Inti
1. Capaian Pembelajaran.
3. Pokok-pokok Materi
a. Azaz dan Falsafah Penjas
b. Olimpade dan Olympism (Olimpisme).
c. Paradigma Baru dalam Pendidikan Jasmani
4. Uraian Materi
b. Keterampilan fisik
Keterlibatan anak dalam asuhan permainan, senam, kegiatan bersama, dan
lain-lain, merangsang perkembangan gerakan yang efisien yang berguna untuk
menguasai berbagai keterampilan. Keterampilan tersebut bisa berbentuk
keterampilan dasar misalnya berlari dan melempar serta keterampilan khusus
seperti senam atau renang. Pada akhirnya keterampilan itu bisa mengarah kepada
keterampilan yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
d. Kemampuan berpikir
e. Kepekaan rasa
Dalam kehidupan sosial, setiap individu akan belajar untuk bertanggung
jawab melaksanakan peranannya sebagai anggota masyarakat. Di dalam
masyarakat banyak norma yang harus ditaati dan aturan main yang melandasinya.
Melalui penjas, norma dan aturan juga dipelajari, dihayati dan diamalkan. Untuk
dapat berperan aktif, anak pun akan menyadari bahwa ia dan kelompoknya harus
menguasai beberapa keterampilan yang diperlukan. Sesungguhnyalah bahwa
kegiatan pendidikan jasmani disebut sebagai ajang nyata untuk melatih
keterampilan-keterampilan hidup (life skills), agar seseorang dapat hidup berguna
dan tidak menyusahkan masyarakat. Keterampilan yang dipelajari bukan hanya
keterampilan gerak dan fisik semata, melainkan terkait pula dengan keterampilan
sosial, seperti berempati pada orang lain, menahan sabar, memberikan respek dan
penghargaan pada orang lain, mempunyai motivasi yang tinggi, serta banyak lagi.
Seorang ahli menyebut bahwa kesemua keterampilan di atas adalah keterampilan
hidup. Sedangkan ahli yang lain memilih istilah kecerdasan emosional (emotional
intelligence).
f. Keterampilan sosial
Kecerdasan emosional atau keterampilan hidup bermasyarakat sangat
mementingkan kemampuan pengendalian diri. Dengan kemampuan ini seseorang
bisa berhasil mengatasi masalah dengan kerugian sekecil mungkin. Anak yang
rendah kemampuan pengendalian dirinya biasanya ingin memecahkan masalah
dengan kekerasan dan tidak merasa ragu untuk melanggar berbagai ketentuan.
1. Sejarah Olimpiade.
Olimpiade paling awal konon menurut cerita sudah diselenggarakan bangsa
Yunani kuno pada tahun 776 Sebelum Masehi. Kegiatan itu diikuti seluruh bangsa
Yunani dan dilangsungkan untuk menghormati dewa tertinggi mereka, Zeus. Zeus
bermukim di Gunung Olympia atau Olympus yang kemudian dipakai sebagai nama
Olimpiade hingga sekarang. Olimpiade kuno juga diselenggarakan setiap empat tahun
Olimpiade pertama ini diikuti oleh 14 negara dengan total 241 atlet yang berlaga
dalam 43 pertandingan. Selanjutnya, sejak tahun 1896 sampai sekarang, setiap
empat tahun sekali Olimpiade Musim Panas senantiasa diadakan kecuali tahun-
tahun pada masa Perang Dunia II. Edisi khusus untuk olahraga musim
dingin; Olimpiade Musim Dingin, mulai diadakan pada tahun 1924. Awalnya
Olimpiade Musim Dingin diadakan pada tahun yang sama dengan Olimpiade
Musim Panas, namun sejak tahun 1994 Olimpiade Musim Dingin diadakan setiap
empat tahun sekali, dengan selang waktu dua tahun dari penyelenggaraan
Olimpiade Musim Panas.
Dari tujuh nilai tersebut melalui gerakan olimpiade (olympic movement) dalam
kehidupan secara luas lebih dijabarkan dalam kehidupan mencakup ;
a. Visioner (tujuan jangka panjang).
b. Peacefull (kedamaian).
c. No Discrimination (tidak diskriminatif).
d. Mutual Understanding (saling memahami).
e. Friendship (persahabatan).
f. Solidarity (solidaritas).
g. Fair Play (kejujuran,adil,wajar).
h. Excellence (keunggulan).
i. Fun (kesenangan).
j. Respect (menghargai).
k. Human Development (pengembangan diri).
l. Leadership (kepemimpinan).
m. Motivation (semangat,pantang menyerah).
n. Team Work (kerjasama,sinergi)
Untuk menambah dan memperdalam pemahaman saudara tentang materi ini ada
baiknya ada buka tautan berikut ini :