Anda di halaman 1dari 22

KARSINOMA MAMMAE

(kanker payudara)
Anatomi Payudara

 Jaringan payudara di bentuk oleh


glandula yang memproduksi air
susu (lobulus), jaringan lemak,
connective tissue, pembuluh darah
dan kelenjar saluran limfatik,
setiap payudara terdiri 15 - 20
lobulus kelenjar yang masing-
masing mempunyai saluran ke
nipple, yang disebut duktus
laktiferus.
 Jaringan payudara di dukung oleh
ligamentum suspensorium cooper
yang berjalan sepanjang parenkim
fasia dalam dan melekat ke
dermis.
 Aliran limfe dari  Payudara diperdarahi
payudara : oleh :
1. Low axillary, level I 1. a.mammaria interna
2. Mid axillary, level II 2. a.thorakalis lateralis
3. High axillary (mammaria eksterna)
(apical), level II 3. a.thorako-akromialis
4. KGB Supraklavikula 4. a.thorako-dorsalis
5. KGB mammaria 5. a. interkostalis
interna
KANKER PAYUDARA

 DEFINISI
 Kanker payudara adalah karsinoma yang berasal dari epitel
duktus atau lobulus payudara.
Klasifikasi CA Mammae

Tipe yang jarang Penyakit


In situ breast cancer Invasive breast Paget
cancer
Medullary Carcinoma

Tubular carcinoma
Ductal
carsinoma Invasive Ductal
Carsinoma (IDC ) Sarcoma
in situ
(DCIS)
Micropapillary
carcinoma
Lobular
carsinoma
in situ
(LCIS) Invasive Lobular
Carsinoma ( ILC )
Etiologi dan Faktor Risiko

 Etiologi: belum diketahui secara pasti.

1. Jenis kelamin  wanita : pria (100 : 1)


2. Umur > 45 tahun
3. Riwayat keluarga
4. Usia melahirkan anak pertama > 30
Unchangeable 5. Riwayat menderita kanker payudara
6. Predisposisi genetikal

Faktor 7. Menarche < 12


8. Menopause > 55 tahun
resiko 1. Obesitas & konsumsi lemak tinggi
2. Penggunaan hormon (8 tahun) &
kontrasepsi oral ( 5tahun)
Changeable
3. Konsumsi alkohol dan rokok
4. Riwayat keterpaparan radiasi
Manifestasi Klinis

 Early breast cancer


 Benjolan kecil
 Nyeri terlokalisir tidak berhubungan dengan siklus menstruasi
 Skin dimpling
 Retraksi nipple
 Nipple discharge
 Paget disease
 BIRATS 4 dan 5

 Localized advance breast cancer


 Advance breast cancer
 Metastasis breast cancer
Ukuran Tumor Interpretasi
(T)
Tx Tumor primer tidak bisa diperiksa
T0 Tidak ada bukti adanya suatu tumor
Tis Lobular carninoma in situ (LCIS), ductus carninoma in situ (DCIS), atau
Paget’s disease
T1 Diameter tumor ≤ 2cm
T1a Diameter tumor >0.1 cm dan tidak >0.5 cm
T1b Diameter tumor >0.5 cm dan tidak >1 cm
T1c Diameter tumor >1 cm dan tidak >2 cm
T2 Diameter tumor 2-5 cm
T3 Diameter tumor > 5 cm
T4 Berapa pun diameternya, tumor telah melekat pada dinding dada dan
mengenai pectoral lymph node
T4a Dengan fiksasi ke dinding toraks

T4b Dengan edema, infiltrasi, atau ulserasi di kulit

T4c Gabungan T4a dan T4b

T4d Inflammatory carcinoma


Palpable Lymph Node Interpretasi
(N)
Nx KGB regional tak dapat dinilai
N0 Tak ada metastasis KGB regional
N1 Metastasis pada KGB aksila ipsilateral level I dan II yang masih dapat
digerakkan
N2 Metastasis pada KGB aksila ipsilateral yang terfiksir atau matted, atau KGB
mamaria interna yang terdekteksi secara klinis
N2a Metastatis pada KGB aksila ipsilateral yang terfiksir satu sama lain (matted)
atau terfiksir pada struktur lain
N2b Metastasis hanya pada KGB mamaria interna yang terdekteksi secara klinis

N3 Metastatis pada KGB infraklavikula ipsilateral dengan atau tanpa


keterlibatan KGB aksila, atau pada KGB mamaria interna yang terdekteksi
secara klinis* dan jika terdapat metastasis KGB aksila secara klinis; atau
metastasis pada KGB supraklavikula ipsilateral dengan
atau tanpa keterlibatan KGB aksila atau mamaria interna
N3a Metastasis pada KGB infraklavikula ipsilateral

