Oleh
1
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI.................................................................................................... i
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah........................................................................ 4
C. Pembatasan Masalah....................................................................... 5
D. Perumusan Masalah........................................................................ 5
E. Tujuan Penelitian............................................................................ 5
F. Manfaat Penelitian.......................................................................... 5
BAB II. KAJIAN TEORI
A. Kajian Teori.................................................................................... 7
1. Pengertian Profil....................................................................... 7
2. Pengertian Tes dan Pengukuran................................................ 8
a. Pengertian Tes..................................................................... 8
b. Pengertian Pengukuran....................................................... 8
c. Kriteria memilih Tes........................................................... 9
3. Kebugaran Jasmani................................................................... 10
a. Pengertian Kebugaran Jasmani........................................... 10
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kebugaran Jasmani..... 15
c. Komponen Kebugaran Jasmani.......................................... 18
d. Cara Meningkatkan Kebugaran Jasmani............................ 20
B. Kerangka Konseptual ..................................................................... 23
C. Pertanyaan Penelitian ..................................................................... 24
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis, Tempat dan Waktu penelitian............................................... 25
B. Populasi dan Sampel....................................................................... 25
C. Jenis dan Sumber Data.................................................................... 27
D. Tekhnik Pengumpulan Data ........................................................... 27
E. Instrumen Penelitian ...................................................................... 27
F. Tekhnik Analisis Data..................................................................... 38
DAFTAR PUSTAKA
1
BAB I
PENDAHULUAN
sehat dan bugar, sehat adalah adalah terbebasnya baik fisik maupun mental
tiga hal penting dalam kebugaran jasmani, yaitu: Fisik, fungsi organ, respon
otot. Fisik yaitu berhubungan dengan otot, tulang dan bagian lemak, fungsi
organ yaitu berhubungan dengan efisiensi sistem jantung, pembuluh darah dan
1
2
jasmani dengan melakukan olahraga secara teratur dan aktivitas fisik sehari-
yang baik sedangkan Siswa yang tidak memiliki kebugaran ditandai dengan
sering mengantuk saat belajar, mudah lelah saat berolahraga, dan otot terasa
nyeri setelah berolah raga, tentunya hal ini sangat berpengaruh terhadap
unsur kondisi fisik diantaranya lari cepat 60 meter, angkat tubuh (pull up)
selama 60 detik putra, Baring duduk (sit up) selama 60 detik, Loncat tegak
(vertikal jump), lari atau 1200 meter putra. Kriteria ini dimaksutkan untuk
Kebugaran jasmani tidak terlepas dari berbagai faktor asupan gizi yang
diperoleh, karena dengan asupan gizi yang baik maka akan sangat menunjang
oleh tubuh sebagai sumber energi dalam melakukan aktifitas, serta sebagai
kesegaran jasmani konsumsi makanan yang seimbang dan cukup energi serta
asupan gizi, status gizi. kegiatan pendidikan jasmani yang diberikan oleh guru
menit.
memiliki tempat dan tanah yang cukup luas. Dilihat lagi dari kondisi
lingkungan dan aktifitas fisik yang dilakukan siswa SMA Negeri 1 Bungaraya
yang berada di pedesaan, meskipun tata letak sekolah berada dipedesaan dan
akses kesekolah yang begitu jauh umumnya siswa untuk pulang pergi sekolah
jemput. Dengan akses kesekolah yang jauh dari pemukiman penduduk dan
jalan yang sepi serta jauhnya jarak dari rumah menuju sekolah membuat
4
karena akses yang mudah, efisien dan lebih cepat untuk mencapai tujuan.
teknologi yang ada karena semakin pesat teknologi tersebut yang memberikan
tingkat kebugaran jasmani siswa. Hal ini terlihat pada saat pembelajaran
penjasorkes, banyak siswa yang kurang semangat, cepat lelah, tidak fokus,
Berdasarkan uraian pada bagian latar belakang masalah dan teori para
pakar, maka penulis ingin melakukan penelitian yang mengacu kepada “Profil
B. Identifikasi Masalah
1. Aktifitas fisik
2. Lingkungan geografis
3. Usia
4. Status Gizi
5
C. Pembatasan Masalah
ini pada “Kebugaran Jasmani Siswa Putra IPA SMA Negeri 1 Bungaraya
Kabupaten Siak”
D. Perumusan Masalah
belakang masalah diatas maka perumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu:
E. Tujuan Penelitian
tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini untuk mengetahui tingkat
Siak”.
F. Manfaat Penelitian
adalah:
A. Kajian Teori
1. Pengertian Profil
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:256) profil berarti
grafik atau itisar yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus. Sedangkan
menurut Alsyahbana, Murdha (2012:3) dalam jurnal profil tinggi badan, daya
ledak (power) otot tungkai, kelincahan (agility) dan daya tahan (endurance)
pemain bulu tangkis PB Surya Baja Surabaya usia 12-16 tahun profil adalah
kedudukan, atau keadaan seseorang atau sesuatu yang baik dalam bentuk
atau keadaan Kesegaran Jasmani yang dimiliki oleh siwa Putra IPA di SMA
kesegaran jasmani yang dalam hal ini berdasarkan hasil obervasi peneliti
7
8
dan aturan-aturan tertentu. Ada beberapa istilah yang kata dasarnya testnamun
inilah yang akan dinilai, diukur kemampuannya sesuai dengan tujuan test.
3) Tester adalah oaring yang diserahi untuk melaksanakan test terhadap para
dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Sutrisno Hadi (1987)
untuk mengidentifikasikan besar kecilnya suatu obyek atau gejala yang dapat
dilakukan melalui alat-alat yang telah ditera atau tanpa menggunakan alat
yang ditera. Menurut safrith dan Wood (1989), pengukuran adalah proses
proses untuk memperoleh besaran kuantitatif dari suatu obyek tertentu dengan
dijadikan bahan pegangan dalam melakukan test dan pengukuran. Suatu test
antara lain:
1) Valid
Adalah sahih, suatu test dikatakan valid apabila test itu mengukur apa
akan valid bila digunakan meter, tetapi tidak valid jika menggunakan
gram.
2) Reliabel
Adalah terpercaya, suatu testdikatakan reliabel apabila test itu dapat
objektiv apabila test itu mengukur secara sama atau hampir sama apabila
dilakukan oleh dua orang yang berbeda dalam mengukur objek yang
sama.
4) Ekonomis
Ekonomis dan efisien, suatu test dikatakan ekonomis apabila dalam
diperlukan
5) Punya norma penilaian atau patokan
6) Punya petunjuk pelaksanaan
7) Test harus berbentuk duplikasi dari keterampilan
8) Test harus cukup menyenangkan bagi testee
9) Test harus mengandung unsur-unsur pendidikan
10
3. Kebugaran Jasmani
a. Pengertian Kebugaran Jasmani
Kebugaran jasmani adalah kemampuan melakukan kegiatan sehari-hari
dengan penuh vitalitas dan kesiagaan tanpa mengalami kelelahan yang berarti
dan mempunyai cukup energy untuk beraktifitas pada waktu senggang dan
2005:17).
Sedangkan menurut (Maksum, dkk., 2004:23), mengatakan
bahwasannya “di samping kebugaran merupakan general faktor dari tiga pilar
tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Orang yang bugar berarti ia dapat
fisik yang optimal dalam hidup seseorang, dengan ditandai oleh pencapaian
nilai tes kebugaran jasmani dalam tingkat tertentu, dan terhindarkan dari
merupakan bagian dari kondisi fisik, istilah kebugaran jasmani berasal dari
Physical Fitnes. Phsical berarti jasmani, dan fitness berarti kemampuan (fit =
jasmaniah.
Sutarman dalam Apri Agus (2012:23) mengemukakan
layak”.
Berdasarkan kutipan di atas dapat kita ketahui bahwa kebugaran
yang dapat mewujudkan suatu peningkatan kualitas hidup dalam dalam setiap
tinggi tidak sama dengan orang yang memeiliki tingkat kebugaran yang
rendah. Pada orang yang memiliki tingkat kebugaran yang tinggi akan mampu
bekerja selama 8 jam dengan kemampuan kerja 50% dari kapasitas aerobik,
sedangkan pada orang dengan tingkat kebugaran yang rendah hanya mampu
harus sesuai dengan yang dibutuhkan oleh tubuh baik secara kuantitatif
karbohidrat, lemak dan protein yang dimakan harus sesuai dengan aktifitas
diberikan 20-30% dari total kalori dan protein dibutuhkan 1 gram/berat badan,
sedangkan pada atlet diberikan 10-15% dari total kalori. Selanjutnya secara
(karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air) dan jumlahnya dapat
yang diperlukan untuk melakukan suatu kegiatan (memiliki bentuk tubuh yang
baik).
Jika seseorang dikatakan mempunyai Physiological Fitness adalah
yang berarti dan dapat pulih kembali (recovery) dengan cepat kalau timbul
secara maksimal.
Selanjutnya Sadoso dalam Apri Agus (2012:25-26) mengemukakan,
dan bertingkat, dimulai dari tingkat yang sangat rendah sampai ketingkat
kekurangan energi.
Johnson (1977), mengemukakan bahwa seseorang yang memiliki
adalah:
1) Menguap ditempat kerja
2) Perasaan malas dan mengantuk sepanjang hari.
3) Cenderung bertingkah marah
4) Merasa lelah dengan kerja fisik yang minimal.
5) Terlalu capek untuk melakukan aktivitas di waktu senggang.
6) Penggugupan di waktu kerja
7) Sukar rileks.
8) Mudah cemas dan sedih
9) Mudah tersinggung.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebugaran jasmani
Pate dalam Apri Agus (2012:27-28) mengemukaka bahwa faktor-faktor
separuhnya. Dan antara orang dewasa dengan orang tua juga terdapat
fungsional organ tubuhnya terutama orang telah tua tidak lagi berjalan
hemogoblin atau sel serat otot. Baru-baru ini Malina dan Bauchard (1990)
seseorang.
Suharjana (2013:9) mengemukakan faktor-faktor yang
untuk membubag asam laktat sehingga, tubuh bisa segar kembali. Istiahat
yang baik bagi orang dewasa adalah tidur selama 7-8 jam setiap hari,
meskii hanya beberapa saat saja. Secara fisiologis tidur siang dapat
siang hari.
16
terhadap stress, dan dapat menghargai diri sendiri dan orang lain.
jasmani itu ada yang berkaitan dengan nilai-nilai kesehatan dan kemampuan
paru dan pembuluh darah untuk berfungsi secara optimal pada keadaan
daya. Serabut otot akan memberikan respon apabila diberi beban atau
tahanan dalam latihan. Tanggapan atau respon ini membuat otot lebih
efisien dan mampu memberikan respon lebih baik kepada sistem syaraf
pusat.
3) Daya tahan otot (ketahanan muskulator)
Daya tahan otot adalah kemampuan atau kapasitas sekelompok
5) Komposisi tubuh
17
motorik, meliputi:
1) Kelincahan (agility)
Kelincahan adalah kemampuan untuk mengubah arah secara
biomotor dapat dirinci menjadi dua tipe yaitu: kecepatan terkontrol dan
kecepatan maksimal.
3) Keseimbangan (balance)
Keseimbangann\ merupakan kemampuan mempertahankan sikap
dengan berbagai tingkat kesukaran dengan cepat dan dengan efisien dan
penuh ketepatan.
5) Daya ledak (power)
Daya ledak adalah kemampuan seseorang mempergunakan
singkatnya.
Sedangkan Moeloek dalam Apri Agus(2012:31-32), mengemukakan
meliputi kemampuan dari sistem jantung, darah dan peredaran darah serta
waktu yang lama, ditingkatkan secara progresif dan individual yang bertujuan
fungsi organ tubuh seseorang terutama sekali fungsi organ jantungnya. Akibat
dari latihan ini maka denyut nadi istirahatnya akan lebih baik dibandingkan
dengan seseorang yang jarang melakukan latihan (Jhonson dan Nelson, 1986).
Latihan akan meningkatkan prestasi kerja, dan peningkatan itu
ini untuk memberikan waktu bagi tubuh kita istirahat setelah melakukan
semula.
2) Memberikan kesempatan untuk resintesa asam laktat menjadi glikogen
latihannya saja, tetapi interval istirahat tidak boleh diabaikan baik durasi
kerja lama dan intensitas ringan maka rasio interval adalah 1:1, pada interval
kerja yang sedang maka rasio menjadi 1:2, dan pada interval kerja yang
pemberian beban latihan yang terdiri dari intensitas latihan, durasi latihan,
frekuenssi latihan, serta lama latihan adalah menunjukkan seberapa besar atau
intensitas latihan agar mencapai zona latihan yang sesuai dengan tujuan
latihan yang ingin dikembangkan maka denyut nadi yang menjadi ukuranya
dan ini disebut denyut nadi latihan (training heart rate).Dan untuk latihan
latihan adalah sekitar 70%-80% dari Denyut Nadi maksimal (DN Max.220-
usia).
20
yang disenangi. Kedua, tentukan intensitas latihan dengan rumus 70-85% dari
denyut nadi maksimal. Ketiga lama latihan paling kurang antara 30-45 menit
tiap kali latihan. Keempat frekuensi latihan seminggu dilakukan antara 3-4
B. Kerangka Konseptual
Sesuai dengan apa yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa dengan
kelelahan yang berarti. Oleh sebab itu kebugaran bagi setiap orang sangat
berarti apalagi siswa, dimana mereka melewati hari demi harinya duduk
yang diberikan oleh guru, dibutuhkan kebugaran jasmani yang sangat prima.
Kebugaran
Jasmani
C. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan kajian teori dan kerangka konseptual yang telah
dikemukakan di atas, maka ditinjau dari unsur kecepatan, kekuatan, dan daya
Desember 2017.
1. Populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang
Populasi Penelitia ini adalah siswa putra IPA kelas X, XI dan XII
22
23
kelas XII IPA 2 berjumlah 5 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
Tabel 1.
Populasi Penelitian
Jenis Kelamin
Kelas Jumlah
Laki-laki
X IPA 1 9 9
X IPA 2 8 8
XI IPA 1 7 7
XI IPA 2 6 6
XII IPA 1 5 5
XII IPA 2 5 5
Jumlah 40 40
Sumber: Tata Usaha SMA Negeri 1 Bungaraya Kabupaten Siak Riau
2. Sampel
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populai tersebut”, maka yang
disajikan sampel dalam penelitian ini adalah siswa putra kelas X IPA,
siswa putra kelas XI IPA, siswa putra kelas XII IPA dengan jumlah kelas 6
kurang dari 100 lebih baik diambil semuanya jadi sampel. Apabila
populasi lebih dari 100 maka bisa diambil sampel 10-20%, 20-25%, 30-
Dari uraian diatas, maka sampel yang diambil dalam penelitian ini
Tabel 2.
Sampel Penelitian
Jenis Kelamin
Kelas Jumlah
Laki-laki
X IPA 1 9 9
X IPA 2 8 8
XI IPA 1 7 7
XI IPA 2 6 6
XII IPA 1 5 5
XII IPA 2 5 5
Jumlah 40 40
Sumber: Tata Usaha SMA Negeri 1 Bungaraya Kabupaten Siak Riau
Jenis dan sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti
saat melakukan tes kesegaran jasmani. Data sekunder yaitu data yang diambil
Siak.
