (Harman, 2019). Daya ledak otot tungkai sendiri adalah kekuatan

seseorang untuk mempergunakan otot tungkainya (Ridwan, 2019).

Daya ledak juga diartikan sebagai power yang merupakan perpaduan dari

komponen kekuatan secara maksimum serta komponen kecepatan secara

maksimum. Sehingga power akan selalu berkaitan dengan explosive atau daya ledak

(Vai, 2018). Selain itu daya ledak adalah suatu gerakan seseorang atau kemampuan

untuk menampilkan dan mengeluarkan kekuatan secara eksplosif atau dengan cepat

(Ridwan & Sumanto, 2018). Pendapat lain juga mengatakan bahwa power adalah

menyangkut kekuatan dan kecepatan kontraksi otot yang dinamis dan eksplosive

serta melibatkan semua pengeluaran kekuatan otot yang maksimal dalam waktu

yang secepat-cepatnya (Ismaryati, 2015).

7
8

Sehingga berdasarkan penjelasan tersebut daya ledak otot tungkai dapat

diartikan sebagai kemampuan otot yang dimiliki oleh seseorang yang dapat

dipergunakan secara maksimal dalam waktu yang singkat untuk memebrikan objek

momentum yang paling baik terhadap tubuh. Daya ledak otot tungkai sendiri akan

berpengaruh terhadap gerakan yang ditimbulkan oleh seseorang dalam melakukan

aktivitas olahraga (Irawan, 2017). Gerakan yang dimaksudkan salah satunya adalah

lompatan yang dilakukan seseorang dalam permaian bolavoli. Daya ledak otot

tungkai tentunya memiliki pernanan penting dalam keberhasilan seseoran pada saat

melakukan lompatan untuk melakukan pukulan smash ataupun pukulan lainnya

(Oktariana & Hardiyono, 2020). Daya ledak otot tungkai yang baik tentunya akan

menghasilkan lompatan dan pukulan yang baik pula.

Permainan bolavoli melibatkan seluruh anggota tubuh tak terkecuali otot

tungkai seorang pemain. Kebugaran seorang pemain tentunya akan memberika n

dampak yang positif terhadap suatu pertandingan. Kebugaran yang baik dapat

mencapai prestasi yang baik. Akan tetapi pada kenyataannya banyak terdapar para

mahasiswa yang mengabaikan gaya hidup sehat sehingga berpengaruh pada

kebugaran jasmani mereka (Kamarudin, 2016). Kebugaran jasmani juga akan

memberikan dampak terhadap otot seorang pemain, terlebih lagi otot tungkai yang

memiliki peranan penting dalam permainan bolavoli Peranan otot tungkai dalam

permainan bolavoli tentunya sangat berpengaruh, terlebih lagi daya ledak otot

tungkai seorang pemain akan menentukan keberhasilan pukulan yang dilakukan

oleh seorang pemain (servis, passing, dan juga smash).


9

Daya ledak merupakan salah satu komponen biometric yang penting dalam

kegiatan olahraga (permainan bolavoli) (Yulifri, 2018). Hal ini disebabkan karena

daya ledak akan menentukan seberapa keras seorang atlet dapat melakukan suatu

pukulan dalam permainan bolavoli, seberapa tinggi seorang atlet dapat melompat

dalam permainan bolavoli, seberapa cepat seorang atlet dapat berlari, dan lain

sebagainya (Tifali & Padli, 2020). Sehingga wujud nyata dari daya ledak otot

tergambar dalam kemampuan seseorang seperti : Kekuatan atau ketinggia n

loncatan, kekuatan tendangan, kekuatan dalam berlari, kekuatan dalam lemparan,

kekuatan dorongan atau kekuatan otot lainnya. Kemampuan daya ledak otot tidak

hanya pada otot tungkai saja, akan tetapi pada seluruh otot, terutama pada otot-otot

besar seperti pada otot lengan pada hasil lemparan.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa daya ledak

merupakan daya penggerak suatu aktivitas yang dilakukan oleh tubuh yang terjadi

pada saat melakukan aktivitas olahraga. Selain itu daya ledak juga akan berfungs i

untuk mencegah terjadinya cidera yang dialami oleh seoarng atlet atau pemain

bolavoli. Sehingga kondisi ini tentunya akan sangat memberikan manfaat yang baik

pada seorang pemain bolavoli pada saat ingin melakukan pukulan smash. Pada

dasarnya daya ledak yang terjadi tentunya terdapat beberapa kategori. Berikut

adalah macam-macam daya ledak yang terjadi:

