Anda di halaman 1dari 37

Case Report

KEJANG DEMAM KOMPLEKS


Murniyati
1115901038
Pembimbing : dr. Cherlina, Sp.A
Pendahuluan
Kejang demam merupakan kejang yang paling umum
yang terjadi pada anak, dan hanya terjadi ketika
peningkatan temperatur.
Di Amerika Serikat, kejang demam terjadi pada 2-5%
anak usia 6 bulan hingga 5 tahun. 70-75%-nya kejang
demam simpleks, 20-25% kejang demam kompleks,
dan 5% merupakan kejang demam simptomatik.
Definisi

Kejang demam merupakan bangkitan


kejang yang terjadi pada anak berumur 6
bulan - 5 tahun yang mengalami kenaikan
suhu tubuh (suhu diatas 38oc , dengan
metode pengukuran suhu apapun) yang
tidak disebabkan oleh proses intrakranial
Klasifikasi
1. Kejang demam simpleks
<15 menit
Bentuk kejang umum (tonik/klonik)
Tidak berulang dalam periode 24 jam
2. Kejang demam kompleks
>15 menit
Kejang fokal/parsial satu sisi, atau kejang
umum didahului kejang parsial
Berulang atau > 1x dalam periode 24 jam
Etiologi

Predisposisi Genetik memiliki peran


utama thd riwayat kejang demam pada
keluarga & merupakan fc.resiko
mayor mendapatkan penyakit kejang
demam.
Patofisiologi
DIAGNOSIS

ANAMNESIS
PEMERIKSAAN FISIK
Pada anamnesis, tanyakan
adanya kejang, kesadaran, lama Kesadaran, suhu tubuh, tanda
kejang, gerakan kejang, suhu rangsang meningeal, tanda
saat kejang, frekuensi, keadaan peningkatan TIK
pasca kejang, penyebab kejang
demam/tidak. Riwayat keluarga
kejang demam, epilepsi.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium: tidak dikerjakan rutin pada kejang demam, hanya


untuk mengetahui penyebab demam

Lumbal Puncture: jika terdapat indikasi seperti, terdapat tanda dan


gejala rangsang meningeal, curiga infeksi CNS berdasarkan
anamnesis dan pem. Fisik
Elektroensefalograf (EEG) : jika bangkitan kejang bersifat fokal
Pencitraan (CT scan atau MRI): jika terdapat kelainan neurologis
fokal yang menetap
PENATALAKSANAAN
Tata Laksana saat Kejang
Antipiretik :
paracetamol 10-15 mg/kgBB/ kali tiap 4-6 jam
Ibuprofen 5-10mg/kgBB/kali, 3-4 kali sehari
Antikonvulsan :
Pemberian antikonvulsan intermitten
Diazepam 0,2 mg/kgBB/kali PO, 0,5 mg/kgBB/hari/kali rektal
(<12 kg: 5mg, 12 kg: 10mg).

Pemberian antikonvulsan rumat


As. Valproat 15-40mg/kgBB/hari dibagi 2 dosis
Edukasi Orang Tua
1. Meyakinkan orangtua bahwa kejang
demam umumya mempunyaiprognosis baik.
2. Memberitahukan cara penanganan kejang.
3. Memberikan informasi mengenai
kemungkinan kejang kembali.
4. Pemberian obat profilaksis untuk
mencegah berulangnya kejang memang
efektif, tetapi harus diingat adanya efek
samping obat.
ILUSTRASI KASUS
Identitas Pasien
No. MR : 177073
Tanggal masuk : 09/01/2017
Nama : An. BA
Umur : 1 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Anak Ke :1
Agama : Islam
Alamat : Tanjung
Keluhan Utama
Alloanamnesis ibu pasien
KU : Kejang pada hari ini
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan kejang saat satu jam
SMRS, Kejang 3 kali pukul 06.00wib dengan durasi 5
menit, kedua kaki dan tangan kaku, mata mendelik
keatas. saat kejang pasien tidak sadar. Kemudian pasien
dibawa ke IGD RSUD Bangkinang. Ibu pasien
mengaku, pasien demam tinggi sejak 2 hari ini, dan
sudah diberi obat penurun panas yang dibeli dari apotik,
tetapi demamnya tidak turun. Terakhir minum obat
penurun panas jam 20.00 Wib. Batuk pilek disangkal,
riwayat trauma disangkal, BAB dan BAK normal.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Tidak pernah mengalami kejang
sebelumnya
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Ibu pasien mempunyai riwayat kejang
waktu kecil.
RIWAYAT KEHAMILAN IBU
Riwayat Penyakit saat kehamilan : disangkal
Pemeriksaan saat kehamilan: ANC rutin
Lama kehamilan : 39-40 minggu
Riwayat persalinan : PN, dibidan
ASI eksklusif
RIWAYAT IMUNISASI
Lengkap sampai usia 1 tahun
Vit K saat lahir
RIWAYAT TUMBUH KEMBANG
Tertawa : Lupa
Miring : 2 bulan
Tengkurap : 3 bulan
Duduk : 6 bulan
Merangkak : 7 bulan
Berjalan : 9 bulan
Gigi pertama : 5 bulan
RIWAYAT LINGKUNGAN
Rumah tempat tinggal : lingkungan padat
penduduk
Sumber air minum : air galon isi ulang
Buang air besar : WC didalam
rumah
Pekarangan : Sempit
Sampah : dibuang ditempat
sampah
Kesan : Baik
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum : Terlihat sakit sedang


Frekuensi Jantung : 132x/menit
Frekuensi Pernafasan : 32x/menit
Suhu badan : 37,9OC
Berat badan : 9,8 kg
Panjang badan : 81 cm
Status gizi : Gizi Normal
Kepala : Normochepal, UUB Cekung (-)
cembung (-), LK: 44 cm
Rambut : hitam, tidak mudah rontok
Mata : CA (-/-), SI (-/-)
Telinga : bentuk normal, sekret (-/-)
Hidung : deviasi septum (-), sekret (-),navas
cuping hidung (-)
Gigi dan mulut : mukosa bibir basah
Tenggorok : Tonsil : T1-T1, Hiperemis (-)
Leher : Pembesaran tiroid (-), Pembesaran
KGB (-)
Thorax
Paru
Inspeksi
Pemeriksaan Fisik
: gerakan dinding dada simetris , retraksi dinding dada (-)
Palpasi : vokal fremitus simetris ka/ki
Perkusi : sonor di seluruh lapangan paru
Auskultasi : vesikuler +/+ , rh -/- , wh -/-
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Perkusi : batas jantung normal
Auskultasi : bunyi jantung 1 dan 2 reguler, gallop (-)
Abdomen
Inspeksi: supel, distensi (-)
Auskultasi : BU (+) normal
Palpasi : supel, hepatomegai (-), splenomegali (-)
Ekstremitas
Superior : Akral hangat, CRT <2
Inferior : Akral hangat, CRT <2
Pemeriksaan Neurologis
-reflek kremaster (+) normal
-reflek tendon bisep (+), trisep (+)
-reflek patella (+)
-Reflek achilles (+)

Tanda rangsangan Meningeal


-kaku kuduk (-)
-perasat Brudzinski I (-)
-perasat Brudzinski II (-)
- kernig sign (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium (16/12/2016)
Hb : 10,1 g/dL
Leukosit : 10.600/mm3
HT : 29,8%
Trombosit : 278.000/mm3
DIAGNOSIS KERJA
Kejang demam kompleks
TATALAKSANAAKSAN
A
IVFD RL 10 tpm/makro
Diazepam syr 2 x 1/2 cth
Paracetamol syr 3x 1/2 cth
RENCANA
PEMERIKSAN
Laboratorium
Tanggal Perjalanan penyakit Terapi
10/1/2017 S/ Demam (-), Batuk (-), kejang (-), pilek (-), mencret (-), BAB (+), BAK (+) IVFD KaEN 1B 10 tmp/mikro
diazepam 2x cth
O/ KU:sakit sedang pct syr 3x cth

Kes: cm

RR: 32 x/i

HR : 126 x/i

T : 36,6 0C

11/1/2017 S/ Demam (-), kejang (-), muntah (-), batuk (-), pilek (-), BAK (+), BAB (-) IVFD KaEN 1B 10 tmp/mikro
diazepam 2x cth
. pct syr 3x cth
O/ KU : sedang

Kes: cm

RR: 32 x/i
HR : 122 x/i
T : 36,80 C

12/1/2017 S/ Demam (-), kejang (-), muntah (-), batuk (-), pilek (-), BAK(+), BAB(-) Terapi lanjut
Obs 1 hari
O/ KU : baik

Kes: cm
RR: 34 x/i
HR : 98 x/i
T : 360 C
Diskusi
1. Anamnesis
Pada keluhan utama didapatkan bahwa kejang
3x dengan durasi setiap kejang 5 menit
pada periode 24 jam, dan terdapat kaku
tangan dan kaki pasien. Menurut rekomendasi
penatalaksanaan kejang IDAI, hal tersebut
termasuk kedalam kriteria kejang demam
kompleks yaitu berulang atau > 1 kali
dalam 24 jam.
Pada RPS, Pasien demam sejak 2 hari lalu
dengan suhu pada saat di IGD 37,9oC dan
adanya trauma kepala (-), pemeriksaan
kaku kuduk (-),menunjukkan tidak
terdapat infeksi pada daerah intra kranial
pasien seperti gejala pada meningitis,
menunjukkan demam berkemungkinan
besar tidak akibat suatu proses pada
daerah intrakranial
RPK: Pada pasien didapatkan ibunya
pernah mengalami kejang yang
menunjukkan terdapat kemungkinan
peran genetik pada kejang demam ini.
Pemeriksaan fisik
Pada pemeriksaan fisik tidak didapatkan
tanda-tanda dehidrasi pada pasien, hal
ini menyingkirkan kemungkinan pasien
kejang akibat dehidrasi.
KESIMPULAN
Kejang demam merupakan suatu bangkitan
akibat kenaikan suhu tubuh (diatas 38oC) yang
tidak disebabkan proses intrakranial. Dengan
penangan tepat, dan pemberian profilaksis yang
selektif umumnya prognosis baik.
Perlu dilakukan penggalian anamnesa yang
baik untuk menegakkan diagnosis karena tidak
terdapat pemeriksaan yang spesifik pada kejang
demam ini. Pemeriksaan fisik juga diperlukan
untuk menyingkirkan kejang akibat proses pada
intrakranial (kaku kuduk, kernig sign, dll).
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai