Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

LOMPAT TINNGI
untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Atletik III

Dosen Pengampu
Bp. Slamet Widodo, S.Pd., M.Or

Disusun oleh:
Arjuna Aryaputra Bari’ Rahmatullah
NIM O0221024
Kelas F

FAKULTAS KEOLAHRAGAAN
PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2022
KATA PENGANTAR

Rasa syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena berkat
rahmat dan karunianya kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan selesai
tepat pada waktunya. Makalah ini saya beri judul “LOMPAT TINGGI”

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Atletik III
dari Dosen pengampu mata kuliah. Selain itu makalah ini saya juga bertujuan
untuk memberikan tambahan wawasan bagi saya sebagai penulis dan bagi para
pembaca. Khususnya dalam hal upaya menambah wawasan olahraga lompat
tinngi.

Saya selaku penulis tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Slamet Widodo, S.Pd., M.Or selaku Dosen mata kuliah Atletik III dan Bapak Dr.
Haris Nugroho, S.Pd., M.Or selaku Dosen Pembimbing. Tidak lupa bagi pihak-
pihak yang telah mendukung penulisan makalah ini, saya juga mengucapkan
terima kasih.

Terakhir saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka
dari itu saya membutuhkan kritik dan saran yang bias membangun kemampuan
saya, agar kedepannya bisa menulis makalah ini dengan lebih baik lagi. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi para pembaca dan bagi saya khususnya sebagai
penulis.

Surakarta, 09 Desember 2022

Arjuna Aryaputra Bari’ Rahmatullah

ii
DAFTAR ISI

LOMPAT TINNGI..............................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................iii
BAB I....................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................3
1.3 Tujuan penulisan.........................................................................3
1.4 Manfaat Penulisan.......................................................................3
BAB II..................................................................................................4
PEMBAHASAN..................................................................................4
2.1 Definisi Olahraga Lompat Tinggi................................................4
2.2 Gaya Dalam Lompat Tinggi dan Teknik-teknik.........................5
2.3 Peraturan Dalam Olahraga Lompat Tinggi.................................9
2.4 Sarana dan Prasarana Lompat Tinggi.......................................10
2.5 Manfaat OlahragaLompat Tinngi Bagi Kesehatan...................11
BAB III...............................................................................................14
PENUTUP..........................................................................................14
3.1 Kesimpulan...............................................................................14
3.2 Saran..........................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA........................................................................15

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan secara filosofi suatu sarana untuk memanusiakan manusia
yang sesuai dengan teori perkembangan terkhusus pada anak usia dini.
Kemudian Tirtaraharja, (2008, hal. 34) pembentukan individu secara
sistematis yang akan memberikan peranan pada kepribadiannya peserta didik
yang di hasilkan dari keberlangsungan hidup peserta didik itu sendiri baik dari
lingkungan sekolah maupun lingkungan keluarga. Berlandasakan pada
pendidikan nasional bahwa kualitas pendidikan itu bisa berkembang ketika
kita selaku masyarakat dan pemerintah bisa memegang teguh amanat UUD
1945 yaitu pendidikan yang akan mencerdaskan rakyat. Terlepas dari
beberapa faktor yang berpengaruh terhadapnya, kita selaku seorang pendidik
yang menjadi praktisi utama dalam dunia pendidikan harus mempunyai
integritas untuk bisa menjalankan jabatanya sebagai guru ialah tidak sekedar
menggugurkan kewajiban memberi materi untuk dipahami peserta didik, akan
tetapi seorang gurupun harus bisa membimbing siswa agar menjadi manusia
yang hakiki.

Adapun hal yang harus diperhatikan mengenai karateristik peserta didik


yang harus diperhatikan diantaranya kemampuan awal, latar belakang dan
status sosial, dan perbedaan yang dimiliki oleh setiap individu Desmita, (2009,
hal. 9). Dilihat pada peranan pendidikan yang sangat vital untuk memberikan
perubahan pada pembangunan bangsa yang baik tertama mereka yang
tergolong para penerus bangsa yang sekarang sedang ada di jenjang
pendidikan yang haarus memberikan peranan perkembangan dan kemajuan
pendidikan terkhusus pada bidak olahraga dan kesehatan, semua itu bisa
dicapai dengan sumber daya manusianya yang memiliki iman dan taqwa serta
menguasai teknologi dinyatakan oleh Mardiana, (2016, hal. 119).