1) Macam- Macam Daya Ledak

Jenis atau macam-macam dari daya ledak yang terjadi dalam dunia olahraga

dapat dilihat dari beberapa sudut pandang yang berbeda-beda. Diantaranya:


10

a) Daya ledak dilihat dari aspek tujuana atau sasaran latihan. Kondisi ini
tentunya sangat berkaitan dengan sasaran ataupun tujuan latihan yang
dilakukan. Sebagai contoh misalnya kondisi latihan yang dilakukan adalah
dengan tujuan untuk meningkatkan kondisi fisik siswa itu sendiri, maka
dalam hal ini peningkatan daya ledak yang dilakukan adalah daya ledak otot
tungkai.
b) Selanjutnya di tinjau dari kontraksi otot yang terjadi. Pada saat melakuka n
suatu aktivitas olahraga, seorang atlet atau siswa tentunya sangat
membutuhkan peranan otot pada setiap gerakan yang dilakukan. Sehingga
semakin baik kontraksi kerja otot seseorang akan menyebabkan aktivita s
yang dilakukan akan semakin baik pula. Kondisi ini tentunya akan
memberikan dampak yang positif terhadap aktivitas yang sedang dilakukan.
c) Selanjutnya daya ledak yang terjadi dilihat dari kombinasi dengan elemen
kondisi fisik lainnya. Di dalam daya ledak terdapat dua elemen kondisi fisik
yang saling berpengaruh. Diantara kondisi fisik tersebut adalah kekuatan dan
kecepatan. Apabila kedua elemen tersebut (kekuatan dan kecepatan)
dipadukan menjadi satu, maka akan menghasilkan tenaga yang eksplosive
atau dengan kata lain lebih dikenal dengan istilah daya ledak otot atau power
(Syafruddin, 2011).

2) Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Daya Ledak Otot Tungkai

Selain macam-macam daya ledak otot, hal berikutnya yang harus

diperhatikan adalah tentang faktor-faktor yang mempengaruhi daya ledak otot

tungkai itu sendiri. Unjuk kerja yang berhubungan dengan daya ledak dipengaruhi

oleh beberapa faktor yang antara lain adalah sebagai berikut :

a) Koordinasi Intermuskuler
Yakni beberapa kelompok otot sewaktu melakukan aktivitas. Otot- otot yang
bekerja secara koordinasi akan menghasilkan kekuatan maksimal, akan tetapi
sering terjadi kerja tidak maksimal.
b) Koordinasi Intramuskuler
Koordinasi intramuskuler adalah kekuatan yang juga tergantung pada fungs i
syaraf otot yang terlibat dalam pelaksanaan tugas aktivitas fisik tersebut.
c) Reaksi Otot Terhadap Rangsangan Syaraf
Reaksi otot terhadap rangsangan syaraf, otot akan memberikan reaksi
terhadap rangsangan latihan sebesar 30% dari potensi yang dimiliki otot yang
bersangkutan.
d) Sudut Sendi
Sudut sendi, beberapa penemuan mengatakan bahwa kekuatan dan kecepatan
maksimum akan dicapai apabila sendi yang terlibat saat aktivitas berada pada
keadaan yang benar- benar lurus atau mendekati keadaan itu (Irawadi, 2011).
11

Berdasarkan uraian penjelasan di atas, bahwa faktor yang mempenga r uhi

daya ledak otot tungkai di dalam melakukan awalan, sikap badan di udara serta

sikap akhir pada saat pendaratan pada bak pasir diperlukan Koordinasi

Intermuskuler, Koordinasi Intramuskuler, Reaksi Otot Terhadap Rangsanga n

Syaraf serta Sudut Sendi.

b. Otot Tungkai

Otot adalah sebuah jaringan konektif yang tugas utamanya menggerakka n

bagian-bagian tubuh baik yang disadari maupun yang tidak disadari. Otot

merupakan alat gerak aktif (Wiarto, 2013). Otot merupakan jaringan yang

mempunyai kemampuan khusus yaitu berkontraksi. Sedangkan daya otot tungkai

merupakan kemampuan otot atau sekelompok otot seseorang untuk

mempergunakan kekuatan maksimal yang dikerahkan dalam waktu sependek-

pendeknya (Oktariana & Hardiyono, 2020).

Selanjutnya jaringan otot tungkai terdiri dari sel-sel yang berbentuk panjang

dan ramping. Setiap sel otot mempunyai serabut otot. Dimana apabila serabut otot

ini dikumpulkan menjadi satu kesatuan, maka akan menjadi salah satu alat tubuh

yang disebut daging. Untuk lebih jelas dapat melihat gambar otot tungkai di bawah

ini.
12

Gambar 1 : Otot Tungkai (Tangkudung, 2018)

2. Hakikat Kelenturan Pergelangan Tangan

Selain aspek daya ledak otot tungkai yang diperlukan dalam menempatkan

bola pada saat melakukan smash pada permainan bolavoli, aspek kondisi fisik yang

lain diperlukan adalah aspek kelentukan pergelangan tangan. Kelentukan adalah

sebagai salah satu komponen kebugaran jasmani merupakan kemampuan

menggerakkan tubuh atau bagian-bagiannya seluas mungkin tanpa terjadi

ketegangan sendi dalam cedera otot (Ismaryati, 2008). Kelentukan adalah

kemampuan untuk bergerak dalam ruang gerak sendi (Harsono, 2001). Selain itu

kelentukan juga merupakan salah satu elemen kondisi fisik yang menentukan dalam

mempelajari ketrampilan-ketrampilan suatu gerakan, mencegah terjadinya cidera

pada pemain, mengembangkan kemampuan kekuatan, kecepatan, daya tahan,

kelincahan serta koordinasi (Ridwan & Sumanto, 2018).

Dalam dunia olahraga, kelentukan juga ditentukan oleh elastisitas tidaknya

fleksibilitas. Fleksibilitas diartikan sebagai keluasan gerak, terutama pada otot

persendian. Kondisi ini tentunya sangat memberikan dampak yang positif terhadap
13

seorang pemain supaya otot-otot sendi tidak kaku dan dapat bergerak dengan

leluasa tanpa adanya ganguan yang berarti (Suparman et al., 2021). Dengan kondisi

ini lentuk/lentur atau tidaknya seseorang ditentukan oleh luas atau sempitnya ruang

gerak sendi-sendinya. Semakin lentur pergelangan tangan seseorang, maka

diharapkan akan semakin mudah seseorang itu dalam menempatkan posisi bola

pada saat dia melakukan smash pada permainan bolavoli.

Berdasarkan penjelasan di atas terlihat bahwa kelentukan memililki peranan

yang sangat penting untuk seorang atlet atau pemain bolavoli. Dalam kondisi ini

kelentukan yang baik akan menyebabkan seseorang dapat bergerak dengan bebas

serta mengarahkan dengan baik bola yang akan di pukul pada permainan bolavoli.

Kelentukan yang baik juga akan membuat seseorang dapat terhindar dari cidera

pada saat bermain bolavoli. Pada saat seseorang hendak melakukan pukulan Smash

kelentukan pergelangan tangan menjadi hal yang penting untuk diperhatikan. Selain

dapat menyebabkan cidera, kelentukan yang tidak baik yang dimiliki oleh seorang

pemain tentunya juga akan menyulitkan pada saat hendak melakukan pukulan

Smash. Sehingga tidak jarang ditemukan seseorang yang melakukan Smash pada

permainan bolavoli tidak mendaptkan poin atau bahkan mengalami cidera.

a. Faktor Yang Mempengaruhi Kelentukan

Kelenturan merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dalam

menggerakkan sendi atau pergelangan kesegala arah dengan seluas-luasnya secara

optimal tanpa cidera. Dalam hal ini terdapat beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi kelenturan pergelangan tangan seseorang. Faktor tersebut terdiri

dari : Koordinasi otot synergis dan antagonis, bentuk persendian, temperatur otot,
14

kemampuan tendon dan ligament, kemampuan proses pengendalian fisiolo gis

persyarafan serta usia dan jenis kelamin (Syafruddin 2011:115).

3. Hakikat Smash Permainan Bolavoli


a. Pengertian Smash Permainan Bolavoli

Di dalam permainan bolavoli, terdapat beberapa teknik yang sering

digunakan salah satunya adalah teknik smash atau yang lebih populernya lagi

disebut dengan spike. Smash atau spike ini adalah pukulan yang sangat keras yang

bertujuan untuk mematikan bola dipihak lawan, agar team tersebut bisa

memperoleh point disetiap bapak permainannya. Selain itu dijelaskan pula bahwa

Smash merupakan salah satu teknik dasar dalam permainan bolavoli yang memilik i

peranan penting untuk membuat suatu serangan serta mendapatkan suatu angka

(Rivan Syukur & Kastrena, 2019). Smash sendiri merupakan pukulan utama dalam

penyerangan dalam usaha untuk memperoleh kemenangan (Yulia, 2020).

Di dalam pelaksanaannya teknik smash/spike ini juga terbagi dalam

beberapa teknik. macam-macam teknik smash tersebut adalah sebagai berikut:

1. Open Spike

Open Spike dapat diterjemahkan bahwa, bola melambung tinggi dari arah

Tosser baik kearah sisi kiri ataupun sisi kanan lapangan, dengan situasi bola

melambung tinggi kearah luar lapangan, dengan posisi pemain mengambil Langkah

dari luar sisi garis lapangan. Berikut gambar teknik melakukan open Spike.
15

Gambar 2 : Open Spike (Yulia, 2020).

2. Quick Spike

Smash Quick merupakan salah satu pukulan tercepat yang terjadi, dimana seorang

pemain akan mengkoordinasikan akselerasinya dengan memukul bola hanya 20-30

Cm diatas net. Berikut gambar Quick Spike:

Gambar 3 : Quick Spike (Yulia, 2020).

3. Semi Spike

Sikap pemulaan, gerak pelaksanaan dan gerak lanjutan sama dengan Smash normal.
Perbedaanya terletak pada ketinggian umpan yang diberikan dan waktu mengamb il
16

Langkah awalan. Awalan Langkah ke depan mula-mula pelan-pelan sejak bola


mulai mengarah ke pengumpan. Berikut adalah gambar semi Spike:

Gambar 4 : Semi Spike (Yulia, 2020).

b. Beberapa Macam Kesalahan dalam Melakukan Smash/Spike

Selanjutnya yang harus diperhatikan oleh seorang pemain pada saat

melakukan Smash adalah kesalahan-kesalahan yang terjadi sehingga menyebabkan

pukulan yang dilakukan tidak memberikan poin. Berikut kesalahan-kesalahan yang

terjadi pada saat seseorang melakukan pukulan Smash:

Kesalahan pertama adalah memutar tangan terlebih dahulu sebelum seorang pemain

memukul bola. Kondisi ini dapat menyebabkan pukulan yang dilakukan tidak

maksimal sehingga menyebabkan kerugian terhadap tim. Kondisi selanjutnya

adalah Dengan mengayun-ayun seperti akan memkul bola, sebelum memukul bola

yang sebenarnya (Munafizah, 2008:24).

Berdasarkan urain di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa di dalam

pelaksanaan melakukan smash atau spike ini, seorang pemukul harus terlebih

dahulu mengambil sebuah ancang-ancang melompat dengan jarak 3-4 meter dari

net, pada saat bola diberikan dan berada di udara, maka bola tersebut dipukul
17

dengan sekeras mungkin dengan menggunakan telapak tangan, kemudian mendarat

kembali ke tanah dengan kedua kaki dan kembali ke posisi normal lagi.

B. Kerangka Pemikiran

Pukulan Smash merupakan salah satu dari teknik dasar yang digunakan

dalam permainan bolavoli. Pukulan Smash merupakan salah satu teknik dasar yang

sering dijadikan sebagai senjata dalam permainan bolavoli untuk menghasilka n

poin. Untuk menghasilkan pukulan Smash yang baik tentunya juga harus didukung

kemampuan yang baik dalam penguasaan teknik dasar permainan bolavoli. Selain

itu kondisi berikutnya yang harus diperhatikan bagaimana kemampuan otot seorang

pemain dalam melakukan suatu pukulan Smash. Daya ledak otot yang baik tentunya

akan menghasilkan pukulan Smash yang baik pula. Sedangkan daya ledak otot yang

kurang baik tentunya akan menyebabkan kesalahan dalam melakukan pukulan

Smash atau kegagalan sehingga pukulan yang dilakukan tidak menghasilkan poin.

Kondisi berikutnya yang harus diperhatikan seorang pemain bolavoli adalah

bagaimana kelentukan pergelangan tangan pada saat hendak melakukan pukulan

Smash. Selain teknik dasar pukulan Smash yang baik yang telah dikuasai, kondisi

berikutnya yang menjadi penting adalah bagaimana fleksibilitas pergelangan tangan

seorang pemaian. Fleksibilitas diartikan sebagai keluasan gerak, terutama pada otot

persendian. Kondisi ini tentunya sangat memberikan dampak yang positif terhadap

seorang pemain supaya otot-otot sendi tidak kaku dan dapat bergerak dengan

leluasa. Sehingga pukulan Smash yang diarahkan tidak terjadi kesalahan ataupun

kegagalan, melainkan berhasil masuk tepat pada daerah lawan serta memberika n

poin dalam permainan.


18

Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan di atas, dalam hal ini dapat

dipahami bahwa daya ledak otot tungkai yang baik serta di topang dengan

kelentukan pergelangan tangan yang baik akan meningkatkan keberhasilan pukulan

Smash yang akan dilakukan. Sehingga dalam hal ini penulis berasusmsi bahwa

untuk melakukan penempatan Smash pada permainan bolavoli yang baik harus

didukung dengan daya ledak otot tungkai serta kelentukan pergelangan tangan

mahasiswa itu sendiri.

C. Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalahnya, maka peneliti mengajukan hipotesis

penelitian sebagai berikut: Apakah terdapat kontribusi daya ledak otot tungkai dan

kelentukan pergelangan tangan terhadap ketepatan smash bolavoli pada mahasiswa

Penjaskesrek Universitas Islam Riau TA 2022-2023.


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Adapun jenis penelitian ini korelasional atau hubungan dengan

membandingkan hasil pengukuran korelasi ganda yang berbeda agar dapat

menentukan tingkat hubungan antara variabel-variabel ini (Arikunto, 2006: 273).

Teknik kolerasi digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis

hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau ratio, dan

sumber data dari dua variabel atau lebih tersebut adalah sama. Dalam hal ini sebagai

variabel bebas adalah daya ledak otot tungkai (X1 ) dan kelentukan pergelanga n

tangan (X2 ), serta ketepatan smash bolavoli sebagai variabel terikat (Y) Sugiyono

(2010:228). Untuk lebih jelas dapat dilihat desain penelitian di bawah ini:

Ketepatan Smash
Bolavoli
Variabel Y

Korelasi

Kelentukan
Power Otot Tungkai
PergelanganTangan
Variabel X1
Variabel X2

Gambar 2. Desain Penelitian

19
20

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan bagian dari penelitian yang mana dapat diartikan

sebagai subjek atapun objek yang teradapat dalam peneitian sebelum dijadikan

sebagai sampel penelitian. Populasi adalah keseluruhan subjek dalam penelitia n,

(Arikunto. 2006: 130). Pada penelitian ini yang dijadikan populasi adalah seluruh

mahasiswa mata kuliah bolavoli Tahun Akademik 2022-2023.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto,

2006:131). Berpedoman kepada populasi penelitian, maka sampel dalam penelitia n

ini adalah seluruh populasi yang ada yaitu pada mahasiswa mata kuliah bolavoli

Tahun Akademik 2022-2023. Sesuai dengan penjelasan para ahli mengatakan:

Apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua untuk dijadikan

sebagai sampel, sampel ini dinamakan sampel penelitian populasi atau total sampel.

Teknik penarikan sampel disebut dengan total sampling, total sampling adalah

penarikan sampel dari semua populasi yang ada. Sampel penelitian ini adalah

mahasiswa kelas B Penjas.

C. Defenisi Operasional

a. Daya Ledak Tungkai adalah gabungan beberapa unsur komponen fisik

(kekuatan dan keccepatan) dan merupakan kemampuan seseorang untuk

mengggerakkan tubuhnya atau bagian- bagiannya secara kuat dan dengan

kecepatan tinggi. Daya ledak otot tungkai dapat diukur dengan menggunaka n

tes Vertical Jump.


21

b. Kelentukan pergelangan tangan adalah kemampuan tubuh dalam aktivitas

dengan seluwes mungkin.

c. Ketepatan Smash Bolavoli adalah kemampuan seseorang dalam melakukan

smash arah dan pergerakan sesuai yang diharapkan.

D. Pengembangan Instrumen

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti

dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,

dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah

(Arikunto, 2006:160). Adapun tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Tes Vertical Jump Test (Chaniago, dkk, 2002:14).

a. Tujuan

Untuk mengukur daya ledak tungkai dalam arah vertikal

b. Sasaran

Laki- laki dan perempuan yang berusia 10 tahun sampai mahasiswa

c. Perlengkapan

1) Papan bermeteran yang dipasang di dinding dengan ketinggian dari

150 – 350 cm. Tingkat ketelitiannya hingga 1 cm.

2) Bubuk kapur dan timbangan badan

3) Dinding minimal tingginya 365cm (12 Feet)

d. Pelaksanaan

1) Selama melakukan tes, tangan testi ditaburi serbuk kapur

2) Testi berdiri di bawah papan berskala menghadap ke samping


22

3) Tangan yang digunakan menepuk papan skala atau dinding skala

diangkat tinggi ke atas dan ditempelkan pada papan atau dinding skala

4) Testi segera melompat setinggi - tingginya ke atas menepuk papan atau

dinding skala saat berada dipuncak lompatan bekas tangan adalah B

5) Selesih antara B - A adalah hasil prestasi testi

6) Lakukan tiga kali ulangan. Untuk lebih jelas lihat gambar di bawah ini.

Gambar 3 : Tes Vertical Jump (Chaniago, dkk, 2002 : 15).

e. Penilaian

Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel 1 : Penilaian Raihan Vertical Jump


No 16 – 19 Tahun Nilai

1 73 – Ke atas 5

2 60 – 72 4

3 50 – 59 3

4 39 – 49 2

5 38 – dst 1

(TKJI, 2000 : 3)

2. Pengukuran Kelentukan Pergelangan Tangan (Ismaryati, 2008:109).


23

a. Tujuan

Mengukur kelentukan pergelangan tangan.

b. Sasaran

Laki-laki dan perempuan yang berusia 6 tahun ke atas.

c. Perlengkapan

1) Busur derajat, pendil, kertas karton, perekat.

2) Meja atau bangku yang datar.

3) Letakkan tangan di sisi luar meja menghadap ke atas (pergelangan tangan

di pinggir meja, sehingga tangan berada di luar meja)

4) Kertas karton dipasang arah vertikal dengan alas triplek.

5) Tangan menggenggam pensil/spidol dalam posisi hiper extensi.

d. Pelaksanaan

1) Lakukan gerakan fleksi, sehingga pensil/ spidol membuat garis lengkung

di karton.

2) Ukur lengkungan yang tertera di karton dengan menggunakan busur

derajat.

3) Lakukan tiga kali ulangan.

e. Penilaian

Nilai rata-rata dari ketiga ulangan merupakan kelentukan pergelanga n

tangan testi.

