Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KONSEP PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA

Disusun oleh :
Rifky Danuarya Prastyo 220611608846

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2022/2023

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan jasmani yang merupakan salah satu alat dalam usaha pencapaian tujuan
pendidikan, sangat besar perannya terhadap pembentukan dan perkembangan anak. Demikian
juga untuk melaksanakan pendidikan jasmani di sekolah, baik berupa alat-alat yang nyata di
dalam melakukan suatu bentuk gerakan seperti: tongkat, tambang, bola kasti, bola voli, bola
kaki, bola basket, matras, lembing, peluru, dan sebagainya, maupun alat pendidikan yang
berupa pembentukan kebiasaan, pemberian hadiah dan hukuman, pemberian motivasi,
pemberian teguran, penugasan, dan sebagainya, kesemuannya merupakan suatu tindakan
kepedulian di dalam pendidikan. Misal sebagai salah satu contoh, setiap bangun tidur anak-
anak disuruh membereskan tempat tidurnya, mandi memakai sabun, membersihkan gigi
dengan sikat gigi dan memakai odol, berpakaian yang rapi bila berangkat ke sekolah, dan
yang lainnya.
Pembentukan kepribadian dan watak yang baik sangat penting bagi peserta didik guna
terlahirlah generasi baru Indonesia yang berguna bagi bangsa. ”Di dalam tubuh yang kuat
terdapat jiwa yang sehat”, ungkapan ini sangat benar dan membangun untuk menjadikan
pribadi yang kuat baik jasmani maupun rohani. Kecerdasan akal pikiran saja tidak cukup
untuk membentuk kepribadian yang baik, tetapi juga kesehatan jiwa yang serta merta
membangun pola pemikiran dalam kesuksesan pembelajaran. Pendidikan jasmani tidak hanya
sekedar untuk kebugaran tubuh saja, tetapi juga melatih jiwa untuk berpikir sehat dan kritis
yang diperlukan guna melahirkan individu Indonesia yang berkarakter.
Sebagaimana diterapkan dalam Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa
tujuan pendidikan termasuk pendidikan jasmani di Indonesia adalah pengembangan manusia
Indonesia seutuhnya ialah manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha
Esa dan berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan
rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan
kebangsaan.

2
            Pendidikan jasmani adalah satu-satunya bidang studi yang memiliki kelengkapan
sebagai pendidikan yang utuh yang melibatkan tiga domain penting tujuan pendidikan yaitu
aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari
pendidikan secara keseluruhan, sehingga pendidikan jasmani memiliki arti yang cukup
representatif dalam mengembangkan manusia dalam persiapannya menuju manusia yang
seutuhnya.

B. Tujuan

Dalam setiap permasalahan pendidikan jasmani dapat diketahui tujuan yang dapat
dibuat pembahasan. Oleh karena itu, permasalahan yang dimaksud membuat makalah ini
bertujuan untuk :
1.      Mendeskripsikan pengertian pendidikan jasmani
2.      Menganalisis tujuan dan fungsi dalam pendidikan jasmani
3.      Menganalisis pendidikan jasmani membentuk manusia secara utuh

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan tujuan pendidikan jasmani diatas, maka dapat dirumuskan masalah


sebagai berikut :
1. Apa itu pendidikan jasmani?
2. Apa saja tujuan dari pendidikan jasmani?
3. Bagaimana peran pendidikan jasmani sebagai pembentuk watak dan karakter
anak?
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan pendidikan jasmani dalam pembelajaran
anak?

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan Jasmani

Menurut Baley (1974: 4), pendidikan jasmani merupakan suatu proses yang mana
adaptasi dan pembelajaran tubuh (organik), syaraf dan otot, intelektual, sosial, emosional dan
estetika dapat dicapai dan dilakukan melalui aktivitas fisik yang penuh semangat.  Sedangkan
menurut Hetherington, yang dikutip oleh Kroll (1982: 67), pendidikan jasmani adalah
pendidikan yang dilakukan melalui aktivitas jasmani, bukan pendidikan dari jasmani.
Dikatakan pula oleh Rijsdorp (1971: 30) bahwa aktivitas jasmani bermain merupakan bagian
dari pendidikan jasmani, oleh sebab itu tujuan pendidikan juga merupakan tujuan bermain.
Selanjutnya di katakan bahwa pendidikan jasmani bukanlah “education of the body” dan
bukan problem jasmani, akan tetapi merupakan problem kemanusiaan.
Guru pendidikan jasmani perlu memahamkan kepada para siswanya akan arti penting
aktivitas jasmani bagi kehidupan. Kondisi saat ini, mencirikan bahwa aktivitas jasmani
kurang diperhatikan banyak orang. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi,
perkembangan kendaraan bermotor baik roda dua atau empat, penggunaan elevator atau lift
di kota-kota besar, dan sejumlah kemudahan lainnya, mengantarkan manusia kurang
menyadari akan keberadaan jasmani. Selain itu, makanan-makanan cepat saji dan sangat
mudah dikonsumsi kalangan anak-anak dan remaja, tidak diimbangi dengan pelepasan energi
tubuh, sehingga banyak ditemukan anak-anak dan remaja berbadan gemuk (obesitas).
Demikian juga di kalangan orang sebaya, karena kekurangan gerak banyak bermunculan
penyakit-penyakit non-generatif (seperti: obesitas, stroke, dan penyakit hipokinetik lainnya).

B. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Jasmani

Tujuan Pendidikan jasmani di Indonesia secara umum adalah menciptakan


keselarasan antara kualitas fisik dan perkembangan mental , yang harus diselenggarakan pada
semua jenjang pendidikan .

4
Tujuan dilaksanaknnya pendidikan jasmani agar supaya tiap manusia Indonesia
memiliki “sehat”, baik fisik dan psikis sehingga dalam mengatur perkembangan negara
menjadi terarah, jujur dan penuh tanggungjawab. Pendidikan jasmani juga bertujuan untuk
memunculkan jati diri peserta didik yang sesuai dengan perkembangan zaman yang berpola
pikir yang positif dalam melakukan kegiatan sehari-hari.
Fungsi Pendidikan Jasmani dan olahraga merupakan ‘alat’ pendidikan, sekaligus
sebagai upaya pembudayaan. Berikut adalah penjabaran fungsi pendidikan jasmani :
1. Aspek organis : menigkatkan fungsi sistem tubuh yang lebih baik.
2.      Aspek neuromuskuler : meningkatkan keharmonisan antara fungsi saraf dan otot.
3.     Aspek perseptual : mengembangkan kemampuan menerima dan membedakan
isyarat. 
4.      Aspek kognitif : mengembangkan kemampuan dalam membuat keputusan.
5.      Aspek sosial : menyesuaikan diri dengan orang lain dan lingkungan.
6.      Aspek emosional : mengembangkan respon yang sehat.
7.      Aspek rehabilitasi : terapi terhadap kelainan tubuh.

C. Peran Pendidikan Jasmani

Pelaksanaan pendidikan jasmani tidak hanya secara alamiah berbentuk pendidikan


tentang aktivitas jasmani, yang sering terbentuk dalam pelatihan jasmani, tetapi pendidikan
jasmani harus merupakan mitra pendidikan. Oleh karena itu pengalaman belajar dalam
pendidikan jasmani harus memberikan kontribusi besar pada kebutuhan hidup siswa kini dan
mendatang, lingkungan-sosial, dan budaya masyarakat. Pendidikan jasmani menjadi kajian
yang lebih luas, karena memang menyangkut dimensi utuh pendidikan manusia.
Pendidikan melalui aktivitas jasmani termasuk pula gerak insani, atau pendidikan
gerak yang dikembangkan oleh Rudolph Laban (1930). Pemahaman filosofi ini berusaha
membantu siswa memahami prinsip-prinsip efisiensi gerak melalui partisipasi berbagai
pengalaman gerak. Filosofi ini mengkombinasikan konsep kinesiologi dan biomekanika
gerakan, yaitu tubuh (body), keberupayaan (effort), ruang (space), dan keterkaitan
(relationships). Selain itu, mengembangkan pula ekspresi-diri dan interaksi sosial.
Program pendidikan gerak insani sangat sesuai untuk dilaksanakan di sekolah-sekolah
dasar, sebagai persiapan untuk mendapatkan pengalaman-pengalaman berolahraga di jenjang
pendidikan sekolah menengah.

5
Berikut adalah peranan pendidikan jasmani pada anak :
1. Pembentukan Tubuh
Menurut Sukintaka (2004) peran pendidikan jasmani sangat besar sumbangannya
terhadap anak dalam :
a. Memenuhi keinginan untuk bergerak dan mempertahankan gerakan.
b. Mengembangkan perasaan terhadap gerakan dan irama, serta penghayatan
terhadap ruang, waktu, dan bentuk.
c. Menganalisis kemungkinan-kemungkinan gerak untuk dirinya sendiri.
d. Memiliki keyakinan terhadap gerakan yang dilakukannya serta perasaan
terhadap sikapnya.
e. Mengembangkan kemampuan gerak dan penyempurnaan gerak dengan melalui
latihan-latihan yang teratur, sesuai dengan kemampuannya.
2. Pembentukan Prestasi
Peranan pendidikan jasmani di dalam usahanya terhadap pembentukan prestasi
anak-anak antara lain adalah :
a.    Membentuk dan mengembangkan anak kepada suatu bentuk kerja yang
optimal melalui aktivitas jasmani.
b.    Mengarahkan, membimbing, dan mengembangkan diri anak terhadap
pencapaian prestasi dengan jalan menanamkan kedisiplinan, pemusatan
pikiran, kewaspadaan, kepercayaan pada diri sendiri, tanggung jawab, dan
peningkatankemampuan diri.
c.   Belajar untuk mengendalikan terhadap luapan perasaan yang berkembang
dalam waktu yang sinngkat atau keadaan dan reaksi psikologis dan fisiologis
(emosi).
d.    Menanamkan kepada anak untuk dapat mengenal kemampuan sendiri dan
keterbatasan terhadap dirinya.
e.    Menanamkan untuk belajar meningkatkan sikap dan tindakan yang tepat
terhadap nilai-nilai prestasi yang diraihnya di dalam kehidupan sehari-hari,
baik di lingkungan masyarakat maupun di dalam kegiatan pendidikan jasmani
dan olahraga.
3. Pembentukan Sosial
Peranan pendidikan jasmani di dalam usahanya terhadap pembentukan sosial
anak-anak antara lain adalah :

6
a.     Menanamkan pembinaan terhadap pengakuan dan penerimaan akan norma-
norma dan peraturan yang berlaku di masyarakat
b.     Menanamkan kebiasaan untuk selalu berperan aktif dalam suatu kelompok,
agar dapat bekerja sama, dapat menerima pimpinan dan memberikan
pimpinan.
c.     Membina dan memupuk ke arah pengembangan terhadap perasaan sosial,
pengakuan terhadap orang lain.
d.     Menanamkan dan memupuk untuk selalu belajar bertanggung jawab, dan mau
memberikan bantuan atau pertolongan, serta memberikan perlindungan dan
mau berkorban.
e.     Menanamkan kebiasaan untuk selalu mau belajar secara aktif di dalam sesuatu
bentuk kegiatan, baik dalam belajar, bekerja, maupun dalam mengisi waktu-
waktu luangnya.
Menurut Aip Syarifuddin (1992: 8-14), pendidikan jasmani dapat berperan, antara
lain:
(1) pembentukan tubuh--dengan melakukan pendidikan jasmani yang teratur, maka
organ tubuh pun akan bekerja sebagaimana mestinya sesuai dengan fungsinya, hal
ini akan berpengaruh terhadap kesehatan baik jasmani maupun rohani;
(2) pembentukan prestasi—dengan  ditanamkannya pembentukan prestasi diharapkan
dapat mengembangkannya serta dapat mengatasi hambatan-hambatan yang
dihadapi baik bagi dirinya sendiri maupun bagi kelompok dilingkungannya;
3) pembentukan sosial--melalui  pendidikan jasmani anak akan mendapatkan
bimbingan pergaulan hidup yang sesuai dengan norma dan ketentuan dengan
unsur-unsur sosial;
(4) keseimbangan mental, di mana pemupukan terhadap kestabilan emosi anak akan
diperoleh secara efektif melalui pengalaman langsung dalam dunia kenyataan,
karena mereka terjun langsung di lapangan dalam suasana yang penuh
rangsangan;
(5) meningkatkan kecepatan proses berpikir di mana dalam pendidikan jasmani anak
dituntut untuk memiliki daya sensitifitas yang tinggi terhadap situasi yang
dihadapinya. Mereka dituntut untuk memiliki kecepatan dalam proses berpikir dan
kemampuan pengambilan keputusan  dengan cepat dan tepat agar tidak tertinggal
dengan lawannya;

7
(6) pembentukan kepribadian anak di mana pendidikan jasmani berperan sebagai
sarana untuk membentuk dan mengembangkan sifat-sifat kepribadian anak secara
positif.

D. Kelebihan dan Kelemahan Pendidikan Jasmani

Berikut merupakan kelebihan dari diadakannya pendidikan jasmani :


1. Kesehatan dan Kebugaran Jasmani
2. Perilaku Hidup Sehat
3. Kesehatan Mental
4. Kesehatan dan Kesejahteraan Mental
5. Perkembangan Kognitif
6. Perkembangan sosial-moral
7. Perilaku sosial
8. Hubungan sosial

Beberapa kelemahan dari diadakannya pendidikan jasmani di sekolah :


1. Infrastruktur olahraga di sekolah
2. Sarana, parasarana, dan peralatan.
3. Tenaga guru dan program evaluasi
4. Standar kompetensi dan syarat minimum ketuntasan belajar
5. Alokasi waktu latihan
6. Dukungan sumber dana
7. Stakeholder atau penentu kebijakan pembangunan olahraga pendidikan
8. Misi, visi, dan tujuan pendidikan

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pendidikan jasmani adalah studi, praktik, dan ilmu gerak manusia. Pendidikan jasmani
adalah bagian dari sistem pendidikan secara keseluruhan. Tujuan diadakannya pendidikan
jasmani disekolah yaitu untuk mengembangkan keterampilan fisikal, mengembangkan
kebugaran fisikal, mengembangkan pengetahuan dan pemahaman tentang fisikal dan sosial,
mengembangkan keterampilan sosial dan untuk mengembangkan sikap dan juga apresiasi.
Peran pendidikan jasmani disekolah yaitu sebagai pembentukan tubuh, pembentukan
prestasi dan pembentukan sosial. Beberapa diantara kelebihan diadakannya pendidikan
jasmani yaitu untuk mengembangkan kesehatan dan kebugaran jasmani, kesehatan dan
kesejahteraan mental dan untuk mengembangkan perilaku sosial.
Pendidikan jasmani adalah usaha sadar pembimbingan yang diberikan dengan sengaja
mengenai kegiatan jasmani yang memelihara kesehatan dalam memperoleh kecerdasan dan
pembentukan watak. Pendidikan jasmani tidak hanya mempelajari teknik pelatihan jasmani,
tetapi juga berkaitan dengan pembelajaran yang menumbuhkembangkan pribadi manusia
seutuhnya. Dapat disimpulkan bahwa anggapan tentang pendidikan jasmani yang dianggap
tidak penting itu tidak sesuai dengan konsep pendidikan jasmani yang sangat penting bagi
pembentukan kepribadian dan watak yang baik.

B. Saran

Pendidikan jasmani sebaiknya tidak hanya dianggap sebagai mata pelajaran


pelengkap saja, karena pendidikan jasmani sangat penting bagi kesehatan dan kebugaran para
siswa. Olahraga juga dapat membuat para siswa berprestasi dengan beberapa perlombaan
olahraga ditingkat sekolah.
Sarana prasarana olahraga disetiap sekolah juga perlu dilengkapi agar pembelajaran
pendidikan jasmani berjalan lancar. Olahraga sebagai bentuk keterampilan teknik kecabangan
olahraga disampaikan kepada siswa dalam bentuk pelatihan, pengulangan, dan pembiasaan,
dengan harapan para siswa mampu dan menguasai berbagai teknik kecabangan olahraga.

9
Dengan adanya ulasan tentang pendidikan jasmani tersebut diharapkan mampu
mengikis anggapan yang kurang tepat dalam penilaian mengenai pendidikan jasmani.
Sehingga tidak terjadi salah persepsi, hal yang penting dianggap sebagai hal yang sampingan.
Dalam pembentukan karakter dan watak yang baik, peranan jasmani adalah dasar dalam
memulai jiwa yang berkarakter. Sebaiknya, lebih mengamalkan pendidikan jasmani sebagai
keutamaan yang sama seperti studi bidang yang lain yang berperan dalam upaya kemajuan
dan eksistensi bangsa yang dimulai dari kesehatan fisik dan psikis yang disempurnakan oleh
kegiatan-kegiatan jasmani.

10

Anda mungkin juga menyukai