Menurut Ichsan, (2016, hal. 69)menyatakan bahwa secara umum


pendidikan mempunyai arti spesial ialah suatu proses untuk mengembangkan
diri setiap individu dalam menjalakan kehidupannya untuk bisa mencari

1
2

kehidupan yang layak dan memberikan perubahan pada diri individu itu
sendiri. Berbicara dunia pendidikan kurikulum adalah perangkat penting yang
harus ada dan diterapkan pada pelaksanaannya. Menurut Sanjaya, (2005, hal.
3)kurikulum diartikan sebagai suatu pedoman yang akan memberikan arah
dan tujuan yang harus dicapai untuk usaha mengembangkan peserta didik.
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral dari
pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangakan aspek
kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis,
keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek
pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani,
olahraga dan kesehatan terpilih yang direncanakan secara sistematis dalm
rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Pada kenyataan yang ada
dilapangan pada perkembangan pendidikan disekolah dasar pendidikan
jasamani lah yang memberikan peranan yang sangat penting karena bukan
hanya memberikan pengalaman geraka kepada siswa akan tetapi memberikan
kesempatan kepada siswa untuk tetap merasakan hidup sehat untuk menjalani
hidupnya tanpa disadari.
Seperti apa yang dikemukakan oleh Rosdiani, (2013, hal.
140)bahwasanya pendidikan jasmani mempunyai peranan yang sangat penting
pada peserta didika diantaranya peningkatan kualitaas hidup. Jadi, pada
dasarnya pendidikan jasmani merupaka suatu proses yang tidak bisa
terpisahkan dengan aktivitas fisik akan tetepi akan berpengaruh terhadap
aspek lainnya diantaranya aspek afektif dan kognitif. Belajar merupakan
aktivitas kompleks untuk memperoleh kapabilitas atau kemampuan
keterampilan pengetahuan, sikap, dan nilai. Timbulnya kapabilitas tersebut
melalui dua aktivitas kompleks yaitu stimulasi yang berasal dari lingkungan
dan proses kognitif yang dilakukan oleh pembelajaran. Rogers pun
mengemukakan pendapatnya mengenai pembelajaran belajar harus berpusat
pada anak, proses belajar harus sesuai dengan perkembangan potensi anak
secara fisik, mental, dan sosial.
Pendidikan jasmani merupakan salah satu sarana pendidikan yang harus
dimiliki setiap insan untuk mengembangkan penguasaan keterampilan motorik
3

yang bertujuan utnuk memberikan pencapaian tumbuh kembangnya diri


seorang peserta didik. Sesuai pernyataan Suherman S, (2009, hal. 41-
42)bahwasanya pembelajaran yang berbasis permainan yang pada proses
pembelajarannya masih belum melibatkan peralatan dan media yang padahal
akan membantu guru dalam menerapkan materi dan siswa akan lebih mudah
menyerap materi tersebut. Selain itu, penyelenggaraaan pembelajaran juga
harus memperhatikan teori perkembangan jangan samapai penyampaian atau
penerapannya itu salah karena akan berdampak bukan hanya akan merusak
psikis dan fisik anak akan teteapi akan memberikan pengaruh yang besar
terhadap pertumbuhan dan perkembangan peserta didik tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
1. Bagaimana definisi olahraga lompat tinggi?
2. Apa saja gaya dalam olahraga lompat tinggi dan teknik?
3. Apa peraturan dalam lompat tinggi?
4. Sarana dan Prasarana olahraga lompat tinggi?
5. Apa fungsi olahraga lompat tinggi bagi kesehatan?
1.3 Tujuan penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:
1. Untuk menguraikan definisi olahraga lompat tinggi
2. Untuk menguraikan gaya dalam olahraga lompat tinggi
3. Untuk menguraikan peraturan dalam olahraga lompat tinggi
4. Untuk menguraikan sarana dan prasarana olahraga lompat tinggi
5. Untuk menguraikan fungsi olahraga lompat tinggi bagi kesehatan

