PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
YUDA PRATAMA
20210810700062
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt, karena atas kasih dan
rahmat-Nya sehingga penyusunan Tugas Akhir Skripsi dan judul “Hubungan Kekuatan
Otot Lengan Terhadap Kemampuan Passing Bawah Pada Siswa Ekstrakulikuler Bola Voli
Putra SD Muhammadiyah 37 Pondok Cabe Udik” dapat diselesaikan dan lancar.
Selesainya penyusunan Tugas Akhir Skripsi ini tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih sebesar-
besarnya kepada yang terhormat:
i
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN……………………………………………………………….i
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………….....ii
BAB I PENDAHULUAN………….
…………………………………………………………….…1
1.1 Latar Belakang Masalah.............................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah...................................................................................................5
1.3 Pembatasan Masalah..................................................................................................5
1.4 Rumusan Masalah......................................................................................................5
1.5 Tujuan Penelitian.......................................................................................................6
1.6 Manfaat Penelitian.....................................................................................................6
A. Manfaat Teoritis......................................................................................................6
B. Manfaat Praktis.......................................................................................................6
BAB II KAJIAN TEORI…………………………………………………………………..7
A. Deskipsi Teori................................................................................................................7
1. Pengertian Passing Bawah.........................................................................................7
2. Hakikat Kekuatan Otot Lengan..................................................................................8
3. Hakikat Bola Voli......................................................................................................9
4. Komponen dalam Permainan Bola Voli..................................................................11
5. Hakikat Ekstrakulikuler...........................................................................................12
B. Penelitian yang Relevan...........................................................................................14
C. Kerangka Berfikir....................................................................................................15
D. Hipotesis Penelitian......................................................................................................16
BAB III METODE PENELITIAN………………………………………………………17
A. Desain Penelitian......................................................................................................17
B. Metode Penelitian....................................................................................................17
ii
C. Variabel dan Definisi Operasional Penelitian..........................................................19
D. Populasi dan Sampel................................................................................................20
E. Instrumen Penelitian................................................................................................21
F. Teknik Pengumpulan Data.......................................................................................22
G. Teknik Analisis Data................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………..26
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan pada hakekatnya adalah proses pendidikan yang
memanfaatkan aktifitas fisik dan kesehatan utuk menghasilkan perubahan holistic dan
kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional. Pendidikan jasmani
memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh, makhluk total, dari pada hanya
menganggapnya sebagai seseorang yang terpisah kualitas fisik dan mentalnya. Bila
ditinjau dari per definisi, pendidikan jasmani diartikan berbagai ungkapan dan kalimat.
Namun esensinya sama, yang disampaikan bermakna dan jelas, bahwa pendidikan
jasmani memanfaatkan alat fisik untuk mengembangkan keutuhan manusi. Pendidikan
jasmani ini karenanya harus menyebabkan perbaikan dalam pikiran dan tubuh yang
mempengaruhi seluruh aspek dan jiwa kehidupan seseorang. Pendekatan holistik
tubuh-jiwa ini termasuk pula penekanan pada ketiga domain pendidikana; psikomotor,
kognitif dan afektif.
Pendidikan jasmani merupakan salah satu dari mata pelajaran yang diberikan dari
pendidikan Sekolah Dasar (SD) sampai dengan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). M. Furqon H (2007: 3-4) Pendidikan jasmani di
sekolah dasar bertujuan untuk mengembangkan kebugaran jasmani, pertumbuhan fisik,
perkembangan psikis, meningkatkan ketrampilan gerak, membentuk karakter moral
yang baik, menumbuhkan sikap sportif mengembangkan keterampilan menjaga
keselamatan dan pencapaian pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup yang sehat
dan kebugaran serta memiliki sikap yang sportif. Sedangkan di dalam GBHN tahun
1973 yang dikutip oleh (Fuad Ihsan,2003: 5), “pendidikan pada hakekatnya adalah
1
2
usaha sadar untuk mengembangkam kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar
sekolah dan berlangsung seumur hidup”. Tujuan utama dalam pendidikan adalah
mencapai perkembangan individu secara menyeluruh. Perkembangan individu secara
menyeluruh berarti individu tersebut dapat berkembang pada aspek fisik, mental
sosial , emosional dan spiritualnya secara baik. Berdasarkan pada kebutuhan tersebut,
pendidikan jasmani olahraga terdapat aspek kognitif dan afektif. Sehingga pendidikan
jasmani olahraga dan kesehatan dapat dikembangkan di lingkup satuan pendidikan
sehingga dapat mengembangkan peserta didik yang ada. Sutomo, dkk (2007: 37)
mengatakan, sekolah memiliki misi mendidik siswanya agar dapat melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, meningkatkan pengetahuan dan hubungan
timbal balik dengan masyarakat. xviii Pada sekolah terkandung tugas untuk
mengoptimalkan kemampuan siswa secara teoritis maupun praktik agar mereka dapat
survive di era globalisasi dengan memanfaatkan peluang dan usaha atau keterampilan
praktis yang dimilikinya sebagai hasil pembelajaran di sekolah.
