Anda di halaman 1dari 14

KONSEP, KEDUDUKAN DAN MAKNA

PENDIDIKAN JASMANI

MAKALAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH

Disusun Oleh Kelompok 6 :


Trisya Amanda
Ryan
Faizin
Irkan
Dion
Toci
Qalbi

Dosen Pembimbing :
ROMIYA HELIZA, S.Pd, M.Pd

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)


MUHAMMADIYAH WILAYAH JAMBI DI SUNGAI PENUH
TAHUN AJARAN 2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Konsep pendidikan jasmani merupakan bagian penting dalam proses pendidikan. Artinya
pendidikan jasmani bukan hanya dekorasi atau ornamen yang titempel dalam program
sekolah sebagai alat untuk membuat anak sibuk, tetapi pendidikan jasmani adalah bagian
yang terpenting dalam pendidikan. Melalui pendidikan jasmani diarahkan dengan baik anak-
anak akan mengembangkan ketrampilan yang berguna bagi pengisian waktu senggang,
terlibat dalam aktifas yang konduksif untuk mengembangkan hidup sehat, berkembang
secara sosial, dan menyumbang pada kesehatan fisik dan mentalnya meskipun pendidikan
jasmani menawarkan kepada anak untuk bergembira, tidaklah tepat untuk mengatakan
penjas diselenggarakan semata-mata agar anak-anak bergembira dan bersenang-senang.
Jadi pendidikan jasmani diartikan sebagai proses pendidikan melalui aktivitas jasmani atau
olahraga. Inti pengertiaanya adalah mendidik anak. Yang membedakannya dengan mata
pelajaran lain adalah alat yang digunakan adalah gerak insani, manusia yang bergerak secara
sadar oleh gurunya dan diberikan dalam situasi yang tepat, agar dapat merangsang
pertumbuhan dan perkembangan anak didik.
Tujuan pendidikan jasmani yaitu memberi kesempatan kepada anak untuk mempelajari
berbagai kegiatan yang membina sekaligus mengembangkan potensi anak baik dalam aspek
fisik, mental,sosil, emosional dan moral. Singkatnya pendidikan jasmani bertujuan
mengembangkan potensi setiap anak setingi-tingginya yaitu meliputi ranah kognitif,
Psikomotor, dan afaktef. Jadi tidak salah jika para ahli percaya bahwa pendidikan jasmani
merupakan wahana yang paling tepat untuk “membentuk manusia seutuhnya” karena pada
dasarnya hasil riset telah menunjukan adanya hasil psikologis yang positif dan keuntungan
sosial dari keterlibatan anak muda dalam aktifitas jasmani. Bukti terkuat adalah dalam
lingkup self - esteem, dan self concept dikalangan adolens. Selain itu juga ada bukti
mengenai hubungan positif anatara aktifitas jasmani dan kemampuan kognitif.
Temuan juga menunjukan hubungan negative antara aktifitas jasmani dan sejumlah simtom
psiko-somatik yang berarti menunjukan bahwa anak-anak muda yang lebih aktif dalam
olahraga dan aktivitas jasmani memiliki kemampuan yang lebih tinggi mengatasi stress.
Temuan juga serupa untuk gejala kenakalan dan penyimpangan perilaku remaja.
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Konsep Kedudukan dan Makna Pendidikan Jasmani ?

2. Jelaskan pengertian tentang Hakekat Penjas, Permainan, dan Rekreasi ?

3. Apa itu Perubahan Fisiologi dari Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kebugaran

4. Apa itu Konsep Dasar Bermain, Permainan dan Olahraga?

5. Bagaimana Konsep Dasar Kebugaran jasmani dan Latihan ?

6. Apa Perbedaan Makna Pendidikan Jasmani dan Pendidikan Olahraga ?

C. Tujuan.

1. Mengetahui serta memahami arti dari Pendidikan Jasmani dan Rekreasi.

2. Mengetahui serta dapat memahami fungsi dari Konsep Kedudukan dan Makna
Pendidikan Jasmani

3. Mengetahui bagaimana peranan serta tujuan dari Pendidikan Jasmani dan rekreasi.

4. Mengetahui bagaimana Perubahan Fisiologi dari Pendidikan Jasmani Olahraga dan


Kebugaran

5. Mengetahui Konsep dasar bermain, Permainan dan Olahraga

6. Mengetahui perbedaan Makna Pendidikan Jasmani dan Pendidikan Olahraga


BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Kedudukan dan Makna Penjas

Kedudukan Dan Makna Pendidikan Jasmani. Pengertian Pendidikan Jasmani Meskipun


penjas menawarkan kepada anak untuk bergembira, tidak lah tepat untukmengatakan
pendidikan jasmani diselenggarakan semata-mata agar anak-anak bergembira dan bersenang-
senang. Bila demikian seolah-olah pendidikan jasmani hanyalah sebagai mata pelajaran
selingan tidak berbobot, dan tidak memiliki tujuan yang bersifat mendidik. Pendidikan
jasmani merupakan wahana pendidikan yang memberikan kesempatan bagi anak untuk
mempelajari hal-hal yang penting. Oleh karena itu, pelajarn penjas tidak kalah pentingnya
dibanding dengan pelajaran lainnya seperti matematia, bahasa, IPS, dan IPA dan lain-lain.
Namun demikian tidak semua guru penjas menyadari hal tersebut, sehingga banyak
anggapan bahwa penjas boleh dilaksanakan secara serampangan. Hal ini tercermin dari
berbagai gambaran negative tentang pembelajaran penjas, mulai dari kelemahan proses yang
menetap misalnya membiarkan anak bermain sendiri hingga rendahnya mutu hasil
pembelajarannya. Seperti kebugaran jasmani yang rendah. Jadi, pendidikan jasmani diartikan
sebagai proses pendidikan melalui aktivitas jasmani atau olah raga. Inti pengertiannya adalah
mendidik anak yang membedakan dengan mata pelajaran lain adalah alat yang digunakan
adalah gerak insani manusia yang bergerak secara sadar. Gerak itu dirancang secara sadar
oleh gurunya dan diberikan dalam setuasi yang tepat, agar dapat merangsang pertumbuhan
dan perkembangan anak didik. Tujuan pendidikan jasmani adalah memberikan kesempatan
kepada anak untuk mempelajari berbagai kegiatan yang membina sekaligus mengembangkan
potensi anak, baik dalam aspek fisik, mental, social, emosional dan moral.

B. Hakekat Penjas, Permainan dan Rekreasi

Hakikat Pendidikan Jasmani (Penjas)


Pendidikan jasmani adalah mata pelajaran untuk melatih kemampuan psikomotorik
yang mulai diajarkan secara formal di Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas.
Pendidiakn jasmani lebih menekankan pada pemberian pengajaran tentang olahraga pada
masa sekolah yang bertujuan untuk mengembangkan fisk dan kognitif. Olahraga adalah
suatu bentuk kegiatan jasmani yang terdapat di dalam permainan, perlombaan dan kegiatan
intensif dalam rangka memperoleh relevansi kemenangan dan prestasi optimal

Hakikat Permainan
Permainan adalah kegiatan yang paling murni, yang paling spiritual dari manusia.
karena permainan memberikan kesenangan, kebebasan, kepuasan, ketengangan lahir batin
dan perdamaian dengan dunia (Froebel). Permainan adalah suatu kegiatan yang dilakukan
secara sadar, sukarela,tanpa paksaan dan tak sungguhan dalam batas waktu,tempat dan
ikatan peraturan.Namun bersamaan dengan bermain menyerap ikhtiar yang sungguh –
sungguh dari pemainnya disertai dengan ketegangan dan kesukaan untuk mencapai tujuan
yang berada dalam kegiatan itu sendiri dan tak berkaitan dengan perolehan materia.