1.4 Manfaat Penulisan


Manfaat penulisan dari makalah ini adalah untuk menambah wawasan yang
lebih luas serta menambah pengetahuan yang lebih dalam bagi penulis
khususnya maupun bagi para pembaca. Dapat dijadikan sebagai acuan dalam
melakukan olahraga lompat tinggi dan mendapat pengetahuan tentang teknik-
teknik yang digunakan dalam lompat tinngidan dapat dijadikan sebagi acuan
4

dalam melakukan pengajaran tentang olahraga lompat tinggi mengetahui


peraturan-peraturan pada lompat tinggi.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Olahraga Lompat Tinggi


Menurut Djumidar (2002: 58), pengertian lompat adalah suatu gerakan
mengangkat tubuh dari satu titik ke titik lain yang jauh atau tinggi dengan
ancang-ancang lari cepat atau lambat dengan menumpu satu kaki dan
mendarat dengan kaki / anggota tubuh lainnya dengan keseimbangan yang
baik. Sedangkan menurut Aip Syarifuddin dan Muhadi (1992: 72), pengertian
lompat adalah melakukan suatu bentuk gerakan lompatan dengan tujuan
untuk memperoleh hasil lompatan yang sejauh-jauhnya atau setinggi-
tingginya dengan menggunakan tolakan satu kaki. Menurut Edy Purnomo
(2011: 65) tujuan lompat tinggi adalah suatu bentuk gerakan melompat
mengangkat kaki ke atas untuk menaikan pusat masa tubuh (canter of gravity)
dan berusaha untuk melewati mistar lompat tinggi agar tidak jatuh dan
dengan melakukan tolakan pada satu kaki untuk mencapai ketinggian yang
setinggitingginya. Bila dilihat dari peraturan lompat tinggi, yaitu si pelompat
harus melakukan tolakan dengan satu kaki, dan cara melewati mistar
tergantung pada individu pelompat. Pelaksanaan lompat tinggi ditentukan
oleh sejumlah parameter, dan semua ini berkaitan dengan kemampuan

biomotorik

5
6

Hasil ketinggian lompatan ditentukan oleh empat tahapan gerak


dimana keempat tahapan tadi saling berkaitan atau tidak dapat dipisahkan,
yaitu :
1. Awalan
Awalan dan sudut harus tepat,yang dimaksud dengan titik awalan
adalah tempat berpijak atau berdiri permulaan sebelum pelompat
memulai melakukan lari awalan. Arah awalan tergantung dari kaki
tumpu. Langkah kaki dari pelan semakin dipercepat, dilakukan secara
wajar dan lancar. Kecepatan lari pada akhir awalan tidak perlu
dilakukan secara maksimal agar mendapat tolakan secara maksimal.
2. Tumpuan
Tumpuan dilakukan dengan kaki yang terkuat. Saat bertumpu harus
tepat pada titik tumpu. Titik tumpu adalah tempat berpijaknya kaki
tumpu pada saat melakukan lompatan. Untuk memperoleh titik tumpu
yang tepat harus dicari dengan cara mencoba berulang-ulang sejak dari
menentukan titik awalan, sudut awalan, irama serta banyaknya
langkah.
3. Melayang
Gerakan melayang di udara terjadi saat kaki tumpu lepas dari tanah.
Sikap badan dan gerakan kaki maupun lengan saat melayang melewati
mistar tergantung dari masing-masing gaya.
4. Pendaratan
Pendaratan merupakan proses terakhir dari proses gerakan beruntun
suatu lompatan. Cara melakukan dan sikap badan saat mendarat
tergantung dari masing-masing gaya. Ada dua prinsip yang perlu
diperhatikan, pertama pendaratan dilakukan secara sadar; kedua
pendaratan dilakukan dengan posisi badan harus sedemikian rupa
sehingga tidak mengakibatkan rasa sakit atau cedera.
7