Oleh karena itu, pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan menjadi salah satu
mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dari jenjang pendidikan dasar sampai jenjang
pendidikan menengah atas melalui fisik, selain itu pendidikan jasmani olahraga dan
kesehatan juga dapat membiasakan siswa untuk melakukan pola hidup sehat. Cabang
olahraga yang menjadi salah satu materi yang diajarkan di Sekolah Menengah Atas
adalah bolavoli. Bolavoli merupakan cabang olahraga yang sudah tidak asing lagi bagi
masyarakat di Indonesia, baik masyarakat perkotaan maupun masyarakat pedesaan
karena untuk melakukan olahraga ini tidak membutuhkan biaya yang terlalu banyak,
sarana dan prasaranya pun mudah didapatakan. Banyak masyarakat yang menyukai
olahraga ini sehingga banyak pula masyarakat yang ingin mempelajari permainan bola
voli ini secara lebih jauh. Sekolah merupakan salah satu tempat yang tepat untuk bisa
belajar tentang permainan bolavoli dengan teknik- teknik yang benar. Menurut Arif
Syarifuddin dan Muhadi (1992: 187-193). dalam pembelajaran bolavoli sendiri
3
mempelajari teknik dasar yang lain. Hal ini karena passing bawah memiliki gerak yang
cukup sederhana dan passing bawah merupakan teknik dasar yang paling sering
digunakan dalam permainan bola voli.
Kekuatan lengan adalah gerakan yang dilakukan secara eksplosif. Maksudnya,
kemampuan seseorang untuk mempergunakan kekuatan otot lengan yang dikerahkan
secara maksimum dalam waktu sependek-pendeknya ketika melakukan passing bawah
dalam olahraga bola voli. Gerakan passing bawah banyak didominasi oleh gerakan otot
lengan. Oleh karena itu, perlu koordinasi gerak yang baik dari gerakan seperti pada
passing bawah. Dengan demikian, semakin cepat gerakan itu dilakukan maka semakin
banyak pula komponen gerakan yang harus dikoordinasikan. Dari sekian banyak teknik
dasar yang ada, passing bawah merupakan teknik yang selalu digunakan untuk
menerima bola sari pukulan servis lawan dan bertahan jika ada serangan atau smash.
Permainan bolavoli merupakan permainan cepat yang selalu menggunakan teknik
passing bawah yang dominan dibandingkan dengan teknik yang lain (Aprilia
Kurniawati, 2010: 1)
Permasalahan-permasalahan di atas akan dapat diselesaikan salah satunya dengan
cara mengembangkan model pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan
di Sekolah Dasar dengan memodifikasi pembelajaran dengan media yang tidak seperti
biasanya yang relevan, sesuai dengan karakteristik siswa, cocok dengan materi yang
diajarkan dan sesuai dengan pendekatan yang digunakan. Dari uraian tersebut penulis
tertarik untuk meneliti hubungan kekuatan otot lengan terhadap kemampuan passing
bawah pada peserta ekstrakulikuler bola voli putra SD Muhammadiyah 37 Pondok
Cabe Udik Kota Tangerang Selatan.
5
1. Kekuatan Teknik dasar passing bawah pada siswa yang masih rendah.
2. Pentingnya kekuatan otot lengan dalam melakukan passing bawah, karena
mempengaruhi ayunan yang dihasilkan.
3. Belum pernah dilakukan penelitian tentang hubungan kekuatan otot lengan dan
kemampuan passing bawah padasiswa ekstrakulikuler bola voli putra di SD
Muhammadiyah 37 Pondok Cabe Udik.
A. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, hasil dari penelitian yang diharapkan dapat menjadi referensi atau
masukan bagi siswa ekstrakulikuler di SD Muhammadiyah 37 Pondok Cabe Udik
Tangerang Selatan untuk mengetahui hubungan antara kekuatan otot lengan dalam
melakukan passing bawah.
B. Manfaat Praktis
Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak yang
melatih ekstrakurikuler di SD Muhammadiyah 37 Pondok Cabe Udik Tangerang
7
Selatan dalam pelaksaan latihannya. Dan bagi pihak lain penelitian ini juga diharapkan
dapat membantu pihak lain dalam mengambil penelitian yang serupa.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Deskipsi Teori
1. Pengertian Passing Bawah
7
8
teknik passing bawah semua bola yang datang bisa diterima dengan mudah dan
dapat dilambungkan kembali, dan jika posisi bola sangat rendah atau menyamping
dari tubuh.
Dari pendapat di atas, diharapkan semua pemain bola voli dapat menguasai
teknik passing bawah, sebab passing bawah sangat diperlukan dalam taktik
permainan bola voli schingga permainan tampak lebih hidup dan bervariasi.
Permainan bola voli diciptakan pada tahun 1895 oleh William G. Morgan
dari Amerika Serikat. Pada mulanya permainan ini bernama Mintonette, mengingat
dari permainan ini dimainkan dengan melambungkan bola (memukul mukul bola)
sebelum bola tersebut menyenth lantai, maka pada tahun 1896 oleh Prof. H.T.
Halsted mengusulkan nama permainan menjadi "Volley Ball". Permainan bola voli
di Indonesia sudah dikenal sejak tahun 1928, dibawa oleh guru-guru Belanda yang
mengajar di sekolah-sekolah lanjutan. Sejak PON II di Jakarta pada tahun 1951,
sampai sekarang bola voli termasuk salah satu cabang olahraga yang resmi
dipertandingkan (Herry Koesyanto, 2003: 7).
Permainan bola voli adalah olahraga yang dapat dimainkan oleh anak-anak
sampai orang dewasa wanita maupun pria. Dengan bermain bola voli akan
berkembang secara baik unsur-unsur daya pikir kemampuan dan perasaan. Di
samping itu kepribadian juga dapat berkembang dengan baik terutama kontrol
pribadi, disiplin, kerjasama, dan rasa tanggung jawab terhadap apa yang
diperbuatnya. Manfaat lain dari bermain bola voli adalah; (1) kerjasama, (2)
kecepatan bergerak, (3) lompatan yang tinggi untuk mengatasi bola di atas net
(smash dan block) dan (4) kreatif (Suharno, 1981: 21). Oleh karena itu pemain
memerlukan fisik yang baik, profil fisik yang tinggi dan atletis, sehat, terampil,
cerdas dan sikap sosial yang tinggi agar dapat menjadi pemain yang berbobot
(Suharno, 1981: 21). Permainan bola voli sejalan dengan perkembangan jaman
10
teknik dasar permainan. Seperti yang dikatakan oleh Suharno (1984: 12) bahwa
penguasaan teknik dasar permainan bola voli harus benar-benar dilakukan, sebab
penguasaan teknik dasar permainan bolavoli merupakan salah satu unsur yang turut
menentukan menang kalahnya suatu regu dalam pertandingan, disamping kondisi
fisik, taktik dan mental.
Permainan bola voli mempunyai beberapa macam teknik dasar, yaitu: 1)
Teknik servis, 2) Teknik pas bawah, 3) Teknik pas atas, 4) Teknik umpan, 5)
Teknik smash, 6) Teknik bendungan (block) (Suharno, 1981:37).
Smash pada hakekatnya adalah suatu pukulan keras yang dilakukan dengan
memanfaatkan keberadaan bola di udara diatas net yang diarahkan pada suatu
sasaran tertentu dilapangan lawan. Untuk melakukan smash yang sukses harus
melompat ke udara dan dengan tajam memukul obyck yang bergerah (bola)
melewati rintangan (net) schingga bola mendarat
dalam suatu daerah yang dibatasi (lapangan).
c. Servis
Dalam Muhajir (2004: 34 )Servis adalah tindakan memukul bola olch
seorang pemain belakang yang dilakukan dari daerah servis, langsung ke lapangan
lawan. Servis merupakan aksi untuk melakukan bola kedalam permainan.
Keberhasilan suatu servis tergantung pada kecepatan bola, jalan dan perputaran bola
serta penempatan bola ketempat kosong kepada pemain ke garis belakang kepada
pemain yang melakukan perpindahan tempat.
d. Block atau bendungan
Bendungan sangat erat kaitannya dengan teknik bertahan yang dilakukan
diatas net. Keberhasilan bendungan dapat ditentukan olch loncatan yang tinggi dan
kemampuan menjangkau lengan pada bola yang sedang dipukul lawan. Bendungan
dapat dilakukan oleh satu, dua atau tiga pemain bergantung pada kualitas pemain
lawan. Bendungan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu bendungan aktif dan
bendungan pasif. Bendungan aktif artinya pada saat melakukan bendungan tangan
pemain digerakkan dengan kuat dan lengan dekat sekali dengan net. Sedangkan
bendungan pasif artinya tangan pemain pada waktu melakukan bendungan
dijulurkan ke atas tanpa digerakkan
(Muhajir, 2004: 38-39).
5. Hakikat Ekstrakulikuler
13
lain:
a) Pembinaan prestasi siswa.
b) Mendukung dan membina olahraga siswa.
c) Menunjang tercapainya tujuan Pendidikan jasmani dan Kesehatan dan di
sekolah.
d) Menambah tingginya fisik dan fisiologi siswa.
e) Mengembangkan bakat sesuai kemampuannya.
ketepatan servis floating secara sederhana namun secara muri tidak terdapat
bubungan yang signifikan. Adapan sumbangan yang diberkan kekuatan otot lengan
terbadap ketcpatan servis floating adalah sebesar 39,7%, koordinasi mata-tangan
terhadap ketepatan servis floating sebesar 13,3% dan sumbangan secara
kesclurahan adalah 53%
C. Kerangka Berfikir
D. Hipotesis Penelitian
3. Ada hubungan antara kekuatan otot lengan dan kemampuan passing bawah peserta
ekstrakurikuler bolavoli putra SD Muhammadiyah 37 Pondok Cabe Udik.
BAB III
METODE PENELITIAN
B. Metode Penelitian
17
18
X1 r x1 y
R y (x 1 x 2) Y
Y1
r x2 y
Keterangan:
X1 : Kekuatan otot lengan
X2 : Passing bawah
Y : Permainan bola voli
r x1 y : Koefisien kolerasi antara kekuatan otot lengan terhadap passing bawah
r x2 y : Koefisien kolerasi antara passing bawah terhadap permainan bola voli
R y (x 1 x 2) : Koefisien antara ariable bebas terhadap ariable terikat
19
Suharsimi Arikunto, (2006: 118) "Variabel adalah objek penelitian atau apa
yang menjadi titik perhatian suatu penelitian". Variabel dalam penelitian ini ada dua
yaitu:
1. Variabel Terikat
Sugiyono (2010: 61) Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel
terikatnya adalah penggunaan passing bawah. Passing bawah merupakan teknik
dasar
bola voli. Teknik ini digunakan untuk menerima service, menerima spike, memukul
bola setinggi pinggang ke bawah dan memukul bola yang memantul dari net.
Passing bawah merupakan awal dari sebuah penyerangan dalam bola voli.
Keberhasilan penyerangan tergantung dari baik buruknya passing bawah. Apabila
bola yang dioperkan jelek, maka pengumpan akan mengalami kesultan untuk
menenmpatkan bola yang baik untuk para penyerang.
2. Variabel Bebas
Sugiyono (2010: 61) Variabel bebas adalah variabel yang
mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat.
Dalam penelitian ini variabel bebas yaitu kekuatan otot lengan dan koordinasi mata.
Kekuatan otot lengan adalah kemampuan otot lengan untuk menggerakkan suatu
benda. Schingga bisa melempar lebih jauh, mengangkat lebih berat, menarik,
mendorong, memukul, menendang lebih keras dan melindungi atlet dari
kemungkinan cidera. Sedangkan koordinasi mata-tangan adalah kombinasi antara
mata dan tangan untuk melakukan suatu gerakan, mata untuk melihat jarak, besar,
tinggi sasaran dan tangan untuk mengontrol kekuatan yang akan dikeluarkan,
schingga menghasilkan gerakan yang efektif dan tepat sasaran.
20
1. Populasi
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi, 2002:
109). Menurut Sugiyono (2007: 56) sampel adalah sebagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sedangkan Sutrisno Hadi (1991: 221)
menyatakan sampel adalah sejumlah penduduk yang jumlahnya kurang dari jumlah
populasi. Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 107) apabila subjeknya kurang dari
100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian
populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa ekstrakulikuler bola voli putra
SD Muhammadiyah 37 Pondok Cabe Udik. Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini adalah dengan cara mengikutsertakan semua individu atau anggota
populasi menjadi sampel. Jadi teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
adalah total sampling.
21
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan olch peneliti
dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,
dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah,
demikian Suharsimi Arikunto (2006 : 160). Dalam penelitian ini menggunakan tes.
Suharsimi Arikunto (2002 : 127) tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta
alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi,
kemampuan atau bakat yang di miliki oleh individuatau kelompok. Instrumen dalam
penelitian ini adalah tes untuk mengetahui kemampuan subjek dalam variabel yang
hendak diukur Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian
adalah sebagai berikut :
F
P= N x 100%
Keterangan:
P = persentase yang dicari
F = frekuensi
N = jumlah responden
23
x =∑ ¿ ¿ ¿
2
Keterangan:
2
x = Chi kuadrat
xi = Data Ke – i
x = Rata-rata Data
b. Uji Linieritas
Uji ini untuk mengetahui sifat hubungannya linear atau tidak, antara
data variabel bebas dan variabel terikat. Menurut Sudjana (2005:
327), pengujian linieritas dilakukan dengan mencari persamaan garis
regresi variabel bebas (x) terhadap variabel terikat (y). Berdasarkan garis
regresi yang telah dibuat, selanjutnya diuji keterkaitan koefisien garis
regresi serta linieritas garis regresi, dengan menggunakan rumus sebagai
24
berikut:
Sumber Variasi dk JK KT F
∑Yi
2
Jumlah - - -
2. Uji Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap permasalahan
penelitan. Analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis yang akan diajukan
yaitu ada hubungan dari variable bebas (X1) dengan variabel terikat (Y), (2)
dengan (Y) menggunakan rumus korelasi product moment yang dihitung
dengan bantuan program SPSS versi 20. Menurut Suharsimi Arikunto (2010:
213), rumus korelasi product moment sebagai berikut:
r XY = n ∑ XY −( ∑ X)¿ ¿ ¿
25
2
R /k
F= 2
(1−R )/(n−k−1)
Keterangan:
n = ukuran sampel
DAFTAR PUSTAKA
Agapitus Agus Wicaksono. (2005). Hubungan Antara Kekuatan Otot Lengan- Bahu
dan Koordinasi Mata-Tangan Terhadap Prestasi Tembakan Bebas Pada
Permainan Bola Basket Siswa Putra SMP K St. Elias Situbondo Jawa Timur.
Skripsi: FIK UNY.
Unggul Widya Iswara. (2004). Hubungan Kekuatan Otot Lengan dan Koordinasi
Mata-tangan dengan Kemampuan Ketepatan Servis Floating Siswa Putra di
SMA Muhamadiyah 1 Wonosobo. Skripsi : FIK UNY.
26