Anda di halaman 1dari 17

KONSEP DASAR PENDIDIKAN JASMANI

MAKALAH

Disusun dan diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan jasmani
,Olahraga dan Kesehatan SD pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Dosen Pengampu

M.Rizkan Khadavi, M.Pd.

Disusun Oleh :

SITI NURHALIZA

(190141544)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANGKA BELITUNG

TAHUN AJARAN 2020


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah swt. atas Rahmat dan Hidayah-Nya. shalawat dan
salam kepada Nabi Besar Muhammad saw. beserta para sahabat yang telah memperjuangkan
Islam, sehingga kita bisa merasakan indahnya iman.

Saya menyadari bahwa penyelesaian makalah ini tidak akan terwujud tanpa adanya
bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, saya mengucapkan
terimakasih kepada :

1. Dr. Asyraf Suryadin, M.Pd. selaku Ketua Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung.
2. Romadon,S.T.,M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
3. Yuanita, M.Pd. selaku Pembimbing Akademik.
4. M.Rizkan Khadavi,M.Pd. selaku Dosen Pengampu Pendidikan jasmani ,Olahraga dan
Kesehatan SD

Saya menyadari berbagai kelemahan dan kekurangan dalam penulisan makalah ini.
Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pendidikan, khususnya
di Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung. Akhir kata, saran dan kritik yang membangun
saya harapkan demi perbaikan dan pengembangan makalah ini.

Pangkalanbaru, 30 September 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Perumusan Masalah 2

C. Tujuan Penelitian 2

D. Manfaat Penelitian 2

BAB II PEMBAHASAN MASALAH

A. Pengertian Pendidikan jasmani 3

B. Apa saja tujuan pendidikan jasmani 4

C. Apa saja contoh pendidikan jasmani 5

D. Apa saja Organisasi Olahraga Internasional dan Nasional 7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan 13

B. Saran 13

DAFTAR PUSTAKA iii

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan Jasmani, olahraga dan kesehatan merupakan media untuk mendorong


pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran,
penghayatan nilai-nilai (sikap mental-emosional-sportivitas-spiritualsosial). Di samping itu
pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran wajib di sekolah termasuk di Sekolah
Dasar, karena pendidikan jasmani masuk dalam kurikulum pendidikan. Pendidikan jasmani
merupakan bagian integral dari proses pendidikan secara total. Tujuan Pendidikan Jasmani untuk
mengembangkan 2 kebugaran fisik, mental, emosional dan sosial melalui kegiatan fisik. Rusli
Lutan (2009: 30), pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan keseluruhan
yang bertujuan meningkatkan individu secara organik, neuromuskuler, intelektual dan emosional
melalui aktivitas jasmani. Sedangkan guru selaku motivator dan fasilitator, memiliki peranan
penting dalam memberikan arti dan makna pembelajaran Penjas dan olahraga sebagai sarana atau
alat.
Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan
aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal
fisik, mental, serta emosional
Olahraga adalah kegiatan pelatihan jasmani, yaitu kegiatan jasmani untuk memperkaya
dan meningkatkan kemampuan dan ketrampilan gerak dasar maupun gerak ketrampilan
(kecabangan olahraga). Kegiatan itu merupakan bentuk pendekatan ke aspek sejahtera jasmani
atau sehat jasmani yang berarti juga sehat dinamis yaitu sehat yang disertai dengan kemampuan
gerak yang memenuhi segala tuntutan gerak kehidupan sehari-hari, artinya ia memiliki tingkat
kebugaran jasmani yang memadai.

1
B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut.

1. Apa Definisi dari Pendidikan jasmani ?

2. Apa saja tujuan pendidikan jasmani?

3.Apa saja contoh pendidikan jasmani?

4. Apa saja Organisasi Olahraga Internasional dan Nasional ?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan ini sebagai berikut.

1. Untuk Mengetahui Definisi dari Pendidikan jasmani

2. Untuk Mengetahui Apa saja tujuan pendidikan jasmani

3. Untuk Mengetahui apa saja contoh pendidikan jasmani

4. Untuk Mengetahui Apa saja Organisasi Olahraga Internasional dan Nasional

D. Manfaat Penulisan

Adapun manfaat dari penulisan ini sebagai berikut.

1. Agar pembaca dapat mengetahui apa itu Pendidikan jasmani, dan Apa saja tujuan pendidikan
jasmani.

2. Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat menjadi sumber belajar mengenai pelajaran
terkait materi dalam pembelajaran pendidikan jasmani.

3. Sebagai media untuk mempermudah peserta didik daam memahami pelajaran yang terkait
materi tersebut.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Pendidikan Jasmani

Pengertian Pendidikan Jasmani adalah Menurut Undang-Undang No.20 tahun 2003


tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.

Definisi Pendidikan Jasmani Menurut Para Ahli Menurut Aip Syarifudin, dkk (dalam
Nurhadi Santoso,  2009:3) Pendidikan jasmani adalah suatu proses melalui aktivitas jasmani,
yang dirancang dan disusun secara sistematik untuk merangsang pertumbuhan dan
perkembangan, meningkatkan kemampuan dan ketrampilan jasmani, kecerdasan dan
pembentukan watak, serta nilai dan positif bagi setiap warga Negara dalam rangka mencapai
tujuan pendidikan. Sedangkan menurut Arma Aboellah (dalam Guntur, 2009:15) menyatakan
pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan melalui
kegiatan jasmani yang bertujuan mengembangkan individu secara organik, neuro muscular,
intelektualdanemosional.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan jasmani merupakan
suatu proses pendidikan yang melibatkan  aktivitas  jasmani,  yang  disusun  secara  sistematis 
dan bertahap berdasarkan tingkat pertumbuhan serta perkembangan, meningkatkan kemampuan
dan ketrampilan jasmani, membentuk potensi-potensi yang ada dan membentuk kepribadian
individu yang berintelektual dan kepribadian sosial guna mencapai tujuan pendidikan nasional.

3
B. Tujuan Pendidikan Jasmani

Mata pelajaran Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.

a. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan


pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan
olahraga yang terpilih

b. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.

c. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar

d. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang
terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan

e. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan
demokratis

f. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan
lingkungan

g. Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai
informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran,
terampil, serta memiliki sikap yang positif.

4
C. Contoh Pendidikan Jasmani

1. Sepak bola
Sepak bola merupakan salah satu permainan beregu di mana dari masing-masing regunya
terdiri dari 11 orang pemain. Permainan sepak bola terdiri dari 2 babak, di mana durasi waktu
tiap babak adalah 45 menit dengan jeda istirahat di antara dua babak 10 menit. Permainan sepak
bola membutuhkan tambahan berupa 1 bola yang dilengkapi dengan 2 gawang untuk masing-
masing regu. Beberapa teknik sepak bola yang perlu dikuasai antara lain :

 Teknik menendang bola


 Teknik menahan bola (trapping)
 Tekning menggiring bola (dribbling)
 Teknik gerak tipu
 Teknik menyundul bola (heading)
 Teknik merebut bola (tackling)
 Teknk lemparan bola ke dalam lapangan (throw-in)
 Teknik penjaga gawang

2. Futsal
Futsal merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang merupakan modifikasi dari
sepak bola. Sehingga aturan dan teknik yang digunakan pada dasarnya sama dengan permainan
sepak bola. Hanya saja tim yang memainkan futsal beranggotakan 5 orang untuk setiap tim
dengan jumlah pemain cadangan maksimal 7 orang, di mana pergantian pemain memiliki jumlah
yang tidak terbatas. Permainan futsal memiliki waktu 2×20 menit dengan jeda istirahat 10 menit.
Sedangkan untuk perpanjangan waktu adalah 2×5 menit.
3. Sepak takraw
Peraturan mendasar yang terdapat dalam olahraga permainan sepak takraw adalah bola
yang tidak boleh menyentuh tangan pemain, tim yang boleh menyentuh bola hanya 3 kali
berturut-turut dan posisi dari pemain bertahan yang tidak boleh diputar. Permainan ini terdiri dari
2 regu yang masing-masing anggotanya berjumlah 3 orang dengan 1 pemain cadangan. Satu
orang di posisi belakang disebut tekong (back), pemain di depan disebut apit kiri dan apit kanan.
Sepak takraw memiliki ukuran yang sama dengan permainan bulu tangkis yakni 13,4 x 6,1

5
meter. Untuk area bebas memiliki panjang minimal 3 meter dari garis luar lapangan dan area ini
bebas rintangan.

4. Basket
Olahraga permainan basket dilakukan oleh 2 tim dengan jumlah anggota masing-masing
adalah 5 orang dengan jumlah pemain cadangan yang juga 5 orang. Wasit yang mengawal
permainan basket berjumlah 2 orang, yaitu referee (wasit 1) dan umpire (wasit 2). Waktu
permainan basket adalah 4×10 menit (berdasarkan Federasi Bola Basket Internasional) atau 4×12
menit (berdasarkan  National Basketball Association).

5. Voli
Voli adalah salah satu cabang olah raga yang pada dasarnya adalah memindahkan (mem-
voli) bola melalui udara di atas net dengan tujuan untuk menjatuhkan bola di petak lawan agar
mendapat poin kemenangan. Permainan bola voli terdiri dari 2 grup dengan jumlah pemain 6
orang untuk tiap grup tunggal gender (grup putra saja atau putri saja) dan batas waktu permainan
adalah adanya grup yang mencapai angka 25 terlebih dahulu. 

6. Badminton
Olahraga badminton atau bulu tangkis merupakan salah satu jenis olah raga yang tujuan
permainannya adalah memukul bola (shuttlecock) ke daerah lawan dengan melewati jaring atau
net dan mengusahakan agar lawan tidak menjatuhkan bola tersebut di daerah kita. Poin akan
didapat jika bola berhasil jatuh di daerah lawan tanpa bisa dikembalikan. Badminton terdiri dari
2 hingga 3 set dan jika pemain berhasil mencapai angka 21 di 2 set maka permainan akan
dinyatakan berakhir.

7. Tenis
Seperti halnya badminton, tenis adalah cabang olahraga permainan dengan tujuan untuk
menempatkan bola di daerah lawan dengan teknik tertentu agar lawan gagal mengembalikan bola
tersebut. Tenis dapat dimainkan secara tunggal atau ganda seperti halnya badminton.

6
8. Bisbol (baseball)
Salah satu cabang olahraga permainan lain yang menggunakan bola adalah bisbol. Bisbol
merupakan permainan yang dilakukan oleh 2 tim yaitu tim pelempar bola dan tim pemukul bola
yang masing-masing beranggotakan 9 orang. Permainan bisbol ini memiliki inti permainan
berupa tim pelempar yang berusaha menangkap bola yang telah dipukul oleh tim pemukul agar
tim pelempar dapat berubah peran menjadi tim pemukul. Angka dalam permainan bisbol akan
didapat jika tim pemukul berlari berlawanan arah jarum jam untuk pulang kembali ke home plate
setelah menyentuh marka yang biasa disebut base di permukaan lapangan bisbol.

9. Sofbol (softball)
Sofbol merupakan cabang olahraga permainan yang merupakan hasil dari pengembangan
olahraga bisbol. Seperti halnya bisbol, sofbol juga dilakukan oleh 2 tim yaitu tim pemukul dan
tim pelempar. Dalam sofbol, tim pelempar akan diwakili oleh pitcher (pelempar bola) yang
melempar bola ke tim lawan. Sedangkan tim pemukul sebagai lawan akan diwakili oleh batter
(pemukul) untuk memukul bola. Setiap tim akan berlomba untuk mendapat nilai (run) yang
diperoleh dari memutari 3 seri base (marka) hingga finish dengan menyentuh home plate (marka
terakhir).

D. Organisasi Olahraga Internasional dan Nasional

A. NAMA-NAMA INDUK ORGANISASI OLAHRAGA NASIONAL

1. PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) Induk organisasi sepak bola di Indonesia
dinamakan PSSI yang merupakan kepanjangan dari Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia).
PSSI didirikan pada tanggal 19 April 1930 yang awalnya dinamakan sebagai Persatuan Sepak
Raga Seluruh Indonesia dengan ketua umum yang pertama kali adalah Soeratin Sosrosoegondo.

2. PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia) sejarah Atletik di Indonesia tercatat pada
permulaan tahun 1930-an, ketika Pemerintah Hindia Belanda memasukkan Atletik sebagai salah
satu mata pelajaran di sekolah-sekolah. Perkembangan Atletik di Pulau Jawa ditandai dengan
berdirinya organisasi-organisasi Atletik seperti ISSV Hellas dan IAC di Jakarta. Pada tanggal 3

7
september 1950 seraca resmi PASI (PERSATUAN ATLETIK SELURUH INDONESIA) yaitu
induk organisasi atletik di kota Semarang yang sampai sekarang tetap menjadi induk organisasi
atletik seluruh indonesia.

3. PERBASASI ( Perserikatan Bisbol dan Sofbol Amatir Seluruh Indonesia) Di Indonesia,


permainan softball aktif dilakukan di tahun 1967. Di tahun itu juga, terbentuk sebuah induk
organisasi softball di Indonesia yaitu Persatuan Baseball dan Softball Amatir Seluruh Indonesia
atau PERBASASI. Untuk pertama kalinya, permainan softball ini dilakukan dalam Pekan
Olahraga Nasional ke 7 di tahun 1969 yang diadakan di Surabaya. Awalnya, hanya beberapa
daerah saja yang mengikuti perlombaan softball ini, tapi semakin lama pesertanya semakin
banyak. Karena permainan Softball ini terus mengalami perkembangan, permainan ini menjadi
acara wajib untuk dilakukan dalam Pekan Olahraga Nasional atau PON.

4. PORDASI (Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia) Di tahun 1953 didirikan suatu
badan yang berusaha menyatukan semua perkumpulan olahraga berkuda di Indonesia, diberi
nama Pusat Organisasi PONI Seluruh Indonesia (POPSI) dengan ketuanya Letkol. Singgih.
Tetapi POPSI dalam perkembangannya, malahan surut dan menjadi federasi-federasi, yang
akhirnya hilang begitu saja. Kemudian pada tahun 1966, berdirilah organisasi berkuda yang
merupakan satu-satunya yang telah diakui oleh KONI Pusat, yaitu : Persatuan Olahraga Berkuda
Seluruh Indonesia (PORDASI). PORDASI dibentuk atas prakarsa empat daerah, Jawa Barat,
Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara dan satu klub SEKARDIU yang dibentuk corps
Kavaleri Bandung. Sebagai Ketua Umum pertama adalah Achmad Syam dari Bogor, PORDASI
diakui oleh pemerintah sebagai satu-satunya organisasi Induk berkuda di Indonesia, dengan Surat
Keputusan Direktur Jenderal Olahraga tanggal 28 Oktober 1966, nomor : 016/tahun 1966. Sejak
itu PORDASI selalu aktif menyelenggarakan perlombaan-perlombaan, baik dalam lomba pacuan
kuda maupun lomba ketangkasan berkuda.

5. IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) Berdasarkan catatan PB IPSI sampai tahun 1993 jumlah
perguruan pencak silat di Indonesia telah mencapai sebanyak 840 perguruan pencak silat. Induk
organisasi pencak silat di Indonesia adalah IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia). IPSI didirikan
pada tanggal 18 Mei 1948 di Surakarta, Jawa Tengah.

8
6. PERBASI (Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia) Perbasi didirikan pada tahun 1951, di
mana Tony Wen dan Wim Latumeten diminta oleh Maladi yang saat itu menjabat sebagai
Sekretaris Komite Olimpiade Indonesia (KOI) untuk menyusun organisasi olahraga bola basket
Indonesia. Atas prakarsa kedua tokoh ini, pada tanggal 23 Oktober 1951 dibentuklah organisasi
bola basket Indonesia dengan nama Persatuan Basketball Seluruh Indonesia disingkat Perbasi.
Tony Wen menduduki jabatan ketua serta Wim Latumeten sebagai sekretaris. Tahun 1955
namanya diubah dan disesuaikan dengan perbendaharaan bahasa Indonesia, menjadi Persatuan
Bola Basket Seluruh Indonesia dan tetap disingkat Perbasi.

7. PBVSI (Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia) Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (atau
disingkat PBVSI) adalah induk organisasi olahraga bola voli di Indonesia. Organisasi ini
didirikan pada 22 Januari 1955 di Jakarta

8. PBSI (Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia) Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia
disingkat PBSI adalah organisasi yang mengatur kegiatan olahraga bulu tangkis di Indonesia.
PBSI berdiri pada tanggal 5 Mei 1951 di Bandung dengan ketua umum pertamanya adalah
Rochdi Partaatmadja.

9.PERCASI ( Persatuan Catur Seluruh Indonesia) Kejuaraan Catur Indonesia diselenggarakan


oleh PERCASI (Persatuan Catur Seluruh Indonesia), Federasi Catur Indonesia. PERCASI
didirikan pada tahun 1948 di Yogyakarta, meskipun tanggal pendirian resminya 17 Agustus
1950, ketika undang-undang dan anggaran rumah tangganya diberlakukan. Kantornya akan
pindah ke Jakarta pada tahun 1955. Kejuaraan Indonesia pertama diakui oleh PERCASI akan
diadakan di Surakarta pada tahun 1953, meskipun ada klaim kejuaraan nasional memiliki tempat
yang diambil di Semarang pada tahun 1952

10.WI (Wushu Indonesia) Sejarah wushu di indonesia sudah lama dikenal dengan istilah Kungfu.
Namun baru pada tanggal 10 November 1992 KONI pusat meresmikan berdirinya PB Wushu
Indonesia yang merupakan wadah bagi seluruh Perguruan Kungfu di Indonesia. Olahraga wushu
maasuk ke Indonesia tahun 1980-an. Namun, organisasi Wushu Indonesia baru dibentuk I GK
Manila tahun 1992 menjelang SEA Games XVIII Singapura. Semula PBWI hanya
mengembangkan Wushu yang berasal dari China, seperti Chang Quan, Taiji quan, dan Daoshu.

9
B. NAMA-NAMA INDUK ORGANISASI OLAHRAGA INTERNASIONAL

1. FIBA ( Federation International de Basketball Amateur) FIBA didirikan pada 18 juni 1932
dengan nama Federation Internationale de Basketball Amateur. Negara pendiri FIBA adalah
Yunani, Argentina, Cekoslowakia, Latvia, Portugal, Italia, Rumania, dan Swiss. FIBA menggelar
berbagai kejuaraan bola basket seperti, kejuaraan dunia FIBA (kejuaraan antar negara),
Kejuaraan dunia antar klub FIBA.

2. FIFA (Federation of International Football Association) FIFA didirikan di Paris pada 21 Mei
1904 dan merayakan hari jadinya yang ke-100 pada 2004. Pada April 2004, FIFA
mengumumkan bahwa mereka memperkirakan akan meraup keuntungan sebesar $144 juta dari
$1,64 miliar dalam pendapatan antara tahun 2003 dan 2006.

3. FIG (Federation International de Gymnastique) FIG digagas oleh Nicolas Cuperus, seorang
Belgia. Cuperus menjadi orang pertama yang menjadi presiden organisasi. Sejarah FIG bermula
dari tahun 1881, yakni pada saat terbentuknya Federation Europeene de Gymnastique (FEG) di
kota Liege, Belgia. FEG mendapatkan pengakuan dari International Olympic Committee (IOC)
dan diperbolehkan ikut serta di dalam Olimpiade Athina 1896. Perlombaan senam pada waktu itu
diikuti oleh 18 pesenam dari lima negara. Pada tahun 1903, bertempat di Antwerp, Belgia,
berlangsung kejuaraan internasional yang diikuti oleh empat negara. Kejuaraan ini menjadi cikal
bakal Kejuaraan Dunia. Perubahan nama menjadi Federation Internationale de Gymnastique
(FIG) dilakukan pada tanggal 7 April 1921. Tiga tahun berselang, FIG pindah markas dari Belgia
ke Prancis, tepatnya di kota Paris. Kejuaraan dunia senam artistik putra untuk pertama kalinya
diadakan pada tahun 1931 di Paris, Prancis. Markas besar berpindah tempat ke Geneva, Swiss,
pada tahun 1964. Tahun 1973, FIG membuka kantor tetap di Lyss (Swiss). Tahun 1980 ditandai
dengan terbitnya majalah "World of Gymnastics", hasil kerjasama dengan AIPS. Peringatan 100
tahun FIG berlangsung pada tahun 1981 di Montreaux, Swiss. Pada tahun ini Senam Ritmik
pertama kali diperlombakan di dalam Olimpiade. FIG meresmikan kantor pusat di Moutier,
Swiss. Kejuaraan dunia akrobatik untuk pertama kali pada tahun 1995, tahun yang sama
berlangsungnya kejuaraan senam artistik untuk pertama kali di benua Asia, yakni di Sabae,

10
Jepang. Pada tahun 1998, di dalam Kongres ke-71 di Vilamoura (Portugal), FIG memasukkan
trampoline dan akrobatik ke dalam disiplin resmi. Akhir millennium pertama, 1999, ditandai
dengan terbentuknya Komisi Atlit FIG. Pada tanggal 26 Desember 2016 FIG meresmikan
markas baru di Lausanne, Swiss.

4. IAAF (International Amateur Athletic Federation) Organisasi Olahraga Atleti k Internasional


terbentuk pada 17 Juli 1912 di Stockhom, Swedia. Pembentukan tersebut bersamaan dengan
Olympiade ke-5, Organisasitersebut bernama “International Amateur Athletic Federation” atau
dapat disingkat dengan IAAF.

5.IBF ( International Badminton Federation) International Badminton Federation (IBF) didirikan


pada tahun 1934 dan membukukan Inggris,Irlandia,Skotlandia, Wales, Denmark, Belanda,
Kanada, Selandia Baru,dan Prancis sebagai anggota-anggota pelopornya. India bergabung
sebagai afiliat pada tahun 1936.Pada IBF ExtraordinaryGeneral Meeting di Madrid, Spanyol,
September 2006, usulan untuk mengubah nama InternationalBadminton Federation menjadi
Badminton World Federation (BWF) diterima dengan suara bulatoleh seluruh 206 delegasi yang
hadir.

6. FINA (Federasi Renang Internasional ) adalah induk organisasi internasional olahraga


renang.Organisasi ini diakui oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC). Selain renang, FINA
juga merupakan induk organisasi internasional polo air, selam, renangindah,dan renang perairan
terbuka.Markas besar FINA berada di Lausanne, Swiss.Induk organisasiolahraga renang, renang
perairan terbuka, selam, polo air, dan renang indah di setiap negara danteritori berhak menjadi
anggota FINA.

7. ISF (International Softball Federation) Dengan menjalarnya permainan ini di berbagai tempat
dan tidak lagi merupakan sekedar aktivitas rekreatif, maka diperlukan peraturan-peraturan. Maka
lahirlah Federasi Softball Internasional (ISF). Badan inilah yang membuat peraturan-peraturan
softball yang berlaku secara universal, baik di Indonesia maupun Eropa. Dengan terbentuknya
badan ini dan peraturan yang resmi, memungkinkan dapat diadakannya pertandingan softball
antar Negara. Lalu mulai dibuat kejuaraan-kejuaraan tingkat nasional, regional dan dunia.

11
8. ITTF (International Table Tennis Association) Pada tahun 1990 permainan tenis meja
disempurnakan oleh negara-negara Eropa Barat. Permainan ini menjadi popular pada tahun 1905
E.C. Goode dari London memperkenalkan raket dengan permukaan karet. Tanggal 15 januari
1926 atas perkasa Dr. Georg Lehnman dari Jerman di bentuk satu organisasi tenis meja tingkat
internasional dengan singkatan ITTF (International Table Tennis Federation) dengan presiden
nya Hon Ivor Montagu dari Inggris.

9. IVBF (nternational de Volley Ball Federation) Kemudian pada tahun 1947 dibentuklah
induk organasasi bola voli dunia dengan nama IVBF (International Volley Ball Federation)
dengan beranggotakan 15 negara dan berkedudukan di paris, Perancis. Induk organsisasi bola
voli internasional IVBF atau yang sekarang dikenal dengan nama FIVB adalah induk organisasi
olah raga bola voli yang mengatur regulasi pertandingan dan peraturan umum bola voli di
seluruh dunia atau internasional. dan Kemudian pada 22 januari 1955 diadakan rapat penyusunan
pengurus organisasi bola voli indonesia yang tertinggi tersebut yang bertempat di stadion Ikada
Jakarta. Hari itu juga merupakan hari resmi lahirnya induk organisasi bola voli nasional PBVSI
(Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia)
10. FIA (Federation Internationale de I’automobile) Sejak kelahiran pada tahun 1904, Federation
Internationale de I’automobile (FIA) telah mendedikasikan kebijakannya untuk mengkoordinir
segala sesuatu yang berhubungan denganorganisasi motor dan peminatnya di seluruh
dunia.Induk organisasi non-profit ini telah berasosiasi dengan lebih dari 222 organisasi motor di
lebih dari130 negara di 5 benua. Dan beranggotakan tidak kurang dari 100 juta pemain motor
dan kerabatnya.Dan semua atribut yang dimilikinya, organisasi ini sibuk mempromosika

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

pendidikan jasmani merupakan suatu proses pendidikan yang melibatkan  aktivitas 


jasmani,  yang  disusun  secara  sistematis  dan bertahap berdasarkan tingkat pertumbuhan
serta perkembangan, meningkatkan kemampuan dan ketrampilan jasmani, membentuk
potensi-potensi yang ada dan membentuk kepribadian individu yang berintelektual dan
kepribadian sosial guna mencapai tujuan pendidikan nasional.
Pendidikan jasmani dan kesehatan adalah suatu bagian dari pendidikan keseluruhan yang
mengutamakan aktivitas jasmani dan pembinaan pola hidup sehat dalam rangka 
perkembangan, pertumbuhan dan pengembangan jasmani, kemampuan dan  keterampilan
gerak, sikap mental, sosial dan emosional yang selaras, serasi, dan seimbang. Pendidikan
jasmani yang bermutu tidak selalu dalam bentuk kegiatan olahraga yang lebih menekankan
pada keterampilan, tetapi hasil dari pendidikan jasmani di sekolah mampu memberikan
kesempatan kepada siswa untuk memperoleh manfaat dari aktivitas jasmani untuk kesehatan
dan kebugaran siswa.

B. Saran

Saran Dari beberapa hal di atas saya berpendapat bahwa Pendidikan Jasmani dapat
berdampingan atau sejajar dengan Olahraga, dimana saya memandang dari beberapa aspek
seperti halnya ; Pendidikan jasmani dan olahraga yang benar akan memberikan sumbangan
yang sangat berarti terhadap pendidikan anak secara keseluruhan . Hal nyata yang diperoleh
dalam pendidikan jasmani dan olahraga adalah perkembangan yang lengkap, meliputi aspek
fisik, mental, emosi, sosial dan moral.

13
DAFTAR PUSTAKA

Bahagia, Yoyo, dan Mujianto, Sufyar, (2010). Fasilitas dan Perlengkapan Penjas. Bandung:
Universitas Pendidikan Indonesia

Yudiana, Yunyun, dan Subroto, Toto. (2010). Permainan Bola Voli. Bandung: Universitas
Pendidikan Indonesia.

Muhajir, M. 2007. Pendidikan Jasmani & Kesehatan. Jakarta: Galian Indonesia Printing.

iii

Anda mungkin juga menyukai