2.2 Gaya Dalam Lompat Tinggi dan Teknik-teknik


Pada cabang lompat tinggi, keberhasilan lompatan dipengaruhi banyak
faktor salah satunya adalah gaya yang digunakan. Dalam lompat tinggi ada
beberapa gaya yang sering digunakan dalam pertandingan, Tri Minarsih,
Acep Hadi, dan Hanjaeli ( 2010:78) menyebutkan,”Ada empat jenis gaya
yang ada dalam lompat tinggi, yaitu gaya gunting (scissors), gaya guling
perut (straddle), gaya guling samping (western roll), dan gaya telentang
(flop)”.

a. Gaya Gunting
Lompat tinggi gaya gunting adalah salah satu materi yang diberikan
pada penelitian ini namun hanya berupa gerakan dasar yang mengarah
pada gaya ini.

Adapun cara melakukan gaya gunting menurut Munasifah (2008:32)


adalah sebagai berikut :
1) Pelompat tinggi mengambil awlan dari samping. Jika pelompat
melakukan tolakan dengan mengunakan kaki kiri, maka awalan
dilakukan dari samping kiri pula. Akan tetapi, jika tolakannya
menggunakan kaki kanan, maka awalan yang dilakukan adalah dari
samping kanan.
2) Pada saat kaki diayun (kaki yang dekat mistar) mencapai
ketinggian maksimum, kaki yang menolak (kaki yang terjauh dari
mistar) diangkat lurus ke depan atas untuk melewati mistar.
3) Saat kaki yang diayun sudah menuru melewati mistar dan badan
hampir tegak, serta mistar berada di bawah pinggul, kaki tolak
mendarat dengan badan menghadap ke samping.
b. Gaya Guling Perut (Straddle)
8

Selain gaya gunting, materi yang diajarkan adalah gerakan dasar yang
mengarah pada gaya guling perut. Gaya guling perut juga merupakan
salah satu dari gaya dalam lompat tinggi.

Munasifah (2008:34) menjelaskan pelaksanaan gaya guling perut


sebagai berikut :
1) Pelompat mengambil awalan dari samping, awalan antara 35
derajat sampai 45 derajat. Jarak awalan tergantung si pelompat itu
sendiri. Biasanya menggunakan langkah ganjil. Tiga langkah
terakhir harus lebih panjang dan lebih cepat.
2) Melakukan tolakan dengan kaki yang terdekat pada mistar
sekuatkuatnya ke atas, dibantu dengan ayunan kaki belakang (kaki
ayun) ke depan atas dan dibantu oleh ayunan kedua tangan ke
belakang atas.
3) Setelah kaki ayun mencapai ketinggian maksimum, segera
lewatkan di atas mistar. Lengan kiri hendaknya jangan sampai
menyentuh mistar. Setelah kaki ayun melewati mistar, segera
badan diputar ke kiri dengan kepala mendahului melewati mistar.
Putarkan badan sehingga dada dan perut menghadap ke bawah
pada saat di atas mistar. Kaki kiri yang digunakan untuk menolak
9

segera lututnya dilipat ke samping kiri agak ke atas dan agak ke


belakang. Lengan kanan harus ke bawah dengan santai.
4) Jika kaki kanan yang digunakan untuk kaki ayun, maka yang
mendarat pertama kali pada matras adalah kaki kanan dan tangan
kanan secara bersama-sama. Kemudian diteruskan berguling ke 10
samping ke depan dengan badan dibulatkan dan bertumpu pada
bahu sebelah kanan.
5) Gaya flop
Gaya Flop diciptakan oleh Dick Fosbury yang merupakan atlet lompat
tinggi yang berasal dari Amerika Serikat. Ia menggunakan gaya ini
dalam olimpiade Mexico pada tahun 1968 dan berhasil menjadi juara
pertama lompat tinggi.