Hakikat Rekreasi
Rekreasi, dari bahasa Latin, re-creare, yang secara harfiah berarti „membuat ulang‟, adalah
kegiatan yang dilakukan untuk penyegaran kembali jasmani dan rohani seseorang. Hal ini
adalah sebuah aktivitas yang dilakukan seseorang selain pekerjaan. Kegiatan yang umum
dilakukan untuk rekreasi adalah pariwisata, olahraga, permainan, dan hobi.Kegiatan rekreasi
umumnya dilakukan pada akhir pekan. Rekreasi adalah “kegiatan atau pengalaman sukarela
yang dilakukan seseorang di waktu luangnya, yang memberikan kepuasan dan kenikmatan
pribadi.” Meyer, Brightbill, dan Sessoms. Berdasarkan peninjauan secara terminologi
keilmuan, REKREASI berasal dari dua kata dasar yaitu RE dan KREASI, yang secara
keseluruhan berarti kembali menggunakan daya pikir untuk mencapai kesenangan atau
kepuasan melalui suatu kegiatan. Kamus Webster mendefinisikan rekreasi sebagai “sarana
untuk menyegarkan kembali atau hiburan” (a means of refreshmnet or diversion).

C. Perubahan Filosofis dari Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kebugaran

secara etimologis, istilah “phylosophy” berasal dari bahasa Inggris. “filsafat” berasal dari
bahasa Arab yaitu “falsafah” dan Kedua istilah tersebut berakar dari bahasa Yunani
“philosophia” yang memiliki dua unsur kata, yaitu “philein” dan “sophia”. Philein berarti
“cinta” dan “sophia” berarti kebijaksanaan. Jadi filsafat atau philosophia “cinta
kebijaksanaan”
PENGERTIAN FILSAFAT/FILOSOFIS

a. Filsafat merupakan seni berpikir


b. oleh karena itu, Filsafat Olahraga merupakan perenungan akan keterlibatan manusia
dalam aktivitas jasmani
c. Mengkaji pendidikan jasmani dan olahraga dari berbagai posisi pemikiran filsafat
akan mendukung penjelasan dan pemahaman tentang sifat, nilai, tujuan,
signifikansi, dan cakupan pendidikan jasmani dan olahraga serta dapat memahami
cakupan wilayah studi filsafat atau cabang filsafat (ontologi, epistemology, dan
aksiologi) dan aplikasi kajiannya dalam pendidikan jasmani dan olahraga.
d. Arti Pendidikan itu sendiri adalah proses yang isinya harus mengarah kepada
pembinaan potensi rohaniah.
e. Sebab rohaniah adalah sumber potensi bagi semua kreasi manusia yang tercermin di
dalam kebudayaan.
f. Jadi ada saling keterkaitan yang erat dan tidak mungkin dapat dipisahkan antara
Filsafat dengan Penjas dan Olahraga.
g. Pengaruh dan sumbangsih Ilmu Filsafat pada Penjas dan Olahraga juga memiliki
andil yang besar dalam perkembangan Pendidikan Jasmani dan Olahraga, yaitu
melahirkan ilmu-ilmu baru yang sangat berkaitan erat dan mendukung kemajuan
penjas dan olahraga itu sendiri.
Landasan Falsafah Pendidikan Kebugaran Jasmani
Kemana arah pembinaan kebugaran jasmani? Tujuan jangka panjang pendidikan jasmani
adalah sebagi berikut:
1. Kegiatan itu dimaksudkan untuk menghasilkan insan yang berpendidikan dan
berpandangan bahwa aktivitas jasmani ini bernilai, bermanfaat, dan dapat dilakukan
di sepanjang hayat.
2. Melalui proses pendidikan tersebut juga dihasilkan insan yang dapat memahami
bagaiman membuat rencana kegiatan dan melasanakannya, baik untuk keperluan
sendiri secara perorangan maupun keperluan kelompok.
3. Untuk menghasilkan seseorang yang terampil menciptakan peluang dan
memanfaatkannya dalam rangka pembinaan kebugaran jasmani. Kemampuan
mengatasi stress dan hambatan juga menjadi tujuan akhir.
Bertitik tolak dari pandangan falsafah tersebut, sebagai guru pendidikan jasmani, kita
perlu memahami kaidah pengembangan program pendidikan jasmani yang seimbang.
Adapun kaidah-kaidah yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Menyediakan waktu yang cukup bagi anak untuk melalukan aktivitas jasmani.
2. Menyediakan kesempatan bagi setiap anak untuk memenuhi kebutuhan secara
perorangan yang memang berbeda-beda.
3. Menyediakan aneka kegiatan dan memberikan bimbingan sesuai dengan pilihan
siswa.
4. Memberikan informasi umpan balik kepada anak, baik mengenai proses maupun
hasilnya.
5. Membekali siswa dengan keterampilan dasar termasuk pengayaan keterampilan dalam
rangka meningkatkan kebugaran jasmani.
6. Menjadikan diri sebagai guru pendidikan jasmani yang pantas sebagai panutan bagi
siswa.
7. Memberikan perhatian penuh bagi perkembangan anak secara menyeluruh, termasuk
sikap dan perlakuannya terhadap aktivitas jasmani yang dilaksanakan secara teratur
dan berkesinambungan.

8. Menggunakan strategi yang tepat untuk membentuk pola hidup sehat.

9. Menggunakan gaya hidup aktif dan pelaksanaan aktivitas jasmani di luar pendidikan
jasmani disekolah.

10. Menghindari ucapan yang menyatakan bahwa aktivitas jasmani itu hanyalah
membuang-buang waktu, dan sia-sia belaka.

Sesuai dengan kodranya, anak senang bermain. Ia senang melampiaskan


kebebasannya untuk bergerak. Melalui bermain, anak disiapkan untuk menghadapi
kehidupan nyata. Bermain mengajarkan kenyataan hidup. Untuk mencapai hal ini,
maka perlu penyiapan strategi pengembangan program yang sistematis dan
berkesinambungan. Sehingga tujuan bebetul-betul dapat tercapai dengan maksimal
sesuai apa yang diharapkan.
Strategi Pengembangan
Penyiapan program yang dianggap bermutu, tidak akan berjalan dengan sendirinya.
Karena itu dibutuhkan strategi pengembangan yang mencakup beberapa aspek
sebagai berikut:
1. Kembangkan program yang menekankan pada penyediaan pengalaman jasmani yang
disenagi di sepanjang hayat. Karena itu, misalnya, latihan aerobic, stretching
(perengangan otot), jalan kaki, tenis, dan berenang.
2. Bantulah siswa untuk menguasai keterampilan gerak dan kembangkan penilaian diri
positif bahwa ia dapat menguasai keterampilan itu. Sebagai contoh, bagaimana
melakukan pemanasan yang benar sebelum berlatih, bagaimana melakukan stretching
yang aman dan efektif; atau bagaimana memainkan suatu cabang olahraga dengan
memuaskan dan mendatangkan kesenangan.
3. Berikan kesempatan yang meluas dan merata sehingga semua anak dengan
kemampuan yang berbeda-beda dapat ikut serta; programnya jangan sampai menjadi
monopoli anak yang berbakat.
4. Beri tekanan pada program yang akan mendatangkan maslahat, bukan hanya untuk
kepentingan jasmani, seperti kebugaran, tetapi juga untuk perkembangan sosial, dan
keterampilan yang diperlukan untuk mempertahankan gaya hidup aktif sepanjang
hayat, keterampilan itu antara lain, bagaimana mengukur kebugaran diri secara
sederhana, megatasi masalah, dan memotivasi diri.

D. Konsep Dasar Bermain, Permainan dan Olahraga

BERMAIN
Pengertian Bermain Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan oleh setiap anak, bahkan
dikatakan anak mengisi sebagian besar dari kehidupannya dengan bermain. Diana Mutia
(2010:151) mengatakan melalui bermain, dapat mengontrol motorik kasar. Pada saat
bermain itulah, mereka dapat mempraktikan semua gerakan motorik kasar seperti berlari,
melompat, meloncat dan gerakan yang lainnya dengan tujuan gerak-gerik mereka itu
meskipun tidak beraturan secara sistematis tetapi bermakna atau yang diinginkan tercapai
yaitu memfungsikan gerakan motorik kasarnya. Anak-anak terdorong untuk mengangkat,
membawa, berjalan atau meloncat, berputar, dan beralih respon untuk irama yang mereka
dengar. Langkah-langkah seperti di atas harus bisa dibuktikan dalam proses kegiatan belajar
mengajar dan guru pun harus partisipatif, aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan, guru
melakukan pembelajaran dengan melakukan kegiatan-kegiatan tersebut bisa juga disebut
Pembelajaran Aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan (PAKIEM). Jadi metode bermain
adalah suatu metode pembelajaran dengan cara melakukan gerakan-gerakan fisik/jasmani
anak dalam rangka mengembangkan otot-otot.

Konsep Dasar Bermain


Manusia dikenal juga sebagai Homo Ludens, dalam filsafat olahraga memaparkan
karakteristik bermain sebagai aktivitas yang dilakukan secara bebas dan sukarela. Berbagai
macam respon secara sadar itu dinyatakan dalam bentuk kegiatan bermain sebagai fitrah
manusia yang hakiki sebagai mahluk bermain, sebagai kegiatan yang tidak berpretensi apa-
apa kecuali sebagai luapan ekspresi, pelampiasan ketegangan, atau peniruan peran.
Bermain itu sendiri bukanlah suatu yang real sehingga bermain pada anak misalnya
berlangsung dalam suasana tidak sungguh-sungguh, namun bersamaan dengan itu pula
terdapat kesungguhan yang menyerap kosentrasi dan tenaga. Unsur ketegangan di dalamnya
tidak lepas dari etika, seperti tersirat dalam semangat fair play yang selanjutnya menguji
ketangguhan, keberanian, dan kejujuran pemain.

Permainan Menurut Santrock (2006: 273) permainan (play) adalah suatu kegiatan
menyenangkan yang dilaksanakan untuk kepentingan kegiatan itu sendiri. permainan adalah
suatu media yang mengasyikan dan memuaskan bagi anak untuk mempelajari sesuatu,
dengan permainan anak belajar suatu hal tanpa disadari namun selalu diingat dan disimpan
dalam memorinya karena sifatnya menyenangkan dan membantu anak mencapai
perkembangan yang utuh, baik fisik, intelektual, sosial, moral, dan emosional. Dengan
permainan anak tidak akan merasa bosan dan selalu antusias untuk mempelajari suatu hal
yang belum ia ketahui. Permainan yang dirancang sedemikian rupa namun harus tetap dalam
koridor kedisiplinan dan dapat merangsang anak dalam perkembangannya.

Konsep Dasar Permaianan

Menurut pendapat MaykeTedjasaputro (dalam Anggani Sudono, 2000:15) menyatakan


bahwa belajar dengan bermain memberikan kesempatan kepada anak untuk memanipulasi,
mempraktekkan, dan mendapatkan bermacam-macam konsep serta pengertian yang takter
hitung banyaknya. Adapun prinsip-prinsip permainan adalah sebagai berikut :

a. Dimainkan dua orang atau lebih secara interaktif


b. Mempunyai tujuan-tujuan tertentu

c. Adanya pemenang dalam setiap permainan

Olahraga

Secara umum pengertian olahraga adalah sebagai salah satu aktivitas fisik maupun psikis
seseorang yang berguna untuk menjaga dan meningkatkan kualitas kesehatan seseorang
setelah olahraga. Olahraga adalah kesibukan yang benar-benar utama untuk menjaga
kesehatan seorang. Olahraga juga adalah satu diantara cara utama untuk mereduksi stress.
Olahraga juga adalah satu tingkah laku aktif yang menggiatkan metabolisme serta
memengaruhi manfaat kelenjar didalam badan untuk menghasilkan system kekebalan
badan dalam usaha menjaga badan dari masalah penyakit dan stress. Oleh karenanya,
benar-benar disarankan pada tiap-tiap orang untuk lakukan aktivitas olahraga dengan cara
teratur serta tersetruktur dengan baik.

Konsep Dasar Olahraga

Dalam dunia ilmu pengetahuan kita mengenal istilah ”konsep”. Demikian juga dalam
dunia olahraga. Pemahaman yang sama tentang sebuah konsep memudahkan warga
masyarakat ilmiah atau insan olahraga untuk bertukar gagasan. Tanpa itu komunikasi
sulit terjalin.
Daya tahan adalah konsep yang kita jumpai dalam olahraga. Konsep itu kita
pahami sebagai kemampuan untuk melakukan kerja fisik terus menerus tanpa
kelelahan yang berlebihan. Kita juga akan menangkap makna dari suatu gejala,
seperti misalnya kemampuan seseorang untuk mengangkat sejumlah kepingan besi.
Segera kita mengatakan orang itu kuat. Dalam contoh itu, kekuatan juga merupakan
sebuah konsep yang sering didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk
mengerahkan tegangan otot untuk mengatasi suatu tahanan. Dengan kata lain, konsep
merupakan label bagi seperangkat ciri dari sebuah objek. Untuk itu ada beberapa
konsep yang penting dipahami berkaitan dengan olahraga.
E. Konsep Dasar Kebugaran jasmani dan Latihan

Kebugaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan tubuh melakukan penyesuaian (


adaptasi ) terhadap pembebasan fiisk yang diberikan kepadanya ( dari kerja yang
dilakukan sehari-hari ) tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan. Tidak
menimbulkan kelelahan yang berarti maksudnya ialah setelah seseorang melakukan suatu
kegiatan / aktivitas, masih mempunyai cukup semangat dan tenaga untuk menikmati
waktu senggangnya dan untuk keperluan-keperluan lainnya yang mendadak. Latihan
kondisi fisik ( physical conditioning ) memegang peranan yang sangat penting untuk
mempertahankan atau meningkatkan derajat kebugaran jasmani ( physical fitness ).
Proses latihan kondisi fisik yang dilakukan secara cermat, berulang-ulang dengan kian
hari meningkat beban latihannya, kemungkinan kebugaran jasmani seseorang semakin
meningkat. Hal ini akan menyebabkan seorang kian terampil, kuat dan efisien dalam
gerakannya.Para ahli olahraga berpendapat, bahwa seorang atlet yang mengikuti program
latihan kondisi fisik secara intensif selama 6-8 minggu sebelum musim pertandingan,
akan memiliki kekuatan, kelenturan, dan daya tahan yang lebih baik selama musim
pertandingan

Latihan Kekuatan Otot


Kekuatan Otot adalah kontraksi maksimal yang dihasilkan otot untuk
membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan.Kekuatan otot pada Laki-laki + 25% lebih
besar dari wanita (Testoteron merupakan anabolik steroid) diukur dengan dinamometer.
Kekuatan otot
adalah tenaga, gaya atau tegangan yang dapat dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot
pada suatu kontraksi dengan beban maksimal. Seseorang mungkin memiliki kekuatan pada
bagian otot tertentu namun belum tentu memiliki pada bagian otot lainnya.Pada pengukuran
kekuatan otot, yang diukur adalah kekuatan kontraksi volunter maksimal (maximal voluntary
contraction-MVC), di mana kekuatan otot harus maksimal dan kontraksi tidak terjadi akibat
rangsangan eksternal tetapi benar-benar secara suka rela (volunter atau voluntary).

Berikut ini jenis-jenis latihan yang dapat meningkatkan daya tahan kardiovaskuler.
1) Joging
2) Berjalan
3) Bersepeda
4) Gerakan naik turun tangga
5) Berenang
F. Perbedaan Makna Pendidikan Jasmani dan Pendidikan Olahraga

Perbedaan Makna Pendidikan Jasmani Dan Pendidikan Olahraga Hal tersebut mungkin
terjadi karena pada waktu sebelumnya guru itu merasa dirinya bukan sebagai guru penjas,
melainkan guru pendidikan olahraga. Perubahan pandangan itu terjadi menyusul perubahan
nama mata pelajaran wajib dalam kurikulum pendidikan di Indonesia, dari mata pelajaran
pendidikan olahraga dan kesehatan (orkes) dalam kurikulum 1984, menjadi pelajaran
“pendidikan jasmani dan kesehatan” (penjaskes) dalam kurikulum1994.
Perubahan nama tersebut tidak dilengkapi dengan sumber belajar yang menjelaskan makna
dan tujuan kedua istilah tersebut. Akibatnya sebagian besar guru menganggap bahwa
perubahan nama itu tidak memiliki perbedaan, dan pelaksanaannya dianggap sama. Padahal
muatan filosofis dari kedua istilah di atas sungguh berbeda, sehingga tujuannya pun berbeda
pula.
Pendidikan jasmani berarti program pendidikan lewat gerak atau permainan dan olahraga. Di
dalamnya terkandung arti bahwa gerakan, permainan, atau cabang olahraga tertentu yang
dipilih hanyalah alat untuk mendidik. Paling tidak fokusnya pada keterampilan anak. Hal ini
dapat berupa keterampilan fisik dan motorik, keterampilan berpikir dan keterampilan
memecahkan masalah, dan bisa juga keterampilan emosional dan sosial.
Karena itu, seluruh adegan pembelajaran dalam mempelajari gerak dan olahraga tadi lebih
penting dari pada hasilnya.

Pendidikan Jasmani adalah Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang
sebagai perorangan atau anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik
melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan jasmani, kesehatan dan
kesegaran jasmani, kemampuan dan keterampilan, kecerdasan dan perkembangan watak
serta kepribadian yang harmonis dalam rangka pembentukan manusia Indonesia berkualitas
berdasarkan Pancasila

Pendidikan jasmani dapat diartikan juga sebagai suatu proses pendidikan melalui aktivitas
jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan
keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan
kecerdasan emosi. Lingkungan belajar diatur secara seksama untuk meningkatkan
pertumbuhan dan perkembangan seluruh ranah, jasmani, psikomotorik, kognitif, dan afektif
setiap siswa.
Olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat
mendorong mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah
seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk permainan,
perlombaan/ pertandingan, dan kegiatan jasmani yang intensif untuk memperoleh rekreasi,
kemenangan, dan prestasi puncak dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya
yang berkualitas berdasarkan Pancasila.

Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk memelihara gerak
(mempertahankan hidup) dan meningkatkan kemampuan gerak (meningkatkan kualitas
hidup).

Olahraga adalah suatu bentuk kegiatan jasmani yang terdapat di dalam permainan,
perlombaan dan kegiatan intensif dalam rangka memperoleh relevansi kemenangan dan
prestasi optimal.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pendidikan jasmani merupakan wahana pendidikan yang memberikan kesempatan bagi


anakuntuk mempelajari hal-hal yang penting. Oleh karena itu, pelajarn penjas tidak kalah
pentingnyadisbanding dengan pelajaran lainnya seperti matematiak, bahasa, IPS, dan IPA
dan lain-lain. Tujuan pendidikan jasmani adalah memberikan kesempatan kepada anak untuk
mempelajari berbagai kegiatan yang membina sekaligus mengembangkan potensi anak, baik
dalam aspek fisik, mental, social, emosional dan moral. Pendidikan jasmani berarti program
pendidikan lewat gerak atau permainan dan olahraga. Di dalamnya terkandung arti bahwa
gerakan, permainan, atau cabang olahraga tertentu yang dipilih hanyalah alat untuk
mendidik. Paling tidak fokusnya pada keterampilan anak. Hal ini dapat berupa keterampilan
fisik dan motorik, keterampilan berpikir dan keterampilan memecahkan masalah, dan bisa
juga keterampilan emosional dan sosial.
Karena itu, seluruh adegan pembelajaran dalam mempelajari gerak dan olahraga tadi lebih
penting dari pada hasilnya. Beberapa pelajaran mengenai konsep olahraga dan pendidikan
jasmani serta hal-hal lain yang menerangkan tentang konsep tersebut telah teruraikan dalam
makalah ini walau mungkin tak sempurna dan masih banyak kekurangan di dalamnya.
B. Saran
Dari beberapa hal di atas saya berpendapat bahwa Pendidikan Jasmani dapat
berdampingan/ sejajar dengan Olahraga, dimana saya memandang dari beberapa aspek
seperti halnya ; Pendidikan jasmani yang benar dan olahraga yang benar akan memberikan
sumbangan yang sangat berarti terhadap pendidikan anak secara keseluruhan . Hal nyata
yang diperoleh dalam pendidikan jasmani dan olahraga adalah perkembangan yang lengkap,
meliputi aspek fisik, mental, emosi, sosial dan moral. Saya percaya bahwa pendidikan
jasmani dan olahraga merupakan wahana yang paling tepat untuk “ membentuk manusia
seutuhnya”.

Anda mungkin juga menyukai