DEFINISI
Mola berasal dari bahasa Latin yang
berarti massa, sedangkan hidatidosa
berasal dari kata hydatis (Yunani)
yang berarti tetesan air.
Kehamilan mola (mola hidatidosa)
ialah kehamilan yang berkembang
tidak wajar yang ditandai secara
histologis dengan abnormalitas dari
villi koriales yang berupa proliferasi
trofoblas dan edema struma villi.
Secara makroskopik:
mola hidatidosa mudah dikenal
berupa gelembung putih, tembus
pandang, berisi cairan jernih, dengan
ukuran bervariasi dari beberapa
milliliter sampai 1 atau 2 cm.
Histopatologik :
- Edema stroma villi
- Tidak terdapat vaskularisasi
- Proliferasi sel-sel trofoblas
Epidemiol
ogi
Klasifikasi
WHO
Penyakit trofoblas
jinak
a..mola hidatidosa
(complete mole)
b. mola hidatidosa
parsial
Penyakit trofoblas
ganas
a. koriokarsinoma
villosum
b. koriokarsinoma
non villosum
c. koriokarsinoma
klinis
KORIOKARSINOMA VILLOSUM
(INVASIVE MOLE)
Termasuk ganas, tapi derajatnya
lebih rendah
Daya penetrasi lebih besar dari mola
Jarang disertai metastasis
Berasal dari mola hidatidosa
= mola destruens
KORIOKARSINOMA NONVILOSUM
(KORIOKARSINOMA)
Paling ganas
83,3 % berasal dari mola hidatidosa
7,6 % berasal dari abortus/
persalinan biasa
Tumbuh cepat
Metastasis ke organ (paru, vagina,
vulva, hepar, otak) 43,7%
Stadium : 4 stadium
I.
II.
Terbatas uterus
Metastasis ke parametrium, serviks,
vagina
III. Metastasis ke paru
IV. Metastasis ke organ lain (usus, hepar,
otak)
Penyebaran :
-.
-.
-.
Hematogen
Limfogen
perkontinuitatum
PATOGENESIS
Teori Hertig (missed abortion)
Insufisiensi peredaran darah penimbunan
cairan
Kista
Tekanan proliferasi trofoblas
Teori Park
Primer : trofoblas abnormal fungsi
abnormal
absorpsi cairan >> dalam vili menekan
p.d
embrio
Manifestasi Klinis
Amenorea
Mual dan muntah
Besar uterus melebihi ukuran
kehamilan
Perdarahan Pervaginam
DIAGNOSIS
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Dalam
Uji Sonde (Acosta Sison)
USG
-hCG serial
D/ pasti P.A.
Komplikasi
Perforasi
Perdarahan syok / anemia
Emboli paru
Kista lutein
Penatalaksana
an
1. Perbaikan keadaan umum
2. Evakuasi Jaringan
3. Kemoterapi profilaksis
4. Follow up