Cara melewati mistar dengan gaya ini adalah kebalikan dari gaya
guling (straddle). Jika dalam gaya straddle bagian perut menghadap ke
bawah (dari arah mistar), maka dalam gaya flop ini yang menghadap
ke bawah yaitu bagian punggungnya.
6) Gaya Western roll

Western roll atau gaya guling sisi diciptakan pada tahun 1912 oleh
George Horine yang berasal dari Amerika. Sayangnya, gaya ini tidak
10

dapat dikembangkan karena berbenturan dengan peraturan yang


berlaku. Ketika melakukan gaya ini, posisi kepala cenderung lebih
rendah dari pinggul sehingga membuat tidak sah. Karena itu gaya
guling sisi tidak pernah digunakan dalam lompat tinggi.

2.3 Peraturan Dalam Olahraga Lompat Tinggi


Hal yang penting kalian perhatikan dalam pertandingan lompat ini ialah
aturan yang berlaku. Mengapa demikian? Hal ini demi menjaga kelancaran
dalam pelaksanaan kegiatan loncat tinggi. Nah, peraturan yang berlaku dalam
pelaksanaan loncat tinggi antara lain :

1. Para atlet diharuskan melewati mistar yang telah disediakan tanpa


menjatuhkannya ataupun menyentuhnya. Jika atlet tidak mampu
melanjutkan lompatan akan dinyatakan di diskualifikasi.
2. Termasuk jika atlet tidak melompat.Setiap atlet atau pelompat memiliki
kesempatan melewati mistar sebanyak 3 kali dengan ketinggian yang
sama. Catatannya, jika dalam ketiga kesempatan tersebut gagal melewati
mistar maka dinyatakan gugur.
3. Tolakan yang diperbolehkan dalam lompat tinggi hanya dengan salah satu
kaki.
4. Peserta hanya boleh menggunakan pakaian dan atribut yang sesuai dengan
standar yang ditetapkan panitia.
5. Atlet memiliki kewajiban meneruskan lompatan (meskipub semua peserta
lain gagal) hingga dia tidak mampu.
6. Ketinggian lompatan diukur secara berkala sehingga minim terjadi
kecurangan.
11

2.4 Sarana dan Prasarana Lompat Tinggi

Lapangan loncat tinggi dibagi menjadi beberapa bagian diantaranya jalur


awalan, daerah tolakan, mistar beserta penyangganya dan matras untuk
mendarat. Masing-masing peralatan ini tentu memiliki ketentuanya sendiri.
Mau tahu apa aja ketentuannya? Yuk langsung saja simak penjelasannya
berikut ini.
1. Area Jalur Awalan

Pada area jalur awalan bentuknya menyerupai bujur sangkar atau setengah
lingkaran. Jaraknya dari tepi ke titik pusat sekitar 15 meter. Nah, area awalan
inilah nantinya digunakan untuk proses memprediksi langkah, kecepatan dan
momentum tolakan.

2. Area Tolakan

Biasanya pada area tolakan dibuat sedatar mungkin, bersih dan tidak licin.
Hal itu agar atlet tidak tergelincir saat melakukan tolakan. Selain itu,
kemiringan maksimal dalam jalur ancang-ancang atau tempat bertumpu tidak
boleh lebih dari 1:250 ke arah pusat mistar.

3. Tinggi Tiang Lompat Tinggi

Tiang dibuat harus kokoh dan kuat, bahannya bisa disesuaikan sehingga
penyelenggara memilik kebebasan memilih jenis bahan yang sesuai. Biasanya
jarak kedua tiang adalah 3,98 – 4,02 meter.
12

4. Mistar/Bilah Lompatan

Mistar untuk lompat tinggi dibuat dengan panjang sekitar 3.98-4.02 meter
dan berat maksimal 2 kg. Garis tengah mistar sendiri berukuran 2.50-3,00
meter dengan penampang mistar berbentuk bulat berukuran 3 cm x 20 meter.

Nah, biasanya mistar tersebut disangga dengan penyangga mistar dikedua sisi
ujung mistar. Ukuran penyangga atau penopang tersebut yaitu panjang 6 cm
dan 4 cm. Ketinggian penyangga juga disesuaikan dengan standar ketentuan
tinggi mistar.

5. Sarana Pendaratan

Tempat pendaratan biasa menggunakan matras berukuran 3 x 5 meter yang


terbuat dari bahan busa dengan ketebalan 60 cm. Lebih dari itu, bagian atas
matras biasa ditutup kembali menggunakan matras dnegan ketebalan 10-20
cm. Jadi, tempat pendaratan saat ini sudah di desain dengan cukup modern
dan relatif lebih aman bagi keselamatan para atlet lompat tinggi.

2.5 Manfaat OlahragaLompat Tinngi Bagi Kesehatan


Lompat tinggi bagi kesehatan merupakan informasi yang menarik, namun
belum banyak diketahui dalam masyarakat. Informasi mengenai lompat tinggi
ini memang sangat sedikit, dan sering dianggap hanya sejenis olahraga yang
dapat menyehatkan tubuh. Tentunya manfaatnya untuk kesehatan ada banyak
jenisnya dan menarik untuk dipelajari oleh siapapun. Berikut merupakan
manfaat lompat tinggi bagi kesehatan:

1. Menjaga Kekencangan Otot bagian Paha, Bahu, dan Lengan


Seperti diketahui dalam melakukan olahraga lompat tinggi, seseorang
akan banyak menggunakan otot-otot tubuh di bagian paha, bahu, dan
lengan khususnya. Otot-otot pada bagian ini memang sering mudah lelah
dan keram, maka olahraga ini sangat bermanfaat untuk anda yang ingin
mengatasi berbagai masalah tersebut. Oleh sebab itu, lakukanlah olahraga
lompat tinggi untuk mengencangkan otot-otot tubuh.
13

2. Menurunkan Kelebihan Berat Badan


Olahraga lompat tinggi juga diketahui sangat bermanfaat untuk
menurunkan berat badan. Seperti setiap jenis olahraga lainnya, lompat
tinggi memang baik untuk menurunkan berat badan yang berlebih secara
alami. Hal ini dilakukan dengan pembakaran kalori dari setiap gerak
tubuh yang dilakukan. Oleh sebab itu, bagi anda yang ingin menurunkan
berat badan anda harus rajin berolahraga salah satunya dengan melakukan
lompat tinggi.
3. Meningkatkan Stamina Tubuh
Manfaat lompat tinggi bagi kesehatan selanjutnya adalah untuk
meningkatkan stamina tubuh. Seseorang yang rajin berolahraga pastinya
akan memiliki stamina tubuh yang baik. Hal ini merupakan hasil dari
olahraga yang pasti dirasakan karena tubuh menjadi terlatih untuk lebih
kuat dan kuat setiap latihannya. Itulah mengapa bagi anda yang ingin
meningkatkan stamina tubuh diharapkan dapat melakukan olahraga
dengan rutin.
4. Menambah Tinggi Badan secara Signifikan
Lompat tinggi diketahui sangat efektif untuk melatih otot-otot dan
membuat tulang bertumbuh dengan lebih baik. Itulah mengapa orang-
orang yang sering berlatih lompat tinggi dapat memiliki tubuh yang
lebih tinggi. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan tulang yang lebih
baik melalui olahraga yang rutin dilakukan. Jadi, jika anda ingin
memiliki tubuh yang lebih tinggi berolahragalah dengan rutin.
5. Membantu Pembentukan Tubuh Ideal
Anda yang sering melakukan lompat tinggi tanpa disadari akan memiliki
bentuk tubuh yang lebih ideal. Hal ini dilatarbelakangi oleh bagian-
bagian tubuh yang terlatih. Sehingga tidak ada penumpukan lemak dan
proporsi tubuh anda pun menjadi lebih menarik. Itulah sebabnya bagi
anda yang ingin memiliki tubuh indah sangat disarankan melakukan
manfaat dari lompat tinggi untuk membentuk tubuh.
6. Membuat Tubuh menjadi Lebih Lentur (Fleksibilitas Tinggi)
14

Jika anda rutin melakukan olahraga lompat tinggi, tentu tubuh anda
menjadi lebih lentur akibat dari latihan rutin tersebut. Tubuh yang
lentur dikenal juga sebagai kemampuan fleksibilitas yang tinggi yang
dimiliki. Kemampuan ini sangat bermanfaat untuk anda yang ingin
memiliki karir dalam dunia menari atau hal lainnya yang berkaitan
dengan fleksibilitas. Oleh sebab itu, berolahragalah dengan lompat
tinggi.Peraturan
1.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa:

1. Lompat adalah suatu gerakan mengangkat tubuh dari satu titik ke titik
lain yang jauh atau tinggi dengan ancang-ancang lari cepat atau lambat
dengan menumpu satu kaki dan mendarat dengan kaki / anggota tubuh
lainnya dengan keseimbangan yang baik.
2. Ada empat jenis gaya yang ada dalam lompat tinggi, yaitu gaya
gunting (scissors), gaya guling perut (straddle), gaya guling samping
(western roll), dan gaya telentang (flop).
3. Manfaat lompat tinggi bagi kesehatan yaitu: menjaga kekencangan otot
bagian paha, bahu, dan lengan; menurunkan kelebihan berat badan,
meningkatkan stamina tubuh, menambah tinggi badan secara
signifikan, membantu pembentukan tubuh ideal, membuat tubuh
menjadi lebih lentur (fleksibilitas tinggi).

3.2 Saran
Pendidikan jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktifitas
jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani,
mengembangkan ketrampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat
dan aktif, sikap sportif dan kecerdasan emosi. Lingkungan belajar diatur
secara seksama untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan seluruh
ranah, jasmani, psikomotor, kognitif dan afektif setiap siswa. Pendidikan
jasmani merupakan interaksi antara peserta didik dengan lingkungan secara
sistematis untuk membetuk manusia seutuhnya. Pembentukan sumber daya
manusia diarahkan pada manusia pancasilais, berbudi pekerti luhur lewat
pendidikan jasmani dengan memperhatikan model pembelajaran serta skema
pembelajaran. Untuk menjaga kesehatan tubuh, kita harus rajin berolahraga
salah satunya yaitu dengan olahraga lompat tinggi.

15
DAFTAR PUSTAKA

Amon. (2019). PENINGKATAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI


MELALUI MEDIA GAMBAR DAN MODIFIKASI MISTAR PADA
SISWA SD. Jurnal Pendidikan Jasmani, 3(2).
Anggraeni, N. (2020). UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN
LONCAT TINGGI GAYA STRADDLE MENGGUNAKAN ALAT
MODIFIKASI UNTUK SISWA EKSTRAKURIKULER. Jurnal
Pendidikan Jasmani dan Adaptif, 1(3).
Anita, R. (2013). MENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT TINGGI
GAYA STRADDLE MENGGUNAKAN BALOK BERJENJANG BAGI
SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KERTANEGARA KECAMATAN
KERTANEGARA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2013.
Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation, 2(11).
Ramadhan, G. (2017). Meningkatkan Rangkaian Gerak Lompat Tinggi Melalui
Metode Jigsaw Dan Pembelajaran Yang Dikemas Dalam Bentuk
Permainan. Jurnal Sportive, 2(1).
Rofiater, U. H. (2012). HUBUNGAN POWER TUNGKAI DENGAN HASIL
LOMPAT TINGGI. Jurnal Health & Sport, 5(3).
Tonadi, I. (2015). EVALUASI KEMAMPUAN LOMPAT TINGGI SISWA
PUTRA KELAS X SMA NEGERI 6 TAKENGON KABUPATEN ACAH
TENGAH. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan
Rekreasi , 1(1).
Yulianto, R. (2018). ANALISIS BIOMEKANIKA LOMPAT TINGGI DAN
KEBUTUHAN ENERGI. Jurnal Olahraga, 38(1).

16

Anda mungkin juga menyukai