Jasmani Indonesia (TKJI) anak Sekolah Menengah Atas dengan usia 16-19
E. Instrumen Penelitian
4. Loncat tegak.
1. Peserta
a. Tes ini memerlukan tenaga oleh sebab itu peserta harus benar-benar
melaksanakan tes
f. Jika tidak dapat melaksanakan salah satu jenis tes atau lebih
2. Petugas
gerakan
26
d. Harap memberikan nomor dada yang jelas dan mudah dilihat petugas
e. Bagi peserta yang tidak dapat melakukan satu butir tes atau lebih tidak
diberikan nilai.
1. Lari 60 meter
2) Bendera start
3) Pluit
4) Tiang pancang
5) Stopwatch
6) Serbuk dapur
7) Alat tulis
c. Petugas tes
1) Petugas keberangkatan
3) Pencatat hasil
27
d. Pelaksanaan
a) Gerakan
(1) Pada aba-aba “SIAP” peserta berkonsentrasi dan siap untuk berlari.
(2) Pada aba-aba “YA” peserta lari secepat mungkin menuju garis
c) Pengukur waktu
d) Pencatat hasil
(1) Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh pelari untuk
a. Tujuan
Tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan otot lengan dan otot bahu.
1) Palang tunggal
2) Stopwatch
3) Serbuk kapur
4) Alat tulis
c. Petugas tes
1) Pengamat waktu
2) Penghitung gerakan
3) Pencatat hail
d. Pelaksanaan
1) Sikap permulaan
2) Gerakan
selama mungkin.
29
3) Pencatat hasil
detik.
Tujuan: tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot perut.
2) Stopwatch tulis
3) Alas/matras
b. Petugas tes
1) Pengamat waktu
2) Penghitung gerakan
3) Pencatat hasil
c. Pelaksanaan
1) Sikap permulaan
30
2) Gerakan
ke sikap permulaan.
selama 60 detik.
3) Pencatat hasil
4. Loncat Tegak
dipasang pada dinding yang rata atau tiang jarak antara lantai dengan
2) Serbuk kapur
4) Alat tulis
c. Petugas Tes
d. Pelaksanaan
1) Sikap permulaan
magnesium karbonat
3) Peserta berdiri tegak dekat dinding, kaki rapat, papan berskala berada
4) Gerakan
c) Mencatat hasil
a. Tujuan: tes ini bertujuan untuk mengukur daya tahan jantung peredaran
2) Stopwatch
3) Bendera start
4) Pluit
5) Tiang pancang
6) Alat tulis
c. Petugas tes
1) Petugas keberangkatan
33
2) Pengukur waktu
3) Pencatat hasil
4) Pembantu umum
d. Pelaksanaan
1) Sikap permulaan
2) Gerakan
a) Pada aba-aba “SIAP” peserta mengambil sikap start berdiri, siap untuk
lari.
1200 meter.
Catatan:
Lari akan diulang apabila ada pelari yang mencuri start, dan lari diulang
2) Hasil yang dicatat adalah waktu dicapai oleh pelari untuk menempuh
jarak 1200 meter,waktu di catat dalam satuan menit dan detik, contoh
3,12”.
berbeda beda tersebut, perlu diganti dengan ukuran yang sama. Satuan
peserta.
f
P= x 100
n % (Sudjana, 1989:129)
Keterangan:
P = Jumlah Persentase Jawaban
f = Frekuensi
n = Jumlah responden
80 – 89 % = Baik
65 – 79 % = Cukup
55 – 64 % = Kurang
36
0 – 54 % = Kurang Sekali
DAFTAR PUSTAKA
Alsyahbana, Mardha. 2012. “Profil Tinggi Badan, Daya Ledak (Power) Otot
Tungkai, Kelincahan (Agility), Dan Daya Tahan (Endurance) Atlet
Bulutangkis PB Surya Baja Surabaya Usia 12-16 Tahun”. Skripsi:
UNESA
Tim Mata Kuliah. 2016. Silabus dan Handout Mata Kuliah Statistik 2. Padang:
FIK UNP.
37