Anda di halaman 1dari 65

MATERI PENJASKES

11 desember 2018 oleh ilham

ASAS-ASAS PENDIDIKAN JASMANI

Pengertian Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani merupakan bagian penting dari proses pendidikan. Artinya, penjas bukan
hanya dekorasi atau ornamen yang ditempel pada program sekolah sebagai alat untuk membuat
anak sibuk. Tetapi penjas adalah bagian penting dari pendidikan. Melalui penjas yang diarahkan
dengan baik, anak akan mengembangkan keterampilan yang berguna bagi pengisian waktu
senggang, terlibat dalam aktivitas yang kondusif untuk mengembangkan hidup sehat,
berkembang secara social, dan menyumbang pada kesehatan fisik dan mentalnya.

Meskipun penjas menawarkan kepada anak untuk bergembira, tidaklah tepat untuk mengatakan
pendidikan jasmani diselenggarakan semata-mata agar anak bergembira dan bersenang-senang.
Bila demikian seolah-olah pendidikan jasmani hanyalah sebagai mata pelajaran “selingan”, tidak
berbobot dan tidak memiliki tujuan yang bersifat mendidik. Pendidikan jasmani merupakan
wahana pendidikan, yang memberikan kesempatan bagi anak untuk mempelajari hal-hal yang
penting.

Oleh karena itu, pelajaran penjas tidak kalah penting dibandingkan dengan pelajaran lain seperti;
Matematika, Bahasa, IPA dan IPS dan lain-lain. Namun demikian tidak semua guru penjas
menyadari hal tersebut, sehingga banyak anggapan bahwa penjas boleh dilaksanakan secara
serampangan. Hal tersebut tercermin dari berbagai gambaran negative tentang pembelajaran
penjas, mulai dari kelemahan proses yang menetap misalnya membiarkan anak bermain
sendirihingga rendahnya mutu hasil pembelajarannya, seperti kebugaran jasmani yang rendah.
Dikalangan guru penjas sering ada anggapan bahwa pelajaran pendidikan jasmani dapat
dilaksanakan seadanya, sehingga pelaksanaannya cukup dengan cara menyuruh anak pergi ke
lapangan, menyediakan bola sepak untuk laki-laki dan bola voli untuk perempuan. Guru tinggal
mengawasi dipinggir lapangan.
Mengapa bisa terjadi demikian? Kelemahan ini berpangkal pada ketidakpahaman guru tentang
arti dan tujuan pendidikan jasmani di sekolah, di samping ia mungkin kurang mencintai tugas itu
dengan sepenuh hati. Apakah sebenarnya pendidikan jasmani dan apa tujuannya? Secara umum
pendidikan jasmani dapat didefinisikan sebagai berikut:

Definisi di atas mengukuhkan bahwa pendidikan jasmani merupakan bagian tak terpisahkan dari
pendidikan umum. Tujuannya adalah untukmembantu anak agar tumbuh dan berkembang secara
wajar sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, yaitu menjadi manusia Indonesia seutuhnya.
Pencapaian tujuan tersebut berpangkal pada perencanaan pengalaman gerak yang sesuai dengan
karakteristik anak.

Jadi, pendidikan jasmani diartikan sebagai proses pendidikan melalui aktivitas pendidikan
jasmani atau olahraga. Inti pengertiannya adalah mendidik anak. Yang membedakannya dengan
mata pelajaran lain adalah alat yang digunakannya adalah gerak insani, manusia yang bergerak
secara sadar. Gerak itu dirancang secara sadar oleh gurunya dan diberikan dalam situasi yang
tepat, agar dapat merangsang pertumbuhan dan perkembangan anak didik.

Hakikat Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik
untuk menghasilkan perubahan holistic dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental
serta emosional. Pendidikan jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh,
makhluk total, daripada hanya menganggapnya sebagai seseorang yang terpisah kualitas fisik
dan mentalnya.

Pada kenyataanya, pendidikan jasmani adalah suatu bidang kajian yang sungguh luas. Titik
perhatiannya adalah peningkatan gerak manusia. Lebih khusus lagi, penjas berkaitan dengan
hubungan antara gerak manusia dan wilayah pendidikan lainya: hubungan dari perkembangan
tubuh /fisik dengan fikiran dan jiwanya. Fokusnya pada pengaruh perkembangan fisik terhadap
wilayah pertumbuhan dan perkembangan aspek lain dari manusia itulah yang menjadikannya
unik. Tidak ada bidang tunggal lainnya seperti pendidikan jasmani yang berkepentingan dengan
perkembangan total manusia.Tujuan Pendidikan Jasmani

Apakah sebenarnya tujuan pendidikan jasmani? Menjawab pertanyaan demikian, banyak

guru yang masih berbeda pendapat. Ada yang menjawab bahwa tujuannya adalah
untukmeningkatkan keterampilan siswa dalam berolahraga. Ada pula yang berpendapat
tujuannya adalah meningkatkan taraf kesehatan anak yang baik dan tidak bisa disangkal pula
pasti ada yang mengatakan bahwa tujuan pendidikan jasmani adalah untuk meningkatkan
kebugaran jasmani.

Kesemua jawaban diatas benar belaka. Hanya saja barangkali bisa dikatakan kurang lengkap,
sebab yang paling penting dari kesemuanya itu tujuannya bersifat menyeluruh.

Secara sederhana, pendidikan jasmani memberikan kesempatan kepada siswa untuk:

Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan aktivitas jasmani,


perkembangan estetika, dan perkembangan social.

Mengembangkan kepercayaan diri dan kemampuan untuk menguasai keterampilan gerak dasar
yang akan mendorong partisipasinya dalam aneka aktivitas jasmani.

Memperoleh dan mempertahankan derajat kebugaran jasmani yang optimal untuk melaksanakan
tugas sehari-hari secara efisien dan terkendali.

Mengembangkan nilai-nilai pribadi melalui partisipasi dalam aktivitas jasmani baik secara
kelompok maupun perorangan.

Berpartisipasi dalam aktivitas jasmani yang dapat mengembangkan keterampilan social yang
memungkinkan siswa berfungsi secara efektif dalam hubungan antar orang.
Menikmati kesenangan dan keriangan melalui aktivitas jasmani, termasuk permainan olahraga.

Diringkaskan dalam terminology yang popular, maka tujuan pembelajaran pendidikan

jasmani itu harus mencakup tujuan dalam domain psikomotorik, domain kognitif dan tak kalah
pentingnya domain afektif.

Pengembangan domain psikomotorik secara umum dapat diarahkan pada dua tujuan
utama,pertama mencapai perkembangan aspek kebugaran jasmani, dan kedua, mencapai
perkembangan aspek perceptual motorik. Ini menegaskan bahwa pembelajaran pendidikan
jasmani harus melibatkan aktivitas fisik yang mampu merangsang kemampuan kebugaran
jasmani serta sekaligus bersifat pembentukan penguasaan gerak keterampilan itu
sendiri.Kebugaran jasmani merupakan aspek penting dari domain psikomotorik, yang bertumpu
pada perkembangan kemampuan biologis organ tubuh. Konsentrasinya lebih banyak pada
persoalan peningkatan efisiensi fungsi faal tubuh dengan segala aspeknya sebagai sebuah system
(misalnya system peredaran darah, system pernafasan, system metabolisme, dll). Dalam
pengertian yang lebih resmi, sering dibedakan konsep kebugaran jasmani ini dengan konsep
kebugaran motorik. Keduanya dibedakan dalam hal: kebugaran jasmani menunjuk pada aspek
kualitas tubuh dan organ-organnya, seperti kekuatan (otot), daya tahan.

Pada umumnya pengertian pendidikan jasmani adalah pendidikan melalui gerak jasmani. Pada
hakikatnya pendidikan jasmani yang merupakan bagian pendidikan keseluruhan adalah proses
pendidikan yang melibatkan interaksi antara anak didik dengan lingkungan yang dikelola
melalaui aktivitas jasmani secara sistematik untuk meningkatkan keterampilan motorik dan nilai-
nilai fungsional yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan sosial.

Pendidikan jasmani pada usia SD merupakan proses tumbuh kembang kemampuan motorik anak
yang berhubungan dengan proses tumbuh kembang kemampuan gerak anak. Sifat khas anak
adalah haus untuk melakukan gerak. Dengan demikian perkembangan kemampuan anak akan
dapat terlihat jelas melalui berbagai aktivitas gerakan yang diterimanya dalam pelajaran
pendidikan jasmani seperti pada kegiatan permainan yang mereka lakukan.
Wujud dari pelaksanaan pendidikan jasmani di SD bertitik tolak pada gerak yang terlihat jelas
pada aktifitas jasmaninya. Namun pendidikan jasamni bukan hanya berfungsi untuk merangsang
dan mengembangkan bagian-bagian tubuh serta fungsinya saja, tetapi juga untuk pembentukan
dan pengembangan kepribadian anak secara utuh dan harmonis di dalam kehidupannya.

Pendidikan jasamani dapat memperkaya rangsangan kepada anak agar tumbuh dan berkembang
secara wajar dan meningkatkan bakat, minat maupun kemampuan belajarnya. Dengan demikian,
pendidikan jasmani merupakan sarana yang ampuh untuk mewujudkan tercapainya tujuan
pendidikan. Tujuan yang hendak dicapai bukan saja perkembangan aspek jasmani, tetapi juga
aspek lainnya seperti moral, mental dan sosial.

Pada kenyataannya, pendidikan jasmani adalah suatu bidang kajian yang sungguh luas. Titik
perhatiannya adalah peningkatan gerak manusia. Lebih khusus lagi, penjas berkaitan dengan
hubungan antara gerak manusia dan wilayah pendidikan lainnya: hubungan dari perkembangan
tubuh-fisik dengan pikiran dan jiwanya. Fokusnya pada pengaruh perkembangan fisik terhadap
wilayah pertumbuhan dan perkembangan aspek lain dari manusia itulah yang menjadikannya
unik. Tidak ada bidang tunggal lainnya seperti pendidikan jasmani yang berkepentingan dengan
perkembangan total manusia.

Per definisi, pendidikan jasmani diartikan dengan berbagai ungkapan dan kalimat. Namun
esensinya sama, yang jika disimpulkan bermakna jelas, bahwa pendidikan jasmani
memanfaatkan alat fisik untuk mengembangan keutuhan manusia. Dalam kaitan ini diartikan
bahwa melalui fisik, aspek mental dan emosional pun turut terkembangkan, bahkan dengan
penekanan yang cukup dalam. Berbeda dengan bidang lain, misalnya pendidikan moral, yang
penekanannya benar-benar pada perkembangan moral, tetapi aspek fisik tidak turut
terkembangkan, baik langsung maupun secara tidak langsung.

Karena hasil-hasil kependidikan dari pendidikan jasmani tidak hanya terbatas pada manfaat
penyempurnaan fisik atau tubuh semata, definisi penjas tidak hanya menunjuk pada pengertian
tradisional dari aktivitas fisik. Kita harus melihat istilah pendidikan jasmani pada bidang yang
lebih luas dan lebih abstrak, sebagai satu proses pembentukan kualitas pikiran dan juga tubuh.

Sungguh, pendidikan jasmani ini karenanya harus menyebabkan perbaikan dalam ‘pikiran dan
tubuh’ yang mempengaruhi seluruh aspek kehidupan harian seseorang. Pendekatan holistik
tubuh-jiwa ini termasuk pula penekanan pada ketiga domain kependidikan: psikomotor, kognitif,
dan afektif. Dengan meminjam ungkapan Robert Gensemer, penjas diistilahkan sebagai proses
menciptakan “tubuh yang baik bagi tempat pikiran atau jiwa.” Artinya, dalam tubuh yang baik
‘diharapkan’ pula terdapat jiwa yang sehat, sejalan dengan pepatah Romawi Kuno: Men sana in
corporesano.

Kesatuan Jiwa dan Raga

Salah satu pertanyaan sulit di sepanjang jaman adalah pemisahan antara jiwa dan raga atau
tubuh. Kepercayaan umum menyatakan bahwa jiwa dan raga terpisah, dengan penekanan
berlebihan pada satu sisi tertentu, disebut dualisme, yang mengarah pada penghormatan lebih
pada jiwa, dan menempatkan kegiatan fisik secara lebih inferior.

Pandangan yang berbeda lahir dari filsafat monisme, yaitu suatu kepercayaan yang
memenangkan kesatuan tubuh dan jiwa. Kita bisa melacak pandangan ini dari pandangan Athena
Kuno, dengan konsepnya “jiwa yang baik di dalam raga yang baik.” Moto tersebut sering
dipertimbangkan sebagai pernyataan ideal dari tujuan pendidikan jasmani tradisional: aktivitas
fisik mengembangkan seluruh aspek dari tubuh; yaitu jiwa, tubuh, dan spirit. Tepatlah ungkapan
Zeigler bahwa fokus dari bidang pendidikan jasmani adalah aktivitas fisik yang
mengembangkan, bukan semata-mata aktivitas fisik itu sendiri. Selalu terdapat tujuan
pengembangan manusia dalam program pendidikan jasmani.

Akan tetapi, pertanyaan nyata yang harus dikedepankan di sini bukanlah ‘apakah kita percaya
terhadap konsep holistik tentang pendidikan jasmani, tetapi, apakah konsep tersebut saat ini
bersifat dominan dalam masyarakat kita atau di antara pengemban tugas penjas sendiri?

Dalam masyarakat sendiri, konsep dan kepercayaan terhadap pandangan dualisme di atas masih
kuat berlaku. Bahkan termasuk juga pada sebagian besar guru penjas sendiri, barangkali
pandangan demikian masih kuat mengakar, entah akibat dari kurangnya pemahaman terhadap
falsafah penjas sendiri, maupun karena kuatnya kepercayaan itu. Yang pasti, masih banyak guru
penjas yang sangat jauh dari menyadari terhadap peranan dan fungsi pendidikan jasmani di
sekolah-sekolah, sehingga proses pembelajaran penjas di sekolahnya masih lebih banyak
ditekankan pada program yang berat sebelah pada aspek fisik semata-mata. Bahkan, dalam kasus
Indonesia, penekanan yang berat itu masih dipandang labih baik, karena ironisnya, justru
program pendidikan jasmani di kita malahan tidak ditekankan ke mana-mana. Itu karena
pandangan yang sudah lebih parah, yang memandang bahwa program penjas dipandang tidak
penting sama sekali.

Nilai-nilai yang dikandung penjas untuk mengembangkan manusia utuh menyeluruh, sungguh
masih jauh dari kesadaran dan pengakuan masyarakat kita. Ini bersumber dan disebabkan oleh
kenyataan pelaksanaan praktik penjas di lapangan. Teramat banyak kasus atau contoh di mana
orang menolak manfaat atau nilai positif dari penjas dengan menunjuk pada kurang bernilai dan
tidak seimbangnya program pendidikan jasmani di lapangan seperti yang dapat mereka lihat.
Perbedaan atau kesenjangan antara apa yang kita percayai dan apa yang kita praktikkan (gap
antara teori dan praktek) adalah sebuah duri dalam bidang pendidikan jasmani kita.
Hubungan Pendidikan Jasmani dengan Bermain dan Olahraga

Dalam memahami arti pendidikan jasmani, kita harus juga mempertimbangkan hubungan antara
bermain (play) dan olahraga (sport), sebagai istilah yang lebih dahulu populer dan lebih sering
digunakan dalam konteks kegiatan sehari-hari. Pemahaman tersebut akan membantu para guru
atau masyarakat dalam memahami peranan dan fungsi pendidikan jasmani secara lebih
konseptual.

Bermain pada intinya adalah aktivitas yang digunakan sebagai hiburan. Kita mengartikan
bermain sebagai hiburan yang bersifat fisikal yang tidak kompetitif, meskipun bermain tidak
harus selalu bersifat fisik. Bermain bukanlah berarti olahraga dan pendidikan jasmani, meskipun
elemen dari bermain dapat ditemukan di dalam keduanya.

Olahraga di pihak lain adalah suatu bentuk bermain yang terorganisir dan bersifat kompetitif.
Beberapa ahli memandang bahwa olahraga semata-mata suatu bentuk permainan yang
terorganisasi, yang menempatkannya lebih dekat kepada istilah pendidikan jasmani. Akan tetapi,
pengujian yang lebih cermat menunjukkan bahwa secara tradisional, olahraga melibatkan
aktivitas kompetitif.

Ketika kita menunjuk pada olahraga sebagai aktivitas kompetitif yang terorganisir, kita
mengartikannya bahwa aktivitas itu sudah disempurnakan dan diformalkan hingga kadar
tertentu, sehingga memiliki beberapa bentuk dan proses tetap yang terlibat. Peraturan, misalnya,
baik tertulis maupun tak tertulis, digunakan atau dipakai dalam aktivitas tersebut, dan aturan atau
prosedur tersebut tidak dapat diubah selama kegiatan berlangsung, kecuali atas kesepakatan
semua pihak yang terlibat.

Di atas semua pengertian itu, olahraga adalah aktivitas kompetitif. Kita tidak dapat mengartikan
olahraga tanpa memikirkan kompetisi, sehingga tanpa kompetisi itu, olahraga berubah menjadi
semata-mata bermain atau rekreasi. Bermain, karenanya pada satu saat menjadi olahraga, tetapi
sebaliknya, olahraga tidak pernah hanya semata-mata bermain; karena aspek kompetitif teramat
penting dalam hakikatnya.

Di pihak lain, pendidikan jasmani mengandung elemen baik dari bermain maupun dari olahraga,
tetapi tidak berarti hanya salah satu saja, atau tidak juga harus selalu seimbang di antara
keduanya. Sebagaimana dimengerti dari kata-katanya, pendidikan jasmani adalah aktivitas
jasmani yang memiliki tujuan kependidikan tertentu. Pendidikan Jasmani bersifat fisik dalam
aktivitasnya dan penjas dilaksanakan untuk mendidik. Hal itu tidak bisa berlaku bagi bermain
dan olahraga, meskipun keduanya selalu digunakan dalam proses kependidikan.

Bermain, olahraga dan pendidikan jasmani melibatkan bentuk-bentuk gerakan, dan ketiganya
dapat melumat secara pas dalam konteks pendidikan jika digunakan untuk tujuan-tujuan
kependidikan. Bermain dapat membuat rileks dan menghibur tanpa adanya tujuan pendidikan,
seperti juga olahraga tetap eksis tanpa ada tujuan kependidikan. Misalnya, olahraga profesional
(di Amerika umumnya disebut athletics) dianggap tidak punya misi kependidikan apa-apa, tetapi
tetap disebut sebagai olahraga. Olahraga dan bermain dapat eksis meskipun secara murni untuk
kepentingan kesenangan, untuk kepentingan pendidikan, atau untuk kombinasi keduanya.
Kesenangan dan pendidikan tidak harus dipisahkan secara eksklusif; keduanya dapat dan harus
beriringan bersama.

Tujuan Pendidikan Jasmani

Tujuan umum pendidikan jasmani di sekolah dasar adalah memacu kepada pertumbuhan dan
perkembangan jasmani, mental, sosial dan emosional yang selaras dalam upaya membentuk dan
mengembangkan kemampuan gerak dasar, menanamkan nilai, sikap dan membiasakan hidup
sehat.

Tujuan pendidikan jasmani menurut Syarifuddin dkk. (1992:5):

memacu perkembangan dan aktifitas sistem: peredaran darah, pencernaan, pernafasan dan
persyarafan.

memacu pertumbuhan jasmani seperti bertambahnya tinggi dan berat badan.


menanamkan nilai-nilai disiplin, sportifitas dan tenggang rasa.

meningkatkan keterampilan melakukan kegiatan aktifitas jasmani dan memiliki sikap positif
terhadap pentingnya melalukan aktifitas jasmani.

meningkatkan kesegaran jasmani

meningkatkan pengetahuan pendidikan jasmani.

menanamkan kegemaran untuk melakukan aktifitas jasmani.

Pendidikan jasmani merupakan bagian penting dari proses pendidikan. Artinya, penjas bukan
hanya dekorasi atau ornamen yang ditempel pada program sekolah sebagai alat untuk membuat
anak sibuk. Tetapi penjas adalah bagian penting dari pendidikan. Melalui penjas yang diarahkan
dengan baik, anak akan mengembangkan keterampilan yang berguna bagi pengisian waktu
senggang, terlibat dalam aktivitas yang kondusif untuk mengembangkan hidup sehat,
berkembang secara social, dan menyumbang pada kesehatan fisik dan mentalnya.Meskipun
penjas menawarkan kepada anak untuk bergembira, tidaklah tepat untuk mengatakan pendidikan
jasmani diselenggarakan semata-mata agar anak bergembira dan bersenang-senang. Bila
demikian seolah-olah pendidikan jasmani hanyalah sebagai mata pelajaran “selingan”, tidak
berbobot dan tidak memiliki tujuan yang bersifat mendidik.

Pendidikan jasmani merupakan wahana pendidikan, yang memberikan kesempatan bagi anak
untuk mempelajari hal-hal yang penting. Oleh karena itu, pelajaran penjas tidak kalah penting
dibandingkan dengan pelajaran lain seperti; Matematika, Bahasa, IPA dan IPS dan lain-lain.
Namun demikian tidak semua guru penjas menyadari hal tersebut, sehingga banyak anggapan
bahwa penjas boleh dilaksanakan secara serampangan. Hal tersebut tercermin dari berbagai
gambaran negative tentang pembelajaran penjas, mulai dari kelemahan proses yang menetap
misalnya membiarkan anak bermain sendiri hingga rendahnya mutu hasil pembelajarannya,
seperti kebugaran jasmani yang rendah.

Dikalangan guru penjas sering ada anggapan bahwa pelajaran pendidikan jasmani dapat
dilaksanakan seadanya, sehingga pelaksanaannya cukup dengan cara menyuruh anak pergi ke
lapangan, menyediakan bola sepak untuk laki-laki dan bola voli untuk perempuan. Guru tinggal
mengawasi dipinggir lapangan.

Mengapa bisa terjadi demikian? Kelemahan ini berpangkal pada ketidakpahaman guru tentang
arti dan tujuan pendidikan jasmani di sekolah, di samping ia mungkin kurang mencintai tugas itu
dengan sepenuh hati.

Apakah sebenarnya pendidikan jasmani dan apa tujuannya? Secara umum pendidikan jasmani
dapat didefinisikan sebagai berikut:

Definisi di atas mengukuhkan bahwa pendidikan jasmani merupakan bagian tak terpisahkan dari
pendidikan umum. Tujuannya adalah untuk membantu anak agar tumbuh dan berkembang secara
wajar sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, yaitu menjadi manusia Indonesia seutuhnya.
Pencapaian tujuan tersebut berpangkal pada perencanaan pengalaman gerak yang sesuai dengan
karakteristik anak.

Jadi, pendidikan jasmani diartikan sebagai proses pendidikan melalui aktivitas pendidikan
jasmani atau olahraga. Inti pengertiannya adalah mendidik anak. Yang membedakannya dengan
mata pelajaran lain adalah alat yang digunakannya adalah gerak insani, manusia yang bergerak
secara sadar. Gerak itu dirancang secara sadar oleh gurunya dan diberikan dalam situasi yang
tepat, agar dapat merangsang pertumbuhan dan perkembangan anak didik.

Menurut Suryobroto (2004:8), tujuan pendidikan jasmani adalah untuk pembentukan anak, yaitu
sikap atau nilai, kecerdasan, fisik, dan keterampilan (psikomotorik), sehingga siswa akan dewasa
dan mandiri, yang nantinya dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan Pendidikan Jasmani menurut Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 adalah sebagai
berikut:

Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan


kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang
terpilih.
Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.

Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.

Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung
di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan.

Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerja sama, percaya diri dan
demokratis.

Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan
lingkungan.

Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai informasi
untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil
serta memiliki sikap yang positif.

Menurut Suherman (2009:7), tujuan pendidikan jasmani secara umum deklasifikasi menjadi
empat tujuan perkembangan, yaitu:

Perkembangan fisik. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan melakukan aktivitas-aktivitas


yang melibatkan kekuatan-kekuatan fisik dari berbagai organ tubuh seseorang (physical fitnes).

Perkembangan gerak. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan melakukan gerak secara
efektif, efisien, halus, indah, dan sempurna (skill full).

Perkembangan mental. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan berfikir dan


menginterpretasikan keseluruhan pengetahuan tentang pendidikan jasmani ke dalam
lingkungannya.

Perkembangan sosial. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan siswa dalam menyesuaikan
diri pada suatu kelompok atau masyarakat.

Tujuan Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar, yaitu :

Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai dalam Pendidikan
Jasmani.
b. Membangun landasan kepribadian yang kuat, sikap cinta damai, sikap sosial dan toleransi
dalam konteks kemajemukan budaya, etnis, dan agama.
c. Menumbuhkan kemampuan berfikir kritis melalui pelaksanaan tugas-tugas ajar Pendidikan
Jasmani.
d. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan
demokratis melalui aktivitas jasmani.
e. Mengembangkan kemampuan gerak dan keterampilan berbagai macam permainan dan
olahraga.
f. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan
kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani.
g. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri dan orang lain.
h. Mengetahui dan mamahami konsep aktivitas jasmani sebagai informasi untuk mencapai
kesehatan, kebugaran, dan pola hidup sehat.
i. Mampu mengisi waktu luang dengan aktivitas jasmani yang bersifat rekreatif.

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN FISIK ANAK SD

Dalam pendidikan jasmani, pengetahuan tentang apa dan bagaimana anak belajar, termasuk pada
tingkat mana mereka sedang berada dalam hal pertumbuhan dan perkembangan amat
menentukan keberhasilan program pembeljaran yang diberikan oleh guru. Cara itulah guru
mengetahui apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh anak, sehingga dapat dibangkitkamn minat
serta alasan mengapa mereka mempelajarinya.pemahaman seperti itu sangat dibutuhkan dalam
pelaksanaan tugas guru.

Sebagai makhluk hidup anak memiliki kebutuhan, anak melibatkan proses pemuasan segala jenis
kebutuhan fisik, mental, emosional, dan sosial. Agar berfikir efektif, proses kependidikan harus
mempertimbangkan apa yang dibutuhkan anak untuk hidup dan belajar.

Pertumbuhan dan Perkembangan Fisik dan Gerak

Guru haris engetahui karakteristik fisik dan gerak pada anka, pengetahuan yang menyeluruh
akan membantu guru dalam penetapan perencanaan program kegiatan yang memenuhi
kebutuhan dan minat anak. Pengetahuan tersebut mencakup:

Variasi usia yang menjadi pedoman untuk mengelompokkan anak.


Variasi pertumbuhan aspek fisik dan gerak selama masa bayi, pra-sekolah, periode sekolah
dasar, dan remaja.

Perbedaan fisiologi anta anak laki-laki dan perempuan

Ketentuan umum yang harus diikuti sekaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan fisik dan
gerak.

Perkembangan Usia

Anak dikelompokkan dalam berbagai cara berdasarkan usia, diantaranya penaksiran berdasarkan
usia kronologis, anatomis, fisiologis, dan mental. Usia kronologis mewakili usia seorang anak
dalam hitungan tahun dan bulan berdasarkan kalender. Usia anatomis dikaitkan dengan tingkat
pengerasan jejaring tulang. Contoh tulang yang sering dimaksud adalah tulang kecil
dipergelangan tangan. Usia fisiologis dikaitkan dengan masa pubertas, hal itu dapat digunakan
untuk menetapkan usia berdasarkan kualitas dan tekstur bulu kelamin pada anak laki-laki dan
masa menstruasi pada anak perempuan. Usia mental dilakukan melaui test yang mengukur
derajat kemajuan dan penguasaan terhadap upaya penyesuaian dengan lingkungan serta
kemampuan dalam memecahkan masalah yang dihadapinya. Dalam klasifikasi usia yang harus
ditekankan adalah pada usia fisiologis karena usia fisiologos melebihi klasifikasi usia lain,
merupakan factor yang menentukan kebutuhan dan minat setiap anak sehingga bisa dipakai dlam
merancang program kegiatan yang sesuai.

Pertumbuhan Fisik dan Gerak Dalam Berbagai Tingkatan

Anak adalah individu yang membutuhkan aktivitas gerak, karena gerak adalah kebutuhan anak
yang mendorong seorang anak bergerak adalah dorongan untuk terlepas dari ketidakseimbangan
biokimiawi dinamis dalam tubuhnya.

Karakteristik berdasarkan tingkatan perkembanganya :

Masa bayi
Selama masa pra-kelahiran, janin di dalam rahim tumbuh dengan cepat. Perkembangan
mengikuti pola tertentu. Pola pertama, pola perkembangan cephalocaudal, yaitu pola arah
perkembangan yang berlangsung dari atas kepala ke bawah. Pola proximodistal, menggambarkan
arah perkembangan yang terjadi dari arah tengah / poros tubuh kearah samping ke bagian
anggota tubuh. Kaitan antara kedua pola tersebut adalah dengan program yang harus diberikan
kepada anak memang masih menyisakan peluang untuk didiskusikan.

Kegiatan otot besar memainkan peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan normal
dan bahwa masa pertumbuhan itu anak mendapat kesempatan yang banyak untuk melakukan
kegiatan yang dikaitkan dengan keharusan mereka untuk menjadi makhluk hidup yang sehat dan
berkembang dengan baik.

Selain itu, implikasi lain dalam pendidikan jasmani adalah mencakup pengetahuan tentang tulang
rangka anak kecil. Pemeliharaan yang tepat harus dilakukan untuk mencegah perubahan bentuk
dan kesulitan postur tubuh.

Usia pra-sekolah

Selama tahun pra-sekolah, anak mengembangkan ketrampilan fisik meliputi berlari, memanjat,
melompat, dll. Ketrampilan tersebut membantu perkembangan fisik, juga memberikan dasar
untuk berkembangnya hubungan sosial. Tahapan kematangan dikenali pada diri anak saat usia
pra sekolah untuk berkembang secara mandiri pada kadar tertentu, anak akan melakukan hal
tertentu sebagai jalur pertumbuhan alamiahnya.

Perlu banyak upaya penyikapan masalah ini melalui riset agar kebutuhan anak dalam hal gerak
pada berbagai tingkatan usianya lebih terbuka. Lebih banyak yang perlu diketahui dalam hal
ketrampilan yang bermakna bagi anak. pembelajaran gerak membantu anak menjadi mandiri dan
menjadi bagiat terpenting dalam perkembangan intelektualnya. Melalui gerak anak menguasai
konsep ukuran dan berat, serta menemukan berbagai hokum yang berlaku dalam gerak. Dari
sudut emosional, gerak membanu memecahkan masalah yang berkaitan dengan kemarahan atau
kebingungan.

Periode sekolah dasar

Anak akan menguasai ketrampilan dasar yang akan mereka gunakan sepanjang hayatnya.
Banyak dari hobi dan cara mereka memanfaatkan waktu luangnya umumnya didasarkan pada
pengalaman mereka saat kecil. Di usia sekolah dasar anak berkembang secara sosial, membuat
kontak pertamanya dengan pihak lain melalui kegiatan gerak. Mereka tidak tergantung dengan
mempelajari dengan cara melakukan sesuatu secara mandiri sambil meningkatkan pengetahuan
yang berkaitan dengan lingkungan.

Selama remaja, tubuh anak mencapai kemampuan maksimum dalam mengggunakan otot
( mempelajari ketrampilangerak). Anak laki-laki lebih kuat dibandingkan dengan anak
perempuan. Anak laki-laki mendapat banyak kesempatan berpartisipasi dalam kegiatan yang
mengarah kea rah sana selain itu perbedaan tubuh secara anatomis. Di masa ini tingkat dan
frekuensi kegiatan fisik menurun yang diakibatkan oleh meningkatnya minat anak dalam hal
pekerjaan apapun, penurunan jumlah jenis kegiatan yang dianggpa pantas untuk diikuti, serta
akibat dari dorongan minat dan tekanan yang nampaknya semakin kuat pula. Lebih banyak
permohonan ijin dari pelajaran penjas ditingkat SMA daripada tingkat SMP/SD. Terus terjadi
penurunan yang secara sadar/ tidak akan meningkatkan resiko yang membahayakan bagi
kesehatan karena semakin tidak terlatihnya tubuh orang itu.

Periode pasca-remaja

Terjadi kematangan fisiologis, peningkatan dan perbaikan koordinasi gerak Nampak nyata pada
anak muda yang aktif dalam berbagai jenis kegiatan jenis fisik, daya tahan terus meningkat,
keseimbangan emosional semakin membaik, minat terhadap daya tarik fisik meningkat, kegiatan
rekreatif menjadi kegiatan yang disenangi. Di masa ini dikenal adanya kebutuhan dari anak pasca
remaja untuk selalu mengetahui atau menguji kesehatany, informasi tentang cara pengontrolan
berat tubuh yang tepat, kesempatan untuk beperan serta dalam kegiatan pendidikan dan rekreasi
yang melibatkan kedua jenis kelamin, memperoleh pengalaman, merencanakan kegiatan sosial,
mendapat lesempatan untuk menambah ketrampilan dan kompetensi dalam bidang kegiatan yang
dipilih dan ebrpikir kritis dalam pemecaha masalah.

Perbedaan anak laki-laki dan perempuan

Guru harus mengetahui perbedaan anak laki-laki dan perempuan dalam hal peertumbuhan dan
perkembangnya, contoh gelang panggu anak perempuan lebih lebar dari panggu anak laki-laki.
Dlam hal kekuatan anak perempuan kurang merespon positif terhadap proses latihan, suhu tubuh
anak perempuan meningkat 2hingga 3 lebih tinggi dari anak laki-laki sebelum proses berkeringat
dan pendinginan. Factor tersebut menjadi pertimbangan dala kaitanya dengan kegiatan yang
tinggi intensitasnya.anak perempuan hari diupayakan diberi dorongan untuk lebih banyak terlibat
dalam kegiatan olahraga dengan kesadaran bahwa mereka dapat berpartisipasi penuh dalam
semua jenis / cabang olahraga.

Perbedaan yang lain adalah hal ledakan pertumbuhan yaitu masa perubahan pertumbuhan yang
sangat cepat dan spektakuler, baik dalam gamabaran luar maupun dalam hal kegiatn biokimiawi
tubuh.

Prinsip umum berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan

Prinsip yang dijasikan pedoman untuk merancang dan mengarahkan programnya dengna tepat.

Anak yang normal menggunakn 2 hingga 6 jam kegiatan dalam satu hari

Disamping karena pengaruh bawaan dan lingkungna bernutrisi, system organis tubuh manusia
hanya dapat berkembang melalui kegiatan yang merangsang otot.

Karena kelembutan tulang anak kecil, perhatian khusu harus diberikan pada pencegahan
keabnormalan postur tubuh.

Usia fisiologis anak merupakan pertimbangan penting dalam menentukan jenis program
pendidikan jasmani yang paling sesuai denga pertumbuhan dan perkembangan individu.

Kegiatan yang melibatkan otot-otot besar adalah penting untuk pertumbuhan dan perkembangan
untuk anak yang normal
Bagian tubuh yang bermacam-macam tumbuh pada kecepatan yang berbeda

Pertumbuhan dan perkembangan intelektual, emosional, dan sosial siswa ditingkatkan melalui
kegiatan gerak

Program pembeljaran ketrampilan memperhitungkan tingkat kematangan anak.

Penyakit, malnutrsi, dan kurangnya latihan merupakan sebab utama terjadinya penyimpangan
pertumbuhan pada anak

Ketrampilan yang dipergunakan dlam kehidupan dewasa lebih sering dikuasai pada masa anak-
anak

Penguaaan ketrampilan membantu anak

Anak laki-laki dan perempuan berpartisipasi dalam program pendidikan jasmani yang
disesuaikan dengan kebutuhan mereka dan kondisi fisiologis.

Kebutuhan Anak

Macam kebutuhan anak:

Kebutuhan untuk dihargai

Kebutuhan mendapat pengakuan

Kebutuhan bekerjasama dan bersaing

Kebutuhan kesegaran jasmani dan tampil menarik

Kebutuhan berpetualang

Kebutuhan rasa kreatif

Kebutuhan irama

Kebutuhan rasa ingin tahu

ATLETIK

PENGERTIAN DAN SEJARAH ATLETIK


Pengertian Atletik

Atletik adalah gabungan dari beberapa jenis olahraga yang secara garis besar dapat
dikelompokkan menjadi Lari,Lempar,Lompat. Kata ini berasal dari bahasa Yunani “athlon” yang
berarti “kontes”. Atletik merupakan cabang olahraga yang diperlombakan pada
Olimpiade pertama pada 776 SM. Induk organisasi untuk olahraga atletik di Indonesia
adalah PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia).

Istilah “atletik” berasal dari kata Yunani “athlon” yang berarti berlomba atau bertanding. Kita
dapat menjumpai pada kata “penthalton” yang terdiri dari kata “pentha” berarti lima atau panca
dan kata “athlon” berarti lomba. Arti selengkapnya adalah “panca lomba” atau perlombaan yang
terdiri dari lima nomor.

Kalau kita mengatakan perlombaan atletik, pengertiannya adalah meliputi perlombaan jalan
cepat, lari, lompat, dan lempar, yang dalam bahasa Inggris digunakan istilah “track and field”.
Kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti perlombaan yang dilakukan di lintasan
(track) dan di lapangan (field). Istilah “athletic” dalam bahasa Inggris dan “atletik” dalam bahasa
jerman mempunyai pengertian yang luas meliputi berbagai cabang olahraga yang bersifat
perlombaan atau pertandingan, termasuk renang, bola basket, tenis, sepakbola, senam dan lain-
lain.

Sejarah Atletik

Atletik berasal dari kata Yunani yaitu Atlon,Atlun yang berarti pertandingan atau perjuangan.
Jadi atletik menurut Ensoklopedi Indonesia berarti Pertandingan dan Olah raga pada Atletik.
Atletik yaitu suatu Cabang olah raga mempertandingkan Lari,Lompat,Jalan dan Lempar. Olah
raga Atletik mula-mula di populerkan oleh bangsa Yunani kira-kira pada Abad ke-6 SM. Orang
yang berjasa mempopulerkannya adalah Iccus dan Herodicus. Atletik yang terkenal sekarang
sudah lain dari pada yang dilakukan oleh bangsa Yunani dulu. Tetapi walaupun demikian
dasarnya tetap sama yaitu Berjalan, lari, lompat dan lempar. Karena mempunyai berbagai unsur
inilah atletik dikatakan sebagai ibu dari segala cabang Olah raga. Mengandung berbagai unsur
gerakan sehari-hari. Pada zaman Primitif sangat penting artinya untuk mencari nafkah dan
mempertahankan hidup. Mereka hidup dengan berburu binatang liar, diperlukan ketangkasan,
kecepatan dan kekuatan. Pandangan hidup pada zaman itu adalah yang kuat;yang berkuasa
sehingga untuk dapat tetap hidup dan mempertahankan diri mereka harus berlatih jasmani.

Pada zaman Yunani dan Romawi kuno telah terlihat arah latihan jasmani. Istilah atletik ini juga
bisa dijumpai dalam berbagai bahasa antara lain dalam bahasa Inggris Athletic, dalam bahasa
Perancis Ateletique, dalam bahasa Belanda Atletiek, dalam bahasa Jerman Athletik. Untuk dapat
memahami pengertian tentang Atletik, tidaklah lengkap jika tidak diketahui sejarah atau riwayat
istilah atletik serta perkembangannya sebagai salah satu cabang olahraga mulai zaman purbakala
sampai zaman modern ini. Memahami sejarah tidak hanya sekedar untuk pengertian dan
pengetahuan tetapi mengetahui dan mengikuti perkembangan atletik sejak zaman kuno sampai
dengan zaman sekarang. Dengan mengetahui kejadian-kejadian pada masa lampau, dapat
diambil hikmahnya untuk menentukan langkah-langkah dimasa yang akan datang.

Atletik Pada Zaman Kuno

Atletik yang meliputi Jalan,Lari,Lompat dan Lempar boleh dikatakan cabang olah raga yang
paling tua, sama tuanya dengan manusia pertama di dunia, sebab manusia pertama didunia sudah
harus berjalan,lari,lompat dan lempar untuk mempertahankan hidupnya. Sebagai contoh pada
zaman Primitif manusia mencari makan di hutan, tiba-tiba bertemu dengan binatang buas.
Apakah yang akan dilakukannya jika tidak menggunakan senjata? Tentu akan lari secepat-
cepatnya untuk menghindarkan diri dari terkaman binatang buas itu, dan kalau pada waktu
melepaskan diri ada benda yang merintanginya tentu ia akan melompatinya. Bila ia membawa
senjata misalnya tombak, atau sempat memungut kayu atau batu, maka senjata tersebut akan
dilemparkannya kepada binatang buas tersebut. Dalam contoh tersebut manusia telah
mempergunakan kecakapan lari, lompat dan lempar untuk mempertahankan diri dari terkaman
binatang buas. Lari, lompat dan lempar adalah suatu bentuk gerakan yang tidak ternilai artinya
bagi hidup manusia. Gerakan itu semuanya ada dalam olahraga atletik. Bahkan gerakan-gerakan
tersebut menjadi dasar dan intisari dari semua cabang olahraga. Itulah sebabnya atletik disebut
sebagai “Ibu Olahraga”.

Lari sebagai olahraga dalam bentuk perlombaan sudah dikenal oleh bangsa Mesir Purba pada
tahun 1500 SM, sedangkan bangsa Asyria Purba dan Babylonia Purba di Mesopotamia pada
tahun 100 SM. Pada tahun 776 SM bangsa Yunani Purba sudah mengadakan pesta olahraga
secara teratur dalam waktu yang telah ditentukan. Pesta olahraga tersebut mula-mula tidak
dimaksudkan sebagai olahraga, tetapi sebagai upacara peringatan, yaitu memperingati orang-
orang yang telah meninggal setelah masa 4 tahun. Orang Yunani mempunyai kepercayaan bahwa
rohroh yang telah meninggal, selalu mengembara kemana-mana ketempat kediamannya, dimana
ia pernah hidup. Roh-roh itu akan merasa gembira apabila melihat hal-hal yang menyenangkan
hatinya ketika ia masih hidup. Oleh karena itu tiap 4 tahun sekali bangsa Yunani mengadakan
pesta untuk menghormati leluhur dan dewadewanya.

Dalam pesta tersebut diadakan permainan-permainan gerak badan yang oleh bangsa Yunani
disebut Gymnastiek karena dilakukan dalam keadaan gymnos yang artinya telanjang. Dari
Gymnastiek itulah terjadinya suatu pertandingan (athlon) yang sering disebut juga dengan
Agonistik (kepandaian bergumul). Permainan yang terkenal dalam pesta tersebut diantaranya
permainan yang disebut Pentathlon yaitu pertandingan lari,melompat,melempar lembing dan
bergumul yang disatukan dalam suatu pertandingan olahraga. Pentathlon atau Panca lomba ini
merupakan pertandingan yang utama didalam perlombaan nasional di Negeri Yunani waktu itu.

Menurut para ahli sejarah , atletik sudah dilakukan di Negeri Yunani pada abad ke-6 sebelum
nabi Isa AS lahir. Pendapat ini berdasarkan lukisan yang terdapat pada jambang-jambang zaman
itu dan dari tulisan ahli filsafat yang bernama Xenophenes. Perkembangan atletik pada waktu itu
sangat erat hubungannya dengan perlombaan di Yunani yang mengalami Zaman keemasan kira-
kira tahun 500-400 SM. Mulai dari itu munculnya dua orang bangsa Yunani yang bernama Iccus
dan Herodicus yang disebut-sebut sebagai peletak dasar dari latihan yang mengkhususkan satu
bagian atau satu nomor saja, seperti latihan untuk lari cepat, melempar dan melompat.

Sampai abad ke-12 sesudah Masehi atletik belum banyak diketahui oleh masyarakat. Beberapa
kejadian atau peristiwa yang diketahui adalah sebagai berikut :

Tahun 1154 Tanah-tanah yang terbuka di kota London dipergunakan oleh penduduknya untuk
atletik.

Tahun 1330 Raja Inggris Edward III melarang rakyatnya melakukan atletik.

Tahun 1414 Raja Inggris mengizinkan lagi bagi rakyatnya untuk melakukan atletik.

Tahun 1917 Perkumpulan atletik yang pertama didirikan di negeri Inggris oleh Captain
Mason. Perkumpulan ini bernama Necton Guild
Tahun 1834 Syarat minimum untuk mengikuti pertandingan ditetapkan oleh suatu badan
seperti : 440 yards – 60 detik ; 1 mil – 5 menit.

Tahun 1855 Buku atletik mengenai lari cepat , diterbitkan untuk pertama Tanah-tanah yang
terbuka di kota London dipergunakan oleh penduduknya untuk atletik.

Tahun 1860 di San Fransisco didirikan suatu perkumpulan atletik yang bernama Olympiade
Club, yang disebut sebagai perkumpulan yang pertama di Amerika. Di Inggris kejuaraan atletik
untuk pertama kalinya dilangsungkan pada tahun 1866. Sesudah itu atletik mulai tersebar
keseluruh dunia. Kejuaraan atletik di Amerika Serikat di selenggarakan oleh New York Athletic
Club dalam tahun 1868. Pada perlombaan ini atlet-atlet untuk pertama kalinya memperkenalkan
Spikes (sepatu14berpaku) kepada dunia atletik di negeri Belanda.

Berdirinya Organisasi Atletik

Awal abad XIX merupakan mas menggeloranya kembali semangat berolahraga dikalangan
masyarakat luas, termasuk berkembangnya olahraga atletik. Perkumpulan-perkumpulan atletik
mulai dibentuk. Perlombaan-perlombaan atletik banyak diselenggarakan. Di Inggris pada tahun
1817 didirikan perkumpulan atletik yang pertama oleh Captain Mason dengan nama Necton
Guild. Pada tahun 1834 syarat minimum untuk mengikuti perlombaan ditetapkan oleh
badan/komite,misalnya syarat minimum untuk lari 440 yards = 60 detik,l lari 1 mil = 5 menit.

Pada tahun 1855 untuk pertama kalinya diterbitkan buku mengenai lari cepat (sprint) Inggris
menyelenggarakan perlombaan antarnegara di Eropa,terutama antara Inggris dengan Perancis.
Pada tahun 1860 perkumpulan atletik yang pertama di Amerika Serikat didirikan di San
Fransisco dengan nama Olympic Club. Kejuaraan atletik di Amerika Serikat baru
diselenggarakan pada tahun 1868 oleh New York Athletic Club. Setelah itu sering diadakan
perlombaan-perlombaan atletik antara Amerika Serikat dengan negara-negara Eropa. Persatuan
atletik yang menghimpun perkumpulan-pekumpulan atletik mulai dibentuk.

Tahun 1880 di Inggris berdiri British Amateur Athletic Board.

Tahun 1887 di New Zealand berdiri New Zealand Amateur Athletic Association.

Tahun 1899 di Belgia berdiri Ligue Royale d’Athletime dan di Canada Track and Field
Association.
Tahun 1885 di Afrika selatan berdiri South African Amateur Athletic Union dan d

Swedia berdiri Svenska Fri-Idrotts Forbunder.

Tahun 1896 di Norwegia berdiri Norges Fri-Idrettsfor-bsund.

Tahun 1897 di Australia berdiri The Amateur Athletic Union of Australia, di Czechoslovikia
berdiri Ceskoslovensky Athleticky Svanz, di Yunani berdiri Association Haenengue d’Athletikai
Szovetse.

Tahun 1911 di Belanda berdiri Koninklijke Nederlandeseh Athleriek Unie.

Sampai saat ini tidak kurang dari 170 negara telah membentuk organisasi atletik yang menjadi
induk perkumpulan-perkumpulan atletik di setiap negara. Perlombaan atletik telah sering
diselenggarakan, demikian pula perlombaan antar negara tetapi belum ada peraturan perlombaan
yang seragam sehingga sering timbul perselisihan paham dalam menentukan pemenang. Baru
pada tanggal 17 Juli 1912 tiga hari setelah selesai nya perlombaan atletik pada Olympiade
Modern V di Stockholm tokoh-tokoh atletik dari 17 negara yang mengikuti Olympiade dari
Amerika Serikat, Australia, Austria, Belgia, Canada, Chili, Denmark, Finlandia, Hongaria,
Inggris, Jerman, Mesir, Norwegia, Perancis,Rusia, Swedia dan Yunani, berdiskusi untuk
membentuk suatu badan Internasional Atletik yang membuat peraturan-peraturan dan
penyelenggaraan perlombaan atletik yang lengkap.

Badan tersebut didirikan dengan nama International Amateur Athletic Federation (IAAF),
sebagai ketua adalah J. Sigfrit Edstrom dengan sekretaris Jendral merangkap Bendahara
(Honorary Secretary-Treasurer): Kristian Henstrom keduanya dari Swedia. Peraturan teknis
untuk perlombaan internasional yang pertama disahkan pada kongres yang ketiga tahun 1914 di
Lyon Perancis. Sejak terbentuknya IAAF ini penyelenggaraan perlombaan-perlombaan atletik
semakin baik, terutama dalam segi pengorganisasian.

Macam – macam Atletik

Antara lain adalah, jalan cepat, marathon, sprint, lari jarak jauh, lompat jauh, lombat gala, dan
lain-lain.

Estapet
Lari ini berjarak 400 m. Lari estapet adalah lomba antar tim. Inilah satu-satunya lomba beregu
yang ada di cabang atletik. Ada 4 orang atlet lari terpilih di setiap timnya. Pelari tercepat di tim
tersebut akan mengambil posisi terakhir.

Kondisi kritis kadang terjadi ketika seorang pelari memberikan tongkat kepada pelari berikutnya.
Kalau tongkat tersebut terjatuh, maka sepersekian detik terbuang percuma.

Lompat Gala

Walaupun cabang atletik satu ini tidak terlalu terkenal, lompat gala mempunyai tingkat kesulitan
khusus. Bila teknik melompat salah, gala yang dipakai dapat saja mengenai tubuh atlet yang bisa
menyebabkan luka serius. Gala yang mempunyai panjang 4-5 meter terbuat dari fiberglass -
dulunya terbuat dari bambu.

Setiap pelompat mempunyai kesempatan tiga kali untuk melewati mistar yang dinaikan 8-15 cm.
Bila lompatan ketiga gagal, maka pelompat tersebut didiskualifikasi.

Maraton

Olahraga atletik ini sudah cukup terkenal di kalangan masyarakat. Saking terkenalnya olahraga
yang biasanya menempuh jarak 42 km, 195 meter, sehingga ada perlombaan maraton yang
mampu menyedot ribuan orang untuk menontonnya.

Misalnya lomba maraton tahunan yang diselenggarakan di Boston, Massachusetts;


London, Inggris; Berlin, Jerman; and New York. Hadiah yang disediakan oleh penyelenggara
pun cukup menggiurkan. Bisa jutaan rupiah atau ribuan dolar Amerika.

Sprint atau Lari Jarak Dekat

Bila diadakan dalam ruangan, jarak yang ditempuh biasanya, 50 meter, 60 meter, 100 meter, 200
meter, 400 meter. Di luar ruangan, jarak yang ditempuh biasanya, 100 meter, 200 meter, dan 400
meter. Sprint merupakan olah raga utama di atletik. Begitu banyak sensasi yang terjadi di olah
raga ini.
Pemecahan rekor dunia yang mencapai di bawah 10 detik, benar-benar membuat mata para
penonton tidak berkedip melihat para pelari tercepat dunia berlaga di arena lintasan lari.mTubuh-
tubuh atlet yang tipis dengan rambut cepak untuk mempermudah aliran udara, pakaian khusus
yang bisa membuat para pelari berlari lebih cepat dan cepat lagi, membuat sprint semakin tegang
dan menantang untuk dilihat

Lompat Jauh

Olah raga satu ini sebenarnya sangat sederhana. Tapi kenyataannya tidak mudah untuk
melambungkan tubuh agar bisa mencapai jarak yang sejauh-jauhnya. Atlet lompat jauh berlari
dari jarak 45 meter, lalu melompat ke lintasan yang telah ditentukan. Banyak atlet yang
didiskualifikasi karena melewati garis lompatan.

Lempar Lembing

Olah raga ini tidak terlalu populer tapi tetap menarik untuk dibicarakan. Atlet memegang
lembing dan melemparkannya setelah memulai gerakan hanya sejauh 4 meter. Panjang lembing
untuk atlet pria, 260 meter, sedangkan untuk atlet wanita, 220 meter aja. Cukup panjang.
Mmebutuhkan ketahanan tubuh dan kekuatan fisik yang sempurna untuk mampu melemparkan
lembing tersebut sejauh-jauhnya.

Jalan cepat

Adalah gerak maju dengan melangkah tanpa adanya hubungan terputus dengan tanah. Setiap kali
melangkah kaki depan harus menyentuh tanah sebelum kaki belakang meninggalkan tanah. Saat
melangkah satu kaki harus berada di tanah, maka kaki tersebut harus lurus/ lutut tidak bengkok
dan tumpuan kaki dalam keadaan posisi tegak lurus.

Event

Ada variasi lain selain yang ditulis dibawah, tetapi lomba dengan panjang tidak biasa (contohnya
300m) dilangsungkan lebih jarang. Balapan yang tidak lazim biasanya digelar selama musim
indoor karena lintasan 200m dalam riangan. Dengan pengecualian lari mil, lomba berdasarkan
jarak kerajaan jarang sekali digelar di lintasan sejak kebanyakan lintasan diubah dari seperempat
mil (402,3m) ke 400m. Hampir semua catatan rekor untuk jarak kerajaan tidak dilangsungkan
kembali. Bagaimanapu, IAAF dalam buku rekornya masih memasukan rekor dunia mil
(dipegang oleh Hicham El Guerroj dari Maroko dan Svetlana Masterkova dariRusia untuk
wanita) karena perbedaan signifikan yang mendunia.

Lari Gawang

Gerakan lari gawang, baik itu 100m, 110m, 200m, 400m putri atau 400m untuk putra, Pada
waktu pengambilan gawang atau melampaui gawang, harus dilakukan dengan cepat dan secara
berurutan, lancar dan rilaks, diusahakan tidak melayang terlalu lama sehingga kecepatan dapat
dipertahankan. Usahakan waktu diatas gawang dalam keseimbangan yang sebaik-baiknya,
dengan badan condong ke depan.

Hal yang perlu diperhatikan pada waktu melewati gawang :

Bertolak dari jarak 1,95 – 2,15 m di depan gawang, kaki lurus mendarat ± 1,05 – 1,45 m di depan
gawang. Ayunan kaki ke depan dengan lutut yang tidak kaku. Lengan diayunkan sewajarnya,
lengan di depan didorong ke depan setinggi mata lainya dan dipergunakan untuk menjaga
keseimbangan. Bungkukkan badan ke depan mendapat paha dari kaki yang diayunkan ke depan.
Sehingga pada waktu di atas gawang kecondongan badan dipertahankan. Di atas gawang kaki
belakang ditarik ke depan dengan gerakan yang beruntun, posisi kaki terlipat, paha terbuka ke
samping, telapak kaki diputar kearah luar, dan rata-rata di atas gawang. Usahakan waktu
melampaui gawang titik ketinggian berada tepat di atas gawang, tidak di depan atau dibelakang
gawang. pusatkan Posisi Pandangan ke depan bagian atas gawang.

Star dan mengambil gawang pertama merupakan hal yang menentukan bagi seorang pelari
gawang, terutama lari gawang 100 meter wanita dan 110 meter pria. Star harus dilakukan dengan
kecepatan tinggi dan tidak mengurangi kecepatan saat mengambil gawang pertama. kelancaran
mengambil gawang pertama ini sangat berpengaruh pada pengambilan gawang berikutnya.

Nomor-nomor Atletik

Pada perkembangannya, atletik dibagi dalam 4 nomor pokok, yaitu:

Nomor lari

Nomor lompat

Nomor lempar
Nomor jalan

Nomor lari

Nomor-nomor Lari terdiri dari:

Lari jarak pendek

Putra: 100 m, 200 m, dan 400 m

Putri; 100 m, 200 m, dan 400 m

Lari jarak menengah

Putra: 800 m, 1500 m, dan 3000 m (special chosse)

Putri: 800 m, 1500 m, dan 3000 m

Lari jarak jauh putra: 5000 m dan 10000 m

Lari estafet

Putra 4 x 100 m, dan 4 x 400 m

Putri 4 x 100 m, dan 4 x 400 m

Lari gawang

Putra 110 m, dan 400 m

Putri 100 m, dan 400 m

Lari marathon putra/putri 42,195 m

Lari jarak pendek

Lari jarak pendek adalah lari yang menempuh jarak antara 50 m sampai dengan jarak 400 m.
oleh karena itu kebutuhan utama untuk lari jarak pendek adalah kecepatan. Kecepatan dalam lari
jarak pendek adalah hasil kontraksi yang kuat dan cepat dari otot-otot yang dirubah menjadi
gerakan halus lancer dan efisien dan sangat dibutuhkan bagi pelari untuk mendapatkan kecepatan
yang tinggi.

Seoarang pelari jarak pendek (sprinter) yang potensial bila dilihat dari komposisi atau susunan
serabut otot persentase serabut otot cepat (fast twitch) lebih besar atau tinggi dengan kemampuan
sampai 40 kali perdetik dalam vitro disbanding dengan serabut otot lambat (slow twitch) dengan
kemampuan sampai 10kali perdetik dalam vitro. Oleh karena itu seorang pelari jarak pendek itu
dilahirkan /bakat bukan dibuat.

Suatu analisa structural prestasi lari jarak pendek dan kebutuhan latihan dan pembelajaran untuk
memperbaiki harus dilihat sebagai suatu kombinasi yang kompleks dari proses-proses
biomekanika, biomotor, dan energetic.

Lari jarak pendek bila dilihat dari tahap-tahap berlari terdiri dari beberapa tahap yaitu :

tahap reaksi dan dorongan (reaction dan drive)

tahap percepatan (acceleration)

tahap tansisi/perobahan (transition)

tahap kecepatan maksimum (speed maximum)

tahap pemeliharaan kecepatan (maintenance speed)

finish

Tujuan lari jarak pendek adalah untuk memaksimalkan kecepatan horizontal, yang dihasilkan
dari dorongan badan ke depan. Kecepatan lari ditentukan oleh panjang langkah dan frekuensi
langkah (jumlah langkah persatuan waktu). Oleh karena itu, seorang pelari jarak pendek harus
dapat meningkatkan satu atau kedua-duanya.

Pembelajaran lari jarak pendek (sprint) terdiri dari beberapa tahapan, yaitu :

Tahap Bermain (games)

Pada tahap ini bertujuan untuk mengenalkan masalah gerak (movement problem) lari jarak
pendek langsung, dan cara lari jarak pendek yang benar ditinjau secara anatomis, memperbaiki
sikap berlari jarak pendek serta meningkatkan motivasi siswa terhadap pembelajaran, sehingga
pada akhirnya dapat meningkatkan kebugaran jasmani siswa. Tujuan khusus dalam bermain lari
jarak pendek adalah meningkatkan reaksi bergerak, kecepatan dan percepatan gerak siswa, serta
koordinasi gerak siswa dalam berlari. Dalam bermain aa beberapa bentuk yang dapat diberikan,
yaitu bentuk perorangan, kelompok kecil atau kelompok besar.

Tahap Teknik Dasar (Basic of Technic)

Tahap ini bertujuan untuk mempelajari dasar gerak lari jarak pendek yang sistematis.

Adapun tahap-tahapnya sebagai berikut :

b.1. Latihan Dasar ABC

Tahap ini bertujuan mengembangkan keterampilan dasar lari dan mengembangkan koordinasi
gerak lari jarak pendek. Adapun latihannya adalah : Tumit menendang pantat

(A). Gerak ankling

(B). Lutut diangkat tinggi

(C). Lutut diangkat tinggi dan kaki diluruskan

b.2. Latihan Dasar Koordinasi ABC


Tahap ini bertujuan untuk mengembangkan keteramilan dan koordinasi lari cepat.

b.3. Lari Cepat Dengan Tahanan

Tahap ini bertujuan untuk mengembangkan tahap dorong atau support phase dan kekuatan
khusus. Pada tahap ini dapat menggunakan tahanan dari teman atau suatu alat penangan misalnya
ban mobil atau beberapa ban motor, lakukan dngan tidak melebihi berat tahanan, serta guru
memperhatikan kaki topang betul-betul lurus dan kontak dengan tanah sesingkat mungkin.

b.4. Lari Mengejar

Tahap ini bertujuan untuk mengembangkan kecepatan reaksi dan percepatan lari. Latihan ni
dapat menggunakan tomgkat atau tali sepanjang 1,5 m; mulailah dengan berlari pelan-pelan
setelah teman pasangan di depan melepaskan tongkat atau tali siswa yang dibelakang mengejar
sampai batas yang telah ditentukan.

b.5. Lari Percepatan

Tahap ini bertujuan untuk mengembangkan lari percepatan dan keceatan maksimum. Buatlah
tanda untuk menandai daerah 6 m, satu teman menunggu di ujung batas yang telah ditentukan,
dan pelari yang dibelakang berlari optimum dan percepatlah berlari bila pelari yang dating
mencapai daerah 6 m dan pelari yang di depan mulai berlari secepat mungkin bila pelari
belakang telah menginjak garis 6 m dibelakangnya.

b.6. Start Melayang Lari Sprint 20 m

Tahap ini bertujuan untuk mengembangkan kecepatan maksimum. Untuk melakukannya buatlah
tanda 20 m dan gunakan awalan antara 20 sampai 30 m tetapi bias disesuaikan dengan keadaan
lapangan antara 10 sampai 20 m, selanjutnya siswa berusahamelewati batas yang telah
ditentukan dengan kecepatan maksimum.

Lari Jarak Menengah


Gerakan lari jarak menengah (800 m, 1500 m, dan 3000 m) sedikit berbeda dengan gerakan lari
jarak pendek, pada garis besarnya perbedaan itu terutama pada cara kaki menapak. Lari jarak
1500 m kaki menapak pada ujung kaki tumit dan menolak dengan ujung kaki. Beberapa Hal
yang harus dlperhatikan dalam larl jarak 1500 m:

Badan harus selalu kendur selama tari.

Lengan diayunkan rileks dan tidak terlalu tinggi seperti lari cepat.

Badan agak condong ke depan.

Langkah tetap lebar dengan tekanan pada ayunan kaki ke depan, lebar langkah harus sesuai
dengan panjang tungkai.

Penguasaan pada kecepatan lari dan kondisi fisik serta daya tahan yang baik merupakan hal yang
sangat penting bagi pelari jarak menengah.

Pendaratan kaki pada tanah diawali dengan sisi luar kaki bagian-tengah.

Pada nomor lari jarak menengah terdapat lima faktor penting yang dijadikan prinsip dasar dalam
berlatih. Kelima prinsip tersebut sebagai berikut:

Gaya (style), yaitu gerak tubuh yang terpadu sehingga gerakan lari terlaksana dengan kompak
dan harmonis.

Daya tahan tubuh (stamina), merupakan dasar dari kekuatan untuk menempuh jarak.

Kecepatan (speed), merupakan faktor utama untuk menempuh jarak dalam waktu seminimal
mungkin.

Pertimbangan langkah (space judgcm ent), yaitu perasaan yang dapat mempertimbangkan
langkah yang sedang berjalan.

Kepemimpinan (general ship), yaitu kepandaian menggunakan strategi dan taktik berlari.
Bentuk-Bentuk Latihan Lari Jarak Menengah:

Lari Jarak Menengah 800 m

Berlari menempuh jarak 1.200 m sampai dengan 2.000 m dengan kecepatan yang lebih lambat
dari kecepatan lari 800 m. Latihan ini berguna untuk memngkatkan stamina, menguatkan otot,
dan organ tubuh lainnya.

Berlari menempuh jarak 1.200 m, 1.600 m, atau 2000 m dengan kecepatan ±1/2 dari kecepatan
lari 800m. Latihan ini bertujuan untuk menyesuaikan diri pada lapangan, memantapkan gaya dan
irama lari, serta menyelaraskan pernapasan dengan gerakan kaki dan tangan.

Berlari dengan menempuh jarak 1.000 m sampai 1.200 m dengan kecepatan ± 3/4 dari kecepatan
lari 800 meter dan dilakukan 2 kali seminggu. Latihan ini dimaksudkan untuk memelihara
stamina.

Berlari jarak pendek 100 m sampai 400 m, dengan kecepatan sprint. Latihan ini bertujuan
meningkatkan kecepatan. .

Lari Jarak Menengah 1500 m

Berlari menempuh jarak 2000 m sampai 3000 m dengan kecepatan lebih lambat dan kecepatan
Iari 1500 m. Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan daya tahan, menguatkan otot-otot dan
organ-organ tubuh lainnya.

Belari menempuh jarak 2000 m, 2400 m, dan 3000 m dengan kecepatan ± 1/2 darii kecepatan
waktu lari 1500 m. Latihan ini bertujuan untuk menyesuaikan diri dengan lapangan,
memantapkan gaya dan irama lari, serta menyelaraskan pernapasan dengan gerakan kaki dan
tangan.

Berlari menempuh jarak 2000 m sampai 2400 m, dengan kecepatan ± 3/4 dan kecepatan Iari
1500 meter dan dilakukan 2 kali seminggu. Latihan ini bertujuan untuk memelihara stamina.

Berlari jarak pendek, yaitu 100 m dan 400 m dengan kecepatan sprint. Latihan ini bertujuan
untuk meningkatkan kecepatan.
Cara Melakukan Lari 1500 m dengan .Fartlek .

Lari secara terus menerus

Latihan ini memperbaiki “keadaan tetap” (misalnya, keseimbangan antara pengeluaran tenaga,
pengambilan zat asam selama latihan berlangsung). Latihan ini dilakukan di atas tanah yang
tidak terlalu bergelombang, jarak ± 5 sampai20 km, dapat dilakukan dengan langkah-Iangkah
yang sedang, tanpa adanya perubahan kecepatan langkah secara tiba-tiba.

Lari dengan kecepatan dan jarak yang bervariasi

Gerakan ini memperlancar ketahanan organ-organ tubuh dan bagian-bagian tubuh yang lain.
Latihan sebaiknya dilakukan di tanah lapang yang sangat bervariasi, yaitu kira-kira 10 – 12 km,
yang diutamakan Iari dengan kecepatan lambat. Walaupun demikian, lari-Iari yang bervariasi
sebaiknya diperpanjang pada kecepatan yang sedang (200 – 600 m), lari cepat (100 – 150 m),
Iari dipercepat (25 – 50 m), dan lari naik turun (46 – 80 m). Lari dengan variasi yang berganti-
ganti ini diselingi dengan jalan sewaktu-waktu.

Lari Jarak Jauh

Lari jarak jauh atau yang sering disebut dengan marathon olah raga ini dilakukan dalam lintasan
yang berjarak 3000m, ke atas, 5000m, 10.000m, sedangkan marathon dan jugacross-country,
harus dilakukan diluar stadion kecuali star dan finis,ketahanan fisik dan mental merupakan
keharusan bagi pelari jarak jauh. Ayunan lengan dan gerakan kaki dilakuakan seringan-
ringannya. Makin jauh jarak lari yang ditempuh makin rendah lutut diangkat dan langkah juga
semakin makin kecil.

Nomor Lompat
Lompat Tinggi

Lompat tinggi merupakan salah satu dari cabang olahraga atletik yang menguji keterampilan
melompat dengan harus melewati tiang mistar. Lompat tinggi adalah salah satu cabang dari
atletik. Tujuan olahraga ini yaitu untuk memperoleh lompatan yang setinggi-tingginya saat
melewati mistar tersebut dengan ketinggian tertentu. Tinggi tiang mistar dalam lompat tinggi
yang harus dilewati atlet minimal 2,5 meter. Sedangkan untuk panjang mistar minimal 3,15
meter. Lompat tinggi dilakukan di arena lapangan atletik. Lompat tinggi dilakukan tanpa bantun
alat apapun.

Lompat Jauh

Lompat jauh yaitu merupakan suatu gerakan melompat ke depan atas dalam upaya untuk
membawa titik berat badan selama mungkin di atas udara (melayang di udara) yang dilakukan
harus dengan cepat dan dengan jalan serta melakukan tolakan pada satu kaki untuk mencapai
jarak yang sejauh-jauhnya.

Lompat Galah

Lompat galah yaitu merupakan suatu gerakan melompat yang menggunakan tumpuan pada satu
kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya. Sasaran dan tujuan lompat galah ini adalah
untuk mencapai jarak lompattan sejauh mungkin ke sebuah titik pendaratan atau yang disebut
bak lompat. Jarak lompatan diukur dari papan tolakan sampai dengan batas terdekat dari letak
titik pendaratan yang dihasilkan oleh bagian tubuh yang melompat.

Lompat jangkit

Lompat jangkit merupakan salah satu dari cabang olahraga atletik dan sering juga dikatakan
dengan lompat jingkat atau lompatt tiga (triple jump). Namun istilah atau nama yang resmi
dipergunakan di Indonesia yaitu sesuai dengan yang tercantum di dalam buku Peraturan
Perlombaan yang dikeluarkan oleh PB PASI ( Persatuan Atletik Seluruh Indonesia ) adalah
lompat jangkit (Hop Step Jump).

Lompat jangkit adalah suatu lompatan yang terdiri atas jingkat atau dalam Bahasa Inggrisnya
(hop), lalu langkah atau (step), dan lompat atau (jump) yang dilakukan secara berurutan dan
secara terpadu. Adapun rangkaian yang dilakukan dalam gerak secara lengkap adalah awalan,
jingkat, melangkah, dan diakhiri dengan melompat seperti pada lompat jauh.

Nomor Lempar

Lempar cakram

Lempar cakram Dalam Bahasa Inggrisnya (Discus Throw) ialah merupakan salah satu cabang
olahraga atletik. Cakram yang dilempar berukuran garis tengah 220 mm dan berat 2 kg untuk
laki-laki, serta 1 kg untuk perempuan. Lempar cakram diperlombakan dari sejak Olimpiade I
tahun 1896 di Athena, Yunani.

Cara melempar cakram dengan awalan dua kali putaran badan caranya yaitu: memegang cakram
ada 3 cara, pertama berdiri membelakangi arah lemparan, kedua lengan memegang cakram dan
diayunkan ke belakang kanan lalu diikuti gerakan badan, ketiga kaki kanan agak ditekuk, dan
berat badan sebagian besar ada di sebelah kanan. Cakram diayunkan ke kiri, lalu kaki kanan
harus kendor dan tumit diangkat, lemparan cakram 30 derajat harus lepas dari pegangan, ayunan
cakram jangan mendahului putaran badan, lepasnya cakram diikuti dengan badan condong ke
depan.

Tolak Peluru

Tolak peluru yaitu merupakan suatu bentuk gerakan menolak atau mendorong suatu benda yang
bundar menyerupai bola atau disebut (peluru) dengan berat tertentu yang sudah ditetapkan dan
terbuat dari logam, yang dilakukan dari dorongan bahu dengan satu tangan untuk mencapai jarak
yang sejauh-jauhnya.
Lempar Lembing

Lempar lembing merupakan salah satu nomor lempar dalam cabang olahraga atletik. Olahrga ini
dilakukan dengan cara melemparkan lembing dalam jarak tertentu yang sudah ditetapkan. Untuk
mencapai jarak maksimum seorang atlet harus menyeimbangkan tiga hal, yaitu kecepatan, teknik
dan kekuatan.

Ukuran Lempar Lembing bentuk, berat minimum dan pusat gravitasi dari lembing sudah
ditentukan oleh Induk yaitu dari International Association of Athletics Federations (IAAF).
Dalam kejuaraan internasional, Peserta laki-laki melempar tongkat lembing yang panjanganya
antara sekitar 2,6 – 2,7 meter dan dengan berat minimum 800 gram.

Sementara itu, peserta perempuan melempar tongkat lembing yang panjangnya antara sekitar 2,2
– 2,3 meter dan dengan berat minimum seberat 600 gram. Lembing tersebut sudah dilengkapi
dengan pegangan yang terbuat dari tali dan terletak di pusat gravitasi lembing, sudah nyaman
untuk dipegang. Untuk peserta laki-laki letak pusat gravitasi antara 0,9 – 1,06 meter sedangkan
untuk peserta perempuan terletak antara 0,8 – 0,92 meter]

Nomor Jalan

Jalan cepat adalah gerakan maju melakah ke arah depan tanpa adanya kontak terputus dengan
tanah. Pada saat melangkah kaki bagian depan harus terlebih dahuu menyentuh tanah sebelum
sebelum kaki bagian belakang terangkat meninggalkan tanah. Kaki harus selalu lurus kaki dalam
keadaan tegak lurus lutut tidak boleh ditekuk.

Adapun jalan cepat jarak yang di perlombakan yaitu 10, 20 hingga 50 meter.
SENAM

SEJARAH SENAM DI INDONESIA

Di Indonesia senam mulai dikenal pada tahun 1912, yang kenalkan pada masa penjajahan
Belanda. Olahraga senam masuk bersamaan dengan ketetapan pendidikan jasmani sebagai
bagian yang diajarkan di sekolah.

Senam yang pertama dikenalkan adalah senam sistem Jerman, yang menekankan pada
kemungkinan-kemungkinan gerak yang kaya sebagai alat pendidikan. Periode berikutnya pada
tahun 1916 sistem Jerman digantikan oleh sistem Swedia (yang menekankan pada manfaat
gerak), sebuah sistem yang dibawa dan diperkenalkan oleh seorang perwira kesehatan dari
angkatan laut kerajaan Belanda, yang bernama Dr. H. F. Minkema. Melalui pengembangan
Minima, senam di Indonesia cepat tersebar, terutama ketika pada tahun 1918 membuka kursus
senam Swedia di kota Malang untuk tentara dan guru.

Cikal bakal penyebaran olahraga senam lebih diakui penyebarannya di Bandung, karena sekolah
pertama yang berhubungan dengan senam didirikan di Bandung, pada tahun 1922 dengan
dibukanya MGSS (Militaire Gymnastiek en Sport School). Lulusan dari sekolah MGSS tersebut
selanjutnya menjadi instruktur senam Swedia di sekolah-sekolah, yang akhirnya berkembang
dengan cabang-cabangnya di Bogor, Malang, Surakarta, Medan dan Probolinggo.

Perubahan olahraga senam di Indonesia yang berbau barat berakhir setelah masuknya penjajahan
Jepang pada tahun 1942, karena Jepang melarang semua bentuk senam sekolah dan di
lingkungan masyarakat yang digantikan dengan kegiatan yang disebut “Taiso”. Taiso adalah
sejenis senam pagi (berbentuk kalistenik) yang harus dilaksanakan di sekolah-sekolah sebelum
pelajaran dimulai, dengan iringan radio yang disiarkan secara serentak. Sebelum dan sesudah
kegiatan siswa-siswi diharuskan memberi hormat kepada kaisar Jepang. Caranya dengan aba-aba
yang dikumandangkan yang berbunyi “sei kei rei”, semua siswa harus membungkuk dalam-
dalam menghadap utara (Tokyo) di mana kaisar Tenno Heika bersemayam.

Pada masa kemerdekaan Taiso dan semua warisan pemerintah Belanda walaupun sempat terjadi
penolakan, namun akhirnya olahraga senam dipakai kembali di sekolah-sekolah. Peristiwa
penting dalam olahraga senam ini terjadi di tahun 1960-an. Peristiwa penting pertama adalah
didirikannya induk organisasi senam Indonesia pada 14 Juli 1963 yaitu PERSANI, yang
merupakan singkatan dari Persatuan Senam Indonesia yang diketuai Bapak R. Suhadi.

Peristiwa penting kedua adalah cabang senam menjadi salah satu cabang olahraga yang
dipertandingkan dalam GANEFO (Games of the New Emerging Forces) pada tahun 1964, yang
bisa diartikan sebagai pecan olahraga Negara-negara yang berjiwa baru. Ganefo adalah produk
pemikiran politik Soekarno untuk menggalang kekuatan Negara-negara baru di percaturan
international serta sekaligus sebagai balasan atas tindakan IOC yang memecat Indonesia dari
keanggotaannya. Negara yang berpartisipasi pada cabang senam tersebut adalah Cina, Rusia,
Korea, Mesir, dan tuan ruah Indonesia. Adapun yang dipertandingkan adalah senam artistic.

Pelaksanaan GANEFO itulah yang merupakan tonggak awal perkembangan senam di Indonesia,
yang berdampak senam artistik mulai dikenal luas di tanah air. Akhirnya pada tahun 1969 senam
dipertandingkan untuk pertama kalinya di PON VII di Surabaya. Namun demikian karena
terbatasnya sumber daya manusia yang terlibat, perkembangan cabang olahraga senam di
Indonesia agak lamban. Dari hasil prestasi pesenam Indonesia tidak pernah mampu muncul di
tingkat dunia, hanya sebatas tingkat SEA Games. Di tingkat nasional penyebarannya pun hingga
tahun 1999, di tingkat Pengurus Daerah (Pengda) hanya memiliki 18 daerah tingkat I yang sudah
memilliki Pengda, dan yang aktif hanya 10 Pengda.

SENAM DAN BENTUK SIKAP DASAR SENAM

Latihan Tubuh

Melakukan kayang, dengan posisi tidur kedua kaki menumpu pada matras, tangan berada pada
samping kepala. Tubuh diangkat perlahan-lahan dan setinggi mungkin dengan perut menghadap
ke atas, di lakukan dalam hitungan 4X8.

Sikap cobra , dalam posisi tengkurap badan bagian atas diangkat dengan tumpuan kedua tangan
dalam hitungan 4X8.

Dari posisi tidur terlentang, kedua kaki diangkat ke atas belakang hingga menyentuh matras
dengan tangan diluruskan ke belakang dalam hitungan 4X8.
Posisi duduk bersimpuh, condongkan badan ke depan dengan kedua tangan lurus, tekan ke
bawah hingga mencium lantai, lakukan dalam hitungan 4X8.

Rangkaian menarik kaki ke belakang kepala dan membungkukkan badan ke depan hingga
mencium lantaidilakukan secara berulang-ulang dalam hitungan 4X8.

Keseimbangan

Keseimbangan bertujuan untuk menyeimbangkan atau memperoleh keseimbanganyang


maksimal agar dapat memudahkan dalam melakukan kegiatan.

Sikap kapal terbang

Latihan dimulai denagn mengangkat salah satu kaki sambil mencondongkan badan ke depan
diikuti tangan lurus ke samping sebagai penyeinbang, lakukan dalam hitungan 3X8.

Sikap huruf T

Salah satu menjadi tumpuan denagn badan condong ke arah yang berlawanan diikuti tangan
lurus ke samping sebagai penyeimbang, lakukan dalam hitungan 3X8

Kekuatan dan Ketangkasan

Push-Up

Posisi tengkurap, ke-2 tangan lurus dengan dibuka selebar bahu, ke-2 kaki lurus ke belakang,
kemudian angkat badan dengan tangan dan kaki sebagai tumpuan.

Lalu turunkan kembali hingga badan menyentuh matras.Lakukan secara berulang-ulang, dengan
hitungan 8X. Lakukan juga secara berpasangan.

Back – Up

Posisi tengkurap, ke-2 tangan memegang kepala bagian belakang, dan ke-2 kaki lurus ke
belakang. Kemudian tarik punggung ke aras secara perlahan-lahan hingga dada lurus dan tahan,
kemudian letakkan kembali secara perlahan-lahan.Lakukan berulang-ulang dalam hitungan 8X.

Sit – Up
Posisi badan tidur terlentang, ke-2 kaki ditekuk dengan, dan ke-2 tangan berada di belakang
kepala. Angkat kepala dan badan ke atas hingga mencium lutut.Lakukan secara berulang-ulang,
dengan hitungan 8X.

Gerobak Dorong

Dilakukan berpasangan, salah satu dalam posisi tengkurap, kedua kaki diangkat dan didorong
oleh pasangannya, kemudian berjalan dengan tumpuan kedua tangan. Lakukan secara bergantian.

Profiller

Dari posisi jongkok, salah satu kaki lurus ke samping. Gerakan dimulai dengan memutar kaki
360 derajat dengan bertumpu pada kaki yang lain dibantu kedua tangan, lakukan terus-menerus.

Jalan dan Lari

Semua peserta berdiri melingkar mengelilingi ruangan, salah satu memulai dengan berjalan zig-
zag melewati peserta yang lain, dilakukan secara bergantian dengan semua peserta. Kemudian
lakukan juga dengan berlari melewati barisan lingkaran secara bergantian pula

Lompat dan Loncat

Semua peserta melingkari ruangan dalam posisi bersujud.Peserta yang paling belakang
melakukan lompatan mengelilingi peserta yang lain, dan apabila telah sampai pada barisab
terdepan maka ia harus kembali bersujud. Dilakukan hingga semua peserta melakukan lompatan.

Semua peserta masih dalam posisi bersujud, salah seorang melakukan loncatan hingga
mengelilingi ruangan. Setelah itu ia harus segera kembali bersujud, dan begitu seterusnya.

Semua peserta dalam posisi badan membungkuk membentuk lingkaran,salah seorang harus
meloncat dengan kaki lurus ke kanan dan ke kiri, dengan tumpuan kedua tangan pada punggung.
Gerakan ini dilakukan secara bergantiandan seterusnya.

Penenangan

Dapat dilakukan dengan bernyanyi, yaitu :


Satu orang pergi, pergi potong lalang

Satu orang sama kambing pergi, pergi potong lalang

Satu orang pergi, pergi potong lalang

Dua satu orang sama kambing pergi, pergi potong lalang

Satu orang pergi, pergi potong lalang

Tiga dua satu orang sama kambing pergi, pergi potong lalang

Satu orang pergi, pergi potong lalang

Empat tiga dua satu orang sama kambing pergi, pergi potong lalang

Satu orang pergi, pergi potong lalang

Lima empat tiga dua satu orang sama kambing pergi, pergi potong lalang

Satu orang pergi, pergi potong lalang

Enam lima empat tiga dua satu orang sama kambing pergi, pergi potong lalang

Satu orang pergi, pergi potong lalang

Tujuh enam lima empat tiga dua satu orang sama kambing pergi, pergi potong lalang

Satu orang pergi, pergi potong lalang

Delapan tujuh enam lima empat tiga dua satu orang sama kambing pergi, pergi potong lalang

Roll Depan

Sikap awal :

Posisi badan berdiri tegak menghadap matras. Kedua tangan lurus di samping badan lalu angkat
lurus membentuk huruf V ke atas.

Pandangan lurus ke depan.


Gerakan Inti :

Letakkan ke dua tangan di atas matras membentuk sudut 45 derajat dengan kaki lurus.

Masukkan kepala di antara kedua tangan dengan siku di tekuk.

Jatuhkan badan dengan tumpuan pada kepala bagian belakang (tengkuk). Pada saat berguling, ke
dua kaki tetap lurus dan rapat sehingga tumit dekat dengan paha.

Dengan sendirinya akan kembali pada posisi jongkok dengan kedua tangan lurus ke depan
sejajar bahu lalu kembali berdiri.

Sikap Akhir :

Berdiri seperti posisi awal dengan kedua tangan lurus keatas membentuk huruf V dan kedua kaki
rapat. Tangan kembali lurus di samping badan.

Pandangan lurus ke depan.

Variasi Roll Depan

Dilakukan berpasangan, salah satu berdiri yang satu daam posisi tidur terlentang dan menarik
kaki pasangannya agar bisa melakukan roll depan. Gerakannya sama dengan gerakan dasar roll
depan. Dilakukan secara bergantian seperti roda berputar sampai batas matras,

Roll Belakang

Sikap Awal :

Badan tegak dengan kedua tangan lurus di samping badan. Kemudian angkat keatas membentk
huruf V, dan kaki rapat.

Badan membelakangi matras, pandangan lurus ke depan.

Gerakan Inti :

Posisi badan jongkok dengan kedua tangan lurus ke depan.

Rebahkan badan ke belakang dan kaki dilemparkan lurus ke belakang dengan kedua tangan
berada di samping leher sebagai tupuan.
Setelah gerakan mengguling posisi badan akan kembali jongkok dan kedua tangan lurus ke
depan.

Sikap Akhir :

Posisi badan tegak dengan kedua tangan lurus ke atas membentuk huruf V dan kedua kaki rapat.

Pandangan lurus ke depan dan badan menghadap matras.

Meroda

Sikap Awal :

Badan tegak kedua tangan angkat lutus sejajar ke atas membentuk sudut 60 derajat.

Pandangan lurus ke depan.

Gerakan Inti :

Melanghkahkan salah satu kaki diikuti dengan putaran kedua tangan ke belakang. Lalu angkat
kaki yang lain (berjingkat) hingga paha datar.

Jatuh tubuh ke depan sejajar dengan salah satu kaki yang berjingkat. Putat tubuh menyerupai
roda (meoda) dengan tumpuan kedua tangan dan kaki lurus ke atas.

Sikap Akhir :

Posisi badan berdiri tegak dengan kedua tangan lurus di samping badan.

Pandangan lurus ke depan.

Merangkai Gerakan Senam

Roll Depan

Meroda

Roll Belakang

Pro Filler

Sikap Lilin
JENIS-JENIS SENAM

Pada zaman sekarang ini perkembangan senam banyak sekali macam-macamnya, oleh karena itu
dibatasi kegiatan senam yang dikelola oleh Persatuan Senam Dunia Federation Internasionale de
Gimnastique atau disingkat dengan nama FIG. Menurut FIG, senam terbagi atas 6 kelompok.

Penjelasannya seperti berikut :

1. SENAM ARTISTIK (ARTISTIK GYMNASTICS)

SENAM INI DIARTIKAN SEBAGAI SENAM YANG MENGGABUNGKAN ASPEK


TUMBELING DAN AKROBATIK UNUK MENDAPATKAN EFEK-EFEK ARTISTIK DARI
GERAKAN-GERAKAN YANG DILAKUKAN. EFEK ARTISTIK DIDAPAT DARI
BESARAN (AMPLIUDO) GERAKAN SERTA KESEMPURNAAN GERAK DALAM
MENGASAI TUBUH KETIKA MELAKUKAN SEBAGAI POSISI. GERAKAN-GERAKAN
TUMBLING DIGABUNG DENGAN AKROBATIK YANG DILAKSANAKAN SECARA
TERKONTROL, SEHINGGA MAMPU MEMBERIKAN PENGARUH MENGEJUTKAN
YANG MENGANDUNG RASA KEINDAHAN.

2. SENAM RITMIK SPORTIF (SPORTIF RHYTHMIC GYMNASTICS)

SENAM INI ADALAH SENAM YANG DIKEMBANGKAN DARI SENAM IRAMA


SEHINGGA DAPAT DIPERBANDINGKAN.

3. SENAM AKROBATIK (ACROBATC GYMNASTIC)

Senam akrobatik adalah senam yang mengandalkan akrobatik dan tumbling, sehingga latihannya
banyak mengandung salto dan putarannya harus mendarat ditempat-tempat yang sulit.

4. SENAM AEROBIK SPORT (SPORTS AEROBIC)

Senam aerobik sport merupakan senam pengembangan dari senam aerobik. Senam aerobik yang
berupa tarian atau kalistenik tertentu digabung dengan gerakan-gerakan akrobatik yang sulit.

5. SENAM TRAMPOLINE (TRAMPOLINNING)


Senam ini merupakan pengembangan dari satu bentuk latihan yang dilakukan diatas trampoline.
Trampoline adalalah sejenis alat pantul yang terbuat dari rajutan kain yang dipasang pada
kerangka besi yang bentuknya segi empat, sehingga memiliki daya pantul yang sangat besar.

6. SENAM UMUM (GENERAL GYMNASTICS)

Senam umum ini seperti senam-senam aerobik, senam pagi, SKJ, senam wanita termasuk
kedalam senam umum.

SENAM LANTAI

Pengertian Senam Lantai

Ada berbagai jenis senam yang saat ini dikembangkan dan dilakukan di dalam masyarakat
sebagai salah satu olah raga yang paling sering dilakukan baik sendiri ataupun bersama-sama
seperti misalnya senam aerobik, senam pramuka, senam ibu hamil, senam lansia, senam SKJ,
dan lain sebagainya. Namun ada juga senam yang tidak bisa sembarangan dilakukan oleh orang
karena senam ini membutuhkan ketrampilan tubuh yang ekstrim, yakni senam artistik.

Senam artistik terbagi menjadi dua kategori, yakni senam artistik dengan menggunakan alat
(meja lompat, palang bertingkat, balok keseimbangan, gelang-gelang, kuda pelana, palang sejajar
dan palang tunggal) dan senam artistik tanpa menggunakan alat atau disebut juga sebagai senam
lantai.

Secara sederhana senam lantai adalah salah satu jenis senam artistik yang memadukan berbagai
bentuk keterampilan tubuh yang menonjolkan keindahan gerak, kerumitan gerak, kekuatan
gerak, keluwesan gerak, keseimbangan dan kelenturan gerak untuk dipertunjukkan dalam
lapangan senam lantai. Pertandingan senam lantai ini justru malah mirip seperti pertunjukan dan
oleh karenanya senam lantai disebut juga sebagai senam artistik karena keindahan gerak juga
diperhitungkan oleh juri.

Seorang atlet senam lantai bebas meramu berbagai macam gerak tubuh seperti meroda,
melenting, roll, jatuhan, salto, dan lain sebagainya dengan berbagai gaya dan ekspresi. Dengan
kata lain, gerakan dalam senam lantai bisa dibilang tak terbatas (unlimited exploration) sejauh
atlet melakukan performanya tanpa bantuan alat. Oleh karena itulah atlet senam lantai harus
banyak melatih tubuhnya dengan berbagai jenis latihan tubuh dari berbagai disiplin yang bahkan
merambah ke wilayah tari balet, tari jalanan (dance street) dan gerakan-gerakan acrobat.

Senam lantai merupakan salah satu cabang dari olahraga senam yang dilakukan di atas lantai
atau lapangan dengan beralaskan matras. Menurut Wuryati Soekarno senam lantai merupakan
bagian dari senam artistik. Unsur-unsur gerakan pada senam lantai terdiri dari gerakan
mengguling, meloncat, melompat, berputar di udara, menumpu dengan tangan, menumpu dengan
kaki untuk mempertahankan sikap seimbang atau pada saat meloncat ke belakang maupun ke
depan. Gerakan senam lantai dimulai dari komposisi gerakan ringan, gerakan sedang, gerakan,
berat, dan gerakan akrobatik, yang mengandung gerakan ketangkasan, keseimbangan, dan
keluwesan. Gerakan senam lantai digunakan dalam waktu 90 detik untuk laki-laki dan 70 detik
untuk perempuan.

Istilah Senam Lantai

Di sebut sebagai senam lantai karena pada waktu melakukannya, atlet hanya menggunakan lantai
sebagai media geraknya tanpa bantuan alat apapun untuk menciptakan gerak kecuali pakaian
yang nyaman untuk bergerak dan matras yang berfungsi hanya sebagai pengaman, bukan sebagai
alat.

Istilah senam lantai hadir karena salah satu sebabnya adalah aktivitas dalam olahraga senam
lantai membutuhkan ketrampilan-ketrampilan dasar olah tubuh yang dilakukan di atas
permukaan lantai (baca: permukaan datar yang terbuat dari bahan apapun) seperti misalnya
pemanasan, peregangan, dan pelenturan.

Penemu Senam Lantai

Senam lantai merupakan olah raga yang sudah ada sejak zaman dahulu kala sehingga sulit untuk
memastikan siapa penemunya. Namun setidaknya, ada beberapa tokoh penting dalam senam
lantai yang menyumbangkan pemikirannya dalam suatu metodologi senam lantai seperti
Archange Tuccaro (1536-1616) yang merupakan pemain akrobat dari Italia.
Archange Tuccaro telah menulis buku setebal 400 halaman yang berjudul “Arial Jumps”, yakni
buku tentang metodologi suatu akrobatik yang bisa dipraktekkan untuk berbagai kepentingan dan
diadopsi oleh banyak atlet untuk mengolah tubuhnya. Melalui buku itulah, Tuccaro menjadi
seorang bapak metodologi gymnastic.

Sementara itu, senam lantai yang berkembang saat ini menggunakan gerakan-gerakan akrobatik
sebagai gerakan mayor. Namun demikian, senam artistik modern sebagai suatu disiplin individu
seorang atlet mula-mula dikembangkan di Jerman dan dipelopori oleh Adolf Spiess (1810-1858)
dan Justus Carl Lion (1829-1901). Seterusnya, senam artistik ini merupakan praktik individual
dimana seorang atlet akan terus berjuang untuk mengolah dan menembus batas-batas tubuhnya
untuk dipertunjukkan sekaligus dipertandingkan dalam pertandingan senam lantai. Dengan
demikian, sekali lagi, sukar untuk menentukan siapa penemu senam lantai sejauh senam tersebut
merupakan suatu praktek individu seorang atlet dalam meramu gerakan senamnya dari beragam
sumber dan disiplin tubuh.

Induk Organisasi Senam Lantai

FIG (Federation Internationale De Gymnastique) merupakan induk organisasi senam artistik


internasional termasuk didalamnya cabang senam lantai. FIG bertugas menyusun segala petunjuk
peraturan, penilaian dan regulasi untuk semua aspek kompetisi senam internasional.

Sementara itu dalam lingkup nasional, senam diatur oleh masing-masing federasi nasional. Di
Indonesia, PERSANI (Persatuan Senam Indonesia) merupakan induk organisasi senam lantai
nasional. PERSANI bertugas untuk membina atlet senam Indonesia untuk diikutkan dalam
kompetisi nasional, Sea games, Asian Games, Olimpiade dan kompetisi senam internasional.

Atlet Senam Lantai

Mula-mula pertandingan senam artistik yang mencangkup senam lantai dipertandingkan untuk
kaum laki-laki, dan kaum perempuan mulai bisa ikut dalam pertandingan senam lantai secara
formal sejak tahun 1928. Justru setelah itu olah raga ini didominasi oleh kaum hawa, karena,
menurut pendapat umum, mereka lebih menarik dan mampu berkembang dengan baik di cabang
olah raga ini. Senam lantai merupakan olah raga individual dimana sang atlet akan
mengembangkan gerak tubuhnya sendiri untuk dipertandingkan. Uniknya, pertandingan ini
meski dalam tajuk pertandingan olahraga, namun tak jarang orang menganggapnya sebagai
kompetisi pertunjukan seni dan akrobat dimana sang atlet tak hanya perform untuk
kepiawaiannya dalam melakukan gerakan senam, tapi juga membungkusnya dengan unsur
keindahan gerak.

Atlet senam lantai legendaris pertama yang berhasil memenangkan medali emas pertama dalam
olimpiade modern adalah Larisa Latynina (Rusia) pada saat ia berumur 22 tahun, dan untuk
kedua kalinya ketika ia telah berumur 26 tahun.

Selain itu, Nadia Elena Comaneci (Rumania) juga menjadi atlet legendaris senam lantai pertama
dengan skor sempurna pada kelas pertandingan olimpiade. Tak hanya itu, pada tahun 1957 dan
1976, ia sempat dinobatkan sebagai ‘athlete of the year’.

Senam lantai juga melahirkan atlet terbaik bernama Svetlana Khorkina (Rusia) yang
memenangkan 7 medali emas pada cabang senam artistik di olimpiade tahun 1996, 2000, dan
2004. Selain di kompetisi olimpiade, ia juga memengkan 20 kompetisi dunia. Svetlana Khorkina
merupakan yang pertama dan satu-satunya yang mampu memenangkan kejuaraan di 3 nomor
senam artistik selain di nomor senam lantai. Pada tahun 2005, ia dinobatkan sebagai Vice
Presiden di Russian Artistic Gymnastic Federation.

Selain ketiga nama tersebut, masih ada satu lagi legenda dalam senam artistik, yakni Vera
Caslavska (Ceko) yang menjadi satu-satunya atlet yang pernah memperoleh skor sempurna
sebanyak 2 kali di pertandingan olimpiade. Sepanjang karirnya, ia berhasil mengkoleksi 22
medali dan 7 diantaranya merupakan medali emas yang ia peroleh dalam kompetisi senam
artistik di olimpiade.

Sejarah Senam Lantai

Entah sejak kapan manusia mengenal bentuk-bentuk latihan senam lantai atau latihan gymnastik
tanpa alat. Namun menurut beberapa catatan sejarah, khususnya di Eropa, sejak zaman Yunani
Klasik, olahraga gymnastik (termasuk senam lantai) telah ada dan digunakan untuk latihan
semua kalangan atlet dari berbagai disiplin dan bahkan dijadikan juga sebagai metode latihan
militer.

Buku tentang metodologi gymnastic pertamakalinya ditulis oleh Archange Tuccaro (1536-1616)
yang berjudul “Arial Jumps”. Buku tersebut memuat beragam metode latihan gymnastik yang
diadaptasi dari berbagai jenis gerakan akrobatik. Buku tersebut sangat berpengaruh dalam dunia
gymnastik terutama di eropa pada waktu itu sehingga gymnastik saat ini banyak mendapatkan
warisan gagasan sehingga bisa dilihat bahwa lebih dari 50% dari gerakan senam lantai (artistic
gymnastics) merupakan gerakan akrobatik.

Sebelum olimpiade pertama, olahraga senam lantai ini telah berkembang baik di Eropa dan
Amerika khususnya di negara Jerman sejak dipelopori oleh Adolf Spiess (1810-1858) dan Justus
Carl Lion (1829-1901). Bahkan, sebelum diadakannya olimpiade modern pertamakali pada tahun
1896, FIG (Federation Internationale De Gymnastique) telah dibentuk pada tahun 1881. Mula-
mula kompetisi ini tidak diberlakukan untuk perempuan, namun sejak tahun 1928 akhirnya
perempuan bisa mengikuti kompetisi ini.

Enam tahun kemudian, yakni pada tahun 1934, cabang olah raga ini mulai dikembangkan dengan
baik dengan peraturan yang berbeda dan terbentuklah WAG (women’s artistic gymnastics) dan
MAG (men’s artistic gymnastics). Dan justru setelah itu kemudian olah raga senam lantai
didomiasi oleh perempuan.

Teknik Dasar Senam Lantai

· GULING DEPAN (FORWARD ROLL)

PADA DASARNYA TEKNIK INI ADALAH BERGULING KE DEPAN ATAS BAGIAN


BELAKANG BADAN (TENGKUK, PINGGANG, PUNGGUNG, DAN PANGGUL BAGIAN
BELAKANG). TEKNIK MELAKUKANNYA SEPERTI BERIKUT :

Dari sikap jongkok, kaki dirapatkan, lekatkan lutut ke dada tangan menumpu di depan ujung kaki
kurang lebih 40 cm.

Bengkokkan tangan, letakkan pundak pada matras dengan menundukkan kepada dagu sampai ke
dada.
Dilanjutkan berguling ke depan, ketika panggul menyentuh matras peganglah tulan kering
dengan tangan menuju ke posisi semula yaitu jongkok.

Kesalahan umum yang sering dilakukan ialah :

tumpuan tangan tidak tepat,

tumpuan tangan kurang kuat,

saat tangan dibengkokkan bukan bahu yang diletakkan di matras, tetapi kepalanya,

gerakan roll tidak lancar

dan lain-lain.

· GULING KE BELAKANG (BACKWARD ROLL)

Sikap permulaan jongkok, tangan ke depan, kaki rapat.

Kepala ditundukkan, kaki menolak ke belakang.

Pada saat panggul mengenai matras, kedua tangan dilipat di samping telingan, telapak tangan
menghadap ke atas siap untuk menumpu.

Kaki diayunkan ke belakang melewati kepala, tangan menumpu di matras.

Kemudian tangan menolak kuat dan kaki dilipat sampai ujung kaki mendarat ke sikap jongkok.

· HAND STAND ROLL

Sikap permulaan berdiri, angkat kedua tangan ke atas bersamaan dengan mengangkat kaki kanan
atau kiri, pandangan ke depan bawah.

Kaki kanan bengkok menolak bersamaan dengan badan rebah ke depan, tangan menumpu di
bawah bahu, kaki kiri diayunkan ke arah vertikal.

Berat badan seluruhnya berpindah ke tangan, segera kedua kaki rapat lurus ke atas. Pandangan
ke arah depan titik sejauh 30-40 cm.

Setelah sikap hanstand benar, maka tekuklah lengan, kepala dilipat. Setelah pundak mendarat
dilanjutkan roll depan.
Kesalahan umum yang biasa dilakukan ialah :

tangan menumpu bengkok,

bahu terlalu menjulur ke depan,

kepala tunduk,

tangan menumpu terlalu jauh,

ayunan dan tolakkan kaki kurang kuat atau terlalu kuat.

· SPLIT DEPAN DAN SPLIT SAMPING

Split adala salah satu elemen dalam senam lantai. Elemen ini sangat penting sebab membutuhkan
tingkat kelenturan yang tinggi. Cara melakukannya:

Kedua kaki dalam posisi terbuka atau terlentang ke depan sehingga menempel dan sejajar
dengan lantai atau matras, badan dan kepala menghadap ke ujung kaki, tangan direntangkan.

Masih dalam posisi kedua kaki menempel pada lantai, hanya kemudian badan diputar ke
samping sehingga posisi kedua kaki tidak lagi di depan melainkan ke samping badan.

· KESEIMBANGAN

Berdiri dengan salah satu kaki direntangkan ke belakang hingga tegak lurus dengan badan,
tangan direntangkan.

Badan diputar kesamping, tangan masih terlentang hingga tegak lurus dengan matras, dan juga
masih berdiri dengan salah satu kaki, seperti membentuk huruf T.

Badan dipuar kembali hingga menghadap keatas, masih membentuk huruf T.

· MERODA (CARTWHEEL)

Meroda adalah gerakan berputar seperti roda, dua lengan dan dua tungkai adalah merupakan jari-
jari. Teknik gerakannya:

Berdiri menyamping kiri dengan lengan dan tungkai melebar lurus seperti jari-jari sebuah roda.
Pandanglah ke bawah melihat matras.
Goyangkan badan ke kanan dan angkat kaki kiri ke atas letakkan kaki kiri ke samping. Dengan
momentum gerak pinggang dilipat letakkan tangan kiri di samping kaki kiri dengan jarak kurang
lebih 60 cm.

Ayunkan kaki kanan ke atas dan diikuti kaki kiri menolak.

Pada saat hampir membentuk posisi handstand, letakkan tangan kanan ke samping tangan kiri
dengan jarak selebar bahu, tangan dan kaki lurus dan kepala tegak.

Pada saat posisi handstand kaki kanan di ayun turun mendarat diikuti dengan kaki kiri,
bersamaan dengan tolakkan tangan sehingga dapat mendarat berdiri menghadap ke arah semula.

Jenis-Jenis Senam Lantai

Sebagaimana telah sempat disinggung pada bagian sebelumnya bahwa senam lantai memiliki
bentuk-bentuk yang tidak terbatas dan terus berkembang, maka jenis-jenis senam lantai boleh
dikatakan tidak terbatas. Namun demikian, senam lantai tetap memiliki bentuk-bentuk dasar
yang telah ada sejak zaman klasik dan bertahan sebagai metode latihan utama dalam merangkai
gerak senam lantai hingga saat ini.

Berikut ini merupakan beberapa jenis bentuk dari senam lantai, yakni Roll depan dan roll
belakang, meroda, kayang, salto, headstand, handstand, shoulderstand, sikap lilin, lompat
harimau, gulingan, jatuhan, split, dan lain sebagainya.

Gerakan Dasar Senam Lantai

Senam lantai memiliki gerakan dasar yang harus dilakukan sebagai menu latihan setiap hari.
Gerakan dasar senam lantai bertujuan untuk melatih keseimbangan, kelenturan dan kekuatan
karena ketiga hal ini merupakan modal atlet untuk mengembangkan ketrampilan tubuhnya.

Berikut ini merupakan gerakan dasar pada latihan senam lantai:

Peregangan
Peregangan merupakan aktivitas meregangkan seluruh bagian tubuh mulai dari kepala hingga
ujung kaki.

Contoh gerakan peregangan ini adalah memutar kepala ke arah kiri dan kanan, memutar bahu
kiri-kanan ke arah depan dan belakang, memutar tulang dada ke arah kiri dan kanan, memutar
tulang pinggul ke arah kiri dan kanan, memutar sendi tulang selangkangan kiri dan kanan ke arah
depan dan belakang, memutar pergelangan kaki kiri dan kanan ke arah kiri dan kanan, dan masih
banyak berbagai jenis gerakan tubuh yang bertujuan untuk meregangkan otot dan
persendian.Gerakan ini dilakukan sebagai pegantar untuk melakukan latihan pelenturan.

Pelenturan

Pelenturan dilakukan dengan tujuan untuk membuat gestur tubuh bisa menampilkan performa
estetis dengan menonjolkan lengkung tubuh pada gerakan-gerakan tertentu misalnya dalam
mengakhiri gerakan salto dalam kompetisi.

Tak hanya itu, tubuh yang lentur memungkinkan untuk melakukan berbagai gerakan ekstrim
tanpa khawatir akan cidera. Tubuh yang lentur juga menandakan keluasan dimensi gerak. Oleh
karena itu ada beberapa titik tubuh yang wajib dilakukan dengan beberapa jenis latihan seperti
split samping, split depan, cium lutut, cium lantai pada posisi cium lutut, dan kayang arah
belakang, samping kiri dan samping kanan.

Keseimbangan

Keseimbangan juga merupakan salah satu hal terpenting yang harus dimiliki oleh atlet senam
lantai karena tanpa keseimbangan yang baik maka mustahil baginya untuk melakukan gerakan-
gerakan sulit.

Beberapa cara untuk melatih keseimbangan adalah, misalnya dengan berdiri dengan satu kaki
(kiri/kanan). Pada posisi ini, salah satu kaki menjadi tumpuan dan kaki satunya diangkat hingga
posisi lurus mengarah kedepan, belakang, samping kiri dan kanan.
Setelah latihan ini berhasil dilakukan, tingkat kesulitannya ditambah, yakni pada posisi tersebut-
misalnya kaki kiri menjadi tumpuan dan kaki kanan diangkat lurus ke depan-kaki kiri kemudian
ditekuk dan diturunkan perlahan hingga posisi jongkok tanpa merubah posisi tubuh (yang tegap
lurus) dan kaki (yang terlentang lurus ke depan) lalu kemudian diangkat perlahan hingga posisi
semula.

Kekuatan

Tiga latihan yang telah disebutkan diatas sebetulnya merupakan salah satu cara untuk melatih
kekuatan tubuh terutama pada latihan pelenturan dan keseimbangan karena untuk melakukan hal
tersebut tubuh mengeluarkan energi yang sangat besar.

Selain itu, latihan kekuatan bisa dilakukan dengan cara mudah seperti misalnya dengan berlari,
berenang, bersepeda, push-up, back-up, sit-up dan lain sebagainya. Latihan kekuatan ini juga
bisa dilakukan dengan cara melakukan gerakan-gerakan senam lantai secara berulang dan terus
menerus, misalnya dengan mengambil bentuk salto yang dilakukan berulang kali.

Gerakan Senam Lantai

Berikut ini akan dijelaskan beberapa tahap dalam melakukan gerakan senam lantai dengan
menggunakan contoh jenis gerakan sebagai berikut ini :

Handstand

Handstand cukup mudah dilakukan jika tubuh telah memiliki tiga syarat ini, yakni kekuatan otot
lengan, kekuatan otot perut, dan keseimbangan. Handstand dapat dilakukan dengan berbagai
macam awalan, yakni awalan berdiri, awalan berjalan, awalan berlari, atau awalan ekstrim yang
dilakukan langsung setelah melakukan gerakan roll baik depan atau belakang.

Namun pada bagian ini akan dijelaskan gerakan handstand yang dilakukan dengan cara
sederhana, yakni awalan berdiri :

Posisikan badan dalam posisi berdiri-siap.


Bungkukkan tubuh hingga kedua telapak tangan menyentuh lantai, jarak telapak tangan dengan
telapak kaki tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh. Jika dilihat, maka posisi yang tepat adalah
getur tubuh membentuk segitiga dengan posisi pantat di atas.

Lontarkan kaki ke depan, lalu tarik kedua kaki ke arah atas dan hentikan gerakan setelah kedua
kaki tepat berada di atas. Tahan hingga beberapa hitungan, misalnya 10 detik, 15 detik, 20 detik
dan seterusnya.

Bagi pemula, awalan tersebut tentu sulit karena belum terbiasa, oleh karena itu perlu
membutuhkan bantuan, misalnya menggunakan partner untuk menahan kaki agar tidak
kebablasan saat dilontarkan, atau menggunakan tembok untuk menahan kaki yang berada di atas
agar tidak jatuh.

Headstand

Berbeda dengan handstand, gerakan headstand ini ada dua jenis, yakni headstand total (berdiri
dengan tumpuan kepala saja), dan headstand sederhana (berdiri dengan menggunakan tumpuan
kepala dan kedua telapak tangan).

Pada bagian ini akan dijelaskan gerakan dari headstand sederhana, yakni yang menggunakan
tumpuan kepala yang dibantu dengan kedua tangan sebagai penyeimbang, berikut
penjelasannya :

Buat posisi tubuh seperti push-up, yakni kedua tangan diletakkan di samping dada.

Tarik maju kedua telapak kaki sehingga pantat akan terangkat ke atas, kedua tangan tetap berada
di posisinya.

Dalam posisi tersebut, otomatis posisi badan hingga kepala akan terangkat namun merunduk ke
bawah, seperti orang sujud.

Tempelkan kepala bagian depan (bukan dahi, melainkan ubun-ubun) ke lantai. Jika diperhatikan
maka posisi kedua telapak tangan dan kepala yang menyentuh lantai akan membentuk sudut
segitiga sama kaki.

Setelah itu, angkat kedua kaki hingga ke atas dan sebisa mungkin tegak lurus untuk memperoleh
keseimbangan sempurna dan tak terlalu menghabiskan energi.
Lompat Harimau

Lompat harimau bisa dilakukan dengan syarat atlet sudah bisa melakukan roll depan.
Sebagaimana telah disinggung pada bagian sebelumnya, lompat harimau adalah gerakan berlari
dan melompat kedepan, seperti harimau menerkam, namun diakhiri dengan pendaratan dengan
cara roll depan.

Berikut penjelasannya:

Posisi tubuh siap adalah berdiri dan ambil ancang-ancang untuk berlari.

Setelah mulai berlari, tentukan saat yang tepat untuk melompat sesuai pada tempat yang
direncanakan. Buatlah lompatan setinggi dan sejauh mungkin.

Pendaratan dilakukan dengan kedua telapak tangan sebagai tumpuan pertama dan langsung
disusul dengan menjatuhkan leher belakang, punggung dalam gerakan roll depan.

Setelah melakukan roll depan, akhiri gerakan ini dengan sikap berdiri (langsung berdiri setelah
roll depan).

Salto

Gerakan salto ada dua macam, yakni salto depan dan belakang dengan atau tanpa bantuan
tangan. Dasar gerakan salto ini ada dua, pada salto belakang atlet sudah harus menguasai teknik
kayang, sementara pada salto depan atlet sudah bisa menguasai lompat harimau. Jika atlet sudah
menguasai dua teknik tersebut, langkah selanjutnya dalam melakukan salto hanyalah soal
keberanian.

Salto depan bisa dimulai dengan awalan lari, lalu melompat seperti gaya lompat harimau, namun
ketika telapak tangan mulai menapak lantai segera otot perut dan kaki melentingkan tubuh ke
arah depan. Bila hal ini dilakukan terus tanpa terpotong, ada momen ketika atlet tak lagi
membutuhkan tangan untuk tumbuan jatuh, melainkan langsung menggunakan kaki.
Salto belakang dilakukan dengan menolakkan tubuh ke arah belakang dengan menggunakan
teknik dasar kayang. Namun adakalanya atlet malah kesulitan dan lebih mudah untuk melakukan
salto belakang tanpa menggunakan tumpuan tangan sehingga ia hanya perlu melenting
kebelakang, memutarkan tubuh sekali ketika melayang diudara, dan mendarat.

Unsur-Unsur Gerakan Senam Lantai

Terdapat 6 unsur gerakan senam lantai yang akan kami jelaskan dibawah ini, yaitu :

Unsur Keindahan

Keindahan dimunculkan dengan membuat variasi-variasi gerak yang dipinjam dari disiplin tari
dan akrobat seperti misalnya gestur-gestur dalam tari balet dan gerakan-gerakan kecil yang
mengandung unsur tari.

Unsur Kekuatan

Kekuatan tentu saja menjadi unsur penting dalam senam lantai karena gerakan-gerakan ekstrim
hanya bisa dilakukan jika atlet mau melebarkan jangkauan energi tubuhnya melalui latihan-
latihan dasar senam lantai.

Unsur Keberanian

Senam lantai dan senam artistik lainnya membutuhkan keberanian tersendiri karena dalam olah
raga ini sang atlet dituntut untuk mengalahkan rasa takutnya sendiri sehingga ia berani
melakukan gerakan ekstrim dan tetap menjaga keseimbangan, keluwesan dan keindahan gerak.

Unsur Kelenturan

Tubuh yang lentur memiliki flesibilitas tinggi untuk melakukan berbagai jenis gerakan sulit
seperti kayang, salto, meroda, roll dan sebagainya. Kelenturan juga sangat penting untuk
menciptakan gerakan-gerakan estetis.
Unsur Keluwesan

Keluwesan gerak saat melakukan performativitas tubuh menandakan ketekunan dan kedalaman
latihan yang telah ditempuh oleh atlet. Dalam sekali penampilan, barangkali sang atlet telah
melakukan gerakan itu berulangkali agar ketika melakukannya ia tak lagi canggung dan bingung.

Unsur Keseimbangan

Tanpa keseimbangan yang baik, rasanya mustahil bagi atlet untuk bisa melakukan performa
terbaiknya. Bisa-bisa ia telah jatuh duluan sebelum melompat.

Bentuk-Bentuk Latihan Senam Lantai

Senam lantai merupakan seni olahraga yang menggabungkan berbagai bentuk latihan senam
lantai dasar dan juga gerakan-gerakan akrobatik serta estetik, oleh karena itu sebagai latihan
dasar, seorang atlet pemula harus mencoba untuk menggabungkan beberapa gerakan latihan
dasar menjadi satu rangkaian gerak dengan contoh-contoh pola sebagai berikut :

Lompat harimau-roll depan-lompat harimau-roll depan.

Lompat harimau-roll depan-handstand-roll depan.

Berdiri-jatuhan depan-roll depan-headstand-handstand-kayang-terbaring-salto belakang.

Salto depan 5 putaran yang diakhiri dengan posisi headstand, disusul handstand, lanjut roll
belakang dan dilebarkan dengan salto belakang sekian kali.

Dan masih banyak lagi cara untuk mengeksplorasi dan menggabung-gabungkan berbagai jenis
gerakan senam lantai.

Peraturan Senam Lantai


Dalam senam lantai, peraturannya sangat sederhana, yakni atlet tidak boleh keluar arena sebelum
penampilannya selesai. Dengan kata lain, seluruh performanya hanya dilakukan dalam arena
sesuai dengan batasnya. Jika ada bagian tubuh atlet, misalnya kaki, sedikit saja keluar arena
maka juri akan mengangkat bendera dan nilai dari atlet tersebut akan berkurang.

Selain itu, nilai juga akan dikurangi jika atlet gagal melakukan gerakan tertentu dalam koreografi
geraknya. Tak hanya itu, bahkan jika atlet sedikit saja mengalami ketidakseimbangan, misalnya
sedikit oleng setelah melakukan rangkaian flip, maka nilainya juga akan dikurangi.

Dari semua aspek gerak yang dihadirkan atlet senam lantai dalam kompetisi, nantinya juri akan
memberi nilai. Atlet yang memperoleh nilai tertinggi berhak mendapatkan gelar juara.

· PERALATAN

UKURAN ALAT UNTUK PUTERA:

Floor exercise (lantai): ukuran 12 x 12 m.

Pommel horse (kuda-kuda pelana) : panjang 1,60 m dan tinggi 1,10 m.

Rings (gelang-gelang) : tinggi 2,55 m dan jarak 0,50 m.

Horse vault (kuda-kuda lompat) : panjang 1,60 m dan tinggi 1,35 m.

Parallelbar (palang sejajar) : panjang 3,50 m, jarak 0,48 – 0,52 m dan tinggi 1,75 m.

Horizontal bar (palang tunggal) : panjang 2,40 m dan tinggi 2,55 m.

UKURAN ALAT UNTUK PUTERI:

Horse vault (kuda-kuda lompat) : panjang 1,60 m dan tinggi 1,20 m.

Uneven bars (palang bertingkat) : panjang 2,40 m, tinggi palang bawah 1,50 dan tinggi palang
atas 2,30 m.

Balance beam (balok keseimbangan) : panjang 5,00 m dan tinggi 1,20 m.

Floor exercise (lantai) : ukuran 12 x 12 m.

· PERATURAN UMUM SENAM LANTAI

KEJUARAAN BEREGU (KOMPETISI I)


Setiap regu terdiri dari enam (6) pesenam baik putera ataupun puteri.

Terdiri dari rangkaian wajib dan rangkaian pilihan, pada putera ada enam alat, sedangkan puteri
empat alat.

Juara beregu adalah regu dengan jumlah nilai terbanyak, dari jumlah 5 pesenam terbaik pada
masing-masing alat untuk rangkaian wajib dan rangkaian pilihan.

Nilai maksimum untuk putera= 12 nomor pertandingan x 50 = 400 (wajib dan pilihan) 4 nomor
pertandingan x 50 = 200 (pilihan).

KEJUARAAN PERORANGAN SERBA BISA (KOMPETISI II)

Peserta finalis diambil dari 36 pesenam terbaik dari hasil kompetisi I, atau 1/3 dari jumlah
peserta.

Dibatasi tiga pesenam dari tiap negara/daerah.

Hanyak melakukan rangkaian pilihan: untuk putera 6 alat sedangkan puteri 4 alat.

Juara perorangan serba bisa adalah pesenam dengan jumlah nilai terbanyak dari nilai rata-rata
Kompetisi I (Wajib dan pilihan), ditambah dengan nilai kompetisi II pada seluruh alat.

Nilai maksimum untuk putera = 120, untuk puteri = 80.

KEJUARAAN PERORANGAN PER ALAT (KOMPETISI III)

Peserta finalis diambil dari 8 pesenam terbaik dari hasil kompetisi I pada alat tersebut.

Dibatasi 2 pesenam dari tiap negara/daerah, dan hanya 3 alat yang boleh diikuti oleh pesenam.

Hanyak melakukan rangkaian: untuk putera 6 alat dan untuk puteri 4 alat.

Juara perorangan per alat adalah pesenam dengan jumlah nilai tebanyak dari nilai rata-rata pada
kompetisi I ditambah dengan nilai kompetisi III pada masing-masing alat.

Untuk nilai maksimum baik putera ataupun puteri = 20.


Alat Senam Lantai

Senam lantai merupakan salah satu nomor dalam senam artistik yang tak membutuhkan alat.
Satu-satunya yang bisa dibilang sebagai alat senam lantai adalah matras yang dipasang di
sekeliling arena yang fungsinya hanya untuk berjaga-jaga jikalau atlet kebablasan dan jatuh
diluar arena.

Akan tetapi, dalam latihan sehari-hari, matras diperlukan bagi atlet yang belum menguasai teknik
tertentu. Fungsinya hanya sebatas sebagai pengaman, bukan atribut yang dipergunakan saat
berkompetisi.

Pada tahap tertentu, atlet sudah harus meninggalkan matras untuk memperagakan gerakan yang
telah ia latih di atas matras.

Matras Senam Lantai

Sebagaimana telah disinggung pada bagian sebelumnya, matras dalam senam lantai hanya
berfungsi sebagai pengaman di saat latihan, atau pengaman yang dipasang disekitar arena bagian
luar untuk berjaga-jaga jikalau atlet mengalami kecelakaan misalnya terlempar hingga keluar
arena saat melakukan gerakan akrobatik salto dengan beberapa kali flip (putaran) diudara.

Lapangan untuk senam lantai itu sendiri merupakan arena dengan permukaan datar yang terbuat
dari kayu dengan permukaan halus namun tidak licin berukuran 12×12 meter. Matras
ditempatkan di sekeliling lapangan dengan lebar 1 meter. Matras dan lapangan ini telah didesain
sedemikian rupa sehingga permukaannya rata dan seolah-olah menjadi satu bagian dengan satu
bahan. Meski demikian, matras yang dipasang sebagai pengaman lapangan senam lantai tidak
setebal dan seempuk matras untuk latihan senam lantai.

Lalu bagaimana dengan matras yang dipergunakan untuk latihan senam lantai? Matras yang
dipergunakan ada beberapa jenis, namun kebanyakan latihan senam lantai hanya menggunakan
matras tipis dengan ketebalan sekitar 3-5 cm.

Matras yang terlalu tebal justru akan mengganggu latihan karena atlet akan sulit untuk mengatur
keseimbangan tubuhnya saat latihan diatas matras yang tebal. Matras alami yang
direkomendasikan untuk latihan senam lantai justru adalah permukaan berpasir seperti pantai,
atau taman berumput yang gembur.

Senam Lantai Meroda

Senam lantai meroda merupakan latihan wajib yang harus dikuasai oleh atlet senam lantai karena
dengan melakukan latihan ini, atlet akan secara otomatis melatih keseimbangan tubuhnya serta
otot-otot tubuhnya. Meski meroda ini bisa dibilang mudah, namun jika diolah, gerakan ini akan
melahirkan bentuk ekstrim yang memukau, seperti misalnya meroda dengan tumpuan satu
tangan dan meroda tanpa tumpuan tangan atau bisa diistilahkan sebagai salto samping.

Berikut ini merupakan gerakan dasar dalam senam lantai meroda:

Sikap tubuh tegak lurus, kedua kaki dibuka dengan lebar melebihi lebar bahu.

Setelah itu, jatuhkan tubuh ke samping kiri dan kanan dengan disertai lentingan ringan.

Misalnya dengan contoh meroda ke sisi kanan, ketika bagian tubuh atas mulai miring ke kanan
dan telapak tangan kanan telah menyentuh lantai, segera kaki kiri dilentingkan ke atas, disusul
tangan kiri menyentuh lantai dan akhirnya kedua tangan menjadi tumpuan, lalu kaki kanan juga
langsung menyusul diangkat ke atas.

Tanpa jeda, segera turunkan kaki kiri ke samping kanan, disusul kaki kanan dan tubuh mulai
terangkat sampai pada posisi tegak lurus sebagaimana pada posisi awal.

Senam Lantai Sikap Lilin

Sikap lilin merupakan salah satu ketrampilan yang harus dikuasai oleh atlet senam lantai. Pada
gerakan sikap lilin, atlet tak hanya melatih otor perut, lengan dan leher, namun juga melatih
keseimbangan tubuhnya.

Posisi sempurna dari sikap lilin adalah kaki berada diatas dan lurus dengan badan yang diitumpu
oleh leher dengan bantuan kedua bahu dan siku. Berikut ini merupakan gerakan untuk
melakukan senam lantai :

Posisi awal adalah berbaring terlentang dengan pandangan mata ke atas arah langit.
Angkat kedua kaki secara bersamaan dengan melakukan tolakan yang dibantu dengan tarikan
dari otot perut.

Pada saat yang sama, tangan kiri dan kanan memegang bagian samping tubuh (area tubuh tulang
rusuk bagian samping-belakang).

Pastikan posisi kaki sejajar dengan dada dengan arah vertikal.

Siku, bahu, dan leher menyangga kaki dan tubuh.

Manfaat Senam Lantai

Ada yang bilang bahwa manfaat senam adalah untuk menjaga kesehatan. Hal itu memang benar.
Namun sebenarnya kesehatan merupakan sebuah efek yang otomatis didapatkan ketika orang
rajin berolahraga dan makan makanan sehat.

Senam lantai bisa membuat seseorang memiliki kepercayaan diri serta keberanian yang lebih
karena dalam menjalani latihan, tak jarang atlet tersebut berhadapan dengan resiko cidera, cacat,
dan bahkan kematian jika terjadi kecelakaan fatal.

Oleh karena itu, atlet sejati senam lantai adalah atlet yang tak puas dengan pencapaian di titik
tertentu saja, ia akan selalu penasaran dengan hal-hal yang belum ia kuasai sehingga salah satu
manfaat lain dari senam lantai adalah pengetahuan yang diperoleh melalui teori dan praktek
ketika berlatih.

Banyak manfaat yang didapatkan setelah melaukan gerakan senam lantai dengan benar.
Manfaatnya yaitu:

Menjaga kebugaran tubuh

Kesehatan tubuh lebih terjaga

Memperbaiki bentuk tubuh yang kurang proposional

Mengurangi berat badan

Tubuh menjadi lebih lentur

Sebagai proses dalam pembentukan tubuh


Tinggi badan menjadi bertambah

Membantu dalam penguatan tulang

Proses dalam melentukan bahu

Meningkatkan kepercayaan diri.

Tujuan Senam Lantai

Menjadi juara saat pertandingan, memiliki tubuh sexy dan atletis mungkin adalah salah satu
tujuan seseorang berlatih senam lantai, namun ada hal yang lebih berharga dari sebuah
penghargaan juara atau tubuh yang sexy dan indah, yakni rasa hidup yang hanya bisa didapat
ketika seorang atlet senam lantai berhasil melampaui batasan-batasan tubuhnya, rasa takutnya,
dan rasa tak percaya bahwa tubuh mampu melakukan hal yang sangat berbahaya sekalipun.

Umumnya, tujuan atlet senam lantai terus melakukan latihan adalah untuk terus menerus
berusaha memperlebar jangkauan tubuhnya hingga ia tak lagi sanggup melakukannya atau tak
ada seorangpun yang bisa melakukan gerakan tubuh seperti yang sudah ia capai.

SENAM ALAT

Pengertian ( Senam Artistik )

Senam alat pada hakikatnya berisi gerakan-gerakan yang dapat dipelajari menggunakan alat-alat.
Alat tersebut berupa perkakas yang sukar dipindahkan dan alat-alat ringan yang
bisa dipindahkan.Salah satu senam yang menggunakan alat adalah senam artistik.

Senam artistik adalah berisi rangkaian gerak yang terangkum dalam suatu buku gerak (code of
point ) yang dibakukan oleh FIG ( Federation Internatonal Gymnastic). Senam artistik juga
diplombakan dalam acara-acara pekan olahraga, Olympiade. Pada tiap olympiade cabang-cabang
olahraga senam selalu dicantumkan dalam acara dan termasuk cabang olahraga yang sangat
menarik bagi pengunjung. Sekarang setiap pekan olahraga selalu ada acara perlombaan senam
artistik, Beberapa alat yang diperlombakan antara lain :
Untuk putra :

Senam gelang-gelang (ring)

Meja lompat (vaulting table)

Palang sejajar (paralel bar)

Palang tunggal (horizontal bar).

Untuk putri ada balok tititan (balance beam), palang bertingkat (uneven bar).

Dasar Gerak Senam Alat Pada Artistik

Dasar gerak senam alat pada senam artistik antara lain :

Mengantung

Menumpu

Keseimbangan statis dan dinamis

Menarik

Mendorong

Berputar

Meloncat dan melompat

Exsplosive( Menyentak / meledak ) dan sebagainya

Anda mungkin juga menyukai