Anda di halaman 1dari 12

PENDIDIKAN JASMANI PENGERTIAN MAKNA DAN TUJUAN

MAKALAH

OLEH:

ZAIINAL ABIDIN

SUBROTO

MATA KULIAH

PENDIDIKAN JASMANI

DOSEN PENGAMPU

NUR MOH, KUSUMA ATMAJA,M,or


KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga Makalah Demokrasi Pancasila ini dapat diselesaikan dengan baik.
Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW,
keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.

Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan Makalah yang berjudul Makalah Pendidikan jasmani pengertian makna dan
tujuan.. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang
telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan serta
bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Makalah ini sehingga kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.

Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan,
karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti
milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah pendidikan jasmani pengertian makna dan
tujuan ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Melawi, 15 September 2023


DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR.............................................................................

DAFTAR ISI............................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................
B. Rumusan Masalah..............................................................
C. Tujuan Penulisan................................................................

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Tujuan Pendidikan Jasmani.......................
B. Kondisi Pendidikan Jasmani sekarang...............................
C. Solusi Pendidikan Jasmani Dalam Mencapai Tujuan Yang Diinginkan

BAB III KESIMPULAN


A. Kesimpulan........................................................................
B. Saran...................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah upaya yang sada terencana untuk mengembangkan potensi atau
membentuk karakter siswa siswi khususnya pada nilai nilai moral. Menurut Suryadi
menyatakan bahwa pendidikan pada hakekatnya memiliki dua fungsi yaitu membantu warga
masyarakat agar menjadi cerdas (smart) dan membantu mereka agar menjadi baik dak
berkarakter (good). Sebagai salah satu komponen pendidikan yang wajib diajarkan di
sekolah, pendidikan jasmani memiliki peran yang sangat strategis dalam pembentukan
manusia seutuhnya. Pendidikan jasmani tidak hanya berdampak positif pada pertumbuhan
fisik anak, melainkan juga perkembangan mental, intelektual, emosional, dan sosialnya.

Pendidikan olahraga di Indonesia juga merupakan pendidikan yang dilaksanakan


melalui jalur formal dan informal melalui kegiatan intra maupun ektrakurikuler dibimbing
oleh guru dan dibantu oleh tenaga keolahragaan serta didukung sarana dan prasarana yang
memadai. Pendidikan jasmani sebagai rangkaian isi kurikulum sekolah bukanlah tanpa
alasan. Pendidikan jasmani dirancang secara sistematis untuk membekali siswa/peserta didik
menjadi manusia yang lengkap dan utuh. Pendidikan tidak lengkap tanpa pendidikan jasmani,
dan tidak ada pendidikan jasmani tanpa media gerak. Karena gerak sebagai aktivitas jasmani
merupakan dasar alami bagi manusia untuk belajar mengenal dunia dan dirinya sendiri.
Menurut “Physical education is defined as a process through which an individual obtains
optimal phsyical, mental, social, and fitness skills through physical activity”. Maksudnya
adalah pendidikan jasmani sebagai proses hingga seorang individu memperoleh fisik yang
optimal, mental, sosial, dan kebugaran melalui aktivitas fisik. Sehingga jasmani dan rohani
manusia merupakan satu kesatuan yang utuh, sehingga muncul istilah yang lebih dikenal
dengan pendidikan manusia seutuhnya.
Makna penting pendidikan jasmani serta manfaatnya bagi pengembangan kepribadian
manusia rasanya tidak perlu dipersoalkan. Justru yang menjadi masalah adalah apakah
pendidikan jasmani sebagai faktor penting pembentukan manusia seutuhnya telah
ditempatkan secara proporsional ? Apakah pelaksanaan pendidikan jasmani di sekolah sudah
sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran pendidikan jasmani ? Apakah dalam
implementasinya telah didukung oleh sumberdaya yang memadai? Apakah pembelajaran
yang telah, dilakukan mampu mengembangkan individu secara utuh?

B. Rumusan Masalah
1) Bagaimanakah konsep pengertian, tujuan pendidikan jasmani ?
2) Bagaimanakah kondisi pendidikan jasmani saat sekarang ?
3) Bagaimanakah solusi untuk pendidikan jasmani dalam mencapai tujuan yang
diinginkan ?

C. Tujuan
1) Mengetahui bagaimana konsep, tujuan pendidikan jasmani.
2) Mengetahui kondisi pendidikan jasmani saat sekarang.
3) Mengetahui solusi atau cara pendidikan jasmani dalam mencapai tujuan yang
diinginkan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Tujuan Pendidikan Jasmani


Pendidikan jasmani sebagai bagian integral dan merupakan alat pendidikan baik pada
proses maupun tujuannya. Salah satunya dikutip Rusli Lutan sebagai berikut pendidikan
jasmani adalah bagian integral dari pendidikan melalui aktifitas jasmani yang bertujuan untuk
meningkatkan individu secara organik, neuromuscular, intelektual, dan emosional. Pada
hakikatnya pendidikan jasmani adalah sebagai proses pendidikan via gerak insani (human
movement) yang dapat berupa aktivitas jasmani, permainan atau olahraga untuk mencapai
tujuan pendidikan Rusli Lutan (1995)
Di sekolahan, mata pelajaran yang berkaitan dengan olahraga adalah
pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan (Dikjasorkes). Mata pelajaran
itu bedasarkan konsep yang berasal dari kata physical education. Walau
yang dididik adalah fisiknya, bukan berarti sebagai education of body,
melainkan pendidikan yang mengenai dan meliputi seluruh aspek
kepribadian siswa.

Bhucer (1989) Physical education an integral part of the total education process, is a field of
endeavor that has as its aim the improvement of human performance through the medium of
physical activities that have been selected with a view to realizing this outcome” maksudnya
adalah pendidikan jasmani, merupakan bagian integral dari proses pendidikan total, adalah
bidang usaha yang memiliki tujuan peningkatan kinerja manusia melalui media kegiatan fisik
yang telah dipilih dengan maksud untuk mewujudkan hasil. Lumpkin (2010) “Physical
education is defined as a process through which an individual obtains optimal phsyical,
mental, social, and fitness skills through physical activity”. Maksudnya adalah pendidikan
jasmani sebagai proses hingga seorang individu memperoleh fisik yang optimal, mental,
sosial, dan kebugaran melalui aktivitas fisik. Menurut Buck, Lund, Harrison & Cook Physical
education is the study, pactice, and appreciation of the art and science of human movement.
it is a part of the total process of education”Maksudnya adalah pendidikan jasmani adalah
studi, praktek, dan apresiasi terhadap seni dan ilmu gerakan manusia. itu adalah bagian dari
proses total pendidikan.

Kesimpulannya adalah pendidikan jasmani merupakan suatu program pendidikan


melalui aktifitas fisik yang bertujuan membentuk seorang individu memperoleh fisik, mental,
sosial, dan kebugaran jasmani yang optimal, karena pendidikan jasmani menawarkan gerak
sebagai media utama dalam proses pendidikan.Tujuan Pendidikan Jasmani di
klasifikasikannya dalam lima aspek yaitu:

(1) perkembangan kesehatan, jasmani atau organ organ tubuh

(2) perkembangan mental emosional

(3) perkembangan neuromuskuler

(4) perkembangan sosial

(5) perkembangan intelektual


B. Kondisi Pendidikan Jasmani Sekarang

Pendidikan jasmani di sekolah di Indonesia masih kurang menggembirakan


indikatornya antara lain adanya kecenderungan semakin menurunnya tingkat kesegaran
jasmani siswa dan rendahnya partisipasi siswa dalam kegiatan pendidikan
jasmani.Munculnya persepsi yang kurang menguntungkan tersebut menyebabkan posisi
pendidikan jasmani cukup dilematis sehingga memunculkan permasalahan yang lebih
krusial.

Salah satu masalah utama pendidikan jasmani di Indonesia hingga dewasa ini adalah
belum efektifnya pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah sebagai akibat dari posisi yang
semakin terpinggirkan. Rendahnya kualitas pembelajaran pendidikan jasmani mulai sekolah
dasar sampai sekolah lanjutan telah dikemukakan dan ditelaah dalam berbagai kesempatan
oleh beberapa pengamat. Secara umum, kondisi ini disebabkan oleh beberapa faktor
diantaranya ialah terbatasnya kemampuan guru pendidikan jasmani dan sumber-sumber yang
digunakan untuk mendukung proses pembelajaran. Terbatasnya jumlah guru pendidikan
jasmani yang ada di Sekolah Dasar hingga sekolah lanjutan juga merupakan kendala yang
sampai sekarang belum bisa teratasi.
Rendahnya mutu dan jumlah guru pendidikan jasmani di sekolah pada gilirannya
melahirkan ketidakmampuan mereka dalam melaksanakan tugasnya secara profesional.
Mereka belum berhasil melaksanakan misinya untuk mendidik siswa secara sistematik
melalui program pendidikan jasmani yang semestinya dapat mengembangkan kemampuan
dan keterampilan anak secara menyeluruh baik fisik, mental, maupun intelektual. Hal ini
amat terasa pada guru pendidikan jasmani di sekolah dasar, karena mereka pada umumnya
adalah guru kelas yang secara formal tidak mempunyai kompetensi dan pengalaman dalam
mengelola pendidikan jasmani.

Model praktik pembelajaran pendidikan jasmani yang dilakukan oleh guru cenderung
tradisional, dan berpusat pada guru. Proses pembelajaran hampir tidak pernah dilakukan atas
inisiatif anak sendiri. Di samping itu, anak sering dianggap sebagai "orang dewasa kecil"
yang mampu melakukan kegiatan layaknya orang dewasa. Guru mengajarkan olahraga baku
kepada anak yang notabene belum mampu melakukan aktifitas sebagaimana yang dilakukan
oleh orang dewasa. Jadi dapat diramalkan bahwa tingkat keberhasilan siswa dalam
menyelesaikan tugas pembelajaran tergolong rendah.
C. Solusi Untuk Mencapai Tujuan Pendidikan Jasmani

Berangkat dari kenyataan tersebut, perlu dilakukan mengenai menyamaratakan


konsep dasar pendidikan jasmani terhadap kegiatan olahraga dari kalangan Guru SD sampai
Guru SMA. Karena pendidikan jasmani tidak semata-mata mengembangkan keterampilan
jasmani, tetapi masih banyak mereka (guru) yang tidak memahami bahwa pendidikan jasmani
juga mengembangkan keterampilan sosial (social skill), emosional, dan intelektual.
Pendidikan jasmani lebih disoroti dari sisi kelemahan dan kekurangannya dibandingkan
dengan sisi-sisi positif dan keunggulannya. Pemahaman dan penilaian yang demikian sudah
barang tentu tidak benar. Bila dicermati, pengajaran yang baik dalam pendidikan jasmani
lebih dari sekedar mengembangkan keterampilan berolahraga. Pengajaran yang baik tersebut
melibatkan aspek-aspek yang berhubungan dengan apa yang sebenarnya dipelajari oleh siswa
melalui partisipasinya, apakah itu neuromuskuler, intelektual, emosional, dan bukan aktivitas
olahraga semata. Pendidikan jasmani yang merupakan bagian pendidikan keseluruhan pada
hakikatnya adalah proses pendidikan dimana tarjadi interaksi antara peserta didik dengan
lingkungannya yang dikelola melalui aktivitas jasmani secara sistematik menuju
pembentukan manusia seutuhnya.
Sebagai upaya meningkatkan mutu dari guru pendidikan jasmani khususnya di
sekolahan dasar seharusnya yang pertama yaitu;

(1) posisikan Guru di sekolahan dasar memang benar benar sesuai dengan kualifikasi
pendidikannya yaitu sarjana pendidikan jasmani dan kesehatan. Karena pada tingkatan
sekolah dasar pendidikan jasmani merupaka pendidikan yang penting dalam membangun
pondasi karakter siswa khususnya psikomotor keterampilan gerak dan sikap.

(2) jika keadaanya darurat mengenai jumlah guru dan terpaksa memberikan tanggung
jawab pendidikan jasmani di limpahkan ke Guru kelas, sebaiknya pihak sekolahan
berkordinasi dengan dinas terkait memberikan sebuah penyuluhan atau hal yang sama untuk
meningkatkan kemampuan dan kualifikasi sebagi guru pendidikan jasmani, karena
pendidikan jasmani merupakan pendidikan yang vital.

Departemen Pendidikan, telah mengambil langkah-langkah tertentu sebagai upaya


memperbaiki model pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah, terutama sekolah dasar.
Upaya tersebut ditempuh antara lain dengan mengintroduksi

sebuah pendekatan pembelajaran yang disebut modifikasi olahraga. Gerakan ini mengarah
pada pengembangan model pembelajaran pendidikan jasmani yang sesuai bagi siswa di
sekolah. Kemudian penyisipan multimedia dalam pembelajarannya, hal tersebut agar dapat
menciptakan suasanya belajar yang menarik dan tidak membosankan. Kebijakan diambil
untuk mengatasi kekurangan sarana dan prasarana baik didaerah maju maupun daerah yang
tertinggal
BAB III

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Pendidikan jasmani merupakan suatu proses pendidikan melalui aktifitas fisik yang
bertujuan mengoptimalkan seluruh fungsi tubuh dan memfokuskan gerak sebagai media
utama untuk mencapai tujuan pendidikan jasmani. Sehingga jasmani dan rokhani manusia
merupakan satu kesatuan yang utuh, sehingga muncul istilah yang lebih dikenal dengan
pendidikan manusia seutuhnya.

Pendidikan jasmani merupakan suatu program pendidikan memalui aktifitas fisik


yang bertujuan membentuk seorang individu memperoleh fisik, mental, sosial, dan kebugaran
jasmani yang optimal, karena pendidikan jasmani menawarkan gerak sebagai media utama
dalam proses pendidikan.Tujuan Pendidikan Jasmani di klasifikasikannya dalam lima aspek,
yaitu.

(1) perkembangan kesehatan, jasmani atau organ organ tubuh,

(2) perkembangan mental emosional

(3) perkembangan neuromuskuler

(4) perkembangan sosial

(5) perkembangan intelektual.

Permasalahannya
(1) kecenderungan semakin menurunnya tingkat kesegaran jasmani siswa dan
rendahnya partisipasi siswa dalam kegiatan pendidikan jasmani.

(2) rendahnya kualitas pembelajaran pendidikan jasmani mulai sekolah dasar sampai
sekolah lanjutan.

(3) model praktik pembelajaran pendidikan jasmani yang dilakukan oleh guru
cenderung tradisional, dan berpusat pada guru.

(4) Terbatasnya jumlah guru pendidikan jasmani yang ada di Sekolah Dasar hingga
sekolah lanjutan.

Menyamaratakan mengenai konsep dasar pendidikan jasmani terhadap kegiatan


olahraga dari kalangan Guru SD sampai Guru SMA. Karena pendidikan jasmani tidak
semata-mata mengembangkan keterampilan jasmani, tetapi masih banyak mereka (guru) yang
tidak memahami bahwa pendidikan jasmani juga mengembangkan keterampilan sosial
(social skill), emosional, dan intelektual. Sebagai upaya meningkatkan mutu dari guru
pendidikan jasmani khususnya di sekolahan dasar seharusnya yang pertama yaitu;

(1) posisikan Guru di sekolahan dasar memang benar benar sesuai dengan kualifikasi
pendidikannya yaitu sarjana pendidikan jasmani dan kesehatan. Karena pada tingkatan
sekolah dasar pendidikan jasmani merupaka pendidikan yang penting dalam membangun
pondasi karakter siswa khususnya psikomotor ketrampilan gerak dan sikap.

(2) jika keadaanya darurat mengenai jumlah guru dan terpaksa memberikan tanggung
jawab pendidikan jasmani di limpahkan ke Guru kelas, sebaiknya pihak sekolahan
berkoordinasi dengan dinas terkait memberikan sebuah penyuluhan atau hal yang sama untuk
meningkatkan kemampuan dan kualifikasi sebagi guru pendidikan jasmani, karena
pendidikan jasmani merupakan pendidikan yang vital.
Departemen Pendidikan, telah mengambil langkah-langkah tertentu sebagai upaya
memperbaiki model pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah, terutama sekolah dasar.
Upaya tersebut ditempuh antara lain dengan mengintroduksi sebuah pendekatan
pembelajaran yang disebut modifikasi olahraga. Gerakan ini mengarah pada pengembangan
model pembelajaran pendidikan jasmani yang sesuai bagi siswa di sekolah. Kemudian
penyisipan multimedia dalam pembelajarannya, hal tersebut agar dapat menciptakan
suasanya belajar yang menarik dan tidak membosankan. Kebijakan diambil untuk mengatasi
kekurangan
B. Saran

Berbicara tentang peran penting pendidikan jasmani atau pendidikan olahraga disekolah,
maka ada beberapa saran yang dapat di garis bawahi oleh penulis dalam makalah ini adalah:
1. Pendidikan jasmani atau pendidikan olahraga sebaiknya terus dilakukan secara
berkesinambungan dari tingkat sekolah dasar hingga tingkat perguruan tinggi.
2. Kualitas dan kuantitas guru atau tenaga pendidik dirasa sangat penting untuk
memberikan edukasi yang sangat baik tentang pendidikan jasmani atau pendidikan
olahraga.

Anda mungkin juga menyukai