3. Tes Smash (Nurhasan, 2001:172)

a. Tujuan

Untuk mengukur ketepatan mengarahkan bola dengan cepat dalam smash


24

b. Perlengkapan

1) Lapangan bolavoli

2) Dua buah tiang panjang masing-masing setinggi 3,5 meter

3) Bola menimal 1 buah dan paling bangak 6 buah atau tidak terbatas

4) Stopwatch

5) Formulir Tes dan alat tulis

c. Petugas

1) Seorang yang bertugas melambungkan bola untuk di-smash

2) Seorang sebagai pencatat waktu

3) Seorang yang lagi bertugas mengawasi dimana jatuhnya bola dan

sekaligus mencatat skornya

d. Pelaksanaan

1) Testi berada di daerah serang atau bebas dalam lapangan permainan

2) Bola dilambungkan atau diumpan dekat atas jaring ke arah testi

3) Dengan atau tanpa awalan, testi meloncat dan memukul bola melampa ui

atas jaring ke dalam lapangan di seberangnya dimana terdapat sasaran

dengan angka-angka

4) Stopwatch dijalankan pada waktu bola tersentuh oleh tangan testi, dan

dihentikan pada saat bola menyentuh lantai


25

Gambar 4. Lapangan untuk smash (Nurhasan, 2001:172)

e. Penilaian

1) Skor terdiri atas dua bagian yang tidak terpisahkan, yaitu angka sasaran

plus waktu kecepatan jalannya bola.

2) Skor waktu dalam detik hingga persepuluhnya.

3) Bola yang menyentuh batas sasaran, dihitung telah masuk sasaran

dengan angka yang lebih besar.

4) Skor = 0, jika pemukul menyentuh jaring dan atau sasaran smash keluar

sasaran, akan tetapi waktu tetap dicatat.

5) Skor smash adalah jumlah angka dan detik dari 5 kali kesempatan

melakukan smash

E. Teknik Pengumpulan Data

Metode penelitian yang penulis gunakan yaitu teknik sebagai berikut :

1. Observasi

Observasi adalah teknik yang dilakukan penulis dengan pengamatan

lamgsung ke objek atau tempat penelitin di lapangan guna untuk mendapatkan dan

mencari informasi mengenai terdapat atau tidak terdapatnya kontribusi daya ledak
26

otot tungkai dan kelentukan pergelangan tangan terhadap ketepatan smash bolavoli

pada mahasiswa Penjaskesrek Universitas Islam Riau TA 2022-2023.

2. Teknik Pustaka

Teknik ini digunakan untuk mendapatkan informasi tentang penjelasan-

penjelasan teori-teori yang berhubungan dengan masalah yang diteliti sehingga

dapat menunjang dan mendukung landasan teori dalam penelitian ini.

3. Tes dan Pengukuran

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat yang lain yang

digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan

atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok (Arikunto, 2006:150). Tes yang

dilakukan dalam penelitian ini adalah tes vertical jump, tes kelentukan pergelanga n

tangan dan tes smash permainan bolavoli

F. Teknik Analisis Data

Berdasarkan pada hipotesis yang diajukan, analisis data yang dilakukan

dapat dikemukakan sebagai berikut :

1. Tingkat hubungan antara korelasi ganda diuji dengan menggunakan rumus

korelasi product moment oleh Pearson dalam (Arikunto, 2006 : 274)

Ry.12 = √{𝑟2 𝑦1 + 𝑟2 𝑦2 − 2𝑟𝑦1 . 𝑟𝑦2 . 𝑟12}


1 – 𝑟2 12
Selanjutnya untuk mengetahui signifikan korelasi ganda dicari dulu dengan rumus

F = 𝑅 2 𝑦12 / 𝑘
2
(1 - 𝑅 𝑦12) / (𝑛 − 𝑘 − 1)

Dimana

Ry.12 = Koefisien Korelasi Ganda

N = Jumlah Sampel
27

K = Jumlah Variabel Prediktor

Kemudian untuk menguji Independensi antar variabel bebas/ prediktor, dapat

menggunakan rumus uji-t sebagai berikut.

t = r √{𝑛 − 2
r √{1 − 𝑟2 (Fardi, 2016: 29-30).

Anda mungkin juga menyukai