N3b Metastasis pada KGB mamaria interna ipsilateral dan KGB aksila

N3c Metastasis pada KGB supraklavikula ipsilateral


Metastase Interpretasi

Mx Metastasis jauh tidah dapat dinilai

M0 Tidak terdapat metastasis ke organ yang jauh

M1 Terdapat metastasis ke organ jauh


Stadium Ukuran Palpable Metastase
Tumor Lymph Node

0 Tis N0 M0
I T1 N0 M0
IIA T1 N1 M0
T2 N0 M0

IIB T2 N1 M0
T3 N0 M0

IIIA T1, T2 N2 M0
T3 N1 M0

IIIB T4 N3 M0
IV T N M1
Diagnosis

Anamnesis
• Letak benjolan, sejak kapan mulai timbul, kecepatan tumbuhnya,
gejala penyerta seperti ada tidaknya nyeri, jenis dan jumlah cairan
yang keluar dari puting, perubahan bentuk dan besar payudara,
hubungannya dengan haid, perubahan pada kulit, dan retraksi puting
susu.
• Faktor risiko yang perlu diketahui antara lain: riwayat keluarga yang
terkena kanker payudara dan atau kanker ovarium, riwayat obstetri
dan ginekologi, terapi hormonal, riwayat operasi/aspirasi benjolan di
payudara sebelumnya.

Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik

 Inspeksi
Pasien duduk tegak , tangan diangkat lurus keatas  Bentuk
payudara, warna kulit, dimpling, retraksi papil, kulit jeruk.

 Palpasi
- Berbaring dengan bantal tipis di punggung  Palpasi benjolan
(jumlah, ukuran, bentuk, batas, mobile/tidak, nyeri/-), memijat
halus puting susu keluar cairan/darah)
- Duduk  Perabaan KGB aksila, supraklavikula.
SADARI
SADANIS
USG (ultrasonografi)

Lesi maligna: lesi


hipoekoik dengan tepi tidak
teratur dan shadowing
disertai dengan orientasi
vertikal , terkadang ada
infiltrasi kejaringan lemak
sekitar.
Lesi solid benigna: batas
tegas, dan lobulated yang
terlihat sebagai lesi
hipoekoik homogen dan
orientasi horizontal, diduga
adalah fibroadenoma.
Mammografi

Akurasi prediksi malignansi 70-80 %.


1. Skrining : asimtomatik
2. Diagnostik : simtomatik, dijumpai
mikrokalsifikasi  berkelompok
(clustered) atau menyebar
(scattered) dan perubahan
densitas  masa terpisah-pisah
(discrete masses), gambaran yang
paling prediktif untuk malignansi
 masaberspekula (stelata)
MRI (magnetic resonance imaging)

Sensitivitas mencapai
98 %.
Deteksi karsinoma
multifocal dan deteksi
terhadap kekambuhan
lokal pasca BCT atau
augmentasi payudara
dengan implant.
BIOPSI

 Biopsi  memberikan informasi sitologi atau


histopatologi.
 Fine-needle aspiration biopsy (FNAB)  biopsi
yang memberikan informasi sitologi dan
merupakan salah satu prosedur diagnostik awal.
 Masa persisten atau rekuren setelah aspirasi
berulang adalah indikasi untuk biopsi terbuka
(insisi atau eksisi).
 Biopsi histopatologi : biopsi core, biopsi insisi,
biopsi eksisi dan ABBI (advance breast biopsy
instrument).
Penatalaksanaan

 Stadium Nol  VNPI


 Stadium I dan II  Pembedahan : NSP (nippel sparing
mastectomy ), SSM (skin sparing mastectomy), BCT (breast
coserving treatment), MRM (modified radical mastectomy),
Adjuvan kemoterapi, radiasi dan hormon terapi.
 Stadium IIIa, IIIb, IIIc  Operable :MRM, CRM dilanjutkan
dengan Adjuvan kemoterapi dan radioterapi. Inoperable :
neoadjuvan kemoterapi 3 siklus, jika respon parsial lanjutkan
dengan MRM atau CRM lalu lengkapi sampai 6 siklus, jika
respon minimal ganti regimen kemoterapi dengan second line
chemotherapy atau radioterapi.
 Stadium IV  sistemik (kemoterapi, hormonal terapi dan
bisphosphonate)
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai