Anda di halaman 1dari 32

Referat

CA MAMMAE

oleh:
Maharani

 KEPANITERAAN KLINIK SENIOR


STASE ILMU BEDAH RSUD DUMAI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
UNIVERSITAS ABDURRAB
PEKANBARU
2019
PENDAHULUAN

 Kanker payudara merupakan kanker tersering


pada perempuan dan menjadi penyebab utama
kematian akibat kanker di dunia.
 Kanker payudara merupakan kanker terbanyak
kedua sesudah kanker leher rahim di Indonesia.
 Diperkirakan di Indonesia mempunyai insidens
minimal 20.000 kasus baru pertahun; dengan
kenyataan bahwa lebih dari 50% kasus masih
berada dalam stadium lanjut.
Anatomi

 Payudara terdiri atas 12 sampai


dengan 20 lobulus kelenjar yang
masing-masing mempunyai saluran ke
papilla mammae, yang disebut duktus
laktiferus.
 Di antara kelenjar susu dan fascia
pektoralis, juga di antara kulit dan
kelenjar tersebut terdapat jaringan
lemak.
 Di antara lobulus tersebut terdapat
jaringan ikat yang disebut ligamentum
cooper yang memberi rangka untuk
payudara.
 Perdarahan payudara terutama berasal dari cabang a.perforantes
anterior dari a.mamaria interna, a.torakalis lateralis yang bercabang
dari a.aksilaris, dan beberapa a.interkostalis.
 Persarafan kulit payudara diurus oleh cabang pleksus servikalis dan n.
interkostalis. Jaringan kelenjar payudara sediri diurus oleh saraf
simpatik.

 Penyaliran limfe dari payudara kurang lebih 75% ke aksila, sebagian


lagi ke kelenjar parasternal, terutama dari bagian yang sentral dan
medial dan ada pula penyaliran yang ke kelenjar interpektoralis.
FISIOLOGI PAYUDARA

Siklus menstruasi: hari ke Hamil dan menyusui: payudara


8 haid, payudara menjadi menjadi besar karena epitel
duktus lobus dan duktus alveolus
lebih besar. Pembesaran berproliferasi dan tumbuh duktus
Pubertas: duktus maksimal setelah baru. Sekresi hormon prolaktin
tiferus berkembang beberapa hari haid. dari hipofisis anterior memicu
proses laktasi, air susu diproduksi
Beberapa hari menjelang oleh sel alveolus dan mengisi
haid, payudara tegang asinus yang kemudian dikeluarkan
dan nyeri melalui duktus ke puting susu.
Definisi

Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah


kehilangan pengendalian dan mekanisme
normalnya, sehingga mengambil pertumbuhan
yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali.
Kanker payudara (Carcinoma Mammae) adalah
suatu penyakit neoplasma yang ganas yang berasal
dari parenchyma.
Faktor Resiko
DEMOGRAFI
Usia Lanjut
Negara Maju GAYA HIDUP
Status ekonomi tinggi hingga menengah  Berat badan
GENETIK DAN FAMILIAL
Riw. Kanker payudara pada anggota keluarga Premenopause BMI <35
Riw. Menderita hiperplasia atipik Pascamenopause BMI >35
Riw. Menderita kanker pada salah satu payudara
 Konsumsi alkohol yang berlebihan
REPRODUKSI DAN HORMONAL
Usia menarche <12 tahun
 Merokok
Usia menopaose >55 tahun LINGKUNGAN
Usia kehamilan pertama >35 tahun
 Riw. Menjalani radiasi diatas usia 10
Hormon eksogen
tahun
Sedang menggunakan kontrasepsi oral
Menjalani terapi sulih hormon >10
tahun
Menggunakan dietilstilbestrol pada
masa kehamilan
Klasifikasi keganasan primer payudara

Tipe yang jarang Penyakit


In situ breast cancer Invasive breast Paget
cancer
Medullary Carcinoma

Tubular carcinoma
Ductal
carsinoma Invasive Ductal
Carsinoma (IDC ) Sarcoma
in situ
(DCIS) Micropapillary
carcinoma
Lobular
carsinoma
in situ Invasive Lobular
(LCIS) Carsinoma ( ILC )
Paget’s disease
Klasifikasi TNM Kanker Payudara

Ukuran Tumor

Tx Tumor primer tidak dapat ditentukan

To Tidak terbukti adanya tumor primer

Tis Karsinoma insitu,intraduktal, insitu lobular, atau penyakit Paget dr


putting tanpa teraba tumor

T1 Ukuran tumor < 2 cm


T1mic : mikroinvasi  0,1 cm
T1a : ukuran tumor 0,1 - 0,5 cm
T1b : ukuran tumor 0,5 – 1 cm
T1c : ukuran tumor 1 – 2 cm
T2 Ukuran tumor 2 – 5 cm

T3 Ukuran tumor > 5 cm

T4 Tumor dg sembarang ukuran dg penyebaran langsung


ke dinding dada kulit. Spt yg digambarkan dibwh ini
 T4a : melekat pd dinding dada, tidak termasuk
m.pektoralis
 T4b : edema, peau d’orange, ulserasi kulit, nodul
satelit pada daerah payudara yg sama
 T4c : T4a & T4b
 T4d : karsinoma inflamatoir (mastitis
karsinomatosis)
Nodus limfe regional

Nx Pembesaran KGB regional tidak dapat ditentukan (mis:telah


diangkat)

N0 Tidak teraba metastase KGB


N1 Teraba pembesaran kel.limfe aksila ipsilateral yg tidak
melekat

N2 Metastase ke kel.limfe aksila ipsilat yang melekat satu sama


lain atau melekat pada jaringan sekitarnya, atau pada
penampakan klinis dijumpai nodus mammaria interna ipsilat.
tanpa adanya bukti scr klinis metastasis ke kel.limfe aksila
N2  N2a: metastase ke kelenjar limfe aksila yang melekat satu
sama lain atau ke jaringan sekitarnya.
 N2b: metastase hanya pada penampakan klinis nodus
kelenjar limfe yang ipsilateral, tanpa adanya bukti klinis
metastase ke kelenjar limfe aksila

N3 Metastase pada kelenjar limfe infraklavikula ipsilateral


dengan atau tanpa keterlibatan kelenjar limfe aksila, atau
dengan penampakan klinis adanya metastase ke kelenjar
limfe mammaria interna dan disertai metastase ke kelenjar
limfe aksila secara klinis, atau metastase ke kelenjar limfe
supra klavikula ipsilateral dengan atau tanpa keterlibatan
kelenjar limfe mammaria interna atau aksila
N3  N3a: metastase ke kelenar limfe infra klavikula ipsilateral
 N3b: metastase ke kelenjar limfe mammaria interna dan
aksila ipsilateral
 N3c: metastase ke kelenjar limfe supraklavikula ipsilateral

Metastase Jauh (M)

Mx Metastase jauh tidak dapat ditentukan


M0 Tidak ada metastase jauh
M1 Metastase jauh
Stadium Ukuran Tumor Palpable Metastase
Lymph Node  

0 Tis N0 M0
I T1 N0 M0
IIA T1 N1 M0
T2 N0 M0

IIB T2 N1 M0
T3 N0 M0
     

IIIA T1, T2 N2 M0
T3 N1 M0

IIIB T4 N3 M0
IV T apapun N apapun M1
Gejala Klinis

1. Bejolan keras di payudara (tidak


nyeri, kecilbesar, melekat pada
kulit)
2. Puting berubah (masuk ke dalam /
retraksi, terasa sakit,
mengeluarkan cairan / darah)
3. Perubahan pada kulit payudara:
berkerut, iritasi seperti kulit jeruk
4. Benjolan-benjolan kecil
5. Luka di payudara yang sulit sembuh
6. Payudara terasa panas, merah &
bengkak
7. Gatal di daerah sekitar puting
8. Benjolan keras terfiksasi
Diagnosis

Anamnesis
• Letak benjolan, sejak kapan mulai timbul, kecepatan tumbuhnya,
gejala penyerta seperti ada tidaknya nyeri, jenis dan jumlah cairan
yang keluar dari puting, perubahan bentuk dan besar payudara,
hubungannya dengan haid, perubahan pada kulit, dan retraksi puting
susu.
• Faktor risiko yang perlu diketahui antara lain: riwayat keluarga yang
terkena kanker payudara dan atau kanker ovarium, riwayat obstetri
dan ginekologi, terapi hormonal, riwayat operasi/aspirasi benjolan di
payudara sebelumnya.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik

 Inspeksi

Pasien dapat di minta untuk duduk tegak dan berbaring


Pada inspeksi yang dilihat:
- Bentuk kedua payudara ka/ki
- Warna kulit
- Kelainan puting, retraksi putting +/-
- ulkus dan benjolan
- Peau d’orange, ulserasi

 Palpasi
- Posisi berbaring dengan bantal tipis di punggung sehingga payudara terbentang rata
Lakukan palpasi, dengan falang distal & medial jari II, III, IV ; scr sistematis:
 Dari cranial setinggi iga II  distal setinggi iga VI
 Sentrifugal (dari tepi  sentral)
 Palpasi area sentral subareolar & papil cairan keluar +/-
Penilaian pada palpasi

Menetapkan keadaan tumor


a. Lokasi tumor menurut kuadran di payudara, terdiri dari:
 Kwadran lateral atas
 Kwadran lateral bawah
 Kwadran medial atas
 Kwadran medial bawah
 Satu daerah sentral
b. Ukuran tumor, batas2 tumor tegas +/-
c. Mobilitasnya terhadap kulit & m.pektoralis (dinding
dada)
Pemeriksaan Penunjang

Mammografi

Metode pilihan deteksi kanker


payudara pada kasus kecurigaan
keganasan maupun kasus kanker
payudara kecil yang tidak terpalpasi
(lesi samar)
Berguna untuk menentukan
ukuran lesi dan membedakan
kista dengan tumor solid.
Sedangkan, diagnosis
USG kelainan payudaranya dapat
dipastikan dengan melakukan
sitologi aspirasi jarum halus
(FNAB), core biopsy, biopsi
terbuka
MRI

Dapat menentukan penyebaran


dari karsinoma terutama
karsinoma lobuler atau
menentukan respon terhadap
kemoterapi neoadjuvan.
Core biopsy
•Menggunakan jarum
yang ukurannya cukup
BIOPSI
besar sehingga dapat
diperoleh spesimen
silinder jaringan tumor
yang mebih bermakna
dari FNAB

•Open biopsy
Fine-needle •Dapat berupa biopsy insisional 
aspiration atau biopsi eksisional.
biopsy(FNAB) • biopsi eksisional : mengangkat
•Dengan jarum halus seluruh jaringan tumor dan
sejumlah kecil jaringan jaringan sehat di sekitar nya.
dari tumor diaspirasi •Biopsi insisional : mengambil
keluar lalu diperiksa sebagian jaringan tumor dan
dibawah mikroskop. jaringan yang sehat.
Pembedahan

1. Lumpektomi:
Operasi ini hanya
megambil benjolan
payudara dan beberapa
jaringan normal di
sekitarnya.
Pengobatan radiasi
biasanya diberikan setelah
operasi jenis ini.
Mastektomi

Mastektomi radikal di modifikasi


Mastektomi total / sederhana

Seluruh kelenjar Mastektomi radikal mulai


dimodifikasi oleh Patey dan
payudara diangkat, Madden, yaitu dengan
tetapi tidak termasuk mempertahankan otot pektoralis
kelenjar limf aksila dan mayor dan minor seandainya jelas
otot tersebut bebas dari tumor,
otot pektoralis. sehingga hanya kelenjar linf yang
terangkat.
Mastektomi radikal klasik
Mengangkat seluruh kelenjar payudara dengan sebagian besar kulitnya,
otot pektoralis mayor dan minor dan seluruh kelenjar limf.
Pembedahan ini merupakan prosedur baku hingga tahun lima puluhan.
Radioterapi

Radioterapi kanker payudara dapat digunakan sebagai


terapi adjuvan yang kuratif pada pembedahan mastektomi
simpel, mastektomi radikal di modifikasi, serta sebagai
terapi paliatif.
Kemoterapi

Penggunaan obat pembunuh sel kanker. Obat ini bisa


dimasukkan melalui infus vena, suntikan, dalam bentuk pil
atau cairan.
1. Kemoterapi adjuvan : (kemoterapi yang
diberikan pascamastektomi untuk membunuh sel-sel
tumor)
2. Kemoterapi neoajuvan : (kemoterapi yang
diberikan sebelum pembedahan untuk memperkecil
besar tumor sehingga dapat diangkat dengan
lumpektomi/mastektomi simpel)
3. Kemoterapi untuk kanker payudara stadium lanjut
Terapi Hormon
Obat-obatan yang digunakan dalam terapi hormon:
1. Anti estrogen (Tamoksifen dan toremifen)
2. Inhibitor aromatase selektif (anastrazol, letrozol)
3. Agen progestasional (megesterol asetat)
Prognosis
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai