Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

DASAR-DASAR PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah : Pendidikan Jasmani Adaptif

Dosen Pengampu : Dra. Sudarrsini, M.Pd

Disusun Oleh :

1. Gita Ayu Widya Ningrum (190154603613)

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR BIASA

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

2020
KATA PENGANTAR

Sembah Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, telah mengaruniakan
rahmat serta karunia-Nya kepada kita semua. Sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas makalah ini dengan tepat waktu yang berjudul “Konsep Kurikulum”.

Makalah ini berisikan penjelasan tentang Konsep Kurikulum meliputi


pengertian, fungsi, dan penjelasan lainnya. Tujuan penyusunan makalah ini yaitu
untuk memberi pengetahuan dan pemahaman kepada kita dan pembaca apa yang

dimaksud dengan konsep kurikulum. Semoga, dengan terselesainya makalah ini dapat
memberikan banyak manfaat kepada semua orang.

Kami menyadari selama penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak. Baik berupa dukungan, doa, kritik, dan saran. Maka dari itu, kami
ucapkan banyak terima kasih.

Kami menyadari pula bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, maka dari
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga makalah kami
dapat mendekati sempurna. Akhir kata kami ucapkan terimakasih kepada semua
pihak.
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan Jasmani dan Olahraga merupakan salah satu mata pelajaran yang
dilaksanakan pada jenjang pendidikan dasar, menengah, atas bahkan pada pendidikan
tinggi. Tujuan Pendidikan Jasmani adalah untuk mengembangkan aspek kebugaran
jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis, keterampilan sosial,
penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral dan juga aspek pola hidup sehat.

Pendidikan Jasmani dan Olahraga yang diajarkan di sekolah memiliki peranan


penting, yaitu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat langsung
dalam berbagai pengalaman belajar melalui kegiatan jasmani, dan olahraga yang
dilakukan secara sistematis memberikan pengalaman belajar untuk membina
pertumbuhan secara fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik, sekaligus
membentuk pola hidup yang sehat dan bugar.

Dalam Permendiknas nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi, Pendidikan


Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut :

1. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan


pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas
jasmani dan olahraga yang terpilih.

2. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.

3. Meningkatkan kemapuan dan keterampilan gerak dasar.

4. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang
terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan.

5. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama,


percaya diri dan demokratis.
6. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain
dan lingkungan

7. Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih


sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup
sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa terminologi pendidikan jasmani dan olahraga?

2. Apa pengaruh domain fisik bagi kehidupan ?

1.3 Tujuan

1. Memahami terminologi pendidikan jaasmani dan olahraga.

2. Memahami pengaruh dari domain fisik bagi kehidupan.


BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Terminologi Pendidikan Jassmani

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar


dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya
dan masyarakat. Arti pendidikan sangat beragam. Definisi atau pengertian pendidikan
antara seorang ahli dan yang lainya tidaklah sama. Apalagi ahli-ahli pada zaman
dahulu dan zaman sekarang. Berikut beberapa definisi pendidikan menurut para ahli:

Menurut Prof. Dr. John Dewey, pendidikan adalah suatu proses pengalaman. Karena
kehidupan adalah pertumbuhan, pendidikan berarti membantu pertumbuhan batin
tanpa dibatasi oleh usia. Proses pertumbuhan ialah proses menyesuaikan pada tiap-
tiap fase serta menambahkan kecakapan di dalam perkembangan seseorang.

Menurut Prof. Herman H. Horn, pendidikan adalah proses abadi dari penyesuaian
lebih tinggi bagi makhluk yang telah berkembang secara fisk dan mental yang bebas
dan sadar kepada Tuhan seperti termanifestasikan dalam alam sekitar, intelektual,
emosional dan kemauan dari manusia.

Menurut M.J. Langeveld, pendidikan adalah setiap pergaulan yang terjadi adalah
setiap pergaulan yang terjadi antara orang dewasa dengan anak-anak merupakan
lapangan atau suatu keadaan dimana pekerjaan mendidik itu berlangsung.

Menurut Prof. H. Mahmud Yunus, pendidikan adalah usaha-usaha yang sengaja


dipilih untuk mempengaruhi dan membantu anak dengan tujuan peningkatan
keilmuan, jasmani dan akhlak sehingga secara bertahap dapat mengantarkan si anak
kepada tujuannya yang paling tinggi. Agar si anak hidup bahagia, serta seluruh apa
yang dilakukanya menjadi bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat.
Menurut hemat kami, pengertian yang diberikan oleh Prof. H. Mahmud Yunus lebih
mengena dan menyeluruh dibanding pengertian-pengertian pendidikan menurut para
pakar lainya.

Pendidikan biasanya berawal pada saat seorang bayi itu dilahirkan dan berlangsung
seumur hidup. Pendidikan bisa saja berawal dari sebelum bayi lahir seperti yang
dilakukan oleh banyak orang dengan memainkan musik dan membaca kepada bayi
dalam kandungan dengan harapan ia akan bisa (mengajar) bayi mereka sebelum
kelahiran.

Menurut Aip Syarifudin, dkk (dalam Nurhadi Santoso,  2009:3) Pendidikan jasmani
adalah suatu proses melalui aktivitas jasmani, yang dirancang dan disusun secara
sistematik untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan, meningkatkan
kemampuan dan ketrampilan jasmani, kecerdasan dan pembentukan watak, serta nilai
dan positif bagi setiap warga Negara dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
Sedangkan menurut Arma Aboellah (dalam Guntur, 2009:15) menyatakan pendidikan
jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan melalui
kegiatan jasmani yang bertujuan mengembangkan individu secara organik, neuro
muscular, intelektual dan emosional. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan
bahwa pendidikan jasmani merupakan suatu proses pendidikan yang melibatkan
aktivitas jasmani yang  disusun  secara  sistematis  dan bertahap berdasarkan tingkat
pertumbuhan serta perkembangan, meningkatkan kemampuan dan ketrampilan
jasmani, membentuk potensi-potensi yang ada dan membentuk kepribadian individu
yang berintelektual dan kepribadian sosial guna mencapai tujuan pendidikan nasional.

2.2 Pengaruh pendidikan jasmani bagi domain fisik

Manfaat pendidikan jasmani sangat besar. Pendidikan jasmani adalah suatu


proses pendidikan melalui aktivitas jasmani atau olahraga. Yang membedakannya
dengan mata pelajaran lain adalah alat yang digunakan yaitu gerak insani, manusia
yang bergerak secara sadar ataupun tidak sadar. Gerak itu dirancang secara sadar oleh
gurunya dan diberikan dalam situasi yang tepat, agar dapat merangsang pertumbuhan
dan perkembangan anak didik. 

Melalui program yang direncanakan secara baik, anak-anak dilibatkan dalam


kegiatan fisik yang tinggi intensitasnya. Pendidikan jasmani juga tetap menyediakan
ruang untuk belajar menjelajahi lingkungan yang ada disekitarnya dengan banyak
mencoba, sehingga kegiatannya tetap sesuai dengan minat anak-anak, lewat
pendidikan jasmani ini anak-anak menemukan saluran yang tepat untuk bergerak
bebas dan meraih kembali keceriaannya, sambil terangsang perkembangan yang
bersifat menyeluruh.

Secara Sederhana Manfaat Pendidikan Olahraga Jasmani bagi siswa (Secara umum) :

1. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan


aktivitas jasmani, perkembangan estetika, dan perkembangan sosial.
2. Mengembangkan kepercayaan diri dan kemampuan untuk menguasai
keterampilan gerak dasar yang akan mendorong partisipasinya dalam aneka
aktivitas jasmani.
3. Mendapatkan dan mempertahankan derajat kebugaran jasmani yang optimal
untuk melaksanakan tugas sehari-hari secara efisien dan terkendali.
4. Mengembangkan nilai-nilai pribadi melalui partisipasi dalam aktivitas jasmani
baik secara kelompok maupun perorangan.
5. Berpartisipasi dalam aktivitas jasmani yang dapat mengembangkan
keterampilan sosial yang memungkinkan siswa berfungsi secara efektif dalam
hubungan antar orang.
6. Menikmati kesenangan dan keriangan melalui aktivitas jasmani, termasuk
permainan olahraga.

Diringkaskan dalam terminologi yang populer, maka tujuan pembelajaran


pendidikan jasmani itu harus mencakup tujuan dalam domain psikomotorik, domain
kognitif, dan tak kalah pentingnya dalam domain afektif.
Menurut Mahendra (2003) mengemukakan secara umum, manfaat pendidikan
jasmani di sekolah mencakup sebagai berikut:

1. Memenuhi kebutuhan anak akan gerak 


2. Mengenalkan anak pada lingkungan dan potensi dirinya 
3. Menanamkan dasar-dasar keterampilan yang berguna 
4. Menyalurkan energi yang berlebihan 
5. Merupakan proses pendidikan secara serempak baik fisik, mental maupun
emosional
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Perencanaan pengajaran penjas yang di programkan untuk memberikan bekal


tentang pengetahuan kesehatan kepada murid agar  membiasakan dan menerapkan budaya
hidup sehat tentunya akan sagat bermanfaat. Melalui penjas ini siswa diharapkan mampu
untuk menerapkan pola hidup bersih, berolahraga secara teratur, mengkonumsi makanan
yang sehat dan selalu makan tepat pada waktunya, dan istirahat yang cukup sehingga
terhindar dari segala jenis penyakit. Dengan demikian penjas mempunyai peran dan
pengaruh terhadap tercapainya kehidupan yang sehat.

Pembelajaran yang Menyenangkan merupakan usaha membangun pengalaman


belajar siswa dengan berbagai keterampilan proses untuk mendapatkan pengalaman dan
pengetahuan baru, melalui penciptaan kegiatan belajar yang beragam dan mengkondisikan
suasana belajar sehingga mampu memberikan pelayanan pada berbagai tingkat
kemampuan dan gaya belajar siswa, serta siswa lebih terpusat perhatiannya secara penuh.
Sehingga secara tidak langsung dengan menerapkan pola pembelajaran yang
menyenangkan akan meciptakan antusias dan respon yang positif dari siswa untuk
mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani.

Anda mungkin juga menyukai